kab/kota: Alor

  • Walhi Minta Pemerintah Hentikan Proyek Geothermal, Ini Respons Gubernur NTT

    Walhi Minta Pemerintah Hentikan Proyek Geothermal, Ini Respons Gubernur NTT

    Liputan6.com, Kupang – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Eksekutif Daerah Nusa Tenggara Timur (WALHI NTT) meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi dan menghentikan semua proyek Geothermal di NTT.

    Selain itu, WALHI NTT juga meminta Kementerian ESDM untuk mencabut Keputusan Menteri ESDM No. 2268/K/30/MEM/2017.

    Hal ini disampaikan Gres Gracelia, Divisi Advokasi WALHI NTT usai menghadiri pertemuan bersama Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Republik Indonesia terkait Pengembangan Geothermal di Pulau Flores pada Senin, 28 April 2025 di Ruang Rapat Gubernur NTT, Gedung Sasando Lantai 1 Kantor Gubernur NTT Jl. Eltari Nomor 52 Kupang.

    Grace juga meminta pemerintah untuk menghormati sikap Pemimpin Umat di Flores yang secara jelas dan tegas melakukan penolakan atas kebijakan geothermal.

    Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ini, Grece mengungkapkan, penyusunan Rencana Umum Energi Daerah NTT (RUED NTT) dan implementasinya ke dalam RPJMD, Pemerintah Provinsi NTT mendorong keberlanjutan energi sesuai dengan kondisi energi yang ada di daerah, yakni pemanfaatan radiasi matahari, angin, air dan arus laut.

    “Sedangkan Pemerintah Pusat menghadirkan proyek geothermal. Hal ini terkesan Pemerintah Pusat sengaja membenturkan masyarakat dengan Pemerintah Daerah,” ungkap Gres.

    Lanjutnya, sejak awal, penetapan Flores sebagai pulau panas bumi/pulau geothermal dalam Keputusan Menteri ESDM No. 2268/K/30/MEM/2017, tidak melibatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya masyarakat Pulau Flores.

    Selain itu, ESDM juga menentukan 28 titik potensial pengembangan geothermal di NTT yaitu 21 titik di Pulau Flores-Lembata, 6 titik di Pulau Alor dan 1 titik di Kabupaten Kupang.

    Dalam penetapan titik potensial ini, Gres mengatakan, masyarakat tidak pernah dimintai izin untuk melakukan pemetaan dan sosialisasi soal akan adanya pengembangan geothermal.

    Secara geografis, NTT sebagai provinsi yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan berada di jalur ring of fire, harusnya menjadi acuan dalam membuat kebijakan.

    “Situasi ini tentu memberikan suatu alarm bagi pemerintah tentang bagaimana pentingnya melihat kondisi geografis ini sebagai acuan pengembangan proyek geothermal yang juga punya dampak ekologis yang besar terhadap lingkungan di NTT, khususnya Flores yang dialiri oleh jalur cincin api atau ring of fire,” ujar Grace.

    Selain itu, grace juga mengkritisi pemerintah pusat yang abai terhadap ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat.

    “Fakta yang ditemukan WALHI, di setiap titik pengembangan geothermal, persoalan sosial, budaya ekologi dan ekonomi selalu menjadi hal utama dalam alasan penolakan warga,” kata Gres.

     

    Kejar Bebek, Pria Cilacap Tewas Tenggelam di Sungai Citanduy

  • Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April

    Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April

    Ilustrasi – Kondisi hujan di wilayah Kota Kupang, NTT. ANTARA/Yoseph Boli Bataona

    BMKG: Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com –  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14-15 April 2025.

    “Potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT disebabkan oleh adanya bibit siklon tropis 96S,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Riri Eliza Helen dalam keterangannya di Kupang, Senin.

    Pihaknya menginformasikan bahwa sejak 9 April 2025 bibit siklon tropis 96S mulai terbentuk di sekitar Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan dan bergerak ke arah barat daya. Selain itu, aktifnya gelombang kelvin dan gelombang equatorial rossby turut mendukung potensi hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah NTT.

    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang pada 14-15 April 2025.

    Pada Senin (14/4) potensi cuaca tersebut terjadi di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Timur.

    Pada Selasa (15/4) potensi cuaca serupa terjadi di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Manggarai Barat, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Sikka, dan Pulau Sumba.

    “Selama dua hari tersebut wilayah yang berpotensi angin kencang adalah Sabu Raijua,” katanya menambahkan.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Masyarakat juga diharapkan selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang.

    Sumber : Antara

  • Waspadai Banjir Rob di NTT Hingga Dua Hari Mendatang

    Waspadai Banjir Rob di NTT Hingga Dua Hari Mendatang

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 13-15 April 2025.

    “Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada akan potensi fenomena banjir rob yang diprediksi terjadi pada 13-15 April 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga dalam keterangan di Kupang, Minggu, seperti dikutip ANTARA.

    Ia mengatakan potensi rob tersebut disebabkan oleh adanya bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau di sebelah tenggara Pulau Timor.

    Selain itu, disebabkan pula oleh fenomena bulan purnama pada 13 April 2025 yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.

    “Berdasarkan pantauan prediksi pasang surut, kecepatan angin, tinggi gelombang, dan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, maka dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi banjir rob,” jelasnya.

    Hal ini, lanjut dia, berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    Adapun wilayah NTT yang berpotensi terdampak banjir rob pada Minggu (13/4) hingga Selasa (15/4) antara lain pesisir Pulau Flores-Alor, pesisir Pulau Sumba, pesisir Pulau Sabu Raijua, dan pesisir Pulau Timor-Rote.

    Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) agar masyarakat khususnya di wilayah pesisir bisa selalu waspada.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak banjir rob, serta terus memantau informasi terkini terkait cuaca maritim dari BMKG,” kata dia.

  • Waspada potensi banjir rob di pesisir NTT pada 13-15 April 2025

    Waspada potensi banjir rob di pesisir NTT pada 13-15 April 2025

    Ilustrasi – Gelombang laut di salah satu wilayah pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Yoseph Boli Bataona

    BMKG: Waspada potensi banjir rob di pesisir NTT pada 13-15 April 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 13-15 April 2025.

    “Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada akan potensi fenomena banjir rob yang diprediksi terjadi pada 13-15 April 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga dalam keterangan di Kupang, Minggu.

    Ia mengatakan potensi rob tersebut disebabkan oleh adanya bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau di sebelah tenggara Pulau Timor. Selain itu, disebabkan pula oleh fenomena bulan purnama pada 13 April 2025 yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.

    “Berdasarkan pantauan prediksi pasang surut, kecepatan angin, tinggi gelombang, dan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, maka dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi banjir rob,” jelasnya.

    Hal ini, lanjut dia, berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Adapun wilayah NTT yang berpotensi terdampak banjir rob pada Minggu (13/4) hingga Selasa (15/4) antara lain pesisir Pulau Flores-Alor, pesisir Pulau Sumba, pesisir Pulau Sabu Raijua, dan pesisir Pulau Timor-Rote.

    Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) agar masyarakat khususnya di wilayah pesisir bisa selalu waspada.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak banjir rob, serta terus memantau informasi terkini terkait cuaca maritim dari BMKG,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di NTT

    BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di NTT

    Kupang, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dipicu oleh keberadaan bibit siklon tropis 96S di wilayah NTT.

    Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer terkini, sejak 9 April 2025, bibit siklon tersebut mulai terbentuk di sekitar Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan dan bergerak ke arah barat daya.

    Saat ini, bibit siklon tropis 96S terpantau berada di tenggara Pulau Timor dengan koordinat pusat sirkulasi sekitar 11.1°LS dan 127.6°BT.

    Kecepatan angin maksimum sistem ini diperkirakan mencapai 35 knot atau sekitar 65 km/jam dengan tekanan minimum sekitar 1.000 hPa.

    BMKG Kupang memprediksi bahwa bibit ini akan menguat dan berkembang menjadi siklon tropis dengan kecepatan angin maksimum 50 knot atau 93 km/jam.

    Dampak dari sistem ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah di NTT.

    Beberapa wilayah yang berisiko mengalami hujan lebat hingga sangat lebat antara lain Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

    Sementara itu, wilayah lain seperti Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Alor, dan Lembata berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    BMKG Kupang juga mencatat adanya potensi angin kencang di wilayah Pulau Timor, Pulau Sabu Raijua, Pulau Rote Ndao, dan Pulau Sumba.

    Selain itu, gelombang laut tinggi juga berpotensi terjadi di perairan NTT. Masyarakat pesisir dan nelayan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang.

    BMKG Kupang menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini turut dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Kelvin dan Gelombang Equatorial Rossby di wilayah NTT, yang memperkuat potensi hujan lebat disertai angin kencang di kawasan tersebut.

  • TNI AU bangun dua Satrad lagi di NTT

    TNI AU bangun dua Satrad lagi di NTT

    Kupang (ANTARA) – Komandan Pangkalan Udara (Lanud) EL Tari Kupang Marsma TNI Djoko Hadipurwanto menyatakan TNI AU akan menambah dua satuan radar (satrad) di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memperkuat wilayah pertahanan Udara Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.

    “Kedepan ini di bulan April dan Mei akan ada groudbreaking dua Satrad lagi di NTT,” katanya kepada ANTARA setelah memimpin upacara peringatan HUT ke 79 TNI AU di hanggar pesawat tempur Lanud El Tari Kupang, Rabu.

    Dia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada satu satuan radar yang terletak di Buraen, Kabupaten Kupang, di Pulau Timor.

    Untuk dua satuan radar yang akan dibangun itu terletak di pulau Sumba dan juga di pulau Alor guna menjaga wilayah udara Indonesia khususnya di NTT.

    Komandan berbintang satu itu mengatakan bahwa dengan ada tambahan dua Satrad itu maka dia menilai NTT merupakan provinsi yang istimewa.

    “NTT ini istimewa, karena jarang satu provinsi ada tiga Satrad. Nah kita ini punya tiga Satrad luar biasa sekali,” ujar dia.

    Penambahan Satrad itu ujar dia juga merupakan perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk TNI AU. Apalagi NTT merupakan wilayah paling selatan Indonesia dan sangat strategis berbatasan dengan dua negara.

    Selain dalam hal peningkatan pertahanan udara, Lanud El Tari juga menjadi Forward Operating Base atau FOB atau pangkalan operasi terdepan yang disiapkan untuk menjembatani pelaksanaan operasi udara ke depan.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena menilai proyek geothermal sebaiknya ditiadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut ia ungkapkan setelah berdiskusi dengan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.

    “Dalam pertemuan ini kami membahas berbagai isu Pembangunan di NTT, khususnya di kabupaten Ende, termasuk keberatan dari para uskup se-Nusa Tenggara (Denpasar, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Maumere, dan Larantuka), terkait proyek geothermal”, tulis Melki seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Instagram probadinya @melkilakalena.official, Senin, 7 April 2025.

    Dalam dialog yang terjadi di Istana Keuskupan Agung Ende, Ndona, Jumat, 4 April 2025, politisi partai Golkar itu menilai proyek geothermal di wilayah NTT sejak awal memang kurang baik.

    “Terkait Pembangunan geothermal yang kami diskusikan hari ini, kami menyadari banyak kekurangan karena sejak awal didesaian kurang baik,” tulisnya.

    Karena itu, dirinya berkomitmen untuk memanggil perlabai pihak terkait proyek tersebut.

    “Kami sudah dengar masukan dari uskup, maka kita pastikan bahwa seluruh pihak terkait geothermal akan dipanggil dan segera sesuaikan dengan aspirasi para uskup,” tulis Melki.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di NTT ini pun memastikan, proyek geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Sementera proyek-proyek yang sedang dibangun dan sudah disepakati, dihentikan dulu.

    Pasalnya, ia ingin memastikan masyarakat yang ruang hidupnya di sekitar proyek harus aman. Jika tidak, geothermal sebaiknya ditiadakan.

    “Geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Semua yang akan dibangun disepakati dipending dulu. Pembangunan geothermal harus aman. Jika tidak aman makan dipending dan sebaiknya tidak ada geothermal di wilayah ini,” tulis Melki.

    Namun, pantauan Pikiran-Rakyat.com, Melki dalam unggahannya tidak menguraikan jadwal pasti pemanggilan pihak-pihak terkait.

    Peta Sebaran Panas Bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra

    Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Mineral, potensi panas bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra mencapai 902 MW atau 65 persen dari potensi panas bumi di NTT. Berikut ini titik sebarannya:

    – Pulau Flores: Waisano, Ulumbu, Wai Pesi, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Komandaru, Ndetusoko, Sokoria, Jopu, Lesugolo, Oka Ile Ange, dan Oyang Barang.

    – Pulau Lembata: Watuwawer-Atedai dan Roma-Ujelewung.

    – Pulau Alor: Bukapiting

    Hingga saat ini, baru PLTP Ulumbu yang dimaknaafkan untuk pembangkit listrik, sedangkan PLTP Mataloko yang sebelumnya sempat beroperasi harus ditutup karena dugaan kesalahan teknis.

    Mayoritas Warga Menolak Geothermal

    Pantauan media ini, penolakan besar-besaran dilakukan oleh mayoritas warga dan tokoh agama di NTT dalam beberapa bulan terakhir. Rencana perluasan PLTP Ulumbu misalnya, menuai reaksi keras warga Poco Leok karena khawatir ruang hidup mereka terancam.

    Di Mataloko, masyarakat hingga tokoh agama bahkan melakukan demontrasi penolakan karena mereka telah menjadi saksi nyata dan korban akibat pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh proyek geothermal. Operasi tambang panas bumi telah menimbulkan lumpur panas yang membuat sawah warga terendam dan sumber air tercemar.

    Sementara itu, masyarakat Atadei, khususnya Ahar Tu (Atakore-Lewogroma) juga mewaspadai rencana Pembangunan PLTP Atadei. Mayoritas warga menolak rencana tambang ini dalam musyawarah pengambilan sikap akhir pada 8 Oktober 2024 lalu, di Aula Kantor Desa Atakore, Atadei, Kabupaten Lembata.

    Mereka menolak karena khawatir tradisi dan ruang hidup di sana terancam oleh proyek geothermal. Apalagi wilayah Atakore masuk kawasan rawan bencana alam, seperti longsor, gunung meletus, dan tsunami. Bencana alam paling parah di terjadi tahun 1979, saat tanah longsor mengubur empat desa, 539 orang meninggal, 364 orang hilang di Waiteba. Survei lapangan 2013 menyimpulkan, kerapuhan tanah adalah penyebab bencana dahsyat itu. Akibat aktivitas vulkanik di wilayah tersebut membuat struktur tanah sangat rapuh. Mahkota longsor diketahui berada di Desa Atakore, yaitu Bukit Bauraja yang membentuk tebing yang tidak stabil dan rawan longsor, terutama pasca hujan.

    Kerusakan akibat proyek geothermal NTT telah menjadi perhatian utama masyarakat dan tokoh agama, memicu penolakan terhadap proyek-proyek tersebut. Beberapa kerusakan yang telah terjadi atau dikhawatirkan meliputi pencemaran air, kerusakan lahan dan ekosistem, semburan lumpur dan uap panas seperti di Mataloko, hingga ancaman bencana geologis, seperti tanah longsor dan gempa bumi. Kasus di PLTP Sarulla, Sumatera Utara dan Pohang, Korea Selatan menunjukkan potensi proyek geothermal memicu gempa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Serangkaian Kecelakaan Picu Macet di Tol Malaysia Saat Arus Balik Lebaran

    Serangkaian Kecelakaan Picu Macet di Tol Malaysia Saat Arus Balik Lebaran

    Kuala Lumpur

    Serangkaian kerusakan kendaraan dan kecelakaan menyebabkan lalu lintas melambat di sepanjang Jalan Tol Utara-Selatan (NSE), Jalan Tol Kuala Lumpur-Karak (KLK), dan Jalan Tol Pantai Timur Fase 1 (LPT1). Sejumlah insiden itu terjadi saat volume lalu lintas arus balik Hari Raya Idul Fitri sedang melonjak.

    Dilansir The Star, Sabtu (5/5/2025), PLUS Malaysia Berhad, dalam sebuah posting melalui akun X-nya (@PLUSTrafik), melaporkan ada satu unit truk mogok di Km 222.9 arah selatan dari Changkat Jering ke Kuala Kangsar pada pukul 16.13 waktu setempat.

    Situasi itu menyebabkan jalur kiri tertutup. Upaya evakuasi truk tersebut menyebabkan lalu lintas melambat.

    Pada pukul 16.19, insiden lain dilaporkan terjadi di Km 50.3 arah utara dari Sedenak ke Simpang Renggam. Kecelakaan di lokasi itu menghalangi jalur darurat dan menyebabkan lalu lintas menjadi lambat.

    Pada pukul 16.05, satu unit mobil mogok di Km 260.4 arah selatan dari Kuala Kangsar menuju Terowongan Menora. Insiden itu menyebabkan jalur kiri terhalang dan lalu lintas melambat secara signifikan. Insiden tersebut telah teratasi pukul 16.54, namun kemacetan masih terjadi.

    Di wilayah utara, kecelakaan terjadi di Km 52.6 arah utara dari Pendang ke Alor Setar (Selatan) pada pukul 16.12. Peristiwa itu mengganggu lalu lintas karena jalur kiri terhalang. PLUS, yang mengelola tol di Malaysia, menyebut bahwa insiden tersebut telah teratasi sepenuhnya pada pukul 17.06 dan lalu lintas telah kembali normal.

    Sementara itu, ANIH Berhad, pemegang konsesi yang mengelola jalan tol KL-Karak dan LPT1, juga mengunggah di akun X-nya (@LPTTrafik) tentang kemacetan parah akibat peningkatan volume lalu lintas menuju Kuala Lumpur. Hingga pukul 16.04 waktu setempat, lalu lintas di LPT1 sangat padat dari Km 86,5 hingga Karak Toll Plaza, dan lagi dari tol plaza hingga Km 76,0.

    Kedua pengelola tol menyarankan pengendara untuk berkendara dengan hati-hati dan memantau informasi terkini soal jalan raya. Pengemudi juga diminta mengantisipasi kemacetan di sepanjang ruas jalan dengan lalu lintas padat saat perjalanan pulang Hari Raya berlanjut.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa Terkini Kamis 20 Maret 2025 Sore Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Kamis 20 Maret 2025 Sore Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Kamis 20 Maret 2025 Sore Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    TRIBUNJATENG.COM – Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis sore (20/3/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi di Timur Laut Alor NTT.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Kamis 20 Maret 2025:

    1. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:4.3, 20-Mar-2025 14:41:27WIB, Lok:6.33LS, 125.64BT (249 km TimurLaut ALOR-NTT), Kedlmn:534 Km

    Pukul 14.41.27 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.3 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 6.33 Lintang Selatan (LS) dan 125.64 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 249 km Timur Laut Alor NTT. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 534 kilometer.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Kainnesia, Juara Pertapreneur Aggregator Pertamina yang Berhasil Kembangkan Produk Wastra Nusantara

    Kainnesia, Juara Pertapreneur Aggregator Pertamina yang Berhasil Kembangkan Produk Wastra Nusantara

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tidak banyak anak muda yang memiliki kecintaan terhadap wastra nusantara atau kain tradisional Indonesia seperti Nur Salam Founder dan CEO dari Kainnesia asal Yogyakarta. Kainnesia yang pada tahun 2024 lalu menjadi juara Pertapreneur Aggregator Pertamina ini merupakan salah satu brand, fashion, dan ethnik dari Yogyakarta yang mengangkat kain tenun khas daerah Indonesia. “Kami mengenalkan wastra tenun Nusantara dari mulai Sumatera, Kalimantan, Baduy, dari Timur juga kita kenalkan dari Sumba, Alor, dan sebagainya,” katanya, Rabu (5/3/2025).

    Menurutnya sebagai juara satu Petrapreneur Agregator Pertamina tahun 2024 lalu mendapatkan hadiah hiba senilai 100 juta rupiah dalam bentuk alat produksi seperti alat jahit, alat tenun, bahan bahan tenun dan juga alat produksi konten. Ditambah bantuan pendampingan mentor ini membuatnya tambah semangat melestarikan budaya Indonesia dari kain ini. “Di mana kami di Kainnesia ini memang sudah berkolaborasi dengan kurang lebih 200 penenun di berbagai daerah Indonesia dan kami ingin mengenalkannya lewat online,” katanya.

    Nur Salam mengatakan bahwa melalui media online inilah, Kainnesia dapat mengenalkan kain tenun ke seluruh Indonesia dan bahkan ke seluruh dunia. Sebagai bentuk merangkul para UMKM penenum, penjahit dan pengrajin ia menggaet 30-an penjahit di berbagai kota dan juga para pengrajin kulit untuk memproduksi suvenir. “Karena kami koleksinya dari berbagai daerah di Indonesia, dari mulai Sumatera hingga Papua, kami mencoba untuk mengkolaborasikan berbagai budaya dalam satu produk. Jadi, misalkan dalam satu tas, kita bisa menggunakan kain tenun dari khas Sumatera Utara dan juga kain tenun khas dari Lombok, sehingga menciptakan produk baru dari akulturasi budaya tersebut,” katanya.

    Kainnesia yang berdiri dari tahun 2017 lalu mengenalkan kain tenun Lombok dan Dayak ini sudah sampai ke mancanegara mulai dari Asia hingga Eropa seperti ke Belanda. Saat ini produknya selain bisa ditemui di Yogyakarta juga ada di bandara Jakarta dan di tempat oleh-oleh di Yogyakarta. “Bahkan kita ada di bandara Den Haag di Belanda juga. Kalau dari segi penjualan, secara globalnya kita ada reseller dari Hongkong, California, dan sebagainya yang memang diproduksi dari kami di Kain Asia, baru kita ekspor ke luar negeri untuk produk-produk tertentu di sana,” katanya.

    Terbaru, Kainnesia kini telah menawarkan salah satu produknya sebagai parcel atau hampers saat lebaran nanti. Parcel berisi produk wastra nusantara ini dikenai harga mulai dari Rp300-Rp700 ribu. “Kami juga ada hampers saat nanti lebaran. Salah satunya produk ini yang bisa dipesan,” katanya.

    Keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian Indonesia sehingga PT Pertamina (Persero) berupaya mendukung bisnis UMKM melalui program Pertapreneur Aggregator. Dewi Sri Utami, Manager SMEPP Pertamina, mengatakan Pertapreneur Aggregator lanjutan dari program Pertamina UMK Academy yang format kompetisi, Pertapreneur ditargetkan mencetak business aggregator yang dapat menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai peluang pasar.

    Selain itu dari porgram ini dapat memberikan dukungan teknis dan manajerial. Sejak tahun 2022, program ini telah melibatkan 300 UMKM potensial. “UMKM aggregator ini diharapkan dapat membina UMKM lain dengan membangun jejaring kolaborasi sehingga terbentuk suatu ekosistem bisnis UMKM yang berkelanjutan,” kata Dewi.

    Menurut Dewi, peserta program mendapatkan dukungan teknis dan manajerial serta pendampingan dari mentor profesional. Mereka akan terhubung dengan berbagai UMKM lain sehingga bisa membangun kolaborasi dan memperbesar peluang pasar. Dengan begitu, para pelaku UMKM yang terlibat akan semakin maju serta memiliki daya saing lokal maupun global.

    Pada Pertapreneur Aggregator 2024, Pertamina telah menetapkan sepuluh pemenang salah satunya Kainnesia. Mereka mendapatkan hibah alat produksi, serta pendampingan eksklusif selama satu tahun ke depan. “Sehingga skala bisnisnya bisa meningkat,” ucap Dewi.