Jenis Media: Tekno

  • Hidup di Dunia Digital, Saatnya Perkuat Keamanan dengan Jaminan Anti Penipuan

    Hidup di Dunia Digital, Saatnya Perkuat Keamanan dengan Jaminan Anti Penipuan

    Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap aspek kehidupan kini bergeser ke ranah digital. Mulai dari belanja kebutuhan harian, bayar tagihan, kirim uang ke keluarga, sampai memesan makanan, semua bisa dilakukan lewat ponsel dalam hitungan detik. Hidup jadi jauh lebih praktis, namun di balik kemudahan itu, ancaman siber juga ikut tumbuh dan mengintai tanpa mengenal waktu maupun latar belakang korban. Tak sedikit kasus penipuan digital yang berawal dari hal sepele, seperti pesan dari nomor tak dikenal, akun media sosial yang mengaku resmi, hingga link berhadiah yang tampak meyakinkan.

    Di era seperti sekarang, penguatan keamanan digital bukan lagi sekadar imbauan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Bukan hanya untuk melindungi saldo dan akun keuangan, tetapi juga menjaga privasi, data pribadi, serta rasa aman saat beraktivitas di dunia maya. Di tengah maraknya modus penipuan yang kian halus, masyarakat perlu memiliki ‘tameng’ baru dalam bentuk jaminan anti penipuan, lapisan perlindungan ekstra yang membantu pengguna lebih waspada sekaligus memberi panduan sebelum mengambil keputusan saat berhadapan dengan nomor, akun, atau link yang terasa mencurigakan.

    Ancaman Nyata: Modus Penipuan Semakin Halus

    Perkembangan teknologi ternyata ikut ‘meng-upgrade’ cara kerja para pelaku penipuan. Kalau dulu penipuan identik dengan telepon gelap atau SMS acak, kini modusnya jauh lebih halus dan dibungkus dengan tampilan yang tampak meyakinkan.

    1. Akun Palsu yang Mirip Resmi

    Pelaku menyamar sebagai akun resmi layanan tertentu dengan menggunakan foto profil, nama, hingga gaya bahasa yang terlihat profesional. Mereka biasanya menghubungi melalui pesan instan atau media sosial dan menawarkan bantuan, hadiah, atau meminta verifikasi data. Banyak pengguna akhirnya terkecoh karena akun yang tampilannya meyakinkan ini sebenarnya tidak terkait dengan instansi mana pun.

    Modus lain yang juga marak adalah link berhadiah. Iming-imingnya beragam, mulai dari saldo gratis, voucher belanja, kuota internet, hingga undian berhadiah gadget. Link biasanya disebarkan lewat pesan instan atau media sosial, bahkan bisa juga dikirim oleh kontak yang sudah dikenal karena sebelumnya ikut menjadi korban dan akunnya diretas.

    Begitu link diklik, korban diarahkan ke situs yang tampilannya dibuat semirip mungkin dengan situs resmi. Di sana, mereka diminta mengisi data, memasukkan kode tertentu, atau login menggunakan akun yang sehari-hari dipakai. Dari sinilah data penting bisa dicuri tanpa disadari.

    3. Pesan OTP yang Dijadikan ‘Jalan Masuk’

    Kode One-Time Password (OTP) pada dasarnya adalah kunci sekali pakai untuk mengonfirmasi transaksi atau mengakses akun. Sayangnya, banyak pelaku kejahatan yang menjadikannya sebagai pintu masuk ke akun korban. Mereka mengatasnamakan layanan resmi dan berpura-pura membantu proses verifikasi, lalu meminta korban menyebutkan kode OTP yang baru saja diterima.

    Padahal, aturan utamanya jelas, kode OTP bersifat rahasia dan tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku resmi. Begitu kode ini diberikan, bukan hal yang mustahil jika akun korban langsung diambil alih, mulai dari dompet digital hingga layanan keuangan lain yang terhubung.

    Modus-modus ini dibuat sedemikian rapi untuk mengelabui pengguna di momen-momen mereka lengah. Di sinilah pentingnya memiliki alat bantu yang bisa digunakan untuk memverifikasi terlebih dulu, sebelum percaya begitu saja pada pesan, akun, atau link yang datang.

  • Cara Melacak Lokasi Pasangan via Google Maps dan Operator Seluler

    Cara Melacak Lokasi Pasangan via Google Maps dan Operator Seluler

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan memantau keberadaan lokasi anggota keluarga, pasangan, atau kerabat kini makin mudah berkat integrasi teknologi pada smartphone. 

    Pengguna smartphone dapat memanfaatkan fitur berbagi lokasi secara langsung untuk memastikan keamanan dan estimasi waktu tiba di tujuan tanpa perlu aplikasi tambahan yang rumit.

    Saat ini, metode paling efektif dan akurat yang tersedia adalah dengan memanfaatkan fitur Location Sharing atau Berbagi Lokasi yang terdapat pada Google Maps. 

    Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan titik koordinat mereka secara langsung kepada orang lain melalui tautan khusus.

    Untuk mengaktifkan fitur ini, terdapat langkah-langkah teknis yang perlu dilakukan pada perangkat yang ingin dipantau. 

    Pertama, buka aplikasi Google Maps dan ketuk ikon foto profil yang terletak di pojok kanan atas layar. Selanjutnya, pilih menu “Berbagi lokasi” dan tekan opsi “Bagikan yang baru” dan “Lanjutkan”.

    Pengguna kemudian dapat mengatur durasi pembagian lokasi sesuai kebutuhan, mulai dari 15 menit, satu jam, hingga opsi aktif terus-menerus sampai dinonaktifkan secara manual.

    Setelah durasi ditentukan, pengguna cukup memilih kontak penerima atau menyalin tautan (link) untuk dikirimkan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.

    Jika tautan tersebut telah diakses oleh penerima, peta digital akan menampilkan posisi terkini secara langsung. 

    Keunggulan fitur ini selain berbagi lokasi, penerima juga dapat melihat informasi status daya baterai perangkat target dan indikator apakah ponsel tersebut sedang diisi dayanya atau tidak.

    Selain mengandalkan koneksi internet dan GPS melalui Google Maps, pelacakan lokasi juga dapat dilakukan melalui layanan berbasis jaringan (USSD) yang disediakan oleh operator seluler. 

    Metode ini menjadi alternatif praktis jika pengguna tidak memiliki akses paket data yang stabil.

    Adapun bagi pelanggan Telkomsel, fitur pencari lokasi dapat diakses melalui menu panggilan dan ketik *250# atau mengirim SMS ke 5200 dengan format “Teman Nama Nomor”. Sementara itu, pengguna Indosat dapat mengakses menu pelacakan melalui *777*6*6# atau SMS ke 9111 dengan format “CARI NoHP”.

    Bagi pengguna layanan XL, fitur serupa tersedia melalui kode akses *123*573*1# atau dengan mengirimkan SMS ke 9111 menggunakan format “CARI NoHP”.

    Pemanfaatan fitur-fitur ini dirancang untuk memudahkan koordinasi dan memberikan rasa aman bagi pengguna yang ingin memastikan keberadaan orang-orang terdekat mereka secara cepat dan akurat. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Harga Layanan Data RI Termahal di Asean, Internet  Rakyat Solusinya?

    Harga Layanan Data RI Termahal di Asean, Internet  Rakyat Solusinya?

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga internet Indonesia yang terbilang mahal disebut menjadi hambatan dalam mendorong ekonomi nasional. Hadirnya Internet Rakyat diharapkan dapat menjadi pembeda. 

    Pengamat Ekonomi dan Peneliti LPEM UI Teuku Rifky menyampaikan Indonesia memiliki harga internet paling mahal dengan kecepatan paling lambat di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini dinilai memberatkan efisiensi ekonomi nasional.

    Berdasarkan berbagai laporan pada 2025, rata-rata harga internet fixed broadband di Indonesia mencapai sekitar US$0,41 per Mbps (setara Rp6.806 – Rp6.809), jauh di atas negara-negara tetangga seperti Filipina (US$0,14 per Mbps), Malaysia (US$0,09 per Mbps), Vietnam (US$0,04 per Mbps), Singapura (US$0,03 per Mbps), dan Thailand (US$0,02 per Mbps).

    “Harga internet di Indonesia itu paling mahal di ASEAN dengan speed yang paling lambat juga di ASEAN. Jadi tentu enggak ideal,” katanya dalam acara Digital Economy & Telco Outlook 2026, Rabu (26/11/2025).

    Padahal, kata Rifky, kebutuhan akan efisiensi biaya produksi atau production cost sangat mendesak di tengah tantangan daya beli masyarakat yang relatif stagnan. 

    Namun, Rifky menilai sektor telekomunikasi memiliki peluang untuk membalikkan keadaan karena dianggap sebagai sektor paling lincah (agile) dalam adopsi teknologi. 

    Untuk mengatasi ketimpangan harga dan kualitas ini, strategi investasi internasional mulai dicanangkan.

    Sementara itu, Director – Tech and Durables Commercial Lead NielsenIQ Indonesia Bramantiyoko Sasmito mengungkapkan adanya komitmen investasi baru di mana Indonesia akan menggandeng Jepang untuk perbaikan infrastruktur digital.

    Harapannya dengan langkah ini harga internet makin terjangkau. 

    “Sudah ada komitmen investasi, Indonesia akan bekerja sama dengan Jepang untuk memperluas 5G dan menurunkan biaya internet,” ungkapnya dalam acara yang sama.

    Salah satu realisasi dari kerja sama strategis ini terlihat pada pengembangan layanan “Internet Rakyat”.

    Diketahui, layanan yang dikelola oleh anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) ini menggandeng OREX SAI Inc. asal Jepang untuk menghadirkan konektivitas terjangkau. 

    Melansir dari Bisnis, Internet Rakyat berencana mendisrupsi pasar dengan menawarkan paket internet berkecepatan tinggi 100 Mbps yang dibanderol hanya Rp100.000 per bulan. 

    Kehadiran layanan dengan harga ultra-kompetitif ini diprediksi bakal mengubah peta persaingan industri fixed broadband secara signifikan. Strategi harga agresif tersebut berpotensi menekan operator mainstream untuk meninjau ulang struktur tarif mereka. 

    Hal ini tentunya mendorong efisiensi lebih lanjut demi mempertahankan pangsa pasar di tengah tuntutan layanan berkualitas dengan harga terjangkau. Jika terealisasi, disrupsi ini bisa menjadi titik balik untuk mengakhiri era internet mahal dan lambat yang selama ini membebani masyarakat. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Poco Pad X1 & M1 Rilis Global, Spesifikasi Menarik Harga Menggoda

    Poco Pad X1 & M1 Rilis Global, Spesifikasi Menarik Harga Menggoda

    Jakarta

    Tak hanya Poco F8 Series, dua tablet anyar Poco turut debut global di Bali. Perangkat yang dimaksud adalah Poco Pad X1 dan Pad M1.

    Kedua tablet ini disebut ideal untuk kebutuhan berbeda-mulai dari produktivitas, hiburan, hingga kreativitas berbasis AI. oco Pad X1 dan Pad M1 dibekali layar besar, baterai tahan lama, serta integrasi mendalam dengan ekosistem Xiaomi HyperOS.

    Di pasar global, dua tablet ini disebut bakal menjadi lini paling menarik dari Poco karena menawarkan spesifikasi kelas atas namun tetap mempertahankan karakter value-for-money yang menjadi ciri khas brand tersebut.

    Poco Pad X1

    Poco Pad X1 hadir sebagai tablet performa tinggi yang menonjolkan pengalaman produktivitas, kreativitas, dan gaming. Tablet ini dipersenjatai layar 11,2 inch beresolusi 3.2K (3200 x 2136) dengan refresh rate hingga 144Hz, cocok untuk pengguna yang membutuhkan respons layar cepat baik untuk multitasking maupun bermain gim kompetitif.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dukungan Dolby Vision, 800 nits peak brightness, DC dimming, dan sertifikasi perlindungan mata TÜV Rheinland membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama. Aspek rasio 3:2 yang mirip buku juga menjadikannya ideal untuk membaca dokumen atau menulis artikel.

    Performa ditenagai oleh Snapdragon 7+ Gen 3,. Chipset ini dipadu RAM 8GB LPDDR5X dan penyimpanan 512GB UFS 4.0, menawarkan kecepatan kelas flagship.

    Pada sisi audio, empat speaker dengan Dolby Atmos menghadirkan pengalaman multimedia yang imersif. Untuk dayanya, Poco Pad X1 membawa baterai 8.850 mAh dengan fast charging 45W.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur unggulan lainnya adalah Xiaomi HyperAI, termasuk dukungan Google Gemini, Circle to Search, AI Writing, AI Subtitle, AI Translate Conversation, hingga AI Art-membuatnya salah satu tablet AI-ready paling menarik tahun ini. Tablet ini dibekali case keyaboard dan mendukung Poco Focus Pen.

    Layar11,2 inci, 3.2K (3200×2136), 144Hz, 800 nits, Dolby Vision, TÜV Rheinland CertifiedChipsetSnapdragon 7+ Gen 3RAM & Storage8GB LPDDR5X + 512GB UFS 4.0KameraBelakang 13MP (PDAF), Depan 8MPAudioQuad Speakers, Dolby Atmos, Hi-Res / Hi-Res WirelessBaterai8.850 mAh, 45W Turbo ChargingSistemXiaomi HyperOS + Xiaomi HyperAIKonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth 5.4, NFC Tap-to-ShareBobot500 gramMaterialUnibody AluminiumAksesorisFloating Keyboard, Keyboard, Focus Pen, CoverPoco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPoco Pad M1

    Jika Pad X1 difokuskan untuk produktivitas dan kinerja tinggi, Poco Pad M1 muncul sebagai tablet hiburan besar dengan paket lengkap dan harga yang lebih ramah. Tablet ini membawa layar besar 12,1 inci 2.5K dengan refresh rate hingga 120Hz, ideal untuk menonton atau live streaming.

    Panel ini juga mendukung 600 nits HBM, Dolby Vision, serta tiga sertifikasi TÜV Rheinland: Low Blue Light, Flicker-Free, dan Circadian Friendly.

    Poco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di sektor audio, Pad M1 mengusung quad-speaker dengan 300% volume boost, lengkap dengan Hi-Res Audio dan Dolby Atmos. Hal ini menjadikannya salah satu tablet hiburan dengan suara paling lantang di kelas harganya.

    Yang tak kalah menarik, Poco Pad M1 dibekali baterai 12.000 mAh, kapasitas terbesar di lini Poco global, dengan standby hingga 83 hari. Tablet ini mendukung fast charging 33W dan bahkan reverse charging kabel 27W, sehingga dapat berfungsi sebagai power bank.

    Di sektor performa, perangkat ini ditenagai Snapdragon 7s Gen 4, dipasangkan dengan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB. Sistemnya berbasis Xiaomi HyperOS dengan fitur interkonektivitas seperti Shared Clipboard, Call Sync, Network Sync, hingga Cross-Device Camera. Poco M1 ditemani keyboard case dan Poco Smart Pen.

    Poco Pad M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETLayar12,1 inci 2.5K (2560×1600), 120Hz, 600 nits HBM, Dolby Vision, TÜV Rheinland Triple CertifiedChipsetSnapdragon 7s Gen 4RAM & Storage8GB + 256GB, expandable hingga 2TBKameraBelakang 8MP, Depan 8MPAudioQuad Speakers, Dolby Atmos, 300% Volume Boost, Hi-Res AudioBaterai12.000 mAh, 33W Fast Charging, 27W Reverse Wired ChargingSistemXiaomi HyperOS + Xiaomi InterconnectivityKonektivitasWi-Fi 6, Bluetooth 5.4, 3.5mm JackBobot610 gramMaterialMetal UnibodyAksesorisKeyboard, Smart Pen, CoverHarga dan Ketersedian

    Poco langsung menjual kedua tabletnya di pasar global. Berikut harga di pasar Eropa:

    Poco Pad X1 8/256 GB harga USD 399 atau kisaran Rp 6,6 jutaPoco Pad M1 8/512 GB harga USD 329 atau kisaran Rp 5,4 juta

    (afr/afr)

  • Ini Penyebab Google Meet Down, Gangguan Terjadi Sejak Selasa Malam!

    Ini Penyebab Google Meet Down, Gangguan Terjadi Sejak Selasa Malam!

    Google Meet down dikeluhkan sejumlah pengguna pada Rabu (26/11/2025) siang. Banyak pengguna mengeluh tak bisa login.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di Down Detector, laporan Google Meet down mulai ramai sejak 12.33 WIB. Hingga berita ini naik, terpantau ada sekitar 219 laporan.

    Saat ingin mengakses Google Meet, muncul pemberitahuan “Server mengalami gangguan sementara dan tidak dapat memenuhi permintaan Anda.”

    Belum jelas apa yang menyebabkan Google Meet down. Google sendiri belum memberikan keterangan resmi.

    Mengutip Hindustan Times, beberapa pengguna meluapkan kekesalannya di platform X. Seorang pengguna menulis, “Google Meet tidak berfungsi!! Mengapa semua perusahaan teknologi besar tidak berfungsi bulan ini?”

    “Tidak bisa login Google Meet. Saya tidak pernah sebebas ini,” tulis seorang pengguna, sementara pengguna lain menulis, “Apa yang terjadi dengan Google Meet???”

    “Google Meet tidak berfungsi?…..Saya bisa bergabung, tetapi anggota tim saya yang lain mengalami masalah,” tulis pengguna lainnya.

     

  • Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Ketersediaan Jaringan dan Spektrum jadi Hambatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Lambatnya adopsi teknologi 5G di Tanah Air disinyalir akibat jaringan yang digelar oleh operator seluler masih terbatas dan kurangnya dukungan spektrum frekuensi. 

    Laporan Counterpoint Research mencatat adopsi smartphone 5G di Indonesia masih berjalan lambat. 

    Pada kuartal III/2025, pengiriman perangkat 5G hanya mencapai 35% dari total pasar, stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut hanya naik tipis 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai lambatnya pertumbuhan tersebut mencerminkan persoalan di sisi jaringan, bukan sekadar harga perangkat. 

    Menurut dia, vendor sebenarnya telah membuka akses melalui smartphone 5G di segmen entry-level dan menengah, namun adopsi tak beranjak karena infrastruktur belum bisa menunjang.

    “Hambatan utama jelas terletak pada kesiapan jaringan yang masih minim di mana cakupan 5G baru 10% populasi per Oktober 2025, jauh di belakang Malaysia (80%),” kata Heru kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025). 

    Heru menjelaskan, keterbatasan spektrum frekuensi terutama pita 700 MHz yang belum dilelang sepenuhnya menjadi penyebab lambatnya pembangunan jaringan 5G. 

    Kondisi tersebut diperparah oleh infrastruktur yang belum merata serta tingginya biaya investasi, sehingga membuat konsumen ragu membeli perangkat 5G yang berisiko tidak terpakai, khususnya di wilayah pedesaan.

    Heru juga menuturkan persoalan tak hanya soal jaringan, tetapi juga kesadaran masyarakat yang belum memahami manfaat nyata 5G. Menurutnya perangkat G masih memadai untuk kebutuhan sehari-hari seperti streaming dan sosial media. 

    “Kebijakan pemerintah yang kurang progresif, termasuk sosialisasi minim, memperlemah dorongan adopsi. Tanpa kolaborasi operator, pemerintah dan juga pengguna, penetrasi 5G akan terus tertatih, menghambat transformasi digital Indonesia menuju target 32% pada 2030,” lanjutnya.

    Sejalan dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) Tesar Sandikapura menilai konsumen di Indonesia masih merasa cukup dengan smartphone 4G. Menurut dia, masyarakat membutuhkan alasan lebih kuat untuk beralih, bukan sekadar kecepatan internet semata.

    “Perlu ada value added lain, misal bisa lebih hemat atau sinyal lebih stabil. Intinya, pemakai mesti dibuat yakin dahulu, apa manfaat mereka upgrade ke 5G,” kata Tesar.

    Counterpoint sebelumnya menggambarkan dinamika pangsa pasar 5G yang bergerak fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. 

    Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G sempat turun ke 25% dari 31% pada kuartal III/2024. Pemulihan belum terjadi signifikan pada kuartal I/2025, yang hanya naik 1 poin persentase ke 26%.

    Tren positif baru terlihat pada kuartal II/2025 ketika pangsa 5G kembali terdongkrak menjadi 35%, lalu bertahan pada level yang sama pada kuartal III/2025. Stabilnya pangsa tersebut terutama ditopang semakin banyaknya model perangkat 5G berharga terjangkau serta meningkatnya ketersediaan perangkat 5G di kelas menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia menunjukkan performa yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Counterpoint mencatat pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025. 

    Pemulihan tersebut didorong oleh stabilitas ekonomi nasional yang terbangun dari kebijakan moneter dan fiskal, pertumbuhan ekspor, serta meningkatnya permintaan domestik yang turut memperbaiki indeks kepercayaan konsumen.

    Segmen entry-level menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar ini. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. 

    Sebaliknya, segmen menengah hingga premium masih tertekan. Pengapalan perangkat pada rentang US$150–349 (sekitar Rp2,49 juta–Rp5,81 juta) turun 10%, kelas US$350–699 (sekitar Rp5,83 juta–Rp11,64 juta) turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 (lebih dari Rp11,66 juta) merosot 14% pada periode yang sama.

    Dari sisi merek, Samsung kembali mendominasi pasar smartphone Indonesia pada kuartal III/2025 dengan pangsa 20%. Diikuti Xiaomi sebesar 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang disebut paling agresif mencatat pertumbuhan hingga 45% secara tahunan.

  • Rilis Global di Bali, Speakernya Bose

    Rilis Global di Bali, Speakernya Bose

    Bali

    Poco F8 Pro dan Ultra resmi rilis di pasar global. Kehadiran keduanya ditandai dengan acara peluncuran di The Meru Sanur, Bali pada Rabu sore (26/11/2025).

    Kedua perangkat hadir sebagai penerus lini F7 yang rilis Maret 2025 dengan ambisi menawarkan pengalaman flagship dengan harga yang ramah di kantong. Menariknya Poco F8 series tak sekadar membawa peningkatan spesifikasi, desain dibuat makin premium serta fitur yang bikin penggemar tergoda.

    “Beberapa pengguna menganggap seri Poco F7 tidak cukup flagship. Tapi sekarang, kami mendengar suara kalian. Dan seperti yang kalian tahu, Poco tidak pernah menolak tantangan. Oleh itu, kami mendorong seri F lebih jauh dalam waktu yang sangat pendek. Karena kami ingin menjelaskan satu hal.Oleh itu, 8 bulan kemudian, kami kembali. Saya di sini untuk menunjukkan seri Poco F8 series terbaru,” ujar Kang Lou, Senior Product Marketing Manager Poco Global saat acara peluncuran.

    Poco F8 Ultra

    Poco F8 Ultra menjadi model paling premium di seri F8. Ponsel ini termasuk salah satu yang pertama mengusung Snapdragon 8 Elite Gen 5 3 nm, dipadukan chipset grafis sekunder VisionBoost D8 untuk mengolah frame rate hingga 120 FPS di resolusi 1,5K lengkap dengan AI Super Resolution dan Game HDR. Untuk menjaga suhu tetap stabil, Poco membekali ponsel ini dengan LiquidCool Technology IceLoop berlapis ganda yang mampu membuang panas lebih merata dari SoC hingga modul kamera.

    Poco F8 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Layar menjadi nilai jual utama. Poco F8 Ultra memakai panel 6,9 inci 2.608 x 1.200 piksel 120 Hz dengan teknologi baru Poco HyperRGB, yang mengaktifkan seluruh subpiksel RGB untuk kejernihan lebih tinggi. Konsumsi dayanya 19,5% lebih hemat dibanding generasi sebelumnya, dan mode e-book menawarkan tampilan teks yang lebih bersih. Panel 12-bit ini mendukung 100% DCI-P3, puncak kecerahan 3.500 nits, touch sampling hingga 2.560 Hz, serta all-day DC dimming untuk kenyamanan mata.

    Konfigurasi kameranya mengandalkan tiga sensor 50 MP. Kamera utama memakai Light Fusion 950 1/1,31 inci dengan OIS, ditemani kamera periskop 50 MP yang menawarkan 5x optical zoom, 10x in-sensor zoom, dan hingga 20x UltraZoom berbasis AI. Kamera ultra-wide 50 MP melengkapi formasi, sementara kamera selfie 32 MP mendukung wide-angle cerdas.

    Poco F8 Ultra punya speaker Bose Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk daya, Poco F8 Ultra mengusung baterai 6.500 mAh, kapasitas terbesar di lini F, dengan 100W HyperCharge, 50W wireless, dan reverse wired 22,5W. Sistem Smart Charging memastikan pengisian tetap aman dengan menjaga suhu perangkat.

    Sisi audio menjadi pembeda lain. Poco menyematkan triple speaker 2.1 channel hasil pengembangan bersama Bose, terdiri atas dua speaker 1115F dan satu subwoofer 1620. Tersedia dua profil suara-Dynamic dan Balanced-dan dukungan Dolby Atmos, Hi-Res Audio, serta Hi-Res Wireless.

    Secara desain, Poco F8 Ultra tampil tegas dengan frame aluminium, bezel tipis, dan proteksi Poco Shield Glass. Varian Denim Blue memakai material nano-tech generasi ketiga yang lebih tahan noda, sementara varian Black mengusung glass fiber matte. Kedua warna telah mengantongi sertifikasi IP68.

    Dua varian Poco F8 Utara Foto: Adi Fida Rahman/detikINETChipsetQualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5, proses 3 nm, CPU octa-core hingga 4,6 GHz, GPU Adreno, Qualcomm AI Engine + VisionBoost D8 chipsetRAM & StorageLPDDR5X + UFS 4.1, 12 GB + 256 GB / 16 GB + 512 GBLayar6,9 inci POCO HyperRGB AMOLED, 2608 x 1200 piksel, refresh rate hingga 120 Hz, touch sampling hingga 480 Hz (2560 Hz instant), 12-bit color, 100% DCI-P3, kecerahan 2000 nits (HBM) dan 3500 nits (puncak)Kamera Belakang50 MP utama (Light Fusion 950, 1/1,31″, f/1,67, OIS); 50 MP periskop telefoto (f/3,0, ekuivalen 115 mm, OIS, 5x optical, 10x in-sensor, hingga 20x UltraZoom); 50 MP ultra-wide (f/2,4)Kamera Depan32 MP dengan mode wide-angle cerdasBaterai & Pengisian6.500 mAh (typ); 100W HyperCharge (kabel); 50W wireless HyperCharge; hingga 22,5W wired reverse charging; Smart ChargingAudioTriple speaker 2,1 channel (1115F + 1115F + subwoofer 1620), Sound by Bose, profil Dynamic & Balanced, Dolby Atmos, Hi-Res & Hi-Res Audio WirelessDimensi & Berat163,33 x 77,82 x 8,3 mm (Denim Blue) / 7,9 mm (Black); berat 220 g (Denim Blue) / 218 g (Black)Desain & MaterialFrame aluminium alloy, POCO Shield Glass, varian Denim Blue (nano-tech material) dan Black (glass fiber), sertifikasi IP68Sistem OperasiXiaomi HyperOS 3 dengan Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, HyperAI, integrasi AI Agent – GeminiKonektivitasDual SIM (nano + nano / nano + eSIM / eSIM + eSIM), 5G SA/NSA, 4G, 3G, 2G, Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, NFC, GPS, USB Type-CKeamananPemindai sidik jari ultrasonik di dalam layar, face unlockPoco F8 Ultra dan Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPoco F8 Pro

    Jika Poco F8 Ultra ditujukan bagi pengguna yang mencari layar besar dan fitur paling lengkap, Poco F8 Pro hadir sebagai opsi lebih ringkas dengan desain premium dan bobot ringan tanpa mengorbankan performa. Ponsel ini ditenagai Snapdragon 8 Elite Mobile Platform 3 nm dengan CPU hingga 4,32 GHz dan GPU Adreno, dipadukan RAM LPDDR5X serta storage UFS 4.1.

    Daya tahannya didukung baterai 6.210 mAh lengkap dengan 100W HyperCharge dan fitur Smart Charging yang mengatur suhu serta kecepatan pengisian. Fitur reverse charging 22,5W juga tersedia untuk menyuplai daya ke perangkat lain.

    Di bagian layar, Poco membenamkan panel 6,59 inci 120 Hz Poco HyperRGB AMOLED, resolusi 2.510 x 1.156 piksel, kedalaman warna 12-bit, kecerahan puncak 3.500 nits, dan perlindungan Corning Gorilla Glass 7i. Dengan bobot hanya 199 gram, layar ini disebut sebagai “golden-ratio display” karena dianggap ideal untuk digenggam.

    Poco F8 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sektor kamera menjadi salah satu peningkatan terbesar. Poco F8 Pro kini dibekali kamera utama 50 MP Light Fusion 800, lensa telefoto 50 MP 60 mm dengan 2,5x optical zoom (5x lossless in-sensor zoom), serta ultra-wide 8 MP. Kamera selfie beresolusi 20 MP. Fitur perekaman mencakup 1440P ultra-clear dynamic shots dengan EIS dan HDR, dynamic photo collage, hingga filter sinematik yang meniru karakter film analog. AI Creativity Assistant turut membantu proses pengeditan otomatis.

    Dari sisi desain, F8 Pro memakai one-piece milled glass yang dipahat dari blok kaca 2 mm melalui proses CNC cold-carving. Modul kamera 1,3 mm menyatu mulus dengan panel belakang, mengombinasikan tekstur frosted matte dan glossy. Bodi logam mikro-melengkung ini juga sudah mengantongi sertifikasi IP68 dan hadir dalam Titanium Silver, Black, dan Blue.

    Perangkat menjalankan Xiaomi HyperOS 3 dengan HyperIsland, HyperConnect, dan HyperAI, plus integrasi AI Agent – Gemini untuk pencarian, generasi gambar/video, hingga Gemini Live. Fitur konektivitas mencakup eSIM, NFC, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, serta teknologi Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ Tuner untuk stabilitas jaringan, termasuk Xiaomi Offline Communication. Untuk audio, Poco menyertakan dual speaker 1115F yang disetel bersama Bose sehingga memberikan suara bass bertenaga, mendukung Dolby Atmos dan Hi-Res Audio.

    Poco F8 Series hadir dalam tiga varian warna. Foto: Adi Fida Rahman/detikINETChipsetQualcomm Snapdragon 8 Elite Mobile Platform, proses 3 nm, CPU octa-core hingga 4,32 GHz, GPU Adreno, Qualcomm AI EngineRAM & StorageLPDDR5X + UFS 4.1, 12 GB + 256 GB / 12 GB + 512 GBLayar6,59 inci POCO HyperRGB AMOLED, 2510 x 1156 piksel, refresh rate hingga 120 Hz, touch sampling hingga 480 Hz (2560 Hz instant), 12-bit color, 100% DCI-P3, kecerahan 2000 nits (HBM) dan 3500 nits (puncak), Corning Gorilla Glass 7iKamera Belakang50 MP utama (Light Fusion 800, 1/1,55″, f/1,88, OIS); 50 MP telefoto (f/2,2, ekuivalen 60 mm, 2,5x optical, 5x lossless in-sensor zoom); 8 MP ultra-wide (f/2,2)Kamera Depan20 MPBaterai & Pengisian6.210 mAh (typ); 100W HyperCharge (kabel); hingga 22,5W wired reverse charging; Smart ChargingAudioDual speaker 1115F simetris, Sound by Bose, profil Dynamic & Balanced, Dolby Atmos, Hi-Res & Hi-Res Audio WirelessDimensi & Berat157,49 x 75,25 x 8,0 mm; berat 199 gDesain & MaterialBack cover kaca one-piece milled, efek glossy–matte, frame logam mikro-melengkung, sertifikasi IP68; warna Titanium Silver, Black, BlueSistem OperasiXiaomi HyperOS 3 dengan Xiaomi HyperIsland, HyperConnect, HyperAI, integrasi AI Agent – GeminiKonektivitasDual SIM (nano + nano / nano + eSIM / eSIM + eSIM), 5G SA/NSA, 4G, 3G, 2G, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, NFC, GPS, USB Type-C; Xiaomi Astral Communication dengan Surge T1+ Tuner dan Xiaomi Offline CommunicationKeamananPemindai sidik jari ultrasonik di dalam layar, face unlockPoco F8 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINETHarga

    Poco F8 series mulai dijual di sejumlah negara. Harganya sebagai berikut:

    Poco F8 Pro 12/256 GB harganya USD 579 (atau setara Rp 9,6 juta)Poco F8 Pro 12/512 GB harganya USD 629 (atau setara Rp 10,5 juta)Poco F8 Ultra 12/256 GB harganya USD 679 (atau setara Rp 11,3 juta)Poco F8 Ultra 16/512 GB harganya USD 729 (atau setara Rp 12,1 juta)

    (afr/afr)

  • Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Bisnis.com, JAKARTA — Analis mengungkap jaringan yang belum siap menjadi penyebab masih adopsi smartphone 5G di Indonesia yang masih stagnan.

    Berdasarkan laporan Counterpoint Research, adopsi smartphone 5G di Indonesia pada kuartal III/2025 tercatat stagnan di level 35% dari total pengiriman, sama dengan capaian kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut meningkat tipis, yakni 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications Aryo Meidianto Aji mengatakan permasalahan utama stagnansi adopsi 5G adalah jaringan yang belum siap. 

    “Cakupan jaringan 5G masih sangat terbatas dan kurang konsisten, bahkan di kota besar,” kata Aryo kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025).

    Dia mengatakan bagi konsumen di luar kota besar, keberadaan fitur 5G pada perangkat belum memberikan manfaat nyata karena jaringan belum tersedia merata. Aryo juga menegaskan infrastruktur 5G hingga saat ini masih belum siap.

    Tidak hanya soal jaringan, dari sisi kegunaan, 5G dinilai belum memberikan solusi baru yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Menurutnya kecepatan tinggi hanya jadi angka-angka dalam pemasaran. 

    “Pada kenyataannya, aplikasi sehari-hari yang digunakan pengguna [medsos, streaming] sudah cukup lancar dengan 4G. Tidak ada ‘pain point’ yang dipecahkan 5G bagi rata-rata pengguna,” kata Aryo.

    Selain itu, preferensi konsumen pada kelas harga terjangkau turut menahan penetrasi perangkat 5G. Dia menjelaskan konsumen cenderung lebih mempertimbangkan selisih harga sekitar Rp200–300 ribu dan kekhawatiran terkait konsumsi baterai, ketimbang memilih perangkat dengan fitur 5G yang manfaatnya belum benar-benar terasa.

    “Value for money dan daya tahan masih jadi raja,” ujarnya.

    Aryo juga merujuk hasil survei terbaru dari Growth from Knowledge (GfK), lembaga riset pasar global. Survei tersebut menunjukkan konsumen di Indonesia saat ini lebih mengutamakan durabilitas, kualitas, dan manfaat perangkat yang dapat mereka rasakan secara langsung.

    Sebelumnya, Counterpoint menggambarkan pergerakan pangsa pasar 5G yang fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G turun ke 25% dari 31% pada kuartal sebelumnya. Pemulihan minim terjadi di kuartal I/2025 dengan kenaikan hanya satu poin persentase ke 26%. 

    Tren positif baru muncul di kuartal II/2025 yang melonjak ke 35% dan bertahan pada kuartal III/2025. Stabilnya angka ini ditopang oleh meningkatnya ketersediaan perangkat 5G berharga terjangkau dan memperluasnya pilihan di segmen menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone domestik menunjukkan pemulihan yang lebih kuat. Counterpoint mencatat bahwa pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025, didorong oleh stabilitas ekonomi nasional, pertumbuhan ekspor, serta penguatan permintaan domestik.

    Segmen entry-level menjadi motor utama pasar. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi ini menggambarkan strategi agresif produsen dalam menawarkan portofolio perangkat terjangkau guna menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, pasar kelas menengah hingga premium tertekan. Pengapalan pada rentang US$150–349 turun 10%, kelas US$350–699 turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 merosot 14%.

    Dari sisi merek, Samsung kembali memimpin pasar smartphone Indonesia dengan pangsa 20%, disusul Xiaomi 17%, OPPO 16%, vivo 14%, dan Infinix 12% yang mencatat pertumbuhan paling agresif dengan lonjakan 45% secara tahunan.

  • Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.

    Layar di Poco F8 Pro juga mendukung resolusi 2510 x 1156 piksel, refresh rate hingga 120Hz, dan sudah dilindungi dengan teknologi Corning Gorilla Glass 7i sehingga mampu bertahan dari benturan atau goresan.

    Bagi penikmat audio, Poco meningkatkan kemampuan suara di Poco F8 Pro berkat kolaborasi dengan merek terkenal, yakni Bose. Dibantu perusahaan yang biasanya memasang audio di sejumlah mobil terkenal, ponsel ini diklaim mampu menghasilkan suara yang menggelegar.

    Bagi pecinta fotografi, ponsel ini sudah dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto, dan 8MP ultra-wide. Tak lupa, perusahaan menyematkan kamera 20MP untuk keperluan selfie.

    Untuk mendukung sehari-hari, Poco F8 Pro sudah menggunakan baterai berkapasitas 6210mAh yang memiliki kemampuan pengisian baterai 100W HyperCharge dan 22.5W.

    HP Android ini sudah langsung menggunakan Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68, dan sensor sidik jari ultrasonic di dalam layar. Poco akan menjual ponselnya ini dalam tiga varian warna, yakni Titanium Silver, Black, dan Blue.

  • Kebijakan Komdigi Soal Pengenalan Wajah Registrasi Nomor HP Perlu Pengawasan Ketat

    Kebijakan Komdigi Soal Pengenalan Wajah Registrasi Nomor HP Perlu Pengawasan Ketat

    Meski mengikuti perkembangan teknologi modern, penggunaan face recognition tetap memiliki tantangan. Alfons mengatakan, penggunaan pengenalan wajah membutuhkan perangkat yang mendukung, terutama kualitas kamera ponsel masyarakat yang dimiliki berbeda-beda.

    “Ada yang handphone-nya, kameranya kurang tajam, dan ada yang sangat tajam,” imbuh Alfons.

    Ia menambahkan, akurasi data pengenalan wajah sangat bergantung pada perangkat yang digunakan masyarakat. Beberapa perangkat premium mampu menghasilkan data verifikasi yang akurat, tetapi harganya belum terjangkau untuk semua masyarakat.

    Selain itu, pemerataan informasi untuk masyarakat juga menjadi sorotan Alfons. Menurutnya, langkah yang diambil pemerintah sudah sesuai, di mana pemerintah akan menetapkan kebijakan ini secara bertahap.

    “Jadi ini langkahnya aku lihat sudah baik. Pertama-tama tidak wajibkan dulu. Pelan-pelan dalam setahun wajibkan. Jadi, menuju setahun itu masyarakat akan terbiasa,” tutur Alfons.

    Ia menyebut, prinsip pengenalan wajah sebenarnya baik. Namun, hal terpenting adalah menjaga data agar tidak bocor, karena data yang bocor bukan hanya menyulitkan pengelola data, namun yang utama adalah pemilik data.

    “Yang menderita itu bukan pengelola datanya. Kadang-kadang yang menderita itu yang punya data, kalau bocor datanya, mereka menderita,” Alfons memungkaskan.