Jenis Media: Tekno

  • Orang Amerika Tiba-Tiba Berebut HP Samsung, Ini Model Incarannya

    Orang Amerika Tiba-Tiba Berebut HP Samsung, Ini Model Incarannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple masih menjadi raja pasar smartphone di Amerika Serikat pada kuartal II 2025. Data terbaru dari Canalys yang menunjukkan bahwa iPhone menguasai 49% pasar smartphone AS, unggul jauh dari para pesaingnya.

    Samsung membuntuti di posisi kedua dengan pangsa pasar 31%, diikuti Motorola 12%, Google 3%, dan TCL 3%.

    Meski memimpin, Apple mengalami penurunan performa. Pengiriman iPhone tercatat 13,3 juta unit atau turun 11% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, saat Apple mengirimkan 14,9 juta unit dan menguasai 56% pasar.

    Sementara itu, Samsung mencatat lonjakan signifikan. Pengiriman smartphone Samsung naik 38% secara tahunan menjadi 8,3 juta unit, yang dipicu oleh ekspansi lini Galaxy A.

    Motorola juga tumbuh tipis 2% menjadi 3,2 juta unit, sementara Google naik 13% ke 0,8 juta unit. Sebaliknya, TCL mengalami penurunan drastis sebesar 23%.

    Canalys mencatat bahwa secara keseluruhan, pasar smartphone AS hanya tumbuh 1% secara tahunan, menandakan bahwa meski vendor mempercepat distribusi, permintaan pasar masih lesu akibat tekanan ekonomi.

    Apple sendiri tengah mempercepat diversifikasi produksi dengan memindahkan sebagian besar kapasitas ekspor ke India. Kuartal ini menjadi momen pertama India melampaui China sebagai pusat manufaktur terbesar untuk smartphone yang dijual di AS.

    “Apple telah meningkatkan kapasitas produksinya di India dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari strategi ‘China Plus One’-nya dan telah memilih untuk mengalokasikan sebagian besar kapasitas ekspornya di India untuk memasok pasar AS hingga saat ini pada 2025,” kata Sanyam Chaurasia, Analis Utama di Canalys.

    Samsung dan Motorola juga telah meningkatkan pangsa pasokan yang ditujukan untuk AS dari India, meskipun pergeseran mereka jauh lebih lambat dan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan Apple.

    Motorola, serupa dengan Apple, memiliki pusat manufaktur utama di China, sedangkan Samsung lebih bergantung pada produksi smartphone-nya di Vietnam.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Kencan Disusupi Malware Kuras Rekening, Cek Modusnya

    Aplikasi Kencan Disusupi Malware Kuras Rekening, Cek Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malware SarangTrap dilaporkan terdapat pada ratusan aplikasi terkait kencan online. Aplikasi akan mencuri data pribadi pengguna dan menyebarkannya.

    Laporan dari peneliti keamanan Zimperium Zlab mengatakan SarangTrap terdapat lebih dari 250 aplikasi dan 80 domain. Bukan hanya kencan, aplikasi itu juga termasuk jejaring sosial palsu.

    Malware akan mencuri informasi, kontak, foto hingga data lain dari perangkat korbannya. Selain itu, sejumlah korban ada yang diminta memberikan akses dengan modus ‘interaksi emosional’ atau ‘kode undangan’ eksklusif.

    “Pengguna yang ingin terhubung akan dimanipulasi agar memberikan akses pada sejumlah data pribadi mereka,” kata tim zLabs, dikutip dari Tech Radar.

    Untuk menipu korbannya, kabarnya aplikasi berbahaya tersebut diindeks dalam mesin pencarian. Dengan begitu terlihat seperti aplikasi resmi.

    Banyak orang Korea Selatan yang disebut jadi sasaran penipuan malware SarangTrap.

    Berikut beberapa nama aplikasi dalam temuan tersebut:

    1. Pilatess
    2. Mfile
    3. Zcloud
    4. Haikiss
    5. WhaleS
    6. KingCloud
    7. Acloud
    8. Cloud-k
    9. AceCloud
    10. Lovelush
    11. LOVESS
    12. Slovehome
    13. Erotic-s
    14. BKing
    15. YOLO

    Terdapat sejumlah tips untuk menghindari kejahatan ini. Salah satunya tidak mengunduh aplikasi dari link tidak dikenal atau toko aplikasi tidak resmi.

    Ratusan aplikasi ini dipastikan tidak akan bisa ditemukan pada toko aplikasi resmi Play Store dan App Store. Baik Apple dan Google juga cukup teliti pada repositori aplikasi.

    Waspada juga saat menggunakan aplikasi yang membutuhkan izin atau kode undangan yang tidak biasa. Selain itu tinjau tiap izin aplikasi diberikan dan profil aplikasi yang dipasang di HP secara berkala.

    Terakhir gunakan solusi keamanan seluler. Dengan begitu dapat dengan cepat mendeteksi dan memblokir malware yang menyusup ke dalam ponsel.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bos OpenAI Sam Altman Mengaku Takut sama GPT-5, Kenapa? – Page 3

    Bos OpenAI Sam Altman Mengaku Takut sama GPT-5, Kenapa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – CEO OpenAI, Sam Altman, kembali menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan mengejutkan soal generasi terbaru teknologi kecerdasan buatan (AI) buatan perusahaannya, GPT-5.

    Dalam sebuah wawancara podcast bersama komedian Theo Von, This Past Weekend, Altman mengungkapkan GPT-5 membuatnya merasa tidak nyaman, bahkan sampai takut.

    Mengutip TechRadar, Kamis (31/7/2025), Altman menyamakan momen saat ia berinteraksi dengan GPT-5 seperti melihat proyek Manhattan–referensi historis untuk pengembangan senjata nuklir pertama di dunia.

    Menurutnya, GPT-5 terasa sangat cepat dan kuat, sehingga membuatnya gugup. Meski begitu, pengembangan teknologi ini terus dilanjutkan tanpa jeda.

    “Rasanya seperti menatap sesuatu yang kita ciptakan tapi tidak sepenuhnya kita pahami,” ujar Altman.

    Di sisi lain, ia mengkritik lemahnya regulasi AI saat ini, di mana tidak ada pengawasan yang memadai.

    GPT-5 sendiri disebut akan jauh melampaui GPT-4 dalam hal kecanggihan, membuat kekhawatiran soal kontrol dan dampak teknologi ini makin relevan.

  • Video: Pantau Kesehatan Bumi Lewat Planetary Boundary Health Check

    Video: Pantau Kesehatan Bumi Lewat Planetary Boundary Health Check

    Video: Pantau Kesehatan Bumi Lewat Planetary Boundary Health Check

  • Manusia Sudah Berubah Drastis, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan

    Manusia Sudah Berubah Drastis, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lebih dari lima tahun setelah pandemi Covid-19, para ilmuwan masih terus menemukan dampak jangka panjang, bukan hanya dari virus itu sendiri, tetapi juga dari aspek lain, termasuk otak.

    Sebuah studi mengungkap pandemi mempercepat penuaan otak manusia. Bahkan, hal ini terjadi pada mereka yang sama sekali tidak pernah terinfeksi virus corona.

    Fakta ini terungkap dalam studi ilmiah terbaru yang diterbitkan di Nature Communications oleh tim peneliti dari Universitas Nottingham, Inggris.

    Mereka menemukan bahwa otak orang-orang yang menjalani masa pandemi tampak menua lebih cepat dibandingkan mereka yang otaknya dianalisa sebelum Maret 2020.

    “Yang paling mengejutkan bagi saya adalah bahkan orang-orang yang tidak pernah terkena Covid menunjukkan peningkatan signifikan dalam laju penuaan otak,” kata Ali-Reza Mohammadi-Nejad, salah satu penulis studi tersebut, dikutip dari Wired, Rabu (30/7/2025).

    “Hal ini benar-benar menunjukkan betapa besar pengalaman pandemi, mulai dari isolasi hingga ketidakpastian, memengaruhi kesehatan otak kita,” imbuhnya.

    Tim peneliti menggunakan data longitudinal dari UK Biobank, sebuah basis data besar yang secara berkala mengumpulkan informasi biologis dari sekitar setengah juta orang dalam jangka panjang.

    Data ini mencakup pemindaian MRI dari hampir 1.000 orang dewasa. Dari jumlah tersebut, sebagian telah menjalani dua kali pemindaian sebelum pandemi (kelompok kontrol), sedangkan yang lain dipindai sekali sebelum dan sekali setelah diberlakukannya pembatasan kesehatan akibat wabah.

    Hasilnya menunjukkan, mereka yang hidup melewati masa pandemi mengalami penuaan otak rata-rata 5,5 bulan lebih cepat dibanding pemindaian sebelum pandemi kelompok kontrol.

    Studi ini juga mengungkap bahwa percepatan penuaan otak paling banyak terjadi pada kelompok lansia, pria, dan masyarakat dari latar belakang sosial ekonomi rentan seperti pendidikan rendah, pekerjaan tidak tetap, dan kondisi hidup yang sulit.

    Namun, hanya mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 yang menunjukkan penurunan fungsi kognitif, seperti fleksibilitas berpikir dan kecepatan memproses informasi. Sementara itu, kelompok non-terinfeksi tidak menunjukkan gejala tersebut meski otaknya menua secara struktural.

    Meski demikian, para ilmuwan belum bisa memastikan apakah dampak ini bersifat permanen. “Kami belum tahu apakah perubahan ini bisa dibalikkan, tapi itu adalah harapan yang patut diteliti lebih lanjut,” ujar Dorothee Auer, peneliti utama studi tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemenang Perlu Dikawal dengan Regulasi

    Pemenang Perlu Dikawal dengan Regulasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekosistem teknologi di pita frekuensi 1,4 GHz dinilai belum matang dikhawatirka menimbulkan sejumlah tantangan bagi penetrasi internet berbasis fixed wireless access (FWA) di Indonesia. Pemerintah mengikat para pemenang dengan komitmen pembangunan yang kuat.

    Diketahui, ekosistem yang belum sempurnya membuat alat penerima sinyal internet dari pita 1,4 GHz dibandrol dengan harga mahal hingga Rp6,5 juta. Padahal, modem pita frekuensi eksisting — seperti 2300 MHz, 2100 MHz hingga 800 MHz — hanya dikenakan biaya di bawah Rp200.000.

    Mengenai situasi ekosistem 1,4 GHz yang belum matang tersebut, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan kondisi ini bisa berdampak pada lambatnya ketersediaan perangkat dan mahalnya harga layanan jika tidak diantisipasi oleh kebijakan maupun regulasi yang tepat.

    Oleh sebab itu, lanjutnya, pilihan kebijakan 1,4 GHz untuk mendorong broadband FWA ini, supaya dapat mencapai tujuan kebijakannya, perlu dikawal dengan regulasi yang tepat, termasuk pada komitmen bagi para pemenang lelang.

    “Tujuannya agar bisa mencegah kegagalan pasar, dan juga mengantisipasi kelambatan adopsi layanan,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (30/7/2025).

    Keterbatasan ekosistem di pita ini berpotensi membuat perangkat pendukung layanan FWA lebih sedikit dan cenderung mahal di pasaran. Hal ini diakui akan menghambat penetrasi internet di pita 1,4 GHz – berbeda dengan ekosistem pita mid-band seperti 2,3 GHz atau 3,5 GHz yang telah mapan dan didukung oleh banyak vendor perangkat.

    Sigit memperkirakan, secara umum diperlukan waktu sekitar 1 hingga 1,5 tahun bagi vendor untuk bisa mulai menyediakan perangkat yang mendukung pita 1,4 GHz secara masif di pasar domestik. Namun, Dia menekankan, risiko keterlambatan tersebut tetap dapat diminimalisir dengan regulasi yang mengatur komitmen dari pemenang lelang spektrum.

    Modem untuk pita 1,4 GHz

    “Misalnya regulasi yang mengatur jelas kapan layanan FWA terkait harus tersedia, di wilayah mana, kecepatan minimal berapa, berapa harga layanan, dan seterusnya. Hal-hal itu bisa dikomitmenkan kepada pemenang lelang,” jelasnya.

    Sebelumnya, Head of Asia Pacific GSMA Julian Gorman mengatakan tantangan utama dalam pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz berkaitan dengan kesiapan ekosistem pendukung yang masih minim.

    “Masalah utama dari teknologi 1,4 GHz adalah ukuran ekosistemnya,” ujar Julian dalam konferensi virtual, Senin (28/7/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa setiap pita frekuensi yang dialokasikan membutuhkan ekosistem komprehensif agar dapat dimanfaatkan secara efektif—dari pembuat chip, antena, hingga produsen perangkat yang dapat mendukung spektrum tersebut.

    Di berbagai belahan dunia, pita frekuensi paling populer yang lebih dulu diadopsi secara masif adalah 3,5 GHz, diikuti dengan 2,6 GHz. Pita-pita ini mendapat sambutan luas karena didukung oleh rantai pasok global yang matang dan biaya produksi perangkat yang efisien karena skala adopsi yang besar.

    Sebaliknya, pita 1,4 GHz hanya digunakan secara sporadis di beberapa wilayah dunia, sehingga keberadaan perangkat, chip, dan dukungan teknis lainnya masih relatif terbatas. 

    “Kalau Indonesia memilih untuk mengembangkan layanan di pita ini, tentu kontribusi terhadap pembentukan ekosistem global sangat besar. Tetapi untuk saat ini, kurangnya skala adalah tantangan terbesar,” kata Julian. 

  • Nilai Pasar ERP Tembus Rp4.015 Triliun, Ini 5 Tren Pemanfaatannya di Global

    Nilai Pasar ERP Tembus Rp4.015 Triliun, Ini 5 Tren Pemanfaatannya di Global

    Bisnis.com, JAKARTA — Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) kini telah berkembang jauh dari sekadar alat manajemen akuntansi dan sumber daya perusahaan. Diproyeksikan sebanyak 1,4 juta perusahaan akan mengalokasikan lebih dari US$183 miliar atau Rp4.015 triliun untuk solusi ERP dalam setahun ke depan. Berikut 5 tren ERP di dunia pada 2025

    Secara sederhana, ERP adalah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sistem ini membantu menyederhanakan dan mengotomatisasi alur kerja, meningkatkan efisiensi, dan memberikan visibilitas yang lebih baik atas seluruh operasi bisnis. 

    ERP mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan proses bisnis, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan efisiensi.
    Dalam perkembangannya, sistem ERP dibagi kedalam beberapa jenis seperti ERP on-premise (diinstal dan dijalankan di server perusahaan), ERP berbasis cloud (dioperasikan di server pihak ketiga), dan ERP hybrid (kombinasi keduanya).

    Berikut 5 tren penerapan ERP dilansir dari Oracle NetSuite, Rabu (30/7/2025):

    1. Dominasi Cloud ERP

    Seiring meningkatnya adopsi model kerja remote dan perluasan operasional lintas wilayah, ERP berbasis cloud kini menjadi pilihan utama. Cloud ERP memberi perusahaan kemudahan dalam implementasi, pengurangan biaya TI, dan fleksibilitas tinggi dalam menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan. 

    Pasar ERP cloud diproyeksikan tumbuh dari US$72,2 miliar pada 2023 menjadi US$130,5 miliar pada 2028, menunjukkan percepatan migrasi dari sistem on-premises menuju cloud. Selain itu, cloud ERP kini memainkan peran utama dalam mendukung edge computing, yang meningkatkan kecepatan dan keamanan pemrosesan data terdistribusi.

    2. Strategi Two-Tier ERP

    Model ERP dua tingkat (two-tier) akan digandrungi karena memberikan solusi lebih fleksibel bagi perusahaan yang memiliki berbagai unit bisnis dengan kebutuhan berbeda. 

    Dengan pendekatan ini, kantor pusat tetap menggunakan sistem ERP utama (tier 1), sementara cabang atau anak usaha menggunakan sistem ERP kedua (tier 2) yang lebih ringan dan fleksibel, sering kali berbasis cloud. Strategi ini memungkinkan penghematan biaya, kemudahan integrasi, dan responsivitas lebih tinggi terhadap kebutuhan unit kecil atau pasar regional.

    3. Integrasi Teknologi Lanjutan

    Sistem ERP semakin terhubung dengan teknologi baru untuk mendukung proses bisnis yang lebih cerdas dan otomatis. Beberapa contoh penerapannya ke depan antara lain seperti IoT ERP untuk pemantauan kondisi mesin secara real-time untuk menghindari downtime, ERP Robot otomatisasi gudang, hingga ERP E-Commerce untuk sinkronisasi transaksi, pengelolaan stok dan pengiriman secara terintegrasi.

    Integrasi ini mendongkrak efisiensi lintas proses dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

    4. ERP Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML)

    AI dan machine learning telah menjadi bagian integral dari ERP. Sistem ini mampu memprediksi permintaan dengan lebih akurat, mengotomatisasi tugas repetitif, memberikan saran berbasis data historis dan mendeteksi anomali keuangan secara otomatis. 

    Chatbot berbasis AI juga mulai diterapkan sebagai interface bantu pengguna, menjawab pertanyaan dalam konteks pesanan, pelanggan, hingga stok barang secara real-time.

    Akses dari Smartphone …

  • Samsung Rilis Galaxy Fold7, Flip7, dan Watch8 Series, Segini Harganya

    Samsung Rilis Galaxy Fold7, Flip7, dan Watch8 Series, Segini Harganya

    Tangerang, CNBC Indonesia – Samsung resmi merilis dua ponsel lipat terbaru mereka, yakni Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7. Selain dua ponsel tersebut, Samsung juga turut meluncurkan Galaxy Watch 8 Series. Galaxy Z Fold7 dirancang lebih ramping dengan kamera 200 megapixel. Sementara Galaxy Flip7 memiliki layar depan yang lebih luas.

    “Hari ini kami memperkenalkan inovasi yang lebih personal Galaxy Fold7 yang lebih ramping dengan kamera 200 megapixel, Galaxy Flip7 dengan layar depan yang lebih luas untuk ekspresi diri dan Galaxy Watch7 Series yang kuat dan cerdas yang siap menemani setiap langkah,” ujar Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia Yadi Prayitno di atas panggung peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Flip7 di PIK, Tangerang, Rabu (30/7/2025).

    Galaxy Z Fold 7 memiliki ketebalan 8,9mm dalam keadaan terlipat atau 26% lebih tipis ketimbang Galaxy Z Fold 6. Dalam keadaan terbuka, Galaxy Fold 7 terasa jauh lebih tipis. Ketebalannya hanya 4,2mm. Bobot ponsel ini juga jauh lebih ringan, hanya 215 gram. Meski tipis dan ringan, Galaxy Z Fold 7 hadir dengan layar lebih jumbo 11% dibandingkan Galaxy Z Fold 6.

    Layar utamanya menggunakan panel Dynamic AMOLED 2x berukuran 8-inci. Tingkat kecerahan layar mencapai 2.600nit, sehingga tetap nyaman dipakai di bawah paparan sinar matahari.

    Foto: Peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Flip7 di PIK, Tangerang, Rabu (30/7/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
    Peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Flip7 di PIK, Tangerang, Rabu (30/7/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

    Soal kinerja, Galaxy Z Fold7 mengandalkan prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Dari aspek fotografi, seperti yang sudah disebut. HP lipat ini dilengkapi dengan kamera utama 200MP atau meningkat dari yang sebelumnya 50MP. Ada pula kamera ultrawide 12MP dengan bidang pandang 100 derajat pada layar utama, serta telefoto 10MP dengan kemampuan zoom optik hingga 3x.

    Berikut harga Samsung Galaxy Z Fold 7:

    12/256GB Rp 28.499.000
    12/512GB Rp 31.499.000
    16GB/1TB Rp 34.999.000

    Galaxy Z Flip7

    Samsung Galaxy Z Flip 7 diklaim sebagai HP lipat model flip paling tipis di pasaran saat ini. Ketebalannya hanya 13,7mm saat dilipat dan bobotnya cuma 188 gram. Layar kecil alias ‘cover screen’ sekarang jauh lebih jumbo, bahkan sudah memenuhi bodi HP saat dilipat. Ukurannya 4,1-inci dengan menggunakan panel Flex Window Super AMOLED.

    Tak berhenti sampai di situ, cover screen Galaxy Z Flip 7 juga makin garang dengan refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan maksimal 2.600nit. Kamera utama Galaxy Z Flip mengandalkan sensor beresolusi 50MP (wide) dan 12MP (ultrawide). Penjepretan malam hari juga aman dengan fitur Nightography. Meski bodinya lebih tipis, kapasitas baterai Galaxy Z Flip 7 justru meningkat menjadi 4.300 mAh dari yang sebelumnya 4.000 mAh pada Galaxy Z Flip 6.

    Berikut harga Galaxy Z Flip 7:

    12/256GB Rp 17.999.000
    12/512GB Rp 19.999.000

    Samsung Galaxy Watch8 Series

    Dalam acara yang sama, Samsung juga turut mengumumkan Galaxy Watch 8 series di Indonesia. Series kali ini terdiri dari Watch8 dan Watch8 Classic menghadirkan beberapa fitur baru untuk mendukung para penggunanya. Salah satunya adalah hadirnya pelatih pribadi untuk pengguna Watch8. Running Coach ini akan memberikan pelatihan yang personalisasi tergantung pengguna dan juga tujuannya.

    Watch 8 Series juga menghadirkan sejumlah fitur lainnya. Misalnya Energy Score, melihat indikasi tubuh di pagi hari. Untuk seri Watch 8 memiliki peningkatan pada fitur Energy Score. Skor yang diberikan akan meningkat jika melakukan istirahat seperti tidur siang dalam satu hari tersebut. Samsung juga memboyong Google Gemini di dalam smartwatchnya. Jadi pengguna bisa langsung mengecek lokasi sesuatu hingga jadwal penggunanya.

    Berikut harga Samsung Galaxy Watch8 Series:

    Galaxy Watch8

    40mm: Rp 5.499.000
    44mm: Rp 5.999.000

    Galaxy Watch8 Classic

    Warna Favorit

    MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus, mengungkapkan warna yang paling banyak dipesan adalah Blue Shadow untuk Galaxy Z Fold7. Selain warna tersebut, Coral Red juga menjadi yang terlaris untuk Galaxy Z Flip 7.

    “Warna favorit yang paling diminati itu Blue Shadow itu zero colour kita untuk Z Fold7. Sedangkan Z Flip7 selain Blue Shadow, warna Coral Red juga paling dipesan,” ujar Verry.

    Di Indonesia, Samsung menjual Galaxy Z Fold7 dengan pilihan warna Blue Shadow, Jet Black, dan Silver Shadow, sedangkan Galaxy Flip7 hadir dengan warna Blue Shadow, Jet Black, dan Coral Red. Tak hanya HP layar lipat, Galaxy Watch8 series juga turut diluncurkan hari ini dan mendapat respon positif dari konsumen selama masa preorder.

    Ada dua warna yang paling diincar selama pemesanan awal. Untuk Galaxy Watch8 Classic warna hitam jadi yang paling banyak diincar. Sementara varian reguler, warna silver menjadi yang paling banyak dipesan. Di Indonesia, arloji pintar ini hadir dalam warna Graphite dan Silver untuk Watch8 reguler, serta Black dan White untuk Galaxy Watch 8 Classic.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib China di Tangan Trump, Begini Hasil Nego Perang Dagang

    Nasib China di Tangan Trump, Begini Hasil Nego Perang Dagang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China mengadakan pertemuan di Stockholm, Swedia, pada awal pekan ini, untuk membahas perang dagang yang berlarut-larut antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

    Setelah dua hari negosiasi, AS dan China dilaporkan telah sepakat untuk memperpanjang ‘gencatan senjata’ perang tarif yang sebelumnya ditetapkan selama 90-hari dan semestinya berakhir pada 12 Agustus 2025.

    Kedua pihak mengatakan negosiasi berlangsung secara konstruktif dengan tujuan meredakan eskalasi perang dagang antara AS dan China. Namun, belum ada pengumuman terkait perincian kesepakatan tersebut.

    Pejabat AS menekankan bahwa kesepakatan final harus melalui persetujuan langsung Presiden AS Donald Trump, apakah akan melanjutkan perang tarif setelah ‘gencatan senjata’ berakhir di 12 Agustus 2025, atau tarif akan kembali dinaikkan hingga tiga-digit.

    Kendati demikian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kecil kemungkinan Trump akan menolak perpanjangan gencatan senjata dengan China.

    “Negosiasi dagang AS-China luas jangkauannya, kuat dan sangat memuaskan,” ujar Bessent, dikutip dari Reuters, Rabu (30/7/2025).

    Namun, dilaporkan bahwa masa depan TikTok di AS tidak dibahas dalam negosiasi tersebut. Pergerakan konflik di Taiwan juga tidak didiskusikan.

    Berbicara dengan CNBC International, Bessent juga mengatakan bahwa AS mendesak China untuk mengalihkan ekonomi mereka ke arah model berbasis konsumen daripada manufaktur.

    Nasib TikTok Mengambang

    Beberapa saat lalu, pemerintah AS melayangkan ancaman serius ke China, terkait nasib TikTok di Negeri Paman Sam. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick blak-blakan mengatakan TikTok harus berhenti beroperasi di AS jika China tidak menyetujui kesepakatan untuk menjual aplikasi milik raksasa China, ByteDance, tersebut ke entitas di AS.

    Dikutip dari CNBC International, Lutnick menegaskan bahwa AS harus memiliki kontrol penuh terhadap algoritma TikTok di AS.

    Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali memperpanjang tenggat penegakkan hukum atas TikTok selama 90 hari ke 17 September 2025. Ini adalah kali ketiga Trump melakukan penundaan realisasi hukum untuk platform yang digunakan 170 juta pengguna di AS tersebut.

    Penundaan ketiga ini menunjukkan belum ada kesepakatan yang ditempuh oleh AS dan China terkait nasib TikTok. Negosiasi kedua negara sempat memanas ketika Trump tiba-tiba melancarkan perang tarif tinggi ke China.

    Sebagai informasi, dalam aturan yang diteken pada pemerintahan Joe Biden, ByteDance diwajibkan melakukan divestasi terhadap operasi TikTok di AS. Jika tidak, AS akan memblokir TikTok secara permanen.

    Aturan itu dibuat berdasarkan kekhawatiran para pejabat AS bahwa ByteDance berpotensi menyerahkan data pengguna TikTok di AS ke pemerintah China. Untuk menjaga keamanan nasional, AS ingin TikTok di negaranya lepas dari China dan dikontrol oleh entitas AS.

    “China bisa memiliki sebagian kecil [TikTok], atau ByteDance yang merupakan pemilik saat ini bisa mengambil sebagian kecil [TikTok]. Namun, pada dasarkanya [entitas] Amerika yang akan memiliki kontrol. Amerika akan memiliki teknologinya dan mengontrol algoritmanya,” Lutnick menegaskan, dikutip dari Reuters.

    “Jika kesepakatan ini disetujui oleh China, maka kesepakatan ini akan berlangsung. Jika mereka tidak menyetujuinya, maka TikTok akan diblokir. Keputusan ini akan datang dalam waktu dekat,” Lutnick menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Disuruh Bangun Pabrik iPhone, Apple Malah Bikin Sekolah

    Disuruh Bangun Pabrik iPhone, Apple Malah Bikin Sekolah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple membuka sekolah programmer baru di kota Detroit, Amerika Serikat (AS). Program pendidikan itu dibuka saat Presiden Donald Trump terus-terusan menekan perusahaan AS untuk membuka manufaktur di dalam negeri.

    Apple Manifacturing Academy dikelola oleh Michigan State University. Sekolah ini menawarkan soal manufaktur dan AI pada mereka yang melakukan usaha kecil dan menengah yang baru dibuka Agustus mendatang.

    “Dengan program baru ini, kami gembira membantu lebih banyak bisnis menerapkan manufaktur cerdas sehingga mereka bisa membuka peluang bagi perusahaan dan negara kita,” kata kepala operasi Apple, Sabih Khan dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (30/7/2025).

    Janji pembukaan sekolah itu sudah dilakukan Apple sejak Februari lalu. Saat itu, perusahaan mengumumkan rencana investasi lebih dari US$500 miliar (Rp8.195 triliun) selama lima tahun di negara tersebut.

    Investasi itu bukan hanya untuk pendidikan saja, namun untuk produk dan perusahaan. Apple menjanjikan akan merakit server AI di Houstun dan membeli chip dari TSMC.

    Trump diketahui terus mendorong Apple membuka pabrik perakitan iPhone di AS. Raksasa teknologi diketahui memiliki pabrik di luar negara asalnya, seperti China dan India.

    Bahkan, Trump juga sempat menyindir Apple saat mengatakan memiliki sedikit masalah dengan CEO Tim Cook pada Mei lalu. Dia mengatakan perusahaan memperluas produksi ke India sebagai cara menghindari tarif yang diterapkan untuk China.

    “Saya bilang kepadanya, ‘teman, saya memperlakukanmu dengan baik. Kamu datang ke sini dengan US$500 miliar, namun kudengar kamu membangun di seluruh India’. Saya tidak ingin kamu membangun di India,” jelas Trump.

    Strategi Apple ‘memuluskan’ penjualan produk di berbagai pasar memang kerap dilakukan lewat pembangunan fasilitas pendidikan. Di Indonesia, Apple menjadi satu-satunya produsen smartphone yang memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lewat investasi di fasilitas pendidikan ‘Apple Developer Academy’. Pabrikan lain seperti Samsung dan Oppo memenuhi TKDN lewat skema manufaktur. 

    Apple sejauh ini telah memiliki 4 Apple Developer Academy di seluruh Indonesia. Negara lain yang juga memiliki sekolah serupa adalah Brasil, Arab Saudi, dan Korea Selatan. Khusus di Detroit, sekolah itu akan memiliki sekitar 200 mahasiswa setiap tahunnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]