kab/kota: Ancol

  • Ada Konser Musik Gratis di Kota Tua Sambut HUT ke-80 RI, Hadirkan Musisi Ternama – Page 3

    Ada Konser Musik Gratis di Kota Tua Sambut HUT ke-80 RI, Hadirkan Musisi Ternama – Page 3

    Tak hanya Kota Tua, Ancol Taman Impian juga menggelar perayaan akbar bertajuk Merdekaria: Ancol Beach Fest & Culture Wave. Acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.

    Menurut Direktur Operasional Ancol, Eddy Prastiyo, pada perayaan HUT RI tahun ini, Ancol menyuguhkan rangkaian acara budaya, olahraga, hingga hiburan spektakuler di tepi pantai dan area rekreasi Ancol.

    “Selama dua hari berturut-turut, ribuan pengunjung akan disuguhkan beragam kegiatan menarik, mulai dari Eksibisi Voli Pantai di Beach Pool Ancol pada 16 Agustus,” kata Eddy dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (15/8/2025).

    Pada puncak perayaan HUT RI, yakni 17 Agustus 2025, Ancol akan menghelat Upacara Bendera, Panjat Pinang Kolosal, ‘Lomba 17an’, hingga pertunjukan budaya spektakuler bertajuk ‘Culture Wave’ di Symphony of The Sea.

    “Perayaan HUT RI ke-80 di Ancol kami dedikasikan untuk seluruh masyarakat sebagai ruang untuk memperingati sejarah bangsa, menumbuhkan rasa nasionalisme, serta menyatukan keberagaman budaya lewat program inspiratif yang bisa dinikmati seluruh keluarga,” ucapnya.

    Selain Panjat Pinang Kolosal di Area Beach Pool & Com Timur, juga akan ada Ancol Dayung Merah Putih di Pantai Jimbaran Resto yang akan menghadirkan edukasi dragon boat, lomba dayung, dan mini race gratis untuk umum.

    Kemudian, ada pula Ancol Culture Wave dan Parade Seni Budaya Nusantara di Symphony of The Sea yang dimeriahkan dengan penampilan Tari Kecak, Reog Ponorogo, Tari Betawi, Jaipong, Saman, hingga kolaborasi dari berbagai daerah Indonesia seperti Aceh, Papua, Melayu, hingga Sulawesi.

    Sedangkan di Dufan Ancol akan berlangsung Art Tokoh Drama Musikal Bambu Runcing, Parade Special Kemerdekaan, serta aneka lomba permainan rakyat.

  • Rayakan HUT ke-80 RI, Ancol Bakal Gelar Panjat Pinang Kolosal hingga Pertunjukan Budaya – Page 3

    Rayakan HUT ke-80 RI, Ancol Bakal Gelar Panjat Pinang Kolosal hingga Pertunjukan Budaya – Page 3

    Memperingati HUT ke-80 RI, pemerintah menggelar Pesta Rakyat di sekitar Istana Merdeka dan kawasan Monumen Nasional (Monas). Khusus di Monas, Pesta Rakyat dibagi dua sesi.

    Sesi pertama mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Sesi kedua pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Pesta Rakyat akan diisi dengan berbagai perlombaan, panggung hiburan, kuliner gratis dari UMKM, dan pertunjukan kembang api pada malam harinya

    Peringatan HUT ke-80 RI akan semakin semarak dengan penyelenggaraan Karnaval Bersatu Kemerdekaan pada Minggu (17/8) malam, yang diikuti kementerian dan lembaga. Setiap peserta menyiapkan truk karnaval masing-masing yang dihias dan menampilkan capaian kerja selama 300 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi mengatakan, panggung-panggung rakyat juga akan ditempatkan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan M.H. Thamrin. Pertunjukan di panggung ini akan menghadirkan karakter dari kekayaan intelektual lokal, seperti Juki, Jumbo, Agni, dan Tikam Samurai. Bagi pengunjung dari kalangan muda, tersedia fasilitas cermin swafoto dengan karakter-karakter tersebut.

  • Tiga Copet di Konser Musik Sound Project Ancol Niat Beli Tiket Rp130 Ribu Demi Mencopet

    Tiga Copet di Konser Musik Sound Project Ancol Niat Beli Tiket Rp130 Ribu Demi Mencopet

    JAKARTA – Komplotan spesialis copet yang beraksi saat acara konser Sound Project di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, ternyata mengeluarkan modal uang untuk membeli tiket konser.

    Hal itu diakui oleh salah satu kelompok copet asal Paseban, Jakarta Pusat, yang ditangkap oleh anggota Reskrim Polsek Pademangan.

    “Kelompok kita ada 3 orang, kaptennya yang mengeksekusi handphone saat konser. Kita bertiga tinggal satu daerah di Paseban, Senen,” kata salah satu pelaku saat ditangkap polisi di Polsek Pademangan, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Pelaku juga mengaku jika kelompoknya juga membeli tiket konser agar dapat berada di tengah kerumunan pengunjung.

    “Beli tiket untuk masuk konser, beli pertiket Rp130 ribu,” ucapnya.

    Pelaku mengaku dirinya bertugas sebagai ‘kiper’ atau penerima handphone hasil curian. Sedangkan kedua rekannya yang lain berperan berbeda-beda.

    “Kalau kapten yang mengeksekusi, teman saya yang ini berperan menempel dan menghalangi pandangan korban, kemudian handphone (curian) dioper ke saya ‘kiper’,” katanya.

    Meski aksi komplotan copet termasuk rapih, namun tindak kejahatan mereka berhasil diketahui Unit Reskrim Polsek Pademangan. Sehingga ketiga pelaku berinisial DH, AG dan HA berhasil diringkus.

    Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP Muhaiyin Ikhsan mengatakan, pelaku yang diamankan semuanya bukan warga Pademangan.

    “Dari pengakuan mereka setelah kita telusuri baru kali ini (beraksi),” kata AKP Ikhsan kepada VOI, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Kanit juga mengimbau untuk para pelaku kejahatan yang kerap beraksi di wilayah Pademangan, pihak kepolisian tidak segan untuk menindak tegas para pelaku.

    “Kami tegaskan untuk para pelaku ataupun calon-calon pelaku yang akan melakukan pencopetan ataupun hal sejenisnya di Pademangan, kita tegaskan jangan melakukan disini karena akan kita tindaklanjuti dan akan kita proses hukum,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Unit Reskrim Polsek Pademangan berhasil meringkus 3 komplotan copet spesialis konser Sound Project di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

    Dari tiga komplotan copet tersebut berjumlah 7 orang, dengan berbagai peran berbeda.

  • Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandi mengaku masih menanti hasil kajian atau feasible study dari MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Sinar Mas Land terkait pembangunan MRT sampai dengan Tangerang Selatan.

    “MRT Tangsel kami tunggu, mereka lagi lakukan kajian,” ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (14/8/2025). 

    Sebagaimana diketahui, kolaborasi pemerintah dan swasta melalui MRT dan Sinar Mas Land dalam pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong menjadi ‘angin segar’ bagi kabar yang telah dinantikan sejak 2018. 

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Perkeretaapian Allan Tandiono menambahkan bahwa pada dasarnya pemerintah menyambut potensi pengembangan MRT melalui investasi swasta karena mengingat keterbatasan anggaran. 

    Pihaknya mendorong pembiayaan kreatif alias creative financing yang melibatkan swasta untuk meningkatkan konektivitas Jakarta dengan wilayah Tangerang tersebut. 

    “Di mana swasta bantu pemerintah untuk membangun jalur rel. Kami menunggu studi kelayakannya dan akan kita evaluasi bersama,” tambahnya. 

    Pasalnya, kebutuhan dana untuk memperpanjang jalur MRT tersebut diketahui mencapai membutuhkan biaya pembangunan mencapai US$1,25 miliar atau sekitar Rp20,34 triliun (kurs Rp16.272 per dolar AS).

    Belum lagi, proyek MRT Jakarta – Tangsel juga nantinya bakal membutuhkan biaya operasional mencapai US$11,7 juta atau sekitar Rp190,31 miliar per tahun.  

    Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) pun melakukan studi terkait perluasan rute layanan ke wilayah tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), melainkan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

    Tercatat potensi jumlah penduduk yang bakal terlayani dari pengadaan proyek MRT Jakarta – Tangsel itu kurang lebih mencapai 106.347 jiwa. Sementara itu, apabila trase dibangun Lebak Bulus – Pondok Cabe – Rawa Buntu demand penumpang pada tahun 2030 diperkirakan tembus 204.119 penumpang per hari. 

    Adapun, pembangunan MRT yang saat ini tengah berlangsung adalah MRT fase 2A rute Utara—Selatan yang melanjutkan rute Thamrin ke Kota dan tercatat telah mencapai 51,31% per Juli 2025. 

    Untuk diketahui, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI.  

    Alhasil dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. 

  • Ruben Onsu Bakal Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Akuarium Hiu Ancol
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Ruben Onsu Bakal Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Akuarium Hiu Ancol Megapolitan 13 Agustus 2025

    Ruben Onsu Bakal Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Akuarium Hiu Ancol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Taman Impian Jaya Ancol akan menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di dalam akuarium hiu Seaworld pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
    Vice President (VP) Water and Animal Park Ancol, Priya Nur Arga mengatakan, upacara tersebut akan melibatkan figur publik Ruben Onsu sebagai petugas pengibar bendera.
    “Pengibaran bendera di akuarium hiu, nanti dengan Kak Ruben Onsu juga menjadi petugas pengibaran bendera,” ucap Priya Nur Arga saat ditemui, Rabu (13/8/2025).
    Upacara bendera di dalam air itu akan dilaksanakan pada Minggu (17/8/2025) pukul 10.00 WIB.
    “Di kolam itu merupakan biota laut hiu, karena jumlahnya sekitar 17 hiu, Itu yang menjadi icon kami untuk pengibaran bendera di Seaworld,” ujar dia.
    Selain upacara bendera, Seaworld juga akan mengadakan lomba gebuk bantal di dalam air yang diikuti para penyelam.
    “Lomba gebuk bantal itu di dalam air, itu di tempatnya di tank Seaworld, Nanti ada penyelam sama penyelam lomba gebuk bantal di dalam air,” kata Priya.
    Masyarakat juga dapat mengikuti lomba unik lainnya, seperti memasukkan paku ke dalam botol dalam kondisi berada di dalam air.
    “Memasukkan paku ke dalam botol, dimana pertandingannya bukan hanya pengunjung tapi sama penyelam juga di dalam air, Itu merupakan acara unik lah buat pengunjung untuk bisa hadir,” kata dia.
    Sebelumnya, Taman Impian Jaya Ancol menargetkan kunjungan 50.000 hingga 70.000 orang per hari pada momen libur HUT ke-80 Kemerdekaan RI, yang diperkirakan memuncak pada 16–18 Agustus 2025.
    Direktur PT Taman Impian Jaya Ancol, Eddy Prastiyo, mengatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kunjungan pada hari libur biasa yang berkisar 40.000–50.000 orang per hari.
    “Kalau hari libur biasa rata-rata perhari rata-rata 40-50 ribu pengunjung, jadi memang target kita 50-70 ribu pengunjung perhari dimomen kemerdekan, mencakup seluruh area,” ucap Eddy saat ditemui, Rabu.
    Tahun ini, Ancol mengusung tema Merdekaria Ancol Beach Fest dan Culture Wave untuk memeriahkan perayaan.
    Ribuan pengunjung akan disuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari Eksibisi Voli Agustus dengan upacara bendera, Panjat Pinang kolosal, lomba khas 17-an, hingga pertunjukan budaya.
    “Ribuan pengunjung akan disuguhkan beragam kegiatan menarik, mulai dari Eksibisi Voli Agustus dengan Upacara Bendera, Panjat Pinang Kolosal, “Lomba 17an” dan pertunjukan budaya,” ungkap Eddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancol Sediakan 50 Pohon untuk Lomba Panjat Pinang, Hadiahnya Jutaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Ancol Sediakan 50 Pohon untuk Lomba Panjat Pinang, Hadiahnya Jutaan Megapolitan 13 Agustus 2025

    Ancol Sediakan 50 Pohon untuk Lomba Panjat Pinang, Hadiahnya Jutaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Taman Impian Jaya Ancol akan menggelar lomba panjat pinang kolosal pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), Minggu (17/8/2025).
    Kepala Event Departemen Taman Impian Jaya Ancol, Fajar Gunawan, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 50 pohon pinang untuk perlombaan yang akan berlangsung di Beach Pool Ancol.
    “Kalau tahun kemarin kita ada di pantai festival, sekarang kita di Beach Pool Ancol. Nah ini kita sediakan 50 pohon pinang,” ucap Fajar Gunawan saat ditemui, Rabu (13/8/2025).
    Ia menjelaskan, akan ada 100 grup peserta yang terbagi di 50 pohon pinang. Setiap grup terdiri dari empat orang.
    “Satu grupnya nanti akan terdiri dari 4 orang, jadi kita juga buka pendaftaran mulai pukul 09.00, nanti perdaftaran akan ada di Beach Pool Ancol,” kata Fajar.
    Fajar menambahkan, setiap pohon pinang akan ada hadiah senilai sekitar Rp 1,5 juta.
    “Jadi semua pengunjung bisa mengikuti acara ini dan total hadiahnya satu pohon pinang sekitar Rp 1,5 juta pohon pinang,” ujar dia.
    Selain lomba panjat pinang, Ancol juga menyelenggarakan sejumlah lomba tradisional khas kemerdekaan.
    “Salah satunya makan kerupuk, lomba kelereng dan lomba-lomba khas kemerdekaan. Nah untuk itu, ini terbuka untuk semua pengunjung, jadi pukul 08.00 sudah bisa melakukan pendaftaran,” ungkap dia.
    Sebelumnya, Taman Impian Jaya Ancol menargetkan kunjungan 50.000 hingga 70.000 orang per hari pada momen libur HUT ke-80 Kemerdekaan RI, yang diperkirakan memuncak pada 16–18 Agustus 2025.
    Direktur PT Taman Impian Jaya Ancol, Eddy Prastiyo, mengatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kunjungan pada hari libur biasa yang berkisar 40.000–50.000 orang per hari.
    “Kalau hari libur biasa rata-rata perhari rata-rata 40-50 ribu pengunjung, jadi memang target kita 50-70 ribu pengunjung perhari dimomen kemerdekan, mencakup seluruh area,” ucap Eddy saat ditemui, Rabu.
    Tahun ini, Ancol mengusung tema Merdekaria Ancol Beach Fest dan Culture Wave untuk memeriahkan perayaan.
    Ribuan pengunjung akan disuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari Eksibisi Voli Agustus dengan upacara bendera, Panjat Pinang kolosal, lomba khas 17-an, hingga pertunjukan budaya.
    “Ribuan pengunjung akan disuguhkan beragam kegiatan menarik, mulai dari Eksibisi Voli Agustus dengan Upacara Bendera, Panjat Pinang Kolosal, “Lomba 17an” dan pertunjukan budaya,” ungkap Eddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancol Targetkan 50.000–70.000 Pengunjung Per Hari Saat HUT ke-80 RI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Ancol Targetkan 50.000–70.000 Pengunjung Per Hari Saat HUT ke-80 RI Megapolitan 13 Agustus 2025

    Ancol Targetkan 50.000–70.000 Pengunjung Per Hari Saat HUT ke-80 RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Taman Impian Jaya Ancol menargetkan kunjungan 50.000 hingga 70.000 orang per hari pada momen libur Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pada 16–18 Agustus 2025.
    Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Eddy Prastiyo mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kunjungan pada hari libur biasa yang berkisar 40.000–50.000 orang per hari.
    “Kalau hari libur biasa rata-rata perhari 40.000 -50.000 ribu pengunjung, jadi memang target kita 50.000-70.000 pengunjung per hari di momen kemerdekaan, mencakup seluruh area,” ucap Eddy saat ditemui, Rabu (13/8/2025).
    Tahun ini, Ancol mengusung tema Merdekaria Ancol Beach Fest dan Culture Wave untuk memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI
    “Ribuan pengunjung akan disuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari eksibisi voli Agustus dengan upacara bendera, panjat pinang kolosal, Lomba 17-an dan pertunjukan budaya,” ungkap Eddy.
    Pada acara Culture Wave, sebanyak 250 penari akan menampilkan beragam tarian khas Indonesia seperti Tari Kecak dan Reog Ponorogo.
    Eddy optimistis, perpaduan hiburan, olahraga, dan budaya akan menjadi magnet bagi wisatawan.
    “Karena memang Agustus ini menjadi bulan yang penting bagi kami untuk turut merayakan HUT Kemerdekaan RI,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bebani Perusahaan, DPRD DKI Setuju Pengelolaan JIS Dilepas dari Jakpro

    Bebani Perusahaan, DPRD DKI Setuju Pengelolaan JIS Dilepas dari Jakpro

    JAKARTA – Anggota DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyetujui jika Pemprov DKI melepas pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS) dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

    Mengingat, sampai saat ini badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut masih mencatatkan kerugian perusahaan setiap tahunnya.

    Salah satunya karena beban operasional dan depresiasi JIS yang mencapai Rp200 miliar per tahun.

    “Ini berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan Jakpro, yang sejak 2020 terus mencatatkan laba negatif di angka ratusan miliar rupiah. Terakhir di 2024 rugi Rp518 miliar,” kata Justin kepada wartawan, Selasa, 12 Agustus.

    Yang menjadi catatan, pembangunan JIS dibangun dengan dana utang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat.

    Saat ini, Pemprov DKI masih harus membayar sisa Rp3,5 triliun dari total utang PEN untuk sejumlah pembangunan di Jakarta.

    Oleh sebab itu, jika ada pihak swasta yang ingin mengelola JIS, Justin menegaskan mereka harus bisa mengoptimalkan potensi komersial JIS agar memberi manfaat bagi ekonomi Jakarta serta pendapatan APBD.

    “Siapapun yang mengelola JIS ke depan untuk kepentingan komersil, harus bisa memberikan dampak nyata terhadap keuangan dan anggaran di Jakarta. Jangan sampai JIS dibangun dengan uang masyarakat tapi diserahkan begitu saja ke swasta tanpa adanya timbal balik,” urai Justin.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengklaim banyak pihak yang menawarkan diri menjadi pengelola JIS ketika dirinya memimpin Jakarta.

    Menurutnya, ketertarikan pihak luar untuk mengelola stadium berstandar internasional itu disebabkan oleh rencananya dalam memperbaiki akses maupun infrastruktur di kawasan tersebut.

    “Sekarang banyak orang datang untuk meminta menjadi pengelola manajemen JIS. Itu menunjukkan bahwa dengan diatur seperti itu saja sudah banyak yang mau,” kata Pramono di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Juli.

    Pramono menguraikan sejumlah program yang ia wacanakan maupun sudah berjalan di JIS. Mulai dari pembangunan jembatan penghubung antara JIS dengan Ancol, menjadikan JIS sebagai kandang Persija, hingga mengadakan kegiatan lainnya di stadion yang dibangun oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

    “Untungnya saya termasuk yang melanjutkan hal-hal yang baik dari gubernur siapapun itu. Sehingga dengan demikian saya yakin JIS tahun ke depan pasti akan menjadi tempat yang apa ya, tempat yang premium bagi warga Jakarta,” tandasnya.

  • Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah Megapolitan 12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pembangunan MRT Jakarta fase 2A menghadapi lika-liku, termasuk tantangan konstruksi.
    Stasiun bawah tanah fase 2A yang dibangun meliputi Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota, total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
    Saat sedang melakukan pengerjaan stasiun bawah tanah, MRT Jakarta menemukan cagar budaya di kawasan Glodok.
    Beberapa titik stasiun atau koridor yang dibangun bersinggungan atau berada dalam kawasan dalam radius cagar budaya.
    Akibatnya, ada protokol yang harus dilakukan agar cagar budaya itu tertangani dengan baik.
    Tidak hanya itu, MRT Jakarta juga harus berkoordinasi dengan instansi terkait.
    “Regulasi untuk penanganan benda cagar budaya itu tidak boleh dilanggar. Ini menjadi salah satu perhatian utama dari MRT Jakarta dalam melakukan konstruksi di area tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary (Corsec) PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo saat ditemui Kompas.com di kantornya, Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
    Lebih lanjut, hal-hal teknis meliputi pembuatan kereta dan pekerjaan persinyalan, bahkan terkait proses kerja sama dengan tender juga menjadi tantangan tersendiri.
    Tomo turut menyinggung tantangan dari pemenuhan prosedur atas dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan berbagai mekanisme tender yang harus dilakukan.
    “Misalnya proses tender kereta, ternyata ada isu. Jadi ada waktu-waktu (tantangannya) non teknikal,” sebut Tomo.
    Progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang meliputi wilayah Bundaran HI hingga Kota telah mencapai 51 persen.
    “Angka 51 persen itu (sudah lebih) dari target di angka 50 persen. Jadi alhamdulillah, sebetulnya sudah lebih cepat daripada target,” ujar pria yang akrab dipanggil Tomo itu.
    Tomo menambahkan, saat ini proses pengerjaan yang paling maju dipimpin oleh stasiun di kawasan Thamrin hingga Monas. Sebab bagian itu dimulai terlebih dulu ketimbang yang lain.
    Terkait kemacetan yang rawan terjadi di sekitar kawasan proyek, Tomo mengakui pengerjaan ini tak luput dari pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
    Meski Stasiun MRT berada di bawah tanah, Tomo menyebut bagaimana pengerjaan konstruksi dimulai dari atas.
    Tidak hanya itu, ada berbagai alat-alat berat dan aktivitas yang beroperasi di atas tanah.
    “Belum lagi orang lalu-lalang juga. Itulah mengapa ada pagar proyek yang memang sedikit banyak memakan ruang jalan,” tutur dia.
    Itulah sebabnya, MRT Jakarta bersyukur bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk bisa bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jakarta dalam mengatur rekayasa lalu lintas.
    “Perencanaan dilakukan sedemikian rupa agar pagar-pagar konstruksi yang ditempatkan di jalan tidak mengurangi jumlah lajur jalan. Kalau tadinya ada empat, tetap empat. Cuma posisinya atau secara diameternya, lika-likunya berubah,” lanjut Tomo.
    MRT Jakarta pun aktif melakukan publikasi di berbagai media, baik secara daring maupun luring.
    Tidak hanya melalui akun sosial media, tetapi juga melalui media luar ruang–LED di beberapa jalan.
    “Kami imbau masyarakat terkait dengan ruas-ruas jalan yang terdampak dari pekerjaan konstruksi,” imbuh dia.
    Konektivitas MRT Jakarta tidak akan berhenti pada rute Bundaran HI-Lebak Bulus dan Bundaran HI-Kota.
    Ke depannya, fase 2B juga akan membawa penumpang hingga ke Mangga Dua dan Ancol.
    Selain itu, ada pengembangan untuk koridor timur-barat yang masih dalam tahap pengembangan.
    “Fase satu dari koridor timur-barat itu dari Tomang sampai Medan Satria. Selain itu, kami juga ada rencana untuk koridor dari Fatmawati ke Taman Mini,” papar Tomo.
    Tomo juga mengungkapkan potensi adanya integrasi dari stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Taman Mini Indah Indonesia (TMII), Jakarta Timur.
    Lebih lanjut, MRT Jakarta juga telah menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) untuk mengkaji perpanjangan jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
    Meski belum bisa memberikan informasi secara lebih detail kapan proyeknya akan dimulai, Tomo menjelaskan saat ini rencana untuk rute ke Tangsel sudah mendekati kajian kelayakan.
    “Harus melalui uji kelayakan sebelum suatu proyek dibangun. Layak atau enggak (untuk dibangun) sebenarnya. Misalnya kalaupun enggak layak, dari titik A, ke titik B, mungkin harus ke titik C dulu?” celetuk dia.
    Ke depannya, akan ada berbagai pengembangan yang akan mempermudah mobilitas penumpang.
    Tujuannya tentu untuk menjadikan perjalanan harian lebih lancar dengan harapan lebih banyak lagi warga yang beralih menggunakan transportasi umum.
    Misalnya, Stasiun Bundaran HI akan dikembangkan dalam proyek ‘extended concourse’.
    Tomo menjelaskan, concourse adalah area yang dijejakkan seusai penumpang memasuki stasiun dan turun ke bawah.
    “Misal turun ke bawah, itu kan sampai di level pertama yang ada pemeriksaan, pembelian tiket, itu concourse,” ujar Tomo.
    Tomo mengatakan, secara struktur masih ada sisa area yang panjang karena disekat.
    Itulah sebabnya, ada rencana untuk menambah satu pintu masuk menuju Stasiun Bundaran HI.
    Tepatnya di area yang luas di sekitar Plaza Indonesia dekat Bundaran HI.
    “Jadi akan lebih mendukung konsep vibrant di Bundaran HI sendiri karena di Bundaran HI ini dan sekitarnya memang identik dengan shopping, belanja, perkantoran, orang lalu-lalang untuk transit dari satu gedung perbelanjaan ke tempat perbelanjaan lain, atau ke kantor,” lanjut dia.
    Selain Bundaran HI, ada Stasiun Blok M yang akan dikembangkan hingga ke kawasan gedung di Panglima Polim berbasis konsep transit oriented development (TOD).
    “Jalur ke Panglima Polim ini untuk semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat yang melintas ke arah sana. Salah satu konsep yang dikembangkan adalah skybridge (jalan layang),” papar Tomo.
    TOD sendiri memiliki esensi kemudahan bagi pejalan kaki yang melintas.
    TOD sendiri juga hadir dalam beragam bentuk, salah satunya adalah pedestrian deck, yaitu skybridge.
    MRT Jakarta sendiri telah membentuk konsep yang disebut ‘Ultimate Blok M’ yang pengembangannya bersifat mixed use.
    Artinya, gedung perkantoran, perbelanjaan, bahkan tempat tinggal akan terkoneksi.
    “Itu nanti diarahkan ke Blok M Hub dan Terminal Blok M. Itu akan ikut direvitalisasi,” papar Tomo.
    Harapannya, pengembangan itu bisa semakin menghubungkan masyarakat yang melintas di kawasan Jakarta.
    Meski butuh waktu dan dilakukan secara bertahap, MRT Jakarta bertekad membantu masyarakat semakin terkoneksi.
    Tidak hanya di antara jarak, tetapi juga dengan moda transportasi lain yang saling memudahkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Saat Jakarta Tak Pernah Siang di Kampung Tongkol…
                        Megapolitan

    10 Saat Jakarta Tak Pernah Siang di Kampung Tongkol… Megapolitan

    Saat Jakarta Tak Pernah Siang di Kampung Tongkol…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kehidupan warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, seolah tak “mengenal” siang.
    Cahaya matahari sulit menembus ke permukiman yang membuat siang hari terasa seperti malam yang tak berujung.
    Lorong-lorong sempit hanya selebar 1,5 meter menjadi satu-satunya jalur lalu lintas warga. Di beberapa titik, sepeda motor terparkir di depan rumah mempersempit ruang gerak.
    Di antara dinding-dinding bata yang menempel tanpa celah, terlihat jemuran pakaian yang masih basah menggantung.
    Bagi warga, getaran dan bising kereta sudah menjadi bagian hidup sehari-hari.
    “Enggak sih, (kami) beradaptasi dengan lingkungan sangat baik. Kami di sini kekeluargaan, saling membantu. Justru dengan kampung unik seperti ini kan kami saling membantu,” kata Tias (54), salah satu warga saat ditemui
    Kompas.com
    , Rabu (6/8/2025).
    Tias telah tinggal di Kampung Tongkol lebih dari dua dekade. Ia pindah dari Kampung Sumur, Klender, demi mendekatkan diri dengan tempat kerja suaminya di Taman Sari, Jakarta Barat.
    “Waktu itu kan ayahnya ini kerjanya jauh, di Taman Sari. Nah, pas itu kan ada teman nawarin kontrakan. Ini setahun cuma kena Rp 1,4 juta. Itu satu tahun. Saya senang sekali ya, saya coba-cobalah,” ujarnya.
    Lama-kelamaan, rasa betah tumbuh. Rumah kontrakan yang awalnya ia sewa akhirnya bisa ia beli.
    “Alhamdulillah rumah itu (sekarang) kebeli sama saya sendiri. Jadi sampai saat ini,” kata dia.
    Dari rumah itu, Tias membesarkan anak-anaknya. Salah satunya sempat berkuliah, namun terhenti karena keterbatasan biaya.
    “Anak saya juga tadinya kan kuliah, cuma karena saya nggak mampu, jadi dia sementara berhenti dulu. Sudah di rumah saja,” ungkapnya.
    Tias mengakui bahwa ia dan warga lainnya tak pernah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk rumahnya.
    “Alhamdulillah kami kan nggak bayar pajak tanah. Ini dari PJKA,” katanya.
    Lahan yang ia tempati, seperti juga rumah-rumah warga lain di Kampung Tongkol, merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) atau Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
    Ia bahkan menyebut keberadaan got dan sistem serapan air membuat wilayah itu relatif aman dari banjir dan nyamuk.
    “Di sini Alhamdulillah tidak… tidak pernah, tidak pernah kami sampai kehujan atau kebanjiran gitu,” ujarnya.
    Ketua RT 07 RW 01 Kampung Tongkol, Saprudin, menceritakan bahwa kawasan ini pernah dibongkar besar-besaran pada 1989.
    Namun, pada masa reformasi 1998, warga kembali menghuni lahan tersebut.
    “Saya ingat ini kan tahun 1982, itu dulunya sudah ada pemukiman warga. Tahun 1989 pernah dibongkar. Kan kosong ya, sudah dibongkar, enggak ada pemukiman lagi. Zaman reformasi pada matok-matok, dibangun lagi,” ujarnya.
    Saprudin menuturkan bahwa praktik jual beli bangunan marak dilakukan tanpa sepengetahuan RT, bahkan tanpa surat atau sertifikat resmi, karena tanah yang ditempati merupakan aset milik negara.
    “Mereka tuh jual semua (bentuknya) bangunan, bukan tanah karena itu kan tanah PJKA. Jadi kalau mereka sudah bangun (lalu) bosan, semuanya dijual. Jadi mereka tuh jual beli pun tidak sepengetahuan kita (RT),” katanya.
    Saprudin mengakui praktik jual-beli bangunan di Kampung Tongkol berlangsung secara diam-diam.
    Transaksi terjadi hanya atas bangunan tanpa hak tanah dan sering kali tanpa pemberitahuan kepada RT.
    “Pernah tuh warga, punya bangunan di kolong tol, dia jual-beli sama orang tapi tidak melalui saya. Pas dia meninggal, jadi rebutan. Saya enggak ada urusan. Kenapa? Jual-beli tadi itu saya tidak tahu dan tidak diberitahu,” ujarnya.
    Kondisi ini kerap memicu sengketa warisan atau kepemilikan bangunan.
    Saat ini, wilayah RT 07 mencakup sekitar 30 kepala keluarga, sebagian besar pendatang tinggal di pinggir rel atau kolong jalan tol.
    Saprudin menyebut, bangunan-bangunan di Kampung Tongkol awalnya hanya berupa ruang berteduh sederhana tanpa dapur atau kamar mandi.
    Namun, seiring waktu, warga memperluas dan menambah fasilitas hingga menjadi rumah permanen.
    “Itu di atas rel ada bangunan dan dikontrakin. Awalnya di bawah, tapi lama-lama di atas rel juga dibikin kamar, dinding, dapur. Jadi berkembang begitu aja,” katanya.
    Meski begitu, ia menegaskan keterbatasan peran pengurus lingkungan, tidak bisa menindak karena urusan PJKA.
    “Itu seharusnya urusan PJKA. Tanah mereka. Kalau kita kan nggak bisa apa-apa. Pemda juga terbatas,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.