Jenis Media: Tekno

  • Bukti Manusia Sudah Digantikan, Siap-siap PHK Massal Makin Parah

    Bukti Manusia Sudah Digantikan, Siap-siap PHK Massal Makin Parah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pekerjaan manusia sudah mulai tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Salah satu buktinya tampak pada industri game.

    Survei Google Cloud menunjukkan 87% pengembang game menggunakan AI untuk menyederhanakan dan mengotomatiskan tugas. Hal ini menunjukkan fokus industri pada optimalisasi biaya menyusul gelombang PHK yang memecahkan rekor.

    Sebagian besar responden dalam laporan yang diterbitkan pada Senin (18/8) tersebut mengatakan bahwa AI membantu mengotomatiskan tugas-tugas yang rumit dan berulang, sehingga membebaskan pengembang untuk fokus pada hal-hal yang lebih kreatif.

    Penerbit game telah beralih ke AI untuk menangani tantangan industri secara luas, seperti melonjaknya biaya pengembangan dan memanjangnya siklus kreasi yang berasal dari ekspektasi penggemar yang tinggi dan persaingan yang ketat.

    Studi yang digelar Google dan The Harris Poll melakukan survei terhadap 615 pengembang game di AS, Korea Selatan, Norwegia, Finlandia, dan Swedia pada akhir Juni dan awal Juli 2025.

    Sebanyak 44% pengembang mengaku menggunakan AI untuk mengoptimasi konten dan memroses informasi seperti teks, suara, kode, dan video. Studi tersebut menunjukkan bahwa AI memungkinkan mereka untuk menjalankan otonomi dan mengambil keputusan.

    Namun, penggunaan AI dalam game merupakan topik yang sangat kontroversial. Banyak pihak di industri khawatir akan potensi kehilangan pekerjaan, sengketa hak kekayaan intelektual, dan gaji yang lebih rendah.

    Tahun lalu, para pemain game di Hollywood mogok kerja karena masalah AI dan gaji, sementara studio-studio tutup dan lebih dari 10.000 orang kehilangan pekerjaan.

    Industri ini diperkirakan akan mendapatkan momentum tahun ini dan tahun depan, dengan peluncuran judul-judul premium dan konsol baru yang diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran.

    Menurut survei, 94% pengembang game berharap AI dapat mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan dalam jangka panjang. Hal ini terjadi meskipun sekitar satu dari empat pengembang merasa sulit untuk mengukur secara tepat laba atas investasi implementasi AI mereka, sementara biaya yang terkait dengan integrasi teknologi tersebut juga tinggi.

    Sekitar 63% responden menyatakan kekhawatiran atas kepemilikan data karena legalitas perizinan dan siapa sebenarnya pemilik konten yang dihasilkan AI masih belum jelas.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Belanja Perpajakan Sektor TIK Capai Rp4,7 Triliun, Masuk 5 Terendah pada 2026

    Belanja Perpajakan Sektor TIK Capai Rp4,7 Triliun, Masuk 5 Terendah pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Belanja perpajakan sektor informasi dan komunikasi diproyeksikan mencapai Rp4,7 triliun pada 2026. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan proyeksi 2025 yang sebesar Rp4,5 triliun.

    Mengutip Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2026, belanja perpajakan sektor ini sempat mengalami fluktuasi sejak 2021. Pada tahun tersebut, nilainya diperkirakan Rp2,3 triliun, lalu turun menjadi Rp2 triliun pada 2022 dan 2023. 

    Selanjutnya, pada 2024, estimasi belanja naik menjadi Rp2,4 triliun. Meski tumbuh, sektor informasi dan komunikasi masih berada di jajaran lima terbawah belanja perpajakan. 

    Sektor lain dengan estimasi belanja perpajakan terendah yaitu multi sektor Rp2 triliun, pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah Rp2,8 triliun, pertambangan dan penggalian Rp3,2 triliun, serta penyediaan akomodasi dan makanan-minuman Rp3,5 triliun.

    Secara total, belanja perpajakan seluruh sektor ekonomi diperkirakan mencapai Rp563,6 triliun pada 2026. Nilai terbesar disumbang industri pengolahan sebesar Rp141,7 triliun, disusul pertanian, kehutanan, dan perikanan Rp63,8 triliun, perdagangan Rp59,3 triliun, jasa keuangan dan asuransi Rp54,4 triliun, serta transportasi dan pergudangan mencapai rekor Rp43,6 triliun.

    Belanja perpajakan nasional terus naik seiring pertumbuhan ekonomi. Pada 2024, nilainya diperkirakan mencapai Rp400.133,1 miliar atau 1,81% dari PDB, naik 11,1% dibandingkan realisasi 2023 sebesar Rp360.007,0 miliar atau 1,72% dari PDB. Kenaikan ini sejalan dengan kondisi ekonomi nasional yang tetap terjaga di tengah dinamika global.

    Belanja perpajakan dialokasikan sesuai kebutuhan sektor, antara lain untuk menjaga daya beli masyarakat, menarik investasi, meningkatkan kualitas SDM, serta mendukung pengembangan UMKM.

    Sementara itu, berdasarkan Laporan Belanja Perpajakan 2023, sektor informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan cukup besar. 

    Peningkatan ini didorong pesatnya perkembangan ekonomi digital, khususnya melalui pemanfaatan fasilitas pengurangan dasar pengenaan pajak (DPP) terkait jasa pemasaran berbasis voucer, layanan transaksi pembayaran distribusi voucher, serta program loyalitas dan penghargaan pelanggan.

  • Gaji Pakar AI Bikin Minder Pembuat Bom Atom dan Bintang NBA

    Gaji Pakar AI Bikin Minder Pembuat Bom Atom dan Bintang NBA

    Jakarta

    Perang untuk menarik para pakar AI di Silicon Valley tengah terjadi di antara raksasa teknologi. Bahkan perusahaan seperti Meta dan lainnya, berani membayar mereka begitu tinggi, jauh dari ilmuwan penting di masa lalu.

    Dikutip detikINET dari Ars Technica, Selasa (19/8/2025) Meta baru-baru ini menawarkan peneliti AI Matt Deitke penghasilan USD 250 juta selama empat tahun dengan potensi pemberian USD 100 juta di tahun pertama saja.

    Keahlian Deitke dalam sistem AI yang menyulap gambar, suara, dan teks, menjadikannya target utama Meta. Dia tidak sendirian. CEO Meta, Mark Zuckerberg, dilaporkan juga menawarkan kompensasi USD 1 miliar ke seorang insinyur AI yang tak disebut namanya, yang akan dibayarkan selama beberapa tahun.

    Para pakar AI itu direkrut dalam lomba menciptakan kecerdasan umum buatan (AGI) atau kecerdasan super, yang mampu melakukan tugas intelektual pada atau di atas manusia. Meta, Google, OpenAI, dan lainnya bertaruh, siapa pun yang mencapai terobosan ini terlebih dulu dapat mendominasi pasar senilai triliunan dolar.

    Itu mendorong kompensasi ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai perbandingan, ilmuwan pembuat bom atom J. Robert Oppenheimer, yang memimpin Proyek Manhattan yang mengakhiri Perang Dunia II, memperoleh USD 10.000 per tahun di 1943. Disesuaikan inflasi, jumlahnya menjadi sekitar USD 190.865, kira-kira setara penghasilan insinyur perangkat lunak senior saat ini.

    Deitke yang berusia 24 tahun, akan memperoleh sekitar 327 kali lipat dari apa yang diperoleh Oppenheimer saat mengembangkan bom atom.

    Bahkan banyak atlet top tidak dapat bersaing dengan angka-angka ini. New York Times mencatat bahwa kontrak empat tahun terakhir Stephen Curry dengan Golden State Warriors adalah USD 35 juta lebih rendah dari kesepakatan Meta untuk Deitke.

    Mark Zuckerberg baru-baru ini memberi tahu para investor bahwa Meta berencana terus menggelontorkan dana untuk bakat AI. “Karena kami yakin bahwa kecerdasan super akan meningkatkan setiap aspek dari apa yang kami lakukan,” cetusnya.

    Perusahaan pun memperlakukan peneliti AI seperti aset tak tergantikan. Jika perusahaan-perusahaan ini jadi yang pertama mencapai kecerdasan super, mereka akan memiliki teknologi hebat untuk mengotomatiskan jutaan pekerjaan dan mengubah ekonomi global. Perusahaan yang mengendalikan teknologi semacam itu bisa menjadi perusahaan terkaya dalam sejarah.

    Tidak mengherankan bahwa bahkan gaji tertinggi karyawan dari era teknologi awal lebih kecil dibanding gaji peneliti AI. Program Apollo menawarkan perbandingan lain yang mencolok. Neil Armstrong, manusia pertama yang berjalan di bulan, memperoleh USD 27.000 per tahun, kira-kira USD 244.639 saat ini. Peneliti AI Meta memperoleh penghasilan lebih banyak dalam tiga hari dari yang diperoleh Armstrong dalam setahun.

    Para insinyur yang merancang roket dan sistem untuk program Apollo juga memperoleh gaji cukup rendah. Laporan NASA tahun 1970 menyebut insinyur yang baru lulus memulai karier dengan gaji tahunan antara USD 84.622 sampai USD 99.555 menurut nilai saat ini. Bahkan insinyur elit dengan pengalaman 20 tahun digaji USD 278.000 per tahun dalam nilai tukar saat ini, jumlah yang dapat diperoleh oleh peneliti AI seperti Deitke hanya dalam beberapa hari.

    (fyk/fay)

  • Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Cetak Generasi Digital Unggul, Program Digistar Class Intern Batch 1 Luluskan 230 Talenta Muda – Page 3

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster “High Potential“ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia, menyebut program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja:

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional. Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi besar Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom dan situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

  • Aplikasi Klik SPHP Persulit Pedagang Akses Beras, Kemendagri Peringatkan Bulog

    Aplikasi Klik SPHP Persulit Pedagang Akses Beras, Kemendagri Peringatkan Bulog

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut pedagang beras tradisional mengalami kesulitan ketika mengakses Klik SPHP untuk menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Perum Bulog.

    Aplikasi Klik SPHP dikembangkan oleh Tim IT Bulog merujuk data di Google Play Store. 

    Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mendapat laporan bahwa para pedagang beras di pasar tradisional mengalami hambatan saat mengakses Klik SPHP. Untuk diketahui, pemesanan beras SPHP dilakukan melalui aplikasi atau Klik SPHP.

    “Ini juga tolong diperhatikan,” kata Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Selasa (19/8/2025).

    Untuk itu, Tomsi meminta agar ke depan pemerintah daerah (Pemda) membantu para pedagang pasar tradisional agar bisa mengakses Klik SPHP milik Bulog.

    “Kami mohon ada rapat dengan pemerintah daerah sama-sama datangin dulu itu tukang, yang jualan tadi, yang jualan beras [di] pasar tradisional, dibantu untuk masuk ngeklik-nya [ke Klik SPHP], sehingga dia bisa dapat jatah untuk ngejual beras Bulog,” ujarnya.

    Menurut Tomsi, penyaluran beras SPHP ke pasar tradisional kurang mendapatkan perhatian. Alhasil, harga beras yang dijual di pasar tradisional masih merangkak naik.

    “Pasar-pasar tradisional belum terisi dengan baik. Nah inilah yang menyebabkan masyarakat kita ngebeli di pasar tradisional dengan harga yang masih tinggi, bahkan cenderung naik terus,” tuturnya.

    Senada, Plt Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan pihaknya menemukan beberapa pengecer kesulitan untuk masuk ke Klik SPHP Perum Bulog. Menurutnya, kondisi ini terjadi lantaran para pedagang dan pengecer belum familiar dengan aplikasi tersebut.

    “Minggu lalu kami kirim tim ke lapangan. Kami mendapat informasi bahwa beberapa pengecer kesulitan untuk masuk ke Klik SPHP. Mungkin mereka belum familiar atau apa,” ujar Edy.

    Terlebih, Edy menilai, tidak semua para pedagang familiar dengan gawai. 

    Untuk itu, dia menyebut perlu adanya kerja sama yang didorong pemda untuk memasifkan penjualan beras SPHP ke pengecer.

    “Karena sayang sekali kan, sayang sekali kalau para pengecer tidak bisa menyalurkan hanya karena persoalan teknis seperti itu. Oleh karena itu, ini juga mohon perhatian,” terangnya.

    Untuk diketahui, program SPHP dilaksanakan mulai Juli—Desember 2025 dengan pagu penyaluran SPHP sebanyak 1,3 juta ton.

    Sementara itu, data Perum Bulog menunjukkan sampai saat ini, volume realisasi SPHP baru mencapai 38.811 ton atau setara 2,94% dari target 1,3 juta ton.

    Perinciannya, mayoritas penjualan beras SPHP disalurkan ke pengecer di pasar rakyat sebanyak 13.528 ton atau dengan persentase 34,86%. Kemudian, melalui instansi pemerintah atau gerakan pangan murah (GPM) sebanyak 13.115 ton dan Pemda/GPM sebanyak 4.114 ton.

  • Sektor Digital Butuh Regulasi Baru, APJII Minta Komdigi Perbaiki Aturan

    Sektor Digital Butuh Regulasi Baru, APJII Minta Komdigi Perbaiki Aturan

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menekankan sektor digital perlu regulasi baru, meskipun tidak tercantum dalam delapan agenda prioritas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, ke depan di era digital, seluruh aspek kehidupan akan terkoneksi dengan inovasi digital. Karena itu, APJII akan terus memberikan masukan kepada pemerintah, khususnya melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Komisi I DPR yang membidangi industri komunikasi dan informatika. 

    “Sebenarnya untuk mendukung digitalisasi ini perlu kebijakan-kebijakan baru oleh Komdigi di mana memang APJII sendiri fokus pada keberlangsungan dari industri internet di Indonesia,” kata Arif saat dihubungi Bisnis pada Selasa (19/8/2025). 

    Arif menambahkan, pihaknya juga mendorong Komdigi untuk membenahi sejumlah regulasi yang dinilai sudah tidak relevan dengan perkembangan dunia telekomunikasi. 

    Salah satunya adalah usulan moratorium penyelenggara ISP di Indonesia, karena jumlahnya saat ini dinilai terlalu banyak. 

    “Bukan selamanya tentu, tapi dalam artian untuk merapikan dulu regulasi-regulasi yang ada,” imbuhnya.

    Menurut Arif, langkah tersebut diharapkan dapat menata industri telekomunikasi, khususnya bisnis ISP, sehingga para penyelenggara mampu meningkatkan kualitas layanan.

    “Dan juga kualitas dari servisnya kepada konsumen dalam hal ini masyarakat,” pungkasnya.

    Menyatu dengan Pembangunan

    Sementara itu, pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menilai, sektor teknologi komunikasi dan informasi telah menyatu dengan seluruh sektor pembangunan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, hingga evaluasi, semuanya melibatkan teknologi digital.

    “Pembangunan infrastruktur digital akan tetap dilakukan oleh penyelenggara jaringan maupun jasa. Jadi, meski tidak secara spesifik disebut [dalam program prioritas], industri ini akan tumbuh seiring dibangunnya sektor-sektor lain,” ungkap Agung.

    Mengutip laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Presiden Prabowo Subianto mengatakan RAPBN 2026 akan mengedepankan delapan agenda prioritas. Hal tersebut diungkapkan dalam Pidato Pengantar RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Rapat Paripurna DPR pada Jumat (15/8/2025). 

    Delapan agenda prioritas tersebut antara lain, pertama ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. 

    Kedua, ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, dan percepatan transisi energi menuju energi bersih.

    Ketiga, Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk generasi unggul. Program MBG yang telah menjangkau seluruh provinsi, ditargetkan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita. 

    Keempat, pendidikan bermutu untuk SDM berdaya saing global. Dengan alokasi anggaran Rp757,8 triliun, RAPBN 2026 mencatat rekor tertinggi dalam sejarah belanja pendidikan. Fokus utamanya meliputi peningkatan kualitas guru, pendidikan vokasi, dan kesesuaian kurikulum dengan dunia kerja. 

    Kelima, kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Anggaran kesehatan untuk memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

    Keenam, penguatan ekonomi rakyat melalui  KDMP. Ketujuh, pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa. Pemerintah akan memodernisasi alutsista, memperkuat komponen cadangan, serta mendukung industri strategis nasional dan kesejahteraan prajurit. 

    Kedelapan, percepatan investasi dan perdagangan global. Melalui peran Danantara, pemerintah memperkuat investasi produktif dan mewujudkan Indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia.

  • Bocoran Spesifikasi iPhone 17e Mulai Terkuak, Apa Lagi yang Baru? – Page 3

    Bocoran Spesifikasi iPhone 17e Mulai Terkuak, Apa Lagi yang Baru? – Page 3

    Di sisi lain, Apple diinformasikan siap luncurkan kejutan baru lewat iPhone 17 Air yang bakal rilis September 2025. Smartphone ini disebut bakal jadi iPhone tertipis yang pernah ada, dan bahkan lebih tipis dari pesaingnya, Samsung Galaxy S25 Edge.

    Mengutip GSM Arena, Senin (28/4/2025), rumornya, ketebalan iPhone 17 Air cuma sekitar 5,5 mm, mengalahkan Galaxy S25 Edge yang 6,4 mm.

    Kendati begitu, bocoran terbaru yang berasal dari mold (cetakan fisik) iPhone 17 Air di China mengungkap ketebalannya ada di angka 5,65 mm. Sedikit lebih tebal dari rumor awal, tapi tetap itu termasuk ke dalam kategori smartphone yang sangat tipis.

    Salah satu yang paling terlihat dari bocoran tersebut adalah di sektor kamera. iPhone 17 Air kabarnya cuma dibekali satu kamera belakang saja, berbeda dari versi iPhone lainnya yang biasanya punya dua atau bahkan sampai tiga lensa.

  • 230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    230 Peserta Lulus Program Magang Digistar Class Intern dari Telkom

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi meluluskan 230 peserta Digistar Class Intern batch pertama. Digistar Class Intern adalah program magang berbasis proyek yang dirancang untuk mencetak talenta digital Indonesia.

    Tak hanya mengukuhkan kelulusan batch pertama, momen ini juga menjadi ajang penyambutan bagi 200 peserta batch ketiga yang terpilih dari lebih dari 8.700 pendaftar.

    Seluruh peserta batch pertama dan batch ketiga merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adapun batch kedua diikuti oleh para fresh graduate dan saat ini masih berlangsung.

    Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Henry Christiadi mengungkapkan, Digistar Class Intern merupakan komitmen Telkom dalam pengembangan talenta digital melalui ekosistem belajar yang menghubungkan dunia kampus dan industri.

    “Digistar Class Intern adalah komitmen Telkom untuk menyiapkan generasi digital yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap berkembang dan memimpin. Kami percaya, membangun talent pipeline tidak cukup hanya dengan seleksi, tetapi harus disertai pendampingan, pengembangan, dan konektivitas jangka panjang,” ujar Henry dalam keterangan tertulis, Selasa, (19/8/2025).

    Peserta batch pertama berasal dari 62 perguruan tinggi di 12 provinsi dengan latar belakang multidisiplin. Selama enam bulan, peserta batch pertama Digistar Class Intern terlibat dalam 96 proyek di 40 posisi strategis.

    Selain pengalaman teknis, mereka juga mendapatkan pembekalan hard skill seperti Artificial Intelligence, Cloud Computing, Cybersecurity, hingga B2B Solution, serta sesi mentoring, career coaching, dan pengembangan diri. Performa terbaik mereka diapresiasi melalui penghargaan seperti Outstanding Performance, Hard Skill Excellence, dan Digistar Icon.

    Salah satu Digistar Icon, Putri Naura Ra’fah dari Universitas Indonesia mengatakan program ini sebagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia kerja.

    “Saya belajar untuk menjadi bagian dari solusi nyata dalam dunia industri, bukan hanya teori. Program ini membuka jalan baru, mempertemukan kami dengan mentor luar biasa dan tantangan nyata,” ungkap Putri.

    Sebagai bagian dari sistem pengelolaan talenta Telkom, alumni program terhubung dengan Candidate Relationship Management System (CRMS) yang memungkinkan pelacakan potensi serta pengembangan berkelanjutan. Peserta terbaik masuk ke Talent Cluster ‘High Potential’ dan berkesempatan memperoleh beasiswa pelatihan atau sertifikasi.

    Program Digistar merupakan bagian dari strategi Telkom membangun talenta digital Indonesia secara berkelanjutan. Telkom juga mendorong alumni untuk terus berkarya melalui Digistar Club, komunitas eksklusif alumni sebagai jejaring profesional dan ruang kontribusi dalam ekosistem digital nasional.

    Di kampus, Digistar Icon berperan sebagai Youth Ambassador, menghidupkan komunitas belajar melalui 10 chapter di universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS, Telkom University, BINUS, UNAIR, dan lainnya.

    Untuk mengetahui Informasi Digistar lebih lanjut, dapat diakses melalui Instagram @livingintelkom atau situs resmi www.digistartelkom.id atau careers.telkom.co.id.

    (prf/ega)

  • Google Gelontorkan Rp48,59 Triliun untuk Amankan Energi Data Center 3.000 MW

    Google Gelontorkan Rp48,59 Triliun untuk Amankan Energi Data Center 3.000 MW

    Bisnis.com, JAKARTA— Google meneken kesepakatan senilai US$3 miliar atau sekitar Rp48,59 triliun (kurs Rp16.198/US$) dengan Brookfield Asset Management guna mengamankan pasokan listrik tenaga air sebesar 3.000 megawatt (MW) untuk data center atau pusat data.

    Langkah ini dilakukan untuk menopang kebutuhan energi yang kian melonjak akibat pertumbuhan platform kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan komputasi awan (cloud).

    Brookfield Renewable, divisi energi terbarukan perusahaan asal Kanada tersebut, menyebut kesepakatan ini sebagai kontrak terbesar di dunia yang melibatkan tenaga air. 

    Pada tahap awal, Google akan memperoleh 670 MW listrik bebas karbon dari dua pembangkit milik Brookfield, yakni Holtwood dan Safe Harbor, di Pennsylvania, Amerika Serikat. 

    Melalui skema Hydro Framework Agreement (HFA), Google berhak melakukan pengembangan maupun peningkatan fasilitas yang sudah ada sebagai bentuk komitmen menambah kapasitas energi bersih di jaringan listrik. 

    Fokus awal kerja sama ini adalah pada jaringan PJM Interconnection, operator grid terbesar di AS yang melayani 65 juta pelanggan. PJM saat ini menghadapi tantangan untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat tajam, terutama dari proyek AI perusahaan teknologi besar. Ke depan, Google dan Brookfield membuka peluang ekspansi ke wilayah lain di Amerika.

    “Google berkomitmen untuk secara bertanggung jawab mengembangkan infrastruktur digital yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat, komunitas, dan bisnis,” tulis perusahaan dalam pernyataannya.

    Kesepakatan energi ini diumumkan di minggu yang sama saat pesaing Google, Meta, mengumumkan rencana investasi ratusan miliar dolar AS atau setidaknya Rp1.619 triliun untuk membangun sejumlah pusat data berkapasitas gigawatt. 

    Proyek tersebut digadang-gadang akan mendukung ambisi Meta dalam mengembangkan kecerdasan buatan setingkat “superintelligence”. Kompleks pertama, bernama Prometheus, akan dibangun di Ohio dan diperkirakan mulai beroperasi tahun depan.

    Seiring ekspansi masif pusat data, tantangan lingkungan pun semakin mengemuka. Rata-rata sebuah pusat data mengonsumsi sekitar 500.000 galon air per hari. 

    Namun, menurut laporan The New York Times, kompleks baru berbasis AI bisa menyerap jutaan galon air harian. Ketika kebutuhan air melampaui ketersediaan di wilayah setempat, komunitas lokal berisiko menanggung dampaknya berupa kenaikan harga maupun potensi krisis air di masa depan.

  • Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia di Bumi. Pasalnya, populasi yang terus bertambah membuat kapasitas makanan kian menipis.

    Masalahnya, sumber pangan protein yang dibutuhkan manusia menimbulkan dampak perubahan iklim yang bisa membawa ‘kiamat’ di Bumi. 

    “Permasalahan yang harus kita cari solusinya adalah dari mana kita bisa mencari sumber protein untuk mencukupi kebutuhan populasi global yang terus bertambah tanpa dampak lingkungan yang besar,” kata peneliti sistem pangan dari University of Oxford, Monika Zurek.

    Diet manusia, terutama masyarakat “Barat”, punya konsekuensi yang serius terhadap lingkungan. Peternakan sapi diperkirakan memproduksi 10 persen dari emisi gas rumah kaca dunia.

    Selain itu, pembukaan lahan peternakan juga dikaitkan dengan deforestasi. Industri peternakan babi juga punya dampak lingkungan yang buruk, terutama polusi air dari limbah babi. Hal serupa juga dihasilkan oleh industri peternakan ayam.

    Lantas, apa solusinya?

    Dan Natusch dari Macquarie University mengusulkan ular sebagai sumber alternatif protein yang lebih ramah lingkungan. Ia bekerja bersama peternakan piton komersial di Vietnam dan Thailand untuk meneliti perbedaan “ular ternak” dan “ular liar.”

    Dalam riset tersebut, peneliti memperhatikan bahwa ular sanca yang diternak bisa tumbuh dengan sangat cepat. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Scientific Report.

    “Sebagai ahli biologi ular, kami sudah tahu bahwa ular sanca punya fisiologi yang luar biasa. Setelah berbicara dengan peternak sanca dan memonitor pertumbuhan mereka, fisiologi yang luar biasa ini makin tampak jelas,” kata Natusch.

    Salah satu alasan ular sanca bisa tumbuh cepat karena ular berdarah dingin atau ectotermal. Artinya, suhu tubuhnya tergantung dengan suhu lingkungan di sekitarnya.

    Karena berdarah dingin, ular tidak harus menghasilkan panas secara internal. Artinya, mayoritas nutrisi yang masuk ke tubuh mereka dikonversi menjadi massa tubuh.

    Natusch dan timnya mencoba menghitung efisiensi konversi energi tersebut dengan mempelajari sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus) yang diternak, pakan yang dikonsumsi, dan kecepatan pertumbuhan mereka.

    Fakta unik ular sanca

    Salah satu hal yang menarik perhatian para peneliti adalah kemampuan sanca untuk bertahan saat puasa panjang. Ular sanca bisa berbulan-bulan tidak makan tanpa kehilangan berat badan.

    Natusch mengatakan ketahanan ini sangat berharga saat terjadi gangguan luar biasa dalam sistem pangan dunia, misalnya pada masa awal pandemi Covid. Saat itu, peternak kesulitan mencari pakan untuk ternak mereka sekaligus tak bisa mengantarkan ternak yang siap potong ke rumah potong.

    “Ular sanca bisa menjadi solusi untuk tantangan di masa depan ini. Peternakan ular sanca bisa menjadi solusi di belahan dunia yang saat ini menderita kekurangan protein yang parah, seperti Afrika,” kata Natusch.

    Namun, Zurek menyatakan ular belum bisa menjadi pangan alternatif utama. Ia merasa masih harus ada penelitian lanjutan tentang ular sanca, terutama soal dampak lingkungan dan nutrisi yang terkandung.

    Belum lagi, tidak semua orang mau memakan ular sanca. Natusch mengatakan daging ular sanca “lumayan enak dan fleksiber” sehingga miliaran orang di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika secara rutin mengonsumsi daging ular.

    “Hanya budaya Barat yang belum banyak terekspos dengan [daging ular],” kata Natusch.

    Nah, itu dia penelitian terbaru yang mencoba memberikan solusi terhadap sumber pangan protein yang lebih berkelanjutan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]