kab/kota: Angke

  • Bayi Imut Ditelantarkan Orang Tua di Kolong Tol Angke, Negara Mau Ambil, Keluarga Menolak

    Bayi Imut Ditelantarkan Orang Tua di Kolong Tol Angke, Negara Mau Ambil, Keluarga Menolak

    ERA.id – Petugas dari Pemerintah Kota Jakarta Barat menemukan bayi perempuan yang imut sewaktu pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru. Diduga si bayi diterlantarkan kedua orang tuanya.

    Dengan adanya relokasi 257 keluarga yang menghuni kolong tol tersebut diduga membuat kedua orang tua bayi itu minggat dan meninggalkan bayi tersebut.

    “Jadi dalam pembersihan kolong Tol Angke hari Senin (9/12) kemarin, pembersihan hari pertama, petugas kita ada temukan bayi yang telantar, ditinggalkan orang tuanya,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman di Jakarta, Kamis kemarin.

    Untungnya, kata Agus, bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat bersama kakeknya. “Kemarin sudah mau dijadikan anak negara, tapi ada keluarga dari orang tua (bayi itu) menolak, mau dipelihara,” kata Agus.

    Hingga kini, keberadaan orang tua bayi tersebut belum diketahui petugas dan bayi itu sudah berada bersama keluarga dari orang tuanya. “Intinya keluarga menolak bayi itu jadi anak negara. Sekarang sudah sama mereka,” kata Agus.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan pembersihan rampung sebelum akhir tahun 2024 sehingga penataan kolong Tol Angke dapat dilakukan secepatnya.

    Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut.

    “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” kata Uus pada Rabu (11/12).

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sedangkan 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

  • Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    ERA.id – Banjir rob atau banjir pesisir kembali merendam kawasan RW 22 Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit Kecamatan Penjaringan pada Jumat pagi.

    “Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini,” kata warga Dimas Prasetyo di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Ia menyebutkan, kawasan RW 22 itu adalah akses utama menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke.

    Ia mengatakan setiap hari harus bekerja di kawasan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke dan perjalanan dirinya kerap dihalangi banjir yang melanda kawasan tersebut.

    Menurut dia, genangan air cukup tinggi sehingga membuat kendaraan yang dibawa tidak dapat melintasi jalan yang terendam banjir.

    Ia mengatakan sudah beberapa kali terjadi karena adanya banjir rob dan membuat warga terpaksa menunggu air surut baru bisa kembali melintasi kawasan tersebut.

    “Air cukup tinggi dan kendaraan riskan untuk melintas,” kata dia.

    Sementara itu, anak-anak dan warga berjalan di genangan air di daerah itu.

    Sejumlah kendaraan seperti becak tetap bisa melintasi kawasan tersebut

    Ketua RW 22 Muara Angke Pluit Penjaringan Bani mengatakan air kali ini cukup besar dan masuk ke permukiman warga.

    “Air cukup tinggi dan masuk ke permukiman dan jalan,” kata dia. (Ant)

  • Diduga Hendak Tawuran, Tim Patroli Perintis Polres Jakbar Amankan 13 Remaja Bersajam – Halaman all

    Diduga Hendak Tawuran, Tim Patroli Perintis Polres Jakbar Amankan 13 Remaja Bersajam – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 13 remaja diduga hendak melakukan aksi tawuran di Jalan Permata 12, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 05.00 WIB. 

    Para remaja kedapatan membawa barang bukti berupa 7 buah senjata tajam jenis celurit.

    Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto menjelaskan bahwa penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang menginformasikan adanya sekelompok pemuda mencurigakan di kawasan Jelambar, Jakarta Barat. 

    Kelompok ini terlihat bergerombol sambil membawa senjata tajam, diduga akan melakukan aksi tawuran.

    “Tim Patroli Perintis Presisi (TP 3) segera merespons laporan tersebut dan berhasil berpapasan dengan kelompok remaja ini di kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat,” kata Hari kepada wartawan.

    Tim kemudian melakukan pengejaran hingga ke wilayah Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

    Dalam upaya penangkapan, petugas berhasil menyita tujuh bilah celurit yang diduga akan digunakan untuk tawuran. 

    Setelah itu, ketiga belas remaja tersebut langsung dibawa ke Polsek Penjaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami terus mengintensifkan patroli di wilayah rawan untuk mencegah tindak kekerasan, termasuk tawuran antar-remaja yang dapat meresahkan masyarakat,” tambah Agung.

    Agung juga mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi pergaulan anak-anak mereka guna mencegah keterlibatan dalam kegiatan yang melanggar hukum.

     

  • HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) siap berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menyukseskan program unggulan makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “HNSI sangat menyambut baik program Pemerintah makan bergizi gratis ini dan berkomitmen untuk terus turut mendorong dan menyosialisasikan di semua wilayah kerja HNSI,” kata Sekjen HNSI Lydia Assegaf melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dalam rangka mensukseskan program tersebut, DPP HNSI bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI di seluruh Indonesia menggelar makan bergizi gratis secara serentak dengan tema “Makan Bergizi Gratis HNSI Bersama Anak Nelayan” pada Kamis (12/12).

    Pengurus DPP HNSI hadir secara langsung bersama DPD HNSI Daerah Khusus Jakarta di SDN 3 Pluit yang berlokasi di tengah-tengah perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Lydia mengatakan makan bergizi gratis yang digelar HNSI tersebut dalam rangka memperingati Hari Nusantara untuk mengenang Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 2024.

    Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.

    Menurut dia, makan bergizi gratis yang digelar HNSI untuk mengakselerasi penurunan stunting dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memberikan asupan bergizi hewani untuk anak-anak yang bersumber dari aneka jenis ikan yang kaya dengan protein, omega 3, zat besi, iodium serta vitamin dan mineral.

    Sebab, lanjut Lydia, makan bergizi gratis tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia. Pertama, pengentasan kemiskinan nelayan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban nelayan miskin dalam perolehan bahan pangan yang berasal dari ikan.

    “Serta tujuan ekonomi bagi nelayan, yakni pemanfaatan bahan pangan lokal hasil tangkapan ikan nelayan yang kaya nutrisi untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan mengoptimalkan pelaku UMKM di lingkungan nelayan,” katanya.

    Kedua, sebut Lydia, mendorong peningkatan gizi yang akan berefek terhadap kesehatan, tumbuh kembang, dan kecerdasan anak Indonesia. Untuk itu, HNSI mengharapkan melalui makan bergizi gratis secara serentak tersebut akan terbangun orkestrasi dan sinergi kementerian/lembaga dengan seluruh pemangku kepentingan melalui ekosistem makan bergizi gratis yang mengutamakan partisipasi nelayan.

    “Secara luas untuk penghidupan dan mata pencaharian yang layak bagi nelayan yang berjumlah 14,9 juta belum berdaya secara sosial ekonomi masih hidup di bawah garis kemiskinan menuju nelayan sejahtera negara kuat,” ujar Lydia.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Petugas temukan bayi terlantar di kolong Tol Angke

    Petugas temukan bayi terlantar di kolong Tol Angke

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Pemerintah Kota Jakarta Barat menemukan bayi perempuan yang diduga diterlantarkan kedua orang tuanya saat dilakukan pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru.

    Dengan adanya relokasi 257 keluarga yang menghuni kolong tol tersebut diduga membuat kedua orang tua bayi itu minggat dan meninggalkan bayi tersebut.

    “Jadi dalam pembersihan kolong Tol Angke hari Senin (9/12) kemarin, pembersihan hari pertama, petugas kita ada temukan bayi yang terlantar, ditinggalkan orang tuanya,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman di Jakarta pada Kamis.

    Untungnya, kata Agus, bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat bersama kakeknya. “Kemarin sudah mau dijadikan anak negara, tapi ada keluarga dari orang tua (bayi itu) menolak, mau dipelihara,” kata Agus.

    Sebanyak 500 personel dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta 16 truk kembali diturunkan pada hari kedua pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Kamis (12/12/2024). (ANTARA/Risky Syukur)

    Hingga kini, keberadaan orang tua bayi tersebut belum diketahui petugas dan bayi itu sudah berada bersama keluarga dari orang tuanya.

    “Intinya keluarga menolak bayi itu jadi anak negara. Sekarang sudah sama mereka,” kata Agus.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan pembersihan rampung sebelum akhir tahun 2024 sehingga penataan kolong Tol Angke dapat dilakukan secepatnya.

    Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut.

    “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” kata Uus pada Rabu (11/12).

    Petugas membersihkan lapak-lapak bekas hunian warga di kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sedangkan 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Puncak arus wisatawan dari Muara Angke diprediksi pada 31 Desember

    Puncak arus wisatawan dari Muara Angke diprediksi pada 31 Desember

    Jakarta (ANTARA) – Puncak arus wisatawan dari Pelabuhan Kaliadem Muara Angke, Jakarta Utara, yang hendak ke sejumlah pulau di Kepulauan Seribu diprediksi terjadi pada 31 Desember 2024.

    “Puncaknya malam pergantian tahun karena wisatawan ingin bermalam di Kepulauan Seribu saat malam pergantian tahun,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Unit Pengelola Pelabuhan Daerah (UPPD) Pelabuhan Muara Andy Irham di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, peningkatan jumlah penumpang biasanya terjadi pada 24-26 Desember tapi jumlah tertinggi terjadi pada 31 Desember 2024.

    Ia mengatakan, pada saat puncak penyeberangan tersebut diperkirakan ada 4.000 hingga 4.500 orang wisatawan akan menyeberang.

    Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 sebanyak 3.500 orang. “Tujuan kunjungan wisatawan di malam pergantian tahun itu ke Pulau Tidung, Pulau Pari dan Pulau Harapan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja

    Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja

    Seorang wanita lansia warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, dituntun petugas Satpol PP keluar dari area tersebut lantaran lapak-lapak bekas hunian di dalamnya sedang dibongkar, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Risky Syukur

    Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Ratusan warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, yang telah direlokasi menuju sejumlah rumah susun (rusun) di Jakarta bakal mendapatkan pelatihan kerja dari pemerintah setempat. Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto kepada wartawan dalam kegiatan kegiatan pembongkaran lapak bekas hunian di kolong Tol Angke, Rabu, mengatakan, pelatihan segera diberikan kepada mereka.

    “Pak Menteri Perumahan, Pak Menteri Dalam Negeri, termasuk Pak Gubernur sudah memberitahukan agar warga yang direlokasi ke rusun, bukan hanya dipenuhi tempat tinggalnya, diberikan jaminan tempat tinggalnya, namun juga diberikan keahlian, keterampilan,” katanya.

    Pelatihan kerja tersebut dilakukan mengingat warga kolong Tol Angke menjalani banyak profesi, seperti pekerja rumah tangga, ojek online, pemulung dan lainnya. Jenis-jenis pelatihan yang akan diberikan seperti tata boga (memasak) dan lebih jauh memfasilitasi para warga untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM).

    “Sehingga mereka memiliki mata pencarian benar-benar sesuai dengan ketentuan, dan memiliki identitas yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

    Dengan demikian, warga kolong Tol Angke yang direlokasi bisa memiliki penghasilan yang lebih baik. “Nanti ke depan mereka akan bisa mandiri, untuk mendapatkan penghasilan yang baik, tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji,” katanya. Menurut Uus, Dinas Sosial DKI Jakarta bersama pengelola rusun juga akan melakukan pendampingan agar warga yang direlokasi bisa beradaptasi di lingkungan kehidupan baru.

    “Termasuk juga nanti dari Dinas Sosial, kita diminta untuk memantau terus, dari pihak rumah susun juga untuk terus kita lakukan pendampingan, sehingga mereka bisa segera beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan pola kehidupan yang ada di rumah susun,” katanya.

    Uus pun memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung. Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Sumber : Antara

  • HNSI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah, Gelar Makan Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia – Halaman all

    HNSI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah, Gelar Makan Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) berpartisipasi aktif menyukseskan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

    Dalam rangka mensukseskan program pemerintahan Presiden Prabowo tersebut, DPP HNSI bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI di seluruh Indonesia menggelar MBG secara serentak dengan tema “Makan Bergizi Gratis HNSI Bersama Anak Nelayan”, Kamis (12/12/2024).

    Pengurus DPP HNSI hadir secara langsung bersama DPD HNSI Daerah Khusus Jakarta di SDN 3 Pluit yang berlokasi ditengah tengah perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Sekjen HNSI Lydia Assegaf mengatakan, MBG yang digelar HNSI yang digelar secara tersebut dalam rangka memperingati Hari Nusantara untuk mengenang Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 2024. 

    Di mana, Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan diantara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.

    Menurutnya, MBG HNSI untuk mengakselerasi penurunan stunting dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memberikan asupan bergizi hewani untuk anak-anak yang bersumber dari aneka jenis ikan yang kaya dengan protein, omega 3, zat besi, iodium serta vitamin dan mineral.

    “HNSI sangat menyambut baik program pemerintah Makan Bergizi Gratis ini dan berkomitmen untuk terus turut mendorong dan mensosialisasikan disemua wilayah kerja HNSI,” kata Lydia, kepada wartawan, Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata Lydia, MBG tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia, sedikitnya ada dua yakni pertama; tujuan pengentasan kemiskinan nelayan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban nelayan miskin dalam perolehan bahan pangan yang berasal dari ikan.

    “Serta tujuan ekonomi bagi nelayan yakni pemanfaatan bahan pangan lokal hasil tangkapan ikan nelayan yang kaya nutrisi untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan mengoptimalkan pelaku UMKM dilingkungan nelayan,” ujarnya.

    Kedua, lanjut Lydia, mendorong peningkatan gizi yang akan berefek terhadap kesehatan, tumbuh kembang dan kecerdasan anak Indonesia. 

    Sebab itu, harapan HNSI melalui MBG serentak ini adalah terbangunnya orkestrasi dan sinergi kementerian/lembaga dengan seluruh pemangku kepentingan melalui ekosistem MBG yang mengutamakan partisipasi nelayan.

    “Secara luas untuk penghidupan dan mata pencaharian yang layak bagi nelayan yang berjumlah 14,9 juta belum berdaya secara sosial ekonomi masih hidup dibawah garis kemiskinan menuju nelayan sejahtera negara kuat,” pungkas Lydia.

     

  • Ratusan petugas singkirkan lapak di kolong Tol Angke

    Ratusan petugas singkirkan lapak di kolong Tol Angke

    Sebanyak 600 petugas dikerahkan untuk membersihkan lapak-lapak bekas tempat tinggal warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Risky Syukur

    Ratusan petugas singkirkan lapak di kolong Tol Angke
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 11:47 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 600 petugas dikerahkan untuk membersihkan lapak-lapak dan bekas tempat tinggal warga di kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, pada Rabu.

    Di lokasi pada pukul 08.20 WIB, ratusan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya mulai merobohkan puluhan lapak yang sudah ditinggalkan penghuninya.

    Selain itu, satu unit alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan kolong tol yang selama ini dihuni ratusan keluarga tersebut. Para petugas melakukan membersihkan lapak dengan merobohkannya terlebih dahulu. Kemudian sisa-sisa lapak dikumpulkan untuk kemudian diangkut menuju tempat pembuangan.

    Sejumlah truk lalu lalang keluar masuk area kolong tol untuk mengangkut sisa-sisa lapak yang dirobohkan. Pada sejumlah lapak, beberapa botol minuman keras (miras) berserakan di lantai. Selain itu, bekas instalasi listrik juga masih terpasang pada dinding lapak yang terbuat dari triplek itu.

    Meskipun semua warga kolong Tol Angke sudah direlokasi, masih terdapat warga yang kembali lagi ke lokasi dengan tujuan yang tidak jelas. Seorang wanita lansia di lokasi pun dituntun oleh petugas Satpol PP keluar dari area pembersihan. Hingga pukul 09.30 WIB, kegiatan pembersihan masih berlangsung.

    Sumber : Antara

  • Ratusan Petugas Bersihkan Lapak-Lapak Liar di Kolong Tol Angke

    Ratusan Petugas Bersihkan Lapak-Lapak Liar di Kolong Tol Angke

    ERA.id – Sekitar 600 petugas diterjunkan untuk membersihkan lapak-lapak dan bekas hunian warga di kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, pada Rabu (11/12/2024).

    Dilansir dari Antara, ratusan petugas itu terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat; serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mereka mulai merobohkan puluhan lapak yang sudah ditinggalkan penghuninya sekitar pukul 08.00 WIB.

    Selain itu, satu unit alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan kolong tol yang selama ini dihuni ratusan keluarga tersebut.

    Setelah dirobohkan, sisa-sisa lapak dikumpulkan untuk kemudian diangkut menuju tempat pembuangan.

    Sejumlah truk lalu lalang keluar masuk area kolong tol untuk mengangkut sisa-sisa lapak yang dirobohkan.

    Pada sejumlah lapak, beberapa botol minuman keras (miras) berserakan di lantai. Selain itu, bekas instalasi listrik juga masih terpasang pada dinding lapak yang terbuat dari triplek itu.

    Meskipun semua warga kolong Tol Angke sudah direlokasi, masih terdapat warga yang kembali lagi ke lokasi dengan tujuan yang tidak jelas.