Jenis Media: Tekno

  • Telkom Gaet Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan

    Telkom Gaet Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan

    Jakarta

    Dalam ajang Anugerah Ekonomi Hijau 2025 yang digelar detikcom, Telkom mendapatkan Apresiasi atas Inovasi Infrastruktur Telekomunikasi Berbasis Energi Terbarukan.

    Anugerah Ekonomi Hijau ini diterima oleh Gunawan Wasisto Ciptaning Andri selaku VP Sustainability Telkom Indonesia

    Telkom Indonesia mengimplementasikan pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional infrastruktur telekomunikasinya dengan menggunakan teknologi panel surya untuk mengoperasikan 274 unit Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Anugerah Ekonomi Hijau Telkom. Foto: Fitraya Ramadhanny

    Selain itu, terdapat juga satu unit BTS di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang memanfaatkan energi microhydro. 274 unit Base Transceiver Station yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebut membentang dari Sabang hingga Merauke, menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.

    Tak hanya itu, unit usaha Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel yang mengoperasikan BTS Telkom, juga melakukan elektrifikasi BTS di wilayah pedesaan.

    Mitratel telah mengganti genset berbahan bakar fosil dengan panel surya pada 615 menara telekomunikasi miliknya, terutama di daerah terpencil seperti Maluku dan Papua. Inisiatif transisi energi ini juga berdampak pada efisiensi biaya operasional sebesar 15-20%.

    Telkom Indonesia juga tengah mengembangkan green data center yang berlokasi di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam. Melanjutkan inisiatif sebelumnya, yaitu Hyperscale Data Center di Cikarang melalui unit usaha PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC, NeutraDC Nxera Batam merupakan bagian dari ekosistem data Telkom yang bertujuan memenuhi kebutuhan terhadap infrastruktur digital yang efisien dan ramah lingkungan.

    NeutraDC Nxera Batam dibangun sesuai dengan standar internasional dan dirancang sebagai pusat data pendukung teknologi AI yang turut memanfaatkan energi terbarukan berupa panel surya.

    (fyk/fyk)

  • Telkom Rombak Portofolio Bisnis, Targetkan 4 Fokus Utama

    Telkom Rombak Portofolio Bisnis, Targetkan 4 Fokus Utama

    Jakarta

    Telkom menata kembali portofolio bisnis yang akan dijalankan perusahaan dalam lima tahun ke depan. Ada empat fokus yang bakal digenjot agar menjawab tantangan dan layanan yang relevan.

    Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur IT Digital Faizal Rochmad Djoemadi dalam penuturannya di media update “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market”.

    Pertama, Business to Consumer (B2C) akan membidik konsumen ritel, personal, hingga rumah tangga. Kedua, Business to Business (B2B) Infrastruktur, yang menyasar operator telekomunikasi lain yang banyak memakai infrastruktur perusahaan.

    Ketiga, B2B ICT, fokus ke pelanggan korporasi dengan solusi teknologi seperti konektivitas, platform, layanan digital, dan ICT terintegrasi. Dan keempat, Bisnis Internasional, bakal menggarap pasar global dengan konsep komunikasi tanpa batas.

    “Tidak bisa dihindari bahwa kalau kita mengatakan digital telco, di mana itu ada our true node menjadi telco digital company, maka borderless kan, tidak ada lagi komunikasi nasional dan internasional itu nggak ada, itu jadinya global. Kalau bicara digital telco, otomatis coverage kita harus global,” ujar Faizal, Kamis (14/8/2025).

    Khusus di B2B ICT, Telkom membidik sekitar 12 sektor industri vertikal seperti tambang, konstruksi, kesehatan, perbankan, asuransi, pendidikan, hingga logistik. Disampaikannya, tiap sektor bakal diberi solusi unik sesuai kebutuhannya.

    “Yang secara vertikal atau segmen customer vertical itu harus punya solusi yang unik dan yang kustomisasi untuk mereka,” jelasnya.

    Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi perusahaan sebagai digital telco company yang tak hanya jago di dalam negeri, tapi juga siap bertarung di pasar internasional.

    Dalam laporan Keuangan Telkom pada kuartal kedua 2025, perusahaan plat merah ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 73 triliun. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA pada 49,5%. Sementara itu, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp11,0 triliun dengan margin laba bersih pada 15%.

    Bisnis Data, Internet, dan IT Services masih menjadi kontributor utama bagi total pendapatan perseroan, sebesar Rp42,5 triliun. Pendapatan dari lini bisnis Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya meningkat sebesar 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh bisnis solusi pembayaran (payment solutions), jaringan (network), dan satelit.

    Lini bisnis interkoneksi juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, terutama dikarenakan peningkatan trafik pada segmen international wholesale voice.

    (agt/rns)

  • Threads Punya 400 Juta Pengguna Aktif Bulanan, Siap Kalahkan X! – Page 3

    Threads Punya 400 Juta Pengguna Aktif Bulanan, Siap Kalahkan X! – Page 3

    Pertumbuhan Threads sangat didorong oleh penggunaan di perangkat mobile. Tren global menunjukkan bahwa mayoritas interaksi media sosial terjadi lewat smartphone, dan Meta berhasil memanfaatkan kebiasaan ini untuk memperkuat basis penggunanya.

    Meski jumlah pengguna totalnya belum melampaui X, selisih pengguna harian di mobile yang semakin tipis menandakan persaingan bakal semakin ketat di tahun-tahun mendatang.

    Kecepatan inovasi akan menjadi faktor penentu, terutama dalam mempertahankan tingkat keterlibatan pengguna.

    Para analis memproyeksikan bahwa jika tren ini berlanjut, Threads bisa mencapai target ambisius Zuckerberg dalam beberapa tahun.

    Namun, tantangan seperti kompetisi fitur, keamanan data, dan retensi pengguna masih menjadi ujian besar yang harus dihadapi.

  • Ini Tiga Tantangan Membangun AI Menurut Cloudera

    Ini Tiga Tantangan Membangun AI Menurut Cloudera

    Bisnis.com, JAKARTA — Cloudera, perusahaan platform data dan AI menyebut sedikitnya terdapat tiga tantangan bagi organisasi atau perusahaan yang hendak membangun kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sendiri atau dikenal juga dengan agen AI. 

    Ketiga tantangan itu ialah aspek terkait teknologi, unsur biaya atau belanja modal dan kualitas data. Pasalnya, membangun AI tanpa data yang berkualitas sangat mustahil.   

    Sergio Gago, Chief Technology Officer (CTO) Cloudera mengatakan bahwa sejak 3 tahun terakhir AI berkembang pesat. Sebagian besar organisasi kini memiliki tim dan mengembangkan AI dan membuat konsep yang baik. 

    “Namun, ketika mereka hendak merilis layanan AI, mereka terjebak karena tidak memiliki sistem pendukung kepatuhan yang tepat,” ujarnya kepada Bisnis.com, di sela-sela Cloudera EVOLVE25 di Singapura baru-baru ini. 

    Sergio menuturkan pada sisi teknis teknologi, sebelum organisasi menghadirkan AI, perusahaan harus memperhatikan sistem kepatuhan yang tepat mulai dari aspek keamanan siber, persiapan data, pengembangan model hingga akses data yang tepat.

    Menurutnya, banyak organisasi atau perusahaan melewatkan tahapan itu demi demo AI yang cepat. Padahal, lanjutnya, data lineage dan kontrol akses sangat penting untuk melatih AI hingga seperti manusia dalam hal akses data, tata kelola, kepatuhan, dan kontrol. 

    “Itu tantangan besar. Dan banyak perusahaan belum siap menjawabnya. Apa yang kami umumkan hari ini, versi 1.5.5, Cloud AI dan AI inference adalah fondasi untuk itu,” jelasnya. 

    Sebagai informasi, pada EVOLVE25, Cloudera mengumumkan versi terbaru Cloudera Data Services. Pembaruan ini membawa kemampuan Private AI ke lingkungan on premise dan memberikan perusahaan kapabilitas AI generatif yang aman, didukung GPU, langsung di balik firewall mereka. 

    Dengan tata kelola yang sudah built-in dan portabilitas hybrid, organisasi kini dapat membangun dan meningkatkan kedaulatan data cloud di pusat data mereka sendiri, yang menghilangkan kekhawatiran soal keamanan. 

    Cloudera mengklaim menjadi satu-satunya vendor yang menghadirkan lifecycle data sepenuhnya dengan layanan cloud-native yang sama, baik di lingkungan on-premise maupun public cloud.

    Layanan yang disediakan antara lain Cloudera AI Inference yang diakselerasi oleh NVIDIA di lingkungan on premise. Cloudera menghadirkan kemampuan untuk menyederhanakan penerapan dan pengelolaan model AI skala besar langsung di pusat data. 

    Selanjutnya, ada juga Cloudera AI Studios di lingkungan on premise memungkinkan seluruh lifecycle aplikasi AI diakses secara luas, menyediakan low-code template yang memberdayakan tim untuk membangun dan meluncurkan aplikasi dan agen GenAI.

    Sergio melanjutkan tantangan kedua untuk membangun AI ialah aspek biaya. Perusahaan dapat berinvestasi pada GPU yang sangat mahal tetapi mungkin saja tidak benar-benar digunakan. 

    “Kami tawarkan solusi, Anda bisa mengembangkan model private melalui private AI, model yang bisa dipercaya dan divalidasi sesuai regulasi di negara masing-masing,” jelasnya.

    Venkat Rajaji, Senior Vice President, Product Development Cloudera menambahkan poin ketiga tantangan untuk membuat AI efektif adalah kualitas data. 

    “Anda tidak bisa menjalankan AI tanpa data. Data adalah darah dari semua yang ingin Anda lakukan dengan AI. Mendapatkan data yang benar, sumber data yang tepat dan kualitas data yang baik adalah satu-satunya cara mendapatkan hasil yang nyata dari AI,” imbuhnya. 

  • Profil PT Netciti Persada yang Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Profil PT Netciti Persada yang Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Netciti Persada menjadi salah satu dari tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) tahun 2025. 

    Melansir laman resmi perusahaan, pada Kamis (14/8/2025) Netciti menghadirkan layanan Fiber to the Home (FTTH) dan teknologi jaringan broadband ultra cepat untuk kebutuhan residensial maupun bisnis. 

    Perusahaan ini mengandalkan jaringan serat optik berkualitas tinggi untuk memberikan layanan Quad Play bernama Voice, Video, Data, dan CCTV berbasis broadband tanpa batasan kecepatan maupun kuota.

    Netciti menawarkan sejumlah layanan, antara lain internet tanpa Fair Usage Policy (FUP), layanan pelanggan 24/7, dukungan teknisi on-site, harga flat tanpa biaya tersembunyi, serta akses hiburan rumah melalui NTIVI

    Selain itu, Netciti mengoperasikan open access network yang memungkinkan layanan dan konten dari berbagai operator, menyediakan solusi hiburan multi-perangkat, serta layanan cloud storage yang aman dan dapat diandalkan.

    Cakupan layanan Netciti meliputi wilayah strategis seperti Alam Sutera, Suvarna Sutera, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Medan.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun sistem e-auction untuk mengikuti proses seleksi.

    Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

  • Kamera iPhone 18 Ternyata Buatan Samsung, Rencana Apple Terungkap

    Kamera iPhone 18 Ternyata Buatan Samsung, Rencana Apple Terungkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung akan bekerja sama dengan Apple membuat sensor kamera iPhone. Namun belum ada informasi terperinci soal pekerjaan di fasilitas semikonduktor Samsung di Austin, Texas.

    Apple hanya mengatakan akan bekerja sama dengan Samsung membuat teknologi baru dan belum ada sebelumnya.

    “Meluncurkan teknologi baru yang inovatif membuat chip, yang belum pernah digunakan dimanapun di dunia,” kata Apple, dikutip dari Financial Times, Kamis (14/8/2025).

    Chip yang diproduksi itu disebut Apple akan mengoptimalkan kinerja produk perusahaan, termasuk iPhone.

    Beberapa sumber mengatakan kerja sama itu terkait membuat sensor gambar bertumpuk tiga lapis. Teknologi ini nampaknya akan digunakan pada iPhone 18, yang dirilis tahun depan.

    Kerja sama kedua perusahaan jadi pertama kali setelah sempat terjadi perpecahan pada 2010. Saat itu terdapat sengketa paten dan membuat Apple mencoret nama Samsung menjadi mitra pembuat chip dan beralih ke TSMC.

    Sejumlah analis juga mengatakan kesepakatan itu juga jadi penanda kembalinya Samsung ke industri. Bukan hanya dengan Apple, raksasa Korea Selatan diketahui juga bekerja sama dengan Tesla untuk pabriknya di Taylor City, Texas senilai US$16,5 miliar atau sekitar Rp 265,9 triliun.

    Yuak dari Kiwoom Securities mengatakan kesepakatan dengan Apple bukan sesuatu yang besar. Namun berarti untuk Samsung karena menjadi pemasok tunggal sensor gambar bagi pembuat iPhone.

    “Ini meningkatkan rasio operasi pabrik Samsung di AS dan dapat mengurangi kerugian pabrik pengecoran,” jelasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Talenta Lulusan Laskar AI Lintasarta Jadi ‘Pasukan’ Strategis Nasional

    Talenta Lulusan Laskar AI Lintasarta Jadi ‘Pasukan’ Strategis Nasional

    Jakarta

    Lebih dari 400 AI engineer dari program beasiswa Laskar AI Lintasarta dinyatakan lulus. Para talenta AI ini siap diserap sebagai tenaga kerja di Lintasarta, mitra strategis, dan mitra bisnis lintas sektor. Lebih dari itu, mereka dapat disebut sebagai ‘pasukan siap tempur’ di sektor strategis nasional.

    “Industri saat ini sangat membutuhkan talenta AI yang baik. Dan AI itu multidisiplin, jadi dia replicate the best possible skill set atau knowledge yang ada di manusia sebenarnya,” kata President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena saat diskusi panel di acara ‘Graduation Laskar AI 2025’, di Gedung Arcadia, Menara Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).

    “Jadi dengan itu (AI) kita bisa memultiplikasi produktivitas yang bisa dihasilkan seorang manusia. Jadi manusia dengan AI itu pasti punya productivity yang bukan 10-20% lebih baik, bisa 100-1.000 kali lebih baik daripada satu orang,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Bayu juga berulang kali menegaskan bahwa program beasiswa Laskar AI merupakan bagian dari komitmen Lintasarta dalam membangun ekosistem talenta digital yang setara dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

    Diskusi panel di acara Graduation Laskar AI di Gedung Arcadia, M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025). Foto: Lintasarta

    Lintasarta menyebut program Laskar AI memberikan kontribusi nyata pada tujuh poin SDG, yaitu:

    SDG 1, Tanpa Kemiskinan (No Poverty), dengan membuka peluang keterampilan dan pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup pesertaSDG 4, Pendidikan Berkualitas (Quality Education) dengan enyediakan pelatihan teknologi yang merata dan mudah diakses di seluruh IndonesiaSDG 5, Kesetaraan Gender (Gender Equality), dengan 28% lulusan perempuan di bidang teknologi, program ini menunjukkan capaian keterwakilan yang jauh melampaui rata-rata nasional partisipasi perempuan di seluruh bidang STEM, yang hanya sebesar 12%, sebuah loncatan yang menegaskan peran perempuan makin kuat di ekosistem teknologiSDG 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work & Economic Growth), dengan membuka peluang kerja di industri teknologi bagi para lulusanSDG 9, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, innovation and infrastructure), dengan menghasilkan lebih dari 100 karya digital yang memberikan solusi nyata bagi masyarakatSDG 10, Mengurangi Kesenjangan (Reduced Inequalities), dengan menjangkau peserta dari kota kecil dan menengah serta membuka kesempatan setara bagi penyandang disabilitas.SDG 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals), dengan mewujudkan kolaborasi lintas sektor dengan NVIDIA, Dicoding, perguruan tinggi, pemerintahan, dan mitra industri lainnya.

    (rns/rns)

  • Tips Bikin Konten Olahraga ala Cindy Gulla Pakai Galaxy Z Flip 7

    Tips Bikin Konten Olahraga ala Cindy Gulla Pakai Galaxy Z Flip 7

    Jakarta

    Content creator sekaligus penggiat olahraga, Cindy Gulla, punya trik jitu untuk tetap produktif bikin konten di tengah aktivitas padatnya. Mengandalkan Samsung Galaxy Z Flip 7, Cindy membuktikan kalau membuat konten olahraga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, bahkan saat sedang lari atau hujan-hujanan.

    1. Manfaatkan Flex Window untuk Momen Spontan

    Menurut Cindy, momen terbaik sering datang tanpa diduga. Dengan Flex Window di Galaxy Z Flip 7, ia bisa langsung merekam atau memotret tanpa membuka lipatan ponsel.

    “Kadang momen bagus itu datang tiba-tiba. Tinggal swipe di Flex Window, kamera langsung siap, dan aku bisa ambil momen itu dalam hitungan detik,” ungkapnya.

    2. Gunakan Kamera Belakang untuk Hasil Maksimal

    Cindy memanfaatkan layar cover untuk melihat preview saat pakai kamera belakang. Cara ini membuat hasil foto dan video lebih jernih tanpa kehilangan framing yang pas.

    “Kalau poni atau ekspresi wajah kurang oke, aku bisa langsung cek di layar cover sebelum motret,” katanya sambil tertawa.

    Content creator sekaligus penggiat olahraga, Cindy Gulla Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    3. Percantik Konten dengan Bantuan AI

    Galaxy Z Flip 7 dilengkapi fitur AI yang menjadi ‘asisten pribadi’ Cindy. Ia memakainya untuk mencari ide konten, menulis caption, bahkan mix-and-match outfit.

    “AI-nya bisa kasih saran hashtag yang lagi viral, atau ide konten buat seminggu ke depan. Hemat waktu banget,” jelas sosok yang akrab disapa Cigul ini.

    4. Hapus Gangguan dengan Audio Eraser dan Trim Cepat

    Suara bising atau durasi video yang terlalu panjang sering jadi kendala. Cindy mengandalkan Audio Eraser dan fitur trim untuk memangkas gangguan dalam hitungan detik.

    “Kadang ada suara anak kecil nangis atau pintu berderit. Tinggal klik Audio Eraser, masalah beres,” tambahnya.

    5. Andalkan Daya Tahan Baterai saat Olahraga Ekstrem

    Baterai Galaxy Z Flip 7 jadi penyelamat saat Cindy ikut olahraga trail hingga 10 jam. Meski dipakai terus untuk merekam dan mencari sinyal, baterai masih tersisa 30%.

    “Aku bawa seharian, hujan-hujanan, tapi tetap tahan. Nggak khawatir lowbat di tengah jalan,” ujarnya.

    Bagi Cindy, Galaxy Z Flip 7 bukan hanya smartphone stylish, tapi juga partner andalan untuk mengabadikan setiap momen olahraga dengan cepat, mudah, dan tetap berkualitas.

    (afr/rns)

  • Bukan Fiksi! NASA akan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan, Buat Apa? – Page 3

    Bukan Fiksi! NASA akan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan, Buat Apa? – Page 3

    Kutub selatan Bulan menjadi titik strategis yang banyak diincar karena diyakini menyimpan cadangan es air di dalam kawah yang tidak pernah tersinari matahari.

    Sumber daya ini berpotensi diolah menjadi bahan bakar roket, pasokan air minum, hingga oksigen bagi misi jangka panjang.

    Keterbatasan tenaga surya di Bulan, yang mengalami siklus siang dan malam masing-masing selama 14 hari, membuat pembangkit listrik berbasis nuklir menjadi pilihan lebih stabil.

    Di beberapa kawah, cahaya matahari bahkan tidak pernah masuk, sehingga panel surya tak dapat digunakan sama sekali.

    Reaktor nuklir kecil mampu bekerja tanpa henti selama satu dekade, menyuplai energi untuk habitat, kendaraan penjelajah, printer 3D, hingga sistem pendukung kehidupan.

    Teknologi ini juga akan menjadi kunci keberhasilan misi ke Mars, di mana intensitas sinar matahari lebih rendah dibanding Bulan.

  • Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Lini Bisnis Baru Telkom Makin Banyak, Incar Tambang sampai Bank

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan arah bisnis baru untuk lima tahun ke depan dengan fokus besar pada segmen business-to-business (B2B). Langkah ini akan menyasar berbagai sektor, mulai dari pertambangan, konstruksi, perbankan, hingga asuransi.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa perusahaan akan merampingkan portofolio menjadi empat fokus utama, yakni B2C (business-to-consumer), B2B Infrastructure, B2B ICT, dan bisnis internasional.

    “Kenapa kok kebagiannya agak-agak mirip dengan customer centric, karena memang kita membagi portofolio dengan membayangkan customer yang akan kita hadapi. B2C artinya consumer, retail, personal, homes itu masuk dalam category B2C,” ujar Faizal dalam acara Business Update Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Ia menjelaskan untuk B2B infrastructures kebanyakan dikonsumsi oleh operator berlisensi lainnya. Sementara untuk B2B ICT, ia mengatakan konsumennya adalah perusahaan yang menggunakan secara langsung layanan dari Telkom. Setidaknya ada 12 sektor vertikal yang menjadi target Telkom, termasuk pertambangan dan perbankan.

    “Nah apa saja yang akan kita kembangkan untuk mendukung B2B ICT? Yang pertama, secara dasar besar bahwa jenis corporate customer kita itu kurang lebih ada 12 sektor atau industri vertikal, ada sektor mining, sektor construction, sektor health, sektor banking, insurance dan seterusnya,” jelas Faizal.

    Untuk memperkuat B2B ICT, Telkom menyiapkan empat platform utama, yakni artificial intelligence (AI), keamanan siber, internet of things (IoT), dan cloud services. Faizal menekankan bahwa AI akan menjadi “killer solution” di seluruh segmen pelanggan.

    “Everybody now talking about AI, kalau kita enggak jualan pakai AI enggak laku sekarang. Apa saja jualan mesti ditambahkan AI supaya laku ya,” jelasnya.

    Telkom bahkan menyiapkan peluncuran Telkom AI Center of Excellence di Bali dalam dua minggu mendatang. Solusi AI ini akan dikemas dalam merek “AI Bigbox” yang menyasar semua sektor pelanggan.

    Dalam pengembangannya, Telkom tidak berjalan sendiri. Perusahaan membangun empat pilar kemitraan, yakni dengan kampus (universitas), mitra global, mitra domestik, serta penyedia solusi. Telkom juga menghadirkan AI Playground dengan penyediaan GPU dan infrastruktur komputasi, yang dapat dimanfaatkan pelanggan maupun mitra untuk eksperimen dan menjalankan solusi AI mereka.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]