Jenis Media: Tekno

  • Chatbot Grok Milik Elon Musk Sebar Misinformasi Tragedi Penembakan Pantai Bondi Sydney

    Chatbot Grok Milik Elon Musk Sebar Misinformasi Tragedi Penembakan Pantai Bondi Sydney

    Liputan6.com, Jakarta – Chatbot kecerdasan buatan (AI) Grok milik Elon Musk kembali menuai sorotan. Kali ini, Grok dilaporkan menyebarkan informasi yang keliru terkait peristiwa mematikan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Peristiwa penembakan massal itu setidaknya menewaskan belasan orang dalam sebuah acara perayaan Hanukkah.

    Tragedi tersebut memicu kekhawatiran karena Grok memberikan jawaban yang tidak relevan, salah konteks, hingga mencampuraduk fakta terkait tragedi.

    Dilansir Gizmodo, Senin (15/12/2025), salah satu penyerang kejadian ini akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh seorang warga sipil bernama Ahmed al Ahmed (43), yang aksinya terekam dan sudah dibagikan secara luas di media sosial. Banyak pihak yang memuji keberaniannya, meski tidak sedikit yang mencoba memanfaatkan tragedi untuk menyebarkan sentimen Islamofobia.

    Di tengah situasi genting, Grok justru memperkeruh situasi. Saat seorang pengguna menanyakan latar belakang video yang menampilkan Ahmed sedang melumpuhkan pelaku, Grok mengklaim video tersebut adalah rekaman lama.

    Ia menjelaskan rekaman tersebut merupakan seorang pria yang memanjat pohon palem di tempat parkir, mungkin untuk memangkasnya, yang mengakibatkan cabang jatuh dan merusak mobil yang diparkir, tanpa kaitan dengan peristiwa penembakan di Sydney. Chatbot bahkan menyebut keaslian video tidak pasti.

    Kesalahan lain muncul ketika Grok menyebut foto Ahmed al Ahmed yang terluka sebagai gambar sandera Israel yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2025. Menanggapi pertanyaan pengguna lain, Grok kembali mempertanyakan keaslian koflik tersebut, setelah sebelumnya menampilkan paragraf yang sama sekali tidak relevan tentang dugaan serangan militer Israel di Gaza.

    Bukan hanya itu, Grok menggambarkan sebuah video yang jelas ditandai dalam tweet sebagai rekaman baku tembakan antara pelaku dan polisi Sydney sebagai rekaman dampak Topan Tropis Alfred yang melanda Australia awal 2025.

    Meski dalam kasus ini pengguna tersebut mempertegas tanggapannya dan meminta Grok untuk mengevaluasi ulang, dan berakhir chatbot Grok menyadari kesalahannya.

  • Deretan HP Infinix Terbaik 2025 di Harga Rp 1-3 Jutaan, Paling Worth It untuk Setiap Kebutuhan

    Deretan HP Infinix Terbaik 2025 di Harga Rp 1-3 Jutaan, Paling Worth It untuk Setiap Kebutuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Infinix terus memperkuat posisinya di pasar smartphone Indonesia terutama di pasar HP dengan harga Rp 1-3 jutaan dengan menawarkan perangkat yang memiliki spesifikasi menarik. Pada penghujung tahun 2025, merek ini menghadirkan berbagai pilihan HP mulai dari seri Smart, Hot, Note, hingga GT. Perangkat-perangkat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam, mulai dari penggunaan sehari-hari, multitasking, hingga gaming berat.

    Banyak model terbaru telah mengadopsi teknologi canggih yang membuat pengalaman pengguna semakin optimal. Sebut saja layar AMOLED dengan refresh rate tinggi, sertifikasi ketahanan air dan debu, serta dukungan pengisian daya nirkabel yang praktis. Hal ini menunjukkan komitmen Infinix dalam memberikan inovasi teknologi yang relevan bagi konsumen.

    Berikut deretan HP Infinix Terbaik di 2025 dari Harga Rp 1-3 Jutaan, lengkap dengan spesifikasi dan harga terbaru di Desember 2025.

    Pilihan HP Infinix Terbaik di Harga Rp 1 Jutaan

    Untuk rentang harga Rp 1 jutaan, Infinix menawarkan beberapa pilihan yang menonjol dengan fitur-fitur melebihi ekspektasi di kelasnya. Perangkat ini menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna dengan anggaran terbatas namun menginginkan performa mumpuni untuk aktivitas dasar.

    Infinix Smart 10

     

    Perbesar

    Infinix Smart 10 (sumber: youtube.com/marshaljames)… Selengkapnya

    Infinix Smart 10 dinobatkan sebagai salah satu “raja HP 1 jutaan” di penghujung tahun 2025 berkat spesifikasi yang ditawarkan di atas rata-rata ponsel murah di kelasnya. Varian standar ini menawarkan spesifikasi yang cukup untuk penggunaan sehari-hari dengan lancar.

    Perangkat ini ditenagai oleh chipset Unisoc T7250 yang dipadukan dengan RAM 4 GB (dapat diperluas) dan pilihan penyimpanan 64 GB atau 128 GB. Layarnya berukuran 6,67 inci dengan refresh rate 120 Hz, menjamin tampilan yang mulus. Baterainya berkapasitas 5000 mAh dengan pengisian 15W, serta telah berjalan di Android 15.

    Layar: 6,67 inci, 120Hz refresh rate, HD+ (700 nits kecerahan puncak)

    Chipset: Unisoc T7250

    RAM/ROM: 4GB/64GB atau 4GB/128GB (RAM dapat diperluas)

    Baterai: 5000 mAh dengan pengisian 15W

    OS: Android 15 dengan XOS 15

    Fitur Lain: Dual stereo speaker dengan DTS, sertifikasi IP64

    Harga (Desember 2025): Mulai dari Rp 1.099.000 (4GB/64GB) hingga Rp 1.249.000 (4GB/128GB)

    Infinix Hot 60i

    Perbesar

    Infinix HOT 60i. Credit: Infinix… Selengkapnya

    Infinix Hot 60i adalah pilihan terbaik lainnya untuk anggaran 1 jutaan dengan spesifikasi seimbang. Layar 6,7 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan 700 nits membuat scrolling mulus bahkan di luar ruangan.

    Bodi tipis 7,7 mm dengan desain colorful yang kekinian memberikan tampilan menarik. Chipset Helio G81 Ultimate cukup tangguh untuk aktivitas harian dan gaming ringan, didukung baterai 5.160 mAh dengan fast charging 45W yang diklaim tahan sampai 5 tahun.

    Layar: 6,7 inci, 120Hz refresh rate, HD+, 700 nits kecerahan

    Chipset: MediaTek Helio G81 Ultimate

    RAM/ROM: 6GB/128GB (hingga 12GB Extended RAM) atau 8GB/256GB

    Kamera: Utama 50MP, Depan 8MP

    Baterai: 5160 mAh dengan fast charging 45W

    Fitur Lain: NFC, Ultra Volume hingga 300%

    Harga (Desember 2025): Rp 1.519.000 (6GB/128GB) hingga Rp 1.809.000 (8GB/256GB)

    Infinix Hot 30

    Perbesar

    Infinix Hot 30 yang berkolaborasi dengan Free Fire dalam penjualan perdananya meluncur untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix)… Selengkapnya

    Infinix Hot 30 menawarkan value for money yang sulit disaingi di kelasnya, menjadikannya pilihan menarik di rentang harga Rp 1 jutaan. Perangkat ini memiliki spesifikasi yang solid untuk kebutuhan sehari-hari.

    Dengan layar 6,7 inci dan baterai 5000 mAh, Infinix Hot 30 siap menemani aktivitas Anda sepanjang hari. Varian memori 8GB/128GB atau 8GB/256GB memberikan ruang yang cukup untuk aplikasi dan media. Harga per Desember 2025 berada di kisaran Rp 1,3 juta hingga Rp 1,9 juta.

    Layar: 6,7 inci

    RAM/ROM: 8GB/128GB atau 8GB/256GB

    Baterai: 5000 mAh

    Harga (Desember 2025): Rp 1.335.000 – Rp 1.900.000
    Infinix Terbaik di Harga Rp 2 Jutaan

    Pada segmen harga Rp 2 jutaan, Infinix menyajikan perangkat dengan performa lebih mulus dan fitur lebih lengkap. Ponsel di kategori ini cocok untuk multitasking dan gaming menengah tanpa kendala signifikan, menawarkan peningkatan pengalaman yang nyata.

    Infinix Note 30

    Perbesar

    Infinix resmi memperkenalkan Infinix Note 30 dan Infinix Note 30 Pro untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix)… Selengkapnya

    Infinix Note 30 menjadi pilihan pas untuk pengguna yang menginginkan pengalaman lebih mulus tanpa harga melompat jauh. Dibekali chipset MediaTek Helio G99, Note 30 menawarkan performa stabil, cocok untuk multitasking dan kegiatan produktif.

    Perangkat ini menonjol melalui kombinasi layar lebar 6,7–6,8 inci, kapasitas memori besar 8GB/256GB, serta konsumsi baterai yang efisien. Kamera belakangnya juga memberikan hasil cukup baik untuk ukuran HP kelas menengah awal. Harga Desember 2025 ada di kisaran Rp 2,2 jutaan.

    Layar: 6,7–6,8 inci

    Chipset: MediaTek Helio G99

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: (Kamera belakang memberikan hasil cukup baik)

    Harga (Desember 2025): Sekitar Rp 2,2 jutaan

    Infinix Hot 60 Pro+

    Perbesar

    Infinix Hot 60 Pro+. (Liputan6.com/ Anka Fergy Agustian)… Selengkapnya

    Infinix Hot 60 Pro+ hadir dengan jargon “performa sadis” dan merupakan salah satu HP layar lengkung tertipis di dunia dengan ketebalan 5.9 mm. Ditenagai chipset MediaTek Helio G200, ponsel ini hadir dengan pilihan RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB atau 256 GB.

    Layarnya adalah AMOLED 1.5K berukuran 6,78 inci yang mendukung refresh rate 144 Hz dan kecerahan puncak hingga 4500 nits. Sektor kamera mengandalkan sensor tunggal SONY IMX882 50 MP di belakang, didukung baterai 5160 mAh dengan fast charging 45W. Fitur premium seperti NFC, stereo speaker JBL, dan pemindai sidik jari dalam layar turut melengkapi perangkat ini.

    Layar: 6,78 inci AMOLED 1.5K, 144Hz refresh rate, kecerahan puncak 4500 nits

    Chipset: MediaTek Helio G200

    RAM/ROM: 8GB/128GB atau 8GB/256GB

    Kamera: Belakang SONY IMX882 50MP

    Baterai: 5160 mAh dengan fast charging 45W

    Fitur Lain: NFC, stereo speaker JBL, pemindai sidik jari dalam layar, ketebalan 5.9 mm

    Harga (Desember 2025): Mulai dari Rp 2.549.000 (8GB/128GB) hingga Rp 2.799.000 (8GB/256GB)

    Infinix Note 40 Pro 5G

    Perbesar

    Infinix Note 40 Pro 5G yang resmi meluncur untuk pasar Indonesia. (Dok: Infinix Indonesia)… Selengkapnya

    Infinix Note 40 Pro 5G menawarkan desain layar lengkung yang indah dan performa yang oke untuk keseharian. Dilengkapi chipset MediaTek Dimensity 7020, ponsel ini memberikan kinerja yang responsif untuk berbagai aplikasi.

    Layar AMOLED 6,78 inci memberikan pengalaman visual yang imersif, sementara kamera utama 108 MP dengan OIS menjamin hasil foto yang tajam dan stabil. Baterai 5000 mAh dengan fast charging 45W dan wireless charging 20W menambah kenyamanan pengguna.

    Layar: 6,78 inci AMOLED, desain layar lengkung

    Chipset: MediaTek Dimensity 7020

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: Utama 108 MP dengan OIS

    Baterai: 5000 mAh dengan fast charging 45W dan wireless charging 20W

    Harga (Desember 2025): Rp 2.799.000 (8GB/256GB)
    Pilihan Infinix Terbaik di Harga Rp 3 Jutaan

    Di segmen Rp 3 jutaan, Infinix menghadirkan perangkat dengan performa lebih bertenaga dan fitur lebih canggih. HP Infinix di rentang harga ini cocok untuk gaming dan fotografi yang lebih serius, memberikan pengalaman premium dengan harga terjangkau.

    Infinix GT 30 Pro

     

    Perbesar

    Infinix GT 30 Pro (Foto: Infinix Indonesia)… Selengkapnya

    Infinix GT 30 Pro adalah pilihan utama bagi pecinta gaming dengan performa kencang di kelas menengah. Mengusung chipset Dimensity 8350 Ultimate, ponsel ini menghadirkan performa luar biasa untuk menjalankan game berat.

    Layarnya berukuran 6,78 inci dengan panel AMOLED 1.5K dan refresh rate 144Hz, menjamin tampilan mulus untuk aktivitas gaming dan multimedia. Ditenagai baterai 5500 mAh, ponsel ini mendukung pengisian daya super cepat 120W kabel dan 50W nirkabel, menjadikannya salah satu HP tercepat dalam pengisian di kelasnya.

    Layar: 6,78 inci AMOLED 1.5K, 144Hz refresh rate, 1600 nits kecerahan puncak

    Chipset: MediaTek Dimensity 8350 Ultimate

    RAM/ROM: 8GB/256GB atau 12GB/512GB

    Kamera: Belakang 108MP OIS + 8MP ultrawide + 2MP depth, Depan 13MP

    Baterai: 5500 mAh dengan fast charging 120W kabel dan 50W nirkabel

    Fitur Lain: Desain futuristik Cyber Mecha dengan lampu RGB, fitur gaming lengkap, sistem pendingin canggih, tombol trigger L1/R1

    Harga (Desember 2025): Sekitar Rp 3.609.000 (8GB/256GB) hingga Rp 4.399.000 (12GB/512GB)

    Infinix GT 30

     

    Infinix GT 30 menawarkan performa yang mumpuni untuk gaming kasual dengan lancar dan pengalaman multimedia yang memuaskan. Dengan chipset MediaTek Dimensity 7400, ponsel ini siap menghadapi berbagai tugas.

    Layarnya AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144Hz memberikan visual yang tajam dan responsif. Baterai besar 5500 mAh memastikan daya tahan yang lama, sementara kemampuan merekam video hingga resolusi 4K menambah nilai lebih bagi pengguna yang gemar membuat konten.

    Layar: 6,78 inci AMOLED, 144Hz refresh rate

    Chipset: MediaTek Dimensity 7400

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Baterai: 5500 mAh

    Kamera: Mampu merekam video hingga resolusi 4K

    Fitur Lain: GT Shoulder Triggers

    Harga (Desember 2025): Rp 3.399.000 (8GB/256GB)

    Infinix Note 50 Pro

     

    Perbesar

    Infinix Note 50 Pro… Selengkapnya

    Puncak seri Note, Infinix Note 50 Pro, menawarkan spesifikasi yang impresif dengan dukungan pengisian daya super cepat. Layar AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144 Hz dibalut bodi metal ArmorAlloy™ yang tangguh dan sertifikasi IP54.

    Chipset MediaTek Helio G100 Ultimate dipadukan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB, menjamin performa yang mulus. Kamera utamanya 50 MP dengan OIS dan didampingi lensa ultrawide 8 MP. Yang paling mencolok adalah dukungan pengisian daya super cepat 90W via kabel dan 30W wireless magnetic charging (MagCharge).

    Layar: 6,78 inci AMOLED, 144Hz refresh rate, bodi metal ArmorAlloy™ dengan sertifikasi IP54

    Chipset: MediaTek Helio G100 Ultimate

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Kamera: Utama 50MP OIS, ultrawide 8MP

    Baterai: Mendukung fast charging 90W kabel dan 30W wireless magnetic charging (MagCharge)

    Harga (Desember 2025): Rp 3.079.000 hingga Rp 3.199.000

    Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu Anda menemukan perangkat Infinix yang paling sesuai dengan anggaran dan kebutuhan Anda di tahun 2025 ini.

  • Robot AI Bisa Kung Fu hingga Ngopi Santai, Intip Tampilan Baru Oppo Flagship Store Gandaria City

    Robot AI Bisa Kung Fu hingga Ngopi Santai, Intip Tampilan Baru Oppo Flagship Store Gandaria City

    Perusahaan berharap, toko ikonik mereka ini tidak lagi sekadar menjadi tempat untuk membeli perangkat baru, tetapi juga dapat dipakai untuk bersantai, bekerja, berkumpul, hingga bereksplorasi teknologi terbaru dalam suasana lebih premium dan inspiratif.

    Saat ditanyakan tentang ide atau inspirasi dari tampilan baru toko Oppo Flagship ini, Jim Zhang, CEO Oppo Indonesia, mengungkap konsep ini muncul dari pengalaman pribadinya.

    “Inspirasi lahirnya konsep baru Oppo Flagship Store Gandaria City ini muncul sekitar tiga tahun lalu, ketika saya datang ke sebuah toko buku di Shenzhen. Memadukan konsep sebuah perpustakaan, kopi, hingga area santai,” kata Jim saat pembukaan toko baru Oppo di Gandaria City.

    Mengusung desain lebih terbuka dan nyaman, store ini dilengkapi area cafe, lounge, spot co-working space, hingga ruang untuk berbagai kegiatan komunitas. 

    Perusahaan juga melengkapi store ini dengan robot AI interaktif mampu menyapa pengunjung, memberikan informasi, hingga menghibur lewat berbagai interaksi cerdas seperti ilmu bela diri kungfu. 

    Selain itu, pengunjung dapat menikmati pengalaman melihat proses 3D printing, mencoba perangkat terbaru, dan mendapatkan layanan after-sales yang lebih nyaman di area service center.

  • Komdigi Tak Kunjung Lolos Uji Kelayakan BSSN, PDN Menganggur 18 Bulan

    Komdigi Tak Kunjung Lolos Uji Kelayakan BSSN, PDN Menganggur 18 Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan penilaian pusat data nasional (PDN) oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih berlangsung.

    Proses ini membuat PDN belum dapat beroperasi, dan di sisi lain negara harus terus mengeluarkan uang untuk menaruh data pemerintah di pusat data nasional sementara (PDNS).

    Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital, Mira Tayyiba mengatakan perkembangan PDN saat ini masih dalam penilaian oleh BSSN. Terdapat beberapa hal yang harus diperiksa BSSN sebelum PDN dinyatakan siap untuk beroperasi.

    “Untuk PDN doakanlah. Kami sudah siap tetapi kan masih dinilai sama BSSN. [kenapa lama?] Ya kan ada remedial segala sudah kayak orang ujian,” kata Mira kepada Bisnis, dikutip Minggu (14/12/2025).

    Diketahui dengan pernyataan Mira, maka proses penilaian kelayakan PDN di Cikarang oleh BSSN sudah berjalan lebih dari 1 tahun. Belum diketahui penyebab proses penilaian berjalan sangat panjang.

    Sekadar informasi, PDN adalah fasilitas pusat data pemerintah untuk menempatkan, menyimpan, mengolah, dan memulihkan data instansi pusat dan daerah secara terpusat dan saling terhubung, sebagai tulang punggung Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan layanan government cloud. 

    Nilai investasi pembangunan PDN tahap pertama di Cikarang sekitar Rp2 triliun – Rp2,7 triliun, yang dibiayai kombinasi pendanaan pemerintah Prancis dan APBN.  BSSN mulai intens memeriksa dan menginvestigasi PDN/PDNS sejak insiden gangguan dan serangan ransomware yang terjadi pada 20 Juni 2024, dengan jejak aktivitas berbahaya yang terpantau sejak 17 Juni 2024.

    Sementara itu pada Juli 2025, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan telah menyelesaikan proses uji kelaikan keamanan Pusat Data Nasional (PDN) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.  Hasil dari uji tersebut telah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk ditindaklanjuti sebelum PDN mulai dioperasikan.

    Juru Bicara BSSN, Arif Rahman Hakim mengatakan lembaganya telah menjalankan tugas sesuai kewenangan untuk melakukan pengujian aspek keamanan PDN. 

    “Sesuai dengan tugas dan fungsi, BSSN telah melaksanakan proses uji kelaikan keamanan PDN-1, serta menyampaikan hasilnya yang mencakup rekomendasi aspek keamanan PDN-1 kepada Komdigi,” kata Arif kepada Bisnis pada Kamis (10/7/2025).

    Berdasarkan hasil tersebut, sambungnya, Komdigi sedang menindaklanjuti untuk melaksanakan pemenuhan rekomendasi hasil uji kelaikan keamanan. Selain itu, dia menekankan proses operasionalisasi PDN sepenuhnya menjadi kewenangan Komdigi. “Adapun perihal kapan PDN akan dioperasikan sepenuhnya ditentukan oleh Komdigi,” ujarnya

  • Daftar HP Rp 2 Jutaan yang Asik Buat Mabar atau Gaming, Berikut Daftarnya

    Daftar HP Rp 2 Jutaan yang Asik Buat Mabar atau Gaming, Berikut Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap mobile gaming, membuat kebutuhan akan HP bertenaga tak lagi terbatas pada kelas premium.

    Kini, pasar ponsel kelas menengah kembali diramaikan oleh deretan HP Rp 2 jutaan yang menawarkan performa kencang yang menjadi arena persaingan yang sengit, dengan berbagai merek menghadirkan perangkat yang dibekali dapur pacu gesit, layar mulus ber-refresh rate tinggi, hingga baterai besar yang siap menemani sesi mabar berjam-jam.

    Konsumen pun dimanjakan oleh hadirnya pilihan smartphone yang tak hanya menawarkan performa stabil untuk bermain game populer, tetapi juga tetap ramah di kantong.

    Berikut deretan Hp 2 jutaan yang asik buat mabar atau gaming, yang dirangkum Tekno Liputan6.com, Senin (15/12/2025).

    Nubia Neo 2 5G

    HP gaming terjangkau di Indonesia, Nubia Neo 2 5G. HP ini menawarkan pengalaman gaming lancar di kelas harga Rp 2 jutaan.

    Salah satu fitur unggulan Nubia Neo 2 5G yang tak dimiliki oleh ponsel lain di harga sekelas, yaitu Dual Gaming Shoulder Triggers. Fitur ini meningkatkan pengalaman pengguna dengan respons yang cepat dan kontrol yang presisi.

    Agar pengalaman main game lebih terpersonalisasi, pengguna bisa pemetaan khusus untuk shoulder button berdasarkan preferensi untuk masing-masing game.

    Layar HP ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman gaming yang mulus, berkat refresh rate 120Hz.

    Selain mulus, layar dari Nubia Neo 2 5G juga tajam dan bening, dengan resolusi FHD+ 6,72 inci untuk menikmati visual game yang imersif dan detail tajam.

    Untuk menjalankan berbagai judul game Android populer, Nubia Neo 2 5G ditenagai Unisoc T820 5G dengan proses fabrikasi 6nm untuk memberikan kinerja tinggi dengan konsumsi daya rendah.

    Performa perangkat ini semakin ditingkatkan dengan RAM Dinamis hingga 20GB (8GB+12GB), yang mendukung teknologi memory fusion sehingga multitasking menjadi lebih lancar.

    Selain itu, perangkat ini memiliki kapasitas memori flash internal yang besar yaitu 256GB dengan transfer data yang lebih cepat dan kemampuan multitasking.

    Supaya bisa diajak mabar terus-menerus, Nubia Neo 2 5G dilengkapi baterai besar 6000mAh. Kalaupun baterai HP ini sudah mau habis, terdapat fitur fast-charging 33W.

    Jika kehabisan baterai dalam kondisi genting, teknologi fast-charging itu dapat mengisi ulang baterai dengan cepat. Nubia mengklaim teknologi ini bisa mengisi daya perangkat mencapai 50 persen hanya dalam waktu 30 menit.

    Selain itu, pengguna dapat mengaktifkan bypass charging, yakni ponsel dapat diaktifkan dengan kabel pengisi daya tanpa perlu mengisi daya baterai. Jadi, dapat mengurangi panas yang dihasilkan.

    Harga Nubia Neo 2 5G, kamu bisa bawa pulang HP ini dengan harga Rp2.999.000. 

     

  • Bukan Ceramah, Ini Cara Apple Developer Academy Mendidik Mahasiswa di Indonesia

    Bukan Ceramah, Ini Cara Apple Developer Academy Mendidik Mahasiswa di Indonesia

    Liputan6.com, Bali – Apple Developer Academy baru saja meluluskan sekitar 500 siswa mereka di Batam, Surabaya, Jakarta, dan Bali. Dalam acara tersebut, Apple menjelaskan bagaimana inovasi di dunia pendidikan tidak selalu lahir dari teknologi terbaru.

    Disebutkan, fondasi terpenting di Apple Developer Academy terletak pada metode belajar yang disebut challenge-based learning. Di akademi, siswa langsung hadapkan pada tantangan nyata tanpa panduan langkah demi langkah.

    “Di Apple Developer Academy, mahasiswa tidak datang ke kelas hanya untuk mendengar dosen ceramah,” Lisa Jackson, Vice President, Environment, Policy, and Social Initiative Apple usai menyampaikan keynote di wisuda Apple Developer Academy 2025 di Bali, baru-baru ini.

    Lewat pendekatan ini, mahasiswa tidak duduk pasif mendengarkan ceramah. Sejak hari pertama, mereka langsung dihadapkan pada tantangan nyata tanpa panduan langkah demi langkah.

    Ia menjelaskan, “kamu mungkin tidak tahu harus mulai dari mana. Dunia ada di luar sana, buka internet, tanya teman-teman kamu, cari tahu sendiri.”

    Dengan masuknya teknologi AI justru memperkuat pendekatan tersebut. Hambatan teknis seperti coding kini jauh berkurang berkat bantuan AI. Mahasiswa bisa bekerja lebih cepat menuju tahap berpikir mendalam dan pengambilan keputusan.

    Lisa menekankan, kehadiran AI malah membuat proses belajar semakin dalam. Jika sebelumnya coding jadi penghalang bagi sebagian orang, AI kini dapat membantu mahasiswa melompati hambatan teknis.

    “Bila dulu coding terasa seperti penghambat, sekarang bisa banyak dibantu dengan AI. Jadi mahasiswa bisa melangkah lebih jauh dan berpikir lebih dalam,” ujarnya. “Teknologi akan terus berubah. Yang kami bangun di akademi adalah cara berpikir dan membuat siswa tetap relevan di masa depan.”

    Challenge-based learning juga menjadi alasan kenapa Apple Developer Academy selalu adaptif. Ketika muncul teknologi baru, termasuk AI, perusahaan tidak memperlakukannya sebagai hambatan. Tantangan tersebut langsung dijadikan bagian dari proses belajar.

    Bagi perusahaan berbasis di Cupertino tersebut, pendidikan relevan bukan soal mengejar tren teknologi. Pendidikan harus membentuk pola pikir siap menghadapi perubahan apa pun.

    Melalui challenge-based learning, Apple Developer Academy berupaya menyiapkan generasi developer tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga matang dalam cara berpikir dan mengambil keputusan.

  • Tak Cuma Ranah Digital, Kecerdasan Buatan akan Merambah Dunia Fisik

    Tak Cuma Ranah Digital, Kecerdasan Buatan akan Merambah Dunia Fisik

    Liputan6.com, Jakarta – Perkembangan otomatisasi dan teknologi industri di Asia Tenggara diperkirakan akan melaju pesat menjelang tahun 2026, ditandai dengan pergeseran besar dalam cara teknologi kecerdasan buatan (AI) beroperasi.

    Para pemimpin teknologi di Analog Devices, Inc. (ADI) memprediksi bahwa pada tahun tersebut, AI tidak lagi hanya eksis di ranah digital, melainkan akan mulai beroperasi langsung di dunia fisik, membentuk ulang desain robotika, perangkat konsumen, dan sistem otonom di lini produksi.

    Dengan nilai pasar smart manufacturing yang mencapai USD 13,4 miliar pada 2024, kebutuhan akan sistem yang mampu membaca dan beradaptasi terhadap kondisi nyata di lapangan menjadi semakin krusial.

    Menurut VP of Edge AI and Robotics ADI, Paul Golding, tahun 2026 akan menandai lahirnya Physical Intelligence yaitu model AI yang mampu belajar dari fenomena fisik dunia nyata seperti getaran, suara, magnetik, dan gerakan.

    “Berbeda dari generasi sebelumnya yang sangat bergantung pada pusat data, model baru ini diperkirakan akan berpindah ke perangkat edge,” ujar Golding dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

    Komputasi yang dilakukan langsung pada perangkat atau sensor tanpa perlu mengirim data ke server pusat ini memungkinkan AI mengambil keputusan secara lokal dan menyesuaikan respons berdasarkan kondisi fisik di sekitarnya.

    Kemampuan belajar cepat dari sedikit contoh data ini membuka peluang bagi sistem industri, seperti robot pabrik, untuk menangani hambatan tak terduga secara mandiri.

    Golding juga memperkirakan peningkatan penggunaan hybrid world models yang memadukan penalaran matematis dan fisik dengan data sensor terfusi. Dengan pendekatan ini, AI tidak hanya memetakan dunia, tetapi juga berpartisipasi, berinteraksi, dan belajar dari pengalamannya sendiri. 

     

     

  • Sengkarut Industri Telekomunikasi di Badung, Jantung Pariwisata Bali

    Sengkarut Industri Telekomunikasi di Badung, Jantung Pariwisata Bali

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabupaten Badung, yang merupakan jantung pariwisata di Bali, dihadapkan pada kualitas internet yang tidak merata imbas kebijakan eksklusivitas yang diberikan pemerintah kabupaten kepada pada salah satu provider menara. 

    Pada 2007 Pemkab Bandung menjalin perjanjian eksklusif dengan PT Bali Towerindo Sentra Tbk. terkait penggelaran infrastruktur menara di Badung.

    Perjanjian tersebut tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penataan, Pembangunan, dan Pengoperasian Menara Telekomunikasi Terpadu di Kabupaten Badung.

    Salah satu inti dari perjanjian yang akan berakhir pada 2027 itu adalah pembangunan menara telekomunikasi di Badung hanya boleh digelar oleh Bali Tower, dengan alasan menjaga estetika. 

    Bali Tower diberi hak eksklusif untuk membangun 49 menara telekomunikasi di titik yang telah ditentukan Pemkab. 

    Selain menjalin kerja sama eksklusif, Pemkab Badung juga melakukan pembokaran terhadap puluhan menara telekomunikasi pada 2023 yang berdampak pada kerugian di pihak pelaku usaha dan masyarakat. 

    Manager OM & Deployment Balinusra Mitratel Andi Baspian Yasma mengatakan akibat pembongkaran menara tersebut kualitas internet di Badung melemah dan tidak merata. 

    Kecepatan internet di sejumlah titik yang ditertibkan, kecepatan internetnya lebih rendah dibandingkan wilayah Badung lainnya.

    Operator seluler terpaksa menggunakan menara milik Balik Tower sebagai satu-satunya perusahaan menara yang diperbolehkan membangun menara telekomunikasi, yang berdampak pada penurunan kualitas internet. 

    Kondisi ini bertentangan dengan misi dan visi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang tengah fokus meningkatkan kualitas internet Indonesia agar dapat bersaingan dan keluar dari peringkat terbawah di Asia Tenggara. 

    “Beberapa lokasi yang dibongkar sinyalnya down karena mereka tidak ada pilihan. Pembongkaran terjadi karena sesuai perjanjian dengan Bali tower dengan Pemkab,” kata Andi kepada Bisnis, Minggu (14/12/2025). 

    Andi memaparkan data hasil pengujian kualitas sinyal menggunakan aplikasi G-Nextrack Lite di lapangan. 

    Indikator yang digunakan Andi adalah RSRP (Reference Signal Received Power) atau besar daya rata-rata dari Reference Signal (sinyal referensi) yang diterima oleh perangkat pengguna.

    Satuan yang digunakan dBm (desibel-miliwatt). Nilai 60 s/d -90 dBm masuk dalam kategori biru hingga merah yang berarti bagus dan bagus sekali. Sementara itu di atas 90db masuk kategori warna ungu hingga abu-abu (-120 dst) yang berarti buruk hingga buruk sekali. 

    Dari perhitungan terungkap bahwa kekuatan sinyal Telkomsel dan Indosat berada di kisaran 101 dB. Sementara batas minimal kondisi sinyal yang baik berada di 0-90 dB. XL tercatat di 101 dB, dan Indosat mencapai 106 dB. Bahkan, beberapa titik di Badung kini menjadi wilayah dengan kekuatan sinyal paling rendah dibandingkan kabupaten lain.

    Beberapa titik dengan kualitas sinyal rendah di Badung antara lain kawasan Jalan Raya Smart, Desa Canggu, yang didominasi vila dan pusat hiburan; Jalan Panganyutan, Desa Buduk, kawasan permukiman dengan kekuatan sinyal XL 98 dB, Indosat 97 dB, dan Telkomsel 105 dB; serta Jalan Raya Sibang Kaja, Abiansemal, dengan kekuatan sinyal XL 104 dB dan Telkomsel 100 dB.

    Adapun jika dibandingkan dengan di Jalan Griya Tuban, Kuta, kualitas internet Telkomsel sangat jaun dan dapat menyentuh 77 dB, yang berarti kualitas internet baik. 

    “Di beberapa titik masih terjadi penurunan kualitas. Walaupun operator sudah berusaha mencoba memaksimalkan dan memperluas coverage BTS dari menara yang terdekat,” kata Andi. 

    Ilustrassi kota Canggu, Bali

    Andi menduga penurunan kualitas internet ada sangkut pautnya dengan hak eksklusivitas yang diberikan kepada Bali Tower. 

    Dia khawatir hak eksklusivitas tersebut akan diperpanjang 20 tahun atau hingga 2047 sesuai dengan gugatan yang diajukan oleh Bali Tower kepada Pemkab Badung dengan alasan wanprestasi.  

    Investasi Terdampak

    Sementara itu, Regional Manager Balinusra PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Anandayu Ega Hardianto mengatakan, kontrak antara Bali Tower dan Pemerintah Kabupaten Badung menyulitkan pelaku usaha infrastruktur telekomunikasi lain untuk berbisnis di wilayah tersebut. 

    Perusahaan telekomunikasi yang awalnya ingin berinvestasi dan menggelar layanan di Badung mengurungkan niatnya karena tidak memiliki pilihan. 

    Dia juga mengaku mengalami pembongkaran menara sebanyak dua titik di Batu Bolong dan Nusa Dua tahun ini, serta sejumlah lokasi lain dalam beberapa tahun terakhir. 

    “Perusahaan telekomunikasi tidak leluasa karena adanya monopoli sehingga mungkin ada penetapan satu harga gitu kalau ada pemain kan bisa melakukan apa ya penawaran harga terbaiklah gitu,” kata Ega. 

    Mengenai pembongkaran pada 2023 yang dampaknya terasa hingga saat ini, kata Ega, awalnya TBIG sempat memiliki nota kesepahaman (MoU) pembangunan menara di Badung terkait program smart city yang berakhir pada 2022. 

    Setelah MoU berakhir, pemerintah daerah melakukan penertiban karena dasar hukum kerja sama dinilai tidak ada lagi.

    TBIG mencatat terdapat beberapa menara di Batu Bolong dan Nusa Dua yang dibongkar tahun ini, 2 tahun lalu menara TBIG juga mengalami pembongkaran. 

    Adapun Mitratel mencatat sebanyak puluhan menara dibongkar. Pembongkaran ini melemahkan sinyal internet. Pasalnya, ketika menara dibongkar, sinyal internet dengan radius 500 meter hingga di atas 1 kilometer akan hilang, kecuali operator seluler langsung berpindah ke Bali Tower atau menutup bolongnya titik tersebut dengan BTS yang terdapat di dekatnya. 

    Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Puspa Negara menjelaskan asal muasal Bali Tower mendapat kontrak eksklusif. 

    Bali Towerindo diberikan kontrak oleh Pemkab karena mempertimbangkan posisi Badung sebagai destinasi pariwisata internasional. 

    Pemerintah daerah menekankan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi harus memperhatikan tiga prinsip utama, yaitu tidak boleh merusak bentang alam, estetika kawasan, maupun nilai budaya setempat.

    Menara di Bali yang telah padat perangkat BTS

    Aturan tersebut kemudian diterapkan dengan pembatasan 49 titik menara telekomunikasi terpadu yang lokasinya harus ditetapkan bersama. Bali Tower dipilih untuk membangun menara dengan kontrak selama 20 tahun. 

    Saat itu jumlah penyedia layanan masih terbatas dan pembangunan menara terpadu dinilai relatif dapat mengurangi gangguan terhadap bentang alam. Hanya saja pelaksanaannya berada di bawah eksekutif.

    Puspa mengatakan, DPRD Badung juga memahami adanya isu terkait perpanjangan kerja sama yang akan berakhir pada 2027. 

    DPRD belum mendapat informasi mengenai rencana perpanjangan kontrak hingga 20 tahun. Dia memastikan seluruh MoU akan melibatkan DPRD.

    “Hingga kini DPRD mengaku belum menerima informasi resmi terkait rencana perpanjangan tersebut,” kata Puspa.

    Puspa menegaskan DPRD terbuka terhadap perkembangan teknologi telekomunikasi. Apalagi dukungan infrastruktur teknologi komunikasi bagian dari pengembangan pariwista Bali, khususnya Kabupaten Badung.

    Kebutuhan jaringan digital yang lebih baik sangat dibutuhkan, seiring berkembangnya aktivitas work from home, bisnis digital, dan sektor pariwisata.

    “Sebagai daerah dengan lebih dari 3.100 akomodasi dan sekitar 4.444 restoran, Badung memiliki kebutuhan infrastruktur telekomunikasi tertinggi di Bali. Dengan kunjungan sekitar 6,8 juta wisatawan mancanegara dan 10 juta wisatawan domestik, kebutuhan infrastruktur telekomunikasi menjadi kebutuhan mutlak,” kata Puspa.

    Sementara itu untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Badung telah dilakukan tetapi Pemkab menolak hadir. Nasib hak eksklusif Bali Tower.

  • Apple Developer Academy Indonesia Luluskan 500 Siswa, Ini Harapan Jangka Panjang Apple

    Apple Developer Academy Indonesia Luluskan 500 Siswa, Ini Harapan Jangka Panjang Apple

    Liputan6.com, Jakarta – Dengan lebih dari 5000 siswa Apple Developer Academy yang lulus sejak tahun 2018, Apple yakin terhadap masa depan lulusan 500 siswa dari Batam, Surabaya, Jakarta, dan Bali di tahun ini.

    Perusahaan berbasis di Cupertino tersebut menilai, para siswa akademi di Indonesia mampu terus membawa dampak positif melampaui ruang kelas.

    Dalam sesi wisuda Apple Developer Academy 2025 di Bali, Lisa Jackson, selaku Vice President, Environment, Policy, and Social Initiative Apple, mengungkap rasa optimismenya terhadap para lulusan akademi.

    Sejak didirikan di Tangerang, para siswa menunjukkan bukti dan mampu memberi kontribusi nyata bagi komuntas lokal, ekosistem teknologi, hingga komunitas pengembang secara luas.

    “Kami tidak sekadar berharap. Kami sudah melihat sendiri dampaknya selama bertahun-tahun. Apple Developer Academy selalu membawa manfaat bagi komunitas, bagi ekosistem developer, dan juga Apple,” Lisa memaparkan.

    Perusahaan mencatat, banyak lulusan dari akademi mampu berkembang menjadi pengembang andalan hingga sampai memberanikan diri untuk merintis usaha sendiri. Sementara itu, sebagian berlanjut menjadi rekan kerja dihargai di berbagai proyek dan ekosistem Apple.

    Menurut Lisa, hubungan itu menunjukkan akademi bukan sekadar program pendidikan jangka pendek. Tapi bagian dari perjalanan karier para lulusan dan ekosistem teknologi di Indonesia.

    “Kami telah melihat lulusan akademi menjadi developer favorit Apple, ada juga akhirnya bekerja bersama kami. Itu selalu menjadi hal membanggakan,” ujar Lisa. Kehadiran Apple Developer Academy di berbagai kota dianggap sebagai fondasi penting untuk menumbuhkan talenta digital lokal mampu bersaing secara global.

    Ia juga menyinggung pengalaman berada di kelas angkatan pertama akademi. Momen tersebut selalu terasa istimewa. “Akan ada naik dan turun. Itu bagian dari proses belajar dan kehidupan. Terpenting, siswa sekarang puna peluang besar di depan mereka.”

    Lewat Apple Developer Academy di Indonesia, perusahaan berharap ekosistem developer lokal terus berkembang. Bagi Apple, keberhasilan akademi di Indonesia bukan diukur dari satu angkatan.

    Akan tetapi, dilihat bagaimana pertumbuhan jangka panjang, dampak bagi komunitas, dan kontribusi lulusan di berbagai sektor industri. Perusahaan berharap, akademi ini bisa dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk membangun talenta komunitas, dan masa depan teknologi di Indonesia.

  • Teknologi Informasi: Dari Analog Menuju Digital

    Teknologi Informasi: Dari Analog Menuju Digital

    Empat dekade terakhir menjadi periode yang amat dinamis bagi perkembangan teknologi di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini tak terlepas dari penemuan teknologi komputer dan jaringan telekomunikasi yang mampu mengubah tatanan hidup masyarakat global dalam berinteraksi.

    Perangkat komputer pribadi atau personal computer (PC) menjadi pemandangan yang amat langka di ruang publik pada era 1980-an. Perangkat komputasi ini acapkali ditemukan di perkantoran, bukan di sudut-sudut kafe atau di rumah seperti saat ini.

    Kemunculan perangkat PC kala itu, menjadi titik balik bagi perusahaan teknologi yang kini menjelma sebagai korporasi jumbo. Contohlah Apple Inc. dan Microsoft Corporation yang lahir di era 1970an, tepatnya masing-masing 1 April 1976 dan 4 April 1975. Sistem operasi dari kedua perusahaan ini, menjadi sistem operasi andalan bagi banyak perangkat komputer di seluruh dunia hingga saat ini.

    Meskipun saat ini perangkat komputer telah bertranformasi menjadi lebih ringkas, dengan performa yang jauh lebih cepat ketimbang awal-awal kelahirannya. Bentuknya beraneka ragam, dari laptop, hingga tablet dan ponsel pintar (smartphone) untuk komputasi yang lebih sederhana.

    Di era 1970an, juga menjadi penanda lahirnya jaringan telekomunikasi global. Meskipun, kesuksesan peluncuran teknologi jaringan 1G pertama kali dilakukan oleh Nippon Telegrapgh and Telephone (yang kini dikenal sebagai NTT Inc.) pada 1979.

    Indonesia pun boleh berbangga. Tak berselang lama, telekomunikasi seluler di Indonesia diperkenalkan pada 1984. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi teknologi seluler versi komersial.

    Meskipun, teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah nordic mobile telephone (NMT) dari Eropa dan advanced mobile phone system (AMPS) yang merupakan sistem analog.

    Pada 1995, teknologi generasi pertama extended time division multiple access (E-TDMA) diluncurkan oleh operator Ratelindo meski hanya tersedia di beberapa wilayah di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    Jaringan telekomunikasi seluler, berteknologi 1G berkembang menjadi 2G pada 1990an. Sementara, teknologi 3G hadir di era 2000an. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi 4G dan 5G pada dua dekade selanjutnya. Kini, opsi 6G tengah dikaji oleh pemain telekomunikasi di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

    Sementara itu, era 1970an juga menjadi momentum Indonesia sebagai salah satu negara pionir yang mengoperasikan satelit telekomunikasi geostasioner.

    Pada 8 Juli 1976 Pukul 07.31 waktu Florida, Amerika Serikat, atau 9 Juli 1976 Pukul 06.31 WIB, Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa bertolak dari landasan Cape Caneveral.

    Satelit generasi pertama dengan nama Palapa A1 menjadikan Indonesia sebagai negara keempat di dunia yang memiliki satelit tersendiri. Tak berselang lama, satelit cadangan Palapa A2 diluncurkan pada 18 Juni 1983.

    Aksi Indonesia tak berhenti disitu, satelit seri B, C, dan D diluncurkan sepanjang 1990an hingga 2000an. Sebelum akhirnya berganti ke teknologi yang lebih mumpuni untuk menghantarkan kebutuhan internet menyusul booming teknologi digital di Bumi Pertiwi, lewat seri Satria.

    Satelit Satria-1 yang hadir pada 2023, dirancang untuk memperkuat akses internet nasional, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar, serta fasilitas publik.

    Satelit multifungsi ini menjadi satelit pertama di Indoneisa yang menggunakan teknologi very high thoruhput satellite (VHS) dengan kapaistas transmisi hingga 150 Gbps. Lewat teknologi ini, menjadikan satelit multifungsi ini yang terbesar di Asia dan nomor 5 di dunia. Satelit ini pun memiliki daya tahan operasional 15 tahun, lebih lama ketimbang satelit palapa yang hanya 7 tahun.

    Namun, pembukaan zona orbit bumi rendah atau low earth orbit (LEO) mengubah pendekatan teknologi persatelitan global, termasuk di Indonesia.
    Zona LEO sejatinya dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan internet berbiaya rendah menyusul biaya investasi yang tak semahal satelit geostasioner alias geostationary orbit (GEO).

    Meskipun, zona LEO belum banyak dilirik oleh pemain satelit di Indonesia menyusul kehadiran pemain global seperti Starlink yang kini memeroleh sorotan. Akan tetapi, kedua satelit ini, baik LEO maupun GEO amat dibutuhkan Indonesia ke depannya.

    Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward memandang bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan tentu saja memerlukan satelit sebagai salah satu solusi konektivitas.

    “Tentu saja harus ada satelit GEO maupun LEO, dan HAPS [high-altitude pseudo-satellites] ke depannya,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (2/12).

    Hal ini, imbuhnya, tak terlepas apabila Indonesia ke depan akan mengembangkan teknologi jaringan 6D yang membutuhkan badwidth besar.

    “Selain penggunaan backbone optik, dapat juga menggunakan satelit,” ujarnya.

    Memang, selain pembangunan base tranceiver station (BTS) di seluruh penjuru negeri untuk pemerataan internet, pemerintah juga mengimbangi dengan pembangunan jaringan tetap pita lebar Indonesia berbasis serat optik sebagai tulang punggung atau backbone lewat proyek Palapa Ring.

    Selain untuk pemerataan internet, pembangunan Palapa Ring juga diharapkan dapat menyukseskan transformasi digital Indonesia.
    Bahkan, Ian memandang bahwa pengembangan backbone optik yang open access menjadi salah satu yang mencolok dalam industri telekomunikasi Indonesia sepanjang 4 dekade terakhir.

    “Selain itu, [perkembangan yang mencolok adalah] resource sharing yang sesuai dengan gulasi. Regulasi industri telekomunikasi yang berdasarkan bisnis yang ada dan ke depan,” katanya.

    Apalagi, imbuhnya, industri telekomunikasi telah memberikan dampak sekitar 1 digit terhadap APBN yang menjadikannya penggerak perekonomian nasional.

    SATELIT GENGGAMAN

    Kini, teknologi satelit yang dapat langsung terhubung ke ponsel alias direct-to-device (D2D) tengah dikaji.

    Hal tersebut dibenarkan oleh Dirjen Infrastruktur Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Wayan Toni Supriyanto.

    “Itu baru kajian yang akan kami bawa nanti ke ITU [International Telecomunication Union],” katanya pada awal November.

    Menurutnya kajian itu akan melibatkan penggunaan frekuensi 2,1 GHz dan teknologi non-terrestrial network (NTN). Saat ini, imbuhnya, pihaknya masih menampung berbagai masukan dari pemangku kepentingan.

    Pada medio Oktober, Komdigi memang telah mengundang partisipasi publik dalam konsultasi atas Kajian Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz.

    Adapun, teknologi NTN-D2D memungkinkan perangkat seluler terhubung langsung ke satelit tanpa menara BTS, sedangkan A2G memungkinkan komunikasi langsung antara pesawat dengan jaringan darat.

    Kedua teknologi ini dinilai sebagai solusi strategis untuk memperluas jangkauan layanan digital di wilayah terpencil, perbatasan, perairan, dan jalur udara Indonesia.

    Kajian ini menjadi bagian dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital 2025—2029 yang mendukung sasaran RPJMN 2025—2029.

    Pemanfaatan pita 2 GHz untuk NTN-D2D dan A2G diharapkan dapat memperkuat konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital sesuai visi Indonesia Emas 2045.

    Apabila terealisasi, teknologi NTN-D2D yang sedang dikaji ini memiliki prinsip kerja serupa dengan Starlink Direct-to-Cell, yang memungkinkan ponsel terhubung langsung ke satelit tanpa memerlukan perangkat tambahan.