Jenis Media: Tekno

  • Perusahaan Telko Terapkan AI Sebatas untuk Efisiensi Operasional

    Perusahaan Telko Terapkan AI Sebatas untuk Efisiensi Operasional

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri telekomunikasi menjadi salah satu sektor yang telah merasakan manfaat nyata dari penerapan kecerdasan buatan (AI). 

    Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir mengatakan operator telekomunikasi telah memanfaatkan teknologi tersebut dalam berbagai proses operasional dan layanan pelanggan.

    “Yang pertama gini sih AI itu sudah dipakai oleh operator untuk operasi, efisiensi, digitalisasi, otomasi. Itu sudah dilakukan,” kata Marwan ditemui usai acara Seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang digelar Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (1/12/2025) di Jakarta.

    Marwan menjelaskan pemanfaatan AI dalam operasi operator telekomunikasi telah menurunkan sejumlah biaya, sehingga mendorong efisiensi. 

    Dia menambahkan efisiensi tersebut secara logis ikut meningkatkan laba perusahaan. 

    Marwan juga mencontohkan pemanfaatan AI dalam layanan pelanggan, di mana operator seluler kini menggunakan automation agent atau agen berbasis mesin untuk menangani interaksi awal dengan pengguna sebelum dialihkan ke petugas manusia.

    Dia menyebut layanan seperti yang tersedia melalui aplikasi atau WhatsApp sebagai contoh penerapan yang sudah berjalan di industri.

    Dia berharap teknologi tersebut ke depan tidak hanya digunakan untuk operasional, tetapi juga semakin dimaksimalkan dalam pengembangan bisnis, termasuk analitik dan berbagai kebutuhan lainnya.

    Marwan juga menilai perkembangan ini sejalan dengan arah pemanfaatan AI secara nasional, namun perlu diiringi penerapan etika teknologi. Menurut dia, tantangan utama kini adalah memastikan pengembangan AI tetap berada dalam koridor pemanfaatan yang bertanggung jawab. 

    “Ingat, jangan orang memanfaatkan kejahatan. Itu kita lagi proses lagi diskusi,” ucapnya. 

    Proyeksi ekonomi berbasis AI menunjukkan potensi besar yang dapat mempercepat Indonesia menuju status negara berpenghasilan tinggi. 

    Dalam skenario Indonesia Emas 2045, PDB nasional diproyeksikan mencapai US$7,4 triliun atau sekitar Rp123,21 kuadriliun, dengan PDB per kapita sebesar US$23.199 atau sekitar Rp386,26 juta. 

    Adopsi AI bahkan dinilai mampu mempercepat pencapaian status high-income country menjadi 2038, lebih cepat dibanding skenario dasar yang memproyeksikan 2046.

    Kontribusi ekonomi AI pada 2030 diperkirakan mencapai US$140 miliar atau Rp2,331 kuadriliun. Secara sektoral, manfaat terbesar diproyeksikan mengalir ke sektor asuransi dan keuangan dengan US$68 miliar atau sekitar Rp1,132 kuadriliun, diikuti sektor jasa profesional dan informasi dan komunikasi masing-masing sebesar US$30 miliar (Rp499,5 triliun) dan US$121 miliar (Rp2,014 kuadriliun). 

    Sektor manufaktur mencatat kontribusi hingga US$357 miliar atau Rp5,944 kuadriliun, disusul perdagangan grosir dan ritel US$279 miliar (Rp4,645 kuadriliun) serta pertanian US$291 miliar (Rp4,845 kuadriliun). Adapun kategori jasa lainnya memberikan nilai terbesar, yakni US$658 miliar atau Rp10,955 kuadriliun.

  • Drone Laut Ukraina Hantam Dua Kapal ‘Armada Bayangan’ Rusia

    Drone Laut Ukraina Hantam Dua Kapal ‘Armada Bayangan’ Rusia

    Jakarta

    Drone bawah air milik Ukraina menghantam dua kapal tanker yang disebut armada bayangan (shadow fleet) Rusia di Laut Hitam. Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut setelah ledakan menghantam kedua kapal di Jumat dan Sabtu waktu setempat.

    Sumber Ukraina mengungkap ke CNN yang dikutip detikINET, bahwa drone laut bernama Sea Baby digunakan dalam operasi ini dan kedua kapal tanker rusak parah sehingga lumpuh dari operasional. “Ini akan memberikan pukulan signifikan terhadap transportasi minyak Rusia,” sebut sang sumber.

    Rusia menggunakan ratusan kapal tanker, banyak di antaranya menggunakan bendera negara lain, untuk mengirimkan minyaknya ke pelanggan dan mengakali sanksi internasional.

    Kapal tanker berbendera Gambia, Virat, diketahui diserang menurut Kementerian Transportasi Turki. Kapal tersebut berada sekitar 50 kilometer di lepas pantai Turki. Tujuan pelayaran Virat belum jelas. Kapal ini dijatuhi sanksi Amerika Serikat bulan Januari saat berlayar dengan nama berbeda, serta oleh Inggris dan Uni Eropa.

    Ledakan juga terjadi pada kapal lain yang membawa minyak mentah Rusia di Laut Hitam pada hari Jumat. Sebanyak 25 awak kapal tanker tersebut, Kairos yang berbendera Gambia, telah dievakuasi.

    Kairos memiliki panjang 275 meter dan berat hampir 80.000 ton. Kapal ini dijatuhi sanksi Uni Eropa awal tahun ini dan meninggalkan pelabuhan India awal bulan ini untuk kembali ke pelabuhan Laut Hitam Rusia di Novorossiysk.

    Armada Laut Hitam Rusia memang sudah jadi target serangan sejak awal invasi Moskow ke Ukraina dengan drone bawha air atau drone laut. Kadang disebut USVs, adalah wahana terbang kecil tak berawak yang beroperasi dekat permukaan laut. Analis militer Inggris, Sean Bell, menyebut drone semacam itu relatif murah dan mampu menghadirkan ancaman pada kapal perang Rusia, meski dalam skala kecil. Serangannya lebih efektif di malam hari.

    “Drone maritim dapat beroperasi di permukaan laut atau sedikit di bawah, sehingga jauh lebih sulit untuk dideteksi oleh radar konvensional,” kata Sean.

    “Mereka biasanya terbuat dari karbon fiber untuk menghadirkan elemen siluman dan apabila serangan digelar pada malam hari, drone tersebut sangat sulit dideteksi oleh mata manusia. Suaranya juga bisa disamarkan suara lautan,” tambahnya.

    Dengan biaya relatif murah dan efisien, drone memang banyak diandalkan oleh Ukraina untuk melawan Rusia yang jauh lebih kuat. “Ini menyebabkan penggunaan drone yang besar, apakah untuk pengintaian di medan perang atau serangan jarak jauh ke target strategis,” lanjut Sean.

    Namun demikian, kerusakan yang diakibatkan drone laut ke kapal Rusia biasanya tidak terlalu parah. Salah satunya karena drone cenderung kecil bentuknya dan bom yang dibawanya pun tidak besar, sehingga hanya lebih sebagai gertakan.

    (fyk/fay)

  • Kontribusi AI Diprediksi Tembus Rp2.324 Triliun 2030, Manufaktur di Posisi Pertama

    Kontribusi AI Diprediksi Tembus Rp2.324 Triliun 2030, Manufaktur di Posisi Pertama

    Bisnis.com, JAKARTA — Teknologi kecerdasan buatan (AI) kian menunjukkan peran strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia, dengan nilai ekonomi diprediksi mencapai US$140 miliar atau Rp2.324 triliun  pada 2030.

    Dalam laporan bertajuk Empowering Indonesia 2025, yang dirilis Indosat Ooredoo Hutchison bersama Twimbit, kontribusi AI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, diprediksi mencapai ratusan miliar dolar.

    Sektor manufaktur diprediksi mencatat kontribusi terbesar dengan nilai sekitar US$357 miliar atau 9% dari total PDB sektoral yang dihitung dalam skenario penerapan AI nasional. 

    Pada posisi berikutnya, terdapat sektor perdagangan grosir dan retail dengan nilai US$279 miliar atau 6%. Adapun agrikultur mencatat potensi kontribusi 4% atau senilai US$291 miliar. 

    Di sisi lain, sektor pertambangan memberikan kontribusi US$192 untuk PDB sektoral atau 4% dari kontribusi AI.  Diikuti sektor informasi dan komunikasi dengan US$121 miliar atau 11%.

    Berikutnya, potensi sektor keuangan dan asuransi, diperkirakan menyumbang sekitar US$68 miliar atau 10% dari PDB sektoral terkait AI. Sementara jasa profesional berkontribusi sebesar US$30 miliar atau 11%.

    Jasa lainnya, yang meliputi listrik, pengelolaan limbah, konstruksi, transportasi, akomodasi, properti, administrasi publik, pendidikan, dan kegiatan sosial, mencatat kontribusi US$658 miliar atau 13% dari total PDB sektoral.

    Kendati demikian, Vikram menilai, untuk mewujudkan potensi ini, Indonesia harus memperkuat kedaulatan AI di berbagai aspek, yakni dalam aspek talenta, infrastruktur, regulasi, pertumbuhan industri, dan riset AI. 

    Dalam hal infrastruktur, implementasi kedaulatan AI dimulai dari penguasaan komputasi dan data. Oleh karena itu, Indonesia dinilai perlu membangun infrastruktur yang tinggi seperti pusat data, jaringan edge, dan cloud independen. 

    Industri telekomunikasi menurutnya juga memiliki peran krusial penting dalam mendukung infrastruktur AI, seiring pergeseran beban kerja teknologi kecerdasan buatan ini. 

    Dengan jaringan yang paling dekat pada pengguna, operator harus berkembang dari penyedia konektivitas menjadi penggerak AI. Seiring volume lalu lintas data yang melonjak hampir empat kali lipat sepanjang 2019–2024, tuntutan terhadap jaringan yang lebih responsif dan stabil semakin besar. 

    Kendati demikian, ketersediaan koneksi internet berkecepatan tinggi masih terbatas, tercermin dari cakupan 5G yang baru mencapai 26,3 persen. Bagi industri telekomunikasi, memperluas jaringan 5G yang andal dan infrastruktur edge adalah kunci menuju Kedaulatan AI Indonesia.

    Kemudian, industri telekomunikasi perlu menggencarkan teknologi seperti AI-RAN, yang memungkinkan integrasi kecerdasan buatan langsung ke dalam jaringan akses (Radio Access Network/RAN), untuk menghadirkan layanan AI baru, meningkatkan pemanfaatan jaringan, efisiensi, dan performa.

  • Update Harga HP Xiaomi Desember 2025, Xiaomi 14 T Diskon Besar

    Update Harga HP Xiaomi Desember 2025, Xiaomi 14 T Diskon Besar

    Bisnis.com, JAKARTA — Xiaomi Indonesia menghadirkan berbagai potongan harga yang menarik pada periode belanja Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Melansir pada laman resmi Xiaomi Senin (1/12/2025), harga Xiaomi 14 dan 14T Series memasuki Desember 2025, terpantau mengalami diskon harga hingga 12% seiring dengan masuknya seri penerus Xiaomi 15 ke pasar domestik.

    Berikut daftar harga HP Xiaomi dan REDMI pada Desember 2025

    Seri Xiaomi

    Xiaomi 15T (12+256 GB): Rp6.999.000
    Xiaomi 15T (12+512 GB): Rp7.499.000
    Xiaomi 15T Pro (12+512 GB): Rp9.999.000

    Xiaomi 15 (12+256 GB): Rp11.999.000
    Xiaomi 15 (12+512 GB): Rp12.999.000

    Xiaomi 15 Ultra (16+512 GB): Rp16.999.000
    Xiaomi 15 Ultra (16+1 TB): Rp19.999.000

    Xiaomi 14T (12+256 GB): Rp5.799.000, turun dari Rp6.499.000
    Xiaomi 14T (12+512 GB): Rp6.499.000, turun dari Rp6.999.000
    Xiaomi 14T Pro (12+512 GB): Rp8.499.000
    Xiaomi 14T Pro (12+512 GB): Rp8.999.000

    Xiaomi 14 (12+512 GB): Rp10. 499.000, diskon 12% dari Rp11.999.000

    Seri REDMI

    REDMI A5: Rp1.199.000
    REDMI 15C: Rp 1.649.000
    REDMI 15: Rp2.099.000

    REDMI Note 14 (8+128 GB): Rp2.399.000
    REDMI Note 14 (8+256 GB): Rp2.599.000

    REDMI Note 14 5G (8+256 GB): Rp3.199.000
    REDMI Note 14 5G (12+512 GB): Rp3.699.000, diskon 7% dari Rp3.999.000
    REDMI Note 14 Pro 5G (8+256 GB): Rp3.999.000
    REDMI Note 14 Pro 5G (12+512 GB): Rp4.599.000

    POCO Series: 

    1. POCO F7 Ultra: 

    —16 GB + 512 GB Rp10.999.000 

    — 16 GB + 256 GB Rp9.999.000  

    2. POCO F7 Pro: 

    — 12 GB + 512 GB Rp7.499.000  

    3. POCO F7:  

    — 12 GB + 512 GB dari Rp5.999.000  

    4. POCO X7 Pro 5G: 

    — 12 GB + 512 GB Rp4.999.000 

    5. POCO F6:  

    — 12 GB + 512 GB dari Rp5.699.000 jadi Rp4.599.000  

    — 8 GB + 256 GB Rp4.999.000  

    6. POCO X7 5G: 

    — 12 GB + 512 GB dari Rp4.399.000

    — 8 GB + 256 GB dari Rp3.799.000

    7. POCO M7 Pro 5G:  

    — 8 GB + 256 GB dari Rp2.999.000

    8. POCO M6:  

    — 8 GB + 256 GB dari Rp2.099.000 

    9. POCO C75  

    — 8 GB + 256 GB dari Rp1.749.000  

    — 6 GB + 128 GB dari Rp1.449.000  

    10. POCO C71:  

    — 4 GB + 128 GB dari Rp1.099.000 jadi Rp1.049.000  

    11. POCO X6 Pro 5G:  

    — 12 GB + 512 GB dari Rp4.999.000 jadi Rp3.799.000  

    12. POCO X6 5G:  

    — 12 GB + 512 GB dari Rp3.999.000 jadi Rp3.499.000  

    13. POCO M6 Pro:  

    — 8 GB + 256 GB dari Rp2.999.000 jadi Rp2.499.000  

    14. POCO C65:  

    — 8 GB + 256 GB Rp1.749.000  

    — 6 GB + 128 GB Rp1.449.000 

    Demikian daftar harga terbaru Xiaomi dan REDMI pada Desember 2025. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • WhatsApp Terancam Diblokir di Rusia, Ini Penyebabnya

    WhatsApp Terancam Diblokir di Rusia, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Regulator komunikasi Rusia kembali mengancam akan memblokir WhatsApp sepenuhnya jika layanan pesan instan milik Meta itu tetap dianggap tidak mematuhi aturan lokal.

    Peringatan terbaru ini menunjukkan bagaimana pemerintah Rusia semakin menekan platform asing yang enggan membuka akses data untuk kepolisian dan lembaga keamanan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (1/12/2025).

    Roskomnadzor, badan pengawas internet Rusia, menuduh WhatsApp tidak memenuhi persyaratan hukum yang dirancang untuk mencegah dan menindak kejahatan. Jika pelanggaran tetap terjadi, kata lembaga itu seperti dikutip Interfax, WhatsApp akan sepenuhnya diblokir di wilayah Rusia.

    Ancaman ini bukan yang pertama. Pada Agustus lalu, pemerintah mulai membatasi sebagian panggilan suara di WhatsApp dan Telegram, menuding kedua platform menolak membagikan informasi yang dibutuhkan aparat dalam penyelidikan penipuan hingga kasus terorisme. WhatsApp menanggapi dengan balik menuduh Moskow berusaha memblokir akses komunikasi terenkripsi bagi jutaan pengguna Rusia.

    Ketegangan antara pemerintah dan aplikasi asing ini datang di tengah upaya Rusia mendorong adopsi aplikasi pesan buatan dalam negeri bernama MAX. Kritikus menilai layanan itu berpotensi menjadi alat pemantauan karena didukung negara, sementara media pemerintah menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan upaya mendiskreditkan produk lokal.

    WhatsApp, yang dikenal menggunakan enkripsi end-to-end, sejak lama berada dalam posisi sulit di negara-negara yang menuntut akses luas ke data pengguna. Rusia sendiri sudah memblokir berbagai layanan digital dalam beberapa tahun terakhir, menambah tekanan bagi perusahaan asing yang menolak mengikuti model kontrol informasi ala Kremlin.

    Jika WhatsApp benar-benar diblokir, jutaan pengguna di Rusia kemungkinan akan berpindah paksa ke aplikasi lokal atau layanan yang lebih mudah diawasi pemerintah. Namun bagi banyak warga, hilangnya WhatsApp juga berarti hilangnya salah satu jalur komunikasi pribadi yang relatif aman.

    Belum ada tanda bahwa Meta akan mengubah sikapnya, sementara Roskomnadzor terus mengulang ancaman pemblokiran total. Pertarungan antara keamanan, privasi, dan kontrol negara tampaknya bakal semakin tajam dalam beberapa bulan ke depan.

    (asj/rns)

  • Siap-siap, Ngobrol dengan ChatGPT Bakal Disuguhi Iklan

    Siap-siap, Ngobrol dengan ChatGPT Bakal Disuguhi Iklan

    Jakarta

    Sejak diluncurkan pada tahun 2022, ChatGPT bisa diakses secara gratis dan tanpa iklan. Kini setelah memiliki ratusan juta pengguna, OpenAI mulai memikirkan rencana monetisasi chatbot AI itu dengan menampilkan iklan.

    Dalam postingannya di Twitter/X, engineer Tibor Blaho menemukan barisan kode di aplikasi ChatGPT untuk Android versi beta yang memuat sejumlah referensi terkait iklan.

    Menurut postingan tersebut, ChatGPT beta versi 1.2025.329 memuat referensi tentang ‘fitur iklan’, ‘ iklan pencarian’, dan ‘konten bazar’. Walaupun versi ini belum tersedia untuk umum, temuan ini mengindikasikan OpenAI sedang bersiap menampilkan iklan di ChatGPT.

    Penemuan ini mengikuti laporan dari The Information beberapa waktu yang lalu yang mengklaim bahwa OpenAI sedang mempertimbangkan untuk menyisipkan iklan di ChatGPT berdasarkan memori atau obrolan pengguna.

    Barisan kode yang ditemukan Blaho tidak mengungkap di mana iklan akan ditampilkan di ChatGPT. OpenAI kemungkinan mempertimbangkan iklan untuk tier gratis yang sudah dibatasi fitur berkirim pesan, memori, dan penalaran, seperti dikutip dari Engadget, Senin (1/12/2025).

    OpenAI sebenarnya enggan memasang iklan di ChatGPT, dan lebih memilih mencari pendapatan dari biaya langganan versi Pro dan akses untuk API-nya.

    Namun, OpenAI sampai saat ini belum mendapatkan untung. Menurut laporan HSBC, OpenAI baru akan memperoleh laba pada tahun 2030, dan mereka membutuhkan dana tambahan sebesar USD 207 miliar untuk mendukung rencana pertumbuhannya.

    Saat berbicara di event yang diselenggarakan Harvard Business School tahun lalu, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan iklan adalah pilihan model bisnis terakhir bagi perusahaannya, namun ia tidak sepenuhnya menentang konsep tersebut.

    (vmp/rns)

  • Adopsi Korporasi Melesat 47 Persen, Literasi Masyarakat Jadi Tantangan Utama

    Adopsi Korporasi Melesat 47 Persen, Literasi Masyarakat Jadi Tantangan Utama

    Liputan6.com, Jakarta – Kecerdasan buatan (AI) tak lagi sekadar wacana futuristik, melainkan telah menjadi realitas yang sepenuhnya melekat dalam sendi masyarakat dan aktivitas bisnis modern. Namun, kesenjangan literasi digital masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia.

    Fakta ini menjadi sorotan utama dalam forum tahunan Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition yang digelar oleh PT. Lintas Teknologi Indonesia (LTI), baru-baru ini.

    Mengangkat tema ‘Living with AI: Opportunity, Risk, or Reality?’, acara ini mempertemukan regulator, pemimpin industri, penyedia layanan telekomunikasi, dan mitra teknologi untuk membahas arah perkembangan AI di Tanah Air.

    President Director PT. Lintas Teknologi Indonesia, Muhamad Paisol, memaparkan perubahan masif pada perilaku manusia dan budaya digital global yang didorong oleh AI. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas perusahaan dunia kini telah mengadopsi AI.

    “Di Indonesia, pertumbuhan adopsi korporasi menunjukkan peningkatan signifikan hingga 47% dalam setahun terakhir. Meskipun demikian, Paisol menyoroti bahwa baru sebagian kecil perusahaan yang masuk dalam kategori pemanfaatan tingkat lanjut,” kata Paisol dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).

    Kesenjangan lebih mencolok terlihat di tingkat masyarakat. Walaupun sebagian besar pengguna global sudah berinteraksi dengan AI, lebih dari 70% masyarakat Indonesia dilaporkan belum menyadari penggunaan AI dalam keseharian mereka.

    “Ini menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan edukasi publik untuk memastikan transformasi AI berjalan inklusif,” ujar Paisol.

     

  • Respons Telkomsel soal Rencana Komdigi Buka Lelang Frekuensi 2,6 GHz Tahun Ini

    Respons Telkomsel soal Rencana Komdigi Buka Lelang Frekuensi 2,6 GHz Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam menggelar lelang frekuensi 2,6 GHz pada tahun ini. Pita frekuensi rendah tersebut memiliki lebar bandwidh yang besar hingga 190 MHz.

    VP Network Strategic Collaboration and Settlement Telkomsel Nizar Fuadi mengatakan perusahaan mendukung rencana pemerintah yang ingin membuka lelang frekuensi di pita 2,6 GHz. Menurut Nizar, hadirnya spektrum baru menjadi peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan layanan yang lebih optimal melalui pita menengah (mid band).

    “Kami operator dengan pelanggan telekomunikasi terbesar pasti terbuka untuk mengembangkan jaringan di dengan spektrum tersebut [2,6 GHz]” kata Nizar kepada Bisnis, dikutip Senin (1/12/2025).

    Nizar mengatakan layanan yang dihadirkan di pita 2,6 GHz, dapat memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan. Adapun jika dibandingkan dengan layanan di pita 700 MHz, akan banyak tergantung dari perangkat dan ekosistem.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan lelang pita frekuensi 2,6 GHz kemungkinan akan dibuka pada tahun ini.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto dalam peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    “Kemungkinan tahun ini paling hanya membuka aja,” kata Wayan. 

    Namun, Wayan belum dapat memberikan rincian mengenai waktu pasti pelaksanaan lelang pita frekuensi 2,6 GHz tersebut. Dia menjelaskan, pemerintah masih menyiapkan perangkat regulasi sebagai dasar hukum pelaksanaan lelang tersebut.

    “Kan harus ada permen [peraturan menteri], ada KM [keputusan menteri], ada KM itu pun KM tentang pengadaan, dan KM sertifikasi perangkatnya gitu ya,” katanya. 

    Sekadar informasi, pita frekuensi 2,6 GHz adalah spektrum radio mid-band (sekitar 2.600 MHz) yang digunakan untuk komunikasi nirkabel seperti jaringan 4G dan 5G, menawarkan keseimbangan antara cakupan luas dan kapasitas data tinggi dengan bandwidth hingga 190 MHz menggunakan moda Time Division Duplex (TDD).

    Di Indonesia, pita ini menjadi fokus Komdigi untuk mempercepat penggelaran 5G dan meningkatkan kecepatan internet nasional hingga 100 Mbps pada 2029 .

    Kelebihan frekuensi ini menjangkau area lebih luas dibanding pita tinggi seperti 5 GHz atau mmWave, sambil mendukung kecepatan hingga gigabit per detik untuk streaming video 4K/8K, gaming, dan aplikasi berat tanpa lag.

    Kekurangannya, rentang sinyal lebih pendek dibanding pita rendah seperti 700 MHz atau 1,4 GHz, sehingga memerlukan lebih banyak menara base station untuk cakupan optimal.

    Sebelumnya, Komdigi telah melaksanakan lelang pita frekuensi 1,4 GHz, yang bertujuan menentukan pengguna pita frekuensi radio di seluruh regional, sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz.

    Seleksi tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi layanan akses nirkabel pita lebar (wireless broadband). 

  • Cara Pantau Banjir di Sumatera untuk Ketahui Situasi Terkini

    Cara Pantau Banjir di Sumatera untuk Ketahui Situasi Terkini

    Jakarta

    Sejumlah wilayah di Sumatera menghadapi bencana banjir dan tanah longsor sejak sekitar 24 November lalu. Daerah yang terdampak termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, hingga Nias.

    Cuaca ekstrem yang terjadi secara intens diduga menjadi pemicu utama bencana ini. Untuk memudahkan masyarakat memantau perkembangan kondisi darurat tersebut, Google telah menampilkan peringatan banjir Sumatera pada layanan pencariannya.

    Melalui fitur ini, publik bisa memperoleh informasi terkini mengenai situasi di lapangan. Berikut adalah cara cek banjir Sumatera melalui Google.

    Cara cek banjir Sumatera melalui Google

    Google punya fitur khusus yang memberikan peringatan tentang berbagai jenis bencana, termasuk banjir. Di Google Search, fitur tersebut dikenal dengan nama ‘flood alerts’.

    Pengguna cukup mengetik beberapa kata kunci terkait, seperti:

    * Banjir Sumatera
    * Banjir di Sumatera Utara
    * North Sumatera Floods
    * Sibolga Flood
    * Banjir Tapanuli

    Jika salah satu kata kunci tersebut dimasukkan, hasil pencarian akan menampilkan banner “Flood Alerts” dengan informasi mengenai banjir yang sedang berlangsung. Nah dalam banner tersebut, tersedia dua kategori data yaitu informasi umum/overview dan informasi lokal.

    Pada informasi umum, Google menunjukkan titik-titik lokasi yang sedang terdampak banjir. Sementara itu, informasi lokal berisi tautan menuju situs resmi penyedia data kebencanaan, termasuk situs BMKG untuk pembaruan cuaca dan kondisi bencana.

    Selain itu, di bagian bawah banner terdapat kumpulan berita dari berbagai media terkait perkembangan terbaru bencana banjir di beberapa wilayah yang terdampak.

    Google juga menyediakan opsi untuk melihat peta lokasi banjir melalui Google Maps. Titik banjir di peta ditampilkan menggunakan ikon berwarna merah bergelombang.

    Berdasarkan informasi yang tampak di Maps, ada misalnya beberapa titik banjir yang teridentifikasi di wilayah Sibolga dan Tapanuli. Masing-masing titik menandai area terdampak, meskipun kondisi visual terkini belum tersedia karena Street View masih menggunakan dokumentasi lama.

    Agar masyarakat dapat membantu penyebaran informasi darurat, flood alert dan titik banjir tersebut dapat dibagikan ke media sosial, WhatsApp, atau platform komunikasi lainnya.

    Selain melalui Google Search, pengguna juga tetap bisa mengakses data resmi terkini mengenai bencana ini langsung melalui situs BMKG dan BNPB.

    (fyk/fyk)

  • BSSN Temukan 4,4 Miliar Trafik Anomali Menyasar ke RI hingga September 2025

    BSSN Temukan 4,4 Miliar Trafik Anomali Menyasar ke RI hingga September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat aktivitas anomali trafik serangan siber di Indonesia mencapai 4,41 miliar hingga September 2025. 

    Jenis anomali terbanyak meliputi aktivitas malware, akses tidak sah, kesalahan konfigurasi sistem, dan upaya eksploitasi.

    Dari total anomali tersebut, 93,8% dikategorikan sebagai aktivitas malware. Jenis malware yang paling banyak terdeteksi pada 2025 adalah Mirai Botnet, disusul Remcos RAT dan Generic Trojan. Sementara itu, laporan Data Breach Investigations Report (DBIR) Verizon untuk sektor keuangan menunjukkan bahwa 60% insiden melibatkan faktor manusia, seperti kelalaian atau manipulasi sosial. 

    Sebanyak 30% insiden disebabkan pihak ketiga dan 17% terkait motif spionase atau intelijen.

    Direktur Keamanan Siber dan Sandi Sektor Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN, Baderi, mengatakan dalam menanggulangi tingginya tingkat serangan siber, BSSN mengedepankan sejumlah langkah. 

    Pertama, peningkatan literasi masyarakat yang dinilai sebagai langkah pencegahan yang cukup efektif.

    BSSN juga terus melakukan security awareness terkait maraknya serangan siber di Indonesia, termasuk berbagai bentuk penipuan melalui social engineering, phishing, scam, dan metode lainnya.

    Baderi menambahkan, BSSN saat ini juga turut membantu pemerintah dalam literasi bagi pelaku usaha, termasuk UMKM. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang menjadi korban penipuan daring.

    “Kasihan sekali yang ada di daerah-daerah bagaimana mereka berusaha kemudian menggunakan marketplace, itu juga masih kena tipu juga,” kata Baderi dalam acara Seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang digelar Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (1/12/2025) di Jakarta.

    Selain itu, Baderi mengungkapkan BSSN melakukan cyber patrol untuk membantu Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

    Patroli siber tersebut dilakukan melalui internet dan media sosial. Setelah patroli, BSSN melakukan validasi dan profiling untuk mengidentifikasi situs maupun threat actor yang diduga melakukan aktivitas ilegal.

    BSSN juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk melakukan takedown terhadap sejumlah situs yang terindikasi bermasalah.

    “Memang tidak hanya sederhana aspek teknologi saja, tetapi hal yang berkaitan dengan kolaborasi sangat penting sekali,” katanya.