Jenis Media: Tekno

  • Pembunuh Starlink Disiapkan, Milik Orang Kaya Pesaing Elon Musk

    Pembunuh Starlink Disiapkan, Milik Orang Kaya Pesaing Elon Musk

    Jakarta

    Starlink milik Elon Musk, selama ini seakan melenggang sendirian di bisnis internet satelit. Namun sepertinya akan datang pesaing tangguh dari sesama orang terkaya di dunia, Jeff Bezos.

    Amazon milik Bezos, baru saja mengumumkan akan mulai mengizinkan kalangan bisnis untuk menguji layanan internet luar angkasa mereka sebagai upaya untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX.

    Perusahaan terpilih akan dapat menguji hardware dan software produksi Amazon Leo sebagai bagian dari pratinjau perusahaan layanan tersebut sebelum peluncuran lebih luas. Uji coba ini akan memungkinkan Amazon mengumpulkan umpan balik dan menyesuaikan solusi untuk industri jelang peluncuran yang lebih besar.

    Awal bulan ini, Amazon mengubah nama layanan internet satelitnya dari Project Kuiper menjadi Amazon Leo dan meluncurkan website untuk memasarkannya. Nama tersebut merujuk pada orbit Bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO), wilayah antariksa berjarak sekitar 1.930 km dari permukaan Bumi dan menjadi tempat konstelasi satelit Amazon akan dipusatkan.

    Enam tahun lalu, Amazon meluncurkan rencananya untuk membangun konstelasi 3.236 satelit orbit rendah, yang dirancang untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah bagi konsumen, korporasi, dan pemerintah, dengan koneksi melalui terminal berbentuk persegi.

    Perusahaan telah meluncurkan lebih dari 150 satelit sejak April melalui serangkaian peluncuran roket yang ditangani para mitra seperti United Launch Alliance dan SpaceX milik Elon Musk. Mereka bertujuan untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX, yang saat ini mendominasi pasar dan punya hampir 9.000 satelit di orbit.

    Amazon telah menandatangani kesepakatan dengan JetBlue, L3Harris, jaringan internet NBN Australia, dan lainnya. Mereka sedang mengirimkan unit terminal Pro serta antena Ultra ke para anggota program pratinjau.

    Amazon juga memamerkan desain produksi akhir model Ultra, yang akan menawarkan kecepatan unduh hingga 1 gigabit per detik dan kecepatan unggah hingga 400 megabit per detik. Perangkat ini ditenagai chip silikon khusus buatan sendiri dan diklaim menjadikannya antena komersial tercepat yang sedang diproduksi.

    Dikutip detikINET dari CNBC, Amazon berharap dapat memperluas program ini ke lebih banyak pelanggan seiring penambahan cakupan dan kapasitas pada jaringan Leo.

    (fyk/rns)

  • Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis

    Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis

    Jakarta

    Intel memastikan bakal meluncurkan prosesor generasi terbarunya, Core Ultra Series 3 dengan kode nama Panther Lake, pada ajang CES 2026 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, 5 Januari mendatang.

    Prosesor ini menjadi salah satu rilisan paling penting bagi Intel dalam beberapa tahun terakhir, di tengah persaingan ketat dengan AMD di pasar consumer dan data center.

    Panther Lake akan menjadi prosesor pertama Intel yang diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi Intel 18A, node terbaru yang digadang-gadang membawa peningkatan besar dari sisi efisiensi daya dan performa. Chip ini juga akan menjadi penerus dari Arrow Lake dan Lunar Lake, sekaligus menandai dimulainya branding baru Intel, yakni Core Ultra X, dengan varian tertingginya bernama Core Ultra 9.

    Secara arsitektur, Panther Lake mengusung desain lima tile. Di dalamnya terdapat kombinasi Cougar Cove untuk performance core, Darkmont dan Skymont untuk efficiency core, grafis terintegrasi Xe3 Celestial, serta NPU generasi kelima yang ditujukan untuk akselerasi AI langsung di perangkat.

    Intel menyiapkan sekitar 14 varian prosesor dalam lini Panther Lake ini. Model flagship yang disiapkan adalah Core Ultra X9 388H dengan total 16 core, terdiri dari empat performance core, delapan efficiency core, dan empat low-power E-core. Prosesor ini juga dibekali GPU terintegrasi Xe3 dengan 12 core, kecepatan hingga 5,1 GHz, serta TDP sekitar 25 watt.

    Di sisi lain, untuk segmen entry-level, Intel menghadirkan Core Ultra 5 322 yang memiliki konfigurasi enam core CPU, yakni dua performance core dan empat low-power E-core, serta GPU Celestial yang lebih sederhana dengan dua core grafis. Kecepatan puncaknya dikabarkan mencapai 4,4 GHz. Chip ini ditujukan untuk laptop tipis, perangkat portabel, hingga handheld gaming generasi baru.

    Intel mengklaim Panther Lake membawa lompatan performa signifikan. Secara internal, mereka menyebut peningkatan performa CPU dan GPU bisa mencapai 50 persen dibanding Lunar Lake, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (25/11/2025).

    Sementara untuk kebutuhan AI, NPU generasi kelima di Panther Lake diklaim mampu mencapai performa hingga 180 TOPS, menjadikannya salah satu prosesor x86 paling agresif dalam mendukung beban kerja AI lokal.

    Pada sebuah acara media khusus Panther Lake yang digelar Mei lalu, Intel sempat mendemonstrasikan kemampuan chip ini dengan menjalankan DaVinci Resolve pada sebuah laptop prototipe.

    Dalam presentasi tersebut, Intel menyebut Panther Lake menawarkan performa setara Arrow Lake, namun dengan efisiensi daya setingkat Lunar Lake. Meski demikian, Intel belum membagikan data benchmark resmi ke publik.

    Beberapa bocoran spesifikasi dari sampel engineering yang beredar sebelumnya menyebut chip tersebut memiliki konfigurasi 4 performance core, 8 efficiency core, dan 4 low-power E-core, dengan kecepatan dasar 2,0 GHz dan boost hingga 3,0 GHz, serta kombinasi cache L1, L2, dan L3 yang lebih besar dibanding generasi sebelumnya.

    Kehadiran Intel Core Ultra Series 3 Panther Lake diperkirakan akan memperkuat posisi Intel di pasar laptop premium, ultrabook, hingga perangkat AI PC. Apalagi, tren perangkat berbasis AI on-device kini semakin berkembang, dan Intel tampaknya ingin memastikan mereka tidak tertinggal dalam perlombaan tersebut.

    (asj/asj)

  • Internet Rakyat Pakai FWA 5G, Ini Perbandingan Harganya dengan Verizon

    Internet Rakyat Pakai FWA 5G, Ini Perbandingan Harganya dengan Verizon

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia akan memiliki layanan internet rumah dengan harga murah tanpa serat optik atau fixed wireless access (FWA) 5G yang diberi nama Internet Rakyat.

    Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan layanan data yang inklusif dan dapat digunakan oleh siapapun. Layanan ini dibanderol dengan harga Rp100.000 untuk kecepatan hingga 100 Mbps.

    Teknologi 5G FWA bukan hal baru. Beberapa operator di dunia telah mengkomersialisasikan teknologi ini, dengan menggunakan spektrum frekuensi 5G pada umumnya seperti 2,6 GHz, 3,5 GHz dan lain sebagainya.

    Lantas bagaimana perbandingan dengan layanan berteknolgi serupa di luar negeri yang digelar oleh operator besar seperti Verizon di Amerika Serikat hingga JIO di India? Berikut penjelasannya:

    Amerika Serikat

    Amerika Serikat memiliki dua operator telekomunikasi yang merupakan pionir dari layanan FWA 5G yaitu Verizon dan T-Mobile. Mereka komersialisasi 5G FWA sejak 2019. Mereka menawarkan berbagai paket internet rumah berbasis 5G, dengan kecepatan hingga 1 Gbps dan skema tarif flat per bulan. 

    Dilansir dari berbagai sumber, diketahui T-Mobile menawarkan paket dengan harga US$50/bulan atau Rp750.000. Nilai tersebut dapat diturunkan menjadi US$30/bulan atau Rp450.000 jika dibundel dengan paket seluler. 

    Sementara itu Verizon menawarkan paket US$60/bulan atau Rp900.000. Nilai tersebut dapat ditekan menjadi US$35/bulan atau Rp525.000 bagi pengguna paket seluler 5G tertentu.

    India

    Sementara itu di India ada Jio, yang juga operator terbesar 5G FWA di dunia, dengan lebih dari 37 juta pengguna 5G FWA pada 2025. Paket FWA diluncurkan secara nasional, menargetkan pelanggan rumahan dan usaha kecil di kota besar maupun rural.

    Jio AirFiber / AirFiber Max dibanderol mulai dari US$7,2/bulan atau Rp108.000 untuk kecepatan 30 Mbps.

    Eropa dan Asia

    Di Eropa ada Elisa (Finlandia), TIM dan Vodafone (Italia & UK), serta KDDI (Jepang) sudah menjalankan layanan komersial FWA 5G sejak 2023–2024 untuk rumah, kantor, dan segmen enterprise. Beberapa operator menawarkan paket dengan jaringan slice khusus seperti gaming atau remote work, dengan garansi kecepatan minimal dan integrasi AI pada perangkat CPE.

    Elisa menawarkan paket US$34/bulan atau Rp510.000 tahun pertama, dengan biaya pemasangan US$5/bulan atau Rp75.000. Operator TIM di Italia menawarkan paket dengan harga US$16–US$26/bulan atau Rp240.000–Rp390.000, biaya aktivasi US$10 atau Rp150.000.

    Vodafone Wireless Home 4G/5G (Italia & UK) menawarkan harga mulai US$22/bulan atau Rp330.000, internet tak terbatas hingga 300 Mbps, panggilan rumah dan seluler, peralatan gratis.

    Timur Tengah: Uni Emirat Arab

     Du dan Etisalat (e&) di UEA menawarkan paket FWA 5G untuk berbagai segmen, termasuk paket khusus untuk gamer dan bundling dengan perangkat Android TV/set-top box. Harga mulai dari US$62/bulan atau Rp930.000, unlimited data, tanpa biaya perangkat.

    Adapun hingga 2025, lebih dari 241 operator telekomunikasi di seluruh dunia telah menawarkan paket FWA komersial berbasis 5G di lebih dari 100 negara. Namun tidak banyak yang menggunakan frekuensi 1,4 GHz untuk FWA 5G sehingga ini turut mempengaruhi harga yang diberikan (Nur Amalina)

  • Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bali – Poco dipastikan akan meluncurkan secara global lini smartphone flagship teranyarnya, F8 Pro dan F8 Ultra, di Bali, Indonesia pada hari ini 26 November 2025 jam 16.00 WIB.

    Walau belum diungkap secara langsung, media sosial (medsos) Poco Global sudah mengungkap bocoran tipis spesifikasi Poco F8 Ultra dan Poco F8 Pro sehari sebelum debut.

    Spesifikasi Poco F8 Ultra

    Tampil sebagai model paling tinggi, Poco F8 Ultra menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 teranyar milik Qualcomm. Sayang, perusahaan asal China ini masih sungkan mengungkap varian RAM dan memori yang akan diumumkan.

    Bagi konsumen yang gemar bermain game, menonton konten, dan editing, layar Poco F8 Ultra yang berukuran 6,9 inci mampu mengakomodir segala kebutuhan tersebut.

    Ditambah, perusahaan juga sudah didukung chipset VisionBoost D8. Dengan chip visual ini, perusahaan mengklaim ketajaman gambar di layar lebih meningkat berkat teknologi AI Super Resolution.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan kamera telephoto 5x. Seperti varian Pro, kemampuan audio varian ini juga sudah di-tunning oleh Bose.

    Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Konsumen bisa memilih satu dari dua pilihan warna, yakni Denim Blue dan Black Matte.

    Sayangnya, masih belum banyak informasi detail tentang spesifikasi kedua HP baru Poco ini, seperti RAM, memori, hingga berapa harga Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra saat diumumkan secara global, termasuk di Indonesia.

     

  • Ratusan Ribu Nyamuk Rekayasa Dilepas di Hawaii, Ini Tujuannya

    Ratusan Ribu Nyamuk Rekayasa Dilepas di Hawaii, Ini Tujuannya

    Jakarta

    Juni lalu, lusinan kapsul yang dapat terurai secara alami jatuh dari langit di atas hutan-hutan Hawaii. Setiap kapsul, yang dikirim menggunakan drone, berisi sekitar 1.000 nyamuk.

    Bukan sembarang nyamuk, mereka adalah nyamuk jantan yang tidak menggigit dan dikembangbiakkan di laboratorium, membawa bakteri yang menyebabkan telur tidak menetas saat kawin dengan betina liar. Harapannya, mereka akan membantu mengendalikan populasi nyamuk di sana yang memusnahkan populasi burung asli, seperti burung honeycreeper Hawaii.

    Burung-burung ini, yang merupakan penyerbuk utama dan penyebar benih serta berperan sentral dalam budaya Hawaii, kini kondisinya kritis. Dulu terdapat lebih dari 50 spesies honeycreeper di Hawaii, namun kini hanya tersisa 17 spesies. Tahun lalu, ‘akikiki, burung kecil berwarna abu-abu, dinyatakan punah secara fungsional.

    Pembangunan dan penggundulan hutan memang berdampak, namun menurut Dr. Chris Farmer, direktur Hawaii untuk American Bird Conservancy (ABC), ancaman eksistensial yang sebenarnya adalah malaria unggas, yang disebarkan oleh nyamuk. Serangga ini bukan spesies asli Hawaii, pertama kali dilaporkan ada tahun 1826, kemungkinan terbawa oleh kapal pemburu paus.

    “Mereka menyebabkan gelombang kepunahan,” ujar Farmer yang dikutip detikINET dari CNN. Itu karena banyak burung asli, seperti honeycreeper, tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.

    Karena nyamuk berkembang biak dengan subur di habitat tropis hangat di dataran rendah kepulauan Hawaii, burung-burung honeycreeper yang tersisa mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi di pegunungan pulau-pulau seperti Maui dan Kauai.

    Kini, hal itu berubah. “Dengan perubahan iklim, kami melihat suhu yang lebih hangat dan menyaksikan nyamuk-nyamuk mulai naik ke pegunungan. Kami melihat populasi burung di sana benar-benar merosot tajam,” paparnya.

    “Ini adalah pergerakan terus-menerus dari nyamuk yang naik ke atas seiring suhu yang memungkinkan mereka hidup, sementara burung-burung terdorong semakin tinggi hingga tidak ada lagi habitat tersisa untuk mereka bertahan hidup. Jika kita tidak memutus siklus itu, kita akan kehilangan honeycreeper,” tambahnya.

    Para konservasionis telah mencari solusi untuk mengendalikan populasi nyamuk dan memberi harapan bagi honeycreeper. Namun, menangani nyamuk di alam luas sangat sulit. Penggunaan pestisida misalnya, juga akan merusak populasi serangga asli seperti capung jarum dan lalat buah.

    Karena nyamuk juga merupakan ancaman manusia, ilmuwan telah mempelajari masalah ini dan menemukan berbagai solusi, termasuk Incompatible Insect Technique (IIT) atau teknik serangga tidak kompatibel. Teknik ini melibatkan pelepasan nyamuk jantan yang membawa bakteri alami Wolbachia, yang menyebabkan telur jadi tidak bisa menetas ketika kawin dengan betina liar. Dengan pelepasan berulang, populasi liar seharusnya menurun.

    Di 2016, ABC, bersama dengan Birds, Not Mosquitoes, sebuah kemitraan lintas lembaga yang berdedikasi melindungi honeycreeper, memutuskan IIT memiliki peluang keberhasilan terbaik di Hawaii. Tahun 2022, mereka meningkatkan produksi, mengembangbiakkan jutaan nyamuk Wolbachia di sebuah laboratorium di California.

    Tahun berikutnya, mereka melepaskannya di area honeycreeper. “Kami ada perkiraan kasar jumlah nyamuk di alam dan kami coba melepas 10 kali lipat jumlah nyamuk ber-Wolbachia ini, agar (mereka) menemukan betina-betina dan kawin dengan mereka, sehingga telur-telurnya tak menetas,” kata Farmer dikutip detikINET dari CNN.

    “Saat ini, kami melepaskan 500.000 nyamuk per minggu di Maui dan 500.000 nyamuk per minggu di Kauai,” tambahnya, menggunakan drone maupun helikopter. Menurut Farmer, ini adalah contoh pertama secara global penggunaan IIT untuk tujuan konservasi. Jika berhasil, ia berharap akan menginspirasi penggunaan di tempat lain.

    (fyk/fyk)

  • Tak Ada Nama WIFI dalam Laporan Kecepatan Internet Opensignal November 2025

    Tak Ada Nama WIFI dalam Laporan Kecepatan Internet Opensignal November 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Opensignal mengeluarkan laporan Broadband Experience edisi November 2025 yang mengungkapkan gambaran menyeluruh tentang pengalaman pengguna internet rumah di Indonesia.

    Dalam laporan tersebut, Opensignal mengukur kualitas layanan. Delapan penyedia layanan terekam dalam laporan tersebut yaitu: Indosat HiFi, XL Home, MyRepublic, ICON+ (Icon Plus), Biznet Home, Oxygen.id, CBN, dan IndiHome. 

    Tidak ada nama PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge dalam daftar ISP yang dievaluasi. Padahal WIFI telah menjual layanan internet Starlite dengan kecepatan hingga 200 Mbps dan memiliki 1,51 juta home pass dengan 831.000 home connect per Oktober 2025.

    Dengan pencapaian tersebut, jumlah pelanggan WIFI lebih banyak dari Oxygen.id yang diperkirakan mencapai 300.000-an. Namun, perusahaan pemenang spektrum 1,4 GHz itu justru tidak terdata dalam laporan Opensignal. 

    Bisnis mencoba menghubungi Opensignal mengenai hal tersebut. Hingga berita ini diturunkan Opensignal belum merespons.

    Opensignal menilai kualitas layanan berdasarkan kecepatan unduh dan unggah, kestabilan jaringan, pengalaman video, hingga keandalan koneksi. 

    Pengukuran dilakukan pada 1 Agustus—30 Oktober 2025 dan mencerminkan pengalaman riil pelanggan, tanpa mempertimbangkan paket yang mereka beli. Dengan kata lain, laporan ini menilai kualitas jaringan aktual yang dirasakan pengguna sehari-hari.

    Di daerah pedesaan, Indosat HiFi mencatat konsistensi kualitas terbaik dengan skor 62,4%, disusul XL Home (59,8%) dan MyRepublic (58,3%). Konsistensi ini menunjukkan persentase pengujian yang memenuhi ambang kinerja minimum untuk kebutuhan umum seperti streaming video HD, konferensi video, dan bermain gim.

    Sebaliknya, IndiHome layanan broadband Telkomsel menduduki posisi paling akhir dalam konsistensi pedesaan dengan skor 41,1%.

    Dalam kategori kecepatan unduh di wilayah pedesaan, Oxygen.id berada di posisi teratas dengan 30,7 Mbps, sedikit unggul dari XL Home yang mencatat 28,2 Mbps. Sementara itu, MyRepublic, Biznet Home, dan CBN sama-sama berada di kisaran 26 Mbps. Indosat HiFi meski unggul dalam konsistensi jaringan mencatat kecepatan unduh lebih rendah, yakni 22,3 Mbps.

    Untuk unggah, Oxygen.id kembali teratas dengan 24,1 Mbps, diikuti MyRepublic (21,7 Mbps) dan CBN (21,4 Mbps). IndiHome berada di posisi buncit dengan hanya 8,9 Mbps.

    Indosat HiFi juga unggul dalam keandalan dengan 433 poin, disusul XL Home (410) dan Biznet Home (408). IndiHome kembali berada di posisi terakhir (240 poin).

    Dalam pengalaman menonton video, hasilnya relatif ketat. Indosat HiFi memimpin dengan skor 65,5, sedikit di atas Oxygen.id (65,3) dan Biznet Home (64,5).

    Secara nasional, XL Home dinobatkan sebagai penyedia paling andal dengan 463 poin di kategori Reliability Experience.

    Biznet Home menjadi yang tercepat untuk unduh, sementara Oxygen.id unggul dalam unggah.

    Secara regional, Biznet, yang kuat di Jakarta dan sebagian besar Jawa, memenangkan empat dari lima kategori di wilayah ibu kota. Biznet juga mendominasi Bali–Nusra.

    XL Home tampil superior di Kalimantan, termasuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan menyapu bersih semua kategori mulai dari kecepatan hingga pengalaman video.

    Opensignal menegaskan hasil pengukuran sangat dipengaruhi oleh campuran teknologi yang digunakan ISP mulai fiber, kabel, hingga xDSL serta kualitas perangkat router di rumah pengguna.

    Surge sendiri tengah agresif membangun bisnis fiber to the home (FTTH) melalui WIFI. Hingga September 2025, WIFI telah mencapai 1,51 juta home pass dan 831.000 home connect, dengan take-up rate 55%.

    “Target akhir tahun ini yaitu 2,5 juta home pass dan 1,5 juta home connect dengan take-up rate 60%, menunjukkan pertumbuhan signifikan,” ujar Direktur Solusi Sinergi Digital Surge, Shannedy Ong, dalam paparan publik WIFI di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

    Dalam laporan kinerjanya, manajemen menjelaskan bahwa WIFI berperan sebagai distributor perangkat telekomunikasi seperti router, switch, server, serta perangkat jaringan optik (DWDM, OLT, ONT). Perusahaan juga akan fokus pada teknologi fixed wireless access (FWA) berbasis 1,4 GHz untuk wilayah Jawa, Maluku, dan Papua, serta menyewakan infrastruktur FTTH dengan target kapasitas terpasang 200.000 unit pada 2025 dan 585.000 unit pada 2030.

    Terbaru, WIFI menghadirkan layanan Internet Rakyat, yakni internet berbasis jaringan 5G FWA berkecepatan 100 Mbps dengan harga sekitar Rp100.000/bulan. Layanan ini tersedia di sejumlah wilayah Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Masyarakat dapat melakukan pra-registrasi melalui laman resmi Internet Rakyat.

    Selain itu, Surge juga mengoperasikan Starlite, layanan internet berbasis Wi-Fi dan FWA untuk rumah tangga, sekolah, komunitas, hingga pelaku usaha. Starlite pernah meluncurkan jaringan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia dengan kecepatan hingga 2 Gbps, menawarkan paket:

        •    200 Mbps: Rp100.000/bulan (tanpa FUP, sudah termasuk modem, PPN, pemasangan gratis, dan gratis bulan pertama)

        •    500 Mbps: Rp250.000/bulan

        •    Paket premium Wi-Fi 7 hingga 2 Gbps untuk institusi pendidikan dan jaringan besar

  • Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

    Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

    Meme Kocak Barcelona Dibantai Chelsea, Lamine Yamal Tak Berdaya

  • Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi kembali memperkuat lini smartphone terjangkaunya melalui kehadiran Redmi 15. Perangkat ini hadir dengan sederet peningkatan signifikan, terutama pada sektor daya tahan baterai, layar, dan ketahanan bodi–menjadikannya salah satu pilihan menarik di kelas harga Rp 2 jutaan. 

    Redmi 15 dibekali baterai berkapasitas 7000 mAh yang diklaim mampu menemani aktivitas tanpa perlu sering mengisi ulang. Dengan teknologi anoda silikon-karbon pada sistem Xiaomi Surge Battery, perangkat ini sanggup bertahan hingga lebih dari 2 hari dalam penggunaan normal.

    Dalam pemakaian sehari-hari, ponsel ini mampu bertahan hingga 46 jam untuk panggilan suara dan 29 jam untuk mengakses konten digital. Bahkan ketika daya tersisa 1 persen, perangkat masih dapat digunakan hingga 64 menit untuk telepon atau tetap aktif selama 10 jam dalam kondisi siaga.

    Ketahanan baterai Redmi 15 juga tetap andal di suhu ekstrem hingga -20°C. Pada kondisi tersebut, baterai masih mampu memutar video selama 14 jam dan menelepon selama 7 jam. Menariknya, meskipun sudah melalui 1.600 siklus pengisian, kapasitas baterai tetap terjaga di atas 80 persen.

    Perangkat ini mendukung pengisian cepat 33W, serta pengisian daya terbalik 18W yang memungkinkan Redmi 15 digunakan sebagai sumber daya bagi perangkat lain.

    Layar Besar, Halus, dan Nyaman di Mata

    Redmi 15 mengusung layar FHD+ berukuran 6,9 inci yang dirancang untuk pengalaman visual lebih luas dan imersif. Didukung refresh rate hingga 144 Hz, tampilan layar terasa lebih mulus, baik saat scrolling, bermain game, maupun menonton video.

    Untuk kenyamanan mata dalam penggunaan jangka panjang, Xiaomi menyematkan DC Dimming serta sertifikasi TÜV Rheinland. Selain itu, teknologi Wet Touch 2.0 memungkinkan layar tetap responsif walaupun dalam kondisi basah atau berminyak.

    Pada sisi kanan bodi ponsel terdapat tombol power dan volume. Sementara sisi kiri bodinya terdapat lubang SIM Ejector dan slot SIM hybrid (2 SIM atau 1 SIM + microSD).

    Pada sisi bawah terdapat speaker Hi-Res AudioDolby Atmos dan port USB Type C.

  • Terancam Diblokir, Cloudflare Audiensi dengan Komdigi Bahas Kepatuhan PSE

    Terancam Diblokir, Cloudflare Audiensi dengan Komdigi Bahas Kepatuhan PSE

    Bisnis.com, JAKARTA— Cloudflare melakukan audiensi secara daring dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada Selasa (25/11/2025). 

    Audiensi tersebut berlangsung di tengah kewajiban pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang harus dipenuhi seluruh platform asing termasuk Cloudflare untuk menghindari potensi pemutusan akses.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar mengatakan pertemuan tersebut menjadi langkah awal dialog antara pemerintah dan salah satu penyedia infrastruktur internet terbesar di dunia.

    “Pertemuan ini menunjukkan dialog tetap kami kedepankan untuk memastikan kepatuhan berjalan baik,” kata Sabar dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (26/11/2025).

    Dalam diskusi yang turut dihadiri Carly Ramsey selaku Head of Public Policy APAC dan Smrithi Ramesh selaku Lead for Government Outreach APAC, Komdigi menyoroti dua isu utama yakni pemenuhan kewajiban pendaftaran PSE sesuai PM Kominfo No. 5/2020 serta penguatan kolaborasi moderasi konten digital.

    Sabar mengatakan Cloudflare menyampaikan itikad baik untuk mempelajari lebih lanjut ketentuan pendaftaran. Perusahaan  juga menyatakan kesiapan penyediaan kanal pelaporan khusus bagi Komdigi dalam mendukung proses moderasi konten. 

    Meski Cloudflare menegaskan perannya hanya sebagai penyedia infrastruktur dan bukan pengkurasi konten, Sabar mengatakan Komdigi menyambut baik langkah penyediaan kanal laporan tersebut. Pemerintah menilai upaya itu sebagai bentuk dukungan konkrit terhadap agenda keamanan ruang digital nasional.

    Namun, Komdigi menekankan proses dialog ini tidak mengubah kewajiban administratif yang harus dipenuhi. Cloudflare tetap diwajibkan mendaftar sebagai PSE Lingkup Privat sesuai ketentuan regulasi.

    “Kepatuhan terhadap kewajiban pendaftaran merupakan bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan digital dan memastikan seluruh layanan yang beroperasi di Indonesia tunduk pada aturan yang sama,” kata Sabar.

    Kementerian memastikan pengawasan akan dilakukan secara transparan dan proporsional. Komdigi juga menegaskan bakal terus memantau perkembangan kepatuhan Cloudflare serta mengambil tindakan terhadap PSE yang belum memenuhi ketentuan.

    “Kementerian Komdigi akan terus memantau ketercapaian kepatuhan Cloudflare dan PSE Lingkup Privat lainnya, serta menindaklanjuti setiap PSE Lingkup Privat yang belum memenuhi ketentuan sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Sabar.

    Cloudflare merupakan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang keamanan siber, performa internet, dan layanan infrastruktur web yang melayani jutaan pengguna global, termasuk Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu dari 25 PSE Lingkup Privat yang telah menerima pemberitahuan resmi mengenai kewajiban pendaftaran PSE sesuai peraturan perundang-undangan.

  • Perang Chip Memanas! Nvidia Sebut Teknologi Google Kalah Kelas

    Perang Chip Memanas! Nvidia Sebut Teknologi Google Kalah Kelas

    Jakarta

    Nvidia mendadak menyatakan bahwa teknologinya tetap satu generasi lebih maju dibandingkan industri. Pernyataan ini merespons kekhawatiran Wall Street bahwa dominasi perusahaan dalam infrastruktur AI dapat terancam oleh chip AI milik Google.

    “Kami turut senang atas kesuksesan Google, mereka telah membuat kemajuan besar dalam bidang AI dan kami terus menyuplai Google,” ujar Nvidia dalam unggahan di X. “NVIDIA satu generasi lebih maju dibanding industri, ini adalah satu-satunya platform yang dapat menjalankan setiap model AI dan melakukannya di mana pun proses komputasi berlangsung.”

    Unggahan tersebut muncul setelah saham Nvidia turun 3% menyusul adanya laporan bahwa Meta, salah satu pelanggan utamanya, berpotensi menjalin kesepakatan dengan Google untuk menggunakan Tensor Processing Units (TPU) di data center mereka.

    Nvidia menyebut chip buatan mereka lebih fleksibel dan bertenaga dibanding dengan apa yang disebut chip ASIC (seperti TPU Google) yang dirancang khusus untuk satu perusahaan atau satu fungsi tertentu. Generasi terbaru chip Nvidia dikenal dengan nama Blackwell.

    “NVIDIA menawarkan performa, keserbagunaan, dan fungibilitas yang lebih tinggi dibandingkan ASIC,” tulis Nvidia yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Nvidia menguasai lebih dari 90% pasar chip AI dengan prosesor grafisnya. Namun, chip internal milik Google makin menarik perhatian dalam beberapa minggu terakhir sebagai alternatif yang mumpuni untuk menggantikan chip Blackwell yang mahal.

    Berbeda dengan Nvidia, Google tidak menjual chip TPU-nya ke perusahaan lain, melainkan menggunakannya untuk tugas-tugas internal dan memungkinkan perusahaan lain menyewanya melalui Google Cloud.

    Awal bulan ini, Google merilis Gemini 3, model AI mutakhir yang mendapat ulasan positif, yang dilatih menggunakan TPU milik perusahaan, bukan GPU Nvidia.

    “Kami mengalami lonjakan permintaan, baik untuk TPU khusus kami maupun GPU Nvidia. Kami berkomitmen untuk mendukung keduanya, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun,” ujar juru bicara Google.

    CEO Nvidia, Jensen Huang, menanggapi persaingan TPU yang kian ketat dalam panggilan laporan pendapatan awal bulan ini. Ia mencatat Google adalah pelanggan untuk chip GPU perusahaannya dan bahwa Gemini dapat berjalan di atas teknologi Nvidia.

    (fyk/fyk)