Jenis Media: Tekno

  • Amvesindo Dorong Perbaikan Tata Kelola Usai Kasus MDI Ventures-Tanihub Mencuat

    Amvesindo Dorong Perbaikan Tata Kelola Usai Kasus MDI Ventures-Tanihub Mencuat

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) buka suara soal kasus hukum yang menyeret sejumlah perusahaan modal ventura – termasuk beberapa anggota asosiasi – terkait dengan dugaan penyalahgunaan dana investasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    Sebagaimana diketahui, MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., bersama startup agritech Tanihub terlibat dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    Wakil Ketua IV Amvesindo Rama Mamuaya mengatakan pihaknya menghormati dan mendukung penuh proses hukum yang tengah dilakukan oleh aparat penegak hukum.

    Dia juga menyampaikan keprihatinan atas kasus hukum yang menyeret sejumlah perusahaan modal ventura, termasuk beberapa anggota Amvesindo, terkait dugaan penyalahgunaan dana investasi dan TPPU.

    “Amvesindo menghormati dan mendukung penuh proses hukum yang tengah dilakukan oleh aparat penegak hukum,” kata Rama dalam siaran pers, dikutip Bisnis Rabu (30/7/2025).

    Sebagai asosiasi yang menaungi pelaku industri modal ventura dan investasi startup di Indonesia, Rama menyebut Amvesindo memiliki komitmen yang kuat untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah, pelaku industri, investor, dan masyarakat dalam membangun ekosistem investasi digital yang sehat, profesional, dan berkelanjutan.

    Walaupun terdapat kasus yang sedang berjalan, sambungnya, ekosistem startup dan investasi digital Indonesia tetap memiliki kontribusi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, serta menciptakan inovasi dan solusi bagi tantangan sosial masyarakat.

    Amvesindo akan terus mendorong praktik tata kelola yang baik, kepatuhan terhadap regulasi, dan penguatan kapasitas anggota melalui pelatihan, dialog kebijakan, dan pengawasan mandiri.

    “Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap menjaga kepercayaan terhadap potensi jangka panjang industri ini, sambil bersama-sama memperbaiki celah-celah sistemik yang ada,” kata Rama.

    Pemerintah diminta mengambil peran lebih aktif dalam mengawasi arus pendanaan ke startup.

    Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (Idiec), Tesar Sandikapura menilai perlunya langkah konkret untuk memastikan kasus serupa tidak terjadi lagi pada masa depan. Salah satunya adalah pembentukan dewan pengawas khusus untuk sektor modal ventura.

    “Mesti ada dewan pengawas modal ventura mirip OJK. Setiap ada pendanaan lewat VC, mesti diawasi semua proses dan aliran dana serta pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan. Jangan sampai ini jadi ‘gorengan di dalam’,” ujar Tesar kepada Bisnis, Rabu (30/7/2025).

    Menurut Tesar sejauh ini belum terdapat sistem pengawasan menyeluruh terhadap aktivitas modal ventura, yang membuka celah bagi penyalahgunaan dana dan konflik kepentingan antara investor dan startup yang didanai.

    Berbeda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda berpendapat keterlibatan pemerintah dalam pengawasan pendanaan tidak boleh berlebihan.

    Dia menilai peran utama pemerintah seharusnya sebagai regulator bukan sebagai pengawas operasional secara langsung.

    “Pemerintah hanya perlu menciptakan peraturan yang prudent dan mendukung ekosistem digital, termasuk untuk VC. Jangan sampai terlalu dalam mengawasi pendanaan, karena bisa menimbulkan intervensi yang merugikan ekosistem ke depan,” kata Huda.

    Dia menggarisbawahi bahwa regulasi yang tepat sasaran dan tetap memberi ruang gerak kepada pelaku industri jauh lebih efektif dibanding kontrol langsung yang berpotensi menyebabkan birokratisasi dan menurunkan minat investor.

    Sebagai solusi, Huda mengusulkan agar pemerintah mewajibkan VC, khususnya yang menyalurkan dana ke startup digital, untuk menyampaikan pelaporan keuangan dan kinerja secara berkala melalui badan audit independen.

    “Bisa juga melalui sistem pelaporan berbasis digital yang transparan dan bisa dipantau publik atau regulator,” ujarnya.

  • Meta Setop Iklan Politik di Uni Eropa Mulai Oktober 2025, Apa Alasannya? – Page 3

    Meta Setop Iklan Politik di Uni Eropa Mulai Oktober 2025, Apa Alasannya? – Page 3

    Selain regulasi iklan politik, Uni Eropa juga tengah menggencarkan berbagai kebijakan tambahan yang menyasar perusahaan teknologi besar, termasuk melalui AI Act yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan secara ketat.

    Kawasan ini juga menerapkan larangan terhadap praktik pelacakan iklan yang dinilai berlebihan serta meningkatkan pengawasan terhadap dominasi pasar oleh perusahaan raksasa seperti Meta, Google, dan Amazon.

    Kebijakan baru Meta menghentikan iklan politik di Uni Eropa dinilai sebagai sinyal penting bahwa tekanan regulasi mulai memengaruhi strategi layanan global perusahaan teknologi.

    Pengguna di kawasan tersebut kemungkinan akan menyaksikan perubahan signifikan terhadap konten dan fitur yang mereka akses, khususnya menjelang tahun politik.

    Hingga kini, belum ada kepastian apakah kebijakan ini akan diperluas ke wilayah lain di luar Uni Eropa.

  • Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang masif beberapa tahun terakhir mendorong lebih banyak orang menggunakannya. Banyak penggunaan AI masih terkait pencarian informasi, belum menyentuh untuk produktivitas sehari-hari.

    Laporan ini berasal dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research. Salah satu yang terungkap adalah lebih dari separuh masyarakat AS menggunakan AI untuk mencari informasi, jumlahnya 60% untuk yang berusia tua. Sementara itu, lebih banyak warga berusia kurang dari 30 tahun yang memakai AI, yakni 74%. 

    Hasil pencarian dengan AI diketahui juga dimanfaatkan mesin pencarian seperti Google. Perusahaan menyediakan respon dari AI di bagian atas hasil pencarian. Hal ini menunjukkan dampak perubahan aktivitas dan kebiasaan manusia modern yang mulai bergantung pada kemampuan AI.

    Meski begitu, seorang warga Los Angeles berusia 28 tahun, Sanaa Wilson mengatakan masih membaca hasil pencarian menyeluruh jika menyangkut informasi yang lebih spesifik.

    “Tapi kalau menyangkut berita spesifik, terkait apa yang terjadi di California atau pada sistem pendidikan dan hal semacam itu, saya akan gulir ke bawah sedikit,” jelasnya.

    Mereka yang berusia muda juga lebih banyak menggunakan AI saat mencari ide. Jumlahnya mencapai 62%, dibandingkan masyarakat AS berusia tua yang memanfaatkan fungsi tersebut sebanyak 40%.

    Jumlah penggunaan AI kian menurun untuk mengerjakan tugas pekerjaan. Masyarakat berusia di bawah 30 tahun masih lebih banyak 52% dibandingkan warga AS berusia tua yang hanya 37%.

    Menariknya, laporan itu juga mengungkapkan salah satu penggunaan AI adalah untuk menemani penggunanya. Hal ini lebih umum dilakukan anak muda (25%) dibandingkan mereka yang berada di usia lebih tua (16%).

    Wilson mengaku tak menggunakan AI sebagai temannya. Meskipun dia memahami banyak orang yang tertarik karena pengalaman sosial generasi akibat pandemi Covid-19.

    “Saya paham dan bersimpati dengan alasan kenapa orang-orang sesuai saya memanfaatkannya untuk itu,” jelasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Kencan Asal AS Tea Matikan Fitur Pesan Setelah Data Pengguna Diretas

    Aplikasi Kencan Asal AS Tea Matikan Fitur Pesan Setelah Data Pengguna Diretas

    Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi kencan asal Amerika Serikat (AS) khusus perempuan, Tea, menangguhkan fitur pesan langsung setelah serangkaian pelanggaran keamanan pembocoran data pribadi serta komunikasi sensitif para penggunanya.

    Mengutip Reuters, aplikasi yang juga dikenal dengan nama Tea Dating Advice itu menyampaikan informasi penonaktifan tersebut lewat TikTok.

    Dalam serangkaian unggahan di TikTok, Tea Dating Advice menyatakan telah menonaktifkan fitur pesan “dengan sangat hati-hati” setelah menemukan adanya pelanggaran.

    Pengumuman ini muncul setelah laporan dari media teknologi 404Media pekan lalu yang mengungkapkan perusahaan secara tidak sengaja telah membocorkan nama, swafoto (selfie), dan dokumen identitas ribuan perempuan.

    Laporan kedua yang dirilis Selasa (29/7/2025) pagi menyebutkan pesan langsung — termasuk percakapan sensitif seputar aborsi dan perselingkuhan — juga ikut terekspos.

    Aplikasi ini — yang mengklaim memiliki 4,6 juta pengguna — dipasarkan sebagai platform keamanan kencan yang dapat digunakan perempuan untuk menghindari pria yang selingkuh, tidak jujur, atau lebih buruk lagi.

    Pengguna Tea didorong membagikan informasi tentang calon pasangan kencan, membuat peringatan terhadap nama-nama pria, serta memberi tanda bahaya (red flags) pada pria yang dianggap tidak layak dan tanda aman (green flags) bagi yang tidak bermasalah.

    Dalam unggahan TikTok perusahaan, perusahaan menyebut Federal Bureau of Investigation (FBI) tengah menyelidiki pelanggaran tersebut.

    Menurut Direktur Keamanan Siber Electronic Frontier Foundation Eva Galperin, konsep dasar aplikasi ini menciptakan semacam jaringan informasi rahasia berskala besar yang digerakkan oleh pengguna anonym yang sejak awal sudah agak mencurigakan.

     

  • FBI Kasih Peringatan Bahaya, Setop Cas HP di Sini!

    FBI Kasih Peringatan Bahaya, Setop Cas HP di Sini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aktivitas yang padat kerap membuat baterai HP boros. Tak jarang baterai HP tiba-tiba berkurang drastis, bahkan habis total, saat berada di ruang publik.

    Jika sudah begini, banyak orang yang langsung memilih memanfaatkan stop kontak terdekat untuk mengisi daya (charging) HP. Namun, kebiasaan ini perlu diwaspadai.

    Ternyata ada risiko bahaya besar yang mengintai ketika melakukan pengisian daya HP di ruang publik. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) atau FBI, bahkan memberi peringatan keras yang melarang kebiasaan tersebut. FBI menyebut penjahat siber kini bisa membajak fasilitas umum dan menyusupkan malware.

    Malware merupakan software berbahaya yang memberikan akses peretas ke perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, atau komputer.

    “Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan,” begitu CNBC International melansir cuitan FBI Denver, dikutip Rabu (30/7/2025).

    “Penjahat telah menemukan cara untuk menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat. Bawa pengisi daya dan kabel USB Anda sendiri dan gunakan stopkontak listrik sebagai gantinya,” tambahnya.

    FBI menawarkan panduan serupa di situs webnya untuk menghindari fasilitas charging umum tersebut. Namun buletin itu tidak menunjukkan contoh kerugian konsumen dari pembajakan tersebut.

    Komisi Komunikasi Federal (FCC) juga telah memperingatkan tentang “juice jacking” ini sejak 2021 lalu. Pada saat itu FCC memperingatkan bahwa perangkat konsumen dengan kabel USB dapat dibajak melalui perangkat lunak yang kemudian dapat menyedot nama pengguna dan kata sandi.

    “Komisi mengatakan kepada konsumen untuk menghindari fasilitas publik tersebut,” tulis CNBC International.

    Untuk itu, sebaiknya pastikan baterai HP terisi penuh sebelum bepergian. Lebih baik membawa powerbank ke mana-mana, ketimbang harus mengandalkan tempat pengisian daya di tempat umum. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perbandingan Samsung Z Fold & Flip 7 vs Z Fold & Flip 6: Harga dan Spesifikasi

    Perbandingan Samsung Z Fold & Flip 7 vs Z Fold & Flip 6: Harga dan Spesifikasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung akan segera meluncurkan seri ponsel Flagship terbarunya, Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, pada Rabu, (30/07/25)

    Smartphone lipat yang sudah ada sejak sekitar tahun 2020 ini menghadirkan desain dan inovasi terkini dalam produk terbarunya, khususnya dengan beragam fitur AI dengan kemampuan multimodal yang intuitifnya, serta didukung dengan kamera berkualitas tinggi.

    Kurang lebihnya, fitur-fitur yang ditawarkan oleh seri Z Fold dan Flip terbaru akan serupa dengan seri sebelumnya, Z Fold 6 & Z Flip 6, hanya saja dilengkapi dengan fitur AI yang lebih disempurnakan, dan juga dimensi layar yang lebih memberikan kenyamanan bagi pengguna ketika memakainya.

    Berikut ini perbandingan Samsung Galaxy Z Flip 7 & Fold 7 dengan seri Flip 6 dan Fold 6:

    Samsung Z Fold 7 & Flip 7

    Z Flip 7:

    Layar utama 6,9 inci (4.1 inci ketika dilipat), resolusi 2520 x 1080 piksel, Super AMOLED, Color Depth 16M

    Prosesor: Exynos 2500

    RAM: 12 GB

    Memori Internal: 256 GB atau 512 GB

    Kamera Belakang: 50.0 MP + 12.0 MP

    Kamera Depan: 10.0 MP

    Baterai: 4.300 mAh

    Dimensi: 166.7 x 75.2 x 6.5 (85.5 x 75.2 x 13.7 ketika dilipat)

    Bobot: 188g

    Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, Dual SIM (SIM 1 + eSIM/Dual eSIM)

    Harga: Rp17.999.000

    Z Fold 7:

    Layar 8.0 inci (6.5 inci ketika dilipat), resolusi 2520 x 1080 piksel, Dynamic AMOLED 2X, Color Depth 16M

    Prosesor: Snapdragon®️ 8 Elite for Galaxy

    RAM: 12 GB/16 GB (Khusus Memori 1 TB)

    Memori Internal: 256 GB/512 GB/1 TB

    Kamera Belakang: 200.0 MP + 12.0 MP + 10.0 MP

    Kamera Depan: 10.0 MP

    Baterai: 4.400 mAh

    Dimensi: 158.4 x 143.2 x 4.2 (158.4 x 72.8 x 8.9 ketika dilipat)

    Bobot: 215g

    Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, Dual SIM (SIM 1 + eSIM/Dual eSIM)

    Fitur lain: Gemini Live, Seamless actions across apps, Now Brief

    Harga: Rp28.499.000

    Kamera Z Fold 6

    Samsung Z Fold 6 & Flip 6

    Z Flip 6:

    Layar utama 6,7 inci (3.4 inci ketika dilipat), resolusi 2520 x 1080 piksel, Super AMOLED, Color Depth 16M

    Prosesor: Snapdragon®️ 8 Gen 3 Mobile Platform for Galaxy

    RAM: 12 GB

    Memori Internal: 256 GB atau 512 GB

    Kamera Belakang: 50.0 MP + 12.0 MP

    Kamera Depan: 10.0 MP

    Baterai: 4.000 mAh

    Dimensi: 165.1 x 71.9 x 6.9 (85.1 x 71.9 x 14.9 ketika dilipat)

    Bobot: 187g

    Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, Dual SIM (SIM 1 + eSIM/Dual eSIM)

    Harga: sekitar Rp11.599.000

    Z Fold 6:

    Layar 7.6 inci (6.3 inci ketika dilipat), resolusi 2520 x 1080 piksel, Dynamic AMOLED 2X, Color Depth 16M

    Prosesor: Snapdragon®️ 8 Gen 3 Mobile Platform for Galaxy

    RAM: 12 GB/16 GB (Khusus Memori 1 TB)

    Memori Internal: 256 GB/512 GB/1 TB

    Kamera Belakang: 50.0 MP + 12.0 MP + 10.0 MP

    Kamera Depan: 10.0 MP

    Baterai: 4.400 mAh

    Dimensi: 158.4 x 143.2 x 4.2 (158.4 x 72.8 x 8.9 ketika dilipat)

    Bobot: 239g

    Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, Dual SIM (SIM 1 + eSIM/Dual eSIM)

    Fitur lain; Gemini Live, Circle to Search, Call Assist

    Harga: sekitar Rp20.799.000

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Kreator Baru Bermunculan, Begini Strategi TikTok Bangun Ekosistem di Asia Tenggara – Page 3

    Kreator Baru Bermunculan, Begini Strategi TikTok Bangun Ekosistem di Asia Tenggara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – TikTok, platform media sosial (medsos) milik ByteDance mengakui terus memperluas basis kreator konten mereka di berbagai negara, khususnya di Asia Tenggara dan Indonesia.

    Hal ini diungkap langsung oleh Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations, Southeast Asia, TikTok, saat dijumpai dalam acara TikTok SEA Growth Summit 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

    “Kreator itu lahir setiap hari, di mana awalnya hanya sebatas user biasa tadinya hanya nonton, tiba-tiba mulai bikin konten,” ucap Angga. Proses konversi ini terjadi secara alami, seiring banyaknya pengguna akhirnya beralih menjadi kreator TikTok.

    Berkaca dari semakin tinggi dan pesatnya pertumbuhan ini, platform berbagi video pendek asal China ini menjalankan tiga strategi utama:

    1. Ada Tim Lokal untuk Tangkap Tren Daerah

    Angga menegaskan, insight lokal dalam proses perekrutan dan pembinaan kreator sangat penting. “Kami punya tim lokal di setiap market. Jadi ada local insight sangat penting untuk menangkap tren,” jelasnya. 

    Karenanya, perusahaan bisa langsung merespons tren dengan cepat dan tepat sasaran di setiap negara, termasuk Indonesia.

     

  • Awas Rekening Terkuras Lewat HP, OJK Ungkap 4 Modusnya

    Awas Rekening Terkuras Lewat HP, OJK Ungkap 4 Modusnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan layanan digital membuat kita lebih mudah saat akan bertransaksi. Karena aktivitas itu bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja dengan bermodalkan HP.

    Namun di sisi lain, ini juga bisa petaka. Penipuan online kian merajalela.

    Para penipu biasanya berupaya untuk mengambil data para korbannya. Sebelum akhirnya menggunakannya untuk mengakses layanan keuangan dan mengurasnya.

    Mereka akan menggunakan banyak cara untuk mencuri data. Ada sejumlah modus yang digunakan agar tujuan para penipu bisa tercapai.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan empat modus penipuan. Berikut cara daftar dan menghindarinya:

    Skimming

    Skimming adalah salah cara untuk mencuri data dan informasi dari kartu kredit. Biasanya akan dilakukan melalui ATM.

    Berikut cara menghindari kejahatan tersebut:

    Hindari lokasi ATM yang sepi
    Perhatikan situasi booth ATM, pastikan tidak ada benda mencurigakan (Kamera pengintai PIN dan lain-lain)
    Tutup tangan saat menekan PIN di mesin ATM atau EDC
    Ganti PIN kartu secara rutin
    Gunakan kartu yang telah memiliki teknologi chip
    Periksa transaksi rekening secara rutin
    Segera blokir kartu jika terjadi transaksi mencurigakan dan hubungi call center

    Phishing

    Mungkin kita sering mendengar modus ini. Phishing akan berupaya mendapatkan data dan informasi dengan menggunakan email, telepon, hingga pesan.

    Berikut cara menghindarinya:

    Rutin memeriksa keamanan gadget
    Menyimpan informasi login dengan hati-hati
    Tidak mengikuti perintah email atau pesan teks mencurigakan
    Mengakses website dengan SSL
    Waspada menerima telpon tidak dikenal
    Tidak mudah tergiur hadiah yang ditawarkan email atau pesan teks
    Memasang aplikasi pelindung phising

    Social Engineering

    Social Engineering berupaya dengan memanipulasi psikologis korban. Dengan begitu korban akan memberikan data pribadi yang bersifat rahasia.

    Berikut cara menghindarinya:

    Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berformat APK
    Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut
    Tidak asal klik link/file yang dikirimkan
    Jika sudah terklik dan install file tersebut, cepat matikan koneksi data seluler dan WIFI pada perangkat
    Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut
    Uninstall aplikasi tersebut
    Ubah username, PIN dan password mobile banking termasuk email pribadi
    Lebih aman untuk dilakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik

    Sniffing

    Sniffing adalah tindakan penyadapan jaringan internet. Para penipu berupaya mendapatkan informasi seperti username dan password m-banking.

    Berikut cara menghindari kejahatan ini:

    Jangan asal mengunduh aplikasi atau klik tautan (link) yang dikirim melalui WhatsApp, SMS, atau email dari sumber tidak jelas
    Cek keaslian nomor telepon, WhatsApp, SMS, dan email dengan cara menghubungi call center resmi perusahaan terkait yang dicatut namanya pada pesan tersebut
    Unduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya seperti Google Playstore dan App Store
    Aktifkan notifikasi dari berbagai transaksi rekening agar kamu bisa memantau segala transaksi baik yang kamu lakukan maupun yang mencurigakan
    Ganti kata sandi dan PIN di berbagai aplikasi layanan keuangan seperti mobile banking, e-wallet dan lainnya
    Jangan asal gunakan jaringan internet (Wifi) di ruang publik ketika akan melakukan transaksi keuangan

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Maskapai Penerbangan Terbesar Rusia Batalkan 60 Perjalanan Akibat Serangan Siber

    Maskapai Penerbangan Terbesar Rusia Batalkan 60 Perjalanan Akibat Serangan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan nasional Rusia, Aeroflot, membatalkan lebih dari 60 perjalanan serta mengalami keterlambatan parah pada penerbangan lain setelah mengalami serangan siber.

    Mengutip Bleeping Computer, kelompok peretas Ukraina bernama Silent Crow dan Belarusia bernama Cyberpartisans BY mengeklaim sebagai pihak yang melancarkan aksi tersebut.

    Berdasarkan informasi di X dan telegram, pelaku mengaku menyusup ke infrastruktur TI Aeroflot selama lebih dari 1 tahun, memetakan sistem secara mendalam untuk mengidentifikasi seluruh sumber daya yang bernilai, untuk dihancurkan.

    Kedua kelompok tersebut mengaku berhasil mengakses 122 hypervisor, 43 instalasi virtualisasi ZVIRT, sekitar 100 antarmuka iLO yang digunakan untuk manajemen server, serta empat kluster Proxmox.

    Termasuk, menyalin seluruh basis data dari riwayat penerbangan dan workstation karyawan (termasuk eksekutif puncak), server penyadapan yang berisi rekaman percakapan telepon, serta sistem pemantauan personel.

    Pada hari serangan, para peretas mengklaim telah menghapus 7.000 server fisik dan virtual yang meng-host 12TB basis data, 8TB file Windows Share, dan 2TB email korporat.

    Dengan armada 171 pesawat, 33.500 karyawan, dan 104 tujuan penerbangan, Aeroflot merupakan maskapai terbesar di Rusia, dengan pemerintah memegang 74% saham.

    Tahun lalu, perusahaan ini melayani lebih dari 55 juta penumpang, mencakup lebih dari 42% pangsa pasar penerbangan domestik.

    Pembatalan dan penundaan penerbangan dikabarkan masih terjadi hingga saat ini, dan beberapa penerbangan dijadwalkan tetap dilakukan tanpa dukungan sistem komputer.

    Serangan ini bukan kali pertama kelompok Ukraina mengklaim berhasil meretas sektor transportasi udara Rusia.

    Pada November 2023, dinas intelijen Ukraina yang berada di bawah Kementerian Pertahanan mengklaim telah meretas Badan Transportasi Udara Federal Rusia, Rosaviatsia.

    Dalam serangan tersebut, para peretas membocorkan data yang mencerminkan kondisi memburuk akibat sanksi internasional dan kekurangan suku cadang.

  • HP China Minggir, Ponsel Buatan India Mendadak Laku Keras

    HP China Minggir, Ponsel Buatan India Mendadak Laku Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Smartphone buatan India kini tengah naik daun di Amerika Serikat (AS). Untuk pertama kalinya, India menggeser dominasi China sebagai eksportir ponsel terbesar ke Negeri Paman Sam, menurut data terbaru dari Canalys.

    Pada kuartal II 2025, ponsel yang dirakit di India menyumbang 44% dari total impor smartphone AS, melonjak drastis dari hanya 13% tahun lalu. Volume smartphone buatan India secara keseluruhan meningkat 240% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sebaliknya, ekspor smartphone asal China anjlok dari 61% menjadi hanya 25%. Bahkan Vietnam kini menyalip China dengan kontribusi 30%.

    Analis menyebut lonjakan ini tidak lepas dari pergeseran agresif Apple dalam rantai produksi globalnya. Raksasa teknologi itu kini gencar memproduksi iPhone di India untuk menghindari risiko tarif dan ketegangan dagang antara AS dan China.

    Apple bahkan dikabarkan ingin memproduksi seperempat dari seluruh iPhone di India dalam beberapa tahun mendatang. Beberapa model iPhone 16 Pro bahkan mulai dirakit di negara itu.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada Apple dan mendesak CEO Tim Cook untuk memproduksi iPhone di dalam negeri, sebuah langkah yang dinilai para ahli hampir mustahil karena dapat menyebabkan harga iPhone melonjak, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (30/7/2025).

    Meskipun beberapa produk utama Apple, termasuk iPhone dan laptop Mac, menerima pengecualian dari kebijakan tarif “resiprokal” Trump, para pejabat memperingatkan bahwa itu bisa saja bersifat sementara.

    Tak hanya Apple, Samsung dan Motorola juga mulai mengikuti jejak serupa, meski dengan kecepatan yang lebih lambat.

    Namun demikian, tingkat hasil produksi atau indikator efisiensi manufaktur di India dan Vietnam masih lebih rendah dibandingkan China.

    Renaud Anjoran, wakil presiden eksekutif Agilian Technology, produsen elektronik yang berbasis di China, menyebutkan hal ini disebabkan oleh pengalaman kerja yang terbatas serta hambatan logistik.

    Meskipun pengiriman, yang mewakili jumlah perangkat yang dikirim ke pengecer, tidak merefleksikan angka penjualan akhir, data ini tetap menjadi indikator permintaan pasar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]