kab/kota: Amsterdam

  • Profil Oki Muraza, Wadirut Baru Pertamina

    Profil Oki Muraza, Wadirut Baru Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA – Oki Muraza ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024, Kamis (12/6/2025).

    Selain Oki, RUPS juga menunjuk Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).

    Sementara itu, M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis.

    Pada saat yang sama, RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran dewan komisaris Pertamina yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen.

    Profil Oki Muraza

    Dilansir dari akun LinkedIn, Oki Muraza adalah Senior Vice President Teknologi Inovasi di Pertamina Persero (holding).

    Sederet jabatan mentereng di sektor energi tercatat pernah diembannya seperti Wakil Ketua (Deputy Co-Chair) dalam B20 India 2023 untuk Taskforce Energi, Perubahan Iklim & Efisiensi Sumber Daya dan Manajer Kebijakan (Policy Manager) dalam B20 Indonesia 2022 di Taskforce Energi, Keberlanjutan & Iklim. Ia turut memimpin Taskforce Strategi Net Zero dan Taskforce Bisnis Kimia di Pertamina.

    Oki pun pernah terpilih sebagai salah satu dari 2% ilmuwan paling berpengaruh di bidang energi di dunia versi Universitas Stanford pada tahun 2020. Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri energi.

    Dari sisi akademis, Oki meraih gelar PhD dari TU Eindhoven, MSc dari TU Delft, dan Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Oki juga tercatat pernah bekerja sebagai Associate Professor di KFUPM (King Fahd University of Petroleum and Minerals), Research Associate di The Petroleum Institute Abu Dhabi dalam kolaborasi riset dengan University of Minnesota dan Peneliti Tamu di Hokkaido University, Jepang sebagai Japan Petroleum Institute Research Fellow.

    Oki juga memiliki pengalaman kerja di operasi minyak dan gas lepas pantai bersama Repsol YPF-SES (sekarang PHE OSES) sebagai Chemical Supervisor dan Production Supervisor dari tahun 2001 hingga 2002.

    Ia pernah magang di Shell Research and Technology Centre Amsterdam (SRTCA) dan Shell Global Solutions International BV, serta di Dow Chemical di pabrik styrene-butadiene latex.

    Daftar Direksi dan Komisaris Baru PT Pertamina (Persero):

    Direksi Pertamina

    1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri

    2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza

    3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin

    4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra

    5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin

    6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini

    7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto

    8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono

    9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

    Dewan Komisaris Pertamina

    1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan

    2. ⁠Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu

    3. Komisaris Independen: Condro Kirono

    4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani

    5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang 

    6. Komisaris : Bambang Suswantono

    7. Komisaris : Heru Pambudi

  • Kelayakan Tan Joe Hok sebagai Pahlawan Nasional
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    Kelayakan Tan Joe Hok sebagai Pahlawan Nasional Nasional 9 Juni 2025

    Kelayakan Tan Joe Hok sebagai Pahlawan Nasional
    Profesor Riset bidang Sejarah Sosial Politik LIPI. Lulus doktor dari EHESS (
    Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales
    ) Paris pada 1990.
    PEMAIN
    bulutangkis legendaris
    Tan Joe Hok
    (Hendra Kartanegara) meninggal pada Senin (2/6/2025), di Jakarta dan dikremasi pada Kamis (5/6/2025).
    Jasanya yang sangat berharga adalah merintis kemenangan pada saat kita mulai tampil di kancah dunia olahraga.
    Tan Joe Hok bersama tim Indonesia merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya tahun 1958. Kemudian mempertahankannya tahun 1961 dan 1964.
    Ia menjadi orang Indonesia yang pertama menjuarai All England tahun 1959. Tan juga mempersembahkan medali emas Asian Games 1962 bagi Indonesia, setelah ia mengatasi perlawanan Teh Kew San di final.
    Tahun 1984, ia melatih regu Indonesia yang berhasil merebut kembali Piala Thomas di Malaysia.
     
    Masa perintisan itu memang sulit tanpa perlengkapan yang lengkap.
    Sebelum Thomas Cup 1958 di Singapura, mereka harus memenangkan pertandingan melawan Selandia Baru dan Australia.
    Perjalanan ke Selandia Baru hampir seharian dengan pesawat yang memakai baling-baling. Tanpa pelatih.
    Di Australia tidak sempat berlatih sebelum bertanding karena tidak punya dana untuk menyewa lapangan.
    Berangkat ke Singapura dengan naik beca dari penginapan di jalan Gunung Sahari menuju bandara Kemayoran, tidak ada yang mengantar.
    Salah seorang pemain adalah Ferry Sonneville yang sedang studi di Belanda. Agar bisa pulang ke Indonesia, majalah
    Star Weekly
    mengumpulkan dana dari pembacanya untuk membeli tiket Amsterdam-Jakarta.
    Di lapangan tampil dengan menggunakan kaos merek “777” yang disablon lambang Garuda di depannya.
    Mereka keluar sebagai juara. Seusai pertandingan di Singapura, mereka tinggal tiga hari di sana, tapi tidak membeli apa-apa karena tidak punya duit. Pulangnya di bandara Kemayoran disambut lautan manusia dan diarak dengan mobil terbuka.
    Di luar lapangan, Tan Joe Hok melanjutkan pendidikan ke Baylor University di Amerika Serikat, menekuni bidang kimia dan biologi. 
    Namun, cintanya pada Tanah Air tak pernah pudar. Ia pulang, mengabdi lewat pelatihan, pembinaan, dan sumbangsih pemikiran untuk regenerasi atlet muda.
    Ia juga sempat menjajal karier di luar negeri sebagai pelatih bulu tangkis di Meksiko dan Hong Kong. Meski kemudian kembali ke Tanah Air dan menjadi pelatih di PB Djarum pada 1982.
    Bahkan pada masa tuanya, semangatnya tak pernah surut. Ia hadir sebagai penutur sejarah dan inspirasi hidup bagi generasi penerus.
    Antara lain atas prakarsa Tan Joe Hok dibentuk Komunitas Bulutangkis Indonesia pada 8 Mei 2004.
    Selain memperhatikan kesejahteraan para atlet bulutangkis di hari tuanya, perkumpulan juga mengatasi persoalan lain yang pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.
    Misalnya, pemain bulutangkis Hendrawan memerlukan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) saat mau mengurus paspor dan visa untuk berangkat bertanding dalam Thomas Cup 2002 di Ghuangzou, China.
    Mereka menulis surat kepada Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri, sehingga kasus itu segera diselesaikan.
    Tahun 1964, regu Indonesia mempertahankan Piala Thomas untuk ketiga kalinya di Tokyo setelah menundukkan Denmark dalam pertandingan yang berlangsung begitu dramatis dengan skor 5-4.
    Presiden saat itu, Sukarno ketika menyambut tim ini di Istana Negara pada 28 Mei 1964, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya.

    Inilah Saudara-saudara, kekagumanku kepada mereka bahwa mereka benar-benar ‘dedicate’ mereka punja life untuk mengagungkan nama Indonesia, dedicate mereka punja life untuk mengabdi kepada Tuhan.… Mereka dengan itu semuanja boleh dikatakan Pahlawan Indonesia. Terima kasih Pahlawan Indonesia!

    Salah seorang pemain, yaitu Tan Joe Hok mendapat Bintang Jasa Nararya dari pemerintahan Indonesia pada 28 Mei 1964.
     
    Tan Joe Hok menerima penghargaan
    Lifetime Achievement Award in Sport
    dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada 12 November 2021.
    Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman saat itu mengatakan, penghargaan diberikan karena prestasi besar Tan Joe Hok dan terus memotivasi atlet-atlet Indonesia untuk bisa mencapai prestasi.
    “Yang dulu di masa sulit pun, Indonesia sudah berjaya,” ujar dia.
    Namun, menurut hemat saya, Tan Joe Hok layak memperoleh gelar
    Pahlawan Nasional
    . Ia berjasa besar terhadap nusa dan bangsa, memperlihatkan sikap keteladanan dalam tugasnya dan berkarya sepanjang hayat.
    Sejak pengangkatan pertama tahun 1959 sampai kini, sudah ada 2006
    pahlawan nasional
    . Di antara mereka terdapat seorang Tionghoa yang diangkat tahun 2009. yaitu John Lie.
    Ia berjuang pada masa revolusi kemerdekaan dengan menggunakan kapal kecilnya menembus blokade Belanda untuk sampai di semenanjung Malaya dan Thailand dan selanjutnya menukar hasil bumi dari Sumatera dengan senjata yang dapat digunakan pejuang Indonesia.
    Sementara itu, sampai sekarang belum ada pahlawan nasional dari bidang olahraga termasuk bulutangkis yang sudah mengharumkan nama Indonesia di dunia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Data Center AI Bakal Lebih Boros Listrik dari Tambang Bitcoin

    Data Center AI Bakal Lebih Boros Listrik dari Tambang Bitcoin

    Jakarta

    Terus meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan membuat konsumsi listrik untuk data center AI bakal menyalip konsumsi listrik dari tambang Bitcoin.

    Menurut Alex de Vries-Gao, kandidat PhD dari Vrije Universiteit Amsterdam, Institute for Enviromental Studies, konsumsi listrik data center AI secara keseluruhan akan lebih besar dibanding konsumsi listrik tambang Bitcoin pada akhir 2025.

    Dalam jurnalnya yang dipublikasikan di Joule, De Vries-Gao mengumpulkan data dari berbagai spesifikasi perangkat yang ada di publik, perkiraan analis, dan temuan korporat, untuk memperkirakan konsumsi energi dari perangkat AI.

    Ia hanya bisa memperkirakan konsumsi listrik ini karena kebanyakan perusahaan teknologi besar tidak mengungkap konsumsi listrik dari data center AI miliknya. Jadi De Vries-Gao menggunakan metode triangulasi, dengan meneliti rantai pasokan untuk chip AI dan kapasitas produksi dari perusahaan seperti TSMC.

    Pada 2026 mendatang, menurutnya hampir setengah konsumsi listrik data center akan dikuasai oleh AI, atau meningkat 20% dibanding konsumsi listrik data center AI saat ini, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (2/6/2025).

    Dalam riset de Vries-Gao itu diungkap kalau setiap chip AI Nvidia H100 — chip yang populer untuk data center AI — mengkonsumsi daya sebesar 700 watt saat menjalankan model AI yang rumit. Angka itu kemudian dikali jutaan unit dari chip H100 yang ada di pasaran, dan hasilnya menjadi sangat luar biasa besar.

    De Vries-Gao memperkirakan kalau hardware yang diproduksi pada 2023-2024 saja bisa mengkonsumsi daya sebesar 5,3 hingga 9,4 gigawatt, setara dengan konsumsi listrik Irlandia secara keseluruhan.

    Tak cuma itu, teknologi packaging CoWoS milik TSMC, yang membuat prosesor serta memori super kencang bisa terintegrasi dalam satu unit sistem AI, produksinya meningkat lebih dari dua kali lipat antara 2023-2024. Dan, pasokan itu masih belum bisa mencukupi permintaan dari Nvidia dan AMD.

    TSMC berencana meningkatkan kapasitas CoWoS ini pada 2025. Jika tren ini terus terjadi, de Vries-Gao memperkirakan konsumsi listrik sistem AI akan mencapai 23 gigawatt pada akhir 2025, setara dengan konsumsi listrik rata-rata di Inggris, dan lebih besar dari kebutuhan listrik tambang Bitcoin secara global.

    Bahkan International Energy Agency memperingatkan kalau pertumbuhan konsumsi listrik ini akan meningkatkan konsumsi listrik data center hingga dua kali lipat dalam rentang waktu dua tahun.

    Tonton juga “Sejauh Mana Ambisi Elon Musk untuk Pengembangan Superkomputer AI?” di sini:

    (asj/asj)

  • Bill Gates tertarik kembangkan potensi pisang di Indonesia

    Bill Gates tertarik kembangkan potensi pisang di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates, mengungkap ketertarikannya terhadap potensi pertanian Indonesia, salah satunya dalam pengembangan buah pisang.

    Bill Gates, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, menyebut keragaman genetik pisang di Indonesia merupakan aset berharga yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan hasil panen.

    “Misalnya, dalam pengembangan pisang, di mana kalian memiliki keragaman genetik yang luar biasa, dan kami dapat mengembangkannya lebih baik di kawasan seperti Amsterdam, Indonesia, serta membantu menghindari penyakit tanaman,” ujarnya.

    Bill Gates menilai peningkatan hasil panen dan stabilitas produksi pertanian, termasuk pisang, akan sangat membantu petani kecil, terutama mereka yang hidup dengan penghasilan rendah.

    Dalam kesempatan itu, Bill Gates memperkenalkan bidang lain, selain kesehatan yang kini sedang digarap oleh yayasannya, yakni inovasi yang membuat benih lebih produktif, memahami unsur tanah, hingga menciptakan pupuk yang lebih sesuai dan lebih murah.

    Bill Gates melalui yayasannya bersedia mendukung pengembangan sektor pertanian Indonesia, sebagai fondasi penting dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan.

    “Jika kita bisa membuat hasil panen mereka lebih stabil dan produktif, itu akan sangat membantu. Termasuk dalam hal peternakan seperti ayam dan sapi, karena banyak protein dan nilai ekonomi berasal dari hewan ternak. Ini juga menjadi area kerja sama yang baik di Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Jakarta: Indonesia kembali unjuk gigi di panggung dunia. Kali ini lewat aroma kopi khas Nusantara yang sukses memikat pecinta kopi dunia di ajang Amsterdam Coffee Festival 2025. 
     
    Berkat dukungan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) melalui program Daya, tiga UMKM kopi lokal yaitu Kata & Rasa, Delawa Coffee, dan Kopi Lasi berhasil tampil memukau dalam festival bergengsi tersebut.
    Membuka akses pasar internasional untuk UMKM kopi
    Sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia, Indonesia menyimpan potensi luar biasa. Namun, tantangan untuk menembus pasar global masih menjadi kendala bagi banyak UMKM. 
     
    Menyadari hal ini, SMBC Indonesia berkomitmen mengangkat UMKM kopi ke panggung internasional melalui pendampingan dan pemberdayaan nyata.

    “Partisipasi UMKM lokal di kancah dunia menjadi bukti daya saing kopi Indonesia di tingkat global. Kami bangga bisa membantu mereka untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan terus memajukan kopi sebagai bagian dari identitas ekonomi dan bangsa Indonesia di mata dunia,” kata Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.
     

    Ribuan pengunjung dan transaksi Euro 
    Festival yang digelar selama tiga hari ini menghadirkan lebih dari 250 eksibitor dari berbagai negara dan menarik 15.000 pengunjung. 
     
    Booth Roemah Indonesia (RIBV), tempat para UMKM kopi binaan SMBC Indonesia tampil, mencuri perhatian dengan total 3.000 pengunjung dan nilai transaksi ritel mencapai 6.000 Euro.
    Mengenal UMKM Kopi yang Tampil di Amsterdam
    Kata & Rasa: Spesialis kopi Arabica Gayo, Robusta Temanggung, dan Arabica Java Ijen. UMKM ini telah lebih dulu tampil di Daya Fest, ajang tahunan SMBC untuk mitra UMKM binaan.
    Delawa Coffee: Prosesor kopi bersertifikasi dari CSQA Italia, dikenal dengan cita rasa floral dan buah tropis pada arabika serta aroma kacang pada robusta.
    Kopi Lasi: Produksi biji kopi arabika dari lereng Gunung Marapi, Sumatra Barat, dengan kapasitas lebih dari 1 ton buah basah per minggu dan memberdayakan 53 petani lokal.
     
    Keikutsertaan UMKM ini tidak hanya memperkenalkan produk kopi khas Indonesia, tetapi juga membangun jejaring bisnis dengan pelaku industri kopi dunia.
     
    “SMBC Indonesia berkomitmen untuk merancang seluruh inisiatif pemberdayaan UMKM berdasarkan kebutuhan para pelaku usaha dalam menjaga keberlanjutan bisnis. SMBC Indonesia berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi kemajuan UMKM di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Andrie.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Mobil Meledak di Pusat Kota Amsterdam Bikin Panik, Sopirnya Terbakar

    Mobil Meledak di Pusat Kota Amsterdam Bikin Panik, Sopirnya Terbakar

    Amsterdam

    Seorang pria diduga sengaja membakar dirinya dan mobilnya di Dam Square yang ikonik di Amsterdam, Belanda. Polisi menduga peristiwa itu merupakan upaya bunuh diri.

    Dilansir AFP, Jumat (4/4/2025), gambar dan video yang diunggah oleh media lokal dan daring menunjukkan satu unit mobil merah kecil berhenti di Monumen Nasional yang terletak di dekat sudut tenggara alun-alun.

    Ledakan kecil terjadi tak lama setelah mobil itu berhenti. Api menyembur keluar dari kendaraan. Orang-orang yang memadati kawasan ikonik itu langsung berhamburan saat mendengar ledakan kecil dan asap membubung dari mobil.

    “Gambar kamera menunjukkan bahwa kebakaran di Dam dipicu oleh ledakan di sebuah mobil. Pada saat itu ada banyak orang di dekat kendaraan tersebut, tetapi sejauh yang kami ketahui, tidak ada orang yang terluka,” kata polisi Amsterdam mengonfirmasi di X.

    Beberapa kendaraan polisi dengan cepat mengelilingi mobil yang terbakar. Kebakaran tersebut diyakini telah sengaja dimulai oleh pengemudi mobil yang terluka dalam proses tersebut.

    Pengemudi tersebut tampak terhuyung-huyung keluar dari mobil dengan pakaiannya terbakar. Polisi yang telah mengelilingi mobil itu dengan cepat memadamkan api di tubuh pria tersebut. Pria yang terluka dibawa ke rumah sakit dan ditahan polisi.

    Dia kemudian diidentifikasi sebagai warga negara Belanda berusia 50 tahun dari provinsi Belanda Utara. Namun, polisi tidak merilis namanya.

    Polisi dan petugas bahan peledak memeriksa kendaraan yang terbakar, sementara alun-alun di jantung kota sebagian besar masih ditutup. Seorang saksi mata mengatakan kepada stasiun televisi lokal, AT5, bahwa dia mendengar ledakan kecil di alun-alun dan melihat orang-orang berlarian.

    “Lalu tiba-tiba terdengar ledakan keras dan banyak asap hitam. Setelah itu saya melihat pria itu. Tiba-tiba ia terbakar,” ujarnya.

    Insiden itu terjadi beberapa hari setelah seorang pria Ukraina menikam lima orang secara acak di jalan-jalan sekitar alun-alun pekan lalu. Jaksa Belanda mengatakan pria Ukraina itu bertindak dengan niat teroris.

    Lihat juga video: Bom Mobil Meledak di Somalia, 5 Orang Tewas

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025 – Halaman all

    Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak lama kopi Indonesia disukai masyarakat Eropa, terutama masyarakat Belanda.

    Di ajang Amsterdam Coffee Festival 2025 yang berlangsung di kota Amsterdam, Belanda, kopi Indonesia kembali tampil unjuk gigi untuk menperkenalkan lebih luas lagi citarasa kopi Indonesia ke mancanegara yang diwakili oleh Roemah Indonesia BV. 

    Ini merupakan keempat kalinya mereka tampil di ajang ini. Booth mereka mengusung tema utama “Kopi Keberlanjutan,” untuk memperkenalkan kekayaan cita rasa kopi Nusantara yang berpadu dengan tradisi lokal serta komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan.

    Melalui partisipasi event tersebut, Roemah Indonesia BV dan para mitranya memperkenalkan cerita di balik setiap cangkir kopi yang mencerminkan tanggung jawab terhadap alam, kesejahteraan petani, serta pelestarian budaya kopi Indonesia yang mendunia.

    Di event ini, Roemah Indonesia BV menampilkan sistem talun, ini adalah sebuah bentuk kompleks agroforestri khas Indonesia yang telah teruji waktu. 

    Model ini meniru ekosistem hutan alami dan menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan di mana kopi ditanam bersama beragam pohon dan tanaman lainnya, menjadi naungan alami bagi tanaman kopi. 

    “Talun terbukti efektif dalam menjaga regenerasi alami lahan, menekan deforestasi, melestarikan keanekaragaman hayati, sekaligus memberikan dampak ekonomi nyata bagi para petani lokal,” sebut Roemah Indonesia BV dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 2 April 2025.

    Selain mengangkat metode tanam berkelanjutan, Roemah Indonesia BV juga meng-highlight proses pasca panen unik khas Indonesia sebagai solusi di tengah tantangan iklim, yaitu Giling Basah. 

    Dalam proses ini, biji kopi dikupas dan dicuci sebelum dikeringkan, sehingga memungkinkan pengeringan yang lebih cepat dan efisien dalam kondisi curah hujan tinggi. 

    “Giling Basah menjaga kualitas cita rasa kopi premium serta mendukung perekonomian petani lokal. Kemitraan dari hulu ke hilir merupakan kunci dalam memperkuat industri kopi Indonesia,” sebut Roemah Indonesia BV.

    Partisipasi mereka di Amsterdam Coffee Festival 2025 mendapatkan dukungan dari PMO Kopi dan Kakao Nusantara, Atase Perdagangan Indonesia di Belanda, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda.(tribunnews/fin)

  • Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025 – Halaman all

    Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak lama kopi Indonesia disukai masyarakat Eropa, terutama masyarakat Belanda.

    Di ajang Amsterdam Coffee Festival 2025 yang berlangsung di kota Amsterdam, Belanda, kopi Indonesia kembali tampil unjuk gigi untuk menperkenalkan lebih luas lagi citarasa kopi Indonesia ke mancanegara yang diwakili oleh Roemah Indonesia BV. 

    Ini merupakan keempat kalinya mereka tampil di ajang ini. Booth mereka mengusung tema utama “Kopi Keberlanjutan,” untuk memperkenalkan kekayaan cita rasa kopi Nusantara yang berpadu dengan tradisi lokal serta komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan.

    Melalui partisipasi event tersebut, Roemah Indonesia BV dan para mitranya memperkenalkan cerita di balik setiap cangkir kopi yang mencerminkan tanggung jawab terhadap alam, kesejahteraan petani, serta pelestarian budaya kopi Indonesia yang mendunia.

    Di event ini, Roemah Indonesia BV menampilkan sistem talun, ini adalah sebuah bentuk kompleks agroforestri khas Indonesia yang telah teruji waktu. 

    Model ini meniru ekosistem hutan alami dan menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan di mana kopi ditanam bersama beragam pohon dan tanaman lainnya, menjadi naungan alami bagi tanaman kopi. 

    “Talun terbukti efektif dalam menjaga regenerasi alami lahan, menekan deforestasi, melestarikan keanekaragaman hayati, sekaligus memberikan dampak ekonomi nyata bagi para petani lokal,” sebut Roemah Indonesia BV dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 2 April 2025.

    Selain mengangkat metode tanam berkelanjutan, Roemah Indonesia BV juga meng-highlight proses pasca panen unik khas Indonesia sebagai solusi di tengah tantangan iklim, yaitu Giling Basah. 

    Dalam proses ini, biji kopi dikupas dan dicuci sebelum dikeringkan, sehingga memungkinkan pengeringan yang lebih cepat dan efisien dalam kondisi curah hujan tinggi. 

    “Giling Basah menjaga kualitas cita rasa kopi premium serta mendukung perekonomian petani lokal. Kemitraan dari hulu ke hilir merupakan kunci dalam memperkuat industri kopi Indonesia,” sebut Roemah Indonesia BV.

    Partisipasi mereka di Amsterdam Coffee Festival 2025 mendapatkan dukungan dari PMO Kopi dan Kakao Nusantara, Atase Perdagangan Indonesia di Belanda, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda.(tribunnews/fin)

  • Geger Penikaman di Jantung Kota Amsterdam, 5 Orang Luka-luka

    Geger Penikaman di Jantung Kota Amsterdam, 5 Orang Luka-luka

    Amsterdam

    Serangan penikaman terjadi di jantung kota Amsterdam, Belanda. Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka dalam insiden ini, dengan dua korban luka di antaranya mengalami luka serius.

    Pelaku penikaman telah ditahan polisi setelah dilumpuhkan oleh seorang saksi yang ada di lokasi serangan pada Kamis (27/3) waktu setempat.

    Kepolisian Amsterdam, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), sebelumnya menyebut ada empat korban luka, namun kebingungan muncul karena pelaku penikaman juga luka-luka.

    “Update: dalam insiden penikaman sore ini, bukan empat orang, melainkan lima orang yang mengalami luka-luka. Selain itu, tersangka sendiri juga luka-luka,” tutur Kepolisian Amsterdam dalam pernyataan terbaru via media sosial X pada Kamis (27/3).

    Motif di balik penikaman ini belum diketahui secara jelas.

    Pihak kepolisian menolak untuk memberikan indikasi apa pun mengenai motif penikaman yang terjadi di dekat Dam Central Square. Ditegaskan kepolisian bahwa penyelidikan terhadap serangan penikaman ini sedang berlangsung.

    Dalam pernyataannya, Kepolisian Amsterdam mengatakan pihaknya “mempertimbangkan kemungkinan bahwa tersangka mungkin menargetkan korban-korbannya secara acak, tapi motif pastinya masih belum diketahui”.

    Lihat juga Video Penikaman di Mal Israel: Satu Orang Tewas, Pelaku Dibunuh

    Juru bicara Kepolisian Amsterdam menambahkan bahwa tersangka sedang menerima perawatan medis dan akan diinterogasi kemudian.

    Sementara itu, lima korban luka terdiri atas seorang wanita berusia 67 tahun dan seorang pria berusia 69 tahun — keduanya berasal dari Amerika Serikat (AS), kemudian seorang pria berusia 26 tahun dari Polandia, seorang wanita asal Belgia berusia 73 tahun, dan seorang gadis berusia 19 tahun dari Amsterdam.

    Dua korban luka di antaranya, menurut polisi, mengalami luka serius dan kini sedang dirawat di rumah sakit.

    Lihat juga Video Penikaman di Mal Israel: Satu Orang Tewas, Pelaku Dibunuh

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jetlag hingga Imobilitas Long Haul Air Travel

    Jetlag hingga Imobilitas Long Haul Air Travel

    Jakarta

    Kekalahan timnas Indonesia dengan skor 1-5 dari Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025), membuat banyak penggemar bertanya-tanya: mengapa performa Skuad Garuda terlihat jauh dari penampilan terakhirnya melawan Australia di GBK akhir tahun lalu. Salah satu faktor yang patut dipertimbangkan adalah dampak perjalanan jarak jauh yang dialami para pemain. Menggunakan formasi 4-3-3 dengan hasil ball possession 61 %, namun kalah telak 1-5, menunjukkan salahsatunya adalah karena kelelahan dan kurangnya konsentrasi karena faktor jarak tempuh perjalanan mayoritas pemain. Dengan jarak tempuh lebih dari 16.000 kilometer dari berbagai kota di Eropa ke Sydney, fenomena jet lag, dehidrasi, dan imobilitas dalam perjalanan dengan pesawat mungkin menjadi “pemain lawan ke-12, 13, dan 14” yang tidak terlihat namun sangat berpengaruh.

    Jet Lag: Ketika Jam Tubuh Berantakan

    Jet lag, atau dalam istilah medis disebut desynchronosis, terjadi ketika jam biologis tubuh (circadian rhythm) kita tidak sinkron dengan waktu lokal di tempat tujuan. Tubuh manusia memiliki jam internal yang mengatur berbagai fungsi fisiologis seperti suhu tubuh, produksi hormon, dan siklus tidur-bangun. Ketika kita bepergian melintasi beberapa zona waktu dengan cepat, jam internal ini tidak bisa beradaptasi secepat perpindahan fisik kita.

    Pada kasus pemain Timnas Indonesia yang berlaga di klub-klub Eropa dan Amerika, beberapa anggota Skuad Garuda harus menempuh perjalanan ekstrem. Pemain seperti Ole Romeny dan Marselino Ferdinan (Oxford United, Inggris), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City, Inggris), Jay Idzes (Venezia, Italia), dan Maarten Paes (FC Dallas, Amerika Serikat) menempuh jarak sekitar 13.800-17.000 kilometer dan melintasi 7-10 zona waktu untuk tiba di Sydney. Mereka hanya memiliki waktu adaptasi minimal, yaitu sekitar 2-3 hari, sebelum pertandingan penting ini. Dampaknya bukan sekadar rasa kantuk yang mengganggu, tetapi gangguan sistemik pada tubuh yang memengaruhi:

    Kualitas tidur: Pemain akan mengalami kesulitan tidur pada waktu yang tepat, menyebabkan kurangnya fase tidur dalam (deep sleep) yang sangat penting untuk pemulihan otot.Performa kognitif: Kemampuan pengambilan keputusan, konsentrasi, dan waktu reaksi dapat menurun hingga 20%. Bayangkan dampaknya pada pertandingan
    sepakbola yang membutuhkan respons refleks dan keputusan taktis dalam hitungan detik.Fungsi kardiovaskular: Studi dalam jurnal Aviation, Space, and Environmental Medicine menunjukkan penurunan kapasitas aerobik hingga 7-10% pada atlet yang mengalami jet lag berat.Efek Ketinggian dan Tekanan Kabin: Dehidrasi Tersembunyi

    Selain jet lag, aspek kedokteran penerbangan lain yang jarang diperhatikan adalah efek fisiologis dari berada di ketinggian selama berjam-jam. Meski kabin pesawat diberi tekanan, kondisinya setara dengan berada di ketinggian 1.800-2.400 meter di atas permukaan laut- hampir setinggi kota Bandung. Pada ketinggian tersebut, udara lebih kering dengan kelembaban hanya sekitar 10-20%, jauh di bawah kelembaban normal 30-60%. Kondisi ini menyebabkan dehidrasi yang signifikan, terutama dalam penerbangan jarak jauh.”

    Dehidrasi bahkan sebesar 2% dari berat tubuh sudah dapat menurunkan:

    Daya tahan (endurance) hingga 10%Kekuatan otot hingga 5-6%Kemampuan sprint hingga 3%

    Untuk penerbangan selama 20+ jam yang dilalui pemain dari Eropa ke Australia (rute umum seperti Amsterdam-Singapura-Sydney bisa memakan waktu 23-25 jam termasuk transit), risiko dehidrasi ini menjadi sangat nyata, terlebih jika tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Pemain seperti Jay Idzes yang berangkat dari Venesia, Italia, bahkan harus menempuh rute lebih panjang dengan multiple transit yang bisa mencapai total 30+ jam perjalanan.

    Faktor Imobilitas: Kaki Berat di Lapangan

    Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah dampak imobilitas dalam waktu lama selama penerbangan. Duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam dapat menyebabkan akumulasi cairan di kaki dan mengurangi elastisitas otot.

    Fenomena yang dikenal sebagai economy class syndrome ini dapat menyebabkan:

    Kekakuan otot dan sendiBerkurangnya fleksibilitasPenurunan aliran darah ke otot tungkaiDalam kasus ekstrem, risiko pembekuan darah (deep vein thrombosis)

    Untuk atlet sepakbola yang mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan kekuatan kaki, kondisi ini bisa sangat merugikan, terutama jika waktu adaptasi setelah tiba di tempat tujuan tidak cukup.

    Protokol Penanganan Jet Lag di Sepakbola Modern

    Tim-tim elite dunia seperti Manchester City, Real Madrid, atau timnas Jerman memiliki protokol khusus untuk mengatasi jet lag pada pertandingan internasional. Apa yang mereka lakukan?

    1. Penyesuaian Pra-Keberangkatan

    Tim medis Bayern Munich misalnya, mulai menyesuaikan pola tidur pemain 2-3 hari sebelum penerbangan jarak jauh, menggeser secara bertahap 1-2 jam per hari ke arah zona waktu tujuan.

    2. Strategi Selama Penerbangan

    Biasanya pemain diinstruksikan untuk segera menyesuaikan jam tangan dan pola aktivitas dengan waktu tujuan begitu pesawat lepas landas. Beberapa klub bahkan menyewa pesawat pribadi dengan konfigurasi yang memungkinkan pemain berbaring sepenuhnya.

    3. Protokol Cahaya dan Melatonin

    Paparan cahaya terang pada waktu yang tepat dan penggunaan terkontrol suplemen melatonin telah terbukti mempercepat adaptasi jam biologis tubuh. Sebuah studi menunjukkan percepatan adaptasi hingga 50% dengan protokol ini.

    4. Nutrisi Terprogram

    Diet khusus dengan pengaturan waktu makan, jenis karbohidrat, dan rasio protein juga memegang peran penting. Klub top dunia bahkan memiliki menu khusus ‘anti-jet lag’ yang disiapkan nutrisionis tim.

    Dampak pada Skuad Timnas Indonesia di Sydney

    Komposisi pemain starting-eleven timnas Indonesia untuk pertandingan di Sydney 10 orang diantaranya sangat mungkin terdampak signifikan oleh faktor jetlag perjalanan. Berikut detail perkiraan jarak tempuh yang dilalui masing-masing pemain berdasarkan klub terkini mereka:

    MaartenPaes(FCDallas,MLS,AmerikaSerikat)-sekitar13.800kmJay Idzes (Venezia, Italia) – sekitar 16.700 kmMeesHilgers(FCTwente,Belanda)-sekitar16.500kmCalvinVerdonk(NECNijmegen,Belanda)-sekitar16.500kmThom Haye (Almere City, Belanda) – sekitar 16.500 kmNathan Tjoe-A-On (Swansea City, Inggris) – sekitar 17.000 kmKevin Diks (FC Copenhagen, Denmark) – sekitar 16.100 kmOle Romeny (Oxford United, Inggris) – sekitar 17.000 kmDean James (Go Ahead Eagles, Belanda) – sekitar 16.500 kmMarselino Ferdinan (Oxford United, Inggris) – sekitar 17.000 km

    Hanya satu pemain, yaitu :

    Rafael Struick (Western Sydney Wanderers, Australia) yang memang bermain di kota klubnya sendiri.

    Pemain sisanya (12 dari 23 pemain yang dibawa patrick Kluivert,) harus menempuh perjalanan ekstrem lebih dari 15.000 km dengan perbedaan waktu hingga 6-17 jam, kecuali beberapa dengan perjalanan yang lebih moderat seperti Sandy Walsh (dari Jepang) namun tetap signifikan. Perjalanan panjang ini dilakukan dengan waktu adaptasi terbatas, sebagian pemain hanya tiba 2-3 hari sebelum pertandingan penting melawan Australia, jauh dari rekomendasi medis optimal 5-7 hari untuk pemulihan jet lag.

    Apa yang Seharusnya Dilakukan Timnas Indonesia?

    Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya, langkah apa yang dapat diambil timnas Indonesia untuk meminimalisir dampak perjalanan jauh?

    Jangka pendek:Tiba di lokasi pertandingan minimal 5-7 hari sebelumnya untuk adaptasi optimalMenerapkan protokol tidur ketat dengan bantuan ahli chronobiologiPenggunaan terapi cahaya yang teratur dan terprogramHidrasi yang dimonitor ketat, dengan target minimal 3-4 liter cairan per hariSesi recovery khusus termasuk terapi kompresi, contrast bath, dan mobilisasi aktifAktivitas mobilisasi yang cukup di dalam pesawatJangka panjang:Investasi pada teknologi monitoring kelelahan seperti wearable devices yang mengukur variabilitas detak jantung (heart rate variability/HRV)Pelatihan staf medis dalam manajemen jet lag dan kelelahanPenjadwalan yang lebih rasional dengan mempertimbangkan jarak tempuh dan zona waktuPulihkan segera dari jetlag yang sekarang masih ada

    Kekalahan timnas Indonesia dari Australia memang multifaktorial, tidak bisa semata- mata disalahkan pada jet lag dan kelelahan perjalanan. Namun, mengabaikan faktor ini sama saja dengan memberikan handicap tersembunyi pada tim lawan. Dalam sepakbola modern, faktor-faktor fisiologis seperti jet lag bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Kita perlu memberi perhatian serius pada aspek ini.

    Dengan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang tinggal menyisakan beberapa laga, dan tanding terdekat adalah melawan Bahrain 25 Maret 2025, ada sedikit waktu untuk memulihkan jam biologis para pemain – pemain ini.Ini dibutuhkan, karena mereka masih menyisakan jet lag dari perjalanan kemarin dan tambahan perjalanan sekitar 6 jam dari Sydney ke Jakarta esok. Harus disadari, dalam persaingan level dunia, kita tidak hanya bertanding melawan tim lawan, tetapi juga melawan efek ‘tersembunyi’ seperti jet lag, dehidrasi, dan imobilitas dalam perjalanan panjang dengan pesawat. Semoga timnas Indonesia menang dalam laga-laga selanjutnya…

    Catatan: Penulis merupakan seorang dokter spesialis kedokteran penerbangan yang juga dosen di Prodi Kedokteran Penerbangan IKK FKUI.

    (up/up)