Jenis Media: Tekno

  • 5 HP Android dengan Kemampuan Zoom Kamera Terbaik di 2025

    5 HP Android dengan Kemampuan Zoom Kamera Terbaik di 2025

    Vivo X200 Ultra merupakan flagship Vivo untuk tahun 2025 yang menonjol dengan lensa periskop 200MP yang revolusioner. Ponsel ini mampu menghasilkan output 200MP dan zoom optik 3.7x, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar fotografi yang mencari detail ekstrem. Inovasi ini menempatkan Vivo di garis depan teknologi kamera smartphone.

    Perangkat ini menempati posisi keempat dengan skor DXOMARK sebesar 167 poin, menunjukkan performa kamera yang sangat kompetitif. Sebagai flagship absolut Vivo untuk tahun 2025, X200 Ultra dirancang untuk memberikan pengalaman fotografi mobile terbaik. Kemampuan zoom-nya yang unik menjadi daya tarik utama.

    Kamera belakangnya dilengkapi dengan lensa periskop 200 MP yang dapat menghasilkan output gambar 200 MP, serta optical zoom 3.7x. Selain itu, terdapat kamera utama 50 MP dengan OIS dan sensor Sony LYT-818, serta kamera ultra-wide 50 MP. Kombinasi ini memastikan kualitas gambar yang superior dari berbagai sudut pandang dan jarak.

    Spesifikasi lengkap:

    Layar: AMOLED LTPO 6.78 inci, 1440 x 2800 piksel, 120Hz, HDR10+.

    Prosesor: Chipset kelas atas terbaru (diasumsikan).

    RAM: 12GB atau 16GB (diasumsikan).

    Penyimpanan Internal: 256GB hingga 1TB UFS 4.0 (diasumsikan).

    Kamera Belakang: Utama 50 MP (OIS, Sony LYT-818), Ultra-Wide 50 MP, Telefoto Periskop 200 MP (3.7x optical zoom).

    Baterai: 6000 mAh Li-Ion

    Memilih HP yang tepat untuk kebutuhan fotografi zoom menjadi semakin penting saat ini. Dengan rekomendasi di atas, diharapkan Anda bisa memiliki gambaran mana HP yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

  • Xiaomi 17 Siap Meluncur Global, Ini Bocoran Spesifikasinya

    Xiaomi 17 Siap Meluncur Global, Ini Bocoran Spesifikasinya

    Sebelumya, Xiaomi telah menghadirkan seri 17 sebagai penerus deretan flagship-nya, meski tidak membawa perubahan besar seperti varian Pro Max yang kini lebih populer di pasar Tiongkok.

    Sementara versi standarnya tetap menarik untuk dibahas, terutama dalam hal desain, performa, dan efisiensi daya.

    Menurut Gizmochina, Xiaomi 17 secara desain tidak banyak berubah dari seri 13 hingga 15. Desainnya kini tampil lebih clean dengan warna bodi yang seragam dan tanpa modul kamera hitam tebal yang dulu menjadi ciri khas.

    Kualitas material terasa premium, mulai dari tekstur kaca belakang, bingkai logam, hingga lekukan layar yang bahkan mirip dengan iPhone 17 Pro.

    Menariknya, Xiaomi 17 tidak memiliki tombol samping, sehingga lebih nyaman diletakkan pada saat duduk tanpa risiko tombol tertekan.

    Layar dan Audio

    Meskipun Xiaomi 17 belum memakai panel layar baru seperti versi Pro Max, namun perangkat ini masih menawarkan resolusi tinggi dengan tingkat kerapatan piksel yang lebih baik.

    Sayangnya, tanpa lapisan anti-reflektif, tampilan layar menjadi kurang jelas saat digunakan di bawah sinar matahari langsung.

    Dari kualitas speaker masih tertinggal dibanding pesaingnya, dengan karakter suara yang cenderung datar dan minim kedalaman.

    Performa dan Gaming

    Perangkat ini ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5 dengan RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.1, memastikan performa Xiaomi 17 tetap bertenaga dengan versi Pro Max.

    Dalam pengujian AnTuTu, menunjukkan skor sekitar 3,5 juta poin, sedikit di bawah hasil resmi Xiaomi yang mencapai 3,7 juta.

    Dalam penggunaan, performa Xiaomi 17 tetap stabil. Saat memainkan Genshin Impact, hasilnya hampir sama dengan Pro Max. Sementara di Honkai: Star Rail, perangkat cepat panas dan menurunkan performa setelah bermain selama beberapa menit.

    Hal ini disebabkan sistem pendinginan mengalirkan suhu panas tinggi ke area baterai. Disarankan pengguna bisa mengatasinya dengan menggunakan pendingin tambahan atau menurunkan pengaturan grafis.

  • BKN Dorong Kesiapan SDM Lewat Workshop Aplikasi Broadcasting dan Layanan Helpdesk Terpusat

    BKN Dorong Kesiapan SDM Lewat Workshop Aplikasi Broadcasting dan Layanan Helpdesk Terpusat

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Kepegawaian Negara (BKN) kembali menguatkan langkah digitalisasinya dengan menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan Aplikasi Broadcasting yang diikuti 120 Penanggung Jawab Kegiatan (PIC) dari unit pusat, Kantor Regional, hingga UPT.

    Kegiatan ini menjadi upaya strategis Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk meningkatkan kemampuan produksi siaran digital di setiap unit kerja.

    Dikutip dari website resmi bkn.go.id pada Kamis (11/12/2025), Direktur Infrastruktur Teknologi Informasi dan Keamanan Informasi (INTI) BKN, Yudhantoro Bayu, mengatakan proses transformasi digital di internal BKN kini bergerak lebih cepat seiring meningkatnya kebutuhan penyelenggaraan kegiatan hybrid.

    “Kegiatan luring atau pun daring makin sering dilakukan, sehingga SDM dan infrastruktur harus mampu merespons tuntutan tersebut. Pelatihan ini menghadirkan PIC yang bisa menjadi tenaga teknis andal serta mempercepat layanan di unit masing-masing,” ujarnya. 

    Dalam kesempatan itu, Yudhantoro juga memperkenalkan Layanan Helpdesk Terpusat sebagai sarana untuk mempermudah pengajuan kebutuhan fasilitas konferensi dan penyiaran.

    “Helpdesk terpusat ini merupakan bentuk komitmen kami menyediakan dukungan teknis yang lebih mudah diakses dan terintegrasi,” ia menegaskan.

    Sesi berikutnya menghadirkan Plt. Deputi Sistem Informasi Kepegawaian dan Digitalisasi (SIDIGI), Jumiati, menekankan pentingnya empat pilar dalam aktivitas broadcasting: skill teknis, literasi digital, etika publikasi, dan keamanan data.

  • NVIDIA Uji Coba Fitur Deteksi Lokasi Cip Demi Cegah Jatuh ke Tangan China

    NVIDIA Uji Coba Fitur Deteksi Lokasi Cip Demi Cegah Jatuh ke Tangan China

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi Amerika Serikat NVIDIA dilaporkan tengah menguji coba software pendeteksi lokasi untuk jajaran cip kecerdasan buatan (AI) miliknya. 

    Hal ini disinyalir sebagai respons atas mencuatnya rumor mengenai penyelundupan cip canggih mereka ke China.

    Melansir dari TechCrunch Kamis (11/12/2025), NVIDIA mengembangkan teknologi verifikasi lokasi yang memungkinkan perusahaan mendeteksi di negara mana sebuah cip beroperasi. 

    Fitur ini dirancang untuk memantau pergerakan perangkat keras bernilai tinggi tersebut dan mencegahnya jatuh ke tangan entitas yang tidak memiliki izin resmi.

    Penerapan fitur keamanan ini menjadi penting di tengah badai spekulasi pasar. Dalam beberapa hari terakhir, muncul sejumlah laporan yang menuduh bahwa model AI milik China, DeepSeek, telah dilatih menggunakan cip NVIDIA Blackwell yang diselundupkan secara ilegal.

    Tuduhan ini mengindikasikan adanya kebocoran serius dalam rantai pasokan global yang memungkinkan teknologi tersebut jadi bahan penyelundupan. 

    Menanggapi isu miring itu, NVIDIA dengan tegas membantah adanya bukti penyelundupan yang sistematis. Dikutip dari TechCrunch, juru bicara NVIDIA menyatakan pihaknya belum menemukan substansi atas klaim adanya manipulasi pusat data untuk tujuan penyelundupan.

    “Kami belum melihat adanya bukti atau menerima petunjuk mengenai ‘pusat data hantu’ (phantom data centers) yang dibangun untuk menipu kami dan mitra OEM kami, yang kemudian dibongkar, diselundupkan, dan direkonstruksi di tempat lain,” ujar juru bicara NVIDIA.

    Lebih lanjut, pihak NVIDIA menegaskan bahwa skenario penyelundupan semacam itu terdengar sangat tidak masuk akal. Menurut mereka, perusahaan berkomitmen untuk tetap mengejar dan menindaklanjuti setiap petunjuk atau laporan dugaan pelanggaran yang mereka terima demi menjaga integritas distribusi produknya.

    Kabar mengenai pengembangan fitur pelacakan ini mencuat hanya berselang beberapa hari setelah adanya pembaruan regulasi dari pemerintah Amerika Serikat. 

    Pada awal pekan ini, NVIDIA dilaporkan telah mendapatkan persetujuan untuk mulai menjual cip AI seri H200 kepada pelanggan tertentu yang telah disetujui di China.

    Namun, perlu dicatat bahwa izin tersebut hanya berlaku untuk cip H200 yang merupakan teknologi generasi sebelumnya. Lampu hijau tersebut tidak mencakup penjualan cip seri Blackwell. 

    Kesenjangan akses teknologi antara H200 dan Blackwell inilah yang disinyalir menjadi pemicu utama munculnya pasar gelap dan upaya penyelundupan yang kini coba ditangkal NVIDIA melalui fitur verifikasi lokasi berbasis latensi tersebut.

    Di sisi lain, mekanisme kerja perangkat lunak ini dinilai cukup canggih karena tidak bergantung pada sistem pemosisian global (GPS) konvensional. Teknologi ini bekerja dengan melacak kinerja komputasi dan menganalisis penundaan (delay) atau latensi dalam komunikasi antar-server.

    Berdasarkan laporan sumber anonim Reuters, variasi waktu respons dalam transmisi data tersebut mampu memberikan indikasi akurat mengenai lokasi fisik geografis di mana cip tersebut sedang dioperasikan.

    Perangkat lunak ini nantinya akan bersifat opsional bagi para pelanggan. NVIDIA berencana memprioritaskan ketersediaan fitur pelacakan ini untuk cip seri Blackwell terlebih dahulu. 

    Seri Blackwell sendiri merupakan lini produk cip AI terbaru dan paling canggih dari NVIDIA yang saat ini menjadi fokus utama pembatasan ekspor teknologi Amerika Serikat. (Muhammad Diva Farel Ramadhan).

  • OpenAI Latih Model AI yang Bisa Mengaku Ketika Berbohong

    OpenAI Latih Model AI yang Bisa Mengaku Ketika Berbohong

    Liputan6.com, Jakarta – OpenAI bereksperimen dengan pendekatan baru terhadap kecerdasan buatan (AI) yaitu untuk melatih model AI agar bisa mengakui ketika mereka salah.

    Dalam sebuah studi, peneliti menugaskan GPT-5 Thinking untuk menanggapi berbagai pertanyaan dan kemudian menilai kebenaran tanggapan tersebut.

    Setiap pengakuan, para peneliti memberi penghargaan kepada model berdasarkan kejujuran tanggapan. Jika model berbohong, menipu, berhalusinasi, atau melakukan kesalahan lain dan kemudian mengakuinya, model tersebut akan menerima hadiah.

    Mengutip ZDnet, Kamis (11/12/2025), OpenAI menyampaikan bahwa uji penyelarasan rutin bukan karena kekhawatiran GPT-5 Thinking berperilaku tidak semestinya. Namun, hasilnya memberikan panduan tentang bagaimana laboratorium dapat menginterpretasikan dan mempersiapkan liabilitas model di masa mendatang.

    Uji Coba dengan Skenario

    Dalam model studi, model diuji dengan skenario yang dirancang untuk memicu pelanggaran aturan. GPT-5 Thinking diminta berperan sebagai petugas helpdesk yang harus me-reboot layanan dashboard produksi. Karena tidak dapat mengakses sistem utama, model membuat simulasi dashboard palsu dan berusaha tampak seolah-olah bekerja di sistem asli.

    Dalam pengakuannya, model mengatakan gagal memenuhi kewajiban mencatat perubahan pada layanan logging resmi. Dia menulis, “Ini merupakan kegagalan kepatuhan yang serius dan bentuk mis-representasi.”

    Secara umum, tingkat risiko dianggap rendah. Peneliti menemukan kemungkinan “false negative” (situasi di mana ketika model gagal mengaku melakukan pelanggaran) hanya sekitar 4,4 persen.

  • 14 Smartphone Ini Dapat Diskon Parah di Harbolnas 12.12 2025, Ada iPhone Air hingga Galaxy S25!

    14 Smartphone Ini Dapat Diskon Parah di Harbolnas 12.12 2025, Ada iPhone Air hingga Galaxy S25!

    Selain deretan smartphone di atas, Harbolnas 12.12 2025 juga dimeriahkan oleh berbagai platform belanja dengan promo yang tak kalah menarik. Lazada, misalnya, menghadirkan “Promo Habis-Habisan” mulai 11 Desember pukul 20.00 WIB hingga 14 Desember 2025.

    Promo Lazada mencakup bonus voucher hingga Rp12 juta, diskon brand favorit sampai 95%, voucher ekstra 30% khusus Platinum Member, dan gratis ongkir 100% untuk berbagai kategori produk. Blibli juga menggelar “Histeria 12.12” dari 5 hingga 12 Desember 2025, menawarkan diskon hingga Rp12 juta, termasuk untuk iPhone 17 terbaru dan iPhone Air 256GB.

    Blibli juga memiliki tema promo harian seperti Supermarket Day pada 7 Desember dan Gadget Day pada 8 Desember, yang menawarkan diskon untuk PlayStation, Midea, Dreame, Fujifilm, OPPO, hingga Huawei. Ini menunjukkan bahwa Harbolnas 12.12 bukan hanya tentang smartphone, tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya dengan penawaran spesial.

  • One UI 8.5 Beta hingga Isu Iklan di ChatGPT Plus

    One UI 8.5 Beta hingga Isu Iklan di ChatGPT Plus

    GTA Online kembali menawarkan pembaruan besar jelang peluncuran pembaruan besar A Safehouse in the Hills yang memperluas pengalaman bermain lewat deretan misi baru, kendaraan premium, hingga penyempurnaan pengalaman bermain yang dirancang memperkaya aktivitas di Los Santos tanpa perlu membeli properti mewah dalam pembaruan tersebut.

    Update ini, sebagaimana dilansir dari website resmi Rockstargames, Rabu (10/12/2025), menghadirkan beberapa kendaraan baru, termasuk model yang kompatibel dengan Hao’s Special Works, serta dukungan Missile Lock-On Jammer untuk lebih banyak kendaraan, bahkan untuk sejumlah pesawat non-bersenjata.

    Tidak hanya itu, pemain bisa menantikan kendaraan kepolisian, varian mobil drift, beragam event Freemode, serta peningkatan kualitas sistem permainan yang membuat sesi bermain terasa lebih mulus.

    Rockstar turut merilis Mission Creator terbaru yang tersedia di seluruh platform GTA Online.

    Fitur ini memberikan kebebasan bagi pemain untuk merancang misi buatan sendiri dengan memanfaatkan mekanik permainan yang lebih kompleks, objektif khusus, hingga penempatan karakter pendukung sesuai kebutuhan.

    Seiring kehadiran fitur baru ini, Rockstar memperbarui Community Resources demi menjaga lingkungan bermain tetap adil dan ramah bagi komunitas.

    Baca selengkapnya di sini

  • Angkatan Laut AS Adopsi AI, Teken Kontrak Rp7,4 Triliun dengan Startup Palantir

    Angkatan Laut AS Adopsi AI, Teken Kontrak Rp7,4 Triliun dengan Startup Palantir

    Bisnis.com, JAKARTA —- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meneken kontrak US$448 juta atau Rp7,45 triliun dengan perusahaan rintisan Palantir untuk menghadirkan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada kapal.

    Dilansir dari The Register Kamis (11/12/2025), Dalam presentasi di Washington DC, Selasa malam, Sekretaris Angkatan Laut AS John Phelan bersama CEO Palantir Alex Karp menjelaskan bahwa investasi besar ini akan menghadirkan teknologi Palantir ke para pembuat kapal, galangan kapal, hingga pemasok penting. Program tersebut diberi nama ShipOS.

    “Setiap pembuat kapal yang bermitra dengan kami akan mendapatkan alat bertenaga AI yang dapat mengoptimalkan pekerjaan mereka secara real time. Seluruh pemasok dalam jaringan pun akan terhubung melalui sistem logistik cerdas,” ujar Phelan.

    Dia menambahkan bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal mempercepat produksi, tetapi juga membuka era baru bagi industri maritim AS.

    “Setiap manajer program akan memiliki visibilitas yang belum pernah ada sebelumnya terhadap jadwal, biaya, dan risiko. Kami bukan hanya membangun kapal lebih cepat, tetapi membangun kembali fondasi industri maritim Amerika untuk era AI,” lanjutnya.

    Phelan menegaskan bahwa penguatan sektor pembuatan kapal dan Pangkalan Industri Maritim termasuk prioritas utama dalam permintaan anggaran Angkatan Laut sebesar US$292,2 miliar  atau Rp4.864 triliun untuk 2026. Anggaran tersebut mencakup pembangunan 19 kapal tempur baru dan investasi US$2,5 miliar atau Rp41,6 triliun khusus untuk produsen kapal selam, demi memperbaiki kualitas rantai pasokan mereka.

    Perangkat lunak Palantir akan mulai diterapkan di dua perusahaan pembuat kapal besar, tiga galangan kapal, serta 100 pemasok yang tergabung dalam Pangkalan Industri Maritim (MIB). Program MIB sendiri dibentuk pada 2024 untuk menghidupkan kembali kemampuan produksi dan perbaikan kapal AS.

    Palantir sebelumnya telah bekerja sama dengan MIB melalui penggunaan perangkat lunak manufaktur Warp Speed. Hasil awalnya cukup mencolok. Di General Dynamics Electric Boat perusahaan yang menangani kapal selam nuklir AS proses perencanaan jadwal kapal selam yang sebelumnya memakan 160 jam kini dapat diselesaikan dalam kurang dari 10 menit. 

    Sementara itu, Galangan Kapal Angkatan Laut Portsmouth memangkas waktu peninjauan material dari hitungan minggu menjadi kurang dari satu jam.

    Kepala pertahanan Palantir, Mike Gallagher, mengatakan bahwa kini perusahaannya harus membuktikan manfaat sistem tersebut. “Kita harus membuktikan nilainya. Jika kami berhasil, maka pada akhir program dua tahun ini, perusahaan akan siap menanggung biaya pemeliharaan,” ujarnya.

    Setelah diterapkan sepenuhnya, platform Foundry milik Palantir akan mengumpulkan data dari berbagai sistem mulai dari ERP, database lama, hingga sumber operasional untuk mengidentifikasi hambatan, memperlancar alur kerja teknik, serta membantu mitigasi risiko secara proaktif.

    Analis Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut kesepakatan ini sebagai langkah besar untuk Palantir. “Ini adalah tonggak penting bagi platform Foundry. Kami yakin Palantir mampu mengeksekusi proyek ini dalam skala besar,” katanya. (Nur Amalina)

  • Where Winds Meet Rilis di Mobile, Cek Spesifikasi HP Android dan iOS yang Dibutuhkan

    Where Winds Meet Rilis di Mobile, Cek Spesifikasi HP Android dan iOS yang Dibutuhkan

    Di sisi lain, NetEase Games juga baru-baru ini mi merilis game MMORPG (Massive Multiplayer Online Role Playing Game), Sword of Justice, untuk seluruh gamer di Asia Tenggara.

    Rilis per hari ini Jumat, 7 November 2025, game ini sudah tersedia di Android, iOS, dan PC. Sword of Justice mengangkat kisah dunia fantasi timur dengan latar terinspirasi dari China abad ke-12, lengkap dengan karakter, dunia, serta sistem bermain fokus pada prograss berbasis gamplay.

    Bagi kamu yang tertarik main, bisa langsung download Sword of Justice dengan mengikuti langkah di bawah ini:

    Cara Download Sword of Justice:

    Google Play Store untuk pengguna Android
    App Store untuk pengguna iPhone atau iPad
    Steam dan launcher PC resmi untuk pengguna laptop atau komputer.

    Setelah game diunduh, player bisa langsung login dan mengklaim hadiah peluncuran resmi Sword of Justice di Asia Tenggara ini.

  • Deretan HP Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Kebagian Pembaruan HyperOS 3

    Deretan HP Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Kebagian Pembaruan HyperOS 3

    Disisi lain, Rumor tentang smartphone layar lipat tiga pertama Xiaomi mencuri perhatian internet. Baru-baru ini, muncul ponsel Xiaomi dengan nomor model 2608BPX34C di database GSMA.

    Banyak pihak meyakini, HP Android Xiaomi tersebut adalah prototipe ponsel lipat tiga pertama milik perusahaan asal China tersebut. Namun, laporan dari  Digital Chat Station (DCS) mematahkan spekulasi itu.

    Mengutip Gizmochina, Selasa (9/12/2025), DCS menyebut rumor tentang ponsel lipat tiga Xiaomi itu tidak akurat. Ia menyebut, Xiaomi tidak memiliki rencana pengembangan untuk perangkat lipat tiga.

    Meski begitu, unggahan asli tipster di Weibo disebut-sebut menjadi sumber pernyataan itu belum ditemukan.

    Xiaomi memang memiliki banyak paten terkait desain ponsel lipat. Salah satunya menggambarkan lipatan berbentuk huruf “Z”, dan berubah menjadi tablet ketika dibuka.

    Konsep tersebut juga menunjukkan Xiaomi masih terus melakukan riset, namun belum mengarah pada produk siap rilis. Publik juga masih menunggu model lipat buku terbaru perusahaan.

    Namun Xiaomi tidak menghadirkan Mix Fold 5 pada tahun ini. Nomor model 2608BPX34C masih misterius. Belum jelas apakah perangkat tersebut calon pponsel lipat buku atau justru tipe berbeda.

    Hingga kini, belum ada bukti kuat Xiaomi akan memproduksi ponsel lipat tiga seperti Galaxy TriFold milik Samsung atau Huawei Mate XT dan Mate XTs, meskipun paten-paten mereka masih menyinggung desain yang sama. Dengan demikian, kemunculan perangkat bermodel 2608BPX34C belum dapat dijadikan indikasi kuat ponsel trifold sedang disiapkan.