Jenis Media: Tekno

  • Surge (WIFI) Beri Lampu Hijau Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Surge (WIFI) Beri Lampu Hijau Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) alias Surge menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz yang dibuka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Frekuensi tersebut akan digunakan untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA).

    Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk Yune Marketatmo, membenarkan pihaknya tengah mempertimbangkan peluang tersebut.

    “Surge [WIFI] berminat atau tertarik dengan lelang tersebut,” kata Yune saat dihubungi Bisnis, Selasa (29/7/2025).

    Lebih lanjut, Yune menjelaskan saat ini perusahaan masih dalam tahap evaluasi internal untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

    Sebagai informasi, Komdigi resmi membuka seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz pada 28 Juli 2025. Seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz tersebut bertujuan untuk menentukan pihak yang berhak memanfaatkan spektrum tersebut di seluruh regional, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Selain itu, proses seleksi ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi radio guna mendukung layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access). 

    Tujuan lebih lanjut dari seleksi ini meliputi peningkatan jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband), penyediaan layanan internet dengan harga terjangkau yang disesuaikan dengan kemampuan konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan, serta peningkatan kecepatan unduh layanan internet tetap. 

    Pemerintah juga menargetkan seleksi ini dapat mendorong perluasan jaringan fiber optik secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Para penyelenggara telekomunikasi yang ingin mengikuti lelang diberikan waktu sejak 28 Juli hingga 11 Agustus 2025 untuk menyiapkan persyaratan yang diminta. 

    Persyaratannya antara lain memiliki perizinan berusaha penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched atau circuit-switched melalui media fiber optik terestrial dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 61100.

    Lalu, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup melalui media fiber optik terestrial dengan KBLI 61100 sebagai proyek utama, bukan proyek pendukung. 

    Kemudian , memiliki NIB untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched melalui media nonkabel (BWA) dengan KBLI 61200 dan status proyek utama. Selain itu, penyelenggara ISP dengan KBLI 61921 juga dapat mengikuti seleksi selama tidak dalam pengawasan pengadilan karena kepailitan, tidak dinyatakan pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 

  • Target PNBP Bakti Komdigi Rp3,6 Triliun pada 2025

    Target PNBP Bakti Komdigi Rp3,6 Triliun pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Komdigi menargetkan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikontribusikan menyentuh Rp3,6 triliun pada 2025. 

    Adapun jika dibandingkan dengan realisasi PNBP Bakti 2024 yang mencapai Rp8 triliun, jumlah tersebut turun 55%. 

    Sekretaris Jenderal Komdigi Ismail mengatakan secara total target PNBP Komdigi pada 2025 sebesar Rp25,2 triliun dengan PNBP dari biaya hak penggunaan frekuensi, denda, dan lain sebagainya mencapai Rp21,6 triliun. 

    Dia menjelaskan pencapaian atas realisasi PNBP pada 2024 bersumber dari beberapa pendapatan yang tidak masuk ke dalam target, seperti pendapatan belanja tahun yang lalu, denda administrasi, pendapatan umum, dan pendapatan lainnya.

    Dengan kondisi tersebut maka pencapaian pada 2024 terlihat lebih besar dibandingkan target 2025. Namun sebenarnya tidak demikian. 

    “Tidak terjadi penurunan [target realisasi], hal tersebut menunjukkan bahwa nilai realisasi pendapatan Komdigi berada di atas target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan,” kata Ismail kepada Bisnis, Selasa (29/7/2025). 

    Sejalan dengan peningkatan tersebut, kata Ismail, Komdigi akan berupaya terus menjaga keseimbangan antara regulatory cost dengan komitmen operator untuk terus menggelar jaringan telekomunikasi yang berkualitas.

    Diketahui Bakti telah menyalurkan internet ke 27.805 titik di seluruh wilayah tertinggal di Indonesia. Melalui program Akses Internet (AI) puluhan ribu titik tersebut mendapat internet dari satelit Multifungsi Satria-1. 

    Satelit Satria-1 merupakan satelit Geostasioner yang mengorbit pada ketinggian 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps, dan menjadi satelit GEO dengan kapasitas terbesar di Indonesia saat ini.

    Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan Satelit Satria-1 berperan penting dalam menghubungkan daerah yang belum terkoneksi. Berbagai sektor menerima manfaat besar dari teknologi ini. 

    “Terdapat puluhan ribu titik mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan terlayani Satelit Satria-1,” kata Indah

    Fadhilah mengatakan total ada 27.805 titik yang telah menerima akses internet Satria-1. Bakti berharap pada tahun ini jumlahnya dapat menyentuh 30.000 titik.

    Sementara itu berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, sektor yang paling banyak mendapat manfaat dari Akses Internet Bakti adalah sektor pendidikan dengan 19.598 titik. Kemudian sektor pemerintahan (5.287 titik), sektor kesehatan (1.362 titik), pertahanan dan keamanan (455 titik), komunitas (394 titik), tempat ibadah (368 titik), pariwisata (132 titik), layanan bisnis (188 titik), dan transportasi publik (21 titik). 

    Adapun berdasarkan wilayahnya, sebanyak 7.464 titik (26,85%) berada di Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi sebanyak 4.816 titik (17,32%), Pulau Jawa sebanyak 4.738 titik (17,03%), Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 3.857 titik (13,88%), Kalimantan sebanyak 3.791 titik (13,63%), Maluku sebanyak 1.514 titik (5,45%), dan terakhir Papua sebanyak 1.625 titik (5,84%). 

    Langkah Bakti dalam menyalurkan internet 4G ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menghasilkan efek domino yang cukup besar. Salah satunya naiknya kemampuan dan daya saing digital masyarakat Indonesia di daerah tertinggal. 

    East Ventures melaporkan daya saing digital Indonesia meningkat lebih tinggi pada 2025 dibandingkan dengan 2025.  

    Melalui Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, East Ventures menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. 

  • Samsung Galaxy Z Fold7 Disiksa, Ketangguhannya Terbukti

    Samsung Galaxy Z Fold7 Disiksa, Ketangguhannya Terbukti

    Jakarta

    YouTuber Zack Nelson dari channel JerryRigEverything menguji ketangguhan Galaxy Z Fold7 menggunakan tes ekstrem seperti ditekuk, digores, dan dibakar. Ponsel layar lipat terbaru dari Samsung ini berhasil melewati tes itu dengan sangat baik.

    Tes pertama yang dilakukan adalah menggores layar utama dan cover screen Galaxy Z Fold7. Cover screen-nya, yang dilindungi Gorilla Glass Ceramic 2, mulai menunjukkan bekas goresan di tingkat kekerasan mineral 6 pada skala Moh.

    Layar utamanya, yang menggunakan Ultra Thin Glass (UTG) yang 50% lebih tebal dari generasi sebelumnya, mulai tergores pada level 2. Hal ini umum terjadi di layar foldable.

    Rangka aluminiumnya mulai tergores saat kontak dengan pisau, tapi seharusnya bisa bertahan terhadap kerusakan dari sebagian besar material yang ditemukan sehari-hari.

    Galaxy Z Fold7 mengalami tantangan terbesarnya saat dilumuri pasir dan dibengkokkan. Layar internal Galaxy Z Fold7 yang lebih besar tetap berfungsi normal setelah bergesekan dengan pasir, debu, dan kerikil.

    YouTuber ini juga sempat memasukkan pasir dan kerikil ke engsel Galaxy Z Fold7, dan melipat serta membuka ponsel berkali-kali. Meski begitu, ponsel layar lipat ini masih berfungsi seperti biasa.

    [Gambas:Youtube]

    Terakhir, Galaxy Z Fold7 dibengkokkan sekuat tenaga dalam keadaan dilipat dan dibuka. Bahkan setelah dibengkokkan ke belakang beberapa kali, panel kaca depan dan belakang tidak retak, dan ponsel juga masih berfungsi normal seperti biasa, seperti dikutip dari SamMobile, Selasa (29/7/2025).

    Samsung Galaxy Z Fold7 merupakan ponsel layar lipat paling tipis sedunia, tapi tes ini membuktikan perangkat ini benar-benar tangguh. Samsung menggunakan mekanisme engsel Armor FlexHinge yang dapat mengurangi lipatan di layar dan meningkatkan daya tahan dengan mendistribusikan tekanan secara merata.

    Cover screen-nya dilindungi Gorilla Glass Ceramic 2, sedangkan punggungnya dilapisi Gorilla Glass Victus 2. Layar utamanya menggunakan UTG yang 50% lebih tebal dengan lapisan titanium di bawahnya untuk meningkatkan kekuatan layar.

    Bicara soal layar, panel OLED yang dipakai di layar internal Galaxy Z Fold7 dapat dibuka tutup hingga 500.000 kali yang setara dengan pemakaian normal selama 10 tahun atau pemakaian berat selama enam tahun.

    (vmp/vmp)

  • China Diblokir, Ramai-ramai Bersatu Lawan Amerika

    China Diblokir, Ramai-ramai Bersatu Lawan Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan AI asal China mengumumkan kehadiran dua aliansi baru. Hal ini menunjukkan kompaknya raksasa China untuk melawan dominasi Amerika Serikat (AS) di sektor AI. 

    Pemerintah AS diketahui melakukan pembatasan ekspor chipset Nvidia, termasuk melarang H20 yang sebenarnya dirancang khusus untuk pasar China. Saat ini memang pembatasan itu sudah dicabut, namun dilaporkan pemerintah AS belum mengeluarkan lisensi yang memungkinkan Nvidia bisa mengekspor chip H20 ke China.

    Kebijakan Trump yang kerap berubah-ubah juga membawa kekhawatiran tersendiri. Untuk itu, perusahaan China tetap berupaya mengembangkan kemandirian untuk memperkuat pengembangan chip AI dalam negeri.

    Salah satu kelompok yang dibentuk bernama Aliansi Inovasi Ekosistem Model-Chip. Beberapa nama yang masuk dalam kelompok ini pernah terkena sanksi AS, seperti Huawei, Biren dan Moore Threads.

    Aliansi pertama akan menyatukan pengembang model bahasa besar (LLM) asal China dan produsen chip AI. Zhao Lidong, CEO Enflame yang masuk dalam kelompok menjelaskan aliansi bakal menjadi penghubung semua ekosistem teknologi.

    “Ini merupakan ekosistem inovatif yang menghubungkan seluruh rantai teknologi dari chip, model hingga infrastruktur,” kata Lidong, dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

    Berikutnya adalah Komite AI Kamar Dagang Umum Shanghai. Aliansi ini akan mempromosikan integrasi antara AI dengan transformasi industri

    Beberapa perusahaan yang ikut juga diketahui terkena sanksi AS, dari SenseTime dan StepFun. Nama lainnya yang masuk jadi anggota dari MiniMax, Metax dan Iluvatar CoreX.

    Pengumuman kedua aliansi ini bertepatan dengan Konferensi AI Dunia di Shanghai. Acara tersebut jadi ajang memamerkan berbagai produk AI milik perusahaan asal China.

    Huawei memperlihatkan CloudMatrix 384 yang menggunakan chip 910. Firma riset asal AS mengatakan chip itu mengungguli produk Nvidia GB200 NVL72 dalam beberapa metrik.

    Sementara Tencent meluncurkan sumber terbuka Hunyuan 3D World Model 1.0. Adapula Baidu yang memperkenalkan teknologi manusia digital untuk menciptakan siaran langsung virtual.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Final AFF U-23 Indonesia vs Vietnam, Netizen: Bismillah Juara

    Final AFF U-23 Indonesia vs Vietnam, Netizen: Bismillah Juara

    Jakarta

    Timnas Indonesia akan melakoni laga pamungkas menghadapi Vietnam di final Piala AFF U-23 2025. Meski duel tersebut akan berlangsung nanti malam, namun keriuhan fans sudah ramai di lini masa media sosial.

    Berdasarkan pantauan detikINET pada Selasa (29/7/2025), tagar #timnasday sudah menjadi perbincangan hangat warganet sejak pagi tadi. Banyak dari mereka memberikan semangat kepada Garuda Muda, mulai dari masyarakat hingga klub profesional sang pemain bermain.

    “Ubur ubur ikan lele, finall leee. Jangan menyerah dan jangan lemas. Terus rapatkan barisan untuk terus mendukung dengan penuh semangat timnas Indonesia U23. Satu langkah lagi demi trofi Mandiri Cup 2025. Menang dan juara buat malam ini!,” tulis seorang netizen.

    “Indonesia 1-0 Vietnam, Bismillah Indonesia Juara! ” tulis yang lain. Bismillah…Malam ini Garuda terbang tinggi dan pulang dengan gelar juara! Selamat bertanding, Timnas U23!,” tulis komentar berikutnya. Ini sebagian komentar netizen yang lain”

    [Gambas:Twitter]

    Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Vietnam U-23 berebut trofi Piala AFF U-23 2025. Laga final itu akan digelar sesaat lagi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pukul 20.00 WIB, Selasa (29/7/2025).

    Sebagaimana dikutip dari detiksport, Indonesia ke final setelah mengalahkan Thailand di semifinal lewat adu penalti. Sedangkan, Vietnam melaju dengan mengalahkan Filipina di empat besar.

    Vietnam adalah negara yang menjadi juara Piala AFF U-23 pada dua edisi sebelumnya. Ini sekaligus menjadi final kedua Indonesia melawan Vietnam secara beruntun.

    Jadi, bagaimana detikers, siap mendukung Timnas Indonesia U-23?

    (agt/fyk)

  • Mitratel (MTEL) Tak Takut Demam Starlink, Infrastruktur Saling Melengkapi

    Mitratel (MTEL) Tak Takut Demam Starlink, Infrastruktur Saling Melengkapi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel (MTEL) mengaku tak khawatir dengan demam satelit orbit rendah milik Elon Musk, Starlink, yang makin merajela. 

    Informasi yang beredar jumlah pengguna Starlink telah mencapai 80.000 pengguna, dengan 2.700 diantaranya digunakan oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah. 

    Pengguna Starlink yang masih bahkan membuat SpaceX menutup penerimaan pelanggan baru dari Indonesia selama 10 hari akibat kehabisan kapasitas. 

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Investasi/Corporate Secretary Mitratel Hendra Punama mengatakan, hadirnya layanan seperti Starlink dan berbagai teknologi satelit lainnya sebagai bagian dari dinamika ekosistem konektivitas yang terus berkembang.

    “Hal ini mencerminkan adanya kebutuhan akan solusi alternatif di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur terrestrial,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (29/7/2025).

    Hendra menekankan bahwa menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik masih menjadi tulang punggung utama penyediaan layanan telekomunikasi. Terutama, di kawasan urban dan suburban yang memerlukan stabilitas, kapasitas besar, dan kepatuhan terhadap regulasi domestik.

    Namun, Hendra melihat masing-masing teknologi memiliki keunggulan dan keterbatasan, serta dapat saling melengkapi sesuai dengan use case-nya.

    Diketahui, Mitratel membukukan pendapatan Rp2,26 triliun, naik 1,42% secara tahunan pada kuartal I/2025.  Pendapatan sewa menara telekomunikasi menyumbang Rp2,10 triliun, tumbuh 1,26% YoY.

    Sementara itu mengenai teknologi Taara yang menggunakan pendekatan Free Space Optical Communication (FSOC), Mitratel terbuka untuk mengadopsi teknoligi tersebut. 

    Mitratel melihat Taara berpotensi menjawab kebutuhan konektivitas di wilayah yang memiliki kendala geografis, seperti sungai, lembah, atau hutan.

    Mitratel memandang teknologi ini sebagai peluang yang dapat dieksplorasi lebih lanjut, terutama jika dapat melengkapi solusi yang sudah ada saat ini. 

    “Kami terbuka terhadap pendekatan kolaboratif dan tetap konsisten pada peran kami sebagai penyedia infrastruktur pasif yang mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan layanan operator secara berkelanjutan,” kata Hendra.

    Ke depan, Mitratel akan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang relevan dan menjaga fleksibilitas dalam mendukung kebutuhan industri telekomunikasi nasional.

  • Kenapa Kita Harus Menegakkan Kursi Pesawat Ketika Take Off dan Landing? Ini Penjelasan Pakar – Page 3

    Kenapa Kita Harus Menegakkan Kursi Pesawat Ketika Take Off dan Landing? Ini Penjelasan Pakar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Buat kamu yang sudah pernah berpergian dengan pesawat pasti mengetahui hal ini. Menegakkan kursi saat take off (lepas landas) dan landing (mendarat) sangat dianjurkan oleh pihak maskapai penerbangan.

    Umumnya, seorang pramugari akan datang dan meminta kamu untuk menegakkan sandaran kursi pesawat serta melipat meja. 

    Mungkin larangan ini akan cukup menjengkelkan, terutama saat kamu sedang bersiap untuk rehat sejenak.

    Namun sebenarnya seberapa penting larangan ini dan apa manfaatnya bagi kamu yang harus melakukannya setiap kali naik pesawat komersial?

    Perlu diketahui larangan biasanya diciptakan karena adanya sebuah masalah yang menjadi fokus pertimbangan bersama dalam suatu ikatan sosial masyarakat di wilayah tertentu.

    Menurut John J. Nance, seorang spesialis sistem keselamatan penerbangan saat sesi wawancara dengan Popular Science, dikutip Selasa (29/7/2025), “Dalam kondisi genting di mana sudut pandang tertutup asap, tentunya kamu tidak ingin mendapati hambatan seperti kursi atau pun bertabrakan dengan 150-180 orang yang ingin keluar dari ‘burung besi’”.

    Oleh karena itu, hal tersebut selaras dengan apa yang terjadi pada penetapan aturan oleh maskapai penerbangan.

    Mereka melihat kepentingan bersama manusia dengan menyoroti ragamnya kebutuhan individu saat terjadi sebuah proses evakuasi pesawat yang setidaknya berlangsung cepat selama 90 detik.

  • Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Jakarta

    Bukan cuma manusia yang bisa bernyanyi, lapisan es pun, ketika retak, ia akan mengeluarkan suara mirip manusia bernyanyi. Ternyata, ‘nyanyian’ gunung es cukup umum terdengar di Antartika.

    Pada 2014, tim ilmuwan berkeliling ke Ross Ice Shelf (RIS) Antartika, berharap bisa merekam perubahan musiman di lapisan es tersebut. Sebaliknya, mereka tak sengaja mendokumentasikan lanskap suara yang terdengar mengerikan.

    Jejak suara itu bergema melalui es yang tebal, seolah-olah es yang ‘menangis’ itu meneteskan air mata beku meratapi pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Tim tersebut menerbitkan penelitian mereka di Geophysical Research Letters.

    Berbentuk seperti retakan berbentuk segitiga, RIS adalah lapisan es terbesar di Antartika. Ditopang oleh gletser dari lapisan es Antartika Timur dan Barat, RIS kira-kira seukuran Spanyol, Prancis, atau Texas.

    Tentu saja, lapisan es ini telah lama membangkitkan rasa ingin tahu para ahli geologi. Namun mereka tidak pernah menyangka akan disambut dengan dentuman nada seismik yang aneh ini, serta ‘erangan’ dan ‘rintihan’ es yang mencair.

    Dalam makalah tersebut, para peneliti menjelaskan bahwa mereka menemukan anomali spektral aneh yang sulit dijelaskan, menunjukkan adanya gelombang seismik frekuensi tinggi yang terperangkap di beberapa meter teratas salju.

    Lapisan salju lepas beberapa meter teratas disebut firn. Firn ini sangat rentan terhadap perubahan suhu dan pola angin sekecil apa pun. Ketika es mengalami gangguan di permukaan, mereka terperangkap di dalam es sebagai gelombang seismik yang diam-diam beriak dan bergetar melalui lapisan es.

    “Inilah mengapa pencairan firn dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam destabilisasi lapisan es,” ujar Julien Chaput, seorang ahli geofisika dan matematika sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari Green Matters.

    Para peneliti menjelaskan, lapisan es tertutupi selimut salju tebal yang di atasnya terdapat bukit pasir salju raksasa, seperti bukit pasir di gurun pasir. Lapisan salju ini bertindak seperti mantel bulu bagi es di bawahnya, melindungi es di bawahnya dari pemanasan dan bahkan pencairan ketika suhu naik.

    Jadi, ketika variasi angin atau suhu memicu pencairan es, daya penahan selimut tebal ini kehilangan kekuatannya. Air gletser yang mengalir di lapisan yang lebih dalam mulai tumpah lebih bebas ke danau-danau di sekitarnya. Hal ini menyebabkan permukaan laut naik dan es mencair.

    Chaput dan timnya menggunakan 34 sensor seismik ultra-sensitif di es dalam di atas firn untuk memetakan struktur getaran paparan. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari sensor-sensor ini selama 3 tahun, hingga 2017.

    Mereka menemukan bahwa angin yang bertiup kencang di atas bukit salju RIS menyebabkan mantel bulu terus-menerus bergetar dan bergemuruh, seperti yang terdengar dalam video YouTube yang dibagikan oleh @AGUvideos.

    Ahli glasiologi Douglas MacAyeal menyamakan suara itu dengan sekelompok besar serangga yang berdengung atau serangga jangkrik yang melayang di atas rerumputan.

    “Rasanya seperti Anda meniup seruling, terus-menerus, di paparan es,” kata Chaput.

    Yang lebih mencengangkan lagi adalah dengungan seismik ini terus-menerus mengubah nada dan frekuensinya. Perubahan ini sebagian besar terpantau oleh perubahan kondisi cuaca.

    “Seperti musisi yang dapat mengubah nada seruling dengan mengubah lubang tempat udara mengalir atau seberapa cepat alirannya, kondisi cuaca di lapisan es dapat mengubah frekuensi getarannya dengan mengubah topografinya yang seperti bukit pasir,” jelas Chaput.

    Frekuensi yang terdeteksi awalnya tidak terdengar oleh pendengaran manusia, tetapi kemudian dapat didengar oleh Chaput yang mempercepatnya sekitar 1.200 kali. Meskipun terdengar menyeramkan, suara tersebut merupakan bongkahan berharga yang dapat menunjukkan apakah RIS berada di ambang kehancuran total.

    (rns/rns)

  • Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei berhasil mengalahkan Vivo, Oppo, dan Xiaomi dalam pasar smartphone China. Firma analis pasar Canalys melaporkan perusahaan itu menduduki peringkat pertama selama kuartal II-2025 lalu.

    Selama periode tersebut, Huawei mengirimkan 12,2 juta smartphone atau meningkat 15% di China. Pangsa pasarnya tercatat menjadi 18%, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (29/7/2025).

    Ini jadi kali pertama Huawei memimpin pasar sejak kuartal pertama 2024 lalu. Sebelumnya, raksasa China itu harus menghadapi sanksi dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang melumpuhkan bisnis smartphone-nya.

    Sejak tahun lalu, perusahaan bekerja agresif membangun kembali bisnisnya. Termasuk meluncurkan HarmonyOS 5 yang dinilai bisa mempercepat perluasan pengguna perangkat Huawei.

    “Langkah ini diharapkan mempercepat perluasan basis pengguna ekosistem independennya dan meningkatkan tuntutan kompabilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata analis Canalys, Lucas Zhong.

    Vivo bertengger di posisi ke-2 dengan pangsa pasar 17% atau turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Oppo berada di posisi ke-3 dengan pangsa pasar 16% atau turun 5% secara tahun-ke-tahun (YoY). Sementara itu, Xiaomi yang berada di posisi ke-4 berhasil mencatat pertumbuhan 3% dengan meraup pangsa pasar 15% YoY.

    Dalam laporan yang sama, bisnis HP Apple kembali bertumbuh di negara tersebut. Perusahaan asal AS mengalami peningkatan 4% secara tahunan.

    Canalys mencatat Apple mengirimkan 10,1 juta smartphone selama kuartal II dan menduduki peringkat lima dalam daftar.

    Ini jadi sinyal positif bagi Apple yang sempat tertatih-tatih di China. Canalys mengatakan strategi penyesuaian harga yang dilakukan pada seri iPhone 16 di negara tersebut dinilai berhasil membantu perusahaan kembali tumbuh.

    Selama kuartal II, sejumlah e-commerce China memberikan diskon pada seri iPhone 16. Upaya lainnya dengan menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Jakarta

    Huawei kembali menguasai pasar ponsel China pada kuartal kedua tahun 2025. Sementara itu, Apple mulai bangkit setelah penjualan iPhone menunjukkan pertumbuhan.

    Menurut laporan firma analis pasar teknologi Canalys, Huawei mengapalkan 12,2 juta unit ponsel di China dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni 2025. Jumlah tersebut menandakan kenaikan 15% dari periode yang sama tahun lalu.

    Berkat kenaikan ini, Huawei sekarang menjadi brand ponsel nomor satu di China dengan pangsa pasar 18%. Ini pertama kalinya Huawei mendominasi pasar ponsel di China sejak kuartal pertama tahun 2024.

    Sementara itu, Apple menduduki peringkat lima setelah mengapalkan 10,1 juta unit ponsel di China, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini pertama kalinya penjualan iPhone tumbuh di China sejak kuartal keempat tahun 2023.

    Pertumbuhan yang dialami Huawei dan Apple terjadi di tengah persaingan di pasar China yang semakin kompetitif. Dalam setahun belakangan, Huawei kembali agresif meluncurkan ponsel baru setelah sempat dibuat lumpuh akibat sanksi dagang AS.

    Belum lama ini, Huawei juga meluncurkan sistem operasi HarmonyOS 5 sebagai pesaing Android dan iOS. HarmonyOS 5 dikembangkan sendiri oleh Huawei dan dirancang untuk berbagai perangkat termasuk ponsel dan laptop.

    “Langkah ini diperkirakan dapat mempercepat ekspansi basis pengguna ekosistem independennya, sekaligus meningkatkan permintaan tentang kompatibilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata Lucas Zhong, analis di Canalys, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (29/7/2025).

    Apple juga menghadapi persaingan ketat dari vendor lokal seperti Huawei dan Xiaomi. Perusahaan besutan Steve Jobs itu telah menyesuaikan harga iPhone 16 series di China secara strategis yang membantunya tumbuh signifikan.

    Sejumlah platform e-commerce di China juga memberikan diskon untuk iPhone 16 series selama kuartal terakhir, dan Apple juga menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (vmp/vmp)