Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pesimistis jika agresi Israel ke Palestina akan berakhir dalam waktu dekat.
Jokowi menceritakan kompleksitas penanganan konflik Israel dan Palestina, terutama sejak Israel dan kelompok Hamas kembali berperang di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
“Sudah sampai dua minggu saya datang ke Arab Saudi, dua kali. Dalam dua minggu, dua kali. Saya hanya ingin mendengar konflik perang di Gaza ini akan seperti apa,” kata Jokowi dalam pidatonya.
“Konflik Israel-Palestina ini akan sampai kapan. Karena yang hadir saat itu 57 negara, tetapi di akhir summit saya dalam hati menyimpulkan bahwa memang perangnya tidak mungkin disetop dalam waktu dekat,” ujarnya menambahkan.
Jokowi selama ini terus mendesak agar gencatan senjata di Gaza segera berlangsung dan permanen.
Hamas dan Israel sendiri masih menerapkan gencatan senjata sejak Jumat (24/11) dan dikabarkan bakal diperpanjang lagi hingga empat hari ke depan.
Sebanyak lebih dari 15 ribu warga Palestina tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung perang Rusia dan Ukraina. Menurutnya, Indonesia harus bersatu untuk meminimalisir dampak yang diberikan konflik dan perang yang terjadi di luar negeri.
“Dunia memang tidak sedang baik-baik saja. Banyak fenomena isu domestik negara-negara yang berdampak ke global. AS inflasi dan suku bunga…peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan. Semuanya perang. Ukraina nggak ada hujan nggak ada angin tau-tau perang. Gaza enggak ada hujan enggak ada angin tahu-tahu perang,” ucap Jokowi.
“Oleh sebab itu dampak dari perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi. Karena kalau sudah perang ini ganggunya ke mana, ganggu rantai pasok, lonjakan harga pangan, energi, semuanya akan terdampak,” paparnya menambahkan.
(mrh/blq/rds)
[Gambas:Video CNN]