Jenis Media: Tekno

  • Daftar Harga HP Xiaomi, TV, Robot Vacuum hingga Produk Wearable Terkini, Diskon hingga Rp 1,5 juta!

    Daftar Harga HP Xiaomi, TV, Robot Vacuum hingga Produk Wearable Terkini, Diskon hingga Rp 1,5 juta!

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi Indonesia melalui Xiaomi 12.12 Year End Festival, menawarkan rangkaian produk HP Xiaomi, TV hingga perangkat rumah tangga pintar seperti robot vacuum dengan potongan spesial hingga Rp 1.500.000.

    Program ini berlangsung hingga 15 Desember 2025 dan dapat dinikmati di seluruh kanal penjualan Xiaomi, baik online (Mi.com, Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, TikTok Shop) maupun offline (Xiaomi Store, Xiaomi Shop, Erafone).

    Berdasarkan data terbaru dari Xiaomi Indonesia, dikutip Sabtu (13/12/2025), berikut daftar harga sejumlah produk Xiaomi yang masuk dalam program diskon akhir tahun ini.

    Jajaran HP dan Gadget Unggulan

    Xiaomi 12.12 Year End Festival merambah ke lini ponsel pintar teranyar Xiaomi, termasuk seri flagship dan mid-range:

    Xiaomi 14 (12/256 GB): Konsumen dapat menghemat jutaan rupiah, dengan harga baru Rp 10.499.000 dari harga awal Rp 11.999.000.
    Xiaomi 14T (12/256 GB): Ditawarkan Rp 5.999.000 (harga normal Rp 6.499.000).
    Redmi Note 14 Pro 5G (8/256 GB): Kini hanya Rp 3.999.000, dari harga semula Rp 4.399.000.
    Redmi Note 14 Pro+ 5G (12/512 GB): Harganya turun menjadi Rp 5.599.000 (harga normal Rp 5.999.000).

     

  • InfraNexia Kelola 50% Aset Fiber Optik hingga Pengoperasian PDNS

    InfraNexia Kelola 50% Aset Fiber Optik hingga Pengoperasian PDNS

    Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menyetujui pemisahan (spin-off) sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia yang dikenal dengan InfraNexia.

    Inisiatif pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity menjadi entitas baru merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM guna menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia.

    InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan diperolehnya persetujuan atas pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi perseroan untuk membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas, sehingga Telkom dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi percepatan digitalisasi nasional.

    “Serta menciptakan nilai tambah baik bagi perusahaan, stakeholders, masyarakat, dan negara,” kata Dian dikutip Sabtu (13/12/2025).

    Melalui aksi korporasi ini, InfraNexia akan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis fiber, meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi, serta membuka peluang untuk network sharing dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

    Dari sisi kepemilikan aset, setelah fase spin-off pertama InfraNexia akan memiliki lebih dari 50% dari total infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya.

    Sementara itu, fase spin-off kedua ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026 dengan total nilai aset mencapai Rp90 triliun.

    Lahirnya InfraNexia juga merupakan wujud dari komitmen Telkom dalam mendukung agenda transformasi jangka panjang BUMN sebagaimana arah kebijakan nasional dan amanah dari Danantara untuk meningkatkan efisiensi serta memberikan kontribusi maksimal bagi negara.

    Potensi pasar yang besar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor yang memerlukan dukungan konektivitas digital memberikan peluang besar bagi InfraNexia sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.

    Pada kesempatan yang sama, RUPSLB juga menyetujui penugasan yang diberikan pemerintah untuk mengoperasikan dan menjaga layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama periode peralihan sampai dengan PDN pemerintah beroperasi secara penuh.

    Telkom sebagai perusahaan digital telco  berkomitmen dalam melaksanakan operasional dan keberlangsungan layanan atas PDNS sehingga visi transformasi digital yang menjadi program pemerintah terus berjalan dan kedaulatan data negara dapat terjaga dengan bai

  • Google GenTabs, Cara Baru Bikin Aplikasi Interaktif Langsung dari Situs Web

    Google GenTabs, Cara Baru Bikin Aplikasi Interaktif Langsung dari Situs Web

    Bisnis.com, JAKARTA — Google kembali meluncurkan produk di sektor kecerdasan buatan (AI) dengan memperkenalkan eksperimen browser terbarunya yang diberi nama Disco. Salah satu fitur dari Disco ialah GenTabs, yang disinyalir nantinya akan mengubah pandangan pengguna berinteraksi dengan internet.

    Fitur ini memungkinkan pengguna mengubah tumpukan tab yang terbuka menjadi aplikasi web interaktif secara instan.

    Menurut keterangan resmi Google Labs yang dikutip Jumat (12/12/2025), inti dari eksperimen Disco adalah pengguna nantinya akan membangun aplikasi web interaktif, bukan hanya berselancar. 

    Pengguna cukup memberikan arahan dalam bahasa keseharian dan Gemini akan menjadi arsitek yang menyusun aplikasi mini untuk kebutuhan spesifik tersebut.

    GenTabs dirancang untuk membantu pengguna menavigasi web dengan memahami tugas-tugas rumit melalui tab yang sedang terbuka dan riwayat percakapan, kemudian menciptakan aplikasi web interaktif untuk menyelesaikan tugas tersebut.

    Adapun berbeda dengan browser biasa seperti Chrome yang hanya menampilkan deretan tab, GenTabs mampu menganalisis konteks dari tab-tab yang sedang dibuka serta riwayat percakapan pengguna.

    Sistem kemudian merangkumnya menjadi satu antarmuka aplikasi khusus yang berfungsi.

    “Ketika Anda sedang merencanakan menu makanan untuk seminggu, merencanakan perjalanan ke Jepang untuk melihat bunga sakura, atau membantu anak sekolah dasar Anda belajar tentang planet-planet, GenTabs membantu Anda memaksimalkan penggunaan internet,” tulis Google dalam laman resminya.

    Peluncuran Disco dan GenTabs juga merupakan respons terhadap tren di mana pengguna makin menginginkan jawaban yang terkurasi dan terorganisir sesuai prefensi.

    Disco dibangun di atas platform Chromium, sama seperti Chrome, dengan beberapa elemen umum terutama pada desain tab. Namun, yang membedakan adalah kemampuan GenTabs untuk mengubah tab browser menjadi aplikasi mini tanpa perlu menulis satu baris kode.

    Google menegaskan bahwa setiap elemen yang dihasilkan oleh GenTabs tetap terhubung dengan web dan akan menyertakan tautan ke sumber aslinya. Hal ini tentunya untuk menjaga transparansi dan integritas sumber informasi.

    Saat ini, Disco dan fitur GenTabs masih dalam tahap uji coba terbatas dan baru tersedia bagi pengguna macOS melalui sistem daftar tunggu. Pengguna yang ingin mencoba harus menggunakan akun Google pribadi dan menjelaskan bagaimana mereka menggunakan kecerdasan buatan secara kreatif. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Daftar Fitur iOS 26.2 yang Baru Dirilis Apple, Bermanfaat Banget untuk iPhone Kamu

    Daftar Fitur iOS 26.2 yang Baru Dirilis Apple, Bermanfaat Banget untuk iPhone Kamu

    Liputan6.com, Jakarta – Apple baru saja meluncurkan iOS 26.2, menandai versi terbaru dari sistem operasi iOS 26. Meski bukan pembaruan terbesar, iOS 26.2 membawa sejumlah fitur baru yang signifikan dan bermanfaat bagi pengguna iPhone.

    Berikut adalah rangkuman mengenai fitur-fitur baru yang tersedia untuk perangkat iPhone setelah pembaruan ke iOS 26.2:

    Alarm untuk Pengingat Lebih Interaktif

    Mengutip Mac Rumors, Sabtu (13/12/2025), aplikasi Reminders (Pengingat) kini memiliki fitur alarm yang ditingkatkan. Ketika alarm Reminders aktif, pengguna akan disuguhkan opsi untuk Snooze (tunda) atau geser untuk menghentikan notifikasi.

    Jika ditunda, Live Activity countdown akan muncul di Layar Kunci (Lock Screen), lengkap dengan opsi untuk menandai Pengingat telah selesai atau menjadwalkannya ulang. Apple juga membedakan alarm Pengingat dari alarm standar dengan tampilan warna biru baru.

    Apple memberikan informasi mengenai fitur ini melalui splash screen dan banner kecil yang muncul saat pengguna menambahkan entri baru di aplikasi Reminders setelah pembaruan.

    Peningkatan Lock Screen dan Tampilan Jam

    Lock Screen kini menampilkan toogle (tombol geser) Liquid Glass baru yang memungkinkan penyesuaian tampilan waktu. Saat menggunakan opsi “Glass,” pengguna dapat mengatur tingkat kejernihan waktu, mulai dari hampir benar-benar transparan hingga tampilan yang lebih buram (frosted look).

    Terdapat juga opsi Solid yang terpisah untuk mematikan tampilan Liquid Glass jika pengguna menginginkan desain jam yang lebih buram. Pengguna masih bisa menggunakan opsi warna untuk waktu.

    Ketika menggunakan opsi Tinted pada Liquid Glass (mengurangi transparansi), sistem akan memberikan peringatan bahwa opsi ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan pengaturan Reduce Transparency dan Increase Contrast. Mode Tinted kini dapat mematikan kedua pengaturan aksesibilitas tersebut secara otomatis.

     

  • Setumpuk Catatan di Tengah Wacana Merger Gojek- Grab yang Menguat

    Setumpuk Catatan di Tengah Wacana Merger Gojek- Grab yang Menguat

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pihak memberikan catatan menjelang pergantian tahun dan di tengah wacana merger Gojek-Grab. Kompetitor, regulator, hingga pengemudi memberikan catatan atas penggabungan dua raksasa ride hailing. 

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online GARDA Indonesia Raden Igun Wicaksono meminta kepada pemerintah untuk tidak menaikkan tarif ojek online (ojol) dalam bentuk apa pun sebelum Peraturan Presiden (Perpres) tentang skema bagi hasil 90% untuk pengemudi ojol dan 10% untuk perusahaan aplikator diterbitkan secara resmi.

    Garda juga meminta agar Perpres Ojol mengatur kontribusi wajib perusahaan aplikator sebesar 1% sampai 2% kepada negara, yang dialokasikan sebagai jaminan perlindungan sosial dan jaminan hari tua bagi pengemudi ojol.

    Adapun pembahasan mengenai perpres ojol tertutup. Garda mengaku belum pernah dilibatkan dalam pembentukan perpres, yang salah satu poinnya membahas mengenai merger Gojek-Grab. 

    “Kami belum mendapatkan informasi konkrit kapan Perpres akan terbit dan apa isi dari Raperpres tersebut. Hingga saat ini kami belum dilibatkan,” kata Igun kepada Bisnis, Sabtu (13/12/2025).

    Igun meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melibatkan organisasi pengemudi berbadan hukum yang memiliki keterwakilan di provinsi-provinsi dalam penyusunan kebijakan. Dia juga meminta pemerintah dan perusahaan aplikator agar menghentikan segala bentuk kebijakan tarif yang tidak berpihak pada pengemudi dan konsumen pengguna jasa ojol.

    Director Development Maxim Indonesia Dirhamsyah mengatakan telah mendengar mencuatnya isu merger Gojek-Grab dan potensi monopoli dari aksi itu beberapa waktu lalu. 

    “Tapi kan tetap saya yakin sih dari sisi pemerintah, bakal memberikan solusinya sebaik-baiknya sih terkait itu,” kata Dirhamsyah 

    Dia menuturkan bahwa hingga kini Maxim belum menerima informasi resmi mengenai perkembangan rencana penggabungan usaha kedua perusahaan layanan on-demand tersebut.

    Terkait mitigasi risiko, dia menambahkan bahwa Maxim siap berkoordinasi dengan pihak terkait apabila isu merger itu benar-benar masuk ke tahap formal.

    “Tapi tetap selagi belum, ya kita belum. Selagi belum ada kepastian yang sudah bisa dibilang seperti 100% ya kita masih belum bakal bertindak,” ujarnya.

    Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa menyatakan akan bertindak tegas apabila Danantara, Gojek, dan Grab tidak melibatkan KPPU dalam proses merger tersebut.

    KPPU akan membatalkan merger tersebut jika tidak sesuai dengan persyaratan yang sehat.

    “Grab,GOTO, dan Danantara. Tanpa melibatkan KPPU, membuat merger akan jadi problem. KPPU akan tegas menggunakan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Asa. 

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan bahwa proses penggabungan GoTo dan Grab masih berlangsung. “Masih berjalan itu,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11).

    Danantara menegaskan bahwa keterlibatannya mengikuti arahan pemerintah dalam rencana merger tersebut. Pemerintah disebut memberikan masukan terkait keberlanjutan ekosistem digital nasional. Badan investasi itu juga memastikan bahwa fokus utamanya berada pada hubungan business-to-business (B2B) antara GoTo dan Grab, serta terus memantau dinamika proses tersebut.

    Nasib Maxim Cs

    Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan dengan pasar yang didominasi oleh satu entitas bisnis tentu akan menjadi pukulan bagi kompetitor perusahaan merger Gojek dan Grab.

    Kompetitor membutuhkan modal besar untuk bersaing dengan perusahaan merger. Apabila tidak bisa bersaing secara harga dan promo, dia meyakini Maxim akan kabur juga dari Indonesia.

    “Makanya memang persaingan usaha yang sehat tanpa dominasi satu-dua pihak itu penting. Kecuali Shopee Food mungkin masih bisa bertahan karena punya dana besar juga,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

    Berbeda, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC), M. Tesar Sandikapura mengatakan Maxim dan lain-lain yang di luar Grab- Gojek masih berpeluang bertahan di Indonesia.

    Dia meyakini ada ruang yang tidak dimiliki perusahaan merger, yang dapat dioptimalkan oleh Maxim maupun Shopee Food.

    Misal, dari sisi akuisisi pedagang. Mereka bisa mengambil keuntungan yang jauh lebih kecil potongannya sehingga pedagang tertarik untuk menggunakan aplikator kompetitor Grab-Gojek.

    “Grab Gojek itu setahu saya itu dia memotong 20% ke merchant-merchant Misalkan Shopee, Shopee Food, atau Maxim bisa memberikan angka yang jauh lebih rendah itu saya rasa itu menarik,” kata Tesar.

    Dia mengatakan dengan harga potongan yang lebih murah, maka harga yang diterima pelanggan nantinya juga akan makin murah sehingga perusahaan di luar Gojek-Grab diminati masyarakat.

    “Jadi peluang Maxim dan teman-teman bisa bertahan itu saya lihat masih tinggi cuma pastikan mereka tetap punya dibilang value proposition yang jelas misalkan harga jauh lebih murah, atau pelayanan jauh lebih bagus,” kata Tesar.

  • macOS Tahoe 26.2 Resmi Meluncur, Ini Deretan Fitur Barunya

    macOS Tahoe 26.2 Resmi Meluncur, Ini Deretan Fitur Barunya

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah menjalani beberapa minggu pengujian beta, Apple secara resmi meluncurkan macOS Tahoe 26.2 ke publik secara umum. Pembaruan sistem operasi ini membawa sejumlah fitur signifikan, terutama untuk pengguna profesional dan pengembang kecerdasan buatan (AI).

    Fitur utama yang menarik perhatian adalah Edge Light. Mengutip 9to5Mac, Sabtu (13/12/2025), fitur ini menambahkan efek cahaya berbentuk cincin (atau ring light) virtual di sepanjang tepi layar Mac ketika pengguna sedang dalam sesi panggilan video.

    Pencahayaan Adaptif: Edge Light memungkinkan pengguna menyesuaikan intensitas, lebar, dan temperatur cahaya. Juga mendukung platform streaming berbasis web.

    Akses Cepat: Untuk memastikan antarmuka tidak terhalang, efek cahaya pada area tertentu akan meredup secara otomatis saat kursor diarahkan ke bagian tersebut, memungkinkan akses cepat ke item di bawahnya.

    Fitur ini eksklusif untuk model Mac yang ditenagai Apple Silicon. Mac keluaran tahun 2024 ke atas bahkan dibekali kemampuan untuk mengaktifkan fitur ini secara otomatis (auto-enable) saat terdeteksi berada di lingkungan yang minim cahaya.

     

  • Rekomendasi HP Flagship Harga Rp9 Juta-an, Ada Xiaomi 15 T Pro

    Rekomendasi HP Flagship Harga Rp9 Juta-an, Ada Xiaomi 15 T Pro

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan harga di pasar smartphone Indonesia menjadi peran penting untuk mengklasifikasi sasaran pembeli. Segmen HP dengan range harga Rp9 juta hingga 10 juta-an menjadi segmen yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

    Di rentang harga ini, biasanya konsumen akan memilih HP yang menunjang produktivitas dan kreasi konten yang mumpuni. Fitur seperti foto dan video yang jernih, cipset dengan performa kelas atas, hingga jaminan update software panjang akan menjadi variabel yang menentukan keputusan pembelian.

    Untuk membantu menentukan HP mana yang layak untuk dipakai sehari-hari, berikut adalah rekomendasi harga smartphone di rentang harga Rp 9-10 jutaan dikurasi dari beberapa sumber.

    HP dari Apple ini masih menawarkan performa yang tinggi berkat dukungan chipset A15 Bionicnya dengan GPU 5-core.

    Selain itu, jaminan pembaruan sistem operasi iOS dalam jangka panjang menjadikan iPhone 14 sebuah smartphone yang layak dipertimbangkan jika ingin membeli HP baru. Mengutip dari iBox Jumat (12/12/2025), HP ini mendapatkan diskon sebanyak 22% dan dibanderol dengan harga Rp 9.749.000.

    Samsung Galaxy S25 FE

    HP ini tampil dengan desain yang jauh lebih ramping dibandingkan pendahulunya. Memiliki ketebalan yang hanya 7,4 mm, HP ini juga membingkai layar Dynamic AMOLED 2X seluas 6,7 inci. Galaxy S25 FE juga ditenagai dengan cipset anyar, Exynos 2400.

    Mengutip dari laman resmi Samsung, untuk kapasitas 256GB, HP ini dibanderol Rp 9.999.000. Sementara untuk 512GB, berkisar Rp 10.999.000

    Xiaomi 15T Pro

    Xiaomi mengguncang pasar kelas atas domestik melalui peluncuran Xiaomi 15T Pro. Ditenagai dengan cipset MediaTek Dimensity 9400+, pengalaman pengguna juga kian disempurnakan dengan kehadiran layar CrystalRes AMOLED berkecepatan refresh rate 144Hz serta teknologi pengisian daya cepat 120W HyperCharge.

    HP ini juga diperkaya dengan sistem operasi Android 15 dengan Xiaomi HyperOS 2.0. Mengutip dari laman resmi Xiaomi, HP ini dibanderol Rp Rp 9.999.000

    Oppo Reno14 Pro

    HP keluaran OPPO ini menitikberatkan pada keindahan desain dengan “3D Curved” serta bodi yang ultra ramping miliknya. Keunggulan utama lainnya dari HP ini ada di sektor kamera. OPPO menyematkan fitur “The Portrait Expert”, yaitu sistem kamera generasi terbaru yang terintegrasi penuh dengan (AI). Harga HP ini berkisar Rp 10.999.000. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Pegiat HAM dan Jurnalis jadi Target Peretas, Produsen Spyware Terlibat

    Pegiat HAM dan Jurnalis jadi Target Peretas, Produsen Spyware Terlibat

    Bisnis.com, JAKARTA  – Laporan investigasi bersama bertajuk “Intellexa Leaks” mengungkap ancaman spyware terhadap para pegiat hak asasi manusia dan jurnalis. Serangan siber tersebut turut melibatkan produsen pembuat spyware Intellexa.

    Investigasi ini, yang dilakukan oleh Inside Story, Haaretz, dan WAV Research Collective dengan analisis teknis dari Amnesty International, mengungkap operasi internal Intellexa—perusahaan yang terkenal menjual spyware invasif bernama Predator.

    Spyware adalah perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk menyusup ke perangkat secara diam-diam, mengumpulkan informasi pribadi (seperti riwayat penjelajahan, detail login, data perbankan) tanpa izin, dan mengirimkannya ke pihak ketiga untuk tujuan jahat, iklan, atau keuntungan finansial, seringkali menyebabkan perangkat lambat dan mengganggu privasi.

    Amnesty International mendokumentasikan kemampuan teknis Intellexa dan berbagai kasus penyalahgunaan spyware mereka dalam “Predator Files” pada 2023.

    Investigasi lanjutan tentang kampanye serangan di Pakistan dan kasus-kasus lain akan dirilis dalam serangkaian laporan Amnesty International mendatang.

    Teknolog di Security Lab Amnesty International Jurre van Bergen mengatakan dalam beberapa kasus, Intellexa menggunakan kemampuan akses jarak jauh ke log pelanggan Predator, yang memungkinkan staf perusahaan melihat detail operasi pengawasan dan individu yang menjadi target. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang proses due diligence hak asasi manusia perusahaan tersebut.

    “Jika perusahaan spyware bayaran ditemukan terlibat langsung dalam pengoperasian produknya, maka menurut standar hak asasi manusia, mereka berpotensi menghadapi tuntutan tanggung jawab atas penyalahgunaan dan pelanggaran hak asasi yang disebabkan oleh spyware,” kata van Bergen dikutip dalam laporan Amnesty International, Sabtu (13/12/2025).

    Spyware Predator sebelumnya terlibat dalam serangan pengawasan pada 2021, seperti terhadap jurnalis Yunani Thanasis Koukakis, berdasarkan penelitian forensik digital oleh Citizen Lab.

    Dokumen bocor kini menambah bukti yang menghubungkan produk Intellexa dengan pelanggaran hak asasi, termasuk hak privasi dan kebebasan berekspresi.

    Pengungkapan ini muncul di tengah kasus-kasus baru penyalahgunaan Predator, yang menunjukkan bahwa produk Intellexa terus digunakan untuk mengawasi aktivis, jurnalis, dan pembela hak asasi secara ilegal di seluruh dunia.

    Security Lab Amnesty International menemukan serangan terhadap seorang pengacara hak asasi dari provinsi Balochistan, Pakistan, melalui WhatsApp pada musim panas 2025. Temuan ini membuktikan bahwa Predator aktif digunakan di Pakistan, yang secara serius melanggar hak privasi dan kebebasan berekspresi.

    Ilustrasi peretasan data

    Ancaman bagi Indonesia

    Sementara itu, Chief Technology Officer (CTO) PT ITSEC Asia Tbk. Marek Bialoglowy mengatakan keadaan ini menunjukkan bahwa arsitektur serangan telah bergerak jauh melampaui malware konvensional.

    Ancaman yang dihadapi direncanakan terus-menerus, dan tertanam di seluruh rantai nilai digital. Ancaman ini menjadi alarm bagi masyarakat Indonesia.

    “Sebagai salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan APAC, Indonesia tidak dapat hanya bereaksi ketika insiden sudah terjadi. Kita membutuhkan kapabilitas pertahanan yang mampu mengantisipasi dan mengelola risiko ini secara berkelanjutan,” kata Marek.

    Marek juga menekankan pentingnya memperkuat ketahanan siber nasional serta peran platform pertahanan tingkat lanjut seperti IntelliBroń dalam membantu organisasi di Indonesia untuk mendeteksi, merespons, dan memitigasi ancaman mercenary spyware secara berkelanjutan.

    Kasus-kasus terbaru menunjukkan bahwa mercenary spyware tidak hanya menargetkan pejabat tinggi, tetapi juga individu serta kelompok yang dianggap sensitif secara politik, hukum, atau strategis. Di balik setiap indikator, terdapat pola yang harus menjadi perhatian para pembuat kebijakan dan pemimpin keamanan siber Indonesia:

    Pertama, cakupan penargetan telah meluas. Kelompok berisiko kini tidak lagi terbatas pada lingkar pemerintahan, tetapi juga jurnalis investigasi, pembela HAM, advokat kebijakan publik, dan profesional hukum. Ancaman ini tidak lagi sekadar isu intelijen sempit, tetapi berimplikasi pada institusi demokrasi dan kepercayaan publik.

    Kedua, permukaan serangan semakin beragam. Kampanye kini menggabungkan eksploitasi zero-day pada browser dan sistem mobile, menginjeksi threats pada operator telekomunikasi dan ISP, serta penyalahgunaan iklan digital, melebihi pola phishing tradisional.

    Ketiga, kekhawatiran terkait tata kelola dan akuntabilitas semakin meningkat. Dalam beberapa investigasi, vendor spyware komersial diduga mempertahankan akses jarak jauh atau visibilitas terhadap sistem pelanggan. Artinya, vendor spyware turut terlibat,

    “Hal ini menimbulkan pertanyaan serius terkait kedaulatan data dan risiko lintas batas,” kata Marek.

    Marek menekankan bahwa pengungkapan spyware ini  harus dipandang sebagai peringatan dini bagi Indonesia, bukan isu yang berada jauh di luar negeri. Jika aktor mercenary spyware mampu menargetkan jurnalis, aktivis, dan pembela HAM di yurisdiksi lain, tidak ada alasan untuk berasumsi bahwa Indonesia akan sepenuhnya terhindar.

    “Kita adalah pasar digital besar, mengelola pemilu berskala luas, dan memiliki proyek strategis nasional yang menarik bagi banyak kepentingan,” kata Marek.

    ITSEC Asia mendorong kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan yang memahami implikasi strategis dari ancaman mercenary spyware, termasuk kementerian dan lembaga pemerintah yang ingin memperkuat kebijakan dan ketahanan siber.

    Regulator, operator telekomunikasi, dan Internet Service Provider yang berperan sebagai gerbang utama lalu lintas digital dan berpotensi mendeteksi serta mengganggu aktivitas berbahaya. (Nur Amalina)

  • Jurnalis dan Aktivis Jadi Sasaran

    Jurnalis dan Aktivis Jadi Sasaran

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah laporan terbaru yang mencakup temuan dari Intellexa Leaks kembali membunyikan alarm mengenai melonjaknya penggunaan mercenary spyware seperti Predator dan sistem infeksi berbasis iklan, Aladdin.

    Spyware ini secara khusus menargetkan jurnalis, aktivis, pengacara, oposisi politik, dan kelompok sensitif lainnya di berbagai negara, termasuk kekhawatiran yang signifikan bagi Indonesia.

    Serangan canggih itu mengandalkan rantai eksploitasi zero-day yang menargetkan perangkat seluler, penyalahgunaan ekosistem iklan digital, dan manipulasi infrastruktur jaringan.

    Temuan ini menegaskan bahwa kapabilitas siber yang tadinya eksklusif milik negara (state-grade) kini telah menjadi komoditas komersial yang mudah diakses.

    Pengungkapan Intellexa menyoroti kemunculan Aladdin, sistem infeksi berbasis iklan yang mampu merusak perangkat melalui jaringan periklanan berbahaya (malvertising).

    Teknik baru ini memperluas cara operator mercenary spyware beroperasi, mengonfirmasi aktivitas berkelanjutan dari ancaman yang jauh melampaui metode peretasan konvensional.

    Chief Technology Officer, ITSEC Asia, Marek Bialoglowy, menilai bahwa situasi ini mencerminkan pergeseran arsitektur serangan.

    “Ancaman yang kita hadapi direncanakan, terus-menerus, dan tertanam di seluruh rantai nilai digital,” ujar Bialoglowy dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).

    Mengingat statusnya sebagai salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia-Pasifik (APAC), Indonesia disebut tidak bisa hanya menunggu insiden terjadi.

    “Kita membutuhkan kapabilitas pertahanan yang mampu mengantisipasi dan mengelola risiko ini secara berkelanjutan,” ia menambahkan.

  • Google Resmi Ubah Strategi Update Android, Tak Lagi Terikat Siklus Tahunan

    Google Resmi Ubah Strategi Update Android, Tak Lagi Terikat Siklus Tahunan

    Ssebelumnya, setelah masa uji coba beberapa bulan terakhir, Google resmi menghadirkan tab khusus ‘Gambar” (Google Images) di aplikasi Google Search untuk perangkat Android dan iOS.

    Dilansir 9to5Google, Senin (1/12/2025), fitur baru yang terletak di tengah bilah navigasi bawah ini disebut sebagai cara baru untuk menemukan konten visual di aplikasi Google. Pengguna dapat melakukan “pull to refresh” untuk memunculkan gambar atau konten terbaru yang disesuaikan dengan minat pengguna.

    Gambar-gambar yang ditampilkan di feed tanpa batas disesuaikan dan dipersonalisasikan berdasarkan ketertarikan pengguna. Setiap gambar menampilkan sumber asalnya, termasuk dari situs web dan platform media sosial seperti Instagram. Ketika di-klik, pengguna akan masuk ke tampilan layar penuh yang menampilkan gambar serupa di bagian bawah.

    Selain itu, fitur “Save” pada tab ini terhubung dengan “Collections” yakni alat pengelola gambar milik Google, sehingga memungkinkan pengguna menyimpan dan mengatur konten dalam folder-folder tertentu.

    Dikutip dari blog Google, pengguna dapat menelusuri, menyimpan ke koleksi, atau mencari lebih banyak inspirasi berdasarkan apa yang ditemukan. Ini adalah cara yang mudah untuk mengelola ide-ide kreatif, dari ide awal hingga proyek berikutnya, semuanya di satu tempat.

    Pengguna akan menemukan kolom pencarian bertulis “Search for images” di bagian atas tab yang berfungsi sebagai pintasan untuk mencari foto secara langsung.  

    Tab Google Images ini akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan untuk pengguna Android dan iOS di Amerika Serikat (AS), sebelum kemungkinan diperluas ke wilayah lain.

    Secara konsep, tab ini menghadirkan pengalaman mirip Google Discover, namun dengan fokus visual yang lebih kuat dan sentuhan seperti Pinterest hanya saja tanpa unsur sosial.