TRIBUNNEWS.COM – Publik dihebohkan oleh dugaan pemerasan yang melibatkan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Mamuju Tengah.
Oknum tersebut diduga menjual kalender Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah dengan harga Rp1,5 juta per eksemplar.
Oknum LSM yang mengatasnamakan Lembaga Pengawasan Birokrasi Politik Nusantara ini menawarkan kalender tahun 2025 dengan mendatangi langsung kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Mereka tidak menerima pembayaran tunai, melainkan meminta transfer ke rekening pribadi.
Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras, menanggapi isu ini dengan tegas.
Ia menyatakan tidak pernah mengutus atau menyuruh oknum tersebut untuk menjual kalender.
“Wah foto ini diambil di mana?” ungkap Arsal saat melihat fotonya dan Wakil Bupati Askary Anwar terpajang di kalender.
Ia juga menyoroti harga kalender yang sangat tinggi.
Arsal mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melayani penjualan kalender atas namanya.
“Saya imbau kepada semua pihak untuk berhati-hati dan jangan tertipu, sebab saya tidak pernah mengeluarkan imbauan itu,” tegasnya.
Setelah berita ini beredar, oknum LSM yang bersangkutan akhirnya menemui Bupati Mamuju Tengah untuk meminta maaf.
Hal ini diungkapkan Arsal saat dikonfirmasi oleh TribunSulbar.com pada Jumat, 11 April 2025.
“Saat bertemu, oknum LSM tersebut membantah pernah menjual kalender seharga Rp1,5 juta. Ia hanya meminta seikhlasnya,” jelas Arsal.
Ia juga meminta oknum tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya dan menyarankan agar jika ada hal serupa, sebaiknya melakukan konfirmasi lebih awal.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).