Jenis Media: Tekno

  • Harga iPhone Fold Diprediksi Nyaris Tembus Rp 40 Juta

    Harga iPhone Fold Diprediksi Nyaris Tembus Rp 40 Juta

    Jakarta

    Apple akhirnya dikabarkan siap masuk ke pasar ponsel layar lipat. Setelah bertahun-tahun hanya jadi bahan rumor, foldable iPhone yang sementara disebut iPhone Fold diprediksi meluncur tahun depan. Namun satu hal sudah bisa ditebak sejak awal: harganya tidak akan ramah di kantong.

    Seorang analis dari Fubon Research memperkirakan iPhone Fold bakal dibanderol sekitar USD 2.399 atau sekitar Rp 38 jutaan. Angka ini didasarkan pada analisis rantai pasokan dan strategi margin keuntungan Apple yang selama ini terkenal tinggi, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (26/11/2025).

    Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy Z Fold7 saja saat ini dibanderol mulai USD 1.999. Dengan begitu, iPhone Fold berpotensi menjadi salah satu smartphone lipat termahal di pasaran saat pertama kali dirilis. Tapi melihat pola Apple selama ini, selisih harga tersebut tampaknya bukan sesuatu yang mengejutkan.

    Menurut analis tersebut, mahalnya iPhone Fold disebabkan oleh beberapa komponen inti yang punya biaya produksi tinggi, terutama pada bagian layar fleksibel, engsel, serta penggunaan material ringan untuk menjaga bobot tetap nyaman digenggam. Teknologi baru yang dikembangkan Apple untuk meminimalkan lipatan layar juga disebut ikut mendongkrak harga produksi.

    Menariknya, meski mahal, iPhone Fold diprediksi tetap laris. Fubon Research memperkirakan Apple bisa menjual hingga 15,4 juta unit, termasuk sekitar 5,4 juta unit pada 2026. Angka ini menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap daya tarik brand Apple, bahkan di segmen premium yang jauh lebih mahal dibanding smartphone konvensional.

    Dari sisi spesifikasi, iPhone Fold dirumorkan bakal mengusung layar utama fleksibel berukuran 7,58 inci yang hampir tanpa bekas lipatan. Di bagian luar, terdapat layar cover berukuran 5,8 inci untuk penggunaan dalam mode tertutup. Tidak hanya itu, kapasitas baterainya juga disebut akan lebih besar dibanding iPhone 17 Pro Max, yang selama ini dikenal punya daya tahan baterai mumpuni.

    Jika rumor ini akurat, iPhone Fold bukan sekadar iPhone biasa dengan layar bisa dilipat, tapi juga akan menjadi simbol baru lini ultra-premium Apple. Tinggal satu pertanyaan besar yang tersisa: apakah pengguna siap membayar hampir 40 juta rupiah untuk sebuah ponsel lipat dengan logo apel?

    (asj/asj)

  • Lewat Survei, Lebih dari 96% detikers Akui Punya Minat Baru dari AI

    Lewat Survei, Lebih dari 96% detikers Akui Punya Minat Baru dari AI

    Jakarta

    Minat atau passion merupakan kecenderungan seseorang dalam menyukai suatu objek atau kegiatan yang membutuhkan perhatian dan dapat menghasilkan kepuasan bagi dirinya. Contohnya, yaitu ketika seseorang mempunyai hobi.

    Minat juga berhubungan kuat dengan motivasi pada suatu hal dan terkait dengan cita-cita yang menentukan karier seseorang di masa mendatang.

    Motivasi ini bisa semakin kuat ketika seseorang merasa membutuhkan hal itu. Misalnya minat seseorang untuk menjadi wirausaha, maka dia akan termotivasi untuk banyak belajar dan mempraktikkannya.

    Baru-baru ini, detikcom melalui kanal detikInet menggelar survei online terkait penggunaan Artificial Intelligence (AI). Survei ini berlangsung pada 4-14 November 2025, dilakukan melalui artikel detikInet yang diakses lewat perangkat mobile maupun desktop, dengan platform Typeform.

    Dari survei awal tersebut, terkumpul ratusan respons untuk memetakan preferensi dan pandangan detikers mengenai AI, khususnya dalam membantu memulai atau mempelajari hal-hal baru.

    Hasilnya, sebanyak 96,22% responden menyatakan setuju AI membantu mereka mempelajari hal-hal baru sekaligus menemukan minat atau passion baru. Sementara itu, 3,78% responden tidak setuju.

    Beberapa alasan yang disampaikan antara lain:

    Lebih memilih mencari informasi secara manual, baik lewat buku maupun mesin pencari.Menilai jawaban AI masih kurang akurat, tidak konsisten, atau belum sesuai kebutuhan.Ada kekhawatiran terkait dampak dan keterbatasan AI.

    detikers Pakai AI untuk Dalami Passion-Cari Komunitas

    Survei ini juga menunjukkan AI bukan hanya dipakai untuk mencari minat baru, tetapi dimanfaatkan detikers untuk mendalami passion yang sudah dimiliki. Penggunaan AI tercatat membantu proses belajar, seperti memahami topik tertentu lebih cepat, melakukan riset lebih mendalam, hingga mencari komunitas yang relevan dengan bidang yang diminati.

    Melihat antusiasme tinggi terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema ‘Beyond Creativity with Everyday AI’. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • Ini Harga dan Spesifikasi Poco Pad X1 & M1 di Indonesia

    Ini Harga dan Spesifikasi Poco Pad X1 & M1 di Indonesia

    Bali

    Poco Pad X1 dan M1 resmi memulai debut global lewat peluncuran di Bali. Kabar baiknya kedua tablet ini langsung tersedia di pasar Indonesia.

    Keduanya hadir sebagai opsi tablet layar besar dengan performa kencang, baterai tahan lama, serta dukungan ekosistem HyperOS yang kini semakin matang. Meski menyasar segmen berbeda, Pad X1 dan Pad M1 sama-sama menawarkan nilai lebih lewat perpaduan fitur premium dan harga yang tetap kompetitif.

    “Pasar tablet di Indonesia cukup baik perkembangannya, dan banyak gamer sekarang pengin level up pengalaman mainnya. Poco Pad M1 untuk gamer kasual yang mau pengalaman all in, dan Poco Pad X1 untuk gamer ekstrem yang mengejar performa tanpa kompromi,” ungkap Satryo Sidhi Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia saat acara peluncuran.

    Spesifikasi Poco Pad X1 dan M1SpesifikasiPoco Pad X1Poco Pad M1Layar11.2″ 3.2K (3200×2136), 345 ppi, hingga 144Hz, 800 nits peak, Dolby Vision, DC dimming12.1″ 2.5K (2560×1600), 249 ppi, hingga 120Hz, 600 nits HBM, Dolby Vision, DC dimmingProsesorSnapdragon 7+ Gen 3 (4nm, Octa-core up to 2.8GHz, Adreno GPU)Snapdragon 7s Gen 4 (4nm, Octa-core up to 2.7GHz, Adreno GPU)RAM & Storage8GB LPDDR5X + 512GB UFS 4.08GB + 256GB, mendukung ekspansi hingga 2TBKamera Belakang13MP, 1/3.06″, 1.12μm, f/2.2, PDAF8MP, 1/4″, f/2, 1.12μmKamera Depan8MP, 1/4″, f/2.28, 1.12μm8MP, 1/4″, f/2.28, 1.12μmBaterai & Charging8850mAh, 45W turbo charging12000mAh, 33W fast charging, 27W reverse wired chargingAudioQuad speakers, Dolby Atmos, Hi-Res Audio, 200% volume boostQuad speakers, Dolby Atmos, Hi-Res Audio, 300% volume boost, 3.5mm jackDesainUnibody aluminium, 251.22 × 173.42 × 6.18 mm, 500gMetal unibody, 279.8 × 181.65 × 7.5 mm, 610gOS & Fitur AIXiaomi HyperOS, HyperAI, Circle to Search, Google Gemini, AI Write/Speech/InterpreterXiaomi HyperOS, Circle to Search, Google Gemini, Xiaomi InterconnectivityKonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth 5.4, NFC Tap-to-ShareWi-Fi 6, Bluetooth 5.4AksesoriPad X1 Floating Keyboard, Keyboard, Focus Pen (8192 pressure), X1 CoverPad M1 Keyboard, Smart Pen (4096 pressure), Pad M1 CoverWarnaGrey, BlueGrey, BluePerbandingan layar Poco Pad M1 dan X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Poco Pad X1 tampil sebagai model yang lebih premium dengan sentuhan desain tipis, bobot ringan, dan kemampuan visual yang lebih canggih. Tablet ini menggunakan layar 11,2 inci beresolusi tinggi 3.2K dengan refresh rate hingga 144Hz, memberikan pengalaman visual yang sangat mulus baik untuk bermain game maupun multitasking.

    Panelnya mendukung Dolby Vision, kecerahan puncak 800 nits, serta rangkaian sertifikasi TÜV Rheinland yang memastikan kenyamanan penggunaan dalam waktu lama. Berdasarkan dokumen Poco Pad X1, perangkat ini juga dilengkapi teknologi wet touch serta 10x super resolution touch yang meningkatkan responsivitas sentuhan.

    Sementara itu, Poco Pad M1 mengandalkan layar 12,1 inci dengan resolusi 2.5K dan refresh rate hingga 120Hz. Meski berada satu tingkat di bawah X1 dari sisi resolusi dan kelancaran gerakan, panelnya tetap menghadirkan kualitas visual yang cerah dengan 600 nits HBM. Fitur Dolby Vision, DC dimming, serta sertifikasi eye-care dari TÜV Rheinland juga tersedia pada model ini, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang mencari tablet besar untuk menonton film, membaca, atau konsumsi konten lainnya.

    Perbedaan paling mencolok datang dari sektor performa. Poco Pad X1 diperkuat chipset Snapdragon 7+ Gen 3. Tablet ini dibekali RAM LPDDR5X dan storage UFS 4.0 berkapasitas 8GB dan 512GB yang tergolong kelas flagship.

    atryo Sidhi Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sebaliknya, Poco Pad M1 mengandalkan Snapdragon 7s Gen 4 yang lebih hemat daya. Sementara penyimpanan 256GB yang dibawanya dapat diperluas hingga 2TB melalui kartu memori.

    Daya tahan menjadi area di mana Pad M1 unggul mutlak. Tablet ini membawa baterai 12.000mAh, kapasitas terbesar yang pernah hadir di lini tablet Poco secara global. Poco mencatat bahwa perangkat ini mampu bertahan hingga 83 hari dalam kondisi standby dan mendukung fast charging 33W serta reverse wired charging 27W.

    “Baterainya lebih besar dari powerbank pada umumnya,” ujar Satrio.

    Di sisi lain, Pad X1 mengusung baterai 8.850mAh dengan dukungan 45W turbo charging yang mampu mengisi penuh dalam waktu sekitar 94 menit berdasarkan pengujian internal perusahaan.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kedua tablet sama-sama menjalankan Xiaomi HyperOS yang membawa integrasi lintas perangkat seperti Home screen+ 2.0, Call Sync, Shared Clipboard, hingga Cross-Device Camera. Meski begitu, Poco Pad X1 memiliki keunggulan berupa dukungan Xiaomi HyperAI yang menawarkan fitur berbasis kecerdasan buatan lebih lengkap.

    Pengguna dapat memanfaatkan Google Gemini, Circle to Search, AI Writing, AI Interpreter, AI Speech Recognition, hingga AI Art melalui aplikasi Mi Canvas. Fitur-fitur AI tersebut membuat X1 lebih unggul bagi kalangan profesional maupun kreator. Poco Pad M1 tetap mendapat dukungan Gemini dan Circle to Search, namun tidak memiliki rangkaian HyperAI selengkap X1.

    Untuk audio, keduanya dibekali empat speaker dengan dukungan Dolby Atmos. Poco Pad M1 hadir dengan volume boost hingga 300% dan menyediakan port audio 3.5mm yang kini mulai jarang ditemukan di tablet modern. Pad X1 membawa volume boost hingga 200% tanpa port jack. Dari sisi desain, Pad X1 tampil lebih portabel dengan ketebalan hanya 6,18 mm dan bobot 500 gram, sedangkan Pad M1 yang memiliki layar lebih besar membawa dimensi 7,5 mm dan bobot 610 gram.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Kedua tablet juga mendukung aksesori resmi untuk meningkatkan produktivitas. Poco Pad X1 kompatibel dengan Focus Pen yang memiliki sensitivitas hingga 8.192 level tekanan, Floating Keyboard dengan sudut fleksibel, dan cover resmi. Pad M1 hadir dengan Smart Pen bertekanan 4.096 level dan keyboard berukuran penuh dengan key travel 1,3 mm, lengkap dengan holder stylus.

    Harga dan Ketersediaan

    Poco Pad X1 dan M1 sudah bisa dipesan mulai 26 November hingga 15 Desember 2025 melalui toko online dan offline. Adapun harganya sebagai berikut:

    Poco Pad X1 Rp 5.699.000Paket bundling Keyboard case dan Poco Focus Pen: Rp 7.197.000Paket bundling keyboard atau Poco Focus Pen: Rp 6.548.000Poco Pad M1 Rp 3.999.000Paket bundling Keyboard case dan Poco Smart Pen: Rp 5.297.000

    (afr/afr)

  • Video: Dokumen Kontrak Bersejarah Apple Era Steve Jobs Bakal Dilelang

    Video: Dokumen Kontrak Bersejarah Apple Era Steve Jobs Bakal Dilelang

    Video: Dokumen Kontrak Bersejarah Apple Era Steve Jobs Bakal Dilelang

  • Mengapa Ada Investor yang Pilih Bertahan Selamanya di Startup Zombie?

    Mengapa Ada Investor yang Pilih Bertahan Selamanya di Startup Zombie?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pernah dengar istilah zombie ventura? Kalau belum, ini saatnya kita ulik. Salah satu contoh terbaru datang dari perusahaan Italia, Bending Spoons. 

    Sebelumnya perusahaan ini hampir tidak dikenal publik. Namun, tiba-tiba jadi sorotan ketika dalam 48 jam mereka mengumumkan akuisisi AOL sekaligus menggalang dana US$270 juta atau Rp4,05 triliun, yang langsung melipatgandakan valuasinya menjadi US$11 miliar atau Rp165 triliun, naik dari US$2,55 miliar atau Rp38,25 triliun awal 2024.

    Strategi Bending Spoons cukup unik. Mereka membeli startup atau perusahaan teknologi yang stagnan, seperti Evernote, Meetup, dan Vimeo, lalu memangkas biaya dan menaikkan harga untuk mendorong profit. 

    Mirip dengan ekuitas swasta, tapi ada satu perbedaan penting, mereka tidak berniat menjual perusahaan-perusahaan ini.

    Dalam laporan Techcrunch, Rabu (26/11/2025), Andrew Dumont pendiri dan CEO Curious, menyebut bahwa strategi beli dan pertahankan selamanya yang diterapkannya zombie ventura akan semakin populer. 

    Hal ini karena munculnya startup berbasis AI membuat bisnis perangkat lunak lama, yang didukung modal ventura menjadi kurang relevan

    Selain itu, kata Dumont, beberapa modal ventura juga tidak terlalu fokus terhadap profit dan masih melihat valuasi.

    “Ada banyak bisnis bagus yang dijual murah karena valuasinya tidak sesuai usaha yang dibutuhkan untuk mempertahankannya. Kami hadir untuk memberi likuiditas sekaligus menghidupkan kembali bisnis-bisnis ini,” kata Dumont.

    Curious sudah membeli lima perusahaan, termasuk UserVoice, startup 17 tahun yang sebelumnya mengumpulkan US$9 juta atau Rp135 miliar dari Betaworks dan SV Angel. 

    Strategi mereka sederhana memangkas biaya, menaikkan harga, dan memusatkan fungsi administrasi di seluruh portofolio. 

    Dengan begitu, margin keuntungan bisa melonjak 20–30% hampir seketika. Misalnya, bisnis senilai US$1 juta atau Rp15 miliar bisa menghasilkan US$300.000/tahun atau Rp4,5 miliar.

    Model ini memungkinkan Curious membeli lebih banyak perusahaan menggunakan pendapatan yang sama, dan mereka berencana mengakuisisi 50–75 startup dalam lima tahun ke depan. 

    Targetnya adalah perusahaan perangkat lunak yang menghasilkan US$1–5 juta per tahun, yang sering diabaikan investor besar. (Nur Amalina)

  • AI Jadi Andalan, 56,03% detikers Gunakan untuk Cari Informasi

    AI Jadi Andalan, 56,03% detikers Gunakan untuk Cari Informasi

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi bagian penting dalam aktivitas digital masyarakat. Tak hanya untuk bantu kerja atau membuat konten, AI kini berkembang menjadi sumber informasi yang cepat, relevan, dan mudah diakses.

    Hal ini tercermin dari hasil survei detikInet yang menunjukkan bahwa 56,03% detikers menggunakan AI untuk mencari informasi atau ide tertentu, menjadikannya alasan paling dominan dalam penggunaan AI sehari-hari. Survei online ini berlangsung pada 4-14 November 2025 melalui artikel di detikInet yang dibuka lewat perangkat mobile maupun desktop.

    Menggunakan platform Typeform, survei ini berhasil menjaring 597 responden dari berbagai kalangan yang aktif mengikuti perkembangan teknologi. Dari seluruh responden, sebanyak 90% sudah pernah menggunakan AI.

    Adapun rinciannya sebanyak 38% mengaku menggunakannya secara rutin sesuai kebutuhan, 31,80% menggunakannya hanya sesekali, dan 20,26% bahkan memanfaatkannya setiap hari, serta hanya 9,14% yang mengaku tidak pernah mencobanya sama sekali.

    Lebih lanjut, tingginya angka penggunaan ini menunjukkan bahwa AI telah menjadi elemen yang akrab bagi mayoritas detikers bukan lagi teknologi rumit, tetapi alat pendukung yang semakin mudah diadaptasi dalam aktivitas digital.

    Sementara itu, alasan paling dominan detikers menggunakan AI adalah untuk mencari informasi atau ide tertentu, yakni sebesar 56,03%. Ini menunjukkan bahwa AI kini menjadi alternatif baru dalam proses pencarian informasi, melengkapi mesin pencari tradisional.

    Bagi banyak pengguna, AI menawarkan pengalaman yang lebih cepat, terarah, dan interaktif dalam menemukan referensi atau ide awal. Fitur seperti penyusunan ringkasan, rekomendasi ide, hingga penjelasan mendalam membuat AI menjadi ‘teman brainstorming’ yang responsif.

    AI Dipakai Buat Belajar Bahasa dan Riset Mendalam

    AI di Samsung Foto: dok. Samsung

    Selain mencari ide, penggunaan AI yang juga menonjol adalah untuk pembelajaran bahasa asing. Banyak detikers mengaku terbantu dengan kemampuan AI dalam menerjemahkan, menjelaskan grammar, sekaligus memberikan latihan simulasi percakapan.

    Tak kalah menarik, sebagian responden memanfaatkan AI untuk riset mendalam, bukan sekadar menjawab pertanyaan singkat. Pengguna mengaku terbantu untuk menganalisis data, memahami topik kompleks, hingga menyusun referensi secara sistematis, menandakan meningkatnya kepercayaan terhadap kemampuan AI dalam mendukung kegiatan akademik maupun profesional.

    Melihat antusiasme tinggi terhadap pemanfaatan AI, detikcom menghadirkan talkshow bertema ‘Beyond Creativity with Everyday AI’. Acara ini dirancang untuk membahas bagaimana AI tidak hanya membantu mencari informasi, tetapi juga mendukung pengembangan bisnis, kreativitas, hingga strategi investasi.

    Melalui kolaborasi dengan Samsung Galaxy AI dan Google Gemini, talkshow ini akan mengupas bagaimana teknologi dapat menjadi partner strategis bagi kreator dan pelaku bisnis. Galaxy AI hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah penyusunan ide dan eksekusi konten, sementara Gemini menawarkan analisis real-time yang membantu proses riset dan pengambilan keputusan.

    Acara ini menghadirkan Arief Muhammad, kreator sekaligus entrepreneur yang dikenal piawai memanfaatkan teknologi dalam membangun berbagai lini usaha. Dalam acara ini, Arief akan mengupas tuntas soal pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.

    (prf/ega)

  • Unboxing Poco F8 Pro: Desain Premium Spek Menawan

    Unboxing Poco F8 Pro: Desain Premium Spek Menawan

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Rabu, 26 Nov 2025 19:14 WIB

    Jakarta – Poco F8 Pro sebagai opsi lebih ringkas dengan desain premium dan bobot ringan tanpa mengorbankan performa. Speakernya turut ditonjolkan berkat sentuhan Bose.

  • Poco Pad X1 dan Pad M1 Resmi Diperkenalkan, Cek Harganya di Indonesia

    Poco Pad X1 dan Pad M1 Resmi Diperkenalkan, Cek Harganya di Indonesia

    Liputan6.com, Bali – Poco resmi memperkenalkan dua tablet Android teranyarnya, Poco Pad X1 dan Poco Pad M1, bersamaan dengan diumumkannya smartphone F8 Series secara global di Bali, Indonesia, pada hari ini, 26 November 2025.

    Sebagai bentuk langkah besar perusahaan untuk masuk ke pasar tablet, tablet baru Poco ini digadang-gadang tampil dengan performa tinggi dengan harga kompetitif.

    “Poco Pad M1 dan Poco Pad X1 sudah mulai bisa dibeli mulai hari ini pukul 20.00 WIB,” kata Novita Krisutami, PR Manager Poco Indonesia, saat peluncuran global Poco F8 Series di Bali, Indonesia, Rabu (26/11/2025).

    Harga Poco Pad Series

    Poco Pad X1

    RAM 8GB + 512GB – Rp 5.699.000 
    RAM 8GB + 512GB – Rp 7.197.000 

    Poco Pad M1

    RAM 8GB + 256GB – Rp 3.999.000
    RAM 8GB + 256GB – Rp 5.297.000 (bundle pen+keyboard)

    Dia menambahkan, “kedua tablet baru Poco ini akan bisa fans beli langsung di situs e-commerce rekanan atau situs resmi secara online, seperti Mi.com, Shopee, Tokopedia, Tiktok Shop, Blibli, Lazada.”

    Poco Pad X1, Usung Chipset Snapdragon 7+ Gen 3

    Poco Pad X1 hadir sebagai model paling menarik perhatian banyak pihak. Mengusung layar berukuran 11,2 inci beresolusi 3.2K, tablet Android ini sudah mendukung kemampuan refresh rate hingga 144Hz, dan Dolby Vision.

    Perusahaan asal China itu juga menambahkan sederet sertifikasi TUV Rheinland untuk menjaga kenyamanan mata, serta fitur DC dimming, dan teknologi wet touch agar layar tetap responsif walau tangan basah.

    Dari segi performa, perusahaan sudah memasang chipset Snapdragon &+ Gen 3 dipadukan dengan RAM 8GB dan penyimpanan sebesar 512GB.

    “Untuk Pad X1, model ini hanya memiliki satu varian dengan RAM 8GB dan memori internal sebesar 512GB,” kata Novita saat ditemui disela-sela acara.

    Sektor audio juga mengalami peningkatan, di mana perusahaan melengkapi tablet barunya ini dengan empat speaker didukung teknologi Dolby Atmos yang diklaim memiliki output 200 persen lebih lantang.

    Poco tetap mempertahankan bobot ringan 500 gram dalam desain unibody aluminium setebal 6,18mm. Tablet ini hadir dalam dua pilihan warna, yakni Grey dan Blue.

    Sebagai cara untuk memberikan pengalaman seamless, perusahaan juga membawa aksesoris pendukung untuk tablet barunya ini mulai dari Floating Keyboard, Keyboard Case, Focus Pen, dan pelindung khusus.

     

  • Siap-Siap! Harga Langganan Spotify Bakal Naik Lagi Kuartal I/2026

    Siap-Siap! Harga Langganan Spotify Bakal Naik Lagi Kuartal I/2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Spotify mengumumkan kenaikan harga untuk pengguna Premium pada bulan Agustus lalu. Tahun depan, tarif langganan aplikasi musik ini kembali naik.

    Dilansir dari GSMA Arena, Rabu (26/11/2025), kenaikan ini berlaku bagi pelanggan di wilayah Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik. Namun, Spotify belum merinci negara mana saja yang akan terdampak. 

    Pemberitahuan kenaikan harga disampaikan langsung melalui email kepada pelanggan, sehingga pengguna memiliki waktu untuk menyesuaikan anggaran langganan mereka.

    Berdasarkan informasi yang diterima dari email Spotify Premium, beberapa pasar Uni Eropa, seperti Spanyol, Italia, dan Portugal, mengalami kenaikan sekitar US$1,06/bulan atau Rp16.000. 

    Harga paket Premium kini menjadi US$12,71/bulan atau sekitar Rp192.000. Kenaikan ini dianggap sebagai langkah perusahaan untuk menyesuaikan biaya operasional di tengah inflasi dan perubahan ekonomi global.

    Selain Eropa, Spotify juga sedang bersiap menaikkan harga langganan di Amerika Serikat pada kuartal pertama 2026. 

    Informasi ini dikonfirmasi oleh tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti yang dilaporkan Financial Times. 

    Kenaikan harga di AS dilakukan sebagai respons terhadap tekanan dari label rekaman besar, yang menuntut Spotify menyesuaikan harga agar dapat mengimbangi inflasi dan biaya lisensi yang meningkat.

    Di Amerika Serikat, Spotify menawarkan tiga paket Premium tambahan, yakni Pelajar, Duo, dan Keluarga, dengan harga masing-masing: US$5,99/bulan atau Rp90.000, US$16,99/bulan atau Rp255.000, dan US$19,99/bulan atau Rp300.000. Paket-paket ini memungkinkan pengguna menikmati musik tanpa iklan, kualitas audio lebih tinggi, dan akses offline, dengan fleksibilitas sesuai kebutuhan masing-masing pengguna.

    Apakah Anda termasuk salah satu pengguna yang menerima notifikasi email kenaikan harga di Spotify?(Nur Amalina)

  • Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Berkolaborasi dengan Bose, Poco F8 Ultra hadir dengan kemampuan audio yang sudah di-tunning oleh Bose. Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto periskop, dan 50MP ultra-wide. Untuk selfie-nya, ponsel ini menggunakan kamera 32MP.

    Poco F8 Ultra juga akan langsung menggunakan sistem operasi Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68 untuk ketahanan terhadap debu dan cipratan air.

    Spesifikasi Poco F8 Pro

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.