Jenis Media: Tekno

  • Meta Kembali Rombak Struktur Divisi AI, Kejar Ketertinggalan dari OpenAI & Google

    Meta Kembali Rombak Struktur Divisi AI, Kejar Ketertinggalan dari OpenAI & Google

    Bisnis.com, JAKARTA— Meta Platforms Inc. milik Mark Zuckerberg resmi merombak struktur divisi kecerdasan buatannya atau artificial intelligence/AI). 

    Melansir laman TechCrunch pada Rabu (20/8/2025), perusahaan membentuk empat kelompok baru di bawah payung organisasi bernama Meta Superintelligence Labs (MSL). Perubahan tersebut disampaikan melalui memo internal perusahaan. 

    Pengumuman dilakukan langsung oleh Alexandr Wang, pendiri Scale AI yang pada Juni lalu bergabung dengan Meta sebagai Chief AI Officer.

    Struktur baru tersebut menempatkan TBD Labs sebagai pusat utama pengembangan. Unit ini akan dipimpin oleh Wang dan difokuskan pada pengembangan foundation models, seperti seri Llama, yang versi terbarunya dirilis pada April lalu.

    Selain itu, tiga kelompok lain akan berfokus pada riset murni, integrasi produk, dan pengembangan infrastruktur. 

    Langkah perombakan ini dilakukan seiring kekhawatiran bahwa Meta mulai tertinggal dari para pesaing utamanya, seperti OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind. Bahkan, Zuckerberg disebut turun langsung dalam proses perekrutan talenta AI kelas dunia untuk memperkuat tim barunya tersebut.

    Sebelumnya, Meta juga dikabarkan berhasil membajak sejumlah peneliti dari OpenAI. Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters, empat peneliti yang sudah resmi bergabung adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren. 

    Kesepakatan perekrutan mereka terjadi hanya beberapa hari setelah laporan The Wall Street Journal menyebut Meta juga sukses merekrut tiga peneliti AI dari kantor OpenAI di Zurich, yakni Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.

  • Fitur Baru Instagram Bisa Langsung Ganti Bahasa Video, Begini Caranya

    Fitur Baru Instagram Bisa Langsung Ganti Bahasa Video, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta meluncurkan fitur terjemahan suara berbasis kecerdasan buatan (AI) di Facebook dan Instagram secara global. Dengan fitur ini, kreator bisa langsung mengganti bahasa video mereka agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas.

    Meta menjelaskan bahwa fitur ini memungkinkan suara kreator diterjemahkan ke bahasa lain tanpa kehilangan nada dan intonasi asli. Bahkan, tersedia fitur lip-sync opsional yang membuat gerakan bibir selaras dengan terjemahan sehingga terlihat lebih natural.

    Saat ini, fitur tersebut mendukung terjemahan dari bahasa Inggris ke Spanyol dan sebaliknya. Ke depan, Meta berjanji akan menambahkan lebih banyak bahasa.

    Fitur ini tersedia untuk kreator Facebook dengan minimal 1.000 pengikut dan semua akun publik Instagram di seluruh dunia yang sudah mendukung Meta AI.

    Untuk menggunakannya, kreator cukup memilih opsi “Translate your voice with Meta AI” sebelum membagikan reel. Setelah itu, kreator bisa mengaktifkan terjemahan, menambahkan opsi lip-sync, lalu menekan “Share now” agar hasil terjemahan otomatis tersedia.

    Meta juga menambahkan metrik baru di panel Insights, di mana kreator dapat melihat jumlah penayangan berdasarkan bahasa. Fitur ini diharapkan dapat membantu kreator memahami seberapa jauh konten mereka menjangkau audiens lintas bahasa.

    “Kami percaya ada banyak kreator hebat di luar sana yang memiliki potensi audiens yang mungkin tidak berbicara dalam bahasa yang sama,” jelas Kepala Instagram Adam Mosseri dalam sebuah unggahan, dikutip dari TechCrunch, Rabu (20/8/2025).

    “Jika kami bisa membantu Anda menjangkau audiens lintas bahasa dan budaya, maka kami bisa membantu Anda mengembangkan pengikut dan memperoleh lebih banyak manfaat dari Instagram dan platform ini,” imbuhnya.

    Peluncuran fitur AI ini hadir di tengah sejumlah laporan yang menyebut Meta kembali merestrukturisasi divisi AI-nya untuk fokus pada empat bidang utama seperti riset, superintelligence, produk, dan infrastruktur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Pulang Kampung ke China

    Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Pulang Kampung ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Shein berencana pulang kampung ke China dari basis pusat sebelumnya di Singapura. Kembalinya perusahaan e-commerce yang dilarang di Indonesia itu sebagai cara meyakinkan otoritas setempat untuk bisa melakukan IPO di Hong Kong.

    Shein memang berasal dari China. Perusahaan juga mendapatkan sebagian besar barangnya dari China. Namun, Shein berfokus melakukan ekspansi global.

    Perusahaan kemudian mendirikan kantor pusat di Singapura pada 2019 dan beroperasi sejak 2021. Setelah empat tahun, Shein berencana kembali ke kampung halamannya.

    Laporan Bloomberg yang dikutip CNBC Internasional menyebutkan Shein sudah berkonsultasi terkait pendirian perusahaan induk di China daratan dengan pengacara. Namun tidak ada jaminan akan ada kelanjutan dari diskusi tersebut.

    Sementara laporan Financial Times menyebutkan Shein diam-diam mengajukan penawaran umum perdana di Hong Kong bulan lalu. Langkah ini dilakukan setelah rencana IPO di London ditunda.

    Shein telah melakukan pendaftaran secara rahasia lebih dari setahun di London. Namun sulit mendapatkan restu dari regulator setempat.

    Di London sendiri bakal menjadi keuntungan untuk Shein. Karena dapat memberikan legitimasi lebih besar untuk bisnis internasional dan akses pada banyak investor Barat.

    Sebelumnya, Shein gagal melantai di bursa Amerika Serikat. Perusahana yang berdiri pada 2008 itu menghadapi masalah soal tuduhan kerja paksa dalam rantai pasokannya.

    Operasional Shein cukup terganggu dengan kebijakan pasar Barat pada perdagangan China. Misalnya presiden AS Donald Trump menghapus pengecualian tarif penting, yang membuat Shein sulit menjual barang-barangnya lagi dengan harga rendah yang dikirim langsung dari China.

    Nampaknya kebijakan itu akan meluas. Karena kabarnya pemerintah di beberapa pasar Barat mempertimbangkan langkah serupa.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bocoran Spesifikasi Galaxy S26 Pro Terungkap, Apa yang Beda dari Generasi Sebelumnya? – Page 3

    Bocoran Spesifikasi Galaxy S26 Pro Terungkap, Apa yang Beda dari Generasi Sebelumnya? – Page 3

    Selain isu peningkatan kecepatan pengisian daya dari Samsung Galaxy S26 Ultra, beberapa isu lain terkait chipset apa yang akan digunakan juga sering diperbincangkan.

    Menurut informasi yang beredar, nampaknya negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan China akan mendapatkan varian chipset penerus Snapdragon 8 Elite, kandidat terkuat jatuh pada Snapdragon 8 Elite 2.

    Sementara itu, di negara lain, belum ada kepastian apakah akan menggunakan chipset yang sama atau memakai chipset buatan mereka sendiri, Exynos.

    Selanjutnya untuk bagian layar, Galaxy S26 Ultra kemungkinan besar akan menggunakan layar 6,9 inci (AMOLED). Terbilang cukup besar untuk kategori perangkat seperti smartphone.

    Meskipun kabar terbaru Samsung membekali S26/S26+ dengan sensor primer baru, nampaknya tidak ada perubahan resolusi secara signifikan, akan tetap 50MP.

    Terakhir, belum ada kabar apakah kamera ultra-lebar dan zoom akan mendapatkan peningkatan. Rumornya Samsung tidak akan menghadirkan peningkatan kamera yang besar hingga Galaxy S28.

  • Menkeu Sri Mulyani Jadi Korban, Apa Itu Deepfake dan Bahayanya

    Menkeu Sri Mulyani Jadi Korban, Apa Itu Deepfake dan Bahayanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah narasi yang beredar di media sosial terkait video yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seolah menyebut guru sebagai beban negara.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menegaskan Sri Mulyani tidak pernah menyampaikan pernyataan tersebut.

    “Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu hoaks,” kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/8/2025).

    Menurut Deni, video itu merupakan hasil deepfake sekaligus potongan tidak utuh dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu. Lantas apa itu deepfake?

    Apa Itu Deepfake?

    Deepfake adalah jenis media sintetis yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau yang biasa disebut artificial intelligence (AI).

    Deepfake dibuat menggunakan teknik deep learning dan generative adversarial networks (GANs). Teknologi ini bekerja dengan menganalisis dan mempelajari data dalam jumlah besar.

    Hasil dari teknologi tersebut menciptakan rekayasa visual atau audio yang menyerupai peristiwa nyata, namun sebenarnya artifisial. Ternyata Deepfake bukanlah sebuah teknologi yang benar-benar baru dibuat.

    Perkiraan kerugian global akibat deepfake akan mencapai $19 juta USD pada tahun 2033, dengan $12,3 juta USD di antaranya telah terjadi hanya dalam tahun 2023 akibat teknologi GenAI. Bahkan, pada tahun 2027, angka ini diproyeksikan melonjak hingga $40 juta USD per tahun.

    Meski belakangan marak dibicarakan, teknologi ini bukanlah hal baru. Konsep awal deepfake sudah mulai digunakan sejak dekade 1990-an, terutama di industri perfilman.

    VP of Strategy Verihubs, Jason Hartono menuturkan generative AI pada masa itu membantu memangkas biaya dan waktu produksi film hingga 90% dibandingkan metode tradisional.

    “Deepfake merupakan teknologi yang sudah berevolusi dari beberapa dekade lalu, bisa dilihat konsep awal teknologi deepfake sudah ada dari tahun 90an dimana teknologi ini digunakan untuk dunia perfilman,” kata Jason.

    Bahaya Deepfake

    Di sisi lain, kemajuan teknologi AI juga membuat deepfake semakin mudah diakses dan rawan disalahgunakan. Salah satu dampak serius adalah meningkatnya potensi kejahatan siber, khususnya dalam sektor keuangan.

    Rick Firnando dan Jason Hartono dari Verihubs mengungkapkan deepfake dapat menembus sistem keamanan berlapis perbankan melalui tiga metode utama.

    Pertama, penggunaan aplikasi kloning yang memungkinkan pelaku menggandakan aplikasi perbankan di ponsel untuk mengakses banyak akun sekaligus, sehingga menyulitkan deteksi penipuan secara real-time. Kedua, pemanfaatan virtual camera, yakni manipulasi umpan kamera langsung dengan video atau gambar yang telah disiapkan sebelumnya. Ketiga, teknik face swap berbasis AI yang memungkinkan pelaku mengganti wajah asli dengan wajah orang lain, sehingga bisa menipu sistem verifikasi digital dengan mudah.

    Metode terakhir ini juga diperlihatkan dalam acara Faces of Fiction, yang menunjukkan betapa mudahnya teknologi deepfake dimanfaatkan untuk tindak penipuan.

    “Banyak orang mengira liveness detection sudah cukup untuk menghadapi deepfake, padahal kenyataannya tidak demikian,” tambah Jason.

    Ancaman deepfake diperkirakan akan terus meningkat. Berdasarkan proyeksi global, kerugian akibat penyalahgunaan teknologi ini dapat mencapai US$19 juta pada 2033. Sementara pada 2023 saja, tercatat kerugian mencapai US$12,3 juta, dan angka ini diperkirakan melonjak hingga US$40 juta pada 2027.

    Dengan skala ancaman yang semakin besar, pemanfaatan teknologi canggih disebut menjadi salah satu langkah paling efektif untuk melawan penyalahgunaan deepfake. Tanpa upaya deteksi yang lebih adaptif, risiko kejahatan digital berbasis AI ini dikhawatirkan akan semakin sulit dikendalikan.

  • Robot Pembunuh Israel Basmi Manusia Seketika, Cek Faktanya

    Robot Pembunuh Israel Basmi Manusia Seketika, Cek Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 62.000 warga Palestina tewas dibunuh pasukan Israel dalam perang yang meletus sejak Oktober 2023. Di antara korban ada 18.885 anak yang terbunuh, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, dikutip dari Aljazeera, Rabu (20/8/2025).

    Kekuatan militer Israel tak lepas dari teknologi canggih yang dimanfaatkan sebagai senjata. The New York Times pada 2023 lalu melaporkan rencana Israel mengembangkan senjata super canggih dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Drone berbasis AI mampu mendeteksi dan membidik target secara akurat. Selain Israel, drone AI ini juga dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) dan China.

    Kritikus mengatakan ‘robot pembunuh’ menandai pengembangan AI yang mengkhawatirkan. Hidup-mati manusia seakan diserahkan sepenuhnya ke mesin tanpa campur tangan manusia.

    Beberapa negara telah melobi PBB untuk mengeluarkan kebijakan pelarangan AI dalam menciptakan drone pembunuh. Namun, AS merupakan salah satu negara yang menentang negosiasi tersebut.

    Israel, Rusia, dan Australia juga sependapat dengan AS. Negara-negara ini ingin pengembangan teknologi untuk kepentingan militer tak dibatasi, menurut laporan The New York Times.

    “Isu ini adalah poin paling signifikan untuk masa depan kemanusiaan,” kata Alexander Kmentt, ketua negosiator Austria, kepada The New York Times.

    Kmentt mengatakan senjata otomatisasi akan membuat perubahan yang fundamental. Penggunaannya bisa memicu masalah hukum dan etika.

    Terpisah, Laporan Time pada Desember 2024 menyebut perang AI berpotensi membangkitkan gambaran robot pembunuh dan drone otonom. Namun, kenyataan berbeda sudah terjadi di Gaza.

    Di ‘area berdarah’ tersebut, Time mengatakan AI telah menyarankan target dalam kampanye balasan Israel untuk membasmi Hamas setelah serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023.

    Sebuah program yang dikenal sebagai “The Gospel” menghasilkan saran untuk bangunan dan struktur tempat militan mungkin beroperasi. “Lavender” diprogram untuk mengidentifikasi tersangka anggota Hamas dan kelompok bersenjata lainnya untuk dibunuh, mulai dari komandan hingga prajurit infanteri.

    “Where’s Daddy?” dilaporkan mengikuti pergerakan target dengan melacak ponsel mereka untuk. Pelacakan seringkali berpusat ke rumah target. Serangan udara yang menyusul mungkin membunuh semua orang di keluarga target, bahkan warga di sekitar tempat tinggal target.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku sedang mengembangkan program-program senjata otomatis tersebut. Hal ini dapat membantu menjelaskan laju kampanye pengeboman paling dahsyat di abad ke-21, yang menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina.

    Dalam perang-perang Gaza sebelumnya, para veteran militer Israel mengatakan serangan udara terjadi dengan tempo yang jauh lebih lambat.

    “Selama saya bertugas di ruang target [antara tahun 2010 dan 2015], dibutuhkan tim yang terdiri dari sekitar 20 perwira intelijen untuk bekerja selama sekitar 250 hari guna mengumpulkan sekitar 200 hingga 250 target,” ujar Tal Mimran, dosen di Universitas Ibrani di Yerusalem dan mantan penasihat hukum di IDF, kepada Time.

    “Saat ini, AI akan melakukannya dalam seminggu,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Oxygen.id Buka Cabang Baru di Pamulang, Perluas Jangkauan Internet Cepat

    Oxygen.id Buka Cabang Baru di Pamulang, Perluas Jangkauan Internet Cepat

    Bisnis.com, TANGERANG – PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo), melalui brand Oxygen.id, resmi membuka cabang baru di Jl. Parakan No. 91, RT 04/RW 01, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan 15419. Kehadiran cabang ini sekaligus memperluas jangkauan layanan internet Oxygen.id yang kini sudah tersedia di berbagai wilayah Pamulang, yaitu Pondok Aren, Pondok Pucung, Buaran, Bakti Jaya, Ciputat, Serpong, Benda Baru, Pondok Benda, Setu, Pamulang, dan Pamulang Barat.

    Pembukaan cabang Pamulang merupakan bagian dari strategi ekspansi Oxygen.id untuk menghadirkan layanan internet cepat, stabil, dan terjangkau bagi lebih banyak masyarakat, khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Peresmian cabang ditandai dengan acara syukuran yang dihadiri oleh jajaran manajemen Moratelindo serta perwakilan masyarakat setempat, dengan rangkaian acara doa bersama, pemotongan pita, pemotongan tumpeng, serta ramah tamah.

    Menurut Hekal S. Yahya, VP HRGA PT Mora Telematika Indonesia Tbk, pembukaan cabang Pamulang menjadi langkah penting dalam mendekatkan Oxygen.id kepada masyarakat. “Kami percaya internet berperan besar dalam mendukung kehidupan sehari-hari, terutama untuk pendidikan, bisnis, dan pengembangan UMKM. Dengan adanya cabang di Pamulang, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan akses internet yang lebih mudah, stabil, dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.

    Sementara itu, Yance Arliansyah, VP Retail Business PT Mora Telematika Indonesia Tbk, menambahkan bahwa masyarakat akan langsung merasakan manfaat nyata dengan hadirnya cabang ini. “Dengan adanya kantor cabang di Pamulang, masyarakat bisa mendapatkan akses layanan dan dukungan teknis yang lebih dekat. Tim kami siap memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi, mulai dari instalasi hingga layanan aftersales, dengan pelayanan yang cepat dan profesional,” jelasnya.

    Pembukaan cabang Pamulang melanjutkan ekspansi Oxygen.id setelah sebelumnya membuka cabang di Depok, dan akan segera disusul dengan pembukaan cabang baru di Cirebon. Langkah ini menunjukkan konsistensi Moratelindo dalam menghadirkan layanan internet berkualitas yang merata di berbagai kota di Indonesia. Dengan adanya cabang baru di Pamulang, Oxygen.id menegaskan posisinya sebagai penyedia layanan internet yang terpercaya dan terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan digital masyarakat Indonesia.

  • Langgar Privasi Anak di YouTube, Google Digugat Rp487,36 Miliar

    Langgar Privasi Anak di YouTube, Google Digugat Rp487,36 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Google membayar US$30 juta atau sekitar Rp487,36 miliar untuk menyelesaikan gugatan class action yang menuduh perusahaan itu melanggar privasi anak-anak di platform YouTube. 

    Dilansir dari laman TechCrunch, Rabu (20/8/2025), dalam gugatan tersebut, Google dituduh mengumpulkan data dari anak-anak yang menonton video di platform YouTube. 

    Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Privasi Anak di Dunia Maya atau Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA), perusahaan dilarang mengumpulkan data pribadi dari anak berusia di bawah 13 tahun.

    Meskipun menyetujui penyelesaian perkara dengan membayar denda, Google tetap membantah tuduhan tersebut. 

    Gugatan ini berpotensi membuat hingga 45 juta orang di Amerika Serikat berhak mendapatkan kompensasi. 

    Kelompok yang masuk kriteria adalah siapa saja di Amerika Serikat (AS) yang menonton YouTube ketika masih berusia di bawah 13 tahun pada periode 1 Juli 2013 hingga 1 April 2020.   

    Pada 2019, Google dan YouTube juga didenda US$170 juta atau sekitar Rp2,76 triliun untuk menyelesaikan tuduhan pelanggaran hukum federal dengan mengumpulkan informasi pribadi anak-anak. 

    Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS menyebut YouTube diduga melacak pengguna dari kanal anak-anak menggunakan cookies tanpa izin orang tua. 

    Perusahaan tersebut menggunakan cookies untuk menargetkan jutaan dolar iklan yang dipasang pada penggunanya.

    Hal ini menjadi pelanggaran terbesar sejak undang-undang yang melarang pengumpulan informasi anak-anak di bawah usia 13 tahun mulai berlaku pada 1998. 

    Undang-undang ini direvisi pada 2013 dengan penambahan persoalan cookies yang digunakan untuk melacak kebiasaan penggunaan internet seseorang.

    YouTube mengatakan, dalam 4 bulan perusahaan akan menganggap semua yang menonton konten anak-anak di YouTube berusia di bawah 13 tahun.

    “Ini berarti kami akan membatasi pengumpulan data dan penggunaannya pada video anak-anak hanya untuk mendukung pengoperasian layanan,” tulis YouTube dalam blognya, seperti dikutip Reuters, pada Rabu (4/9/2019). 

    Selain denda, penyelesaian diusulkan mengharuskan perusahaan untuk membuat sistem yang dapat mengidentifikasi konten yang ditujukan bagi anak-anak.

    Selain itu, sistem juga diharapkan mampu memberi tahu pemilik kanal tentang kewajiban mereka untuk mendapat persetujuan dari orang tua sebelum melakukan pengumpulan informasi tentang anak.

  • Tsunami Setinggi 40 Meter Dikira Hanya 3 Meter, 18.500 Langsung Tewas

    Tsunami Setinggi 40 Meter Dikira Hanya 3 Meter, 18.500 Langsung Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa Megathrust berkekuatan M9 yang disusul dengan tsunami setinggi 40 meter menghantam Jepang pada 11 Maret 2011 silam.

    Insiden tersebut, menurut situs Britannica, mengakibatkan 18.500 orang tewas. Selain itu ada 10.800 orang hilang dan 4.000 terluka. 

    Kerusakan gedung dan hunian warga setempat juga mengakibatkan kerugian materil. Ribuan warga disebut tak bisa lagi menempati rumah mereka karena gempa dan tsunami dahsyat. 

    Tak berhenti sampai di situ, sehari setelah gempa-tsunami terjadi insiden lain. Pemerintah mengumumkan reaktor nuklir Fukushima bocor. 

    Akibatnya, inti nuklir mencemari lingkungan dan membuat kota Fukushima tak bisa lagi ditempati. Penduduk setempat terpaksa menjalani kehidupan sesuai peribahasa populer “sudah jatuh tertimpa tangga”.

    Jepang memang menjadi salah satu negara yang rawan bencana gempa dan tsunami, sama halnya dengan Indonesia. Dari waktu ke waktu, Jepang telah mengembangkan teknologi canggih untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana.

    Salah satu cara cepat yang dilakukan adalah menyiarkan peringatan dini kepada masyarakat sebelum bencana menghadang. Namun, pada insiden tsunami 2011, terjadi salah perhitungan yang cukup signifikan.

    Peringatan Tsunami 3 Meter Padahal 40 Meter

    Setelah gempa besar, otoritas Jepang memberikan peringatan tsunami kepada masyarakat. Namun, ketinggiannya disebut bukan 40 meter, melainkan ‘hanya’ 3 meter.

    Hal ini diungkap Ryo Kanouya. Ia menceritakan pengalamannya ketika hari bencana tiba. Pada pagi hari, Ryo bergegas ke luar rumah untuk berangkat ke kantor.

    Tak ada sesuatu hal berbeda. Setelah sampai di kantor dia pun fokus kerja dari pagi hingga siang. Begitu juga rekan kerjanya yang lain. Semua fokus kerja dan sesekali berbicara bersama rekan di kala senggang.

    Situasi ini terus berlanjut sampai akhirnya berubah saat jam menunjukkan pukul 15.30 waktu setempat. Tiba-tiba ponsel Ryo dan semua temannya berdering.

    Ada notifikasi gempa yang kemudian diikuti goncangan besar di wilayah Fukushima. Bangunan-bangunan bergoyang hebat. Masyarakat berhamburan mencari perlindungan. Namun, kuatnya guncangan menyulitkan mereka untuk berjalan atau berlari menyelamatkan diri.

    Pada saat bersamaan, banyak bangunan ambruk. Pohon dan tiang listrik roboh dalam sekejap. Semua itu berakhir 6 menit kemudian. Ryo pun langsung menenangkan diri dari gempa besar. Sayang, semua itu tak benar-benar berakhir.

    “Saat kami berusaha menenangkan diri dari gempa besar itu, peringatan tsunami dikeluarkan,” ungkap Ryo kepada National Geographic, dikutip Minggu (21/6/2025).

    Otoritas terkait menyebut tsunami mendatang mencapai 3 meter. Perusahaan pun langsung memerintahkan semua karyawan untuk bergegas pulang membantu warga.

    Ryo segera manut dan pulang ke rumah yang kebetulan hanya berjarak 1 km dari pinggir pantai.

    Sesampainya di rumah, Ryo ditenangkan oleh keluarga yang berpikir peringatan tsunami sudah selesai.

    Toh, setelah beberapa menit, air tak kunjung naik ke daratan. Sayang, perkiraan keluarga salah dan ketakutan Ryo yang benar.

    Cuma Bisa Pasrah Rasakan Kiamat

    Saat melihat ke jendela, pria kelahiran 1990 tersebut kaget terperanjat. Ternyata air bergerak bak kilat dan langsung berada di depan matanya. Dia pun tak bisa menghindar dan hanya pasrah saat gelombang air menerjang jendela dan tembok rumah.

    Awalnya, Ryo yakin rumahnya bakal bertahan. Namun, gelombang yang makin tinggi dan arus makin kuat akhirnya meratakan tempat tinggalnya.

    Ryo pun terombang-ambing dan sudah menghirup banyak air. Saat situasi normal, diketahui gelombang tsunami mencapai ketinggian 40 meter.

    “Lebih baik saya menghembuskan udara yang tersisa di paru-paru saya untuk mati,” kenang Ryo.

    Dia pun otomatis terpisah dengan keluarga. Ryo ingat dia terombang-ambing di atas air dengan memegang lemari. Pada titik ini dia merasa lega, tetapi timbul rasa iba atas nasib orang kurang beruntung.

    Sejauh mata memandang, dia melihat banyak orang tenggelam. Ada juga yang mencoba bertahan hidup di atas tumpukan puing. Ada juga yang sudah mengapung tanda tak lagi bernyawa.

    “Saya pun menunggu sampai permukaan air surut, perlahan-lahan turun saat air surut sampai saya kembali menginjak tanah,” terang Ryo.

    Saat menginjak tanah, kaki Ryo langsung lemas. Setelah melewati ‘kiamat’, dia melihat Fukushima rata dengan tanah. Banyak orang meninggal. Ada juga yang luka-luka. Ryo sendiri masih sehat tanpa luka. Dia hanya terancam mati kedinginan.

    Namun, ada satu hal yang patut disyukuri: Ryo, ayah, ibu, dan saudara perempuan masih selamat. Hanya neneknya yang hilang entah ke mana, diduga meninggal dan tak bisa ditemukan sampai sekarang.

    Dari insiden ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa alam tak bisa disepelekan. Alam bisa saja menghancurkan kehidupan manusia seketika. Untuk itu, selain mitigasi bencana, penting untuk menjaga alam dan lingkungan dengan baik. Semoga informasi ini membantu!

    Catatan: Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top 3 Tekno: Tanggal Rilis Redmi Note 15 Pro+ hingga Spesifikasi iPhone 17e – Page 3

    Top 3 Tekno: Tanggal Rilis Redmi Note 15 Pro+ hingga Spesifikasi iPhone 17e – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Informasi mengenai tanggal rilis HP Redmi Note 15 Pro+ menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (19/8/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer yaitu mengenai bocoran spesifikasi iPhone 17e yang mulai terkuak.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis Redmi Note 15 Pro+, Kapan? 

    Xiaomi akhirnya mengumumkan tanggal peluncuran seri Note terbaru yang sudah lama ditunggu oleh penggemar gadget.

    Mengutip Gizmochina, Selasa (19/8/2025), perusahaan menyatakan Redmi Note 15 Pro+ akan diumumkan pada 21 Agustus di China.

    Meski baru varian Pro+ yang disebut secara spesifik, besar kemungkinan Redmi juga akan merilis model lainnya, seperti Xiaomi Redmi Note 15 dan Redmi Note 15 Pro di acara sama.

    Antusiasme publik terhadap HP Android baru Xiaomi ini semakin meningkat setelah perusahaan membagikan gambar resmi perangkat, memperlihatkan desain elegan dan detail ketahanan bodinya.

    Hal ini menegaskan, HP Redmi Note 15 Pro+ bukan sekadar pembaruan minor, tetapi membawa pembeda signifikan di kelasnya.

    Hingga saat ini, raksasa teknologi asal China tersebut memang belum mengungkap detail lengkap spesifikasi Redmi Note 15 Pro+, namun bocoran menyebutkan seri ini akan membawa peningkatan di sisi performa, kamera, serta daya tahan perangkat.

    Baca selengkapnya di sini