Jihan Fahira: Anak Muda Kini Alami Krisis Moral

Jihan Fahira: Anak Muda Kini Alami Krisis Moral

Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus anggota DPD Jihan Fahira mendukung pembentukan sekolah laboratorium pancasila, yang digagas sebagai upaya mengembalikan pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila di tengah krisis moral yang dialami generasi muda Indonesia.

“Saya mendukung pembentukan sekolah laboratorium pancasila yang digagas Bapak Hamry Gusman Zakaria dari Lemhanas. Ini program yang membuat saya bangga, karena saat ini kita memang sedang kehilangan arah moral,” ujar Jihan Fahira dikutip dari YouTube EdShareOn Eddy Wijaya, Jumat (7/11/2025).

Dalam setiap kunjungan sosialisasi empat pilar sebagai anggota DPD, Jihan Fahira menyoroti menurunnya moralitas generasi muda.

Menurut istri politisi Primus Yustisio ini, banyak anak muda kini kehilangan pemahaman dasar tentang etika dan sopan santun.

“Kita miris melihat anak muda sekarang. Coba lihat, ada murid mogok belajar karena ditampar guru setelah ketahuan merokok. Saya pikir, mau jadi apa bangsa ini kalau murid seperti itu,” ungkapnya prihatin.

Jihan Fahira menegaskan, pendidikan di sekolah tidak boleh hanya fokus pada akademik semata, tetapi juga harus menanamkan nilai moral dan budi pekerti agar siswa memahami batasan dalam bertindak.

“Kalau tidak diperbaiki, makin parah. Masa ada murid yang merokok di depan gurunya dan gurunya takut menegur karena takut dilaporkan? Saya gemas melihat itu,” tegasnya.

Ia menilai, sekolah tersebut bisa menjadi wadah untuk mendidik siswa, guru, dan orang tua dalam membangun kembali karakter bangsa.

“Saya sangat mendukung program ini karena bukan hanya untuk anak sekolah, tetapi juga untuk gurunya, bahkan orang tuanya. Ini langkah penting memperbaiki moral di tengah krisis yang kita hadapi,” tuturnya.

Terakhir, dirinya menegaskan pentingnya disiplin dalam pendidikan. Menurutnya, jika ada siswa yang tidak mau diatur, maka sebaiknya orang tua mendidik sendiri di rumah.

“Biar saja bebas di rumah, bangun kapan saja, tidak ada aturan. Namun kalau di sekolah, harus ada koridor. Pendidikan itu bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga tentang pembentukan karakter,” tutupnya.