Jenis Media: Tekno

  • Rekomendasi 8 Tablet Murah yang Enak buat Nonton Netflix di Akhir 2025

    Rekomendasi 8 Tablet Murah yang Enak buat Nonton Netflix di Akhir 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Menonton film dan serial favorit di Netflix kini semakin nyaman dengan perangkat tablet. Dengan layar yang lebih besar dari smartphone namun lebih ringkas dari laptop, tablet menawarkan portofolio hiburan yang ideal bagi banyak orang. Ini menjadi solusi praktis untuk menikmati konten di mana saja.

    Bagi Anda yang mencari tablet dengan harga Rp 2-3 juta dengan kualitas layar terbaik dan spesifikasi mumpuni untuk streaming, ada banyak pilihan menarik.

    Kriteria Pemilihan Tablet Terbaik untuk Netflix

    Memilih tablet yang tepat untuk menonton Netflix memerlukan pertimbangan beberapa faktor utama, terutama dalam rentang harga Rp 2-3 juta. Faktor-faktor ini akan memastikan pengalaman menonton yang optimal dan memuaskan.

    Kualitas Layar: Layar adalah komponen terpenting untuk pengalaman menonton. Resolusi Full HD (FHD) atau lebih tinggi, panel IPS LCD dengan reproduksi warna yang baik, dan tingkat kecerahan yang memadai sangat diutamakan. Refresh rate 90Hz atau 120Hz akan memberikan pengalaman visual yang lebih mulus.

    Performa: Chipset yang mumpuni diperlukan untuk menjalankan aplikasi Netflix dengan lancar, beralih antar aplikasi tanpa hambatan, dan memutar video berkualitas tinggi tanpa buffering.

    Audio: Speaker stereo, terutama dengan dukungan teknologi seperti Dolby Atmos, akan sangat meningkatkan pengalaman audio saat menonton.

    Baterai: Kapasitas baterai yang besar memastikan durasi menonton yang panjang tanpa perlu sering mengisi daya.

    Penyimpanan: Penyimpanan internal yang cukup atau kemampuan ekspansi melalui microSD penting untuk mengunduh film atau serial favorit.

    Konektivitas: Dukungan Wi-Fi dual-band sangat penting untuk streaming yang stabil dan cepat.

    Berikut adalah 8 tablet yang memenuhi kriteria tersebut, menawarkan kombinasi layar berkualitas, performa handal, dan harga yang bersahabat.

  • Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Respons idEA soal Biaya Administrasi Naik di Shopee hingga Tokopedia Cs

    Respons idEA soal Biaya Administrasi Naik di Shopee hingga Tokopedia Cs

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menanggapi tren kenaikan biaya administrasi oleh sejumlah platform e-commerce. 

    Ketua Umum idEA, Hilmi Adrianto, mengatakan setiap marketplace memiliki dasar perhitungan tersendiri sebelum menetapkan penyesuaian biaya.

    “Kami pikir masing-masing market place sudah mencoba untuk meng-exercise berbagai macam kemungkinan dan tujuan sebenarnya adalah untuk mencapai bagaimana mereka bisa mendapatkan bisnis yang berkelanjutan,” kata Hilmi usai Konferensi Pers Rapat Koordinasi Harbonas 2025 di kantor Komdigi, Selasa (9/12/2025).

    Hilmi menambahkan, asosiasi bersama kementerian terkait yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian UMKM tengah membahas lebih jauh mekanisme kenaikan biaya tersebut, terutama agar tidak menekan pelaku usaha kecil.

    “Itu sih yang sedang kami diskusikan saat ini,” tuturnya.

    Sebelumnya, Tokopedia menaikkan biaya admin atau biaya layanan bagi seller secara bertahap mulai 1 Oktober 2025. 

    Kenaikan tarif tersebut berlaku terutama untuk toko Mall serta produk pre-order, dengan persentase berbeda-beda sesuai kategori seperti elektronik, fesyen, FMCG, dan gaya hidup. Tokopedia juga memberikan diskon 20% untuk seller dengan tarif 10%, sehingga biaya efektif yang dibayar menjadi sekitar 8%.

    Terbaru, Shopee mengumumkan penyesuaian biaya administrasi bagi seller yang akan berlaku pada Januari 2026. Informasi tersebut disampaikan melalui laman resmi Seller Shopee.

    “Mulai Januari 2026, struktur biaya untuk setiap kategori produk akan mengalami penyesuaian,” tulis Shopee, Selasa (9/12/2025).

    Shopee merinci biaya administrasi baru berdasarkan kategori. Produk FMCG, kebutuhan sehari-hari, serta sejumlah barang fesyen seperti pakaian muslim, tas duffel, kaus kaki, hingga bahan makanan kering akan dikenakan tarif tertinggi, yakni 10%.

    Kategori perlengkapan bayi seperti susu formula, makanan bayi non-vitamin, produk anak, serta vitamin atau suplemen bayi dikenakan biaya administrasi yang lebih rendah, yakni 6,5%–6,75%.

    Adapun kategori menengah seperti aksesori fesyen, jam tangan, tas pria/wanita, produk perawatan diri, popok, hingga fesyen anak akan dikenakan tarif 9%–9,5%. Untuk produk dengan nilai tinggi seperti logam mulia dan perhiasan, Shopee menetapkan biaya administrasi terendah, yaitu 4,25%.

    Selain itu, Shopee juga menyesuaikan aturan untuk produk pre-order mulai 1 Januari 2026. Tidak ada lagi batas jumlah produk pre-order yang dapat diaktifkan di toko, serta diberlakukan biaya layanan sebesar 3% per kuantitas produk tertentu.

    Sebelumnya, Shopee juga telah menerapkan biaya tambahan berupa Biaya Proses Pesanan sebesar Rp1.250 untuk setiap transaksi terselesaikan sejak 20 Juli 2025. TikTok Tokopedia kemudian menyusul dengan menetapkan biaya tambahan yang sama, yaitu Rp1.250 per transaksi, mulai 11 Agustus 2025 bagi mitra UMKM di platformnya.

  • Liburan Akhir Tahun 2025 Masih Bingung Mau ke Mana? Coba Tanya Gemini AI

    Liburan Akhir Tahun 2025 Masih Bingung Mau ke Mana? Coba Tanya Gemini AI

    Ini adalah salah satu contoh prompt Gemini yang bisa digunakan di Galaxy S25 FE.

    “Gemini, saya, istri, dan anak saya ingin liburan keluarga ke Bandung selama 3 hari 2 malam. Tolong buatkan itinerary lengkap. Sertakan rekomendasi hotel family friendly, daftar tempat wisata ramah anak, tempat foto menarik, dan makanan khas Bandung apa saja yang wajib saya coba. Buatkan dalam format tabel.”

    Tak hanya itu, Gemini Live pun juga bisa menjadi “tour guide” pribadi kamu untuk menjawab kebutuhan mendadak. Semisal, mencari restoran ramah anak terdekat setelah dari area wisata. Atau bertanya tentang rute tercepat ke tempat wisata berikutnya ketika lalu lintas di Bandung sedang padat. 

    Untuk mengabadikan momen selama liburan, Galaxy S25 FE sudah dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing berkemampuan 50MP (wide), 8MP (telephoto), dan 12MP (ultrawide). Samsung juga menyertakan kamera depan 12MP, mampu mengambil selfie bersama keluarga.

    Berbekal kamera mumpuni dan sudah mendukung Galaxy AI, Galaxy S25 FE semakin terasa bermanfaat ketika dipakai untuk menangkap momen liburan. Salah satu fitur andalan adalah Generative Edit.

    Dengan fitur Generative Edit ini, kamu bisa menghapus background, memindahkan objek, atau menyesuaikan komposisi agar foto bersama keluarga saat liburan terlihat lebih rapi. Apalagi ada objek yang tidak diinginkan masuk ke frame.

     

     

  • Akurasi Maksimal dan Gerakan Makin Lincah! Ini Rekomendasi Mouse Gaming Buat Kemenangan yang Lebih Mudah

    Akurasi Maksimal dan Gerakan Makin Lincah! Ini Rekomendasi Mouse Gaming Buat Kemenangan yang Lebih Mudah

    Mouse satu ini jadi favorit banyak gamers karena performanya yang sudah mengusung sensor optik gaming generasi ketiga. Mulai dari kompetitif FPS hingga game MOBA yang menuntut kecepatan klik tinggi, Fantech THOR X9 siap menjawab kebutuhanmu.

    Dengan DPI hingga 4800 yang bisa diatur langsung dalam game, kamu bisa menyesuaikan sensitivitas sesuai gaya bermainmu. Akurasinya pun memadai untuk gaming di monitor besar karena mampu melaju hingga 60 inch per detik dengan akselerasi 15g. Tak ketinggalan polling rate 125Hz dan 6000 FPS tracking membuat mouse ini responsif mengikuti gerakan tanganmu secara presisi.

    Dari sisi daya tahan, mouse ini mampu menahan hingga 10 juta klik, jadi gak perlu was-was kalau dipakai intens. Selain itu, tombol dan lampu RGB-nya bisa kamu personalisasi lewat software, bikin gaya setup gaming makin keren!

    Kabel nylon sepanjang 1.8 meter juga menjanjikan ketahanan lebih baik dan anti kusut. Dengan bobot sekitar 115 gram, grip-nya terasa mantap di tangan, pas untuk sesi gaming panjang.

  • Serangan di Indonesia Jauh Lebih Berbahaya Gara-Gara AI

    Serangan di Indonesia Jauh Lebih Berbahaya Gara-Gara AI

    Liputan6.com, Jakarta – Lanskap keamanan siber Indonesia diprediksi memasuki babak baru yang jauh lebih berbahaya pada tahun 2026. Ancaman siber berbasis kecerdasan buatan (AI)diprediksi akan meningkat, mengincar sejumlah sektor krusial.

    Perusahaan keamanan siber global, Fortinet, memperingatkan serangan siber yang dimotori AI akan meningkat tajam, mengancam stabilitas berbagai sektor krusial, mulai dari perbankan, e-commerce, pemerintahan, manufaktur, energi, hingga layanan publik.

    Menurut Fortinet, gelombang serangan siber yang akan datang tidak hanya bergerak lebih cepat, tetapi juga jauh lebih sulit dideteksi dan berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang masif dalam waktu singkat.

    Oleh karena itu, perusahaan dan institusi didorong untuk segera mempersiapkan strategi pertahanan yang lebih responsif dan otomatis.

    Rashish Pandey selaku Vice President of Marketing and Communications, APAC, Fortinet, menyebut AI telah menjadi katalisator utama ‘gelombang ketiga kejahatan siber’.

    “AI memungkinkan pelaku melancarkan serangan tanpa henti, memindai celah keamanan, beradaptasi dengan sistem pertahanan, serta menciptakan pola serangan yang hampir mustahil dibedakan dari aktivitas manusia,” Pandey menjelaskan dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).

    Ia menambahkan, serangan yang dulunya membutuhkan waktu berhari-hari, sekarang bisa dilakukan dalam hitungan menit atau bahkan detik.

    “Ini tantangan besar bagi perusahaan yang masih menggunakan pendekatan keamanan tradisional,” Pandey menambahkan.

     

  • 5 Pilihan Smartphone Terbaik untuk Live TikTok di 2025

    5 Pilihan Smartphone Terbaik untuk Live TikTok di 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Aktivitas siaran langsung atau live streaming di platform TikTok terus menunjukkan peningkatan popularitas yang signifikan. Fenomena ini menuntut para kreator konten untuk memiliki perangkat smartphone yang tidak hanya canggih, tetapi juga mumpuni dalam hal kamera, performa, serta daya tahan baterai.

    Memilih perangkat yang tepat di tahun 2025 menjadi langkah krusial agar dapat menghasilkan siaran langsung berkualitas tinggi yang mampu menarik perhatian audiens. Kualitas visual dan audio yang jernih, serta kelancaran aplikasi tanpa lag, adalah kunci utama keberhasilan sebuah sesi live TikTok.

    Berikut 5 pilihan smartphone terbaik untuk Live TikTok di tahun 2025. Pilihan ini didasarkan pada keunggulan di sektor kamera, fitur pendukung, dan spesifikasi lainnya yang sangat mendukung aktivitas live streaming di platform tersebut.

    Kriteria Penting Memilih Smartphone untuk Live TikTok

    Agar aktivitas live TikTok berjalan optimal dan menghasilkan konten berkualitas, beberapa aspek pada smartphone perlu menjadi perhatian utama. Kualitas kamera, baik depan maupun belakang, harus tinggi dengan kemampuan merekam video yang stabil. Fitur-fitur videografi canggih juga sangat dibutuhkan untuk visual yang jernih dan menarik.

    Selain kamera, prosesor atau chipset yang kuat memastikan aplikasi TikTok berjalan lancar, mendukung multitasking, dan memproses video secara real-time tanpa hambatan. Ketersediaan RAM yang besar juga penting untuk kinerja mulus saat menjalankan aplikasi berat, sementara penyimpanan internal yang luas diperlukan untuk menampung banyak konten video.

    Daya tahan baterai yang awet merupakan faktor vital, terutama untuk sesi live streaming yang panjang agar tidak terganggu. Tidak kalah penting, layar berkualitas tinggi dengan refresh rate adaptif akan memberikan pengalaman visual yang imersif bagi kreator maupun penonton, serta kualitas audio yang jernih untuk komunikasi efektif selama live.

  • Waspada Serangan Siber 2026, Fortinet: Pelaku Pakai Teknologi AI

    Waspada Serangan Siber 2026, Fortinet: Pelaku Pakai Teknologi AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kecerdasan buatan (AI) dinilai bisa meningkatkan risiko ancaman serangan siber pada 2026 seiring dengan besarnya ketergantungan terhadap sistem digital.

    Laporan Fortinet memprediksi adanya ancaman serangan siber di Indonesia berbasis AI yang bergerak jauh lebih cepat, lebih masif, dan lebih sulit ditahan menggunakan pendekatan tradisional.

    Vice President of Marketing and Communications APAC Fortinet, Rashish Pandey, mengatakan teknologi AI kini telah menjadi mesin akselerator bagi pelaku kejahatan siber.

    “Jika sebelumnya serangan membutuhkan waktu dan tenaga manusia untuk merancang payload dan mengeksekusi serangan, kini AI mampu melakukannya secara otomatis, adaptif, dan terus-menerus,” kata Pandey dalam siaran pers, Selasa (9/12/2025).

    Menurutnya, ancaman ini akan menuntut dunia usaha untuk mengubah cara mereka menilai risiko, mengalokasikan anggaran, dan merancang strategi pertahanan digital. Teknologi AI memungkinkan penyerang bekerja 24 jam, mencari celah, mencoba berbagai teknik serangan, dan mengeksekusinya dalam hitungan detik.

    Dia menambahkan bahwa fenomena cybercrime-as-a-service juga membuat teknologi serangan semakin mudah diakses meskipun pelakunya tidak memiliki kemampuan teknis tinggi.

    Sementara itu, Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menegaskan bahwa kesiapan dunia usaha Indonesia menghadapi ancaman ini masih harus ditingkatkan. Meski beberapa tahun terakhir perusahaan mulai memperbaiki arsitektur keamanannya, perubahan lanskap ancaman yang sangat cepat membuat prioritas masa depan harus berbeda.

    “Tahun 2026 bukan hanya soal memperkuat infrastruktur, tetapi memikirkan ulang seluruh pendekatan keamanan. Kita perlu melihat ancaman dari sudut pandang risiko bisnis,” kata Edwin.

    Menurutnya, bahwa salah satu langkah paling kritis adalah melakukan loss analysis untuk memahami dampak finansial dari downtime yang dialami aplikasi atau sistem tertentu. Banyak perusahaan menganggap aplikasi seperti ERP atau sistem akuntansi sebagai yang paling penting.

    Namun kenyataannya, banyak bisnis modern justru bergantung pada sistem pendukung seperti API pembayaran, platform chat internal yang digunakan untuk transaksi, atau server cloud tempat aplikasi pelanggan berjalan.

    Fortinet memperkenalkan kerangka kerja CTN (Cyber Threat Neutralization) sebagai panduan strategis untuk membantu perusahaan memetakan risiko, menentukan prioritas keamanan yang paling kritis, dan membangun pertahanan secara bertahap sesuai kapasitas anggaran.

    CTN memungkinkan perusahaan memulai dari area dengan potensi kerugian terbesar sehingga investasi tidak terbuang untuk hal yang kurang berdampak.

  • Google Bantah Latih Gemini untuk Baca Email Pengguna Gmail

    Google Bantah Latih Gemini untuk Baca Email Pengguna Gmail

    Bisnis.com, JAKARTA — Google menegaskan bahwa perusahaan tidak menggunakan isi email pengguna untuk melatih model kecerdasan buatannya, Gemini.

    Klarifikasi ini disampaikan setelah sebuah unggahan di blog resmi Google menjelaskan bahwa Gemini dapat mengambil konteks dari Gmail, Drive, dan Chat. Pernyataan itu kemudian memicu anggapan AI tersebut memiliki akses penuh untuk membaca surel pengguna.

    Melansir laman GB News pada Selasa (9/12/2025), Google memastikan penjelasan tersebut tidak berarti Gemini dapat menjawab pertanyaan berdasarkan isi percakapan pribadi pengguna.

    Menurut perusahaan, Gmail memang memindai konten email, tetapi pemrosesan itu hanya digunakan untuk mengaktifkan berbagai Smart Features seperti penyaringan spam, pengelompokan email, saran penulisan, hingga kemampuan penjadwalan otomatis. Beragam fitur itu sudah hadir sejak bertahun-tahun lalu, dengan perilisan fitur pertama pada 2016.

    Untuk meredam rumor, Google melalui akun resminya di X menegaskan tidak ada perubahan pengaturan apa pun dan konten Gmail tidak digunakan untuk melatih model Gemini AI.

    “Mari kita luruskan laporan menyesatkan baru-baru ini. Berikut faktanya: Kami tidak mengubah pengaturan siapa pun. Fitur Cerdas Gmail telah ada selama bertahun-tahun. Kami tidak menggunakan konten Gmail Anda untuk melatih model Gemini AI kami. Kami selalu transparan,” tulis Gmail di X.

    Google juga menyediakan opsi bagi pengguna yang ingin menonaktifkan Smart Features, langkah-langkahnya sebagai berikut:

        1.    Buka Gmail dan masuk.

        2.    Klik ikon roda gigi () di kanan atas — pilih Lihat semua setelan.

        3.    Di tab Umum, gulir ke bawah ke bagian Fitur pintar dan personalisasi.

        4.    Hapus centang pada kotak Aktifkan fitur pintar di Gmail, Chat, dan Meet.

        5.    Gulir lebih jauh hingga menemukan pengaturan fitur pintar Google Workspace, lalu klik Kelola setelan fitur pintar Workspace.

        6.    Di jendela pop-up, nonaktifkan Fitur pintar di Google Workspace dan Fitur pintar di produk Google lainnya.

        7.    Klik Simpan Perubahan dan muat ulang Gmail.

    Namun, mematikan fitur tersebut akan menonaktifkan kemampuan otomatis seperti Smart Compose, pengelompokan email, hingga deteksi acara di berbagai layanan Google. Pengguna akan memperoleh pengalaman Gmail yang lebih manual dan tanpa personalisasi.

    Di sisi lain, Google juga menjadi sorotan setelah merilis Gemini 3 pada 18 November 2025. Versi terbaru ini merupakan peningkatan dari asisten AI mereka, yang dirancang untuk memahami serta menghasilkan teks, gambar, audio, hingga kode.

    Google menegaskan Gemini tidak dilatih menggunakan isi Gmail pengguna, melainkan menggunakan kumpulan data berskala besar yang mencakup teks, kode, gambar, audio, dan video. Pendekatan ini membuat Gemini mampu memberikan respons yang lebih akurat sambil meminimalkan kesalahan.

    Gemini kini juga terintegrasi di sejumlah layanan Google lainnya seperti Calendar, Maps, YouTube, dan Photos untuk membantu pengguna menemukan informasi tanpa perlu berpindah aplikasi.

    Dengan klarifikasi ini, Google berharap rumor bahwa Gemini membaca email pengguna dapat dihentikan, sekaligus menegaskan komitmennya terhadap privasi dan transparansi data.

  • Menkomidigi Bakal Panggil Telkom (TLKM) Bahas Pembentukan InfraCo

    Menkomidigi Bakal Panggil Telkom (TLKM) Bahas Pembentukan InfraCo

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memanggil PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dalam waktu dekat untuk membahas rencana pembentukan entitas baru yang disebut InfraCo.

    Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Komdigi, khususnya dalam hal konektivitas digital.

    Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan InfraCo masih berupa rencana yang akan diputuskan dalam grup Telkom.

    “Ini rencana Telkom yang akan nanti diputuskan dalam grup mereka. Jadi, masih berupa rencana dan dalam waktu dekat kami akan panggil,” ujarnya dalam forum ruang diskusi bersama Komisi I DPR RI dikutip Selasa (09/12/2025).

    Meutya menambahkan bahwa pemanggilan tersebut guna melihat kesesuaian InfraCo dengan Komdigi yang nantinya diharapkan dapat membantu tugas-tugas utama terkait dengan konektivitas.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menyambut positif rencana tersebut. Menurutnya, Telkom InfraCo berpotensi memberikan kontribusi terhadap program infrastruktur digital pemerintah.

    “Saya kira mudah-mudahan itu bisa ikut membantu pelaksanaan RPJMN-nya Komdigi dalam soal infrastruktur,” katanya dalam forum yang sama.

    Sebelumnya melansir dari Bisnis, Infranexia merupakan brand PT Telkom Infrastruktur Indonesia yang menyediakan jaringan dan layanan telekomunikasi lewat skema network sharing. Aset Telkom yang belum optimal penggunaannya akan dibuka untuk operator telekomunikasi lain.

    Langkah pemindahan aset infrastruktur Telkom ke anak usaha Infranexia kini sudah mencapai 60% untuk fase pertama. Sisanya ditargetkan rampung pada semester I/2026.

    Direktur Strategic Business Development & Portofolio Telkom Seno Soemadji menyebut Infranexia berpotensi menjadi “The Next Telkomsel” berkat nilai aset yang tinggi. Dengan gross asset lebih dari Rp130 triliun, Infranexia diproyeksi menjadi mesin pendapatan baru Telkom.

    “Fase satu, sudah 60% dari aset Telkom ke Infranexia. Harapannya, di semester I/2026 bisa selesaikan sisanya,” kata Seno dalam acara Business Update Strategy TLKM, dikutip Selasa (09/12/2025).

    Setelah proses pemisahan selesai, Telkom akan menentukan langkah berikutnya. Opsi yang ada adalah initial public offering (IPO) di bursa atau menggandeng mitra strategis.

    Persiapan mencakup pemisahan aset secara legal, pengamanan aspek finansial, hingga tata kelola yang atraktif bagi investor jangka panjang. Transformasi ini menegaskan visi Telkom menjadikan Infranexia sebagai platform pertumbuhan dan inovasi, bukan sekadar wadah aset pasif. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)