kab/kota: Angke

  • Jasad Ibu dan Anak Pemilik Kontrakan Membusuk di Toren, Ada Tanda Kekerasan – Halaman all

    Jasad Ibu dan Anak Pemilik Kontrakan Membusuk di Toren, Ada Tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu dan anak perempuannya ditemukan di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat.

    Identitas kedua jasad itu, Tjong Sioe Lan alias TSL (59) dan Eka Serlawati alias ES (35), ditemukan dalam kondisi membusuk pada Kamis (6/3/2025) malam. 

    Kabar dari pihak kepolisian, keduanya adalah korban pembunuhan.

    Polisi juga mengungkap adanya tanda kekerasan di tubuh kedua pelaku.

    Hal ini diketahui setelah jasad diautopsi RS Polri Kramat Jati.

    “Sudah beberapa hari (meninggal) dari saat pemeriksaan.”

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, Minggu (8/3/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Kendati demikian, pihaknya belum merinci tanda kekerasan pada kedua jasad tersebut.

    Tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora sampai saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pembunuhan ini.

    “Saat ini, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan.

    Sosok Korban

    Korban TSL dan ES tinggal disebuah rumah berlantai tiga di Jalan Angke Barat RT 5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

    Keduanya tinggal di lantai pertama, sementara lantai kedua dan ketiga dibuat kamar petakan lalu dikontrakan ke para perantau dari berbagai daerah.

    Tetangga korban, Surya menjelaskan, akses menuju lantai dua dan tiga tidak masuk ke rumah TSL.

    “Kalau yang ngontrak kan masuknya dari pintu luar. Nggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” ungkap Surya dilansir WartaKotalive.com.

    Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan puasa Ramadan 2025.

    Kala itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat bertegur sapa.

    “Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025).

    Surya mengatakan, korban tinggal bersama anak pertamanya, seorang perempuan lajang bernama ES.

    ES diketahui memiliki seorang adik bernama Ronny, yang memilih tinggal sendiri di kost yang tidak diketahui tempatnya.

    Surya menyatakan, dirinya sempat mendengar cekcok antara TSL dan Ronny karena anak laki-lakinya itu ingin menikah.

    Namun, lanjut Surya, TSL tak memberikan izin ke Ronny melangkahi kakak perempuannya.

    “Kakaknya sih usianya 35 tahun, adenya mau nikah, sempat ada cekcok,” jelas Surya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar dan WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Bima Putra)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

  • Ibu-Anak yang Tewas di Toren Tambora Diduga Hilang Sejak 1 Maret
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Tewas di Toren Tambora Diduga Hilang Sejak 1 Maret Megapolitan 9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Tewas di Toren Tambora Diduga Hilang Sejak 1 Maret
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35) diduga telah hilang sejak Sabtu (1/3/2025) sebelum mereka ditemukan tewas di tempat
    penampungan air
    di rumahnya, Kamis (6/3/2025) malam.
    Hal itu diungkap oleh Ketua RT 05/02 Angke, Tambora, Jakarta Barat, Yanti, yang sempat mendengar keluhan para penyewa kamar kontrakan TSL sebab air kontrakan mereka mati.
    “Pas kejadiannya Sabtu (1/3/2025) sore, kan pada pulang kerja, minta air dinyalain. Cuma enggak dibales WA-nya, kata yang ngontrak begitu,” kata Yanti saat ditemui di lokasi, Minggu (9/3/2025).
    Yanti mengatakan, para penyewa kamar kontrakan bahkan telah sempat meneriaki korban untuk segera menghidupkan air di kamar mereka.
    Karena hal inilah, Yanti menduga, mereka telah hilang sejak Sabtu saat itu.
    “Berarti dia HP-nya sudah enggak aktif Sabtu sore, (pada jam) pulang kerja, habis maghrib. Katanya enggak dibalas-balas (pesan penyewa kontrakan), diteriakin juga enggak dijawab,” tambah Yanti.
    Empat hari kemudian atau pada 4 Maret 2025, warga mulai mengeluhkan bau busuk dari rumah TSL dan ES kepada Yanti. Hal yang sama pun ia rasakan. Bau busuk terasa cukup menyengat yang berasal dari rumah korban.
    Namun pada saat itu, ia dan warga menduga bau itu bukan berasal dari tubuh keduanya, melainkan dari tikus yang mati.
    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau. Tadinya saya pikir itu bau bangkai biasa, cuma lama-lama nyengat,” tambah dia.
    Baru pada Kamis (6/3/2025) mayat TSL dan ES ditemukan oleh anak laki-laki TSL, R (32) di tempat penampungan air rumah mereka.
    Diberitakan sebelumnya, jenazah
    ibu dan anak
    ditemukan di dalam penampungan air sebuah rumah di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung belum bisa menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut.
    Namun, keduanya diduga merupakan
    korban pembunuhan
    . Sebab, ditemukan luka pada tubuh korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Autopsi Jasad Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora: Ada Kekerasan – Halaman all

    Hasil Autopsi Jasad Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora: Ada Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.C0M – Hasil autopsi dari jasad ibu berinisial TSL (59) dan anak berinisial ES (35) yang ditemukan di dalam toren air rumahnya di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, telah diumumkan.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengungkapkan ada tanda-tanda kekerasan terhadap jasad korban.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (9/3/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Namun, Hery tidak membeberkan kekerasan seperti apa yang diderita korban. Dia hanya menjelaskan bahwa hasil autopsi tersebut akan diserahkan ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk kepentingan pengungkapan kasus.

    Hery juga mengatakan korban telah dinyatakan tewas beberapa hari sebelum ditemukan di dalam toren.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Di sisi lain, TSL dan ES sempat dinyatakan hilang sejak awal Ramadan atau pada Sabtu (1/3/2025) lalu.

    Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT setempat, Sripriyanti ketika diberitahu oleh anak kedua TSL bernama Ronny (32).

    Bahkan, kata Sripriyanti, Ronny sudah mempunyai keinginan untuk membuat laporan orang hilang ke pihak kepolisian.

    “Sabtu sore itu masih ada, Malamnya itu ibu dan kakaknya udah gak keliatan. HP juga udah gak aktif,” kata Sripiyanty, Minggu (9/3/2025).

    Adapun Ronny baru melapor ke kepolisian pada Selasa (4/3/2025) karena sudah was-was ibu dan anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.

    Jasad Ditemukan Anak Sendiri, Diduga Korban Pembunuhan

    Namun, pada Kamis malam, Ronny-lah yang menemukan ibu dan kakaknya tersebut dalam kondisi tewas dalam toren air.

    Hal itu setelah tercium bau tak sedap dari toren di dalam rumahnya itu. Tak hanya Ronny, warga sekitar juga mencium aroma tak mengenakan itu.

    “Katanya sih, tetangga-tetangga ada nyium, bau-bau bangke, terus yang ngontrak juga kebauan, nah baunya itu makin lama makin ke atas baunya. Kan di lantai atas itu ada kontrakan,” tutur Sripriyanti.

    Hanya saja, jasad baru dievakuasi pada Jumat (7/3/2025) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, kedua korban diduga tewas akibat dibunuh.

    “Dugaan sementara korban pembunuhan,” katanya.

    TSL Dikenal Baik, Suka Memberi Utang

    Di sisi lain, menurut tetangga TSL, Marni, korban dikenal sosok yang baik.

    Marni menyebut TSL kerap memberi utang bagi tetangganya yang membutuhkan uang.

    “Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com pada Minggu (9/3/2025).

    Marni juga mengungkapkan TSL tidak pernah memaksa orang-orang yang berutang kepadanya untuk segera membayar.

    Dia mengatakan korban memang sosok yang memiliki kondisi ekonomi cukup baik. Kendati demikian, kata Marni, TSL tetap hidup sederhana.

    “Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya,” jelas dia.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Bima Putra/Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com/Intan Afrida Rafni)

     

  • Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal di dalam Toren Air, Sempat Ribut Soal Nikah Melangkahi Kakak

    Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal di dalam Toren Air, Sempat Ribut Soal Nikah Melangkahi Kakak

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib ibu dan anak ditemukan meninggal di dalam toren air atau bak penampungan air di rumahnya.

    Jasad mereka ditemukan membusuk di rumahnya, Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Jumat (7/3/2025) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

    Ibu dan anak itu adalah Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35).

    Sementara, mereka  diduga menjadi korban pembunuhan.

    “Korban ibu dan anak,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Sabtu (8/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    “Dugaan sementara korban pembunuhan,” lanjutnya.

    Penemuan jasad ini terjadi setelah Ronny Effendy, anak kedua korban, melapor ke Polres Metro Jakarta Barat, ibu dan kakaknya hilang.

    Setelah dilakukan pencarian, kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa bahkan telah membusuk.

    Surya, tetangga korban, mengungkapkan dirinya bertemu dengan Tjong Sioe Lan terakhir kali sebelum bulan puasa Ramadan 2025.

    Saat itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena telah saling mengenal.

    “Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” ujar Surya saat ditemui, Sabtu, dilansir WartaKotalive.com.

    Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka.

    Sementara, Ronny memilih tinggal sendiri di kos yang tidak ia ketahui tempatnya.

    Diketahui, Eka anak pertama Tjong, belum menikah.

    Adapun Surya menyebutkan Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya, Eka.

    Tetapi, lanjut Surya, Tjong tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakaknya menikah.

    “Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” beber Surya.

    Dijelaskan juga oleh Surya, rumah korban lantai tiga, namun yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.

    Pasalnya, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakkan kepada para perantau.

    “Kalau yang ngontrak masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” paparnya.

    Sementara itu, penemuan jenazah di toren air lainnya juga pernah terjadi di Bali.

    Kesaksian disampaikan para penghuni kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan Badung, Bali.

    Jasad pria diduga Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam bak penampungan air di loteng rumah kawasan Pondok Ayanakhu Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Bali.com, Rabu (5/3/2025).

    Sebelum penemuan jasad pria itu, sejumlah saksi mata sempat mendapati berbagai kejadian.

    Salah satunya soal sosok misterius yang terlihat mondar mandir di lokasi kejadian.

    FK (29), seorang penghuni kos mengatakan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar.

    Penemuan jenazah Warga Negara Asing (WNA) menggemparkan warga sekitar, pada Selasa 4 Maret 2025. 

    Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, bahwa kejadian tersebut bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran namun air tidak menyala atau air tidak bisa naik, yang diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas. Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air. 

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi. 

    Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan di atas puting susu, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” bebernya.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” jelasnya. 

    Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Ilustrasi. (Tribunnews)

    Sebelum kejadian tersebut, saksi penghuni kos, FK (29) menerangkan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar menggunakan pakaian sweater hoodie warna coklat tua dengan celana panjang dan kepalanya ditutup.

    Orang tersebut sempat berdiri di tangga menghadap ke Utara kurang lebih 5 menit, lalu orang tersebut naik ke atas kurang lebih 30 menit, FK mendengar suara seperti ada barang yang jatuh, namun saat itu ia tidak menghiraukan dan lanjut tidur, keesokan paginya saat ia bangun sudah ramai penemuan jenazah. 

    Sementara itu, saksi penghuni kos lainnya, NT (49), sempat mendengar suara teriakan di atas. 

    Saat itu, karena penasaran, ia langsung naik untuk melihat ke lantai 3.

    Sesampainya di lantai 3, orang-orang kos sudah berkumpul dan sempat ada yang melihat seseorang menggunakan pakaian hitam-hitam di balik pintu balkon, tapi mereka tidak ada yang berani membuka, khawatir orangnya masih ada di balik pintu dan membawa benda tajam. 

    Lalu akhirnya pintu dibuka dan ternyata orang yang dimaksud sudah tidak ada di balkon, namun ada bekas jejak kaki yang kemudian direkam oleh penghuni kos, sekaligus pintu balkon sudah rusak. 

    Selain itu, saksi RV (25) mengaku sempat mendengar ada suara benda jatuh di belakang, yang dikira suara kucing menjatuhkan sesuatu. 

    Saat RV membuka pintu belakang, ia melihat ada kaki orang kurus memakai baju jaket kain, celana panjang, tanpa alas kaki. 

    Saat itu RV reflek menutup kembali pintu tersebut, dan saat mau menutup pintu tiba-tiba orang tersebut mendorong pintu hendak masuk ke dalam, dan RV langsung mengunci pintu dan bersama pacarnya berteriak minta tolong. 

    Kemudian berselang kurang lebih 30 menitan, RV bersama 2 orang lainnya membuka pintu belakang dan sudah tidak ada orang yang dilihat tadi, dan bersama orang-orang penghuni kos kemudian mencoba mencari cari seputaran kosan.

    Saksi SYN (24) teman wanita saksi RV menerangkan, bahwa pacarnya sempat mendengar otak-atik pintu balkon dan pacarnya langsung mengecek pintu balkon tersebut dengan cara membuka sedikit pintu balkon, dan ternyata ada orang dan langsung ditutup pintu balkonnya sekaligus terjadi dorong-dorongan antara pacarnya dan orang tersebut.

    Saat itu RV berteriak menyuruh SYN keluar kamar meminta tolong dan sampai tetangga kos lain keluar dan orang-orang yang kos di bawah juga ada yang keluar dan naik ke atas, lalu pada saat sudah ramai SYN mengecek lagi ke balkon namun orang tersebut sudah kabur. 

    Saat ini TKP sudah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan polisi melakukan penyisiran CCTV di seputaran TKP. 

    Jenazah korban dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar, dan polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

  • Dua Wanita Ditemukan Tewas dalam Toren Air di Tambora Jakbar, Tetangga dan Kerabat Korban Diperiksa – Halaman all

    Dua Wanita Ditemukan Tewas dalam Toren Air di Tambora Jakbar, Tetangga dan Kerabat Korban Diperiksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penemuan dua mayat wanita dalam toren air sebuah rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (7/3/2025) dini hari kemarin, mengejutkan warga sekitar dan memicu perhatian publik. 

    Polisi mengkonfirmasi bahwa kedua korban adalah ibu dan anak, yang diidentifikasi dengan inisial TSL (59) dan ES (35).

    Menurut informasi dari pihak kepolisian, jenazah kedua wanita tersebut ditemukan dalam kondisi yang memperkuat dugaan bahwa mereka adalah korban pembunuhan.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, menyatakan dalam konferensi pers pada Sabtu (8/3/2025), bahwa luka-luka yang ditemukan pada jasad kedua korban menjadi indikasi penting dalam penyelidikan.

    “Ada luka pada jasad kedua korban, namun kami belum bisa merinci lebih lanjut mengenai lokasinya.

    Saat ini, fokus utama kami adalah mengumpulkan bukti dan keterangan yang dapat membantu usut tuntas kasus ini,” ungkap Arfan.

    Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua barang bukti yang relevan dapat dikumpulkan. 

    Tim penyidik juga berupaya mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian, termasuk tetangga dan kerabat korban.

    Salah satu informasi yang muncul dari hasil pemeriksaan adalah adanya cekcok antara Ronny, anak kedua korban, dan ibunya, TSL.

    Menurut keterangan Surya, tetangga yang akrab dengan korban, ada perdebatan antara Ronny dan TSL terkait rencana pernikahan Ronny.

    “Ronny ingin menikah, tetapi ibunya tidak menyetujui, ia ingin kakaknya menikah terlebih dahulu. Itu yang saya tahu dari percakapan mereka,” katanya.

    Kondisi Korban

    Kondisi mayat yang ditemukan dalam toren air sangat memprihatinkan.

    Jasad TSL dan ES ditemukan sudah membusuk, menunjukkan bahwa mereka telah meninggal beberapa waktu sebelum penemuan dilakukan.

    Penemuan tersebut setelah Ronny melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya kepada pihak kepolisian, yang kemudian melakukan pencarian.

    Surya, yang telah mengenal TSL dan ES selama bertahun-tahun, menyebutkan bahwa keduanya adalah orang baik dan dikenal ramah di lingkungan mereka.

    “Mereka sudah tinggal di sini lama, sebelumnya tidak ada masalah yang terdengar. Semua terkejut dengan kabar ini,” ujarnya.

    Mayat keduanya kini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan visum luar, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk penting mengenai penyebab kematian mereka. 

    Penyelidikan kasus ini melibatkan tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora, yang bertechak untuk menemukan pelaku dan motif di balik kejadian keji ini.

    “Kami berharap masyarakat dapat memberikan informasi apapun yang mungkin membantu penyelidikan ini.

    Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan,” tegas Arfan.

    Sebagai upaya menghormati memori mereka, lingkungan sekitar berencana untuk mengadakan pertemuan untuk mengenang kehidupan TSL dan ES, serta mendukung Ronny dalam masa sulit ini.  (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino/Wartakotalive/Kompas.com)

  • Ibu dan Anak Ditemukan Tewas dalam Toren di Tambora, Diduga Korban Pembunuhan

    Ibu dan Anak Ditemukan Tewas dalam Toren di Tambora, Diduga Korban Pembunuhan

    JAKARTA – Warga Jalan Angke Barat, RT 05/RW 02, Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, digemparkan dengan penemuan jasad seorang ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES (35) di dalam bak penampungan air (toren) rumah mereka pada Jumat 7 Maret dini hari.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa kedua wanita tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.

    “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) korban pembunuhan,” ujar Arfan saat dikonfirmasi Antara, Sabtu 8 Maret.

    Salah satu tetangga korban, Surya, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, TSL sempat berselisih dengan anak lelakinya yang berinisial R. Perselisihan tersebut terjadi karena R ingin menikah, namun tidak diizinkan oleh ibunya sebelum kakak perempuannya, ES, menikah lebih dulu.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya.

    Menurut Surya, TSL dan ES tinggal bersama di rumah tersebut, sementara R memilih tinggal di tempat lain, yakni di sebuah indekos yang lokasinya tidak diketahui.

    Rumah korban sendiri memiliki tiga lantai, di mana hanya lantai satu yang dihuni oleh TSL dan ES, sedangkan lantai dua dan tiga disewakan sebagai kamar petakan.

    “Kalau yang ngontrak kan masuknya dari pintu luar. Enggak menyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” jelas Surya.

    Polisi Dalami Kasus

    Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik dugaan pembunuhan tersebut.

    “Kami sudah lakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujar Arfan.

    Polisi juga akan memeriksa lebih lanjut latar belakang korban dan kemungkinan adanya konflik dalam keluarga yang berujung pada kejadian tragis ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Metro Jakarta Barat

  • Mayat Ibu dan Anak dalam Toren Air Gegerkan Warga, Sekampung Bau Bangkai!

    Mayat Ibu dan Anak dalam Toren Air Gegerkan Warga, Sekampung Bau Bangkai!

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA BARAT – Warga di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, digegerkan dengan penemuan dua mayat wanita dalam toren air milik rumah korban pada Kamis malam (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

    Kedua korban diketahui merupakan ibu dan anak, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

    Penemuan ini bermula dari bau menyengat yang menyebar di sekitar lingkungan rumah korban, memicu kecurigaan warga setempat.

    Setelah dilakukan pengecekan, jasad TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan dengan luka-luka di tubuh mereka, menimbulkan dugaan kuat bahwa mereka menjadi korban pembunuhan.

    Dugaan Pembunuhan

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa kondisi jasad korban mengindikasikan tindak kekerasan.

    “Ada luka pada tubuh korban,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/3/2025).

    Meski demikian, polisi belum merinci kronologi pasti kejadian tersebut.

    Saat ini, kedua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses visum guna mengungkap penyebab pasti kematian mereka.

    Bau Menyengat

    Seorang warga setempat, Sripriyanty (45), yang merupakan Ketua RT 05 RW 002, mengaku pertama kali mendapat kabar dari anak korban melalui telepon.

    Saat tiba di lokasi, ia mendapati banyak polisi tengah melakukan olah TKP.

    “Saya kaget, rumahnya sudah dijaga dan tidak ada yang boleh mendekat. Proses evakuasi lama, jenazah baru dikeluarkan sekitar pukul 04.00 WIB,” ungkapnya.

    Tetangga lain menambahkan bahwa bau menyengat mulai tercium lebih kuat ketika jenazah dievakuasi.

    “Awalnya tidak tercium, tapi begitu mayat dibawa ke rumah sakit, bau itu mulai menyebar ke mana-mana,” ujar seorang warga.

    Mobil Penyedot WC

    Keanehan lain yang menarik perhatian warga adalah kehadiran mobil penyedot WC di sekitar lokasi kejadian.

    Namun, mobil tersebut ternyata bukan untuk menyedot limbah, melainkan air bekas dari area sekitar tempat penemuan mayat.

    Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan mengumpulkan bukti guna mengungkap siapa pelaku di balik tragedi mengerikan ini.

    Warga setempat berharap misteri ini segera terungkap agar mereka merasa lebih tenang dan aman.

  • Jasad Ibu dan Anak Pemilik Kontrakan Membusuk di Toren, Ada Tanda Kekerasan – Halaman all

    Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Toren Tambora, Bau Menyengat dan Luka di Tubuh, Diduga Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejadian menggemparkan terjadi di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, ketika dua mayat wanita, ibu dan anak, ditemukan di dalam toren milik rumah korban pada Kamis malam (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

    Penemuan yang mengejutkan warga sekitar ini meninggalkan aroma tak sedap yang menyebar ke seluruh lingkungan, menambah misteri atas nasib malang yang menimpa kedua korban.

    Kedua korban, TSL (59 tahun) dan anaknya ES (35 tahun), ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan beberapa luka pada tubuh mereka. 

    Polisi langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan bahwa keduanya kemungkinan besar merupakan korban pembunuhan.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa luka pada jasad korban memperkuat dugaan anak dan ibu tersebut jadi korban pembunuhan. 

    “Ada, ada (luka),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025). 

    Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan. 

    Namun, Arfan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi awal penemuan mayat tersebut. 

    Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawah ke ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum. 

    “(Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” kata Arfan. Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.

    Polisi masih mengumpulkan bukti dan menggali lebih dalam untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini.

    Aroma Tak Sedap Menyebar, Warga Geger

    MAYAT DALAM TOREN – Rumah yang menjadi lokasi penemuan mayat ibu dan anak dalam toren, diduga korban pembunuhan di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025). (Kompas.com/Intan Afrida Rafni)

    Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam itu. 

    Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty (45), yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

    Sebab, tiba-tiba dirinya melihat banyak polisi yang berjaga di gang rumah korban.  

    “Saya kaget karena banyak polisi. Itu juga enggak boleh ada yang mendekat rumahnya dulu karena kayanya lagi olah TKP. Lama banget polisi di sana.” 

    “Jenazahnya kalau enggak salah jam 04.00 WIB baru dikeluarin dari rumah,” ujar Sripriyanty.

    Tanggapan serupa datang dari tetangga yang menyebutkan bahwa bau tak sedap baru terasa begitu jenazah dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari.

    “Sebelumnya, baunya nggak kecium, baru pas jenazah dikeluarkan bau itu mulai menyebar,” katanya.

    Mobil Penyedot WC Terparkir di Lokasi

    Keanehan juga terlihat saat sebuah mobil penyedot WC terparkir sekitar 30 meter dari rumah korban. Namun, mobil tersebut tidak digunakan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas yang ada di sekitar tempat penemuan jenazah.

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut tampak mengenakan masker, berusaha menghindari bau menyengat yang terus menyebar di sekitar rumah yang kini telah dipasang garis polisi.

    Sementara itu, penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian ibu dan anak ini. Warga sekitar masih dibuat penasaran dengan misteri yang melingkupi peristiwa ini, berharap polisi segera mengungkap fakta di balik tragedi tersebut.

  • 4
                    
                        Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
                        Megapolitan

    4 Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras Megapolitan

    Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –

    Hujan deras
    yang mengguyur Tangerang Selatan pada Sabtu (8/3/2024) menyebabkan enam wilayah terendam banjir dengan ketinggian air 20–40 cm.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel mencatat genangan terjadi di beberapa perumahan dan jalan utama akibat meluapnya aliran kali serta buruknya sistem drainase.
    “Penyebabnya karena
    hujan deras
    sehingga air kali meluap. Selain itu juga ada saluran drainase yang buruk sehingga air meluap,” ujar Danton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiriyawan, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (8/3/2024).
    Enam titik banjir tersebut meliputi:
    1. BPI Pamulang Timur
    Ketinggian air 30 cm, 120 keluarga terdampak akibat luapan Kali Pinus BPI.
    2. Pinus Pamulang Barat
    Ketinggian air 40 cm, 100 keluarga yang terdampak akibat luapan Kali Pinus BPI.
    3. Jalan Kemuning RW 5 Pamulang Barat
    Ketinggian air 30 cm akibat curah hujan tinggi dan saluran drainase yang kurang baik.
    4. Perumahan Rosewood Serua Indah
    Ketinggian air 30 cm, 60 keluarga terdampak akibat hujan deras dan luapan Kali Serua.
    5. Perumahan Pondok Hijau Ciputat
    Ketinggian air 30-40 cm, 100 keluarga yang terdampak akibat hujan deras dan luapan Kali Legoso.
    6. Perumahan Puri Bintaro Indah, Kelurahan Jombang
    Ketinggian air 20 cm, 180 keluarga terdampak akibat hujan deras dan luapan anak Kali Angke.
    Dian mengatakan, pihak
    BPBD Tangsel
    telah menyiagakan personel dan perahu karet di lokasi yang terdampak.
    “Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Konstruksi (SDA BMK) Tangsel terkait penggunaan mesin penyedot air,” kata Dian.
    Hingga saat ini, pihak BPBD masih memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.
    Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan jika hujan kembali turun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Ibu dan Anak Ditemukan dalam Tandon Air di Tambora Jakbar, Polisi Duga Korban Pembunuhan – Halaman all

    Mayat Ibu dan Anak Ditemukan dalam Tandon Air di Tambora Jakbar, Polisi Duga Korban Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penemuan dua mayat wanita dalam tandon air menggegerkan warga Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Dua jasad itu berada di tempat penampungan air sebuah rumah pada Jumat (7/3/2025) pukul 01.30 WIB. 

    Korban diketahui berinisial TSL (59) dan ES (35).

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung membenarkan kejadian tersebut. 

    “Ya benar dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren rumah,” ujar Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).

    Dugaan sementara kedua korban merupakan korban pembunuhan.

    Kedua korban diketahui ibu dan anak. 

    “Dua orang (korban) ibu dan anak. Diduga meninggal akibat pembunuhan dugaan kasusnya Pasal 338 KUHP,” ujar Arfan.

    Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku.

    Termasuk untuk motif kejadian, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Bukti-bukti masih dikumpulkan agar kasus ini bisa terungkap.

    Beberapa saksi telah dimintai keterangan guna membantu proses penyelidikan. 

    Arfan mengatakan, terduga pelaku saat ini sedang dalam proses pengerjaan. 

    Sementara itu, jasad kedua korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. 

    “Untuk yang di Tambora ini masih lidik,” pungkasnya.