Jenis Media: Tekno

  • 9 Agustus Ada Sturgeon Moon, Ini Julukan Purnama Setiap Bulannya

    9 Agustus Ada Sturgeon Moon, Ini Julukan Purnama Setiap Bulannya

    Jakarta

    Pada Sabtu, 9 Agustus 2025, langit menampilkan fenomena purnama yang punya julukan Sturgeon Moon (Bulan Sturgeon). Di dunia Barat, setiap purnama memiliki julukannya masing-masing.

    Purnama terjadi saat Bumi tepat berada di antara Matahari dan Bulan. Hal ini menyebabkan permukaan Bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.

    Nama Sturgeon Moon sendiri menjadi julukan khusus yang diberikan pada fenomena purnama yang terjadi di bulan Agustus. Penamaan ini biasanya didasarkan pada musim tanam atau panen dan musim berlayar berdasarkan kalender para petani dan nelayan suku asli Amerika dan Eropa.

    Berikut adalah nama-nama purnama dalam setahun setiap bulannya, dikutip dari Royal Museum Greenwich.

    Nama-nama Purnama Setiap Bulan

    Januari: Wolf Moon (Bulan Serigala)

    Purnama Januari dinamai Wolf Moon karena bertepatan dengan banyaknya serigala yang melolong lapar karena kelangkaan makanan di tengah musim dingin. Nama lain untuk purnama termasuk Old Moon (Bulan Tua) dan Ice Moon (Bulan Es).

    Februari: Snow Moon (Bulan Salju)

    Cuaca Februari yang biasanya dingin dan bersalju di Amerika Utara membuat purnama ini disebut Snow Moon (Bulan Salju). Storm Moon (Bulan Badai) dan Hunger Moon (Bulan Kelaparan) adalah nama-nama lain dari purnama ini.

    Maret: Worm Moon (Bulan Cacing)

    Suku Indian Amerika menyebut purnama terakhir musim dingin Worm Moon. Penamaan ini diambil dari jejak cacing yang muncul di tanah yang baru mencair. Nama-nama lainnya termasuk Chaste Moon (Bulan Suci), Death Moon (Bulan Kematian), Crust Moon (Bulan Kerak), dan Sap Moon (Bulan Getah) yang diambil dari suara ketukan pohon maple.

    April: Pink Moon (Bulan Merah Muda)

    Penduduk asli Amerika Utara menyebut purnama April sebagai Pink Moon, diambil dari nama spesies bunga liar yang mekar lebih awal. Dalam budaya lain, bulan ini disebut Sprouting Grass Moon (Bulan Rumput yang Tumbuh), Egg Moon (Bulan Telur), dan Fish Moon (Bulan Ikan).

    Mei: Flower Moon (Bulan Bunga)

    Banyak budaya menyebut purnama Mei sebagai Flower Moon karena bertepatan dengan waktu mekarnya bunga-bunga yang melimpah saat musim semi tiba. Nama-nama lainnya termasuk Hare Moon (Bulan Kelinci, Corn Planting Moon (Bulan Penanaman Jagung), dan Milk Moon (Bulan Susu).

    Juni: Strawberry Moon (Bulan Stroberi)

    Di Amerika Utara, panen stroberi setiap Juni menjadi asal muasal penyebutan purnama tersebut. Orang Eropa menyebutnya Rose Moon (Bulan Mawar), sementara budaya lain menyebutnya Hot Moon (Bulan Panas) untuk menandai dimulainya musim panas.

    Juli: Buck Moon (Bulan Tanduk Rusa)

    Rusa jantan, yang melepaskan tanduknya setiap tahun, mulai menumbuhkannya kembali di bulan Juli. Oleh karena itu, penduduk asli Amerika menamai purnama Juli sebagai Buck Moon. Beberapa budaya ada juga yang menyebutnya Thunder Moon (Bulan Guntur), karena badai musim panas di bulan ini. Nama lainnya termasuk Hay Moon (Bulan Jerami), yang diambil dari musim panen jerami di bulan Juli.

    Agustus: Sturgeon Moon (Bulan Ikan Sturgeon)

    Suku nelayan Amerika Utara menyebut purnama Agustus sebagai Sturgeon Moon karena spesies tersebut muncul dalam jumlah banyak selama bulan ini. Bulan ini juga disebut Green Corn Moon (Bulan Jagung Hijau), Grain Moon (Bulan Gandum) dan Red Moon (Bulan Merah) karena warna kemerahan yang sering muncul saat kabut musim panas.

    September: Corn Moon (Bulan Jagung)

    Purnama September Corn Moon karena pada saat itulah jagung dipanen di akhir musim panas. Pada saat ini, Bulan tampak sangat terang dan terbit lebih awal, sehingga petani dapat terus memanen hingga malam. Bulan ini juga terkadang disebut Barley Moon (Bulan Barley), dan sering kali merupakan purnama terdekat dengan ekuinoks musim gugur, sehingga mendapat julukan Harvest Moon (Bulan Panen).

    Oktober: Hunter’s Moon (Bulan Pemburu)

    Setelah bulan panen, tibalah bulannya para pemburu. Oktober adalah bulan yang disukai untuk berburu rusa dan rubah yang digemukkan di musim panas dan tidak dapat bersembunyi di ladang kosong. Seperti purnama di musim panen, Hunter’s Moon sangat terang dan panjang di langit, memberi kesempatan kepada pemburu untuk mengintai mangsa di malam hari. Nama lain dari purnama ini termasuk Travel Moon (Bulan Pengembaraan) dan Dying Grass Moon (Bulan Rumput yang Sekarat).

    November: Beaver Moon (Bulan Berang-berang)

    Ada perbedaan pendapat mengenai asal usul nama Beaver Moon untuk purnama November. Sebagian mengatakan nama itu berasal dari penduduk asli Amerika yang memasang perangkap berang-berang selama bulan ini, sementara yang lain mengatakan nama itu berasal dari aktivitas berang-berang yang membangun bendungan musim dingin mereka. Nama lain purnama November adalah Frost Moon (Bulan Es).

    Desember: Cold Moon (Bulan Dingin)

    Datangnya musim dingin membuat purnama Desember disebut Cold Moon. Nama lain purnama Desember termasuk Long Night Moon (Bulan Malam Panjang) dan Oak Moon (Bulan Pohon Ek).

    (rns/fyk)

  • OpenAI Luncurkan Dua Model Penalaran AI Terbuka yang Lebih Baik dari R1 DeepSeek

    OpenAI Luncurkan Dua Model Penalaran AI Terbuka yang Lebih Baik dari R1 DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI umumkan peluncuran dua model penalaran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bobot terbuka yang diklaim lebih canggih dari R1 DeepSeek. 

    Dua model tersebut adalah gpt-oss-12b yang ukurannya besar dengan kemampuannya yang dapat berjalan pada satu GPU Nvidia dan GPT-OSS-20B dengan ukuran lebih ringan yang dapat berjalan pada laptop dengan memori 16GB.

    Peluncuran tersebut menandai model bahasa terbuka pertama OpenAI sejak GPT-2 dirilis lebih dari lima tahun lalu, dan pada model terbarunya ini, akan mampu mengirimkan kueri kompleks ke model AI di cloud.

    Artinya, jika model terbuka OpenAI tidak mampu melakukan tugas tertentu seperti memproses gambar, pengembang dapat menghubungkan model terbuka tersebut ke salah satu model tertutup perusahaan yang lebih mumpuni.

    Cara Kerja Model Terbuka OpenAI

    Dilansir TechCrunch Kamis (7/8/2025), Pada Codeforces (dengan alat), uji pengodean kompetitif pada gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b masing-masing memperoleh skor 2622 dan 2516.

    Angka tersebut mengungguli R1 milik DeepSeek, tetapi masih lebih buruk ketimbang o3 dan o4-mini.

    Pada Ujian Terakhir Kemanusiaan (HLE) yang berisi pertanyaan menantang dari berbagai subjek, gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b masing-masing memperoleh skor 19% dan 17,3%, yang artinya, itu tetap masih lebih buruk dari o3, tetapi mengungguli model terbuka dari DeepSeek dan Qwen.

    Model terbuka OpenAI juga berhalusinasi secara signifikan dibanding model penalaran AI terbarunya, o3 dan o4-mini, dan perusahaan belum sepenuhnya memahami penyebabnya.

    Gpt-oss-120b dan gpt-oss20b berhalusinasi masing-masing 49% dan 53% untuk pertanyaan di PersonQA, yang jadi tolok ukur internal perusahaan dalam mengukur akurasi pengetahuan model tentang manusia.

    “Wajar terjadi, karena model yang lebih kecil pasti pengetahuannya juga lebih sedikit dibanding model frontier yang lebih besar,” kata perwakilan OpenAI

    Pelatihan untuk Model Baru

    Perusahaan AI besutan Sam Altman tersebut menyatakan, model terbukanya akan dilatih dengan proses serupa dengan model sebelumnya. 

    Mereka menggunakan pembelajaran penguatan (RL) komputasi tinggi, yang mengajarkan AI membedakan benar dan salah dalam lingkungan simulasi menggunakan kluster besar GPU Nvidia.

    Sebagai hasil proses pasca-pelatihan, model AI terbuka milik OpenAI unggul dalam memberdayakan agen AI dan juga mampu memanggil alat seperti pencarian web atau eksekusi kode Python sebagai bagian dari proses rantai pemikirannya.

    Namun, OpenAI menyatakan, model terbukanya hanya berupa teks, yang artinya tidak akan mampu memproses atau menghasilkan gambar dan audio seperti mode-model perusahaan lainnya.

    OpenAI telah menunda rilis model terbukanya beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, sebagai bagian mengatasi masalah keamanan. Misalnya, kemungkinan aktor jahat menyempurnakan model gpt-oss untuk memanfaatkannya dalam serangan siber atau pembuatan senjata biologis atau kimia.

    Setelah pengujian bersama yang dilakukan OpenAI dan evaluator pihak ketiga, mereka menyatakan, gpt-oss mungkin sedikit meningkatkan kemampuan biologis. 

    Namun, perusahaan tidak menemukan bukti bahwa model terbuka ini dapat mencapai ambang batas “kemampuan tinggi” untuk bahaya di domain tersebut, bahkan setelah penyempurnaan

    Dengan dirilisnya gpt-oss, OpenAI berharap dapat menarik perhatian para pengembang dan juga pemerintahan Donald Trump, yang keduanya telah menyaksikan laboratorium AI China bangkit dan menonjol di ruang sumber terbuka (Open-Source).

    “Kami sangat antusias bahwa dunia dapat membangun tumpukan AI terbuka yang dibuat di Amerika Serikat, berdasarkan nilai demokrasi, tersedia gratis untuk semua, dan memiliki manfaat yang luas,” kata CEO OpenAI, Sam Altman dalam sebuah pernyataan, dilansir TechCrunch. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Apple Bangun Pabrik di AS, Dampaknya Langsung Terlihat

    Apple Bangun Pabrik di AS, Dampaknya Langsung Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple mengumumkan langkah besar dalam memperkuat kehadiran manufakturnya di Amerika Serikat (AS).

    Dalam pertemuan bersama Presiden Donald Trump di Gedung Putih, CEO Apple Tim Cook mengonfirmasi bahwa perusahaan akan meningkatkan investasinya di AS dari US$500 miliar menjadi US$600 miliar selama empat tahun ke depan.

    Langkah ini dibarengi dengan peluncuran program manufaktur baru bertajuk American Manufacturing Program, yang dirancang untuk memperluas produksi dalam negeri di tengah tekanan geopolitik dan tarif perdagangan.

    Tak butuh waktu lama, sentimen pasar langsung merespons positif pengumuman ini. Saham Apple melonjak hingga 5% dalam perdagangan Rabu (6/8), waktu setempat.

    Tim Cook menegaskan bahwa Apple berkomitmen untuk lebih mengoptimalkan rantai pasok global dengan memperbesar peran AS.

    “Kami tentu berupaya mengoptimalkan rantai pasokan kami, dan pada akhirnya kami akan melakukan lebih banyak di Amerika Serikat,” ujar Cook, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (7/8/2025).

    Selama ini, Trump kerap mendesak Apple agar memindahkan lini produksi iPhone dari China dan India ke AS.

    Cook sendiri memiliki hubungan yang naik-turun dengan Trump sepanjang tahun lalu. Meskipun Trump sempat memuji CEO Apple, dalam beberapa bulan terakhir ia mengatakan memiliki “masalah” dengan eksekutif tersebut dan terus mendorong Apple untuk merakit iPhone di Amerika Serikat, bukan di China atau India.

    Apple menghadapi peningkatan biaya lebih dari US$1 miliar pada kuartal ini karena tarif impor yang diberlakukan Trump, terutama yang terkait dengan China.

    Cook juga mengingatkan para investor dalam laporan pendapatan pada 31 Agustus bahwa sebagian besar produk Apple akan terkena tarif baru di bawah investigasi Section 232, bentuk tarif potensial atas semikonduktor yang menurut Apple akan berdampak besar pada perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sejarah Roblox, Game Populer dengan Sisi Gelap

    Sejarah Roblox, Game Populer dengan Sisi Gelap

    Jakarta

    Roblox adalah platform game online dan sistem pembuatan game yang dikembangkan oleh Roblox Corporation. Roblox ini sangat populer sekaligus juga terkadang kontroversial.

    Roblox memungkinkan pengguna memprogram dan memainkan permainan yang mereka buat sendiri atau pengguna lain. Ia diciptakan David Baszucki dan Erik Cassel tahun 2004, dan dirilis ke publik tahun 2006.

    Per Februari 2025, Roblox melaporkan rata-rata 85,3 juta pengguna aktif harian. Basis pemain bulanan mereka mencakup setengah dari seluruh anak-anak Amerika di bawah usia 16 tahun.

    Platform ini menampung jutaan game dari pengguna, dibuat menggunakan bahasa pemrograman Lua dan game engine Roblox Studio. Meski Roblox gratis dimainkan, Roblox menawarkan pembelian dalam game dengan mata uang virtual Robux. Developer game dapat membuat item yang memerlukan Robux.

    Dengan program Developer Exchange, kreator di platform dapat menukar Robux yang mereka peroleh dengan uang. Roblox juga digunakan menyelenggarakan konser dan acara virtual, serta advergame.

    Sejarah Roblox

    Game Roblox Foto: jeugdjournaal

    Roblox, awalnya disebut Dynablox, dibuat tahun 2004 oleh David Baszucki dan Erik Cassel. Roblox didirikan di masa subur dunia virtual dan platform game berskala besar seperti Second Life (2003), IMVU (2004), dan Metaplace (2006).

    Selama tahun 2004 dan 2005, Baszucki dan Cassel bekerja sendiri mengembangkan versi alfa dan betanya. Prototipe pertamanya sangat kasar. “Kami sempat berdebat panjang lebar tentang apakah aman meluncurkan avatar sebelum dianimasikan,” kenang Baszucki. Jawabannya adalah ya, mereka maju terus.

    Namun, ujian sesungguhnya adalah apakah anggota komunitas mau menggunakan berbagai tool yang awalnya kasar dan terbatas. Baszucki dan Cassel meluncurkan edisi pertama Roblox Studio tahun 2006. Ternyata anggota komunitas segera mulai membuat game sendiri, menyaingi apa yang dibuat Roblox.

    “Itu jauh lebih baik daripada apa pun yang bisa kami bayangkan. Kami mendapatkan perang paintball, kereta miniatur yang bisa kami naiki, rumah-rumah Halloween,” kata Baszucki.

    Di pertengahan tahun itu, Roblox merekrut karyawan pertama yang langsung mengembangkan fitur-fitur lainnya. Matt Dusek, salah satu dari dua karyawan pertama yang direkrut bersama John Shedletsky, membangun beberapa fitur komunikasi awal.

    “Di 2006, mungkin agak sulit membayangkannya, tapi bermain bersama online masih terasa berat. Belum ada pesan pribadi, jadi saya membangun sistem pesan pribadi. Kami mulai meletakkan banyak fondasi,” ujarnya.

    Tak lama setelah merekrut Dusek dan Shedletsky, Roblox menutup investasi seri B senilai USD 1,1 juta. Selama dua tahun berikutnya, perusahaan terus mengembangkan fitur untuk kreator dan komunitas serta game yang ada di portal tersebut.

    DI 2008, mereka berhenti membuat game secara rutin. Alasannya, komunitas kreator tumbuh besar dan cukup aktif menciptakan sebagian besar konten. Kini Roblox jadi salah satu platform game terbesar dengan jumlah pengguna bulanan melampaui gabungan Nintendo Switch dan PlayStation. Di 2024, rata-rata pemainnya lebih dari 80 juta per hari, sekitar 40% di antaranya berusia di bawah 13 tahun.

    Kontroversi Roblox

    Permainan Roblox. Foto: Roblox

    Namun, terdapat kontroversi tentang betapa mudahnya anak-anak menemukan konten tidak pantas dan berinteraksi tanpa pengawasan orang dewasa. Dikutip dari Guardian, orang tua cemas anak-anak mengalami kecanduan, melihat konten traumatis, dan didekati orang asing di Roblox

    Roblox pun mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya atau aktor jahat dan sedang berupaya keras memperbaiki hal ini, tapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

    Roblox menyatakan sangat bersimpati kepada orang tua yang anak-anaknya menjadi korban kekerasan di platform tersebut, tapi di sisi lain mereka juga menyebut puluhan juta orang mendapatkan pengalaman positif, memperkaya, dan aman di Roblox tiap hari.

    Mereka menyadari ada aktor jahat di internet, tapi menambahkan bahwa ini adalah masalah yang perlu ditangani melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komitmen industri. Roblox juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun masih menjadi tantangan industri.

    Kisah-kisah yang dibagikan oleh orang tua di Inggris mencakup seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirayu orang dewasa yang ditemuinya di platform, dan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun mengalami serangan panik setelah melihat konten seksual saat bermain game.

    “Fitur keamanan baru yang diumumkan Roblox tidak cukup memadai. Anak masih dapat mengobrol dengan orang asing yang tak ada di daftar teman dan dengan jutaan hal yang seringkali dengan deskripsi dan peringkat tidak akurat, bagaimana orang tua diharapkan memoderasi?” cetus Damon De Ionno, direktur riset Revealing Reality.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Soal Roblox yang Dilarang oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fyk/afr)

  • Momen Nadiem Datang ke KPK Ditemani Hotman, Kasus Korupsi Google Cloud

    Momen Nadiem Datang ke KPK Ditemani Hotman, Kasus Korupsi Google Cloud

    Pengadaan Google Cloud ini sepaket dengan pengadaan laptop Chromebook. Adapun pengadaan Chromebook itu juga diduga dikorupsi, perkaranya tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung. Dalam penyelidikan ini, KPK juga telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai dari eks stafsus Nadiem, Fiona Handayani; eks Direktur GoTo, Melissa Siska Juminto; dan eks CEO GoTo, Andre Soelistyo. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

  • Mengungkap Celah Keamanan di Era AI yang Mengintai Perusahaan – Page 3

    Mengungkap Celah Keamanan di Era AI yang Mengintai Perusahaan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Era adopsi kecerdasan buatan (AI) dan hybrid cloud membuka lembaran baru dalam dunia bisnis, namun juga menghadirkan tantangan keamanan yang kompleks.

    Banyak organisasi atau perusahaan kini berhadapan dengan celah keamanan tak terlihat, terutama ketika data sensitif berpindah melalui lalu lintas terenkripsi dan alat AI yang tidak terotorisasi.

    Metode keamanan tradisional yang mengandalkan deteksi ancaman di batas jaringan (perimeter) kini kesulitan untuk mengatasi kompleksitas ini.

    Data sensitif dapat bocor tanpa terdeteksi, bersembunyi dalam lalu lintas yang terenkripsi, atau disalahgunakan oleh Shadow AI—penggunaan AI tidak resmi di dalam perusahaan.

    Menyadari dilema ini, perusahaan keamanan F5, menghadirkan solusi yang dirancang khusus untuk mengatasi celah keamanan di lingkungan AI dan hybrid cloud.

    “Ketegangan utama di setiap ruang rapat saat ini adalah antara dorongan untuk mengadopsi AI dan mandat untuk melindungi data perusahaan,” kata Chief Innovation Officer F5, Kunal Anand, dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025).

    Ia menambahkan, dalam kondisi seperti  itu, organisasi tidak bisa memilih salah satu dari kedua aspek tersebut.

    F5 menjawab tantangan ini dengan menyediakan serangkaian solusi yang memungkinkan perusahaan dari berbagai skala untuk mencapai hasil keamanan dan kepatuhan utama, seperti:

    Mendeteksi dan menghentikan kebocoran data secara real-time dalam lalu lintas terenkripsi dan berbasis AI
    Mencegah risiko dari Shadow AI dan paparan data sensitif
    Menerapkan kebijakan keamanan yang konsisten di seluruh aplikasi, API, dan layanan AI.

  • Pertama dalam Sejarah RI, Konvensi Sains, Teknologi & Industri Digelar

    Pertama dalam Sejarah RI, Konvensi Sains, Teknologi & Industri Digelar

    Bandung, CNBC Indonesia – Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 resmi dibuka di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). Konvensi ini akan berlangsung hingga Minggu (8/8/2025).

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia menggelar konvensi nasional berskala besar yang mempertemukan lebih dari 2.000 ilmuwan, dosen, dan mahasiswa doktoral dari dalam dan luar negeri. Acara ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Sebelum sambutan dan arahan Prabowo, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan laporan pengantar. Ia menekankan pentingnya konvensi ini sebagai tonggak sejarah penguatan ilmu pengetahuan untuk kepentingan nasional.

    “Konvensi ini adalah momentum besar yang bukan sekadar seremoni. Ini adalah kontrak intelektual,” tegas Brian.

    Ia bilang, kehadiran ribuan peserta dari kalangan saintis, rektor, diaspora, hingga industri, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan sains dan teknologi sebagai senjata perjuangan bangsa.

    Dalam laporannya, Brian menyebut konvensi ini merupakan inisiatif langsung Prabowo yang ingin mempertemukan para peneliti Indonesia dari berbagai penjuru dunia untuk menyamakan visi dan merancang strategi riset nasional.

    Brian juga mengungkap ini adalah kali kedua dalam sejarah Presiden RI mengunjungi ITB, setelah Presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI Soekarno. Selain menjadi ajang silaturahmi keilmuan, KSTI juga akan digunakan untuk menyusun peta jalan riset dan inovasi teknologi nasional.

    Lebih dari 400 hasil riset dari perguruan tinggi akan ditampilkan dan dipertemukan langsung dengan pihak industri dan kementerian terkait.

    “Kita harus menghasilkan SDM unggul berbasis penguasaan iptek. Ini adalah kesempatan besar bagi kita semua untuk memperkuat fondasi bangsa menuju pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” kata Brian.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Unboxing Nubia A56, HP Rp 1 Juta Bawa Spesifikasi Menarik

    Unboxing Nubia A56, HP Rp 1 Juta Bawa Spesifikasi Menarik

    FotoINET

    Rizqy Nur Amalia – detikInet

    Kamis, 07 Agu 2025 10:15 WIB

    Jakarta – Nubia A56 belum lama rilis di Indonesia. HP ini harganya Rp 1 juta menawarkan spesifikasi menarik di kelasnya. Yuk unboxing!

  • Penemuan Alat Batu 1,5 Juta Tahun di Sulawesi Bikin Heboh Ilmuwan

    Penemuan Alat Batu 1,5 Juta Tahun di Sulawesi Bikin Heboh Ilmuwan

    Jakarta

    Penemuan mengejutkan di Pulau Sulawesi membuka babak baru dalam sejarah evolusi manusia. Tim arkeolog internasional berhasil menemukan alat batu berusia hingga 1,5 juta tahun, menjadikannya bukti tertua kehadiran kerabat manusia purba di Wallacea, wilayah kepulauan luas antara benua Asia dan Australia.

    Penelitian ini dipublikasikan pada Rabu, 6 Agustus 2025, dalam jurnal Nature, dan mengungkap bahwa artefak batu tersebut kemungkinan besar dibuat oleh hominin misterius, jauh sebelum manusia modern (Homo sapiens) muncul di muka Bumi.

    “Ini adalah serpihan batu sederhana dengan tepi tajam yang berguna sebagai alat pemotong dan pengikis serbaguna,” ujar Adam Brumm, profesor arkeologi dari Griffith University, Australia, kepada Live Science.

    Selama penggalian antara 2019 dan 2022 di lokasi Calio, Sulawesi, tim peneliti menemukan tujuh artefak batu yang terbuat dari rijang, batuan sedimen keras berbutir halus. Peralatan ini dibuat dengan teknik pengelupasan perkusi, di mana batuan inti dipukul dengan batu palu untuk menghasilkan serpihan tajam.

    “Salah satu alat bahkan menunjukkan tanda pemrosesan ulang atau retouch untuk mempertajam sisi tajamnya,” ujar Prof. Adam Brumm.

    Peta wilayah studi Foto: Nature

    Lebih Tua dari Perkiraan

    Melalui teknik penanggalan geologi yang canggih, lapisan sedimen tempat artefak ditemukan diperkirakan berusia antara 1,04 juta hingga 1,48 juta tahun. Ini menjadikannya jauh lebih tua dari fosil manusia tertua di Sulawesi yang sebelumnya hanya berumur sekitar 25.000 tahun.

    “Ini bukti kuat bahwa kerabat manusia purba sudah menjelajahi wilayah Wallacea jauh lebih awal dari yang selama ini kita duga,” tambah Brumm.

    Siapa Pembuatnya Masih Misterius

    Artefak batu yang ditemukan dari endapan Pleistosen Awal di Calio. Foto: Nature

    Meski temuan ini menggemparkan, identitas pasti pembuat alat batu tersebut masih menjadi teka-teki. Para peneliti memperkirakan bisa saja itu dibuat oleh Homo erectus—spesies manusia purba yang sudah mencapai Pulau Jawa sekitar 1,6 juta tahun lalu—atau bahkan leluhur dari spesies unik seperti Homo floresiensis di Flores atau Homo luzonensis di Filipina.

    “Sampai kita menemukan fosilnya, kita belum bisa pastikan spesies mana yang membuat alat ini,” jelas Brumm. Namun, ia menyebut kemungkinan besar pembuatnya berasal dari kelompok hominin yang mampu menyeberangi laut, menunjukkan tingkat kecerdasan dan adaptasi yang tinggi.

    Jejak Awal Peradaban di Sulawesi

    Fungsi alat batu tersebut diperkirakan untuk kegiatan sehari-hari seperti mengolah tanaman, kayu, atau bahkan hewan. Sayangnya, belum ditemukan tulang hewan dengan bekas potongan yang bisa mendukung dugaan aktivitas berburu atau mengolah daging.

    Penemuan ini memperkuat posisi Sulawesi sebagai wilayah kunci dalam memahami peradaban awal manusia. Sebelumnya, Sulawesi juga dikenal dengan seni gua naratif tertua di dunia yang berusia 51.200 tahun.

    “Temuan ini membalik asumsi kita tentang sejarah manusia di Asia Tenggara. Kini kita tahu bahwa Sulawesi tidak hanya dihuni oleh manusia modern, tapi juga oleh kerabat purba jauh sebelum itu,” kata Brumm.

    Para ilmuwan berharap penggalian lanjutan dapat menemukan fosil hominin purba yang bisa menjawab siapa sebenarnya penghuni awal Sulawesi. Jika berhasil, hal ini bisa merevolusi pemahaman kita tentang migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia dan Australia.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Depresi Ditinggal Istri, Pria di Maros Nekat Bakar Rumah”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Bisnis.com, MALANG — Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Hagus Tarno, Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), berhasil menemukan 5 spesies baru cacing nematoda dari genus Caenorhabditis yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. 

    Prof Hagus Tarno mengatakan, temuan ini dipublikasikan pada Juli 2025 di jurnal ilmiah internasional bereputasi G3: Genes|Genomes|Genetics, diterbitkan oleh Oxford University Press, dan menjadi salah satu kontribusi penting Indonesia dalam riset biodiversitas nematoda di tingkat global. 

    “Penelitian ini merupakan hasil kerja sama lintas negara yang melibatkan UB dan Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, serta didukung oleh peneliti dari Academia Sinica Taiwan dan New York University, Amerika Serikat,” kata Hagus Tarno, Rabu (6/8/2025).

    Riset ini memanfaatkan keahlian lintas disiplin, mulai dari taksonomi, genetika molekuler, dan ekologi nematoda.

    Dari hasil penelitian tersebut 5 spesies baru yang berhasil diidentifikasi adalah Caenorhabditis indonesiana, Caenorhabditis malinoi, Caenorhabditis ceno, Caenorhabditis brawijaya, dan Caenorhabditis ubi. 

    Menurutnya 2 spesies terakhir secara khusus mengabadikan nama Universitas Brawijaya sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi kampus dalam penelitian ini.

    Penamaan C. brawijaya diambil dari nama pangeran Jawa yang menjadi inspirasi nama universitas, sedangkan C. ubi merupakan singkatan langsung dari Universitas Brawijaya Indonesia.

    Menurut Prof. Hagus, pemberian nama ini bukan hanya simbol penghargaan, melainkan juga strategi untuk memperkuat branding UB di dunia ilmiah internasional.

    “Ini adalah cara kami memberikan penghargaan kepada UB. Kami ingin nama universitas tetap hidup dan dikenal luas di dunia ilmiah melalui penelitian biodiversitas seperti ini,” katanya.

    Dia menambahkan bahwa pemakaian nama UB pada spesies baru akan membuat nama universitas terus muncul dalam publikasi dan basis data ilmiah internasional setiap kali spesies tersebut dikaji oleh peneliti lain. 

    Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian ekspedisi lapangan pada April hingga Mei 2024 di 4 pulau besar Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. 

    Dari total 204 sampel yang diambil, 58 di antaranya positif mengandung nematoda Caenorhabditis. Sampel-sampel tersebut dikumpulkan dari berbagai tipe habitat, mulai dari hutan, kawasan agroforestri, lahan pertanian, taman kota, dan area pegunungan dengan ketinggian beragam.

    Di Jawa Timur, pengambilan sampel dilakukan di UB Forest di Malang, kawasan hutan Batu, dan lereng Gunung Bromo.

    Di Sulawesi Selatan, spesies nematoda ditemukan di kawasan Malino dan Lanna, sedangkan dari Lombok diperoleh sampel di wilayah Lingsar dan Setiling, serta dari Bali di Sayan, Ubud, Marga, Ababi, dan Besakih. 

    Proses pengambilan sampel difokuskan pada bahan tanaman yang membusuk seperti bunga, buah, batang, daun, kayu, dan jamur, yang diketahui menjadi habitat alami nematoda Caenorhabditis.

    Contohnya, C. indonesiana ditemukan pada bunga pisang membusuk di hutan Batu, sementara C. brawijaya ditemukan pada batang pisang (Musa) yang membusuk di lereng Bromo. 

    Sampel-sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Fakultas Pertanian UB dan juga dianalisis di Institut de Biologie de l’École Normale Supérieure (IBENS), Paris, untuk proses identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut.

    Metode identifikasi yang digunakan memadukan analisis morfologi dengan uji molekuler berbasis DNA. Analisis morfologi dilakukan menggunakan mikroskop Nomarski untuk mengamati detail struktur tubuh nematoda.

    Sementara itu, analisis molekuler dilakukan dengan sekuensing DNA pada bagian ITS2 ribosomal DNA untuk membedakan spesies yang secara morfologi mirip.

    Selain itu, dilakukan pula analisis RNA pada 1.861 gen ortolog tunggal untuk membangun pohon filogenetik yang menunjukkan hubungan kekerabatan antarspesies dalam kelompok Elegans (Elegans group). 

    Dia menegaskan, tim peneliti juga melakukan serangkaian uji hibridisasi atau persilangan antarspesies untuk mengetahui kompatibilitas reproduksi.

    Menariknya, hasil penelitian menunjukkan adanya pengecualian terhadap aturan Haldane, sebuah prinsip genetika yang menyatakan bahwa pada hibridisasi antarspesies, jenis kelamin heterogamet (biasanya jantan), akan cenderung tidak subur atau tidak hidup.

    Dalam penelitian ini, beberapa persilangan justru menghasilkan hibrida jantan yang hidup dan dalam beberapa kasus bahkan sebagian di antaranya tetap subur. 

    Salah satu temuan yang paling menonjol adalah pada spesies C. ubi yang berasal dari Jawa Timur. Spesies ini terbukti mampu melakukan perkawinan silang sebagian dengan Caenorhabditis sp. 41 dari Kepulauan Solomon, menghasilkan keturunan hibrida jantan yang fertil.

    Fenomena ini sangat jarang ditemukan di dunia nematoda dan menjadi model penelitian yang menarik untuk mempelajari proses spesiasi dan ketidakcocokan genetik antarspesies. 

    Prof. Hagus menegaskan bahwa temuan ini membuktikan tingginya tingkat keanekaragaman hayati nematoda di Indonesia, khususnya di wilayah tropis.

    “Hanya dengan eksplorasi di 4 pulau, kami sudah mendapatkan 5 spesies baru. Bayangkan jika eksplorasi dilakukan lebih luas, potensi penemuan akan jauh lebih besar,” ujarnya.

    Dia juga menekankan bahwa penelitian ini menjadi pintu masuk bagi studi lanjutan tentang ekologi, evolusi, dan genetika nematoda, serta membuka peluang riset terapan di bidang pertanian dan lingkungan. 

    Bagi UB, keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi ilmiah, tetapi juga memperkuat posisi universitas di panggung riset internasional. Kolaborasi dengan peneliti asing memungkinkan UB mengakses teknologi mutakhir, sumber daya penelitian, dan membuka peluang pertukaran peneliti maupun mahasiswa.

    “Kolaborasi internasional sangat penting untuk membangun jejaring penelitian dan memperluas peluang publikasi di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Hagus. 

    Artikel berjudul “Five new Caenorhabditis species from Indonesia provide exceptions to Haldane’s rule and partial fertility of interspecific hybrids” ini dapat diakses secara terbuka karena diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons Attribution.

    Hal ini memungkinkan peneliti di seluruh dunia memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk riset lanjutan. Publikasi ini tidak hanya memperkenalkan 5 spesies baru kepada dunia, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia dan UB sebagai salah satu pusat penelitian biodiversitas nematoda di Asia Tenggara. 

    “Penamaan 2 spesies dengan nama UB menjadi simbol bahwa kontribusi akademik dan ilmiah universitas tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga diabadikan dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia,” tuturnya.