Jenis Media: Tekno

  • Microsoft Ungkap 40 Pekerjaan yang Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

    Microsoft Ungkap 40 Pekerjaan yang Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

    Jakarta

    Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dengan pesat dan mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Dalam sebuah studi terbaru, Microsoft mengungkapkan daftar 40 pekerjaan yang berpotensi digantikan oleh teknologi AI.

    Penelitian ini dilakukan oleh Microsoft Research bersama tim ilmuwan data, dengan tujuan memahami sejauh mana kapabilitas AI, seperti ChatGPT, dapat mempengaruhi dunia kerja. Meskipun studi ini berfokus pada pasar tenaga kerja di Amerika Serikat, para peneliti yakin hasilnya juga relevan di banyak negara lain, termasuk Indonesia.

    “Kami menghasilkan ‘skor penerapan AI’ – ukuran seberapa cocok AI untuk tugas-tugas dalam pekerjaan tertentu,” jelas Kiran Tomlinson, peneliti senior di Microsoft dikutip dari Windows Central.

    Ia menekankan bahwa AI tidak semata-mata menggantikan manusia, namun mengubah cara orang bekerja – khususnya dalam tugas-tugas seperti menulis, riset, dan komunikasi. Meski begitu, penerapan AI tetap bisa berdampak besar terhadap struktur ketenagakerjaan global.

    40 Pekerjaan yang Paling Terdampak AI

    Berikut daftar 40 pekerjaan yang dinilai paling rentan tergantikan AI karena sifatnya yang berbasis bahasa, komunikasi, atau tugas berulang yang mudah didigitalisasi:

    Penerjemah, Juru BahasaSejarawanPetugas PenumpangPenjual LayananPenulis, PengarangStaf Layanan PelangganPemrogram Mesin CNCOperatorAgen PerjalananPenyiar Radio, DJMakelarDosen Manajemen Pertanian dan KeluargaStaf Penjualan TeleponResepsionis HotelIlmuwan PolitikReporter, JurnalisAhli MatematikaEditor TeknisKorektorResepsionisEditorDosen BisnisSpesialis HumasStaf Promosi ProdukPenjual IklanPetugas Pembukaan Rekening BankAsisten StatistikStaf Penyewaan MobilIlmuwan DataPenasihat Keuangan PribadiArsiparisDosen EkonomiPengembang WebAnalis ManajemenAhli Ilmu BumiModelAnalis Riset PasarOperator DaruratOperator TeleponDosen Ilmu Perpustakaan

    Sebagian besar pekerjaan ini memiliki satu kesamaan: minim interaksi fisik, mudah ditransformasikan secara digital, dan dapat diotomatisasi menggunakan model bahasa AI.

    Pekerjaan yang Masih Aman dari AI?

    AI Foto: Techrum

    Dalam laporan yang sama, Microsoft juga menyebutkan beberapa pekerjaan yang saat ini masih sulit digantikan AI karena memerlukan keterampilan fisik atau kehadiran langsung:

    PembangunTukang KayuInsinyur MekanikAhli BedahTukang ListrikTerapis Pijat

    Namun, para peneliti memperingatkan bahwa seiring kemajuan teknologi robotik dan otomatisasi, tidak menutup kemungkinan pekerjaan fisik pun akan mulai terdampak di masa depan.

    AI: Membantu atau Mengancam?

    Meskipun Microsoft menekankan bahwa tujuan utama studi ini adalah untuk melihat potensi AI dalam membantu pekerjaan manusia, realita di lapangan menunjukkan kecenderungan lain. Tahun ini, Microsoft telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15.000 karyawan – sebagian karena strategi perusahaan yang kini fokus pada pengembangan AI.

    “Jika satu orang dengan bantuan AI bisa melakukan dua kali lebih banyak tugas, maka perusahaan memiliki insentif untuk mengurangi jumlah karyawan,” kata Tomlinson.

    Bahkan Bill Gates, pendiri Microsoft, turut menyuarakan kekhawatirannya bahwa AI bisa menciptakan disrupsi besar-besaran dalam dunia kerja, tanpa menciptakan cukup lapangan kerja baru sebagai gantinya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Experience Analisis Kondisi Kulit Pakai AI “
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Cara Agar HP Tidak Penuh dengan Foto dan VIdeo WhatsApp

    Cara Agar HP Tidak Penuh dengan Foto dan VIdeo WhatsApp

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bertukar foto dan video jadi salah aktivitas yang kerap dilakukan pengguna WhatsApp. Namun ini juga membuat galeri ponsel bisa penuh karena file tersimpan otomatis setelah dikirimkan.

    Tak semua file yang dikirimkan melalui WhatsApp padahal penting atau akan digunakan dalam waktu lama. Pada akhirnya, membuat file hanya memenuhi memori ponsel saja.

    Anda bisa mematikan fitur penyimpanan otomatis di dalam WhatsApp. Dengan begitu file yang dikirimkan tidak akan langsung tersimpan di galeri ponsel.

    Jika ingin menyimpannya, Anda dapat melakukannya secara manual dengan menekan tombol save yang ada di dalam file foto dan video yang terkirim melalui WhatsApp.

    Berikut cara menonaktifkan fitur penyimpanan otomatis:

    Buka aplikasi WhatsApp
    Klik titik tiga di bagian pojok kanan atas
    Tekan menu Setelan
    Pilih Chat
    Matikan pilihan Visibilitas Media, nantinya foto yang terunduh tidak akan tersimpan secara otomatis dalam galeri foto

    Selain itu Anda juga bisa menonaktifkan fitur download otomatis. Dengan mematikannya, jadi foto yang dikirimkan tidak langsung terunduh di dalam platform.

    Berikut tahapan caranya:

    Buka aplikasi WhatsApp
    Klik titik tiga di bagian kanan atas
    Pilih Setelan
    Masuk ke menu Penyimpanan dan data
    Anda akan melihat tiga pilihan download otomatis pada Unduh otomatis media, yakni Saat Menggunakan Jaringan Seluler, Wifi, dan Roaming. Hapus semua ceklis pada masing-masing opsi tersebut untuk menghindari media terunduh otomatis.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tokopedia-Shopee Cs Tarik Biaya Pesanan Rp1.250, Asosiasi E-commerce Buka Suara

    Tokopedia-Shopee Cs Tarik Biaya Pesanan Rp1.250, Asosiasi E-commerce Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah platform e-commerce mulai menerapkan kebijakan biaya pemrosesan order kepada seller, termasuk Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop. 

    Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, mengatakan kebijakan tersebut tidak bisa dilepaskan dari dinamika bisnis digital dan sejumlah kebijakan pemerintah yang mendorong penyesuaian model bisnis.

    “Kebijakan biaya pemrosesan order yang diberlakukan oleh beberapa platform e-commerce pada tahun ini tidak lepas dari dinamika bisnis digital dan adanya beberapa kebijakan pemerintah yang mendorong penyesuaian model bisnis platform,” kata Budi saat dihubungi Bisnis pada Minggu (3/8/2025).

    Budi mengatakan industri e-commerce saat ini menghadapi tantangan untuk menjaga keberlanjutan operasional di tengah persaingan ketat, kenaikan biaya logistik, dan terbatasnya akses pendanaan eksternal. Menurutnya setiap platform tentu memiliki pertimbangan bisnis masing-masing. 

    Dari sisi asosiasi, pihaknya memahami momen ini sensitif karena daya beli masyarakat sedang tertekan, sehingga komunikasi yang transparan kepada konsumen dan seller menjadi kunci agar kebijakan ini tidak menimbulkan persepsi negatif yang berlebihan. 

    Budi menambahkan meskipun besaran biaya pemrosesan yang dikenakan per transaksi relatif kecil, dampaknya bisa terasa signifikan bagi seller dengan margin keuntungan yang tipis, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Platform biasanya mengantisipasi hal ini dengan mengoptimalkan promosi, subsidi ongkir, atau insentif untuk menjaga minat belanja tetap stabil,” katanya. 

    Di sisi asosiasi, pihaknya mendorong dialog dengan para anggota untuk memantau tren transaksi agar penyesuaian seperti ini tidak sampai menurunkan kepercayaan pengguna terhadap ekosistem digital.

    Terkait regulasi, Budi menuturkan saat ini belum ada aturan yang secara spesifik mengatur pungutan semacam itu. Namun, dia menekankan pentingnya ruang diskusi yang terbuka antara platform, asosiasi, dan pemerintah.

    “Di satu sisi platform memiliki keberlanjutan bisnis, di sisi lain konsumen dan UMKM tidak merasa terbebani secara berlebihan. Prinsipnya, kolaborasi dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci agar industri e-commerce dapat terus tumbuh di tengah tantangan ekonomi saat ini,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Tokopedia dan TikTok Shop akan mulai menerapkan biaya pemrosesan order sebesar Rp1.250 per pesanan, berlaku mulai 11 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB. 

    Kebijakan ini berlaku untuk seluruh seller Tokopedia yang telah terintegrasi, serta semua seller di TikTok Shop by Tokopedia di Indonesia. Tokopedia dan TikTok Shop menyebutkan, kebijakan ini bertujuan mendukung perluasan program subsidi ongkir serta peningkatan layanan logistik di seluruh Indonesia.

    “Perluasan program ongkir akan memberikan manfaat bagi seller, dengan meningkatkan visibilitas dan penjualan melalui pilihan pengiriman yang lebih menarik bagi pelanggan yang lebih luas,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

    Biaya ini akan dikenakan pada setiap pesanan yang berhasil dikirim, tanpa memandang jumlah item atau nilai transaksi. Bahkan jika terjadi pengembalian barang atau dana setelah pengiriman, biaya tersebut tetap tidak akan dikembalikan.

    “Biaya pemrosesan order ditetapkan sebesar Rp1.250 [termasuk pajak] per pesanan yang berhasil dikirim, terlepas dari berapa banyak produk yang dimasukkan dalam pesanan,” jelas pihak Tokopedia dan TikTok Shop.

    Sementara itu, Shopee lebih dulu menerapkan biaya serupa sebesar Rp1.250 untuk setiap transaksi yang terselesaikan, efektif sejak 20 Juli 2025. 

    Dalam pengumumannya, Shopee menyebut kebijakan ini sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan bisnis penjual dengan menyediakan promosi yang lebih menarik.

    “Untuk terus menghadirkan beragam promosi yang lebih menarik guna mendukung pertumbuhan bisnis Penjual, Shopee akan memberlakukan Biaya Proses Pesanan sebesar Rp1.250 untuk setiap transaksi yang terselesaikan mulai 20 Juli 2025,” demikian pernyataan Shopee.

    Shopee juga memberikan keringanan bagi penjual baru. Biaya ini tidak dikenakan untuk 50 transaksi pertama bagi penjual non-Star. Setelah itu, biaya berlaku penuh untuk setiap transaksi tanpa memandang jumlah produk dalam satu pesanan.

  • Jadwal Kiamat Maju, Alam Semesta Berakhir Lebih Cepat

    Jadwal Kiamat Maju, Alam Semesta Berakhir Lebih Cepat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian mencoba memprediksi kapan akhir dari alam semesta. Terbentuk sejak 13,8 miliar tahun lalu, kemungkinan alam semesta berakhir pada 33 miliar tahun lagi.

    Salah satu komponen pada alam semesta bernama energi gelap, saat zat hipotetis akan memperluas alam semesta dengan sangat cepat. Zat juga akan masa depan semesta yang berbeda.

    Namun banyak yang meragukan soal ekspansi alam semesta. Terdapat skenario lain bernama Big Crunch yang tetap menyebut alam semesta akan mengembang, tetapi pada akhirnya ekspansi melambat dan kembali menyatu.

    Sejumlah bukti observasi menujukkan energi gelap bisa berubah. Jika bukan sesuatu yang konstanta, situasi akan berubah di masa depan.

    Dalam sebuah makalah baru yang tengah menunggu peer review mencoba mengevaluasi sifat energi gelap. Para peneliti berhasil menemukan sifat yang beragam.

    Pertama sebagian adalah konstanta kosmologis. Sementara lainnya adalah energi aksioma.

    Bagian menariknya adalah model konstanta kosmologisnya negatif. Jadi meskipun terjadi ekspansi secara cepat, pada akhirnya alam semesta akan berbalik arah, dikutip dari IFL Science, Jumat (1/8/2025).

    Dari model yang mereka buat disimpulkan alam semesta akan berakhir 33 miliar tahun lagi. Meski dirasa cukup cepat, untuk saat ini masih ada waktu yang cukup lama hingga terjadi.

    Ada beberapa cara untuk alam semesta berakhir. Bukan hanya Big Crunch, melainkan juga ada Big Rip yakni saat energi gelap lebih kuat dari dugaan lalu energi itu akan merobek ruang dan waktu itu sendiri.

    Sementara skenario lainnya Big Bounce, adalah saat alam semesta mengalami siklus tanpa akhir. Yakni mengembang, runtuh, hingga mengembang lagi.

    Berikutnya adalah False Vacuum Decay. Kondisi ini adalah saat efek kuantum acak yang akan berakhir tanpa peringatan apapun.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kolaborasi Shopee dan Vidio Hadirkan Peluang bagi Penonton Jadi Pembeli

    Kolaborasi Shopee dan Vidio Hadirkan Peluang bagi Penonton Jadi Pembeli

    Jakarta

    Platform OTT nomor satu di Indonesia Vidio secara resmi meluncurkan fitur Vidio Shopping dengan ‘Vidio Affiliate Shopping Ads’ yang berkolaborasi bersama Shopee. Fitur ini menjadikan Vidio sebagai platform OTT pertama di Indonesia yang mengintegrasikan fitur afiliasi online commerce secara langsung dalam tayangan.

    “Kolaborasi ini menandai lompatan inovasi dalam lanskap periklanan digital. Lewat Vidio Shopping, kami menggabungkan kekuatan konten streaming dengan tur belanja interaktif dari Shopee, menghadirkan format iklan terintegrasi yang muncul di saat paling relevan, ketika penonton menikmati konten favorit mereka,” ujar CEO Vidio Sutanto Hartono, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).

    “Kami bangga dapat bermitra dengan Shopee sebagai platform e-commerce terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang monetisasi baru serta menetapkan standar inovasi bagi ekosistem konten dan commerce di Tanah Air,” sambungnya

    Bersama Shopee, inisiatif ini menghadirkan pengalaman belanja yang kontekstual dan seamless, di mana penonton dapat langsung membeli produk di Shopee sesuai dengan konten yang sedang mereka nikmati. Melalui kerja sama ini, Vidio dan Shopee menggarisbawahi potensi kedua platform dalam mendukung bisnis dari berbagai skala, termasuk UMKM dan brand lokal, agar dapat menjangkau konsumen melalui medium yang lebih relevan dan kontekstual.

    Peluncuran ini menjadi langkah strategis bagi Vidio dalam memperkuat peranannya di ekosistem digital yang dinamis. Di Indonesia, tren content commerce tengah berkembang pesat, bertransformasi dari sekadar konten informatif menjadi saluran penjualan langsung yang terintegrasi dengan platform digital dan media sosial.

    Inisiatif ini berfokus pada penciptaan cara baru berbelanja yang lebih menarik, personal, dan menyatu dengan keseharian pengguna. Pada fase awal peluncuran, fitur ini tersedia dalam berbagai tayangan unggulan Vidio, seperti Premier League, Asmara Gen Z, dan Vidio Original Series, di mana penonton dapat melihat dan membeli produk melalui aplikasi Shopee tanpa harus meninggalkan layar.

    Cukup dengan mengklik ikon keranjang atau banner yang muncul dalam konten, pengguna akan diarahkan ke halaman produk Shopee untuk proses checkout yang cepat dan mudah. Kolaborasi ini menjadi langkah awal menuju pengalaman berbelanja yang semakin kontekstual dan personal.

    Ke depannya, fitur ini akan dikembangkan dengan kemampuan personalisasi yang memungkinkan setiap penawaran disesuaikan dengan minat dan perilaku menonton pengguna. Integrasi antara hiburan dan e-commerce ini membuka peluang baru dalam mengubah penonton menjadi pembeli secara natural dan relevan.

    Hingga saat ini, fitur Vidio Shopping masih dalam fase percobaan dengan 15 brand yang telah bergabung dalam ekosistem ‘content commerce’ ini, termasuk Wondermist, FFAR, Majika, Wardah, Emina, Kahf, Make Over, Samsung, Somethinc, Amaterasun, Hint, Nivea, Eiger, Colorbox, dan The Executives.

    Foto: Istimewa

    Fitur Vidio Shopping akan membantu penonton berbelanja di Shopee sambil menonton konten tayangan yang mereka sukai di Vidio dengan cara yang mudah, antara lain:

    Langkah 1: Klik tombol ‘Play’ pada konten tayangan yang ingin ditonton di Vidio.Langkah 2: Penonton dapat melihat daftar lengkap dan informasi tentang setiap produk di bagian banner atau ikon keranjang yang akan muncul di konten tersebut.Langkah 3: Jika penonton mengklik produk yang disuka, kemudian akan langsung diarahkan ke halaman produk di Shopee. Penonton dapat memasukan produk ke keranjang Shopee maupun klik ‘Beli Sekarang’ dan langsung checkout produk dengan cepat dan mudah.

    “Shopee senang dapat bekerjasama dalam program inovatif yang dihadirkan Vidio, yang secara cerdas mengubah momen-momen paling engaging dalam sebuah tayangan menjadi pengalaman belanja yang relevan dan seamless. Kami melihat kolaborasi ini dapat membantu para penjual di platform kami semakin terhubung dengan lebih banyak calon pembeli melalui konten menarik yang dihadirkan oleh Vidio,” ujar Senior Director of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna.

    “Dan ke depannya akan semakin mendorong pertumbuhan dan peningkatan penjualan bagi bisnis UMKM dan brand lokal,” sambungnya.

    Fitur Vidio Shopping ini akan memasuki masa percobaan pada 25 Juli 2025 dan menjadi langkah konkret kolaborasi Shopee dan Vidio dalam menghadirkan inovasi periklanan digital dan online commerce yang menyatu secara alami dengan perilaku penonton Indonesia saat ini.

    (akn/ega)

  • Apa Itu GoPay Pet dan Cara Mainnya? Ini Panduan Lengkapnya

    Apa Itu GoPay Pet dan Cara Mainnya? Ini Panduan Lengkapnya

    Jakarta

    GoPay Pet menjadi salah satu fitur terbaru dari aplikasi GoPay yang tengah mencuri perhatian pengguna di Indonesia. Fitur ini menggabungkan keseruan bermain game dengan peluang untuk mendapatkan GoPay Coins, yang dapat ditukarkan untuk berbagai keperluan transaksi.

    Lalu, apa sebenarnya GoPay Pet dan bagaimana cara memainkannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!:

    Apa Itu GoPay Pet?

    GoPay Pet adalah fitur permainan virtual berbasis aplikasi GoPay yang memungkinkan pengguna untuk memelihara hewan peliharaan digital, seperti kucing, dengan konsep yang mirip dengan game populer seperti Tamagotchi. Dalam permainan ini, pengguna dapat merawat hewan virtual mereka dengan memberikan makan, bermain, hingga mendandani mereka dengan aksesori lucu.

    Yang membuat GoPay Pet menarik adalah hadiah berupa GoPay Coins yang bisa didapatkan setiap kali pengguna menyelesaikan misi atau menaikkan level hewan peliharaannya.

    Fitur ini dirancang untuk memberikan pengalaman hiburan yang menyenangkan sekaligus menguntungkan. GoPay Coins yang terkumpul dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di aplikasi Gojek, Tokopedia, atau bahkan ditukar untuk keperluan lain seperti token listrik.

    GoPay Pet Foto: Gopay

    Cara Memainkan GoPay Pet

    Bagi yang ingin mencoba keseruan GoPay Pet, berikut adalah langkah-langkah mudah untuk memainkannya:

    Unduh dan Buka Aplikasi GoPay
    Pastikan kamu telah mengunduh aplikasi GoPay yang tersedia di Google Play Store atau App Store. Jika sudah memiliki aplikasi Gojek, fitur GoPay Pet juga dapat diakses langsung dari aplikasi tersebut, karena GoPay tetap terintegrasi dengan ekosistem Gojek dan Tokopedia.Akses Fitur GoPay Pet
    Setelah masuk ke aplikasi GoPay, cari menu atau ikon GoPay Pet yang biasanya terdapat di beranda aplikasi atau pada bagian fitur khusus. Klik untuk memulai permainan.Pilih dan Rawat Hewan Virtual
    Pengguna akan diminta untuk memilih hewan peliharaan virtual, seperti kucing, yang bisa diberi nama sesuai keinginan. Tugas utama adalah merawat hewan ini dengan memberikan makan, minum, atau bermain. Makanan dan aksesori dapat dibeli menggunakan “Ruby,” mata uang dalam game yang bisa didapatkan dari misi atau aktivitas tertentu.Ikuti Misi dan Mini Games
    GoPay Pet menawarkan berbagai misi harian, seperti memberi makan hewan secara rutin atau mengikuti mini games seperti lomba lari. Setiap misi yang diselesaikan akan memberikan GoPay Coins atau Ruby sebagai hadiah. Semakin rajin kamu merawat hewan dan menyelesaikan misi, semakin banyak poin yang terkumpul.Tukar GoPay Coins
    GoPay Coins yang diperoleh dapat ditukarkan untuk berbagai keperluan, seperti membayar transaksi di aplikasi Gojek, Tokopedia, atau kebutuhan lain seperti pembelian pulsa dan tagihan. Beberapa pengguna bahkan menyebutkan bahwa koin ini bisa digunakan untuk membeli token listrik, menjadikannya solusi praktis bagi anak kos atau pengguna dengan anggaran terbatas.

    GoPay Pet Layak Dicoba?

    Gopay Pet Foto: Gopay

    GoPay Pet bukan sekadar permainan biasa. Fitur ini menawarkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menguntungkan, terutama bagi mereka yang ingin mengisi waktu luang dengan aktivitas ringan. Berdasarkan pengakuan pengguna di media sosial, GoPay Pet disebut sebagai “healing murah meriah” karena memberikan hiburan tanpa perlu mengeluarkan biaya besar, sambil tetap memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial melalui GoPay Coins.

    Selain itu, antarmuka permainan yang sederhana membuat GoPay Pet mudah diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga pengguna yang baru mengenal aplikasi GoPay. Dengan konsep yang mirip dengan game virtual pet lainnya, GoPay Pet berhasil mengemas hiburan dengan sentuhan lokal yang relevan bagi pengguna di Indonesia.

    Tips Bermain GoPay Pet

    Konsisten Merawat Hewan: Rajinlah memberi makan dan bermain dengan hewan virtual Anda setiap hari untuk menaikkan level dan mendapatkan lebih banyak GoPay Coins.Manfaatkan Mini Games: Jangan lewatkan mini games seperti lomba lari, karena ini adalah cara cepat untuk mengumpulkan Ruby dan GoPay Coins.Pantau Promo: GoPay sering mengadakan promo tambahan, seperti bonus koin untuk aktivitas tertentu. Pastikan Anda selalu cek notifikasi di aplikasi untuk tidak ketinggalan kesempatan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Mendikdasmen Larang Siswa Main Roblox: Banyak Kekerasan di Gim Itu”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • iOS 26 Bikin AirPods Bisa Kendalikan Kamera iPhone dari Jarak Jauh – Page 3

    iOS 26 Bikin AirPods Bisa Kendalikan Kamera iPhone dari Jarak Jauh – Page 3

    Peningkatan kualitas suara menjadi daya tarik utama dari pembaruan ini. Apple menyebut fitur ini sebagai “studio-quality audio recording” yang tak hanya bermanfaat bagi kreator konten, tetapi juga pengguna umum.

    Fitur ini bekerja di berbagai aplikasi seperti Kamera, Voice Memos, Messages, hingga Webex. Saat diuji oleh Engadget, perbedaan paling terasa muncul ketika merekam di lingkungan bising.

    Hasil rekaman dengan firmware baru terdengar lebih jernih meski ada sedikit noise. Apple tampaknya mengurangi efek noise suppression berlebihan agar suara pengguna tetap alami.

    Tak hanya itu, sampel suara kini direkam dalam kualitas 48kHz. Sebelumnya, beberapa pengguna masih mendapati rekaman dengan kualitas 24kHz.

    Sayangnya, Apple belum menjelaskan secara teknis bagaimana sistem ini bekerja, hanya menyebut penggunaan chip H2, mikrofon beamforming, dan audio komputasional.

  • Wajah Tokoh Sejarah Dibandingkan dari Lukisan, Film, dan Hasil AI

    Wajah Tokoh Sejarah Dibandingkan dari Lukisan, Film, dan Hasil AI

    Wajah Tokoh Sejarah Dibandingkan dari Lukisan, Film, dan Hasil AI

  • Vidio Shopping, Inovasi Baru Belanja Sambil Nonton Hasil Kolaborasi Vidio dan Shopee – Page 3

    Vidio Shopping, Inovasi Baru Belanja Sambil Nonton Hasil Kolaborasi Vidio dan Shopee – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Vidio, platform over-the-top (OTT) nomor satu di Indonesia, menghadirkan fitur Vidio Shopping melalui kolaborasi dengan Shopee lewat “Vidio Affiliate Shopping Ads”. Inisiatif ini menjadikan Vidio sebagai OTT pertama di Tanah Air yang mengintegrasikan fitur afiliasi e-commerce langsung ke dalam tayangan. Berkat kolaborasi ini, pengguna bisa langsung membeli produk di Shopee sesuai konten yang mereka tonton, memberikan pengalaman belanja yang kontekstual dan seamless.

    Dalam kerja sama ini, Vidio dan Shopee menggarisbawahi potensi kedua platform untuk mendukung bisnis dari berbagai skala, termasuk UMKM dan brand lokal, agar dapat menjangkau konsumen melalui medium yang lebih relevan dan kontekstual. Peluncuran ini menjadi langkah strategis bagi Vidio dalam memperkuat peranannya di ekosistem digital yang dinamis.

    Di Indonesia, tren content commerce tengah berkembang pesat, bertransformasi dari sekadar konten informatif menjadi saluran penjualan langsung yang terintegrasi dengan platform digital dan media sosial. Inisiatif ini berfokus pada penciptaan cara baru berbelanja yang lebih menarik, personal, dan menyatu dengan keseharian pengguna.

    Pada fase awal peluncuran, fitur ini tersedia dalam berbagai tayangan unggulan Vidio, seperti Premier League, Asmara Gen Z, dan Vidio Original Series, di mana penonton dapat melihat dan membeli produk melalui aplikasi Shopee tanpa harus meninggalkan layar. Cukup dengan mengklik ikon keranjang atau banner yang muncul dalam konten, pengguna akan diarahkan ke halaman produk Shopee untuk proses checkout yang cepat dan mudah.

    Kolaborasi ini menjadi langkah awal menuju pengalaman berbelanja yang semakin kontekstual dan personal. Ke depannya, fitur ini akan dikembangkan dengan kemampuan personalisasi yang memungkinkan setiap penawaran disesuaikan dengan minat dan perilaku menonton pengguna. Integrasi antara hiburan dan e-commerce ini membuka peluang baru dalam mengubah penonton menjadi pembeli secara natural dan relevan.

    Hingga saat ini, fitur Vidio Shopping masih dalam fase percobaan dengan 15 brand yang telah bergabung dalam ekosistem “content commerce” ini, termasuk Wondermist, FFAR, Majika, Wardah, Emina, Kahf, Make Over, Samsung, Somethinc, Amaterasun, Hint, Nivea, Eiger, Colorbox, dan The Executives.

    Fitur Vidio Shopping akan membantu penonton berbelanja di Shopee sambil menonton konten tayangan yang mereka sukai di Vidio dengan cara yang mudah, antara lain:

    Langkah 1: Klik tombol ‘Play’ pada konten tayangan yang ingin ditonton di Vidio.

    Langkah 2: Penonton dapat melihat daftar lengkap dan informasi tentang setiap produk di bagian banner atau ikon keranjang yang akan muncul di konten tersebut.

    Langkah 3: Jika penonton mengklik produk yang disuka, kemudian akan langsung diarahkan ke halaman produk di Shopee. Penonton dapat memasukan produk ke keranjang Shopee maupun klik ‘Beli Sekarang’ dan langsung checkout produk dengan cepat dan mudah.

    CEO Vidio Sutanto Hartono mengatakan kolaborasi Vidio dan Shopee menandai lompatan inovasi dalam lanskap periklanan digital.

    “Lewat Vidio Shopping, kami menggabungkan kekuatan konten streaming dengan tur belanja interaktif dari Shopee, menghadirkan format iklan terintegrasi yang muncul di saat paling relevan, ketika penonton menikmati konten favorit mereka. Kami bangga dapat bermitra dengan Shopee sebagai platform e-commerce terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang monetisasi baru serta menetapkan standar inovasi bagi ekosistem konten dan commerce di tanah air,” kata Sutanto.

    Sementara itu, Senior Director of Marketing Growth, Shopee Indonesia, Monica Vionna mengatakan Shopee senang dapat bekerjasama dalam program inovatif yang dihadirkan Vidio, yang secara cerdas mengubah momen-momen paling engaging dalam sebuah tayangan menjadi pengalaman belanja yang relevan dan seamless.

    “Kami melihat kolaborasi ini dapat membantu para penjual di platform kami semakin terhubung dengan lebih banyak calon pembeli melalui konten menarik yang dihadirkan oleh Vidio. Dan kedepannya akan semakin mendorong pertumbuhan dan peningkatan penjualan bagi bisnis UMKM dan brand lokal,” ujarnya.

    Fitur Vidio Shopping memasuki masa percobaan pada 25 Juli 2025. Kolaborasi ini menandai langkah konkret kolaborasi Shopee dan Vidio dalam menghadirkan inovasi periklanan digital dan online commerce yang menyatu secara alami dengan perilaku penonton Indonesia saat ini.

     

    (*)

  • Video: Fokus Kerja Meutya Hafid jadi Menkomdigi, Keamanan Digital-Judi Online

    Video: Fokus Kerja Meutya Hafid jadi Menkomdigi, Keamanan Digital-Judi Online

    Video: Fokus Kerja Meutya Hafid jadi Menkomdigi, Keamanan Digital-Judi Online