Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Jessica Iskandar dan keluarganya menyambut malam Tahun Baru 2025 dengan menggelar acara malam kembang untuk melepas almarhum ayahnya, Hardi Iskandar, yang meninggal pada Sabtu (28/12/2024) lalu.
Pada malam kembang tersebut, Jessica dan keluarganya berkumpul di rumah duka, tempat jenazah berada untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan atau dikremasi. Tradisi ini, yang dikenal dalam budaya Tionghoa, dilakukan sebagai penghormatan terakhir sebelum peti jenazah ditutup.
Jessica Iskandar mengungkapkan bahwa jenazah ayahnya akan dikremasi pada hari Rabu (1/1/2025).
Ia mengaku sempat merasa sangat terpuruk akibat kepergian sang ayah. Sebagai seorang ibu dari tiga anak, Jessica mengenang betapa dekatnya dirinya dengan sang ayah yang kini telah tiada.
“Aku tetap manusia biasa, jadi tentu ada rasa sedih dan terpuruk juga,” ucap Jessica di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024) malam.
Namun, Jessica merasa diberkati dengan dukungan dari suaminya, Vincent Verhaag, serta ketiga anak mereka yang menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi kehilangan besar ini.
“Aku sangat bersyukur karena punya suami yang selalu ada untukku, yang mendoakan dan mendukungku, dan anak-anak juga menjadi penguat,” ujar Jessica yang lebih akrab disapa Jedar.
“Apalagi bayi yang baru lahir itu benar-benar membuatku sadar untuk tetap kuat. Kalau aku sedih, aku harus segera mengingat bahwa aku enggak boleh larut, karena itu bisa mempengaruhi ASI,” tambahnya.
Jessica juga mengenang sosok ayahnya yang sangat luar biasa. Ia mengingat betapa baiknya Hardi Iskandar yang tak pernah marah kepadanya, bahkan dalam kesalahan yang dilakukannya.
“Buat aku, papa itu sosok yang luar biasa. Aku mungkin satu-satunya anak yang enggak pernah dimarahi sama papa. Apa pun yang aku lakukan, meskipun itu salah, tetap diterima, dirangkul, dan didukung,” kata Jessica Iskandar.
Hardi Iskandar mengajarkan banyak hal tentang kasih sayang dan kesabaran kepada Jessica. Ia pun membagikan kenangan bersama sang ayah yang selalu mendampinginya, terutama ketika ia berjuang membesarkan anak pertama, El Barack.
“Dari kecil aku enggak pernah dimarahin papa. Aku banyak belajar tentang kasih sayang dan kesabaran dari beliau. Papa itu benar-benar membuat aku merasa seperti putri kecilnya,” kenang Jessica.
Jessica juga merasa sangat beruntung memiliki ayah seperti Hardi Iskandar. Bahkan ketika ia berbuat salah, sang ayah selalu menerima dan merangkulnya dengan penuh kasih sayang.
“Dari kecil papa selalu sangat sayang kepadaku. Bahkan sampai aku dewasa, meskipun kadang membuat kesalahan atau memalukan keluarga, papa tetap menerima aku,” ungkap Jessica dalam acara malam kembang untuk melepas jenazah sang ayah, Hardi Iskandar.