Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi asal Inggris, Jessie J baru-baru ini mengumumkan dirinya didiagnosis menderita kanker payudara stadium awal melalui unggahan video di Instagram. Dalam pengakuannya, Jessie J, yang bernama asli Jessica Cornish, menekankan pentingnya deteksi dini.

Hal ini telah memicu gelombang dukungan dari penggemar dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara, penyakit yang menyerang sekitar 2,3 juta perempuan secara global pada 2022, menurut World Health Organization (WHO).

Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

1. Benjolan atau penebalan

Benjolan di payudara atau di area sekitar ketiak merupakan gejala paling umum dari kanker payudara. Meskipun sebagian besar benjolan bersifat jinak, seperti kista atau fibroadenoma, setiap benjolan baru yang muncul harus diperiksa secara medis. Benjolan kanker biasanya keras, tidak bergerak saat disentuh, dan terasa berbeda dibanding jaringan di sekitarnya.

2. Perubahan bentuk atau ukuran payudara

Payudara yang tampak membesar, menyusut, atau berubah bentuk tanpa alasan yang jelas dapat menjadi pertanda adanya kelainan. Misalnya, salah satu payudara terlihat lebih menonjol atau tampak tertarik ke dalam, padahal sebelumnya simetris. Perubahan ini bisa terjadi akibat pertumbuhan jaringan kanker yang mendorong atau menarik jaringan sehat di sekitarnya.

3. Perubahan kulit

Kulit pada area payudara yang tampak mengerut, seperti kulit jeruk (dikenal sebagai peau d’orange), mengalami penebalan, kemerahan, atau terasa hangat saat disentuh, bisa menandakan adanya proses inflamasi yang berkaitan dengan kanker. Jika kulit tampak berbeda dari biasanya, terlebih jika disertai rasa gatal atau perih, segera lakukan pemeriksaan medis.

4. Keluarnya cairan dari puting

Keluarnya cairan dari puting, terutama jika berwarna bening, kekuningan, kehijauan, atau bercampur darah, dan terjadi tanpa adanya tekanan atau stimulasi, merupakan gejala yang perlu dicermati. Meski tidak selalu berkaitan dengan kanker, cairan abnormal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan di saluran susu atau kelenjar di balik puting.

5. Perubahan pada puting

Puting yang tiba-tiba tertarik ke dalam (inverted), bergeser posisi, terasa nyeri, atau terlihat mengalami luka yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi gejala awal kanker. Puting juga bisa tampak mengelupas, bersisik, atau menebal, yang kadang disalahartikan sebagai iritasi biasa.

6. Nyeri yang tidak biasa

Nyeri payudara memang umum terjadi, terutama menjelang menstruasi, tetapi jika rasa sakit muncul terus-menerus, tidak berkurang, dan tidak berkaitan dengan siklus haid, hal ini bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius. Nyeri yang menetap dan tidak mereda dengan pengobatan ringan sebaiknya tidak diabaikan, terlebih jika disertai gejala lain, seperti benjolan atau perubahan bentuk payudara.

Cara Mencegah dan Deteksi Dini Kanker Payudara

Meskipun kanker payudara tidak selalu dapat dicegah, langkah-langkah berikut ini dapat menurunkan risiko dan meningkatkan peluang deteksi dini.

1. Pemeriksaan mandiri payudara

Lakukan pemeriksaan mandiri setiap bulan, idealnya beberapa hari setelah menstruasi selesai, untuk mendeteksi perubahan. Disarankan memeriksa area payudara, ketiak, dan hingga tulang selangka.

2. Skrining mamogram

Perempuan di atas 40 tahun disarankan menjalani mamogram setiap 1–2 tahun. Bagi mereka dengan risiko tinggi, skrining bisa dimulai lebih awal. Mammogram adalah sinar-X dosis rendah yang dapat mendeteksi kanker sebelum gejala muncul.

3. Gaya hidup sehat

Mulailah dengan mengurangi konsumsi alkohol, karena hal ini terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara. Jaga berat badan ideal, terutama setelah menopause, karena obesitas dapat meningkatkan kadar estrogen yang berperan dalam perkembangan kanker.

Lakukan juga olahraga secara rutin, setidaknya 150 menit aktivitas aerobik dengan intensitas sedang setiap minggu, untuk membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, terapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti diet berbasis tumbuhan, yang telah terbukti dapat mendukung upaya pencegahan kanker payudara.

4. Konsultasi genetik

Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara, pertimbangkan tes genetik untuk mutasi BRCA1/BRCA2. Konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan langkah pencegahan, seperti skrining lebih sering atau mastektomi preventif dalam kasus risiko tinggi.

5. Segera periksa ke dokter

Jika Anda menemukan gejala seperti benjolan atau perubahan kulit, segera hubungi dokter. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 98% pasien dengan kanker payudara stadium 1 bertahan hidup selama lima tahun atau lebih, menegaskan pentingnya deteksi dini.

Pengakuan Jessie J tentang kanker payudara stadium awal menjadi pengingat kuat akan pentingnya deteksi dini dan kesadaran akan gejala. Gejala seperti benjolan, perubahan kulit, atau nyeri payudara yang tidak biasa harus segera diperiksakan untuk mendetksi dini penyakit kanker payudara.