kab/kota: Angke

  • Pengelola Pelabuhan pastikan kualitas ikan di Muara Angke terjaga

    Pengelola Pelabuhan pastikan kualitas ikan di Muara Angke terjaga

    Jakarta (ANTARA) – Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke memastikan kualitas ikan yang dijual kepada masyarakat DKI Jakarta pada perayaan dan libur Natal dan Tahun Baru 2025 dari kawasan itu tetap terjaga dan aman dikonsumsi.

    “Jelang akhir tahun masyarakat se-Jabodetabek membeli ikan di sini sehingga kami harus memastikan mutu, timbangan akurat dan stok ikan terjaga,” kata Kepala UP3 Muara Angke Mahad di Jakarta, Rabu.

    Mahad menambahkan pada perayaan Natal dan pergantian malam tahun, biasanya Pelabuhan Muara Angke akan dibanjiri para pembeli ikan segar dan makanan laut.

    Ia mengatakan dalam mempersiapkan hal tersebut pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan pemangku kebijakan agar fasilitas yang diberikan pada masyarakat dan kesiapan pengamanan, saat membeli ikan di tempat itu, dilakukan sebaik-baiknya.

    “Kami bersama unsur terkait dan pemangku kepentingan akan mempersiapkan sarana lainnya, seperti sarana kantong parkir, memberikan kenyamanan dan keamanan, bahkan fasilitas lainnya,” kata dia.

    Ia mengatakan masyarakat juga tidak usah khawatir membeli ikan di Muara Angke karena semua akan diperiksa.

    Mulai dari mutu ikan dan timbangannya, semua dilakukan pemeriksaan sehingga masyarakat tidak dirugikan saat nanti membeli ikan.

    Ia mengatakan apabila ikan itu mengandung pengawet, maka pedagang akan diberi tindakan.

    “Begitu juga timbangannya tidak sesuai atau ada kecurangan dari pedagang ikan tersebut,” kata dia.

    Ia menambahkan, ikan yang sering dibeli masyarakat untuk agenda akhir tahun biasanya ikan kuwe, ayam-ayam, kerapu, kakap, udang, cumi dan kepiting.

    Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mencatat total transaksi penjualan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke pada 2020 mencapai Rp1,3 triliun.

    Hasil tangkapan ikan pada 2020 sebanyak 36.716.456 kilogram ikan dengan total harga sekitar Rp1,3 triliun.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kolong Tol Ditargetkan Bersih dari Lapak dan Hunian Ilegal Sebelum Akhir Tahun 2024

    Kolong Tol Ditargetkan Bersih dari Lapak dan Hunian Ilegal Sebelum Akhir Tahun 2024

    ERA.id – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menargetkan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sudah bersih dari lapak-lapak dan hunian ilegal sebelum akhir tahun 2024.

    “Targetnya sebelum akhir tahun sudah selesai semua, sehingga pada saat pembangunan nanti benar-benar kondisi di kolong tol di Jelambar Baru ini bisa dalam situasi kondisi yang steril,” kata Uus kepada wartawan di lokasi pada Rabu (11/12/2024).

    Karena itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menerjunkan total 600 personel hari ini untuk melakukan pembongkaran lapak-lapak yang ada.

    “Dilibatkan ini antara 540 sampai 600 personel dari jajaran pemerintah kota. Di situ ada Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dari Sudin Sumber Daya Air, Bin Marga, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota dan juga dari unsur TNI-Polri,” katanya.

    Uus juga memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni sebelumnya kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Sementara 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun. (Ant)

  • Bersih-Bersih Permukiman di Bawah Kolong Tol Angke

    Bersih-Bersih Permukiman di Bawah Kolong Tol Angke

    Jakarta, CNN Indonesia
    Sebanyak 600 personel dikerahkan untuk pembersihan bekas kawasan permukiman ilegal di kolong Tol Angke, Jalembar Baru, Jakarta.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Ini rencana Pemkot Jakbar untuk kolong Tol Angke usai pembongkaran

    Ini rencana Pemkot Jakbar untuk kolong Tol Angke usai pembongkaran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat berencana menyediakan sejumlah fasilitas publik di kolong Tol Angke, Jelambar Baru, setelah area tersebut rampung dibersihkan dari lapak-lapak dan hunian ilegal warga.

    “Nanti dilaksanakan penataan, pembangunan untuk kepentingan umum dari mulai lapangan olahraga, taman, termasuk juga untuk kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto kepada wartawan di lokasi pembongkaran kolong Tol Angke, Rabu.

    Uus berencana menjadikan area yang menjadi hunian ilegal selama puluhan tahun itu sebagai kawasan terpadu yang terbuka untuk publik.

    “Nanti di sini menjadi kawasan terpadu yang InsyaAllah akan bermanfaat bagi warga masyarakat di sekitar Jelambar Baru, Tambora, dan sekitarnya,” ungkap Uus.

    Penataan akan dimulai segera setelah pembongkaran serta pembersihan lapak-lapak bekas hunian rampung dilakukan.

    “Harapannya bahwa untuk pelaksanaan pembongkaran bangunan-bangunan ini bisa lebih cepat sehingga target satu minggu bisa selesai,” kata Uus.

    Pada kegiatan pembersihan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengerahkan 600 personel dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

    Satu unit alat berat serta sejumlah truk pengangkut sisa lapak bekas hunian juga lalu-lalang di lokasi pembersihan.

    Menurut Uus, penataan segera dilakukan agar warga yang sudah direlokasi tidak kembali lagi ke kolong Tol Angke.

    “Penataan, pembangunan itu untuk menjaga, jangan sampai lokasi yang sudah dikosongkan ini dimanfaatkan kembali atau dibangun kembali untuk hunian yang tidak sesuai dengan aturan,” ungkap Uus.

    Uus juga memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu, 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Sebanyak 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wali Kota targetkan kolong Tol Angke sudah bersih sebelum akhir tahun

    Wali Kota targetkan kolong Tol Angke sudah bersih sebelum akhir tahun

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menargetkan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sudah bersih dari lapak-lapak dan hunian ilegal sebelum akhir tahun 2024.

    “Targetnya sebelum akhir tahun sudah selesai semua, sehingga pada saat pembangunan nanti benar-benar kondisi di kolong tol di Jelambar Baru ini bisa dalam situasi kondisi yang steril,” kata Uus kepada wartawan di lokasi pada Rabu.

    Karena itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menerjunkan total 600 personel hari ini untuk melakukan pembongkaran lapak-lapak yang ada.

    “Dilibatkan ini antara 540 sampai 600 personel dari jajaran pemerintah kota. Di situ ada Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dari Sudin Sumber Daya Air, Bin Marga, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota dan juga dari unsur TNI-Polri,” katanya.

    Uus juga memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni sebelumnya kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Sementara 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk

    Arsip foto – Petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengevakuasi penumpang kapal Dishub KM Sangaji yang terombang-ambing di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Selasa (10/9/2024). (ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Utara)

    Dishub hentikan angkutan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 10 Desember 2024 – 12:18 WIB

    Elshinta.com – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan perairan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut pada Selasa.

    “Sesuai prakiraan BMKG, hari ini Selasa 10 Desember 2024 kapal UP Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta sementara berhenti operasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok Jakarta menyampaikan gelombang laut sedang dengan ketinggian maksimum 2 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, Karawang, Subang Indramayu dan Perairan Cirebon.

    Selain itu BMKG memperkirakan kecepatan angin di daerah tersebut mencapai 25 knot dan kondisi cuaca di perairan DKI Jakarta dan Perairan Utara Jawa Barat berawan hingga hujan ringan dan berpeluang terjadi hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat di Perairan Kepulauan Seribu.

    Dalam situasi cuaca normal, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan 11 kapal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu yang dapat diakses dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Total ada 11 kapal Dishub DKI Jakarta yang melayani kebutuhan transportasi menuju wilayah Kepulauan Seribu, dengan jumlah pelayaran empat kapal setiap harinya,” kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Anthon R Parura di Jakarta.

    Ia mengatakan, 11 kapal disiapkan untuk memenuhi layanan transportasi menuju sembilan pulau penduduk yang ada di wilayah Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, sembilan pulau berpenduduk yang dijangkau dengan kapal Dishub DKI Jakarta. Yaitu Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Panggang dan Pulau Sabira.

    Sedangkan rute yang ditempuh untuk layanan tersebut, yaitu lintasan pertama untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Payung dan Pulau Tidung.

    Lintasan kedua untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Pulau Pramuka.

    Kemudian lintasan ketiga untuk rute Muara Angke, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa. Lintasan keempat untuk rute Muara Angke, Pulau Kelapa dan Pulau Sabira

    Sumber : Antara

  • Cuaca Buruk, Dishub DKI Hentikan Sementara Angkutan Perairan ke Kepulauan Seribu Hari Ini

    Cuaca Buruk, Dishub DKI Hentikan Sementara Angkutan Perairan ke Kepulauan Seribu Hari Ini

    ERA.id – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan perairan ke Kepulauan Seribu akibat cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut pada Selasa (10/12/2024).

    “Sesuai prakiraan BMKG, hari ini Selasa 10 Desember 2024 kapal UP Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta sementara berhenti operasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok Jakarta menyampaikan gelombang laut sedang dengan ketinggian maksimum 2 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian Barat, Perairan Kepulauan Seribu, Karawang, Subang Indramayu dan Perairan Cirebon.

    Selain itu BMKG memperkirakan kecepatan angin di daerah tersebut mencapai 25 knot dan kondisi cuaca di perairan DKI Jakarta dan Perairan Utara Jawa Barat berawan hingga hujan ringan dan berpeluang terjadi hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat di Perairan Kepulauan Seribu.

    Dalam situasi cuaca normal, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyediakan 11 kapal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu yang dapat diakses dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Total ada 11 kapal Dishub DKI Jakarta yang melayani kebutuhan transportasi menuju wilayah Kepulauan Seribu, dengan jumlah pelayaran empat kapal setiap harinya,” kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Anthon R Parura di Jakarta.

    Ia mengatakan, 11 kapal disiapkan untuk memenuhi layanan transportasi menuju sembilan pulau penduduk yang ada di wilayah Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, sembilan pulau berpenduduk yang dijangkau dengan kapal Dishub DKI Jakarta. Yaitu Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Panggang dan Pulau Sabira.

    Sedangkan rute yang ditempuh untuk layanan tersebut, yaitu lintasan pertama untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Payung dan Pulau Tidung.

    Lintasan kedua untuk rute Muara Angke, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Pulau Pramuka.

    Kemudian lintasan ketiga untuk rute Muara Angke, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa. Lintasan keempat untuk rute Muara Angke, Pulau Kelapa dan Pulau Sabira

  • Lansia Ditemukan Meninggal di Pekojan, Sehari-hari Tinggal di Kolong Jembatan 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Meninggal di Pekojan, Sehari-hari Tinggal di Kolong Jembatan Megapolitan 10 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Meninggal di Pekojan, Sehari-hari Tinggal di Kolong Jembatan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria lansia berinisial A (57) ditemukan meninggal di tempat tinggalnya, Senin (9/12/2024).
    Pria itu sehari-hari tinggal di bangunan petak semipermanen di kolong jembatan lintasan kereta api Jalan Pangeran Tubagus Angke, RT 08/RW 07, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
    Penemuan jasad A bermula saat saksi berinisial R datang ke tempat korban untuk menemuinya.
    Saat R mengetuk pintu tempat tinggal A dan memanggilnya, tidak ada jawaban. Oleh karena itu. ia kembali ke rumahnya.
    “Sekira pukul 06.00 WIB, D datang lagi ke tempat korban bersama saksi H. Mereka membuka pintu kamar dan melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).
    R melaporkan kejadian ini ke pengurus RT 08/RW 07 Kelurahan Pekojan.
    “Bahwa korban yang tinggal di kolong jembatan pelintasan rel kereta Jalan Pangeran Tubagus Angke meninggal dunia,” ujar dia.
    Laporan ini kemudian disampaikan kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Pekajon Aiptu Dede Sugiono untuk evakuasi korban.
    “Kasus ditangani Polsek Metro Tambora,” kata Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BRGM ajak delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok tinjau ekosistem mangrove

    BRGM ajak delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok tinjau ekosistem mangrove

    Jakarta (ANTARA) – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengajak delegasi Halim Lingkungan Tiongkok meninjau Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara untuk melihat secara langsung pengelolaan gambut dan mangrove.

    “Di Indonesia, profil emisi karbon sangat dipengaruhi oleh kebakaran gambut sehingga menurunkan tingkat kebakaran di gambut, berdampak besar pada tingkat emisi karbon yang dilepaskan,” kata Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi BRGM Agus Yasin dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, BRGM menggunakan strategi 3R yakni pembasahan kembali area gambut (Rewetting), penanaman kembali lahan gambut (Revegetasi) dan (Revitalisasi) sumber mata pencaharian masyarakat sehingga pemanfaatan lahan gambut yang meningkatkan resiko kebakaran dapat ditekan.

    Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat BRGM, Nugroho S. Priyono menjelaskan bahwa rehabilitasi mangrove mengadopsi strategi 3M yaitu memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan berdasarkan tingkat tutupan mangrove pada lokasi tersebut.

    Ia menjelaskan, rehabilitasi mangrove di Indonesia lebih fokus pada upaya pengurangan emisi karbon dan perlindungan terhadap coastal area atau kawasan pesisir.

    Sementara itu, iklim di dunia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan secara global, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.

    Ia juga mengatakan bahwa di Tiongkok, isu perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon sudah gencar disuarakan.

    Senior Judge Tiongkok SUN Qian mengapresiasi sambutan yang diberikan BRGM serta upaya-upaya yang telah dilakukan BRGM dalam memulihkan kondisi ekosistem gambut dan mangrove.

    “Kami berharap ke depan BRGM dapat menjalin kerja sama yang baik dalam konservasi alam, sebagai upaya ketahanan iklim baik dari segi teknis hingga regulasi yang berlaku,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Penampakan Kampung Kolong Tol Angke yang Bakal Dibongkar, Ratusan Warga Dipindah ke Rawa Buaya – Halaman all

    Penampakan Kampung Kolong Tol Angke yang Bakal Dibongkar, Ratusan Warga Dipindah ke Rawa Buaya – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive, Nuri Yatul Hikmah

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kampung kolong tol Angke, Jakarta Barat yang menjadi tempat tinggal lebih dari 680 jiwa akan sepenuhnya dibongkar pada Rabu (11/12/2024) mendatang. Hal itu dikonfirmasi oleh Wakil Camat Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Raditian Ramajaya saat dihubungi Senin (9/12/2024).

    “Kemungkinan jadi. Tapi untuk lokasi sebagian hari ini kami mulai pembersihan dengan personel tingkat kecamatan,” kata Raditian.

    Menurutnya, pembongkaran kampung kolong tol Angke tersebut dilakukan secara bertahap, seiringan dengan kepindahan setiap warga yang mulanya bermukim di tempat tersebut.

    Ada yang berpindah ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa) dan ada pula yang mengontrak atau kembali ke kampung halamannya.

    Mereka diberi waktu berkemas selama lebih dari 1 minggu, sebelum petugas benar-benar akan merapikan kampung kolong tol Angke tersebut.

    “Untuk Rabu, gabungan dari tingkat kota (pembersihan kolong tol Angke),” kata Raditian.

    Terkait perapihan kolong tol Angke itu, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaiman pun membenarkannya. “Kami kasih batas waktu sampai hari Selasa, hari Selasa mereka harus mengosongkan semua, kemudian pengosongan, pembersihan, atau pembongkaran akan kami lakukan hari Rabu,” kata Agus.

    “Jadi biar ada jeda waktu. Mudah-mudahan minggu kedua pada bulan Desember selesai,” imbuhnya.

    Sementara itu, Asisten Pemerintahan (Aspem) Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim menyampaikan bahwa lokasi kampung kolong itu akan dilakukan penataan usai resmi dibongkar dan seluruh warga keluar.

    “Setelah pembersihannya nanti akan ada penataan yang berkaitan sama dengan pemerintah pusat, BUMN, dan pemerintah provinsi, dan pemerintah kota bersama Lurah dan Camat,” kata Firman di RPTRA Duta Mas.

    Menurutnya, konsep penataan tersebut sedang dibuat dan direncanakan di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat. Hanya saja sebagai gambaran awal, Firman menyebut jika nantinya akan ada area interaktif dan taman penghijauan di lokasi tersebut.

    “Sedang dibahas,” pungkas dia.

    Diberitakan sebelumnya, seluruh warga Kampung Kolong Tol Angke sudah direlokasi ke Rusunawa Rawa Buaya.

    Rusunawa Rawa Buaya menjadi salah satu lokasi relokasi warga kolong tol Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Di tempat tersebut, sekira 44 KK diizinkan tinggal di sejumlah tower yang tersedia. Mulai dari tower A, B, C, D, dan E.

    Menurut Harja selaku Kepala UPRS 5, Rusunawa Rawa Buaya memiliki total unit mencapai 778.

    “Dari yang ada, ada yang kosong 44 unit memang diperuntukkan untuk warga kolong tol,” kata Harja.

    Sebagai pendatang rusun, Harja menyebut jika pihaknya akan melakukan proses pendinginan (cooling down) terlebih dahulu.

    Barulah nanti, ia dan pengurus lain akan melakukan serangkaian kegiatan, termasuk menjelaskan terkait beberapa aturan tinggal di Rusunawa Rawa Buaya.

    “Rencana kami, ini kan cooling down dulu artinya biar mereka istirahat dulu ya, masuk unit hunian, merapikan barang-barang yang bawaan dari sana,” kata Harja.

    “InsyaAllah ya rencana minggu depan kami akan sosialisasi kepada warga terkait tata tertib tinggal di rusunawa, kemudian mungkin ada program-program selanjutnya yang harus saya sampaikan ke mereka,” imbuhnya.

    Selain itu, lanjut dia, Harja berharap para warga yang bermukim di Rusunawa Rawa Buaya dapat memberikan contoh yang baik kepada warga-warga yang di luar rusun. Pasalnya, mereka merupakan salah satu warga binaan dari Pemda DKI Jakarta.

    Adapun beberapa kegiatan yang sudah berjalan, di antaranya pelatihan mengelas, bengkel, dan hal-hal lain terkait UMKM.

    Hal itu juga direncanakan akan diterapkan untuk warga kolong yang kini menghuni Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Untuk nantinya memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang memang nanti beliau siap untuk ditempatkan di lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan kemampuannya,” katanya.

    Akan tetapi terkait pemberian fasilitas untuk warga kolong yang berdagang sebagai UMKM, Harja menyebut jika pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

    “Terkait pemberdayaan dan semacamnya, baik itu pelatihan-pelatihan ataupun dengan yang lainnya untuk meningkatkan perekonomian warga khususnya kolong tol,” jelas Harja.

    “Karena di rusun ini kan sifatnya bayar ya, sewa, jadi biar mampu bayar sewa lagi dan tidak kembali lagi ke sana,” pungkasnya.