Jenis Media: Tekno

  • HP Samsung Berubah, Cek Kecanggihan One UI 7 di Galaxy S25

    HP Samsung Berubah, Cek Kecanggihan One UI 7 di Galaxy S25

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Galaxy S25 menjadi yang pertama mencicipi One UI 7. Sebelumnya, Samsung sudah menyediakannya secara beta kepada sejumlah penggunanya bulan lalu.

    “Program beta memberikan kesempatan pertama bagi pengguna untuk mencoba langsung mobile experience yang ditingkatkan dengan personalisasi yang lebih memukau dari sebelumnya,” kata Samsung dikutip dari laman resminya.

    Program beta tersebut diklaim sebagai yang tersukses hingga sekarang. Samsung mengatakan One UI 7 beta pertama ditutup dua kali lebih cepat dari pendahulunya.

    Fitur AI yang dibawa One UI 7 juga jadi perhatian selama pengujian. Samsung menjanjikan meningkatkan kemampuan berdasarkan masukan pengguna.

    Samsung juga mengonfirmasi pembaruan One UI 7 akan tersedia untuk seluruh perangkat seri Galaxy S. Setidaknya update akan dilakukan hingga akhir kuartal pertama tahun 2025, dikutip dari Android Police, Kamis (30/1/2025).

    Ada sejumlah fitur yang dibawah One UI 7. Berikut rangkumannya dari Android Police:

    1. Now Bar

    Now Bar merupakan widget berbentuk pil yang ada di lock screen. Samsung menggunakan machine learning untuk menganalisa tindakan dan data.

    Salah satu yang ditampilkan adalah informasi dari aplikasi yang aktif. Mulai dari pemutar musik atau stopwatch. Selain itu juga ada tombol untuk tindakan relevan seperti skip atau pause.

    Now Bar juga akan menampilkan peristiwa yang relevan. Misalnya permintaan menyetel alarm jika ada kegiatan di pagi hari.

    2. Notifikasi

    Untuk One UI 7, swipe ke bawah akan menampilkan notifikasi. Gerakan mengusap ke bawah dari kanan atas layar akan membuka menu pengaturan cepat.

    Beralih antara dua menu bisa dilakukan dengan mengusap ke kiri dan kanan saat salah satunya terbuka.

    Pemisahan ini, Android Police menyebutnya memberi semua elemen UI dengan lebih banyak ruang. Notifikasi tampil lebih tebal dan berjarak, serta tombol pengaturan menjadi 24 dari sebelumnya 20.

    3. Tampilan Visual dan Lebih Banyak Opsi Lock Screen

    One UI 7 menampilkan palet warna yang cerah untuk notifikasi dan pengaturan cepat. Opsi penyesuaian ke Lock Screen juga ditambah.

    Lebih banyak widget yang bisa ditambahkan, misalnya cuaca atau status baterai. Ada pula app drawer yang tampil vertikal, jadi menu bisa digulir dari semua aplikasi yang dimiliki.

    4. Filter Notifikasi

    Pembaruan ini juga memperkenalkan fitur filter. Pengguna bisa memfilter notifikasi lama dari beberapa hari lalu, aplikasi berjalan di latar belakang atau yang diperkecil.

    Kelompok filter akan tersedia di bawah notifikasi reguler. Klik grup tersebut untuk menampilkan notifikasi yang masuk dalam filter tersebut.

    Dengan filter notifikasi membuat layar HP jauh lebih rapi. Pengguna tetap bisa melihat pemberitahuan yang penting tanpa takut tertimbun notifikasi lain yang terlalu banyak.

    5. Good Lock

    Good Lock sebenarnya sudah diluncurkan Samsung beberapa waktu lalu. Namun hanya tersedia untuk beberapa pasar tertentu.

    Akhirnya Samsung merilis resmi Good Lock ke seluruh dunia lewat One UI 7. Aplikasi tersedia baik di Galaxy Store maupun Play Store.

    Aplikasi ini bisa untuk menyesuaikan HP. Misalnya menempatkan ikon dan widget tanpa mengikuti grid, menyimpan video langsung ke penyimpanan storage melalui USB-C, menambahkan stiker, membuat ikon aplikasi, serta mengklasifikasi aplikasi secara manual.

    6. Opsi Pengecasan

    One UI 7 juga memasukkan opsi pengisian daya adaptif. Opsi ini sudah ada di beberapa ponsel Android untuk memperpanjang masa pakai baterai.

    Dalam pembaruan One UI 7, pengguna bisa membatasi pengisian daya hingga 80%. Selain itu siklus antara 95% hingga 100%, serta memilih pola pengecasan berdasarkan jadwal tidur.

    (fab/fab)

  • Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Jakarta

    Kemunculan DeepSeek yang produk AI-nya mampu menandingi bahkan mengalahkan kompetitor asal Amerika Serikat menimbulkan kecurigaan di Negeri Paman Sam. Bahkan ada dugaan dari AS bahwa DeepSeek mencontek ChatGPT.

    David Sacks, penasihat AI Presiden Donald Trump, mencurigai hal itu walaupun tidak menunjukkan buktinya. Di sisi lain, ini tampaknya adalah bukti AS panik atas kemunculan DeepSeek.

    “Terdapat bukti substansial bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah mereka ‘menyuling’ pengetahuan dari model OpenAI. Dan saya tidak berpikir OpenAI sangat senang tentang hal ini,” cetusnya yang dikutip detikINET dari Associated Press, Kamis (30/1/2025).

    Kepada Financial Times, OpenAI mengaku menemukan bukti yang menghubungkan DeepSeek dengan metode ‘distilasi’, teknik yang umum digunakan oleh developer untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar dan canggih.

    “Kami tahu perusahaan berbasis di China dan perusahaan-perusahaan lainnya, terus menerus mencoba meniru model perusahaan AI terkemuka di AS,” kata OpenAI dalam pernyataan resminya tanpa menyebut perusahaan tertentu.

    Namun demikian, OpenAI sendiri juga tidak bebas dosa, di mana mereka dituding melanggar hak cipta dengan melatih AI memakai konten-konten dari media, penulis buku dan lainnya. Mereka telah digugat di pengadilan atas hal itu. “Melatih ChatGPT dengan konten Forbes atau New York Times juga pelanggaran,” kata Lutz Finger, seorang investor teknologi.

    Finger yang pernah bekerja di Google dan Linkedin menyatakan, meskipun memang DeepSeek menggunakan teknik untuk mengambil data dari OpenAI, sulit untuk menemukan buktinya karena mudah disamarkan untuk menghindari deteksi.

    Beberapa pihak di AS juga curiga dengan klaim DeepSeek bahwa model AI-nya dibuat hanya dengan biaya USD 6 juta. Sebagai perbandingan, GPT-4 dari OpenAI perlu biaya sampai USD 100 juta.

    “Masih pertanyaan terbuka apakah klaim DeepSeek itu benar. Komunitas AI akan mencari tahu dan menemukannya. Bisa saja mereka melatih modelnya dengan USD 6 juta. Tapi bisa juga bahwa itu adalah ongkos untuk memolesnya,” kata Pedro Domingos, professor emeritus Ilmu Komputer di University of Washington.

    (fyk/fay)

  • Samsung Siap Rilis Galaxy A56, A36, dan A26: Fast Charging Makin Ngebut – Page 3

    Samsung Siap Rilis Galaxy A56, A36, dan A26: Fast Charging Makin Ngebut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung dikabarkan tengah bersiap meluncurkan generasi terbaru dari lini Galaxy. Menurut kabar, perusahaan asal Korea Selatan itu akan memperkenalkan Galaxy A56, A36, dan A26.

    Meski belum diungkap secara resmi, seperti dikutip dari GSM Arena, Kamis (30/1/2025), ketiga lini Samsung Galaxy A itu sudah tercatat dalam basis data sertifikasi TUV Rheinland. Karenanya, sejumlah informasi soal smartphone itu mulai terungkap.

    Salah satunya adalah informasi soal kemampuan daya ketiga perangkat itu. Disebutkan, Galaxy A26 akan mendukung fast charging 26W, sedangkan Galaxy A36 dan Galaxy A56 memiliki kemampuan fast charging 45W.

    Selain informasi tersebut, beberapa bocoran lain mengenai smartphone itu sudah muncul di internet. Dari bocoran, Galaxy A56 akan hadir modul kamera oval baru, yang kemungkinan juga hadir di Galaxy A36 dan Galaxy A26.

    Lalu, Galaxy A56 akan dibekali dengan chipset Exynos 1580 dan baterai berkapasitas 5.000mAh. Sementara Galaxy A36 dikabarkan akan dipersenjati dengan chipset Snapdragon 6 Gen 3 atau Snapdragon 7s Gen 2.

    Dari sektor kamera, smartphone ini akan mengalami peningkatan. Samsung dilaporkan akan menggunakan kamera utama 50MP dan kamera depan 12MP.

    Sementara untuk Galaxy A26, Samsung disebut akan memakai chipset Exynos 1280 dengan layar berukuran 6,64 inci beresolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz.

    Saat ini, informasi resmi tentang tiga smartphone itu belum tersedia, tapi rumor menyebut peluncurannya akan dilakukan sebentar lagi.

  • DeepSeek Curi Data, Peneliti AS Ungkap Modusnya

    DeepSeek Curi Data, Peneliti AS Ungkap Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China mendadak jadi sorotan dunia dan digadang-gadang sebagai ancaman bagi dominasi AI Amerika Serikat (AS).

    Pasalnya, DeepSeek menawarkan model AI dengan ongkos lebih murah dan berkonsep terbuka (open source), sehingga pengembangannya lebih fleksibel.

    Microsoft dan OpenAI yang sebelumnya memimpin pasar AI langsung bereaksi. Keduanya mengklaim DeepSeek secara ilegal mengambil data dari teknologi ChatGPT milik OpenAI untuk melatih sistemnya.

    Para peneliti keamanan Microsoft mengatakan beberapa oknum yang terkait dengan DeepSeek mengeksfiltrasi sejumlah besar data menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) OpenAI.

    API OpenAI merupakan cara utama para pengembang software dan konsumen bisnis membeli layanan-layanan OpenAI. Microsoft yang merupakan investor terbesar OpenAI mengungkapkan aktivitas mencurigakan dari DeepSeek, menurut laporan Bloomberg.

    Figur kripto dan AI Gedung Putih, David Sacks, mengatakan kepada Fox News dalam sebuah wawancara bahwa ada kemungkinan DeepSeek mencuri properti intelektual dari AS.

    “Ada bukti kuat bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah menyaring pengetahuan dari model OpenAI,” kata Sacks, dikutip dari Reuters Kamis (30/1/2025).

    Saat dimintai komentar mengenai laporan Bloomberg, juru bicara OpenAI menggemakan pernyataan Sacks yang mencatat bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di China terus-menerus berusaha meniru model-model perusahaan terkemuka di AS.

    Namun, juru bicara OpenAI tidak secara spesifik menyebut nama DeepSeek atau perusahaan lainnya. Microsoft menolak berkomentar, dan DeepSeek tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    (fab/fab)

  • RI Masih Rentan Keamanan Siber, Ada 3,9 Juta Serangan di Akhir 2024

    RI Masih Rentan Keamanan Siber, Ada 3,9 Juta Serangan di Akhir 2024

    Jakarta

    Industri transportasi, penyedia layanan telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan di Indonesia terus menjadi incaran pelaku kejahatan siber. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih rawan akan serangan siber.

    Berdasarkan laporan keamanan yang dirilis oleh Kaspersky pada kuartal terakhir (Q4) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sebanyak 3.904.883 serangan berbasis web terdeteksi dan berhasil diblokir di Indonesia. Angka ini turun 15,42% dibandingkan dengan Q3 2024 yang mencapai 4.616.837 deteksi.

    Secara umum, 16,4% pengguna menghadapi ancaman online selama kuartal keempat tahun lalu. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat 101 di seluruh dunia terkait bahaya saat penjelajahan web.

    Indonesia tengah berada di tengah transformasi teknologi yang pesat. Berbagai inisiatif yang digagas pemerintah, baik di bidang keamanan siber maupun kecerdasan buatan (AI), menunjukkan komitmen negara ini untuk menyongsong masa depan dengan teknologi.

    Selain itu, Indonesia kini menjadi salah satu target pasar besar untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial mind (AI). Menurut data Oxford Insight, tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03%.

    Laporan terbaru Kaspersky, di sisi lain, juga menunjukkan kecerdasan buatan akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, sementara masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada tahun 2025.

    Ancaman juga semakin canggih karena pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis. Perlindungan terhadap ancaman tersebut memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis ML proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.

    Selama Q4 2024, produk Kaspersky juga mendeteksi 8.376.431 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, menempatkan negara tersebut pada posisi ke-83 secara global. Secara keseluruhan, 20,2% pengguna di negara ini diserang oleh ancaman lokal selama periode ini.

    Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, dan metode offline lainnya.

    Keamanan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. Tim TI harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber. Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. Terakhir, kebijakan dan regulasi yang jelas tentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hak pengguna.

    “Faktor-faktor ini saling memperkuat dalam menciptakan pertahanan keamanan yang solid,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (30/1/2025).

    Disampaikannya, statistik terbaru Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan sebagaimana dibuktikan oleh penurunan ancaman daring yang telah kami blokir.

    “Namun, hal ini tidak berarti kita harus berpuas diri. Baik individu maupun bisnis harus memiliki visi untuk selalu selangkah lebih maju dalam membangun keamanan terbaiknya sembari merangkul digitalisasi,” imbuhnya.

    (agt/fay)

  • Pemerintah Tetapkan TKDN 35%, Samsung Galaxy S25 Ternyata Segini

    Pemerintah Tetapkan TKDN 35%, Samsung Galaxy S25 Ternyata Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Samsung terbaru, Galaxy S25 sudah resmi diluncurkan di global dan Indonesia. Pihak Samsung memastikan ponsel anyarnya telah lolos Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN.

    Lo Khing Seng, Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan seri S25 telah memenuhi TKDN sebesar 37,5%. Angka tersebut lebih besar dari ketentuan pemerintah sebesar 35%.

    Sertifikasi TKDN didapatkan dengan melihat ketaatan tingkat komponen lokal pada produk Handphone, Komputer Genggam dan Tablet (HKT). Ini tertuang dalam Permenkominfo Nomor 13 Tahun 2021.

    “Kami meneruskan komitmen dengan meningkatkan TKDN hingga 37,5% pada Galaxy S25 Series. Dengan begitu, inovasi yang kami hadirkan khususnya pada Galaxy S25 Series ini bisa dimanfaatkan oleh konsumen kami di Indonesia dengan sempurna. Konsumen pun sudah bisa langsung melakukan Pre Order Galaxy S25 Series dengan mendapat promo terbaik senilai hingga 8,9 juta rupiah,” jelas Lo Khing Seng dalam keterangannya dikutip Kamis (30/1/2025).

    Samsung juga mendirikan pabrik smartphone di Indonesia sejak 2015. Pabrik tersebut berada di Cikarang.

    Pabrik Samsung di Indonesia diketahui telah mengekspor perangkat ke berbagai negara di Asia Tenggara. Termasuk pada 2024 telah mengekspor 1,56 juta unit ke sejumlah negara di kawasan tersebut.

    “Sejak tahun 2015 kami membuka pabrik smartphone di Indonesia, tepatnya di Cikarang, Jawa Barat, yang merupakan sebuah bentuk kepercayaan kami terhadap industri dan iklim usaha di Indonesia,” ujarnya.

    Pekan lalu, Samsung telah meluncurkan seri S25 terdiri dari S25, S25+ dan S25 Ultra. Ketiganya sudah bisa dipesan melalui program pre-order hingga 13 Februari 2025 mendatang di laman resmi Samsung.

    Berikut harga ketiga model Galaxy S25 tersebut di Indonesia:

    Galaxy S25

    – 12/256GB : Rp14.999.000

    – 12/512GB : Rp16.999.000

    Galaxy S25+

    – 12/256GB : Rp17.999.000

    – 12/512GB : Rp19.999.000

    Galaxy S25 Ultra

    – 12/256GB : Rp22.999.000

    – 12/512GB : Rp24.999.000

    – 12/1TB : Rp28.999.000

    S25 Ultra akan hadir dengan opsi warna Titanium Silverblue, Titanium Whitesilver, Titanium Gray, dan Titanium black. Samsung juga menyediakan warna online exclusive, yakni Titanium Pinkgold, Titanium Jetblack, dan Titanium Jadegreen.

    Untuk S25 dan S25+ tersedia dengan pilihan warna Navy, Icyblue, Mint, dan Silver Shadow. Terdapat tiga warna online exclusive lainnya yaitu Blueblack, Coralred, dan Pinkgold.

    (fab/fab)

  • Mark Zuckerberg Bilang Meta Tak Takut Lawan DeepSeek

    Mark Zuckerberg Bilang Meta Tak Takut Lawan DeepSeek

    Jakarta

    Saat banyak perusahaan AI yang kelimpungan dengan kehadiran DeepSeek, Meta tampaknya tenang-tenang saja atas kehadiran perusahaan asal China itu.

    Menurut CEO Meta Mark Zuckerberg saat berbicara ke para investornya dalam earning call Q4, Meta tak khawatir dengan kehadiran DeepSeek. Dalam sesi tanya jawab di acara tersebut, Zuck memang ditanya soal implikasi kehadiran DeepSeek dengan model AI-nya yang impresif terhadap strategi Meta.

    Menurutnya, hal yang bisa dicapai oleh DeepSeek dengan modal yang kecil itu malah memperkuat pendapat Meta, yaitu ini adalah yang tepat untuk difokuskan, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (30/1/2025).

    Namun ia juga mengakui kalau ada beberapa hal yang masih perlu ditelaah lebih lanjut, dan Meta pun berencana mengimplementasikan sejumlah hal dari DeepSeek untuk Llama — model AI milik Meta.

    Seperti diketahui, DeepSeek membuat kehebohan setelah mereka merilis model AI yang tak membutuhkan kemampuan komputasi yang tinggi, tak seperti model AI yang sudah ada sebelumnya.

    Namun Zuck meredam kekhawatiran para investor Meta soal investasi miliaran dollar yang dikeluarkan Meta untuk membeli GPU pengolah AI akan sia-sia.

    “Saya tetap menganggap investasi besar-besaran di Capex dan infrastruktur akan menjadi keunggulan strategis ke depannya,” kata Zuck.

    Pernyataannya ini sejalan dengan konsensus yang berkembang soal sumber daya komputasi yang akan beralih dari fase pelatihan AI menjadi fase untuk membantu model bisa berargumen.

    Menurut Zuck, hal ini tak membutuhkan kemampuan komputasi yang lebih rendah karena pengguna bisa memberikan kemampuan komputasi yang lebih tinggi untuk meningkatkan kecerdasan AI.

    Meta saat ini sudah bersiap untuk merilis Llama 4 yang dilengkapi kemampuan multimodal dan agentic dalam beberapa bulan ke depan. Zuck berharap pengguna asisten AI Meta akan mencapai 1 miliar pada tahun 2025 ini.

    (asj/fay)

  • Microsoft Siap Hadirkan Game Xbox ke Nintendo Switch 2, Ada Halo? – Page 3

    Microsoft Siap Hadirkan Game Xbox ke Nintendo Switch 2, Ada Halo? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft disebut-sebut makin serius memperluas jangkauan game eksklusif Xbox ke platform lain, termasuk Nintendo Switch 2. Hal itu diungkapkan langsung oleh CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer.

    Dalam pernyataan terbaru di salah satu podcast, Phil menyatakan, ia sangat menantikan untuk bisa menghadirkan lebih banyak game dari Xbox Game Studios ke konsol Nintendo Switch 2.

    Dikutip dari Polygon, Kamis (30/1/2025), ia mengindikasikan beberapa game eksklusif Xbox, berpotensi hadir di Nintendo Switch 2, meski ia tidak menjelaskannya secara terang-terangan judul yang dimaksud. 

    Menurut Phil, inovasi dan keberhasilan Switch generasi pertama sangat sukses. Karenanya, ia meyakini generasi kedua juga akan meraih hal yang sama.

    Microsoft sendiri bukan kali pertama membawa game eksklusif Xbox ke platform lain. Sebagai contoh, perusahaan telah merilis Minecraft, Ori, Pentiment, dan Grounded untuk Nintendo Switch.

    Terlebih, Switch 2 dikabarkan menawarkan spesifikasi lebih mumpuni, sehingga memungkinkan Microsoft menghadirkan judul game AAA mereka, yang sebelumnya hanya tersedia di Xbox One dan Xbox Series X.

    Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin game eksklusif Xbox seperti Halo: The Master Chief Collection dan Microsoft Flight Simulator 2024 hadir di Switch 2.  

    Tidak hanya itu, Microsoft juga telah berkomitmen menghadirkan waralaba Call of Duty ke platform Nintendo. Selain itu, beberapa game Activision Blizzard seperti Tony Hawk’s Pro Skater 1+2, Diablo 3, hingga Overwatch 2 juga telah tersedia di Switch.

    Kendati demikian, Phil tidak mengungkap rincian mengenai rencana Microsoft di Switch 2, kemungkinan perusahaan baru akan mengumumkannya usai Nintendo resmi mengumumkan konsol tersebut.

    Di samping itu, Nintendo sendiri belum mengumumkan jajaran game resmi untuk Switch 2. Karenanya, menarik menunggu pengumuman lebih lanjut mengenai hal ini.

  • Orang China Ogah Beli iPhone, Apple Makin Terpuruk

    Orang China Ogah Beli iPhone, Apple Makin Terpuruk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keadaan Apple di China terus memburuk. Dalam laporan Counterpoint, posisinya berada di peringkat ketiga jauh di belakang Huawei yang memimpin pasar.

    Dalam laporan kuartal 4, Apple mengalami penurunan sebanyak 18,2% yoy. Sementara pangsa pasarnya 17,1%.

    Apple Intelligence yang diharapkan bisa membantu penjualan di dunia juga tak berkontribusi banyak. Sebab, fitur tersebut belum tersedia di China hingga saat ini.

    Apple diharapkan segera bisa meluncurkannya di China. Namun upaya itu juga terhalang regulasi yang mengharuskan Apple bekerja sama dengan perusahaan lain asal negara tersebut.

    Kabarnya, Apple telah berbicara dengan dua perusahaan Bytedance dan Tencent untuk menggunakan model AI keduanya. Namun belum ada kabar resmi soal peluncuran, dikutip dari Apple Insider, Kamis (30/1/2025).

    Sementara itu laporan Counterpoint meneruskan tren penjualan Apple yang terus memburuk di China. Penjualan utama Singles Day pada November lalu tak begitu baik untuk perusahaan.

    Laporan IDC bulan Oktober lalu mencatat Apple mengalami penurunan tipis 0,3% dari tahun sebelumnya pada kuartal III-2024. Meski begitu, Apple masih mengamankan posisi di lima besar produsen di China.

    Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China juga melaporkan HP merek asing terus menurun selama empat bulan berturut-turut. Namun laporan Januari itu tak menyebut khusus nama Apple.

    Sementara itu dalam laporan Counterpoint, Huawei berada di peringkat pertama dengan pangsa pasar 18,1%. Raksasa teknologi China mencatatkan pertumbuhan mencapai 15,5%.

    “Ini adalah kali pertama Huawei menduduki posisi pemimpin sejak AS menjatuhkan sanksi pelarangan. Penjualan Huawei meningkat 15,5% YoY didorong peluncurkan seri mid-range Nova 13 dan seri high-end Mate 70,” kata Senior Research Analyst Counterpoint Mengmeng Zhang.

    (fab/fab)

  • Samsung Hadirkan Fitur Ramah Anak di Galaxy Watch 7

    Samsung Hadirkan Fitur Ramah Anak di Galaxy Watch 7

    Jakarta

    Samsung menghadirkan fitur baru yang ramah anak untuk jam pintarnya Galaxy Watch 7, yang berpotensi menghilangkan kebutuhan ponsel terpisah untuk anak-anak.

    Produsen asal Korea ini memperkenalkan fitur Galaxy Watch for Kids, memungkinkan orang tua untuk mengkonfigurasi perangkat secara langsung dari ponsel pintar mereka.

    Pengalaman ini hanya tersedia di Galaxy Watch 7 LTE dan hanya di negara-negara yang menawarkan paket eSIM sebagaimana dilansir detiKINET dari GSM Arena, Kamis (30/1/2025).

    Dengan fitur tersebut, para orang tua dapat memilih opsi ‘atur untuk anak’ dan kemudian mengikuti petunjuk tentang cara mengaktifkan perangkat.

    Setelah siap, fitur ini memungkinkan orang tua untuk memantau keberadaan anak, mengontrol panggilan dan SMS dengan anak, dan mengatur jam sekolah agar tidak ada gangguan.

    Anak-anak akan menemukan pilihan aplikasi Teacher Approved dari Samsung. Sepertinya Samsung berkolaborasi dengan tim marketing mereka, karena daftar tersebut menampilkan aplikasi dari Barbie, Crayola, Marvel, PBS Kids, dan banyak lagi.

    Anak-anak juga akan dapat memanfaatkan fitur terkait kesehatan di Watch 7 dan data lain yang disuguhkan oleh perangkat wearable ini.

    Sebelumnya, melalui acara tahunan Samsung Galaxy Unpacked 2025 yang berlangsung di San Jose, Amerika Serikat, minggu lalu, Samsung Galaxy S25 series resmi diperkenalkan mulai dari S25, S25+, S25 Ultra dan S25 Edge.

    (jsn/jsn)