Jenis Media: Tekno

  • PBB Ungkap “Petaka” di Asia, RI Jadi Sorotan

    PBB Ungkap “Petaka” di Asia, RI Jadi Sorotan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sempat memberikan mendapatkan peringatan khusus kepada sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Peringatan itu secara spesifik berkaitan dengan ‘petaka’ yang mengancam wilayah Asia, dipicu fenomena perubahan iklim.

    Adapun laporan lembaga PBB, Badan Meteorologi Dunia (WMO), yang bertajuk State of the Climate in Asia 2023, menganalisa bencana yang terjadi di 2023 dan polanya di masa depan. Laporan itu menyampaikan ada laju percepatan indikator perubahan iklim utama seperti suhu permukaan, pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut.

    Asia dinilai masih menjadi wilayah yang paling banyak dilanda masalah alam di dunia akibat cuaca dan iklim. Benua ini mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global dengan tren meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

    “Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Senin (27/1/2025).

    WMO mencatat, banyak negara di Asia mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada tahun 2023, bersamaan dengan kondisi ekstrim, mulai dari kekeringan dan gelombang panas hingga banjir dan badai.

    Perubahan frekuensi iklim dan tingkat keparahan peristiwa tersebut, berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, dan yang terpenting, kehidupan manusia dan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal.

    Pada tahun 2023, total 79 bencana yang terkait dengan bahaya hidrometeorologi dilaporkan di Asia, sebagaimana dilaporkan pula oleh Emergency Events Database. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80% terkait dengan peristiwa banjir dan badai, dengan lebih dari 2.000 korban jiwa dan sembilan juta orang terkena dampak langsung.

    Panas ekstrem juga menjadi laporan lain. Meskipun risiko kesehatan yang ditimbulkan semakin meningkat, penduduk Asia masih beruntung karena tidak ada kematian yang dilaporkan.

    “Sekali lagi, di tahun 2023, negara-negara yang rentan terkena dampak yang tidak proporsional. Sebagai contoh, topan tropis Mocha, topan terkuat di Teluk Benggala dalam satu dekade terakhir, menghantam Bangladesh dan Myanmar,” jelas Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana yang menjadi mitra dalam penyusunan laporan ini.

    “Peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa,” ujarnya.

    Sementara itu, dalam laporan yang sama juga dimuat bagaimana kenaikan permukaan laut dari Januari 1993 hingga Mei 2023. State of the Climate in Asia 2023 juga memberikan data indikasi kenaikan air laut yang meliputi wilayah Indonesia.

    Tercatat, banyak area mengindikasikan Global Mean Sea Level (GMSL) di atas rata-rata global yakni 3,4 atau ± 0,33 mm per tahun. Indonesia sendiri berada di wilayah berwarna kuning yang mengindikasikan peringatan.

    Sebelumnya, kajian proyeksi USAID di 2016), menyebutkan kenaikan air laut akan menenggelamkan 2.000 pulau kecil pada tahun 2050. Ini berarti terdapat 42 juta penduduk berisiko kehilangan tempat tinggalnya.

    Untuk itu, laporan ini sebaiknya jadi bahan renungan bagi semua pihak untuk terus menjaga lingkungan demi meredam dampak perubahan iklim yang kian parah.

    (mkh/mkh)

  • Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Dokter Jerman Jadi Terkenal Gara-Gara Bongkar Praktik Dukun RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada masa lalu, saat pengetahuan kedokteran belum berkembang, masyarakat kerap pergi menemui dukun untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Tidak seperti saat ini, praktik dukun dipandang sebagai praktik klenik karena tidak teruji secara sains, khususnya di kota-kota besar. 

    Dalam praktiknya, dukun bakal mengucapkan berbagai mantra dan memberi pasien obat-obatan herbal. Praktik seperti ini rupanya berhasil menarik perhatian dokter asal Jerman, Friedrich August Carl, yang pada 1823 ditugaskan Departemen Kesehatan Hindia Belanda untuk menjadi dokter di Semarang.

    Saat bertugas pertama kali, ternyata dia heran kalau orang, baik itu warga lokal atau orang Eropa sekalipun, lebih mempercayai dukun untuk mengatasi masalah kesehatan. Dan, menariknya mereka justru banyak yang sehat kembali usai datang ke dukun.

    Tentu saja, Carl bertanya-tanya: kenapa bisa berhasil, padahal pengobatannya tak sesuai ilmu kedokteran yang dia pelajari. Toh, di Hindia Belanda minim obat-obatan modern, tak seperti di Eropa.

    Pertanyaan seperti ini sebenarnya dipikirkan juga oleh banyak dokter Eropa lainnya. Bahkan, sudah sejak lama dokter Eropa merasa tersaingi oleh dukun. Menurut Hans Pols dalam Merawat Bangsa (2018) ketersaingan ini muncul karena persoalan akses pengobatan.

    Biasanya dokter hanya ada di perkotaan, jauh dari tempat tinggal mayoritas warga yang berada di perdesaan. Selain itu, biaya dokter pun lebih mahal. Belum lagi, warga juga masih diselimuti ketakutan ihwal rangkaian pengobatan modern yang masih sangat asing. Dengan pertimbangan tersebut, praktis mayoritas orang lebih memilih berobat ke dukun.

    Namun, Carl yang didasari oleh rasa penasaran teramat besar, berhasil mengamati praktik dukun secara seksama.

    Sebagaimana dipaparkan Hans Pols dalam “European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation” (2008), Carl melihat dukun dalam praktiknya berupaya menebak penyakit berdasarkan gejala, lalu akan memberikan mantra dan obat herbal.

    Bagi Carl, rangkaian pengobatan tersebut bertumpu pada obat herbal. Jadi, mantra-mantra hanya penyerta dan yang menjadi kunci adalah penggunaan obat herbal yang diperoleh dari tanaman lokal.

    Akan tetapi, obat-obatan herbal tersebut hanya didasarkan pada kebiasaan dan pengalaman, bukan berdasarkan wawasan dan pengetahuan, sehingga perlu divalidasi oleh riset ilmiah.

    Atas dasar inilah, Carl juga meneliti obat herbal yang dipakai oleh dukun atau masyarakat umum dengan output riset ilmiah.

    Dokter Jerman tersebut lantas mencari informasi soal obat herbal. Dia banyak bertanya ke masyarakat biasa, pedagang, pasien-pasien, dan istrinya sendiri. Tak cuma itu, dia juga menjadikan diri sendiri dan pasien sebagai objek eksperimen hingga terbukti berhasil.

    Singkat cerita, perjalanan panjang membongkar praktik dukun dan penggunaan obat herbal tersebut membuahkan hasil positif. Dia membukukan semuanya ke dalam karya berjudul Pratische Waarnemingen Over Eenige Javaansche Geneesmiddelen (Pengamatan Praktis Beberapa Obat Jawa).

    Masih mengutip Hans Pols, karya tersebut mencatat seluruh obat-obatan herbal yang ada dan disandingkan dengan obat-obatan modern. Selain itu, dia juga mengkategorisasikan obat-obatan berdasarkan penyakit sesuai ilmu medis modern.

    Keberhasilan Carl lantas membuat banyak dokter di Hindia Belanda menjadikan obat herbal sebagai salah satu pengobatan. Mereka jadi lebih mudah mencarikan solusi pengobatan penyakit modern dengan memakai obat herbal.

    Beranjak dari sini, nama Friedrich August Carl naik daun di akhir abad ke-19. Dia pun tercatat sebagai dokter pertama yang membuat dan mempraktikkan pedoman pengobatan herbal ala Indonesia.

    (mkh/mkh)

  • Begini Curhatan Pengguna TikTok usai Aplikasi Aktif Lagi di AS: Rasanya Ada yang Janggal! – Page 3

    Begini Curhatan Pengguna TikTok usai Aplikasi Aktif Lagi di AS: Rasanya Ada yang Janggal! – Page 3

    Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa ia terbuka bagi Musk, yang merupakan sekutu dekat presiden dan membantu mengawasi inisiatif barunya tentang efisiensi pemerintah, untuk membeli TikTok, jika ia ingin melakukannya.

    Pengguna TikTok, Lisa Cline, mengatakan di Threads milik Meta bahwa ia mengalami masalah saat memposting video ke TikTok yang mengkritik Trump.

    “Saya mencoba memposting ini enam kali ke TikTok dan itu tidak mengizinkan saya karena sensor, semoga berhasil di sini,” kata Cline.

    Video tersebut merujuk pada tanggapan Trump kepada Uskup Episkopal Mariann Edgar Budde, pada kebaktian doa pelantikan di Katedral Nasional Washington, untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang “ketakutan”.

    Pengguna lainnya, Danisha Carter, mengatakan akunnya yang memiliki 2 juta pengikut ditangguhkan secara permanen tak lama setelah TikTok nonaktif. Ia diberitahu bahwa penyebabnya karena “beberapa pelanggaran kebijakan” ketika ia mencoba masuk setelah larangan dicabut.

    “Ini sangat ditargetkan secara politik,” kata Carter, seorang komentator politik dan sosial, yang mengatakan TikTok tidak akan menjelaskan keputusannya, yang katanya final.

    Siaran langsung terakhir Carter menyerukan para eksekutif teknologi kaya atas pengaruh mereka terhadap kampanye presiden Amerika dan bisnis AS.

     

  • Apple Watch Dituding Pakai Kimia Berbahaya, Ini Kata Apple

    Apple Watch Dituding Pakai Kimia Berbahaya, Ini Kata Apple

    Jakarta

    Apple tengah menghadapi gugatan yang diajukan di Distrik Utara California. Gugatan ini mengklaim bahwa tali pada Apple Watch mengandung ‘bahan kimia selamanya’ dalam kadar tinggi yang dikenal sebagai PFAS, yang dapat membahayakan kesehatan bagi manusia.

    Dalam gugatan tersebut, dijelaskan tiga tali jam tangan Apple Watch yang memiliki kandungan PFAS tinggi, yaitu Apple Watch Sport Band, Nike Sport Band, dan Ocean Band.

    Apple menyebut tali jam tangan tersebut terbuat dari fluoroelastomer, akan tetapi gugatan tersebut menuduh bahwa Apple dengan sengaja menyembunyikan keberadaan PFAS, yang terkait dengan efek kesehatan merugikan.

    Gugatan tersebut merupakan hasil dari penelitian baru yang dirilis oleh University of Notre Dame pada bulan Desember. Penelitian tersebut menguji 22 tali jam tangan pelacak kebugaran dan jam tangan pintar dan menemukan 15 di antaranya mengandung PFAS.

    Dari 15 gelang tersebut, sembilan di antaranya memiliki kadar asam perfluoroheksanoat (PFHxA) sangat tinggi. Meskipun penelitian ini tidak menyebutkan nama Apple atau merek lain, penelitian ini menyatakan tingkat PFHxA yang tinggi lebih banyak ditemukan pada gelang jam tangan dengan harga lebih tinggi, atau lebih dari USD 15.

    Menanggapi gugatan tersebut, Apple menegaskan bahwa tali jam tangan tersebut aman untuk dipakai. “Tali jam tangan Apple Watch aman dipakai pengguna. Selain pengujian kami sendiri, kami juga bekerja sama dengan laboratorium independen untuk melakukan pengujian dan analisis yang ketat terhadap bahan yang digunakan dalam produk kami, termasuk tali Apple Watch,” kata Apple dikutip detikINET dari Apple Insider, Sabtu (25/1/2024).

    Apple telah menyadari kontroversi seputar PFAS selama beberapa waktu dan berencana menghentikan penggunaan PFAS pada produknya. Pada November 2022, perusahaan merilis laporan yang membahas penggunaan PFAS dan penelitiannya untuk mengembangkan alternatif yang sesuai.

    Dalam laporan tersebut, perusahaan mencatat bahwa mereka telah menghilangkan dua zat PFAS yang sangat mengkhawatirkan dari produknya, asam perfluorooctanoic (PFOA) dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS), dengan membatasi penggunaannya pada tahun 2010 dan 2013.

    Pada tahun 2021, mereka membatasi penggunaan asam perfluorokarboksilat C9-C14 (PFCA) dan zat-zat terkait, serta asam perfluoroheksanoat (PFHxS) dan zat-zat terkait.

    Namun, mereka mencatat bahwa prosesnya akan memakan waktu. Mereka menunjukkan bahwa perlu menyusun katalog penggunaan PFAS dalam elektronik, dan kemudian mengidentifikasi dan mengembangkan alternatif non-PFAS.

    “Tali jam tangan Apple Watch aman untuk dipakai pengguna. Selain pengujian kami sendiri, kami juga bekerja sama dengan laboratorium independen untuk melakukan pengujian dan analisis yang ketat terhadap bahan yang digunakan dalam produk kami, termasuk tali Apple Watch,” kata Apple.

    “Terakhir, kami perlu memastikan bahwa alternatif non-PFAS tidak menghasilkan substitusi yang disesalkan – di mana alternatif sama berbahayanya, atau bahkan lebih berbahaya daripada PFAS yang digantikan,” imbuh mereka.

    (jsn/jsn)

  • Trump Sebut Keputusan Pembelian TikTok akan Diambil dalam 30 Hari ke Depan

    Trump Sebut Keputusan Pembelian TikTok akan Diambil dalam 30 Hari ke Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan keputusan mengenai masa depan TikTok di AS, yang kemungkinan akan diambil dalam waktu 30 hari ke depan. 

    Melansir dari Reuters, Senin (27/1/2025), Trump sedang bernegosiasi dengan sejumlah pihak terkait potensi pembelian TikTok dan keputusan mengenai masa depan aplikasi tersebut di AS.

    Adapun pemerintahan Trump sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan TikTok yang melibatkan perusahaan perangkat lunak Oracle dan sejumlah investor luar. 

    Dalam kesepakatan yang sedang dinegosiasikan, ByteDance, pemilik TikTok yang berbasis di Tiongkok, diperkirakan akan tetap mempertahankan sebagian saham, namun pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang sudah mengelola infrastruktur web TikTok di AS.

    Meskipun demikian, Trump menyatakan dalam komentarnya bahwa ia belum berbicara langsung dengan Larry Ellison, CEO Oracle, mengenai kesepakatan tersebut. 

    “Banyak orang berbicara dengan saya tentang pembelian TikTok, dan saya akan membuat keputusan mungkin dalam 30 hari ke depan,” kata Trump

    Diskusi mengenai TikTok ini dimulai setelah pemerintah AS mengeluarkan undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi potensi larangan terkait masalah keamanan data. 

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, sempat terancam ditutup setelah perintah eksekutif yang diberlakukan pada 19 Januari.

    Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengungkapkan bahwa struktur kesepakatan dengan Oracle masih fleksibel dan dapat berubah. 

    Dalam kesepakatan ini, manajemen TikTok diperkirakan akan tetap berada di tangan perusahaan, dengan Oracle mengawasi proses pengumpulan data dan perangkat lunak aplikasi.

    Trump juga menegaskan bahwa dirinya menginginkan AS memiliki kepemilikan 50% dalam usaha patungan yang akan mengelola TikTok. 

    Namun tantangan politik masih ada, dengan beberapa anggota Kongres menentang upaya larangan TikTok, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan berbicara. 

    TikTok sendiri menanggapi kekhawatiran ini dengan menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server yang dikelola oleh Oracle di ASndan keputusan moderasi konten juga dilakukan di negara tersebut.

  • Top 3 Tekno: Hacker Incar Layanan Keuangan dan E-commerce di Indonesia Tuai Perhatian – Page 3

    Top 3 Tekno: Hacker Incar Layanan Keuangan dan E-commerce di Indonesia Tuai Perhatian – Page 3

    Samsung Dex harus diakui telah menjadi salah satu fitur andalan yang hadir untuk perangkat Galaxy S. Dengan fitur ini, pengguna bisa memanfaatkan smartphone atau tablet mereka untuk menciptakan pengalaman layaknya memakai PC.

    Yang menarik, di model perangkat Samsung terbaru, Samsung Dex kini telah mendukung koneksi nirkabel. Kemampuan itu hadir di lini Galaxy S25, Galaxy Z Fold6, serta Galaxy Tab Active5.

    Dengan fitur ini, pengguna dapat menghubungkan perangkat mereka ke layar yang mendukung Miracast tanpa memerlukan kabel tambahan. Jadi, pengguna bisa bekerja lebih mulus dengan layar lebar, sambil membuka banyak aplikasi.

    Fitur ini tentu sangat berguna untuk beragam aktivitas cukup memanfaatkan Galaxy S25, mulai dari menyunting video dengan fitur Night Video dan Audio Erase, hingga menganalisis tranksip memanfaatkan kemampuan AI bawaan.

    Di samping itu, Samsung juga menawarkan Smart Monitor yang juga mendukung kemampuan DeX nirkabel. Jadi, pengguna tinggal menambahkan keyboard atau mouse bluetooth untuk menciptakan setup kerja yang nyaman dan bebas kabel.

    Nah, untuk mengetahui cara mengatur Samsung DeX secara nirkabel di Samsung Smart Monitor, simak langkah-langkahnya berikut ini.

    Baca selengkapnya di sini 

  • CIA Kini Yakin Virus Covid-19 Bocor dari Laboratorium di China

    CIA Kini Yakin Virus Covid-19 Bocor dari Laboratorium di China

    Jakarta

    Sampai saat ini, asal virus penyebab pandemi Corona belum dapat ditentukan secara definitif. Namun dalam perkembangan terbaru, CIA mengubah pendiriannya tentang asal usul virus penyebab Covid-19, di mana badan intelijen itu sekarang cukup yakin virus corona bocor dari laboratorium China,

    Itu merupakan perubahan dari pendiriannya sebelumnya, di mana mereka tidak mengambil posisi. “CIA menilai dengan keyakinan rendah bahwa asal usul pandemi COVID-19 yang terkait dengan penelitian lebih mungkin terjadi daripada asal usul alami berdasarkan laporan yang tersedia,” kata juru bicara CIA.

    Namun mereka menambahkan, kedua skenario yaitu berasal dari laboratorium atau dari alam tetap masuk akal. Dikutip detikINET dari CNBC, pernyataan tersebut dikemukakan satu hari setelah John Radcliffe, direktur baru CIA, dikukuhkan.

    Dalam sebuah wawancara, dia yakin intelijen dan sains AS menunjukkan asal Covid sebagai pelepasan tidak disengaja atau kebocoran laboratorium dari Institut Virologi Wuhan, lembaga penelitian di Wuhan, tempat wabah pertama kali diamati di akhir tahun 2019.

    Pertanyaan tentang bagaimana Covid-19 menyerang manusia memang memicu beragam teori. Beberapa orang, termasuk mantan kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, percaya virus itu pindah alami ke manusia dari kelelawar atau spesies perantara lain, berpotensi di pasar seafood Wuhan pada akhir tahun 2019.

    Yang lain, termasuk banyak orang di pemerintahan Trump, percaya virus itu lolos dari kegiatan penelitian di wilayah tersebut. China sendiri sudah berulangkali menyangkal virus Covid-19 berasal laboratorium.

    New York Times, yang pertama kali melaporkan perubahan posisi CIA, mengatakan bahwa CIA yakin bahwa pimpinan China tidak tahu dan tidak ingin tahu asal usul virus tersebut. Asal usul tersebut memiliki implikasi signifikan bagi hubungan internasional dengan China.

    Di 2021, Office of the Director of National Intelligence yang mengawasi CIA dan 16 badan intelijen federal lain, merilis laporan tentang asal usul Covid-19. Saat itu dikatakan bahwa empat badan intelijen nasional yakin dengan keyakinan rendah bahwa infeksi pertama disebabkan paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi.

    Ditambahkan bahwa satu elemen, diidentifikasi sebagai FBI, yakin itu adalah hasil dari insiden laboratorium yang terkait dengan eksperimen atau pengambilan sampel atau penanganan hewan, dengan keyakinan sedang.

    Tiga badan pada saat itu mengatakan masih tidak yakin dengan teori apa pun. Tahun lalu, salah satu badan yang ragu-ragu, Departemen Energi, mengatakan mereka cenderung mengarah ke asal usul laboratorium dengan keyakinan rendah.

    CIA juga tidak yakin saat laporan awal itu, tapi kini lebih condong ke asal laboratorium. Penilaian baru tersebut, kata sumber, tidak didasarkan pada informasi baru, melainkan pada tinjauan informasi yang ada. Tinjauan tersebut dimulai pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden dan selesai sebelum Trump menjabat.

    (fyk/hps)

  • Ini 2 Penyebab Krusial yang Bikin Indonesia Gampang Dibobol Hacker – Page 3

    Ini 2 Penyebab Krusial yang Bikin Indonesia Gampang Dibobol Hacker – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meroket hingga USD 360 miliar atau sekitar Rp 5.841 triliun pada tahun 2030. Namun, di balik peluang besar ini, tersimpan ancaman serius terhadap keamanan siber yang perlu segera diantisipasi.

    Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menyoroti dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia. Pertama, masih banyaknya penggunaan sistem keamanan siber lawas (legacy system).

    Sistem jadul tersebut, menurutnya, tidak hanya mahal dalam perawatan, tetapi juga sulit ditingkatkan sehingga Indonesia rentan terhadap serangan siber.

    “Sistem lawas ini seringkali mahal perawatannya dan sulit di-upgrade, sehingga membuatnya rentan terhadap serangan,” ungkap Edwin melalui keterangan resminya, Senin (27/1/2025).

    Data menunjukkan lebih dari 60% insiden siber di Indonesia pada tahun 2023 diakibatkan oleh kerentanan pada sistem-sistem tersebut.

    Selain masalah sistem lawas, penyebab krusial kedua adalah Indonesia menghadapi persoalan kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber.

    “Berdasarkan Laporan Kesenjangan Keterampilan Keamanan Siber Fortinet 2024, 80% responden di Indonesia menganggap kesenjangan keterampilan ini sebagai penyebab utama meningkatnya risiko siber,” imbuh Edwin.

    Menyadari urgensi permasalahan (serangan hacker) ini, Fortinet aktif menjalin kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Perindustrian untuk memperkuat arsitektur keamanan siber di Indonesia.

     

  • Meta Mulai Tampilkan Iklan di Threads

    Meta Mulai Tampilkan Iklan di Threads

    Jakarta

    Threads, aplikasi microblogging milik Meta, akan segera menampilkan iklan di platform-nya. Saudara Instagram ini sudah mulai melakukan uji coba iklan secara terbatas di dua negara.

    Iklan di Threads akan muncul dalam bentuk postingan gambar di antara konten organik lainnya yang ada di timeline pengguna. Selama masa uji coba awal ini, iklan hanya akan ditampilkan untuk sebagian kecil pengguna di Jepang dan Amerika Serikat.

    Head of Instagram Adam Mosseri mengatakan Meta berencana melibatkan sejumlah brand di negara tersebut untuk mulai beriklan di Threads.

    “Kami tahu akan ada banyak masukan tentang bagaimana kami harus menjajaki iklan, dan kami memastikan iklan tersebut terasa seperti postingan Threads yang menurut kalian relevan dan menarik,” kata Mosseri, seperti dikutip dari TechCrunch, Sabtu (25/1/2025).

    “Kami akan mengawasi uji coba ini dengan seksama sebelum memperluasnya, dengan tujuan untuk menempatkan iklan di Threads di tempat yang sama menariknya seperti konten organik,” sambungnya.

    Tampilan iklan di Threads Foto: Meta

    Agar bisa menampilkan iklan yang relevan dengan minat pengguna, Meta akan menggunakan aktivitas pengguna di Threads dan Instagram, postingan yang dinikmati pengguna, alamat email, dan aktivitas pengguna dari teknologi Meta.

    Threads juga akan menawarkan cara bagi pengguna untuk kustomisasi iklan yang yang relevan sesuai minatnya dari pusat akun, serta opsi untuk melewati, menyembunyikan, dan melaporkan langsung dari feed.

    Meta meluncurkan Threads pada tahun 2023, namun mereka lebih fokus untuk mengembangkan platform-nya ketimbang mencari untung. Saat ini Threads memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan dan lebih dari 100 juta pengguna aktif harian.

    Setelah melihat tanda-tanda positif, Meta mungkin ingin memanfaatkan pertumbuhan Threads yang semakin dengan mulai memonetisasi platform ini. Pada April 2024, Mosseri mengonfirmasi bahwa Threads akan menampilkan iklan, dan rumor setelahnya mengklaim uji coba iklan tersebut akan dimulai pada awal tahun 2025.

    (vmp/vmp)

  • Alasan Warga AS Ramai-Ramai Jual iPhone Bekas yang Ada TikTok

    Alasan Warga AS Ramai-Ramai Jual iPhone Bekas yang Ada TikTok

    Jakarta, CMBC Indonesia – Aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS) memiliki status yang tidak jelas. Hal tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dengan menjual iPhone bekas yang berisi aplikasi TikTok dengan harga hingga puluhan ribu dolar.

    Meskipun layanan TikTok di negara Paman Sam tersebut mulai pulih setelah Presiden Donald Trump memperpanjang batas waktu untuk mencari pemilik baru. Namun karena masalah hukum yang tidak pasti, aplikasi TikTok masih menghilang dari Apple App Store dan Google Play Store di AS.

    Artinya, pengguna yang sudah terlanjur menghapus aplikasi TikTok setelah layanannya sempat ditutup pekan lalu saat ini kesulitan untuk download ulang aplikasi sosial media tersebut.

    Berbeda dengan penggna IPhone, pengguna Android bisa side loading dan instal APK TikTok dengan mudah.

    Warga AS kini ramai-ramai menjual Iphone yang memiliki aplikasi TikTok di eBay. Penelusuran dengan kata kunci ‘TikTok phone’ bahkan menampilkan lebih dari 24.000 hasil pencarian.

    Salah satunya adalah iPhone 12 Pro Max 256GB dengan aplikasi TikTok yang dijual dengan harga US$ 50.000 atau sekitar Rp 809 jutaan. Ada juga yang dijual dengan harga US$ 2.000 sampai US$ 5.000.

    Namun harga tersebut bukan harga tertinggi karena ada ponsel dengan aplikasi TikTok dan Capcut yang saat ini juga menghilang di toko aplikasi dengan harga US$ 4.970.400, dan beberapa ponsel lainnya ditawarkan seharga US$ 1 juta lewat sistem lelang. Tentu saja produk ini tidak ada yang menawar.

    Seperti diketahui, TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya tidak bisa diunduh di AS karena undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act yang disahkan mantan Presiden AS Joe Biden belum dicabut secara resmi.

    Mengutip halaman dukungan di App Store, Apple mengatakan mereka wajib mematuhi hukum di yurisdiksi tempatnya beroperasi. Namun, pengguna yang sudah memiliki aplikasi TikTok di iPhone tetap bisa menggunakan, tapi tidak bisa di-download ulang jika aplikasi dihapus atau dipulihkan saat mengaktifkan iPhone baru.

    Pembelian di aplikasi dan langganan baru tidak diizinkan di aplikasi TikTok di AS. Pengguna di AS juga tidak akan menerima update, yang artinya performa dan fungsi aplikasi mungkin menurun ke depannya.

    (ayh/ayh)