Gagal Peras Korban, Pria di Maluku Sebar Video Bugil Anak ke Medsos
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Aparat Polres Maluku Tenggara menangkap seorang pria berinisial HR alias Hengky terkait kasus pornografi anak. Pelaku nekat menyebarkan video bugil korban setelah gagal melakukan pemerasan dan pemaksaan untuk bertemu.
Hengky ditangkap di Dobo,
Kepulauan Aru
, Maluku, pada Rabu (17/12/2025) setelah polisi menerima laporan dari keluarga korban. Pelaku diketahui memanfaatkan media sosial dengan membuat akun palsu untuk menjerat anak-anak.
“Pelaku membuat akun media sosial palsu untuk mendekati korban, membangun relasi seolah-olah berpacaran, padahal korban tidak pernah mengenal identitas pelaku dan belum pernah bertemu secara langsung,” kata Kapolres
Maluku Tenggara
AKBP Rian Suhendi kepada wartawan, Sabtu (20/12/2025).
Rian menjelaskan, tersangka awalnya melakukan panggilan video dengan korban. Secara manipulatif, pelaku meminta korban membuka busana dan merekam percakapan video tersebut tanpa sepengetahuan korban.
“Jadi setelah menguasai konten tersebut, pelaku diduga melakukan pemerasan dan ancaman, termasuk memaksa korban untuk bertemu,” kata Rian.
Lantaran korban menolak memberikan sejumlah uang dan enggan diajak bertemu, pelaku kemudian memviralkan konten pribadi korban di sejumlah media sosial. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan indikasi bahwa korban Hengky lebih dari satu orang.
“Bahkan terdapat dugaan adanya korban lain yang mengalami kekerasan seksual secara langsung. Seluruh temuan tersebut masih terus didalami oleh penyidik,” ujarnya.
Setelah dipastikan keberadaannya di Dobo, tim Satreskrim
Polres Maluku Tenggara
langsung bergerak melakukan penangkapan. Pelaku kini telah dibawa ke Langgur untuk menjalani proses hukum.
“Pelaku berhasil diamankan pada 17 Desember 2025 dan selanjutnya dibawa ke Langgur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Saat ini Hengky telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel tahanan Polres Maluku Tenggara. Ia terancam dijerat Pasal 9 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan Pasal 27 Ayat (1)
UU ITE
dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun.
Rian mengingatkan para orang tua untuk lebih ketat mengawasi aktivitas anak di dunia maya karena ruang digital memiliki risiko kejahatan yang nyata.
“Ruang digital bukanlah ruang tanpa risiko. Literasi digital, pengawasan orang tua, serta keberanian korban dan keluarga untuk melapor merupakan kunci utama dalam memutus mata rantai kejahatan
pornografi anak
,” ujar Rian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Ambon
-
/data/photo/2025/12/20/6946208142bcc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gagal Peras Korban, Pria di Maluku Sebar Video Bugil Anak ke Medsos Regional 20 Desember 2025
-

Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Kerugian Ditaksir Rp35 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) DKI Jakarta memperkirakan kerugian dari kebakaran Pasar Induk Kramat Jati pada hari ini, Senin (15/12/2025) mencapai Rp35 miliar.
Miftahudin selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikappi DKI Jakarta menyampaikan bahwa kebakaran yang terjadi di area Los Buah C2 tersebut berdampak pada 350 tempat usaha pedagang.
“Saat ini kondisi di lokasi berangsur kondusif dan masih dalam proses pendinginan serta pembersihan sisa material kebakaran. Adapun kerugian sementara ditaksir mencapai sekitar Rp35 miliar,” kata Miftahudin dalam keterangannya.
Menurutnya, Pasar Induk Kramat Jati merupakan pusat distribusi buah yang beroperasi setiap hari dan memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran pasokan komoditas ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong percepatan penanganan pascakebakaran agar para pedagang dapat kembali berjualan dan aktivitas distribusi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Selain itu, Ikappi juga mendorong realisasi bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada pedagang terdampak secara tepat sasaran.
Terkait pencegahan kejadian serupa di masa mendatang, Miftahudin juga berharap adanya koordinasi antara pengelola pasar, aparat kepolisian, hingga Damkar.
Diberitakan sebelumnya, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mengalami kebakaran pada Senin (15/12/2025) pagi, tepatnya di Blok C2 atau los buah.
Kejadian ini bermula ketika Pos Damkar Kramat Jati/5.14.1.1/Light Pressure mendapatkan informasi laporan kebakaran dari warga melalui telepon pukul 07.24 WIB.
Sebanyak 16 unit dan 80 personel dengan Grup Jaga A (Ambon) langsung terjun ke lokasi kebakaran dan tiba pukul 07.28 WIB. Satu menit kemudian, tim melakukan upaya pemadaman.
Tidak berselang lama, pasukan pendukung tiba di lokasi tersebut yang terdiri dari 2 unit bantuan dinas dan satu unit dari Jakarta Selatan. Sejumlah 15 personel pendukung juga tiba di lokasi sehingga total personel menjadi 95 orang dan 19 unit kendaraan pemadam.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, api berhasil dipadamkan pukul 08.00 WIB, dibantu dengan dukungan 150 alat pemadam api ringan (APAR). Peristiwa ini tidak menelan korban jiwa.
“Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Untuk penyebab kebakaran masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian, sementara jumlah kerugian masih dalam proses inventarisasi,” ujar Isnawa melalui rilisnya.
-
/data/photo/2023/11/08/654bae1a042f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pedagang Petasan di Ambon Luka Parah Kena Luka Tusuk, Polisi Kejar Pelakunya Regional 12 Desember 2025
Pedagang Petasan di Ambon Luka Parah Kena Luka Tusuk, Polisi Kejar Pelakunya
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Seorang pedagang petasan di Kota Ambon, Maluku bernama Hawa Bahta (50) terluka parah usai ditikam berulang kali oleh orang tak dikenal.
Insiden penganiayaan itu terjadi di sekitar lokasi tempat korban berjualan di Jalan dr Latumeten, tepatnya di depan kampus PGSD Universitas Pattimura Ambon pada Kamis (11/12/2025).
Akibat kejadian itu, korban menderita luka tusuk di bagian rusuk kiri, pundak kiri, lengan kiri atas dan sikut.
Selain luka tusuk, korban juga menderita luka memar di bagian mata kanan dan pangkal hidung, pipi kiri, dada kiri dan telunjuk.
“Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Latumeten Ambon, dan kondisi korban belum sadarkan diri,” kata Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Polisi Yoga Putra Prima Setya kepada
Kompas.com
, Kamis malam.
Ia mengungkapkan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan hingga kini masih terus menyelidki motif di balik kejadian tersebut.
Polisi juga masih berusaha untuk mengidentifikasi pelaku penusukan.
“Masih dalam proses penyelidikan, sejauh ini tiga orang sudah diperiksa dan pelakunya masih dalam pengejaran,” katanya.
Yoga pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan sepenuhnya mempercayakan
penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
“Kami minta agar masyarakat mempercayakan ke aparat kepolisian untuk penyidikan kasus ini dan masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh hoaks,” kata dia.
Korban sendiri terluka para usai ditusuk di bagian punggung, rusuk kiri, pundak kiri, lengan kiri atas dan sikut.
Selain mengalami luka tusuk, korban juga menderita luka memar di bagian mata kanan dan pangkal hidung, pipi kiri, dada kiri dan telunjuk.
Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon Kompol Androyuan Elim secara terpisah mengaku saat ini pihaknya masih terus menyelidiki penyebab insiden tersebut.
“Anggota sudah turun ke lapangan dan sampai saat ini penyebabnya masih diselidiki. Kita juga belum bisa meminta keterangan dari korban terlalu banyak karena korban masih dalam perawatan,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Aturan Parkir Digital 2026 Surabaya Krusial untuk Atasi Konflik Rebutan Lahan Jukir
Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa implementasi parkir digital dengan pembayaran non-tunai, seperti e-toll pada tahun 2026, secara krusial untuk menghindari konflik perpecahan antar warga terkait perebutan lahan parkir, Rabu (10/12/2025).
”Kita belajar menyesuaikan, jadi insyaAllah dengan belajar waktu satu tahun cukup. Di tahun 2026 agar tidak terjadi perpecahan di Surabaya, perkara parkir bertengkar,” kata Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri mengamati bahwa pertengkaran karena masalah parkir sudah sering terjadi di Surabaya, baik antara pemilik usaha dengan juru parkir (jukir), warga dengan jukir, maupun sesama jukir.
“Sekarang lihat, rebutan parkir lah, geger-an lahan lah. Karena apa? Karena tidak tahunya berapa sih uang yang masuk,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sistem digital yang akan diterapkan di tempat-tempat usaha dan Tepi Jalan Umum (TJU) diharapkan dapat mengatasi dan meredam konflik lahan parkir.
Eri menegaskan, bahwa dengan sistem non-tunai ini, pembagian antara pemilik tempat usaha, petugas parkir, dan retribusi pajak parkir akan terpantau jelas dan adil.
“Non-tunai ini sifatnya adalah untuk menjelaskan kepada orang parkir itu, agar dapat duitnya jelas. Jadi jelas gak ada yang nggak jelas.” tegasnya.
Terakhir, Eri Cahyadi berharap semua petugas parkir dan warga Surabaya dapat menjunjung tinggi nama baik Kota Pahlawan dengan tidak lagi menimbulkan keributan perkara parkir dan merawat kerukunan. Mengingat Surabaya adalah rumah bersama.
“Surabaya ini ada Batak, ada Ambon, ada Jawa, ada Meduro, ada Menado, ada Sumatra. Semua warga kita dan semuanya ada yang jadi tukang parkir. Maka semuanya harus menjunjung tinggi langit yang ada di atas kepala kita,” tutup Wali Kota Eri. (rma/ted)
-

Aturan Parkir Digital 2026 Surabaya Krusial untuk Atasi Konflik Rebutan Lahan Jukir
Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa implementasi parkir digital dengan pembayaran non-tunai, seperti e-toll pada tahun 2026, secara krusial untuk menghindari konflik perpecahan antar warga terkait perebutan lahan parkir, Rabu (10/12/2025).
”Kita belajar menyesuaikan, jadi insyaAllah dengan belajar waktu satu tahun cukup. Di tahun 2026 agar tidak terjadi perpecahan di Surabaya, perkara parkir bertengkar,” kata Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri mengamati bahwa pertengkaran karena masalah parkir sudah sering terjadi di Surabaya, baik antara pemilik usaha dengan juru parkir (jukir), warga dengan jukir, maupun sesama jukir.
“Sekarang lihat, rebutan parkir lah, geger-an lahan lah. Karena apa? Karena tidak tahunya berapa sih uang yang masuk,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sistem digital yang akan diterapkan di tempat-tempat usaha dan Tepi Jalan Umum (TJU) diharapkan dapat mengatasi dan meredam konflik lahan parkir.
Eri menegaskan, bahwa dengan sistem non-tunai ini, pembagian antara pemilik tempat usaha, petugas parkir, dan retribusi pajak parkir akan terpantau jelas dan adil.
“Non-tunai ini sifatnya adalah untuk menjelaskan kepada orang parkir itu, agar dapat duitnya jelas. Jadi jelas gak ada yang nggak jelas.” tegasnya.
Terakhir, Eri Cahyadi berharap semua petugas parkir dan warga Surabaya dapat menjunjung tinggi nama baik Kota Pahlawan dengan tidak lagi menimbulkan keributan perkara parkir dan merawat kerukunan. Mengingat Surabaya adalah rumah bersama.
“Surabaya ini ada Batak, ada Ambon, ada Jawa, ada Meduro, ada Menado, ada Sumatra. Semua warga kita dan semuanya ada yang jadi tukang parkir. Maka semuanya harus menjunjung tinggi langit yang ada di atas kepala kita,” tutup Wali Kota Eri. (rma/ted)
-

Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki berbagai inisiatif untuk memperluas jangkauan layanan keuangan ke seluruh pelosok negeri. Melalui Teras BRI Kapal, BRI menghadirkan solusi perbankan terapung yang dirancang untuk masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen BRI dalam memperkuat inklusi keuangan nasional.
Teras BRI Kapal pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 melalui Bahtera Seva I yang melayani Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kehadiran kapal tersebut menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung pemerataan akses keuangan bagi masyarakat di pulau-pulau kecil dan garis pantai terluar.
Sejak diluncurkan, BRI menjadi pelopor perbankan yang menjangkau wilayah kepulauan melalui moda transportasi laut. Layanan ini memberikan kemudahan akses transaksi dan konsultasi keuangan yang sebelumnya hanya tersedia di wilayah daratan. Melalui layanan tersebut, BRI memperkuat jangkauan interaksi langsung dengan masyarakat serta membangun literasi keuangan di daerah pesisir.
Inisiatif ini terus dikembangkan dengan peluncuran Bahtera Seva II dan Bahtera Seva III pada 24 Februari 2017 di Ambon. Bahtera Seva II melayani kawasan Nusa Tenggara Timur, sedangkan Bahtera Seva III menjangkau wilayah Kepulauan Maluku dan Halmahera. Hingga akhir tahun 2024, BRI mengoperasikan empat unit Teras BRI Kapal yang melayani berbagai wilayah kepulauan di Indonesia.
Keberadaan Teras BRI Kapal menunjukkan upaya nyata BRI dalam memperluas akses layanan keuangan hingga ke wilayah yang secara geografis sulit dijangkau. Melalui model layanan yang menjangkau langsung masyarakat, program ini membuka peluang ekonomi baru dan mendorong aktivitas usaha masyarakat pesisir agar tetap produktif. Kehadiran Teras BRI Kapal tidak hanya memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan, tetapi juga diharapkan mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi baru seperti perdagangan hasil laut, pariwisata, serta usaha kecil di kawasan pesisir.


