Penyebab Pembangunan Tanggul Mitigasi Rob di Muara Angke Terhambat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Salah satu penyebab terhambatnya pembangunan tanggul mitigasi rob di RW 22, Muara Angke, Jakarta Utara, karena masih banyak rumah warga yang dibangun melebihi Garis Sempadan Bangunan (GSB).
“Cuma ada salah satu penyebab berpindahnya atau melangkahnya pekerjaan ini tidak estafet, karena memang ada bangunan yang memakan badan jalan,” ujar Ketua LMK RW 22 Muslimin (47) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Senin (20/10/2025).
Seharusnya, kata Muslimin, pembangunan tanggul sepanjang 1,4 kilometer ini dilakukan secara berangsur-angsur sesuai dengan kesepakatan warga dan pemegang proyek.
“Seperti yang disepakati di awal, bahwa setiap pembangunan dilaksanakan setiap 50 meter itu akan diselesaikan terlebih dahulu, baru bergeser lagi,” jelas Muslimin.
Namun, karena banyak rumah warga yang justru dibangun melebihi GSB maka pengerjaan tanggul tak bisa dilakukan sesuai kesepakatan.
Muslimin mengatakan, sebelum pengerjaan dilakukan sebenarnya rumah warga yang terdampak sudah didata pihak proyek.
Ada sekitar 77 rumah yang memang area depannya harus dibongkar untuk mendukung proyek pembangunan ini.
Muslimin bilang, warga sudah rela area depannya yang melebihi GSB dibongkar dan mereka tak meminta ganti rugi.
Hanya saja, warga meminta agar ada bantuan dana untuk membongkar area depan rumahnya secara mandiri.
“Sebenarnya mereka tidak meminta ganti rugi atau apa, cuma memang ada semacam uang bongkar buat tukang lah, itu sebenarnya yang diharapkan oleh warga. Hingga kini kami juga sudah mendiskusikan dengan pihak proyek, namun sampai saat ini belum mendapatkan hasil,” tegas Muslimin.
Untuk diketahui, berbagai upaya sedang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk mengatasi banjir rob di daerah pesisir.
Salah satunya adalah dengan membangun tanggul mitigasi di RW 22.
Tanggul tersebut berupa jalan yang ditinggikan sehingga ketika air laut sedang pasang, tidak tumpah ke perumahan warga.
Tanggul yang dibangun rencananya sepanjang 1,4 kilometer, dengan lebar enam meter, dan ketinggian satu meter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Angke
-
/data/photo/2025/10/20/68f619e3a205b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyebab Pembangunan Tanggul Mitigasi Rob di Muara Angke Terhambat Megapolitan 20 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/20/68f61ddabb35b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembangunan Tanggul Mitigasi Rob di Muara Angke Dinilai Tak Sesuai Kesepakatan Megapolitan 20 Oktober 2025
Pembangunan Tanggul Mitigasi Rob di Muara Angke Dinilai Tak Sesuai Kesepakatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga menilai pembangunan tanggul mitigasi rob di RW 22, Muara Angke, Jakarta Utara, tak sesuai dengan kesepakatan awal.
“Faktanya pengerjaan di lapangan tidak sesuai dengan apa yang sudah disepakati di awal,” ujar Ketua LMK RW 22 Muslimin (47) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Senin (20/10/2025).
Muslimin mengatakan, awalnya pemegang proyek dengan warga sepakat, bahwa pembangunan tanggul mitigasi sepanjang 1,4 kilometer itu dilakukan secara berangsur-angsur.
“Seperti yang disepakati di awal, bahwa setiap pembangunan dilaksanakan setiap 50 meter itu akan diselesaikan terlebih dahulu, baru bergeser lagi,” jelas Muslimin.
Namun, setelah tiga bulan berjalan, pembangunan yang dilakukan justru mengacak dan terputus-putus.
Hal yang sama juga dikeluhkan Ketua RT 04, RW 22 Udin (46) yang menilai pengerjaan tanggul tak sesuai kesepakatan.
“Di perjanjian pertama 50 meter clear, 50 meter clear, sampai sekarang baru pengerjaan 100 meter belum juga selesai,” tutur Udin.
Selain itu, Udin menilai, pembangunan tanggul mitigasi itu sangat lambat, sementara targetnya dalam enam bulan selesai.
“Targetnya cuma enam bulan. Ini udah tiga bulan jalan, tapi belum ada progres yang signifikan, pengurukan belum,” tegas Udin.
Untuk diketahui, berbagai upaya sedang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk mengatasi banjir rob di daerah pesisir.
Salah satunya adalah dengan membangun tanggul mitigasi di RW 22.
Tanggul tersebut berupa jalan yang ditinggikan sehingga ketika air laut sedang pasang, tidak tumpah ke perumahan warga.
Tanggul yang dibangun rencananya sepanjang 1,4 kilometer, dengan lebar enam meter, dan ketinggian satu meter.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kriminalitas kemarin, kasus Ammar Zoni hingga berkas perkara Delpedro
Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Jumat (10/10) di antaranya pengungkapan kasus peredaran narkotika di dalam rutan yang dilakukan oleh Ammar Zoni (AZ).
Selain itu berkas perkara kasus dugaan penghasutan yang dilakukan oleh aktivis Delpedro Marhaen dan kawan-kawan.
Terdapat pula berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:
1. Ammar Zoni terlibat peredaran narkotika di Rutan sejak Januari 2025
Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Jakarta Pusat Wahyu Trah Utomo mengatakan bahwa pengungkapan kasus peredaran narkotika di dalam rutan yang dilakukan oleh Ammar Zoni (AZ) sudah terjadi sejak Januari 2025.
“Petugas kami pada saat razia mencurigai gerak-gerik AZ. Kemudian petugas mendatangi, mendekati, dan melakukan penggeledahan,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat.
2. Polisi tangkap residivis lansia di Cakung yang kembali cabuli anak
Polres Metro Jakarta Timur menangkap seorang residivis pria lanjut usia (lansia) inisial HSW (63) yang kembali mencabuli anak berinisial AMF (7) di kawasan Cakung, Jakarta Timur (Jaktim).
“Untuk peristiwa pencabulan terjadi pada 25 September 2025 sekitar pukul 09.33 WIB dan ditangkap pada 5 Oktober 2025,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
3. Polda Metro Jaya limpahkan berkas perkara Delpedro dkk ke Kejati DKI
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya melimpahkan berkas perkara kasus dugaan penghasutan yang dilakukan oleh aktivis Delpedro Marhaen dan kawan-kawan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
“Sudah tahap satu,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Brigjen Pol Wira Satya Triputra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
4. Polda Metro Jaya ungkap kasus peredaran ganja 1 kilogram di Jakut
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap kasus peredaran narkoba jenis ganja seberat kurang lebih satu kilogram di kawasan Sunter, Jakarta Utara (Jakut).
“Seorang pria berinisial MNB (24) diamankan di pos keamanan jasa pengiriman wilayah Sunter, Jakarta utara, dengan barang bukti bruto satu kilogram ganja,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kanit 5 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Andri Fajar dalam keterangannya, Jumat.
5. ODGJ yang tewas dalam kebakaran diduga tertidur saat kejadian
Kepolisian menduga bahwa Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) yang tewas dalam kebakaran rumah di RT 11/RW 07 Angke, Tambora, Jakarta Barat, Jumat, tengah tertidur saat kejadian.
“Sementara dugaannya, korban itu tertidur ya dalam kamar dan tidak sempat terselamatkan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

5 Rumah di Tambora Terbakar, Pria ODGJ Tewas Diduga Terkunci di Kamar
Jakarta –
Lima rumah di Tambora, Jakarta Barat (Jakbar) dilanda kebakaran. Seorang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) berinisial AS (41) tewas dalam insiden tersebut.
“Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasiops Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, dilansir Antara, Jumat (10/10/2025).
Syarif menuturkan, ada lima unit rumah yang ludes terbakar dalam insiden itu. Dilaporkan ada sejumlah orang lain yang terluka dalam kebakaran yang terjadi di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, itu.
“Jadi ada lima rumah, terus penghuninya ada 11 orang. Satu orang tewas dan ada beberapa luka lecet sedikit,” kata Syarif.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran pada pagi tadi itu masih diselidiki petugas kepolisian. Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.
Kesaksian Warga
“Api turun ke salah satu rumah karena ada orang lagi pengelasan pemotongan besi. Turun ke sini (lelehannya),” kata Anwar kepada wartawan sambil menunjuk ke atas bangunan tempat pengelasan dilakukan.
“Mungkin kena asbes, asbesnya pecah, apinya masuk ke dalam, lalu menyebar ke rumah saya dan rumah-rumah lain. Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB,” ujarnya.
Anwar menyebut, warga sekitar sempat membantu pemadaman dengan menggunakan air serta alat pemadam api ringan (APAR), namun api kian besar dan cepat menyebar.
“Api terbawa angin dengan cepat, kita sama warga nyiram enggak berhenti-berhenti pakai APAR, udah enggak terbendung. Ada yang kena percikan api juga,” ujarnya.
Akibat kebakaran itu, semua surat berharga serta barang elektronik miliknya dan korban lainnya ludes terbakar.
“Surat-surat, barang-barang elektronik, segala macam ludes terbakar. Jadi yang menjadi korban kebakaran 11 orang, termasuk keluarga saya,” tutur Anwar.
(jbr/fas)
-
/data/photo/2025/10/10/68e8ed4e40f99.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Camat Janji Bantu Urus Dokumen Warga Korban Kebakaran Tambora Megapolitan 10 Oktober 2025
Camat Janji Bantu Urus Dokumen Warga Korban Kebakaran Tambora
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Camat Tambora Holi Susanto berjanji akan membantu para korban kebakaran untuk mengurus dokumen kependudukan yang rusak atau hilang.
Akibat kebakaran ini, 11 kepala keluarga terdampak.
“Besok pagi akan disiagakan layanan Sudin Dukcapil untuk pendataan ulang terhadap administrasi masyarakat yang terbakar, seperri e-KTP, kartu keluarga, dan administrasi lainnya,” kata Holi kepada Kompas.com, Jumat.
Holi mengaku telah berkoordinasi dengan Polsek Tambora untuk bersiaga dan melayani pengurusan surat keterangan hilang bagi warga.
“Jadi nanti warga itu mudah, dibuatkan BAP surat keterangan hilangnya dari kepolisian. Nanti langsung dilanjutkan Sudin Dukcapil yang sedia,” kata dia.
Sementara itu, Holi memastikan bantuan kebutuhan dasar bagi para pengungsi kebakaran di Tambora sudah disiapkan.
“Sudah ada beberapa bantuan seperti makanan siap saji, dibantu juga oleh TNI, ada selimut, ada kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti pampers, biskuit dan yang lain-lainnya sudah disiapkan oleh Dinas Sosial,” ucap dia.
Pihak kecamatan juga akan menyiapkan bantuan material, mengingat tempat tinggal milik para korban saat ini hangus dan sangat memprihatinkan.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda lima rumah tinggal di Jalan Pangeran Tubagus Angke, RT 7 RW 11, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (10/10/2025) dan menewaskan seorang pria berinisial AS (41).
Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 17.15 WIB, terdapat garis polisi di sekitar lokasi kejadian untukmelakukan penyelidikan.
Rumah-rumah yang terbakar pun terlihat hangus dan rata dengan tanah, dengan hanya menyisakan sejumlah tembok yang masih berdiri rapuh dengan warna hangus kehitaman.
Anwar (48), warga yang rumahya terbakar mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Api diduga berasal dari percikan api dari aktivitas pemotongan besi di sebuah bangunan yang berada di samping rumahnya.
“Sebelah lagi pengelasan, pemotongan besi. Turun ke sini percikannya. Mungkin kena asbes, asbesnya pecah, apinya masuk ke dalam,” kata Anwar.
Api kemudian dengan cepat membesar dan menyebar ke bangunan lain karena terbawa angin hingga total membakar lima rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jakbar bantu urus surat kependudukan warga yang hangus terbakar
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) akan membantu mengurus surat-surat berharga milik penyintas kebakaran yang hangus akibat kebakaran rumah di RT 11/RW 07 Angke, Tambora, Jumat.
“Besok pagi, Sabtu (11/10), akan disiagakan layanan Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) untuk melakukan pendataan ulang terhadap administrasi masyarakat yang terbakar, seperti E-KTP, Kartu Keluarga (KK) dan administrasi lainnya yang dibutuhkan,” kata Camat Tambora, Holi Susanto di lokasi kebakaran, Jumat.
Tak hanya itu, Polsek Tambora juga akan menyediakan layanan pengurusan surat keterangan hilang. “Jadi akan dibuat dulu BAP surat keterangan hilang dari kepolisian, kemudian dilanjutkan oleh Sudin Dukcapil,” kata Holi.
Sejumlah korban kebakaran pun mengonfirmasi kehilangan surat-surat berharga
“Surat-surat, barang barang elektronik, segala macam ludes terbakar,” kata Anwar (48) yang rumahnya ludes terbakar.
Keluhan yang sama disampaikan Suita (51), bahwa surat-surat berharga yang dimilikinya ludes terbakar.
“Ludes semua. Sisa pakaian yang ada di badan aja,” katanya.
Kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora itu mengakibatkan satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas.
“Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.
Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 50 orang korban kebakaran di RT/RW 11/07 Angke, Tambora, Jakarta Barat mengungsi ke Madrasah Miftahul Huda lantaran tempat tinggalnya ludes terbakar, pada Jumat.
“Sampai sekarang ada 21 kepala keluarga (KK) dengan 50 orang sudah diungsikan ke Madrasah Miftahul Huda. Ada empat balita, sisanya lansia dan dewasa,” kata Camat Tambora Holi Susanto kepada wartawan di lokasi pengungsian, Jumat.
Hingga kini, pihaknya bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Pemkot Jakarta Barat masih berupaya memenuhi kebutuhan dasar para korban.
“Upaya pemerintah melalui dinas sosial memberikan beberapa bantuan seperti makanan siap saji, selimut, kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti diapers, biskuit dan yang lain-lainnya sudah disiapkan,” kata Holi.
Menurut dia, ada empat rumah serta kontrakan 10 pintu yang ludes dilalap api. “Satu orang tadi dikonfirmasi meninggal. Ada beberapa yang luka lecet sedikit, sudah ditangani juga,” ujarnya.
Adapun dugaan awal penyebab kebakaran, kata Holi, berasal dari percikan las di lokasi kebakaran. “Infonya begitu, tetapi masih diselidiki oleh pihak kepolisian,” kata dia.
Sebelumnya, satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat.
“Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di lokasi, Jumat.
Syarif menuturkan, ada lima unit rumah yang ludes terbakar dalam insiden itu.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kebakaran rumah di Tambora Jakbar diduga dari percikan api las
Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda lima rumah di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat yang mengakibatkan seorang ODGJ berinisial AS (41) tewas diduga berasal dari percikan api las besi.
Salah satu korban kebakaran, Anwar (48) di Jakarta, Jumat, mengatakan, bahwa api yang menghanguskan rumahnya dan empat rumah lain berasal dari percikan las besi di lokasi.
“Api turun ke salah satu rumah karena ada orang lagi pengelasan pemotongan besi. Turun ke sini (lelehannya),” kata Anwar kepada wartawan sambil menunjuk ke atas bangunan tempat pengelasan dilakukan, Jumat.
Lelehan atau percikan las itu jatuh ke salah satu rumah dan mengenai material mudah terbakar. “Mungkin kena asbes, asbesnya pecah, apinya masuk ke dalam, lalu menyebar ke rumah saya dan rumah-rumah lain. Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB,” ujarnya.
Anwar menyebut, warga sekitar sempat membantu pemadaman dengan menggunakan air serta Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), namun api kian besar dan cepat menyebar.
“Api terbawa angin dengan cepat, kita sama warga nyiram enggak berhenti-berhenti pakai APAR, udah enggak terbendung. Ada yang kena percikan api juga,” ujarnya.
Akibat kebakaran itu, semua surat berharga serta barang elektronik miliknya dan korban lainnya ludes terbakar.
“Surat-surat, barang-barang elektronik, segala macam ludes terbakar. Jadi yang menjadi korban kebakaran 11 orang, termasuk keluarga saya,” tutur Anwar.
Sebelumnya, satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat.
“Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di lokasi, Jumat.
Syarif menuturkan, ada lima unit rumah yang ludes terbakar dalam insiden itu.
“Jadi ada lima rumah, terus penghuninya ada 11 orang. Satu orang tewas dan ada beberapa luka lecet sedikit,” kata Syarif.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.
Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Satu ODGJ tewas dalam kebakaran rumah di Tambora Jakbar
Jakarta (ANTARA) – Satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat.
“Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di lokasi, Jumat.
Syarif menuturkan, ada lima unit rumah yang ludes terbakar dalam insiden itu.
“Jadi ada lima rumah, terus penghuninya ada 11 orang. Satu orang tewas dan ada beberapa luka lecet sedikit,” kata Syarif.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.
Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.
“Info awal kebakaran tadi pukul 09.30 WIB dan sekarang sudah selesai proses pemadaman,” ujarnya.
Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 15.00 WIB, empat dari lima unit rumah yang terbakar rata dengan tanah, sementara satu rumah lainnya terkena dampak yang cukup parah.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob
Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.
“Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pompa mobile tersebut digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak dapat dicapai dengan pompa stasioner.
Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan sejumlah rumah pompa beserta pintu air, antara lain Pintu Air Marina, Pompa/Polder Kali Asin, Pompa Ancol, Pompa Junction PIK, Pompa Muara Angke, Pompa Pasar Ikan, dan Pompa Tanjungan.
“Dinas SDA juga menyiagakan satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali,” kata Yursid.
Berdasarkan hasil pemodelan kondisi penurunan tanah, sambung dia, kenaikan air muka laut (sea level rise), elevasi pesisir, dan pasang surut Teluk Jakarta, wilayah utara Jakarta teridentifikasi aman dari potensi banjir rob pada Oktober 2025.
Dinas SDA DKI menyatakan potensi banjir rob pada Oktober tahun ini bergantung pada laju penurunan permukaan tanah serta upaya penanggulangan yang dilakukan.
Potensi banjir pesisir atau rob justru berasal fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan purnama (perigee). Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob pada 8-15 Oktober 2025.
“Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mengalami kondisi darurat,” tutur Yursid.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.