kab/kota: Angke

  • Pak Ogah yang Todong Parang ke Polisi di Jakbar Biasa Bawa Sajam Setiap Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Desember 2024

    Pak Ogah yang Todong Parang ke Polisi di Jakbar Biasa Bawa Sajam Setiap Hari Megapolitan 30 Desember 2024

    Pak Ogah yang Todong Parang ke Polisi di Jakbar Biasa Bawa Sajam Setiap Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    MT (20), pak ogah yang menodong polisi pakai parang di dekat Halte Jembatan Gantung disebut selalu membawa senjata tajam setiap hari.
    Hal itu diungkap oleh Agus (48), pengemudi ojek yang selalu menunggu penumpang dekat tempat MT menodong polisi.
    “Tiap hari enggak pernah lepas (sajam), (ditaruh) di pinggang, gede lagi,” kata Agus saat ditemui di lokasi, Senin (30/12/2024).
    Maka dari itu, Agus tidak heran jika saat cekcok dengan pihak kepolisian, MT telah membawa sajam.
    Dia bahkan mengancam pihak kepolisian dengan sajam yang telah dia bawa. Pasalnya, kata Agus, sajam-sajam itu selalu bersama MT setiap harinya.
    “Bawa, dia mah enggak ketinggalan parang. (Bawa) dua pisau,” tambah Agus.
    Sebelumnya, seorang pria bersenjata tajam mengejar sejumlah polisi di daerah Jembatan Gantung, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (30/12/2024) pagi. 
    Dalam unggahan akun Instagram @warga.jakbar, pria yang identitasnya belum diketahui terlihat mengenakan kaus hitam tanpa lengan, celana panjang abu-abu, dan topi hitam.
    Sementara itu, sejumlah polisi tampak berada di trotoar jalan. Video itu menunjukkan insiden bermula dari cekcok antara pria tersebut dengan sejumlah polisi. 
    Pria itu mendekati para petugas sambil membawa senjata tajam di tangan kanannya. 
    Salah satu polisi kemudian menodongkan pistol ke arah pelaku sambil berjalan mundur, namun pelaku tidak menunjukkan rasa takut.
    Pria tersebut sempat mundur, tetapi kembali mendekati polisi setelah terjadi cekcok lanjutan.
    Aksi nekatnya membuat para polisi terpaksa lari menghindar.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan kejadian ini. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci kronologi peristiwa ini. 
    “Benar ada kejadian tersebut. Saat ini pelaku sudah diamankan,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024). 
    Dalam video lain yang diterima Kompas.com, terlihat sejumlah polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku di sebuah jalan raya.
    Salah satu polisi menindih pelaku untuk mencegahnya melawan, sementara petugas lain mengikatnya dengan kabel ties berwarna putih.
    Setelah itu pria tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Desember 2024

    Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng Megapolitan 30 Desember 2024

    Polisi Lepas Tembakan ke Udara Saat Dikejar Pria Bersenjata Tajam di Cengkareng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MT (20), pria yang sempat menodong polisi dengan senjata tajam di Jalan Daan Mogot Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, sempat diancam dengan tembakan oleh polisi.
    Hal itu diungkap oleh Yono (40), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sekaligus saksi yang melihat kejadian itu pada Senin (30/12/2024) pagi.
    “Sempet nembakin (ke udara). Ada dua kali
    mah,”
    kata Yono saat ditemui di lokasi, Senin (30/12/2024).
    Bahkan, kata Yono, polisi sempat mencoba untuk menembak MT. Namun, tembakan tersebut tidak mengenai MT.
    Yono tak bisa memastikan terkait jenis senjata yang digunakan polisi untuk menembak MT. Dia menduga senjata tersebut adalah senjata kejut listrik.
    “Sempet (nembak MTA), cuma enggak kena. Kabur langsung dia (MT) ke dalam. Cuma senjata listrik gitu yang buat setruman itu,” kata Yono.
    Upaya menembak MT membuat pelaku melarikan diri ke dalam perkampungan. Kepolisian akhirnya mengejar keberadaan MT ke dalam perkampungan.
    Sebelumnya, seorang pria bersenjata tajam mengejar sejumlah polisi di daerah Jembatan Gantung, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin pagi.
    Dalam unggahan akun Instagram @warga.jakbar, pria yang identitasnya belum diketahui terlihat mengenakan kaus hitam tanpa lengan, celana panjang abu-abu, dan topi hitam.
    Sementara itu, sejumlah polisi tampak berada di trotoar jalan. Video itu menunjukkan insiden bermula dari cekcok antara pria tersebut dengan sejumlah polisi.
    Pria itu mendekati para petugas sambil membawa senjata tajam di tangan kanannya.
    Salah satu polisi kemudian menodongkan pistol ke arah pelaku sambil berjalan mundur, namun pelaku tidak menunjukkan rasa takut.
    Pria tersebut sempat mundur, tetapi kembali mendekati polisi setelah kembali cekcok.
    Aksi nekatnya membuat para polisi terpaksa lari menghindar.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan kejadian ini. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci kronologi peristiwa ini.
    “Benar ada kejadian tersebut. Saat ini pelaku sudah diamankan,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi.
    Dalam video lain yang diterima
    Kompas.com,
    terlihat sejumlah polisi membekuk pelaku di sebuah jalan raya.
    Salah satu polisi menindih pelaku untuk mencegahnya melawan, sementara petugas lain mengikat tangannya dengan kabel ties berwarna putih.
    Setelah itu, pria tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Efek Rob, Wisatawan ke Pulau Seribu Turun 80% Jelang Tahun Baru

    Efek Rob, Wisatawan ke Pulau Seribu Turun 80% Jelang Tahun Baru

    Jakarta

    Banjir luapan air laut (rob) di Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) berimbas pada aktivitas wisatawan ke Kepulauan Seribu. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan menggunakan kapal tradisional mencapai 80 persen.

    Pimpinan Operator Kapal Tradisional Pelabuhan Muara Angke, Juanto Bayu Setya, menjelaskan pengaruh banjir rob terhadap penurunan wisatawan dimulai sejak November 2024. Selain itu, prediksi cuaca dari BMKG membuat calon wisatawan berpikir dua kali untuk berkunjung ke Kepulauan Seribu.

    “Hitungan penurunan itu hampir 75-80% dari situasi sebelum banjir rob dan cuaca buruk. Per bulan ini (Desember) biasanya kita sudah di angka 15-20 ribu (wisatawan), ini baru 6 ribu,” kata Juanto saat berbincang dengan detikcom di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Sabtu (28/12/2024).

    Juanto menyebut, bila kondisi cuaca dam situasi normal, kunjungan wisatawan bisa mencapai belasan hingga puluhan ribu orang sejak 2014 lalu. Penurunan sempat dirasakan terjadi pada pandemi COVID-19 dan situasi banjir rob 2024.

    Pelaku pariwisata berharap infrastruktur menuju dermaga Kali Adem diperbaiki agar wisatawan tak terputus akses ketika terjadi banjir rob. (Taufiq S/detikcom)

    “Kalau tahun lalu (bulan Desember) bisa di angka sekitar 25-30 ribu wisatawan,” jelasnya.

    Bagi Juanto, penurunan angka wisatawan itu berimbas pada ongkos operasional kapal yang tidak tertutup. Misalnya, satu kapal berkapasitas 150 sampai 300 penumpang, namun calon penumpang yang mengisi keberangkatan hanya 10 orang.

    Harapan Infrastruktur Diperbaiki

    Juanto berharap Pemerintah Daerah DKI Jakarta bisa memperhatikan masalah ini. Mereka bisa berupaya agar infrastruktur menuju Pelabuhan Muara Angke bisa diperbaiki.

    Tahun lalu disebutkan ada 25-30 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu via dermaga Kali Adem Muara Angke (Taufiq S/detikcom)

    “Kami sih berharap sekali untuk akses jalannya saja dulu. Karena pelabuhan sudah taraf sudah internasional sangat baik. Ini pelabuhannya, baik juga pelayanan dan juga kondisi pelabuhannya, saranan-prasarannya cukup bagus,” jelasnya.

    Kata Juanto, momen akhir tahun biasanya jadi salah satu lonjakan wisatawan ke Kepulauan Seribu. Namun kini sebaliknya, ruang tunggu penumpang tampak sepi, kapal-kapal hanya terparkir rapi di dermaga.

    “Itu malam 31 (Desember) sampai tanggal 1 (Januari) atau malam tanggal 30 sampai tanggal 1-nya, itu biasanya sudah di angka 4-5 ribu. Hari ini aja masuk tanggal 28, ini baru untungan 900. Minggu kemarin lebih memprihatinkan lagi cuma 550 orang,” ungkapnya.

    (jbr/jbr)

  • Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 – Page 3

    Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengingatkan warga yang tinggal di pesisir utara Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir yang masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 mendatang.

    “Banjir rob tersebut berpotensi mengakibatkan banjir di 10 wilayah pesisir Jakarta Utara seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/12/2024).

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah memberikan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang berlangsung pada 26 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    Banjir rob terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru dan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    “Untuk hari ini, genangan yang terjadi hanya mencakup 0,003 persen dari total 30.772 RT di Jakarta,” kata dia.

    Menurut info dari petugas di lapangan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir rob hari ini.

    “Kami juga sudah berkoordinasi dengan stakeholders setempat seperti, SDA untuk bersama mengatasi permasalahan rob ini,” kata Isnawa.

  • Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob pada 10 kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hingga awal tahun 2025, tepatnya pada 3 Januari.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut, potensi ini dihimpun dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob).

    Adapun kesepuluh wilayah yang berpotensi banjir rob hingga sepekan ke depan adalah Kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.

    “Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat, 27 Desember.

    Berdasarkan informasi BMKG, potensi banjir rob kali ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru.

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta. Puncak pasang maksimum terjadi sekitar pukul 07.00 WIB-13.00 WIB,” urainya.

    Isnawa menuturkan, Pemprov DKI melakukan sejumlah mitigasi banjir rob di pesisir Jakarta, di antaranya penyiagaan personel pasukan biru (Satgas SDA) dan pompa yang ada di kawasan utara Jakarta yakni pompa mobile sebanyak 107 unit dan pompa stasioner atau rumah pompa sebanyak 138 unit yang tersebar di 28 titik lokasi.

    Kemudian, melakukan koordinasi dengan BMKG terkait perkembangan informasi peringatan dini banjir rob, kemudian dengan Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Satpol PP dan para lurah terkait kesiapan personel dan peralatan seperti pompa mobile dan stasioner untuk siap difungsikan menyedot genangan rob.

    “BPBD juga menyiagakan sebanyak 267 personel tim reaksi cepat (TRC) untuk memonitor kondisi bencana yang ada di tiap kelurahan rawan banjir,” tutur Isnawa.

    Selain itu, memastikan lokasi penungsian serta sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir yang berada di kelurahan rawan banjir rob seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, dll siap untuk difungsikan untuk membantu masyarakat apabila dibutuhkan.

    “Kemudian, memberikan layanan kedaruratan 24 jam melalui Jakarta Siaga 112 untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat,” imbuhnya.

  • Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Pakar dermatologi dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp. D.V.E mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi saat banjir.

    “Pada saat bencana, tidak hanya banjir, di lingkungan sekitar itu sering serangga seperti nyamuk, lalu lipan keluar, jadi tidak terkontrol mudah sekali berisiko terjadi gigitan serangga,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Putri menyarankan warga menyiapkan “lotion” anti serangga di rumah guna mencegah terkena gigitan serangga dan berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

    Ada baiknya, “losion” ini menjadi salah satu yang disediakan di dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumah, selain perban, plester, alkohol, gunting, kain kasa medis, masker pernapasan, sarung tangan medis, obat luka dan sebagainya.

    “Memang ada baiknya menyediakan P3K di rumah sehingga pada kondisi bencana seperti banjir bila terjadi luka bisa siap sehingga merawat sendiri, membersihkan dengan cairan yang dianjurkan diberi obat merah, ditutup, perawatan luka ringan,” katanya.

    Arsip foto – Warga RT 01 RW 8 Kelurahan Ancol menampung air bersih yang diberikan PAM Jaya saat banjir rob melanda kawasan tersebut pada Selasa (17/12/2024) (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Dia mengingatkan gigitan serangga terutama saat banjir dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi sehingga sebaiknya tak disepelekan.

    “Dari gigitan serangga (menyebabkan gatal) digaruk lalu terjadi luka, kemasukan bakteri dan terjadi infeksi,” kata dokter spesialis dermatologi venereologi estetika di RS Pondok Indah itu.

    Sementara itu, merujuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 di pesisir Jakarta.

    BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini.

    Sebelumnya, BPBD DKI mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis (26/12). Banjir rob hingga pukul 13.00 WIB pada ketinggian air 15 sentimeter (cm).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prediksi Dikunjungi Jutaan Wisatawan di Libur Nataru, Menhut Pastikan Kesiapan 191 Rekreasi Alam – Halaman all

    Prediksi Dikunjungi Jutaan Wisatawan di Libur Nataru, Menhut Pastikan Kesiapan 191 Rekreasi Alam – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan wakilnya, Sulaiman Umar meninjau kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (26/12/2024).

    Raja Antoni mengatakan, tinjauan ini dalam rangka pengecekan kesiapan tempat wisata menyambut libur Tahun Baru 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Sebagai informasi, Taman Wisata Alam Mangrove Angke jadi bagian dari total 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut).

    “Saya dan Pak Wamen sebagai bagian dari kabinet Merah Putih, diperintahkan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto melalui Pak Mayor Teddy, Seskab. Semua menteri, semua jajaran diharapkan untuk mengecek semua persiapan libur Nataru. Natal sudah lewat, tapi masih ada libur Tahun Baru,” ujar Raja Antoni usai tinjauan, Kamis.

    Adapun lanjutnya, berdasarkan data tahun lalu pada periode masa liburan akhir tahun, ada sekitar 6 juta orang yang berkunjung ke taman nasional maupun tempat wisata alam di bawah pengelolaan Kemenhut.

    “Terutama karena Kementerian Kehutanan ini memiliki 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam. Di tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kita. Tahun lalu seluruhnya itu dikunjungi sekitar 6 juta orang, jadi ini tempat favorit masyarakat,” jelasnya.

    Raja Antoni menyebut pihaknya telah secara intensif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sejak sebulan sebelumnya guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama masa liburan.

    Dalam kunjungan ini, Raja Antoni mengecek kondisi lapangan seperti fasilitas loket, jalan, area mangrove, hingga persemaian proses pembibitan mangrove.

    “Tadi sudah liat mulai dari proses pembelian tiket, sampai kondisi di lapangan, pada prinsipnya sekali lagi kami memastikan bahwa perintah Pak Presiden berjalan baik, tempat wisata aman, nyaman, bersih, melayani masyarakat,” katanya.

    Setelah peninjauan, Raja Antoni dan Sulaiman melangsungkan rapat secara daring dengan jajarannya di 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam.

  • Menhut Raja Juli Cek Kesiapan Libur Nataru di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

    Menhut Raja Juli Cek Kesiapan Libur Nataru di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

    loading…

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta terkait kesiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta terkait kesiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Peninjauan tersebut menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Raja Juli dalam kunjungan itu, Kamis (26/12/2024) didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) Kehutanan Sulaiman Umar, Ditjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, Dirjen PSKL Mahfudz, beserta jajaran.

    “Saya dan Pak Wamen sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih diperintahkan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto melalui Pak Mayor Teddy, Seskab. Semua menteri, semua jajaran diharapkan untuk mengecek semua persiapan libur Nataru. Natal sudah lewat, tapi masih ada libur Tahun Baru,” ujar Menhut Raja Antoni usai meninjau.

    Dia mengatakan, pihaknya sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih telah secara intensif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama berlibur. Diketahui, total terdapat 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam yang dikelola Kementerian Kehutanan dan banyak diminati masyarakat.

    “Nah dalam konteks itu, kami sebagai pembantu Presiden, dari sebulan yang lalu Pak Dirjen sudah rapat koordinasi intensif. Terutama karena Kementerian Kehutanan ini memiliki 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam. Di tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kita. Tahun lalu seluruhnya itu dikunjungi sekitar 6 juta orang, jadi ini tempat favorit masyarakat,” ujarnya.

    Dalam kunjunganya ke TWA Angke Kapuk, Raja Antoni mengecek berbagai fasilitas, mulai dari loket, jalan, hingga area mangrove. Dia juga meninjau persemaian terkait proses pembibitan hingga bibit mangrove siap tanam.

    “Oleh karena itu, hari ini kami melihat langsung TWA yang ada terdekat di Jakarta. TWA Angke Kapuk. Tadi sudah liat mulai dari proses pembelian tiket, sampai kondisi di lapangan, pada prinsipnya sekali lagi kami memastikan bahwa perintah Pak Presiden berjalan baik, tempat wisata aman, nyaman, bersih, melayani masyarakat,” imbuhnya.

    Setelah melakukan peninjauan, Raja Antoni beserta Wamen Sulaiman Umar melakukan rapat secara online dengan 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam guna memastikan kesiapan seluruh TN dan TWA dalam melayani wisatawan.

    (rca)

  • 11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan Megapolitan 26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 titik di Jakarta Utara terancam kembali terendam banjir rob sepanjang Kamis (26/12/2024) hingga Selasa (3/1/2025).
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob) tanggal 26 Desember 2024-3 Januari 2025,” ujar Kepala BPDB Isnawa Adji, Kamis (26/12/2024).
    Hal itu karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru sehingga meningkatkan ketinggian pasang air laut.
    Jadi, air laut berpotensi meluap ke pemukiman warga dan jalan sehingga menyebabkan banjir rob.
    Adapun 11 titik yang berpotensi kembali terendam banjir rob adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu.
    Oleh sebab itu, Isnawa mengimbau masyarakat melakukan antisipasi.
    “Diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir (rob),” kata Isnawa.
    Selain itu, Isnawa meminta agar warga selalu memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut di website bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
    Kemudian, jika menemukan keadaan darurat, masyarakat bisa menghubungi BPBD.
    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi
    call center
    Jakarta Siaga 112,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 Megapolitan 26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengeluarkan peringatan dini
    banjir rob
    di wilayah pesisir Jakarta yang akan terjadi hingga 3 Januari 2025.
    Peringatan dini ini diterbitkan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama.
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 26 Desember 2024-03 Januari 2025,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama menyebabkan meningkatnya air laut.
    “Berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujarnya.
    Isnawa menuturkan, ada 10 wilayah di
    Jakarta Utara
    yang berpotensi mengalami banjir pesisir hingga awal tahun.
    “Di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” ujar Isnawa.
    Sejauh ini, BPBD mencatat ada satu RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis pukul 13.00 WIB.
    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Isnawa.
    Isnawa memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir yang disebabkan kenaikan air laut tersebut.
    BPBD Jakarta
    akan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.