Jenis Media: Tekno

  • OpenAI Rilis GPT-5.1 dengan Model Instant dan Thinking, Tawarkan 8 Gaya Percakapan

    OpenAI Rilis GPT-5.1 dengan Model Instant dan Thinking, Tawarkan 8 Gaya Percakapan

    Sebelumnya, Studo Ghibli bersama dengan sejumlah penerbit Jepang secara resmi melayangkan tuntutan kepada OpenAI, di mana pelopor teknologi kecerdasan buatan (AI) itu diminta berhenti memakai karya mereka untuk melatih model video AI terbaru, yakni Sora 2.

    Langkah hukum ini diajukan oleh The Content Overseas Distribution Association (CODA), organisasi antipembajakan yang mewakili Studio Ghibli, Bandai Namco, Square Enix, Aniplex, Kadokawa, dan Shueisha.

    “Sebagian besar hasil video Sora 2 terlihat sangat mirip dengan karya atau gambar Jepang yang dilindungi hak cipta,” kata CODA. “Menyalin karya tanap izin bisa dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.”

    Dilansir The Verge, Rabu (5/11/2025), Sora 2 yang dirilis pada 30 September menghasilkan banyak konten bergaya Jepang, memicu reaksi keras dari pemerintah Jepang dan komunitas kreatif.

    Masalah ini memperpanjang deretan kontroversi OpenAI. Sebelumnya, internet sempat dibuat ramai dengan tren “Ghibli Style” di ChatGPT sempat viral karena pengguna bisa mengubah foto pribadi mereka menjadi gambar ala film Studio Ghibli.

    Saking populernya, CEO OpenAI Sam Altman, pernah memasang gambar bergaya Ghibli sebagai foto profilnya di X (Twitter). Altman sendiri telah berjanji memperbaiki kebijakan opt-out, di mana pemilik hak cipta bisa meminta karyanya dikeluarkan dari data pelatihan AI.

    Meski begitu, CODA menganggap langkah itu tidak cukup karena intinya masalah adalah penggunaan konten tersebut di awal.

    CODA menuntut dua hal utama dari OpenAI, yaitu:

    Dalam pengoperasian Sora 2, CODA meminta agar konten anggota-anggotanya tidak digunakan untuk pembelajaran mesin tanpa izin mereka.
    OpenAI menanggapi dengan tulis klaim dan pertanyaan dari perusahaan-perusahaan anggota CODA terkait pelanggaran hak cipta yang berkaitan dengan output Sora 2.

    “Perkembangan teknologi AI tidak boleh mengorbankan hak cipta. Kami berharap OpenAI mau bekerja sama untuk membangun kerangka adil bagi kreator,” tegas CODA.

  • 707 BTS Pulih, Warga Sumatra dan Aceh Mulai Bisa Internetan Pasca-banjir

    707 BTS Pulih, Warga Sumatra dan Aceh Mulai Bisa Internetan Pasca-banjir

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan pemulihan akses komunikasi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan kemajuan signifikan.

    Sebanyak 707 menara Base Transceiver Station (BTS) telah berhasil dipulihkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir, memungkinkan warga di sejumlah kecamatan kembali bisa internetan atau dapat menghubungi keluarga mereka.

    Data Komdigi per Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB menunjukkan, dari total 2.463 menara yang mengalami gangguan sejak Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, kini 707 menara telah beroperasi normal. Artinya, masih tersisa 1.756 menara yang dalam proses pemulihan.

    Menara BTS yang telah berfungsi normal tersebar di Aceh (564 menara), Sumatra Utara (112 menara), dan Sumatra Barat (31 menara).

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan pihaknya terus berkoordinasi erat dengan seluruh operator seluler untuk mempercepat pemulihan menara BTS yang terdampak parah akibat bencana banjir.

    “Di saat yang bersamaan, Komdigi juga berkoordinasi erat dengan penyelenggara satelit, baik Starlink, PSN, dan juga menguatkan downlink satelit pemerintah Satria di titik-titik terdampak,” ujar Meutya Hafid, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (29/11/2025).

    Ia optimistis bahwa upaya percepatan pemulihan akses komunikasi akan terus membuahkan hasil. “Semoga setiap hari kita dapat terus melakukan percepatan pemulihan akses komunikasi,” tambahnya.

    Selain menara BTS, jalur backbone di sejumlah titik juga telah berhasil diatasi. Jalur vital di Sumatra Utara yang menghubungkan ruas Rantau – Padang Sidempuan dan ruas Sibolga – Barus – Manduamas kini dilaporkan pulih dari gangguan akibat longsor.

    Demikian pula dengan jalur backbone di Aceh pada ruas Banda Aceh – Bireun dan Samalanga yang telah kembali beroperasi.

     

  • 707 BTS Hidup Lagi! Komdigi Ungkap Progres Pemulihan Jaringan di Aceh-Sumut-Sumbar

    707 BTS Hidup Lagi! Komdigi Ungkap Progres Pemulihan Jaringan di Aceh-Sumut-Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan perkembangan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pasca-bencana banjir dan longsor.

    Disampaikan Komdigi bahwa masyarakat di sejumlah kecamatan di tiga provinsi tersebut mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.

    “Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan,” ujar Komdigi dikutip dari siaran pers.

    Komdigi memaparkan menara yang telah beroperasi normal itu berada di wilayah Aceh (564 menara), Sumatera Utara (112 menara), dan Sumatera Barat (31 menara).

    Sedangkan, menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Aceh (975 dari 3.414 menara), Sumatera Utara (707 dari 9.612 menara), dan Sumatera Barat (74 dari 3.739 menara).

    Komdigi mengungkapkan terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk melakukan pemulihan terhadap menara BTS yang mengalami gangguan akibat bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Berdasarkan informasi terkini jalur backbone di Sumatra Utara yang menyambungkan ruas Rantau-Padang Sidempuan dan ruas Sibolga-Barus-Manduamas telah berhasil dipulihkan dari sebelumnya sempat putus akibat longsor.

    Sementara itu, jalur backbone di ruas Banda Aceh-Bireun dan Samalanga juga saat ini dilaporkan telah pulih dan beroperasi kembali.

    (agt/vmp)

  • iQOO 15 Rilis 2 Desember, Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 ke Indonesia

    iQOO 15 Rilis 2 Desember, Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 ke Indonesia

    Jakarta

    iQOO akhirnya mengumumkan tanggal peluncuran iQOO 15 di Indonesia. Ponsel flagship dari sub-brand Vivo ini akan mendarat di Tanah Air pada 2 Desember 2025.

    Sama seperti generasi sebelumnya, iQOO 15 jadi ponsel pertama di Indonesia yang diotaki chipset flagship Qualcomm generasi terbaru, yaitu Snapdragon 8 Elite Gen 5. Chip ini mencetak skor 4,38 juta poin di platform benchmark AnTuTu.

    Ponsel ini juga dilengkapi chip rancangan iQOO yaitu Supercomputing Chip Q3. Kombinasi dua chip ini menjanjikan kinerja yang lebih optimal dan konsisten, termasuk untuk gamer profesional.

    iQOO 15 dibekali display M14 LEAD OLED pertama di dunia, yang menggunakan teknologi tanpa polarizer untuk membuat layar terlihat lebih jernih dan meningkatkan efisiensi daya.

    Layarnya memiliki resolusi 2K, dan menurut spesifikasi versi China, berukuran 6,85 inch dengan refresh rate 144Hz. Layar iQOO 15 versi China juga mendukung HDR10+, Dolby Vision, dan tingkat kecerahan hingga 6.000 nits.

    iQOO 15 versi China Foto: iQOO

    Desain iQOO 15 masih terlihat sama seperti pendahulunya, dengan modul kamera belakang berbentuk persegi yang dikelilingi efek pencahayaan Monster Halo. Konfigurasi kameranya sendiri ditingkatkan dengan kehadiran kamera periskop telephoto 50 MP dengan kemampuan optical zoom 3x.

    Kamera periskop itu akan ditemani dengan kamera utama 50 MP dengan OIS dan kamera ultrawide 50 MP. Untuk mengambil selfie, tersedia kamera depan 32 MP.

    iQOO 15 juga dibekali baterai silikon dengan kapasitas jumbo 7.000 mAh serta sistem pendingin 8K Ultra VC Cooling System dengan area pembuangan panas yang lebih luas. Mengikuti Vivo X300 series, iQOO 15 juga menjalankan OriginOS 6 out-of-box.

    Spesifikasi lengkap dan harga resmi iQOO 15 di Indonesia akan diumumkan pada 2 Desember 2025. Di China, iQOO 15 dibanderol dengan harga mulai dari 4.199 yuan atau sekitar Rp 9,5 jutaan. Kira-kira berapa ya harga iQOO 15 di Indonesia?

    (vmp/vmp)

  • Begini Hasil Bidikan Kamera Redmi 15, dari Siang hingga Malam Hari!

    Begini Hasil Bidikan Kamera Redmi 15, dari Siang hingga Malam Hari!

    Liputan6.com, Jakarta – Redmi 15 hadir sebagai salah satu smartphone yang mengedepankan kemampuan fotografi di kelasnya. Pada sektor kamera, Redmi 15 dibekali kamera utama beresolusi 50MP yang didukung teknologi pemrosesan gambar pintar.

    Kombinasi ini dirancang untuk menghasilkan foto yang tetap optimal, baik dari segi ketajaman maupun reproduksi warna.

    Dalam kondisi pencahayaan yang cukup, hasil jepretan Redmi 15 terlihat cukup tajam dengan warna yang keluar secara natural. Detail objek yang ditangkap dengan cukup baik, sementara gangguan tampak minimal.

    Hal ini membuat kamera utama Redmi 15 dapat diandalkan untuk memotret pemandangan, objek harian, hingga dokumentasi kegiatan di ruang terbuka.

    Sementara itu, ketika digunakan dalam kondisi minim cahaya, performanya masih tergolong memuaskan. Baik menggunakan mode standar maupun mode malam, kamera tetap mampu menjaga detail objek utama.

    Meski begitu, sedikit gangguan masih bisa ditemui, terutama pada area yang lebih gelap atau bayangan. Namun, hal tersebut masih dalam batas wajar untuk smartphone di kelasnya.

    Di kamera depan, Redmi 15 dibekali kamera 8MP yang cukup mumpuni untuk kebutuhan swafoto dan panggilan video. Hasil selfie tampak bersih dengan warna kulit yang relatif natural, cocok untuk penggunaan media sosial maupun rapat virtual.

    Selain foto, Redmi 15 juga mendukung perekaman video dengan dua pilihan resolusi, yakni Full HD 1080p dan HD 720p pada kecepatan 30 frame per detik. Kualitas video yang dihasilkan cukup stabil untuk kebutuhan dokumentasi sehari-hari maupun pembuatan konten sederhana.

    Secara keseluruhan, Redmi 15 menawarkan performa kamera yang solid di kelasnya. Tajam saat siang hari, masih bisa diandalkan dalam kondisi minim cahaya, serta fitur perekaman video yang memadai menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan HP terjangkau dengan kemampuan fotografi yang kompeten. 

  • ‘Dewa Photoshop’ Beraksi Lagi! Hasil Editan Permintaan Warganet Bikin Ngakak

    ‘Dewa Photoshop’ Beraksi Lagi! Hasil Editan Permintaan Warganet Bikin Ngakak

    ‘Dewa Photoshop’ Beraksi Lagi! Hasil Editan Permintaan Warganet Bikin Ngakak

  • Jack Ma Sampai Pendiri Xiaomi Guyur Donasi untuk Kebakaran Hong Kong

    Jack Ma Sampai Pendiri Xiaomi Guyur Donasi untuk Kebakaran Hong Kong

    Jakarta

    Perusahaan-perusahaan swasta China menjanjikan puluhan juta dolar untuk mendukung upaya penyelamatan dan bantuan pasca kebakaran pemukiman mematikan di Hong Kong yang menewaskan setidaknya 94 orang dan menyebabkan ratusan lainnya hilang.

    Alibaba Group dan afiliasinya, Ant Group, berkomitmen sebesar 30 juta dolar Hong Kong untuk mendukung bantuan kebakaran. Pendiri Alibaba, Jack Ma, juga menjanjikan HK$30 juta melalui yayasan amalnya untuk memberikan bantuan darurat bagi yang terdampak.

    Produsen pakaian olahraga Anta, yang menaungi merek seperti Jack Wolfskin dan Fila, menyatakan akan menyumbang HK$30 juta dalam bentuk tunai dan peralatan. Xiaomi Corp dan ByteDance masing-masing menjanjikan HK$10 juta.

    Dikutip detikINET dari SCMP, Tencent yang awalnya menyumbang HK$10 juta, kemudian meningkatkan komitmen jadi HK$30 juta. Lebih dari 40 perusahaan swasta berkomitmen menyumbang lebih dari HK$600 juta.

    Gelombang donasi ini menyusul komentar dari Presiden Xi Jinping, yang mendorong upaya habis-habisan untuk meminimalkan korban jiwa dan menginstruksikan pihak berwenang memberikan dukungan yang diperlukan.

    Para pengusaha China memang telah meningkatkan komitmen amal mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk mematuhi seruan Beijing agar menempatkan tanggung jawab sosial di atas keuntungan, di tengah pengawasan regulasi yang semakin ketat terhadap sektor swasta.

    Salah satu pendiri Xiaomi, Lei Jun, menyumbangkan lebih dari 1,7 miliar yuan sejak meluncurkan yayasan filantropinya pada 2019. Yayasan ini bertujuan mendukung pengembangan teknologi mutakhir dan memberikan bantuan keuangan kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah.

    Pada tahun 2021, pendiri Meituan, Wang Xing, menyumbangkan saham senilai sekitar USD 2,3 miliar ke yayasan filantropinya yang mempromosikan pendidikan dan penelitian ilmiah. Zhang Yiming dari ByteDance juga telah menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk tujuan amal.

    Xinhua melaporkan jumlah korban tewas pada bencana kebakaran di Hong Kong meningkat menjadi 94 orang. Ini adalah kebakaran paling mematikan di kota itu sejak 1948, ketika kebakaran gudang menewaskan 176 orang.

    Kebakaran melahap Wang Fuk Court, kompleks perumahan rakyat yang terdiri dari delapan menara di Hong Kong utara. Menurut Reuters, kompleks ini dihuni 4.600 orang yang menempati 2.000 unit apartemen.

    Kamis pagi, Reuters melaporkan kebakaran di empat dari tujuh blok yang terdampak berhasil dikendalikan, hampir satu hari setelah api mulai menyala. Petugas pemadam kebakaran masih terus berupaya memadamkan api di area tersisa.

    Pejabat mengatakan kobaran api mungkin bermula dari bagian perancah bambu yang menyelubungi kompleks, kemudian menyebar ke gedung lain melalui tiang-tiang kayu dan jaring pelindung. Insiden ini memicu sorotan publik terhadap standar perumahan di kota tersebut.

    (fyk/rns)

  • iPad Mini 8 bakal Pakai Layar OLED 8,5 Inci, Tapi Refresh Rate Tetap 60 Hz

    iPad Mini 8 bakal Pakai Layar OLED 8,5 Inci, Tapi Refresh Rate Tetap 60 Hz

    Sebelumnya, kabarnya Apple sedang mempersiapkan pembaruan besar-besaran untuk lini iPad terbaru mereka. Sukses membawa layar OLED ke iPad Pro, rumornya perusahaan akan menyematkan panel tersebut ke seri iPad Air dan iPad Mini.

    Mengutip laporan Bloomberg via Gizmochina, Sabtu (1/12/2025), iPad Mini akan menjadi model pertama beralih ke OLED pada tahun 2026. Setelah itu, iPad Air akan menyusul pada tahun 2027.

    Menariknya, raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu juga akan menyematkan panel OLED ke model baru MacBook Pro dengan target peluncuran sekitar tahun 2028.

    Layar OLED dikenal mampu menghadirkan kualitas warna lebih hidup, hitam lebih pekat, dan kontras tinggi dibandingkan layar Liquid Retina saat digunakan.

    Tak hanya itu, panel OLED juga sangat efisien dari sisi daya baterai serta pengalaman visual yang lebih imersif, terutama bagi pengguna yang gemar menonton atau mengedit konten.

    Selain peningkatan layar, Apple juga dikabarkan sedang menguji desain baru iPad Mini yang lebih tangguh hingga tahan air. Kabarnya, tablet mungil Apple ini akan menggunakan speaker berbasis getaran untuk menggantikan lubang speaker konvensional.

    Dengan cara ini, maka iPad Mini baru tersebut lebih tahan terhadap debu dan cipratan air, cocok bagi pengguna sering memakai tablet di luar ruangan.

    Namun, peningkatan fitur ini berpotensi menaikkan harga iPad Air dan iPad Mini baru di pasaran. Sumber dari rantai pasokan sempat mengungkap, ada kemungkinan kenaikan harga hingga 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,6 juta per unit akibat pemakaian panel OLED.

  • Perbandingan Poco Pad X1 vs M1: Mana yang Lebih Cocok?

    Perbandingan Poco Pad X1 vs M1: Mana yang Lebih Cocok?

    Jakarta

    Poco resmi merilis dua tablet terbarunya di Indonesia, yakni Poco Pad X1 dan Poco Pad M1. Meski berada di segmen harga yang berbeda, keduanya sama-sama menawarkan layar besar, baterai besar, dan pengalaman multimedia yang ditingkatkan.

    Bagi pengguna yang ingin membeli tablet Poco tahun ini, memahami perbedaan keduanya penting agar sesuai dengan kebutuhan. Berikut perbandingan lengkap Poco Pad X1 vs Poco Pad M1.

    Desain dan Layar

    Secara desain, Poco Pad X1 mengusung bodi yang lebih ringkas dan ringan berkat layar 11,2 inci. Tablet ini menggunakan panel beresolusi 3.2K (3200 × 2136) dengan refresh rate 144 Hz, memberikan kejernihan visual dan kelancaran animasi yang sangat baik. Dukungan Dolby Vision juga membuat konten video terlihat lebih hidup.

    Poco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Sebaliknya, Poco Pad M1 mengedepankan ukuran layar besar 12,1 inci dengan resolusi 2.5K (2560 × 1600) dan refresh rate 120 Hz. Panel yang lebar membuatnya ideal untuk multitasking, membaca, atau menonton dalam waktu lama. Sertifikasi TÜV Rheinland memastikan kenyamanan mata untuk penggunaan harian.

    Ringkasan:

    Pad X1: Lebih tajam, lebih cepat (144 Hz), lebih ringkasPad M1: Layar lebih besar, cocok untuk kerja dan konsumsi kontenPerforma

    Untuk sektor performa, Poco Pad X1 menang mutlak. Tablet ini ditenagai chipset Snapdragon 7+ Gen 3, salah satu prosesor kelas menengah-atas terbaik saat ini. Dipadukan RAM 8 GB dan storage 512 GB UFS 4.0, performanya sangat ideal untuk gaming, multitasking berat, hingga editing ringan.

    Poco Pad M1 memakai chipset Snapdragon 7s Gen 4, yang tetap responsif untuk penggunaan harian. Kapasitas penyimpanan 256 GB serta dukungan microSD hingga 2 TB membuatnya fleksibel untuk menyimpan file belajar atau pekerjaan.

    Ringkasan:

    Pad X1: Performa tinggi untuk gamingPad M1: Cukup andal untuk pelajar & pengguna kasualPoco Pad X1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Baterai

    Poco Pad M1 unggul signifikan dalam kapasitas baterai. Tablet ini membawa baterai 12.000 mAh, cocok untuk penggunaan intens seperti menonton, belajar hybrid, hingga bekerja sepanjang hari. M1 juga mendukung fast charging 33W dan reverse charging 27W.

    Poco Pad X1 hadir dengan baterai 8.850 mAh dan fast charging 45W. Meski kapasitasnya lebih kecil, efisiensi chipset dan pengisian cepat membuatnya tetap nyaman untuk penggunaan harian.

    Ringkasan:

    Pad M1: Juara baterai jumboPad X1: Charging lebih cepat dan efisienAudio

    Kedua tablet dibekali sistem quad-speaker Dolby Atmos, cocok untuk nonton film dan gaming. Namun Poco Pad M1 unggul dalam kelengkapan dengan menyediakan jack audio 3.5 mm, memudahkan pengguna headset kabel.

    Poco Pad X1 hadir tanpa jack audio, namun tuning audio diarahkan untuk pengalaman multimedia dan gaming yang lebih imersif.

    Kamera

    Poco Pad X1 dibekali kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP, cukup untuk dokumentasi cepat hingga meeting virtual.

    Poco Pad M1 membawa kamera 8 MP di depan dan belakang, yang masih memadai untuk video call atau foto kasual.

    HargaPoco Pad X1: Rp 5.699.000Poco Pad M1: Rp 3.999.000

    Selisih harga Rp 1,7 juta menunjukkan positioning berbeda: X1 untuk performa premium, M1 untuk daya tahan dan efisiensi.

    Poco Pad X1 dan M1 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETPilih Mana?

    “Buat yangnyari untuk kebutuhan, kegunaannya itu lebih entertainment yang lebih basic atau lebih casual. Misalkan mainannyaRoblox gitu atauMLBB yang biasa aja yangngga terlalu kompetitif. Itu bisa pilih M1. M1 itu punya Snapdragon 7S Gen 4, secara performa tentunya itu udah aman banget buat main game-game yang basic.Baterainya 12.000mAh,layarnya 12 inch, gede. Jadi untukimmersif, lebihimmersif. Dan juga dia udah 2.5K resolusinya,” papar Satryo Sidhi Rachmat, Product Marketing Manager Poco Indonesia

    “Kemudian kalau mau main game yang lebih berat lagi, atau mau yang lebih kompetitif. Yang bisa rata kanan. Yang mau tipis dan ringan. Itu bisa pilih Pocket X1,” lanjutnya.

    (afr/afr)

  • Mengenal Prof. Premana Premadi, Kosmolog Indonesia Peraih Asteroid 12937

    Mengenal Prof. Premana Premadi, Kosmolog Indonesia Peraih Asteroid 12937

    Jakarta

    Seperti langit yang tak berbatas, perjalanan dan kiprah Prof. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D. dalam menggeluti astronomi dan kosmologi seakan tidak pernah berhenti. Baginya, astronomi bukan sekadar studi tentang benda-benda langit, melainkan ilmu yang menghubungkan manusia dengan semesta, serta menegaskan bahwa sains harus memberi manfaat bagi masyarakat.

    “Semesta ini terlalu besar, terlalu indah, terlalu megah untuk dinikmati sendiri. Ada dorongan bagi kami para astronom untuk berbagi,” ujar Premana saat menyampaikan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture 2025 di Auditorium Soemitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie, Jakarta, Kamis (27/11).

    Kuliah umum tersebut menjadi ruang refleksi perjalanan panjang Indonesia dalam memahami alam semesta sekaligus merawat masa depan pendidikan sains antariksa. Ia menekankan bahwa warisan pemikiran para pelopor seperti Nurtanio Pringgoadisuryo merupakan fondasi penting bagi kemajuan bangsa di bidang penerbangan dan keantariksaan.

    Mendorong Pendidikan Astronomi untuk Anak dan Wilayah 3T

    Sebagai perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor astrofisika dari University of Texas, Premana melihat pendidikan sains-terutama astronomi-harus dapat diakses semua kalangan. Karena itu, ia mendirikan Universe Awareness for Children (UNAWE), program global yang memperkenalkan astronomi kepada anak-anak, terutama yang tinggal di wilayah tertinggal.

    “Astronomi itu sains yang mudah mendapat engage dibanding ilmu lain. Anak-anak mudah terpikat,” ucapnya.

    Tak berhenti di sana, Premana menggagas program pemberdayaan pendidikan sains di kawasan Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur, yang kini mendekati tahap akhir pembangunan. Ia bersama BRIN, ITB, dan pemerintah daerah merancang inisiatif yang mencakup pengadaan listrik berkelanjutan, akses air bersih, hingga pendirian Science Center untuk pendidikan STEM.

    “Semakin besar kesenjangan antara kemajuan sains dan pendidikan, semakin genting situasinya. Kita perlu jembatan yang kokoh agar masyarakat-terutama anak-anak-bisa mengikuti perkembangan sains secara timely.”

    Prof. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D Foto: YouTube BRIN

    Diabadikan Menjadi Nama Asteroid

    Lahir di Surabaya pada 13 Juli 1964, Premana meniti karier di bidang yang saat itu jarang dipilih perempuan. Setelah meraih Sarjana Sains Astronomi dari ITB pada 1988, ia melanjutkan studi doktoral di University of Texas at Austin, meneliti evolusi struktur skala besar alam semesta melalui teknik lensa gravitasi-metode berbasis relativitas umum Einstein yang menghitung pembengkokan cahaya oleh massa raksasa.

    Risetnya pada 1990-an menjadi pionir dalam simulasi komputasional untuk menguji model-model kosmologi teoretik. Pada 1996, ia resmi menjadi perempuan Indonesia pertama yang menyandang gelar Ph.D. dalam astrofisika.

    “Galaksi itu seperti manusia. Tidak ada dua galaksi yang sama. Lingkungannya berbeda, evolusinya berbeda, tetapi mereka mengikuti hukum alam yang sama. Itulah keindahannya,” kata Premana.

    Atas kontribusi ilmiahnya, International Astronomical Union (IAU) pada 2017 mengabadikan namanya sebagai asteroid (12937) Premadi. Pada 2023, ia menerima kehormatan sebagai Honorary Fellow dari Royal Astronomical Society, Kerajaan Inggris.

    Pemimpin Perempuan Pertama Observatorium Bosscha 12937

    Foto: BRIN

    Pada 2018-2023, Premana menjadi perempuan pertama yang memimpin Observatorium Bosscha, pusat riset astronomi bersejarah yang berdiri sejak 1923. Ia menegaskan bahwa Bosscha sejak awal adalah simbol bahwa Indonesia pernah menjadi negara yang berada di garis depan sains dengan teknologi terbaik pada zamannya.

    “Kita ingin menjaga reputasi sebagai negara yang berada di garis depan. Potensinya luar biasa besar,” tegasnya.

    Pada 2024, ia menyampaikan orasi guru besar di bidang astrofisika dan kosmologi, memperkuat peran strategisnya dalam pembangunan ilmu semesta di Indonesia.

    Kontribusi Riset Berkelas Dunia

    Riset Premana tentang simulasi distribusi supernova melalui lensa gravitasi menjadi rujukan penting dalam:

    Legacy Survey of Space and Time (LSST) yang mulai beroperasi 2025Nancy Grace Roman Space Telescope yang dijadwalkan meluncur 2027Kontribusinya menjembatani teori kosmologi dengan sistem observasi modern.

    Dalam kuliah ilmiahnya, ia juga mengulas konsep gravity assist-manuver “slingshot” yang memungkinkan wahana antariksa melesat lebih cepat tanpa bahan bakar berlebih-untuk menunjukkan bagaimana mekanika langit diterjemahkan menjadi teknologi nyata.

    Selain itu, ia menyinggung space weather, aktivitas matahari, hingga pengamatan bumi dari orbit yang penting dalam memantau perubahan iklim. Ia bahkan menampilkan citra satelit yang menunjukkan dampak aktivitas manusia terhadap lahan dan berkurangnya salju di puncak gunung-gunung tropis.

    Terakhir, Premana menjelaskan bagaimana relativitas Einstein berperan dalam sistem GPS modern:

    “Jika koreksi waktu tidak dilakukan, kesalahan posisi dapat mencapai 10 kilometer per hari.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Alasan Supermoon 5 November Jadi yang Terbesar di 2025”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)