kab/kota: Angke

  • Pria di Jakut Polisikan Adik Ipar Usai Kesal Motornya Digadai, Berakhir Damai

    Pria di Jakut Polisikan Adik Ipar Usai Kesal Motornya Digadai, Berakhir Damai

    Jakarta

    Seorang pria di Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) bernama Abdul Rachman (32) melaporkan adik iparnya, Rika, lantaran diduga menggadaikan motornya. Pihak kepolisian membantu melakukan mediasi hingga mengembalikan motor milik korban.

    “Kami berterima kasih atas profesionalisme anggota di lapangan yang bertindak cepat dan tetap mengedepankan upaya restorative justice dalam penanganan perkara keluarga seperti ini,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu, menambahkan peristiwa ini bermula dari laporan Abdul pada 22 Oktober 2025. Abdul melaporkan terkait dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan yang dilakukan adik iparnya sendiri.

    Dia diduga menggadaikan sepeda motor tersebut kepada seseorang bernama Burhanudin alias Simon di kawasan Muara Angke. Kepada polisi, Burhanudin mengaku tidak mengetahui motor tersebut merupakan hasil penggelapan.

    “Kami menindaklanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan hingga berhasil menemukan sepeda motor yang digadaikan. Setelah dilakukan interogasi, Burhanudin mengaku tidak mengetahui bahwa kendaraan tersebut merupakan hasil kejahatan,” kata AKP Hitler.

    Pada Kamis (5/11) pukul 08.50 WIB, Unit Reskrim Polsek Kawasan Sunda Kelapa resmi mengembalikan sepeda motor tersebut kepada pemiliknya.

    (wnv/wnv)

  • Polisi kembalikan motor warga Pademangan yang digelapkan saudaranya

    Polisi kembalikan motor warga Pademangan yang digelapkan saudaranya

    Jakarta (ANTARA) –

    Polsek Kawasan Sunda Kelapa mengembalikan motor milik warga Pademangan, Jakarta Utara, bernama Abdul Rachman (32) yang menjadi korban kasus penggelapan oleh saudaranya sendiri.

    Pengembalian motor tersebut dilaksanakan setelah petugas melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

    “Kami menyerahkan langsung barang bukti satu unit sepeda motor kepada pemiliknya, Abdul Rachman (32), warga Pademangan Barat, Jakarta Utara,” kata Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, peristiwa penggelapan ini bermula dari laporan Abdul Rachman pada 22 Oktober 2025 terkait dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP.

    Ia mengatakan, terlapor diketahui adalah adik iparnya sendiri bernama Rika Ivana yang menggadaikan sepeda motor tersebut kepada seseorang bernama Burhanudin alias Simon di kawasan Muara Angke.

    Petugas langsung menindaklanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan hingga berhasil menemukan sepeda motor yang digadaikan.

    “Setelah dilakukan interogasi, Burhanudin mengaku tidak mengetahui bahwa kendaraan tersebut merupakan hasil kejahatan,” kata dia.

    Setelah barang bukti berhasil diamankan, pihak Kepolisian memfasilitasi proses mediasi antara pelapor dan terlapor mengingat keduanya masih memiliki hubungan keluarga.

    “Pada Selasa (4/11), kedua pihak sepakat menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan,” kata dia.

    Selanjutnya, Rabu (5/11) pagi sekitar pukul 08.50 WIB, Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kawasan Sunda Kelapa mengembalikan sepeda motor tersebut kepada pemiliknya.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Dr Martuasah H. Tobing mengapresiasi langkah cepat jajaran Polsek Kawasan Sunda Kelapa.

    Ia mengapresiasi profesionalisme anggota di lapangan yang bertindak cepat dan tetap mengedepankan upaya keadilan restoratif (restorative justice) dalam penanganan perkara keluarga seperti ini.

    Kapolres menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukumnya. “Kami berupaya mengedepankan pelayanan yang humanis kepada warga,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta bersiap hadapi banjir rob pada 5-10 November

    Jakarta bersiap hadapi banjir rob pada 5-10 November

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi banjir rob yang diprakirakan terjadi pada 5-10 November 2025.

    Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan strategi komprehensif untuk mengantisipasi banjir rob dengan fokus pada pencegahan, mitigasi dan respon cepat.

    “Untuk penyiagaan personel dan peralatan, Dinas SDA telah mengerahkan Pasukan Biru (tim tanggap darurat) secara penuh,” kata Chico kepada pers di Jakarta, Kamis.

    Penyiagaan personel difokuskan di tujuh wilayah rawan utama, yaitu Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina day Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Kali Baru serta Marunda.

    Kemudian, 560 unit pompa permanen (stasioner) siaga operasional di 11 kelurahan wilayah pesisir termasuk Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit dan Ancol dengan kapasitas total 1,2 juta liter per menit.

    Sebanyak 50 unit pompa portable (mobile) juga dikerahkan untuk drainase darurat. Saat ini, 95 persen pompa dalam kondisi prima setelah perawatan (maintenance) pada Oktober 2025.

    Saluran drainase utama di pesisir juga telah dikeruk sepanjang 15 kilometer (km) sejak 22 Oktober 2025 yang menghasilkan 1.500 karung lumpur.

    Namun, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi sehingga tim rutin memantau dengan pesawat nirawak (drone).

    Secara keseluruhan, efektivitas drainase mencapai 85 persen dengan target peningkatan melalui sistem polder tertutup.

    Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang memperparah rob.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar modifikasi cuaca pada 5-10 November 2025 yang bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU).

    “Hal ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah utara Jakarta,” kata Chico.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta menyiapkan beberapa langkah menghadapi potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 6-9 November 2025 di pesisir Jakarta. Pemprov DKI menyiagakan Pasukan Biru atau tim tanggap darurat dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) di tujuh wilayah rawan utama.

    “Pasukan Biru disiagakan penuh di kawasan Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina dan JIS, Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico, kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

    Pemprov juga memastikan seluruh 560 unit pompa stasioner di 11 kelurahan pesisir dalam kondisi siap beroperasi, dengan kapasitas total mencapai 1,2 juta liter per menit. Sebanyak 50 pompa mobile juga disiapkan untuk penanganan cepat di titik genangan darurat.

    “Perawatan pompa sudah selesai Oktober lalu, saat ini 95% berfungsi optimal,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi hujan ekstrem yang dapat memperburuk kondisi rob, DKI juga menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU pada 5-10 November 2025. Langkah ini bertujuan menurunkan intensitas hujan di kawasan utara Jakarta.

    “Prediksi pasang maksimum mencapai 0,69 meter. Karena itu, kami maksimalkan upaya alami untuk redam dampaknya,” ungkapnya.

    “Dari 1.200 km tanggul pantai di Jakarta Utara, terdapat 5 titik roboh dan 3 titik longsor terutama di Muara Baru dan Tanjung Priok akibat hujan sebelumnya,” tuturnya.

    Sebagai langkah cepat, tanggul darurat setebal 1-2 meter menggunakan karung pasir dan geomembrane telah dibangun, dengan pengawasan 24 jam oleh Pasukan Biru.

    Sementara itu, Chico menjelaskan pengerukan drainase utama sepanjang 15 km telah dilakukan sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan sekitar 1.500 karung lumpur. Meski demikian, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi. Efektivitas sistem drainase kini mencapai 85%.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun telah mengaktifkan protokol standar penanganan bencana rob. Sebanyak 257 lokasi pengungsian disiapkan di Jakarta Utara dan Timur dengan kapasitas hampir 40 ribu orang.

    Warga juga diimbau memantau ketinggian air melalui aplikasi JAKI atau hotline 112, serta menyiapkan evakuasi mandiri jika air mulai naik. Sebagai antisipasi, BPBD menyiapkan 200 unit toilet portabel, pasokan air bersih dan disinfektan, serta makanan siap saji dan obat-obatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.

    “Evakuasi akan dilakukan 24 jam sebelum puncak rob jika diperlukan, dengan dukungan transportasi gratis dari TransJakarta,” imbuhnya.

    (bel/idn)

  • Waspada! Ada Potensi Banjir Rob di Pesisir Jakarta 3-12 November 2025

    Waspada! Ada Potensi Banjir Rob di Pesisir Jakarta 3-12 November 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob yang diperkirakan melanda sejumlah wilayah utara DKI Jakarta pada 3 hingga 12 November 2025.

    Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @infobmkg, pada Sabtu (1/11/2025), BMKG menjelaskan bahwa potensi rob ini dipicu oleh fenomena fase Perigee dan bulan purnama yang akan terjadi pada Rabu, 5 November 2025.

    Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum dan berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut.

    Banjir rob ini berpotensi terjadi pesisir Kamal Muara, Kapuk Muara, dan Pluit. Kemudian, pesisir Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan.

     

  • Pramono nilai proyek JSDP strategis untuk masa depan Jakarta

    Pramono nilai proyek JSDP strategis untuk masa depan Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai proyek pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) sangat strategis untuk masa depan ibu kota.

    Sebab, proyek itu diyakini berdampak lebih baik bagi masa depan Jakarta yang berkelanjutan serta dapat memudahkan warga Jakarta mendapatkan air bersih, sekaligus memastikan buangan air limbah tidak mencemari lingkungan.

    “Penanganan air limbah itu harus diatur dengan baik. Sekarang yang sudah selesai baru di Zona 0 yang ada di Setiabudi dan Zona 1 di sini, dan kemudian akan dimulai di Zona 6,” kata Pramono setelah meninjau proyek JSDP Zona 1 Pluit di dua lokasi, yaitu Jalan Waduk Pluit Selatan dan Jalan Pluit Selatan Raya, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.

    Lebih lanjut, dia pun menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pengaturan air bersih dan air limbah.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dewi Chomistriana menambahkan pembangunan JSDP selain untuk mengurangi pencemaran air tanah, juga penting untuk kesehatan masyarakat karena JSDP dapat memisahkan antara saluran air limbah dengan saluran air bersih dan dapat dipisahkan dengan drainase.

    “Ini sangat penting untuk Jakarta, untuk warga Jakarta, dan proyek Zona 1 ini baru melayani 7,8 persen dari total penduduk DKI Jakarta. Jadi, tantangan kita masih banyak,” ujar Dewi.

    Untuk itu, dia meminta dukungan masyarakat Jakarta agar dapat bersama-sama mewujudkan proyek JSDP, terlebih nantinya segera dibangun untuk Zona 6.

    Area pelayanan JSDP Zona 1 Pluit mencakup wilayah seluas 4.901 hektare yang meliputi area Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) JSDP Zona 1 Pluit terletak di area sebelah Barat Laut Waduk Pluit.

    Untuk Jakarta Utara, cakupannya meliputi Kelurahan Pluit, Kelurahan Penjaringan, dan Kelurahan Pejagalan, di Kecamatan Penjaringan. Sedangkan untuk Jakarta Barat meliputi Kelurahan Pekojan, Kelurahan Angke, Kelurahan Jembatan Lima, dan Kelurahan Jembatan Besi, di Kecamatan Tambora.

    Pembangunan IPAL pada JSDP bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan pengelolaan air limbah, memperbaiki kualitas lingkungan, terutama pada air permukaan dan air tanah, serta mencegah timbulnya penyakit bawaan air (waterborne diseases) akibat buruknya kualitas air.

    Dalam sistem pengolahan air limbah domestik, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum air buangan dialirkan kembali ke badan air.

    Tahap pertama adalah pengolahan awal yang berfungsi memisahkan partikel berukuran besar, seperti pasir, kayu, plastik, dan material lain yang dapat mengganggu proses berikutnya.

    Selanjutnya, air limbah masuk ke pengolahan primer yang umumnya menggunakan proses fisik untuk mengendapkan partikel halus dan bahan tersuspensi. Setelah itu, dilakukan pengolahan sekunder yang biasanya melibatkan proses biologis untuk mendekomposisi materi organik penyebab pencemaran.

    Beberapa teknologi yang umum digunakan pada tahap tersebut, antara lain sistem lumpur aktif (activated sludge), Membrane Bioreactor (MBR), biofilter, dan metode sejenis lainnya.

    Tahap terakhir adalah desinfeksi yang bertujuan untuk menghilangkan organisme patogen berbahaya bagi kesehatan. Hasil akhir dari seluruh proses tersebut diharapkan sudah memenuhi baku mutu air limbah domestik yang berlaku.

    Jika diperlukan, maka dapat dilakukan pengolahan lanjutan untuk menghasilkan kualitas air olahan yang lebih baik dan memungkinkan pemanfaatan kembali (recycle).

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Jakarta (ANTARA) – Banjir yang terjadi di sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan mulai surut dan kini tinggal sembilan RT dari 35 yang terendam.

    “Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di sembilan rukun tetangga (RT),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, pada Rabu petang terdapat 35 RT di Jakarta Selatan (Jaksel) yang terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya Kali Krukut serta Kali Mampang.

    Ia menjelaskan bahwa pada pukul 20.00 WIB sebanyak 26 RT yang berada di Kelurahan Petogogan dipastikan sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya.

    “Sementara untuk ketinggian air di Kelurahan Pela Mampang sudah berangsur surut dari semula 70 cm kini 50 cm,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada Hari Rabu pukul 17.00 WIB dan Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB.

    Kemudian Pintu Air Pulo Gadung Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB dan Pos Krukut Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB.

    “Akibat kenaikan air di beberapa pos pantau menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Selain sembilan RT, terdapat tiga ruas jalan yang Tergenang, yaitu Jalan Puri Mutiara V RT 009 RW 011 di Kelurahan Cilandak Barat, Jalan Sultan Iskandar Muda di Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan Jalan Kemang Utara IX di Kelurahan Duren Tiga dengan ketinggian 15-30 centimeter (cm).

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir terjang 35 RT di Jaksel akibat curah hujan tinggi

    Banjir terjang 35 RT di Jaksel akibat curah hujan tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Banjir menerjang 35 rukun tetangga di Jakarta Selatan (Jaksel) dengan ketinggian air mulai dari 30-70 sentimeter (cm) akibat curah hujan tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

    “Kami mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, banjir disebabkan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan membuat kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB, Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB.

    Selain itu kata Yohan, Pintu Air Pulo Gadung Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB dan serta menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik DKI Jakarta.

    BPBD mencatat saat ini banjir terjadi di 35 RT dan satu ruas jalan tergenang adapun data wilayah terdampak sebagai berikut;

    Jakarta Selatan terdapat 35 RT yang terdiri:

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pela Mampang: 9 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Jalan Tergenang:

    1. Jl. Puri Mutiara V RT 009 RW 011 Cilandak Barat, Cilandak
    Ketinggian: 10 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tinggi air pos pantau Angke Hulu naik, BPBD umumkan status waspada

    Tinggi air pos pantau Angke Hulu naik, BPBD umumkan status waspada

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengumumkan status waspada setelah ketinggian permukaan pada pos pantau Pintu Air Angke Hulu naik, Kamis (23/10) dinihari.

    Tinggi muka air di lokasi pantau tersebut pada pukul 00.00 WIB tercatat mencapai 190 cm, naik 10 cm dari laporan sebelumnya pukul 22.00 WIB dikutip dari akun X ofisial @BPBDJakarta, Rabu malam.

    Petugas BPBD bersama Dinas Sumber Daya Air bersinergi dalam langkah kesiapsiagaan banjir yang berpotensi terjadi disebabkan cuaca hujan mempengaruhi ketinggian aliran sungai di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

    Langkah yang dilakukan antara lain meneruskan informasi kepada camat dan lurah terkait guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat di sekitar aliran sungai dan mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.

    Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan sampai di pos pantau Cengkareng Drain pada Kamis dinihari, sekitar pukul 01.00 WIB.

    Aliran air melewati sejumlah wilayah di Jakarta Barat, seperti Kembangan Selatan, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kembangan Utara, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Kapuk, Kapuk Muara, dan Kamal Muara.

    BPBD DKI mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan tinggi muka air guna mengurangi risiko dampak banjir serta menghubungi kontak pusat Jakarta Siaga di nomor 112 jika dalam keadaan darurat.

    Sumber:

    https://x.com/BPBDJakarta/status/1981025477985783858

    https://bpbd.jakarta.go.id/waterlevel

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor: Nurul Hayat
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemilik kapal diajak lengkapi regulasi melaut untuk keselamatan

    Pemilik kapal diajak lengkapi regulasi melaut untuk keselamatan

    Jakarta (ANTARA) –

    Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu mengajak para pemilik kapal yang melaut di kawasan kepulauan tersebut untuk melengkapi regulasi melaut untuk menjaga keselamatan dalam pelayaran.

    “Kami menggelar sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pesisir terkait pentingnya legalitas kapal dan aspek keselamatan pelayaran.” Kata Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu, Benny Berkiah Pandelaki dalam sosialisasi Keselamatan Pelayaran dan Prosedur Pembangunan, Perombakan, Pengukuran, Pemberian Surat Kebangsaan Kapal Kepada Para Pemilik Kapal Pengangkut Penumpang di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan peserta mendapatkan penjelasan teknis mengenai prosedur pembangunan, perombakan dan pengukuran kapal, serta tata cara penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal (STKK) sebagai bukti sah kebangsaan kapal Indonesia

    “Mari jalankan setiap kegiatan sesuai regulasi dan hukum yang berlaku,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala KSOP Muara Angke Kelas IV Cahyo Eko Putranto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran keselamatan pelayaran.

    Menurut dia, melalui kegiatan ini memberikan pemahaman dan pembinaan kepada pemilik serta nelayan kapal agar mematuhi aturan keselamatan, legalitas dan standar pembangunan kapal sesuai ketentuan yang berlaku,.

    Dirinya berharap para pemilik kapal dapat meningkatkan pemahaman pemilik dan nelayan kapal tentang prosedur pembangunan, perombakan, serta pengukuran kapal sesuai standar keselamatan.

    Mendorong tertib administrasi dan keselamatan pelayaran di perairan Kepulauan Seribu dan mengurangi risiko kecelakaan laut melalui penerapan standar keselamatan kapal.

    “Selain itu dapat meningkatkan kesadaran hukum dan tanggung jawab pemilik kapal terhadap keamanan aktivitas pelayaran” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.