Jerit Hati Pedagang Diprotes Warga Gara-Gara ‘Serbuan’ Beras Oplosan

Jerit Hati Pedagang Diprotes Warga Gara-Gara ‘Serbuan’ Beras Oplosan

Tidak jauh berbeda, pedagang beras di Jalan Raya Merdeka, Mahfud menilai maraknya isu beras oplosan tidak hanya terjadi pada saat ini. Bahkan, beberapa waktu lalu, Polres Metro Depok sudah membongkar pedagang nakal menjual beras oplosan.

“Ya meskipun begitu, kita turut terkena dampak juga, pembeli beras premium mulai menurun,” ujar pria yang sudah berjualan selama 20 tahun.

Sebelum maraknya pemberitaan beras oplosan, toko Mahfud mampu menjual beras premium dalam satu hari 30 kilogram. Namun, setelah beras oplosan marak, tokonya hanya mampu menjual 20 kilogram dalam satu hari.

“Ya mau bagaimana lagi, kita serahkan semuanya kepada pembeli,” kata Mahfud.

Sebagai penjual beras, Mahfud mengakui praktik curang menjual beras oplosan memiliki keuntungan cukup lumayan. Namun, Mahfud tidak ingin menjual beras untuk mendapatkan keuntungan tetapi merugikan pembeli.

“Saya pastikan penjualan beras di toko ini tidak dengan cara yang tidak halal,” tutur Mahfud.

Seperti Asnawi, Mahfud jadi rajin memberikan penjelasan kepada pembeli agar tidak salah pilih membeli beras. Hal itulah yang menjadi salah satu kunci pembeli tetap mempercayai beras yang dijual tokonya.

“Kami berharap, kepolisian kembali menangkap para penjual beras oplosan, selain merugikan pembeli, kami pun turut terdampak,” kata Mahfud.