Kala Banjir Rob Dianggap “Atlantis Gratis” oleh Anak-anak Muara Angke…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Puluhan anak di Jalan Dermaga Ujung,
Muara Angke
, Jakarta Utara, terlihat nekat berenang di tengah genangan banjir rob pada Sabtu (14/12/2024).
Mereka mengaku tidak memiliki uang untuk membayar tiket
kolam renang
.
“Biasanya kalau masuk ke kolam renang bayar, kan enggak punya uang, ya, udah berenang di sini aja,” kata Dirma (9) saat diwawancarai oleh
Kompas.com
di lokasi.
Dirma menjelaskan bahwa tidak setiap kali ia bisa membeli tiket kolam renang yang berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000.
“Kadang-kadang bisa beli tiket kolam renang, kadang enggak, karena harganya Rp 35.000 – Rp 40.000 kalau berenang di Ancol,” tambahnya.
Lukman (9), salah satu teman Dirma, juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa berenang di tengah air rob.
Ia menyebutkan bahwa genangan air rob tersebut layaknya “Atlantis gratis”.
“Atlantis gratis” ungkap Lukman.
Lukman merasa lebih puas berenang di air rob karena tidak ada batasan waktu, berbeda dengan kolam renang berbayar yang sering kali membatasi durasi berenang pengunjung.
Berdasarkan pengamatan
Kompas.com,
ketinggian air di Jalan Dermaga Ujung mencapai 50 sentimeter.
Anak-anak tersebut berenang di sepanjang jalan yang dipenuhi air berwarna hijau dan banyak sampah.
Beberapa dari mereka memanfaatkan sampah karpet yang berserakan di jalan sebagai alas untuk mengambang.
Selain berenang, mereka juga terlihat bermain lari-larian dengan penuh kegembiraan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Angke
-
/data/photo/2024/12/14/675d27de13339.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kala Banjir Rob Dianggap "Atlantis Gratis" oleh Anak-anak Muara Angke… Megapolitan 14 Desember 2024
-
/data/photo/2024/12/14/675d205a3ff33.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob Megapolitan 14 Desember 2024
Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob
Tim Redaksi
J
AKARTA, KOMPAS.com
– Banjir rob yang kembali merendam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, dimanfaatkan para orangtua untuk memberikan hiburan buat sang buah hati.
Salah satunya warga RW 22 Muara Angke bernama Wandi (38). Saat ditemui
Kompas.com,
Sabtu (14/12/2024), Wandi tengah asyik mengajak anaknya bermain
styrofoam
atau gabus yang seolah dijadikan perahu di tengah genangan air rob.
Dengan kreativitasnya, Wandi melengkapi gabus tersebut dengan tali sehingga “perahu” itu bisa ditarik.
Anak Wandi, Dilan (5), asyik duduk di atas perahu gabus tersebut. Sementara, Wandi mondar-mandir menarik perahu gabus itu.
Tawa lepas terpancar di wajah Dilan saat perahu gabus itu melaju perlahan ditarik sang ayah.
Sama seperti putranya, Wandi pun terlihat begitu gembira karena mampu menghibur putranya di tengah banjir.
Kehangatan keluarga kecil itu makin terlihat dengan kehadiran istri Wandi yang memanfaatkan momen tersebut untuk menyuapi Dilan.
Tanpa alas piring, istri Wandi menyuapi Dilan dengan nasi putih dan ayam goreng yang ia beli di pinggir jalan.
Sambil bermain air, Dilan pun lahap makan nasi dan ayam dari suapan ibunya.
Istri Wandi mengungkapkan, ketinggian banjir di rumahnya yang berlokasi di RW 22 sudah mencapai satu meter sehingga aliran listrik padam.
Kondisi rumah yang gelap membuat ia dan Wandi memutuskan keluar rumah mengajak Dilan bermain.
“Di rumah dimatiin lampunya, gelap. Jadi keluar rumah, mengajak anak main pakai gabus,” ujar istri Wandi saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Sabtu.
Sementara itu, Wandi menyebutkan, banjir rob kali ini lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Lebih gede ini dari awal Desember,” ujar Wandi.
Bahkan, dibandingkan hari kemarin, menurut Wandi, banjir rob hari ini juga lebih tinggi.
Diberitakan, banjir rob kembali merendam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Jumat (13/12/2024).
Pada Jumat pagi, ketinggian air rob di Jalan Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional, Muara Angke, mencapai 25 sentimeter. Namun, pada siang hari, air rob semakin naik dan ketinggiannya mencapai 60-70 sentimeter.
Banjir rob ini bukan sekali dua kali terjadi di Muara Angke. Setiap kali terjadi fenomena bulan purnama, wilayah ini langganan banjir rob.
Aktivtas warga pun terganggu setiap banjir rob datang. Tak hanya itu, mobilitas warga menjadi sulit karena akses jalan terkendala.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Warga: Ketinggian banjir rob lebih tinggi dibanding kemarin
rumah yang ditempati bukan rumah panggung sehingga banjir masuk ke dalam rumah
Jakarta (ANTARA) – Warga RT 10 Muara Angke Pluit Jakarta Utara Beni mengatakan ketinggian banjir rob yang terjadi Sabtu pagi lebih tinggi dibandingkan banjir rob yang terjadi di kawasan tersebut pada Jumat (13/12).
“Air masuk ke rumah saya setinggi 40 centimeter dan saya terpaksa mengungsi ke rumah saudara,” kata warga RT 10 RW 22 Muara Angke Beni di Jakarta, Sabtu.
Sementara di jalan pemukiman penduduk, air di kawasan tempat tinggal mereka sekitar 60 centimeter.
“Hari ini banjirnya lebih tinggi dibanding kemarin, saya tidak tau besok seperti apa,” kata dia.
Ia mengatakan rumah yang ditempati bukan rumah panggung sehingga banjir masuk ke dalam rumah.
“Kami berharap pemerintah dapat mencari solusi karena banjir merusak semua kehidupan warga,” kata dia.
Sebelumnya Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Lalu Lintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Unit Jasa Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah (UPPD) Pelabuhan Muara Angke Andy Irham menyatakan banjir rob yang terjadi di kawasan tersebut kerap menutup akses masyarakat ke pelabuhan tersebut.
“Banjir rob itu sangat menghambat untuk kunjungan, jangankan untuk wisatawan, kami sendiri sangat terhambat untuk datang ke sini,” kata Kasatpel UPPD Pelabuhan Muara Angke Andy Irham.
Ia mengatakan jika terjadi banjir rob maka kendaraan petugas tidak dapat masuk ke dalam kawasan pelabuhan yang menghubungkan Jakarta Utara ke Kepulauan Seribu.
“Kami pun tidak bisa lewat, banyak anggota kami sampai malam rob-nya sehingga menginap di sini,” kata dia.
Ia menyebutkan Jalan Dermaga Ujung 1 merupakan satu-satunya akses masuk menuju Pelabuhan Kali Adem Muara Angke.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat enam RT di Kota Jakarta Utara terdampak banjir rob yang terjadi pada Sabtu pagi.
“Hingga pukul 11.00 WIB 3 RT di Kelurahan Marunda dan tiga RT di Kelurahan Pluit terendam banjir rob,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan tiga RT di Kelurahan Marunda Cilincing terendam banjir setinggi 10 hingga 20 centimeter.
Kemudian tiga RT di Kelurahan Pluit Penjaringan terendam banjir dengan ketinggian 15 centimeter hingga 60 centimeter.
Selain itu ada juga jalan tergenang di Jalan Hiu Pelabuhan Muara Baru Kelurahan Penjaringan dengan ketinggian 10 centimeter.
Ia mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada tanggal 11 Desember – 20 Desember 2024.
Banjir rob ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024 -

DKI kemarin, banjir rob di Muara Angke dan RIDO terima hasil Pilkada
Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta yang terjadi pada Jumat (13/12) masih layak untuk disimak kembali hari Sabtu ini.
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta yang terjadi pada Jumat (13/12) masih layak untuk disimak kembali hari Sabtu ini, antara lain sejumlah RT di Muara Angke terendam banjir rob hingga Pasangan RIDO terima hasil Pilkada Jakarta.
Berikut rangkumannya:
Sejumlah RT di Muara Angke terendam banjir rob
Ketua Rukun Warga (RW) 22 Muara Angke Bani Sadar mengatakan sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Muara Angke Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir rob yang terjadi pada Jumat pagi.
“Air tiba-tiba datang dan deras sekitar pukul 06.00 WIB, kami dan warga panik karena air masuk ke dalam pintu rumah dan merendam jala ,” kata Ketua RW 22 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Bani Sadar di Jakarta, Jumat.
Baca selengkapnya di sini.
Pasangan RIDO terima hasil Pilkada Jakarta
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) akhirnya memutuskan untuk menerima hasil Pilkada DKI Jakarta.
“Memutuskan untuk menerima hasil pilkada Jakarta yang telah ditetapkan oleh KPU DKI Jakarta. Kami mengucapkan selamat kepada mas Pramono Anung dan bang Rano Karno yang akan memimpin Jakarta di lima tahun ke depan, ” kata Ridwan Kamil saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar di Jakarta Pusat, Jumat.
Baca selengkapnya di sini.
Ini alasan pasangan RIDO tidak gugat ke MK
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) tidak menggugat hasil Pilkada DKI ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena murni hasil musyawarah.
“Dengan musyawarah bersama, dengan masukan-masukan dari para tokoh, para ahli dan ketua pimpinan-pimpinan kami. Akhirnya pasangan RIDO, memutuskan untuk menerima hasil Pilkada Jakarta yang telah ditetapkan oleh KPU DKI, ” kata Ridwan Kamil saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar Jakarta Pusat, Jumat.
Baca selengkapnya di sini.
GKJ yakin Pramono-Rano mampu tuntaskan persoalan Jakarta
Gerakan Kolaborasi Jakarta (GKJ) meyakini calon gubernur dan wakil gubernur DKI Pramono Anung-Rano Karno (Mas Pram-Bang Doel) mampu menuntaskan persoalan Jakarta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
“Mas Pram dan Bang Doel memiliki pengalaman di pemerintahan. Saya yakini keduanya akan mampu menyelesaikan persoalan krusial di Jakarta,” kata Ketua Presidium Gerakan Kolaborasi Jakarta, Adjie Rimbawan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Baca selengkapnya di sini.
DKI jadikan Natal momen bangun hubungan antarpemangku kepentingan
Pembimbing Masyarakat Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI menjadikan perayaan Natal tahun ini sebagai momen membangun hubungan persaudaraan yang lebih dekat antarpemangku kepentingan Bimbingan Kemasyarakatan Kristen di DKI Jakarta agar memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan umat.
“Perayaan Natal adalah momen penting bagi umat Kristen. Kami ingin membangun hubungan yang lebih erat, dari tingkat struktural hingga personal, dengan melibatkan para guru,” kata Pembina Bimbingan Kemasyarakatan Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Mangarerak Baringbing dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca selengkapnya di sini.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024 -

Banjir rob hambat akses ke Pelabuhan Muara Angke
Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Lalu Lintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah (UPPD) Pelabuhan Muara Angke Andy Irham mengtakan banjir rob yang terjadi di kawasan tersebut kerap menutup akses masyarakat dan wisawatan ke pelabuhan tersebut.
“Banjir rob itu sangat menghambat untuk kunjungan, jangankan untuk wisatawan, kami sendiri sangat terhambat untuk datang ke sini,” kata Kasatpel UPPD Pelabuhan Muara Angke Andy Irham di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, banjir rob menyebabkan kendaraan petugas tidak dapat masuk ke kawasan pelabuhan yang menghubungkan Jakarta Utara ke Kepulauan Seribu itu. Bahkan, tidak jarang banyak anggotanya yang harus bermalam karena akses yang tertutup rob.
“Walaupun rob masih ada tapi sudah tidak dalam lagi,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024 -

Banjir Rob yang Jadi Bencana Bulanan Warga Muara Angke: Aktivitas Lumpuh, Perahu Karet Jadi Andalan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Permukiman pesisir Muara Angke di RW 022 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob pada Jumat (13/12/2024).
Ketinggian air yang mencapai sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter merendam jalan raya dan jalan permukiman, hingga masuk ke rumah-rumah serta tempat usaha warga.
Air pasang laut masuk ke permukiman warga sejak Jumat pagi dan dengan cepat membanjiri kawasan pesisir itu.
Banjir yang terjadi mulai pukul 7.00 WIB belum juga surut sampai Jumat sore.
Aktivitas warga pun terganggu, banyak dari mereka yang mengandalkan perahu karet untuk bisa menerjang banjir rob tersebut.
Salah satunya Ayu, warga RT 03 RW 022 Pluit yang siang hari ini berangkat kerja dengan menggunakan perahu karet.
Karyawan swasta yang sudah berpakaian rapi itu tak bisa menerjang banjir rob dengan berjalan kaki, karena ketinggian air sudah mencapai 50 sentimeter di depan rumahnya.
Alhasil, Ayu harus menumpang perahu karet milik BPBD DKI Jakarta untuk bisa sampai ke jalanan di dekat terminal Muara Angke yang tidak terdampak banjir.
“Iya, mau berangkat kerja, di rumah jalanannya sudah terendam banjir rob, akhirnya naik perahu karet,” katanya.
lihat foto
Bagi Lely Yuliana (49), wilayah Kebon Pala di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur adalah segalanya. Pasalnya, sejak lahir ia sudah mendiami wilayah tersebut bersama ratusan warga lainnya. Padahal, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji, kawasan tersebut masuk dalam daftar 25 wilayah rawan banjir di Jakarta.11 RT Terendam
Selama sebulan belakangan, tepatnya sejak pertengahan November 2024, banjir rob sudah empat kali merendam permukiman Muara Angke.
Di pertengahan Desember 2024 ini, banjir rob kembali terjadi seiring fase bulan purnama dan perigee atau jarak terdekat bumi dengan bulan.
BMKG memperkirakan banjir rob di pertengahan bulan Desember ini terjadi pada 11 hingga 20 Desember 2024.
Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus mengatakan, pada Jumat hari ini, banjir rob merendam 11 RT di wilayah RW 22 Pluit.
Air mulai memasuki permukiman sejak pagi hari dan mulai surut secara perlahan di siang hari.
BPBD Jakarta Utara mengerahkan petugas di Muara Angke untuk bersiaga apabila warga membutuhkan evakuasi.
BPBD juga menyiapkan perahu karet untuk keperluan transportasi warga dari permukiman ke jalanan yang tak terdampak banjir rob, termasuk untuk pengiriman bantuan makanan siap saji.
“11 RT yang terendam di RW 22 Pluit. Kami siagakan personel dan perahu karet,” kata Zidan.
Bantuan Mulai Disalurkan
Sementara itu, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga mulai mengirimkan bantuan kepada ribuan warga yang terdampak banjir rob.
Jumat siang, 500 makanan siap saji berupa nasi kotak disalurkan ke wilayah RW 22 Pluit.
Ketua Tagana Kecamatan Penjaringan, Juanto Bayu Setya menjelaskan, bantuan terutama makanan siap saji akan terus disalurkan mulai Jumat hingga empat hari ke depan, sesuai perkiraan terjadinya banjir rob.
Selain makanan siap saji, nantinya bantuan obat-obatan juga bakal disiapkan untuk warga Muara Angke yang terjangkit penyakit imbas banjir rob ini.
“Untuk pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan bisa melalui kami di kantor RW 22,” pungkas Bayu.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2024/12/13/675c192721bb1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Rob di Muara Angke Ganggu Akses ke Pelabuhan Kali Adem Megapolitan 13 Desember 2024
Banjir Rob di Muara Angke Ganggu Akses ke Pelabuhan Kali Adem
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Banjir rob di Muara Angke
, Jakarta Utara menganggu akses menuju Pelabuhan Kali Adem, Jumat (13/12/2024).
“Itu sangat menghambat untuk kunjungan, jangankan untuk wisatawan, kami sendiri sangat terhambat,” ucap Andy Irham Kepala Satuan Laksana Lalu Lintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah Kali Adem Muara Angke, saat diwawancarai, Jumat.
Bahkan, kendaraan milik Dinas Perhubungan (Dishub) yang ada di Pelabuhan Kali Adem juga tidak bisa beroperasi.
“Bahkan, kendaraan kami pun tidak bisa lewat, banyak anggota kami karena sampai malam rob-nya sehingga menginap di sini,” tambah Andy.
Akibat banjir rob ini banyak masyarakat yang kesulitan menuju ke Pelabuhan Kali Adem.
Pasalnya, satu-satunya akses menuju ke Pelabuhan Kali Adem sendiri harus melewati RW 22, Penjaringan, Jakarta Utara.
Namun, wilayah RW 22 sendiri sudah menjadi langganan banjir rob bertahun-tahun.
Andy mengungkapkan, sebenarnya ada akses lain untuk menuju ke Pelabuhan Kali Adem selain dari RW 22.
Namun, akses itu milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
Dinas Perhubungan juga sudah mengajukan agar lahan itu bisa dijadikan akses menuju Pelabuhan Kali Adem.
“Sebetulnya ada, akses kita di ujung sana. Cuma belum jalan karena lahannya punya KPKP bukan Dinas Perhubungan. Sudah mengajukan semenjak pembangunan ini, akses itu dipinta,” tambah Andy.
Di sisi lain, Andy mengungkapkan, sudah ada perbaikan saluran sehingga genangan banjir rob di sekeliling Pelabuhan Kali Adem Muara Angke tidak terlalu dalam lagi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


