ANTARA – Pemerintah Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur secara resmi membuka misi dagang dan investasi di Kota Ambon, Maluku, Rabu (23/4). Pembukaan misi dagang dan investasi ini mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp450,68 miliar dari hasil jual beli komoditas unggulan dari kedua provinsi. (Alfian Sanusi/Yovita Amalia/Roy Rosa Bachtiar)
kab/kota: Ambon
-

Pemprov Maluku dan Jatim mulai kerja sama dagang Rp450 miliar
Ambon (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Pemprov Jawa Timur (Jatim) memulai perjanjian kerja sama perdagangan dengan nilai transaksi Rp450 miliar untuk meningkatkan perekonomian kedua daerah.
“Kehadiran Gubernur Jatim beserta rombongan menjadi babak baru dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antardaerah dan demi kemajuan bersama,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu.
Dari Rp450 miliar tersebut Provinsi Jawa Timur menjual dengan total Rp150 miliar atas komoditas produk hasil tembakau, pakan olahan unggas, benih tanaman pertanian, beras, telur ayam, produk makanan ringan dan produk fashion.
Adapun nilai beli yang dilakukan Provinsi Jawa Timur dari Maluku senilai Rp300 miliar dengan rincian komoditas udang, tuna, cumi, kayu logs, hasil hutan, kelapa bulat, arang tempurung dan kelapa.
Dalam implementasinya Gubernur Maluku dan Gubernur Jatim menandatangani MoU, dan Perjanjian Kerja Sama 10 OPD, satu BUMD dan dua asosiasi pengusaha dari Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur serta Penandatanganan Komitmen dengan Transaksi Tertinggi.
Jawa Timur menghadirkan 40 pelaku usaha, sedang Maluku sebanyak 100 pelaku usaha, dengan sektor yang dilibatkan yakni hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil peternakan, hasil perikanan, dan produk UKM yang terakurasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Jawa Timur.
Gubernur Maluku bersama Gubernur Jawa Timur dan OPD masing-masing (Antara/Dedy Azis)
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/04/19/6803820dba9cf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Pemeran Yesus di Ambon, Puasa dan Menyepi Demi Memikul Salib Sepanjang 4 Km Regional 19 April 2025
Cerita Pemeran Yesus di Ambon, Puasa dan Menyepi Demi Memikul Salib Sepanjang 4 Km
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com –
Suara cambuk menghantam tubuh Yesus, disusul teriakan dan isak tangis dari penonton, mengisi udara Kota
Ambon
yang diguyur hujan lebat, Sabtu (19/4/2025) pagi.
Di tengah hiruk-pikuk itulah, ribuan umat Katolik dan warga dari berbagai penjuru kota berkumpul di sepanjang jalan utama untuk menyaksikan prosesi
jalan salib hidup
, sebuah tradisi sakral yang menghidupkan kembali penderitaan Yesus menuju penyaliban.
Prosesi jalan salib hidup di Ambon 2025 ini dimulai dari halaman Gereja Santo Fransiskus Xaverius.
Di sana, pemeran Yesus, Ronaldus Therob, berdiri tegar, wajahnya tenang, meski tubuhnya berkali-kali dicambuk oleh para prajurit Romawi.
Sejak pukul 10.00 WIT hingga 15.00 WIT, di bawah langit hitam diguyur hujan lebat, cambuk menderas di tubuhnya.
Beberapa penonton yang tidak kuasa menahan emosi, menyerukan agar para prajurit memperhalus cambukan.
Tapi Ronaldus tetap berdiri kokoh, memainkan perannya dengan khusyuk, seakan benar-benar mengalami penderitaan yang dialami Yesus dua milenium silam.
“Ronaldus ini sangat pas perankan Yesus. Dan dia sudah jauh hari menginginkan agar dia memerankan peran Yesus,” ujar Ukam Ohoirat, sutradara jalan salib hidup, kepada Kompas.com.
Setelah adegan awal di halaman gereja, prosesi berlanjut ke Gereja Santa Maria Bintang Laut di Benteng, menempuh jarak sekitar 4 kilometer.
Di sepanjang via dolorosa Ambon ini, rombongan berhenti di 14 titik pemberhentian, masing-masing berada di depan gereja-gereja yang dilewati, untuk berdoa dan merenungkan makna penderitaan Sang Juru Selamat.
Sambil memanggul kayu salib besar, Ronaldus terus melangkah, diiringi cambukan dan kejatuhan yang membuat banyak penonton tercekat. Namun, tak sekalipun ia keluar dari perannya.
Proses panjang itu dimaknai sebagai proses penderitaan Yesus Sang Anak Manusia sebelum akhirnya disalibkan di Bukti Golgota, yang simbolik digelar di Gereja Santa Maria Bintang Laut itu.
“Ronaldus ini dia pemuda Gereja Santa Maria Bintang Laut. Hidupnya dia itu tidak merokok, tidak mabuk. Dan sangat baik. Sebelum kegiatan dia pergi mengasingkan diri dan berpuasa sungguh dan bergumul,” tutur Ukam.
Ronaldus menjalani persiapan spiritual yang tidak main-main. Ia sempat mengasingkan diri di kawasan Gonzalo, sebuah tempat sunyi yang dikelilingi pepohonan dan berada di dataran tinggi.
Di sanalah ia berdoa dan berpuasa, mempersiapkan hati dan tubuhnya untuk memerankan figur sentral dalam kisah
Paskah
umat Kristen.
Keinginan Ronaldus untuk memerankan Yesus bukan datang begitu saja. Ia mendapat pesan langsung dari Eusebius Surlory, pemeran Yesus terdahulu yang telah memerankan peran itu selama 17 tahun berturut-turut.
“Kaka Eusebius dulu sudah pernah bilang ke dia. Bahwa kamu yang akan perankan Yesus ganti saya. Jadi dia bisa merasakan kalau Ronaldus ini adalah sosok yang tepat,” ungkap Ukam.
Menurut tradisi internal pementasan jalan salib di Ambon, pemilihan pemeran Yesus bukan hanya soal akting, tetapi juga tentang karakter dan keteladanan hidup.
Dan Ronaldus, dengan kesederhanaan dan kesalehannya, dinilai layak memikul beban itu.
Prosesi jalan salib hidup di Ambon tahun ini berlangsung selama enam jam, dari pagi hingga sore.
Di bawah guyuran hujan, iring-iringan terus melaju, menghidupkan kembali setiap adegan yang tertulis dalam kitab suci. Ribuan orang menyaksikan, beberapa ikut menangis, lainnya berdoa dalam hening.
Setelah seluruh adegan selesai, Ronaldus sempat beristirahat dan menjalani pemulihan ringan oleh tim kesehatan.
“Dia tadi sempat istirahat lalu ada minyak khusus yang didoakan dan dioleskan tim kesehatan biar cepat pulih,” kata Ukam.
Bagi umat Katolik dan Kristen di Kota Ambon, jalan salib hidup ini bukan sekadar pementasan.
Ia menjadi perwujudan iman dan pengorbanan, momen untuk kembali merenungkan betapa dalam kasih Yesus terhadap manusia.
Di kota yang penuh keberagaman ini, jalan salib hidup tak hanya menjadi ritual keagamaan, tapi juga simbol persatuan, harapan, dan refleksi spiritual.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tim Patroli Perintis Polres Jakarta Pusat Ringkus 10 Remaja Bercelurit di Gambir yang Hendak Tawuran – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat menggagalkan aksi tawuran yang nyaris pecah di kawasan Jalan Tanjung Selor, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025) pukul 05.00 WIB.
Petugas mengamankan 10 remaja berinisial RA (16), MR (17), APA (19), MI (13), JAM (17), MIQ (20), GC (17), UP (13), SR (16), dan MRB (22).
Polisi juga menyita lima senjata tajam jenis celurit, satu unit sepeda motor Yamaha Aerox tanpa pelat nomor, dan tiga unit ponsel.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan anak-anak.
“Kami mengimbau keras kepada para orang tua agar mendidik dan mengawasi putra-putrinya, terutama yang keluar malam hari,” ungkapnya.
Dia meminta agar orang tua tidak membiarkan anak-anak berkeliaran tanpa tujuan jelas.
“Berikan bimbingan dan arahkan mereka pada kegiatan positif untuk masa depannya,” tambah Kapolres.
“Tawuran bisa menyebabkan luka berat bahkan kematian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” tegas Susatyo.
Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil patroli rutin yang ditingkatkan pada jam-jam rawan.
“Tim Patroli Perintis Presisi Ambon berhasil mengamankan kelompok tersebut sebelum bentrokan terjadi. Saat diamankan, para pelaku sempat membuang senjata tajam di sekitar lokasi. Beruntung, situasi berhasil dikendalikan dengan aman,” jelasnya.
Seluruh pelaku telah dibawa ke Mako Polres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bagi pelaku yang telah dewasa, Polisi menjerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun.
Sementara itu, pelaku di bawah umur akan diproses sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan Sistem Peradilan Pidana Anak, melalui pendekatan pembinaan dan diversi.
-

HUT ke-73 Kopassus 2025: Sejarah, Tema dan Logo – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejarah, tema, dan logo HUT ke-73 Kopassus 2025.
Hari Ulang Tahun Komando Pasukan Khusus (HUT Kopassus) diperingati setiap tanggal 16 April, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Rabu (16/4/2025).
Peringatan HUT ke-73 Kopassus 2025 bertepatan dengan sejarah dan kiprah perjuangan pasukan khusus TNI ini sejak pertama kali dibentuk.
Melalui HUT ke-73 Kopassus 2025, Kopassus ingin juga mengumumkan logo dan tema peringatan tahun ini.
Lantas bagaimana awal mula adanya dibentuknya Kopassus?
Simak sejarah tema dan logo HUT ke-73 Kopassus 2025, sebagai berikut.
Melansir situs resmi Kopassus, HUT ke-73 Kopassus 2025 bertepatan dengan tanggal dibentuknya Kopassus pada 16 April 1952.
Tepat pada tanggal tersebut dibentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal Kopassus melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III Nomor 55/Instr/PDS/52.
Hal ini berawal dari munculnya pemberontakan di Maluku oleh sekelompok orang yang mengatas namakan diri sebagai Republik Maluku Selatan (RMS) pada Juli 1950.
Pemberontakan tersebut berhasil ditumpas, setelah Pimpinan Angkatan Perang RI segera mengerahkan pasukan.
Namun, dalam peristiwa penumpasan RMS tersebut, banyak pasukan TNI yang gugur.
Maka setelahnya dilakukan pengkajian pada beberapa pertempuran, disimpulkan bahwa musuh dengan kekuatan relatif lebih kecil mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.
Hal tersebut karena semangat pasukan musuh yang lebih tinggi dan perlengkapannya lebih lengkap disertai taktik, gerakan perorangan, dan pengalaman tempur yang baik didukung oleh kemampuan tembak tepat.
Lalu, Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan suatu satuan prajurit yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran, sekalipun di medan yang berat.
Namun, Letkol Slamet Riyadi gugur dalam suatu pertempuran di kota Ambon dan gagasan itu dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.
Kemudian akhirnya, dibentuklah Kopassus pada tanggal 16 April 1952 dengan komandan pertamanya adalah Mayor Moch Idjon Djanbi.
Dalam rangka menyambut HUT ke-73 Kopassus 2025, Kopassus telah ditentukan tema peringatan tahun ini.
Tema HUT ke-73 Kopassus 2025 adalah “Profesional, Modern, Adaptif dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”
Dilansir dari akun resmi Instagram @penkopassus, Selasa (15/4/2025) dijelaskan bahwa memasuki perjalanan pengabdian ke-73, Kopassus dengan bangga mempersembahkan logo dan tema yang merefleksikan perjalanan pengabdian yang tak lekang oleh waktu: “Profesional, Modern, Adaptif, dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
Tema ini diusung berdasarkan torehan tinta emas Kopassus dalam sejarah bangsa Indonesia.
Serta menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara dengan operasi heroik dan dedikasi tinggi.
Semangat juang yang adaptif dan profesionalisme yang terus diasah menjadi landasan kokoh dalam setiap langkah pengabdian, selalu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta.
Selain tema, Kopassus juga merilis Logo HUT ke-73 Kopassus 2025.
Logo HUT ke-73 Kopassus 2025 ini dapat dipasang di masing-masing instansi TNI.
Masyarakat dan prajurit TNI dapat mengunduh atau men-download logo HUT ke-73 Kopassus 2025 dan media publikasi lainnya, dengan klik link berikut:
Logo HUT ke-73 Kopassus 2025: LINK DOWNLOAD
Adapun logo HUT Kopassus tahun ini adalah simbol dari komitmen Kopassus untuk terus bertransformasi dan memberikan yang terbaik bagi Ibu Pertiwi, saat ini dan sampai kapanpun bangsa ini berdiri.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588047/original/099231500_1695644178-unseen-studio-s9CC2SKySJM-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



