Jenis Media: Tekno

  • iPhone Bakal Bisa Terkoneksi dengan Internet Starlink, Apple?

    iPhone Bakal Bisa Terkoneksi dengan Internet Starlink, Apple?

    Jakarta

    Apple dikabarkan sedang menguji dukungan jaringan satelit Starlink milik SpaceX pada perangkat iPhone terbarunya. Kolaborasi rahasia ini melibatkan T-Mobile US Inc. sebagai mitra operator seluler, menandai langkah baru dalam pengembangan teknologi komunikasi satelit untuk perangkat mobile.

    Laporan ini didasarkan pada informasi dari Bloomberg, yang mengungkap bahwa Apple telah menyertakan dukungan untuk teknologi Starlink dalam pembaruan perangkat lunak iOS terbaru.

    Menurut sumber yang familiar dengan masalah ini, Apple telah menguji iPhone dengan layanan Starlink dari SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk. Pembaruan perangkat lunak yang dirilis pada Senin lalu secara diam-diam telah menambahkan dukungan untuk teknologi tersebut.

    Ini merupakan langkah mengejutkan, mengingat T-Mobile sebelumnya hanya menyatakan bahwa Starlink akan tersedia untuk ponsel Samsung, seperti model Z Fold dan S24.

    Sementara itu, Apple sendiri telah memiliki kemitraan dengan Globalstar Inc., yang memungkinkan pengguna iPhone mengirim pesan teks dan menghubungi layanan darurat saat berada di luar jangkauan sinyal seluler. Namun, kolaborasi dengan SpaceX dan T-Mobile ini menunjukkan bahwa Apple mungkin sedang mempertimbangkan untuk memperluas opsi konektivitas satelitnya.

    Uji Beta T-Mobile dan Dukungan Starlink

    T-Mobile telah memulai uji beta untuk layanan Starlink, dengan mengaktifkan sejumlah kecil iPhone sebagai bagian dari program tersebut. Pengguna yang terpilih menerima pesan teks dari T-Mobile yang menyatakan, “Anda berada di T-Mobile Starlink beta. Anda sekarang dapat tetap terhubung dengan mengirim pesan teks melalui satelit dari mana saja. Untuk mulai mengalami cakupan di luar, harap perbarui ke iOS 18.3.”

    Pengguna dalam program beta ini juga menemukan opsi baru di pengaturan data seluler iPhone mereka untuk mengelola fitur satelit. Meskipun Apple menolak berkomentar, T-Mobile menyatakan bahwa uji beta akan dimulai dengan smartphone yang dioptimalkan dan bahwa peluncuran penuh nantinya akan mendukung sebagian besar smartphone modern. Selain iPhone, T-Mobile juga membuka versi beta untuk beberapa pengguna Android 15.

    Elon Musk, CEO SpaceX, menanggapi berita ini melalui postingan di platform X (sebelumnya Twitter). Ia menyatakan bahwa teknologi Starlink saat ini sudah mendukung pengiriman gambar, musik, dan podcast, dengan rencana untuk menambahkan dukungan video di masa depan.

    [Gambas:Twitter]

    Cara Kerja dan Masa Depan Layanan Starlink

    Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Ketika iPhone T-Mobile berada di area tanpa sinyal seluler, perangkat yang terdaftar dalam program Starlink akan mencoba terhubung dengan satelit SpaceX. Pengguna juga dapat mengaktifkan SMS melalui menu satelit untuk layanan Globalstar atau menghubungi layanan darurat melalui Apple.

    Versi awal layanan Starlink saat ini hanya mendukung SMS, namun SpaceX dan T-Mobile berencana untuk memperluasnya ke koneksi data dan panggilan suara di masa depan. Program ini saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat, berbeda dengan layanan Globalstar Apple yang sudah berfungsi di beberapa negara. SpaceX berencana untuk memperluas jangkauan Starlink ke operator lain secara global.

    Kemampuan komunikasi satelit ini dirancang untuk area yang tidak terjangkau jaringan seluler, seperti jalur pendakian atau daerah terpencil. Namun, fitur ini tidak dapat digunakan di area yang sudah memiliki sinyal seluler. Dukungan untuk fitur satelit Apple saat ini tersedia di sebagian besar model iPhone, dan perusahaan berencana untuk membawa teknologi ini ke Apple Watch Ultra pada akhir tahun ini.

    T-Mobile telah memperbarui situs webnya untuk memberi tahu penguji beta bahwa iPhone didukung sebagai bagian dari rilis iOS 18.3. Meskipun jumlah pengguna dalam versi beta masih sangat terbatas, T-Mobile berencana untuk memperluas program ini pada bulan Februari mendatang.

    Dengan langkah ini, Apple, SpaceX, dan T-Mobile menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan konektivitas yang lebih luas dan andal, bahkan di daerah yang paling terpencil sekalipun. Kolaborasi ini juga menandai babak baru dalam persaingan teknologi komunikasi satelit, yang diprediksi akan semakin panas di tahun-tahun mendatang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Uni Eropa Desak Apple Bikin Sistem Operasi Ramah Perangkat Lain”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • Prabowo Lirik Rudal BrahMos Senilai Subsidi Motor Listrik Setahun, Apa Kehebatannya?

    Prabowo Lirik Rudal BrahMos Senilai Subsidi Motor Listrik Setahun, Apa Kehebatannya?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi India pada 23-26 Januari lalu adalah dikabarkan tertarik memboyong rudal supersonik BrahMos seharga Rp7,3 triliun. Nilai tersebut setara dengan anggaran subsidi motor listrik selama setahun.

    Kesepakatan tersebut menjadi kesepakatan ekspor pertahanan terbesar antara India dan Indonesia. Tidak hanya itu, Indonesia juga dikabarkan tertarik bekerja sama dalam pembangunan kapal induk bersama India.

    Dilansir dari laman resmi, BrahMos merupakan rudal dengan 2 tingkat. Tingkat pertama sebagai pendorong dan tingkat selanjutnya sebagai mesin dengan kekuatan supersonic. 

    Rudal jelajah ini memiliki jangkauan 300–500 kilometer. BrahMos digunakan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara India untuk berbagai kebutuhan. 

    BrahMos memiliki kecepatan 2,8–3,0 Mach dengan 200–300 kilogram hulu ledak semi-penembus lapis baja berdaya ledak tinggi, atau 250 kilogram hulu ledak submunisi

    Rudal ini memiliki fleksibilitas yang tinggi karena dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat terbang, dan peluncur bergerak berbasis darat dengan berbagai lintasan penerbangan

    BrahMos dilengkapi dengan tanda radar rendah dan perangkat lunak tertanam yang canggih yang dapat membantu alat perang ini menyasar targetnya dengan akurat dan cepat. 

    Sulit dilacak 

    BrahMos memiliki kemampuan manuver yang tinggi, termasuk kemampuan untuk terbang rendah dan menghindari deteksi radar. Kemampuan ini membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat oleh sistem pertahanan udara musuh. 

    Selain itu, BrahMos tidak terbang dalam garis lurus yang mudah diprediksi. Rudal ini juga memanfaatkan lekukan bumi untuk bersembunyi dari pantauan radar. BrahMos juga menggunakan material komposit khusus yang memiliki kemampuan menyerap gelombang radar. Material ini mengurangi refleksi radar dari rudal, sehingga membuatnya lebih sulit dideteksi oleh sistem radar musuh.

    Dibandingkan dengan rudal balistik, BrahMos memiliki ukuran yang relatif lebih kecil. Ukuran yang lebih kecil ini membuatnya lebih sulit dideteksi dan dilacak oleh radar musuh.

  • Pungut Batu Disangka Emas, Ternyata Harta Karun Lebih Berharga

    Pungut Batu Disangka Emas, Ternyata Harta Karun Lebih Berharga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah batu besar ditemukan oleh warga Australia. Awalnya ia mengira bahwa batu tersebut adalah emas, tapi ternyata lebih dari yang dibayangkan.

    Batu tersebut ditemukan di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia, pada 2015 lalu oleh David Hole. Saat itu David membawa batu besar itu pulang dan berusaha membukanya.

    Setelah berusaha membuka dengan gergaji batu, penggiling, bor dan menyiramnya dengan cairan asam tapi tak berhasil. Akhirnya Hole menemukan bahwa batu itu bukan berisi emas, tapi sebuah meteorit langka.

    Informasi ini didapatkan saat ia membawa batu ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi.

    “Ini memiliki tampilan terpahat dengan lesung pipit. Itu terbentu saat melewati atmosfer, mereka meleleh di luar dan atmosfer memahatnya,” kata ahli geologi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Kamisn (30/1/2025).

    Dalam makalah ilmiah, para peneliti menuliskan meteorit bernama Maryborough berusia 4,6 miliar tahun. Beratnya mencapai 17 kilogram dan setelah dipotong kecil ditemukan besi berpersentase tinggi membuatnya menjadi H5 ordinary chondrite.

    Setelah meteorit dibuka, terlihat adanya tetesan mineral logam kecil mengkristal di seluruh bagiannya yang disebut sebagai chondrules.

    “Beberapa memberikan pandangan sekilas soal planet kita. Sejumlah meteorit, terdapat ‘stardust’ yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan elemen tabel periodik,” terangnya. “Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; penyusun kehidupan”.

    Para peneliti belum mengetahui asal dan berapa lama meteorit sudah ada di Bumi. Namun mereka memiliki beberapa dugaan, misalnya kemungkinan dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

    “Meteorit khusus ini mungkin keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan lalu suatu hari menabrak Bumi,” jelas Henry.

    Sementara itu meteorit berada di Bumi antara 100 hingga 1.000 tahun yang berasal dari penanggalan karbon. Science Alert mengaitkannya dengan penampakan meteorit antara 1889 hingga 1951 di Bumi.

    (dem/dem)

  • Bumi Tambah Panas, Laut Menghangat 400% Lebih Cepat

    Bumi Tambah Panas, Laut Menghangat 400% Lebih Cepat

    Jakarta

    Lonjakan suhu global yang tidak terduga sejak 2023 telah membantu memicu serangan bencana terkait yang tiada henti di seluruh dunia, termasuk yang terbaru, kebakaran hutan dan lahan di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) dan banjir mematikan di Valencia, Spanyol, yang membuat para peneliti berlomba mencari penjelasan.

    Data dari lautan dunia kini mengungkap bahwa percepatan pemanasan permukaan laut yang mengkhawatirkan kemungkinan turut berkontribusi. Sebuah studi baru dari University of Reading di Inggris menemukan bahwa permukaan laut kita memanas empat kali lebih cepat dibandingkan di akhir 1980-an.

    [Gambas:Twitter]

    Teori-teori yang dikemukakan mencakup peningkatan uap air yang memerangkap panas dari letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai tahun 2022, penurunan aerosol pendingin permukaan dari perubahan regulasi pengiriman pada 2020, dan aktivitas puncak dalam siklus mMtahari saat ini yang mengirimkan lebih banyak panas ke Bumi.

    Tetapi meski digabungkan, alasan-alasan ini tidak dapat sepenuhnya menjelaskan suhu yang diamati. Karenanya, ahli meteorologi Chris Merchant dan rekannya menggunakan catatan data satelit sejak 1985 untuk menghitung perubahan laju pemanasan permukaan laut.

    Dalam studi yang dipublikasikan dalam Environmental Research Letters, mereka menemukan bahwa laju pemanasan yang mendasar adalah sekitar 0,06 °C di 80-an, tetapi sekarang meningkat menjadi 0,27 °C per dekade. Tim mencatat bahwa ini bukanlah peningkatan linear, tetapi peningkatan yang semakin cepat.

    Meskipun sebagian dari kelebihan panas itu memang disebabkan oleh El Niño baru-baru ini, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 44%-nya disebabkan oleh lautan yang menyerap panas jauh lebih cepat daripada yang diantisipasi selama dekade terakhir.

    “Jika lautan adalah bak air, maka pada 1980-an, keran air panas mengalir perlahan, memanaskan air hanya sepersekian derajat setiap dekade. Namun sekarang keran air panas mengalir jauh lebih cepat, dan pemanasan telah meningkat pesat,” jelas Merchant, dikutip dari Science Alert.

    Tim memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, hanya dalam 20 tahun ke depan, kita akan melampaui kenaikan suhu permukaan laut yang pernah kita alami dalam 40 tahun terakhir.

    “Hal ini membuat pertanyaan penting tentang apa yang menyebabkan tren ketidakseimbangan energi Bumi belum terjawab,” tulis mereka.

    Dengan semua energi berlebih yang telah memusnahkan satwa liar secara massal, menyebabkan jutaan orang kelaparan akibat tanaman pangan yang hancur, dan memperburuk penyakit dan kondisi kesehatan lainnya, sulit untuk membayangkan seberapa buruk keadaan ini akan segera terjadi.

    “Para pembuat kebijakan dan masyarakat luas harus menyadari bahwa laju pemanasan global selama beberapa dekade terakhir merupakan panduan yang buruk untuk perubahan yang lebih cepat yang mungkin terjadi selama beberapa dekade mendatang, yang menggarisbawahi urgensi pengurangan besar dalam pembakaran bahan bakar fosil,” tulis Merchant dan rekan-rekannya.

    Para ilmuwan yang prihatin telah menyusun rencana demi rencana untuk mencoba dan mengarahkan biosfer hidup kita yang tenggelam kembali ke tempat yang aman. Selama beberapa dekade manusia sebenarnya telah mengetahui apa yang perlu dilakukan, namun industri bahan bakar fosil yang disubsidi terus memperburuk situasi.

    Setiap hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi emisi bahan bakar fosil sekarang akan menyelamatkan kehidupan di masa depan, terlepas dari titik mana kita berada di sepanjang garis waktu yang gelap ini.

    (rns/rns)

  • Si Buta dari Gua Hantu Diangkat Jadi Game

    Si Buta dari Gua Hantu Diangkat Jadi Game

    Jakarta

    Rizero Studios, rumah produksi game asal Jakarta, bekerja sama dengan Bumilangit merilis cuplikan gameplay dari proyek game terbaru mereka yang berjudul Si Buta dari Gua Hantu.

    Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terlihat Barda Mandrawata menjelajahi berbagai lokasi di dalam sebuah hutan. Barda kemudian berhadapan dengan salah satu pendekar antagonis, di mana mereka bertarung dan menunjukkan mekanik combat dengan senjata golok / parang. Setelah bertarung, Barda memperagakan gerakan silat yang menambah keunikan dari game pendekar Indonesia ini.

    “Game ini akan ber-genre single player action-adventure & exploration, semi-open world,” ujar Faizal, produser game Si Buta dari Gua Hantu, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Ia juga menambahkan bahwa dalam game ini pemain akan merasakan bermain sebagai Barda Mandrawata sebelum dan sesudah dia menjadi pendekar legenda Si Buta dari Gua Hantu dengan mekanisme dan pengalaman bermain yang berbeda. Selain combat, game ini juga akan memberikan pengalaman eksplorasi.

    Karakter Barda Mandrawata, sang pesilat yang rela kehilangan penglihatannya demi membalaskan dendam terhadap musuh utamanya Mata Malaikat, telah lama menjadi simbol perjuangan dan keberanian. Dengan latar belakang cerita di era kolonial Belanda yang penuh aksi, juga didukung oleh keunikan nilai budaya, karakter ini bisa menjadi pendekar lokal yang menarik perhatian generasi baru.

    Meski masih dalam tahap pengembangan kurang lebih 3 bulan, teaser ini telah membangun antusiasme besar di kalangan penggemar game. Game Si Buta dari Gua Hantu tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga membawa unsur budaya Indonesia dan niai-nilai perjuangan, terutama pada era kolonial Belanda. Dengan elemen-elemen tersebut, game ini diharapkan mampu menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar industri game global.

    “Kami masih akan improve kedepannya di semua aspek dalam game ini, dan kami akan memfokuskan perhatian ke teknik combat. Kami juga percaya bahwa budaya lokal Indonesia memiliki daya tarik kuat yang bisa diterjemahkan ke dalam game modern. Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk mengenalkan IP dari Si Buta dari Gua Hantu kepada pasar gim global,” tutul Faizal.

    (asj/rns)

  • iPhone Lawas dengan iOS 15.1 bakal Kehilangan Akses ke WhatsApp – Page 3

    iPhone Lawas dengan iOS 15.1 bakal Kehilangan Akses ke WhatsApp – Page 3

    Pembaruan aplikasi WhatsApp tersebut saat ini tersedia untuk penguji beta melalui program TestFlight Apple.

    Sebelumnya, di Android, menjalankan dua akun secara bersamaan di WhatsApp memerlukan penggunaan dua kartu SIM (dual-SIM), karena setiap akun harus memiliki nomor teleponnya sendiri.

    WhatsApp memang menawarkan aplikasi lain, WhatsApp Business, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur akun kedua menggunakan nomor telepon berbeda. Namun, hal ini tetap berarti pengguna harus berpindah antar dua aplikasi.

    Pembaruan di Android dan yang saat ini sedang diuji untuk iOS memungkinkan pengguna dengan dua nomor telepon untuk menyimpan semua percakapan mereka dalam satu aplikasi.

    Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi repot berpindah-pindah aplikasi atau menggunakan perangkat berbeda untuk mengelola dua akun WhatsApp.

  • RI Kalah, Negara Ini Punya Bahasa Paling Banyak di Dunia

    RI Kalah, Negara Ini Punya Bahasa Paling Banyak di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sering disebut sebagai salah satu negara dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia. Namun, ternyata jumlah bahasa di tanah air masih kalah dibanding negara tetangga RI, Papua Nugini.

    Menurut IFL Science, Papua Nugini adalah negara dengan variasi bahasa paling banyak di dunia. Kini, ada sekitar 840 bahasa yang dituturkan oleh penduduk Papua Nugini, atau sekitar 10 persen dari total seluruh variasi bahasa di dunia. Negara yang berbatasan langsung dengan provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan ini padahal cuma dihuni oleh 10 juta penduduk. Sebagai perbandingan, Indonesia disebut memiliki 718 bahasa. 

    Papua Nugini secara resmi punya tiga bahasa nasional yaitu Hiri Motu, Tok Pisin dan Inggris. Inggris menjadi bahasa resmi sebagai warisan dari era kolonial. Sebelum merdeka pada 1975, Papua Nugini adalah wilayah protektorat Inggris sejak abad ke-19 dan sempat menjadi bagian dari Australia.

    Tok Pisin atau “bahasa burung” adalah bahasa campuran yang sebagian besar diserap dari bahasa Inggris. Bahasa ini “diciptakan” oleh sekelompok pekerja asal Melanesia, Malaysia, dan China yang bermigrasi ke wilayah Papua Nugini untuk bekerja di ladang tebu pada abad ke-19. Meskipun pengaruh terbesar muncul dari bahasa Inggris, Tok Pisin menyerap kosa kata dan struktur yang bercampur aduk antara bahasa asing dan bahasa asli Papua Nugini.

    Di sisi lain, Hiri Motu adalah variasi dari Motu, bahasa Autronesia yang diuturkan di wilayah sekitar di Port Moresby. Tak seperti Tok Pisin, bahasa ini tak terlalu banyak terpengaruh oleh bahasa Inggris. Namun, berevolusi dengan tata bahasa dan kosa kata yang lebih sederhana supaya memudahkan komunikasi antar penutur bahasa asli Papua Nugini yang lain.

    Di luar tiga bahasa resmi itu, Papua Nugini punya ratusan bahasa asli lainnya yang berakar dari keragaman budaya dan etnis. Selain di wilayah pulau Papua, Papua Nugini juga meliputi wilayah ratusan kepulauan di Samudra Pasifik. Di wilayah pulau Papua, Papua Nugini juga diwarnai oleh hutan lebat dan pegunungan yang menyulitkan perpindahan penduduk dan percampuran budaya. Hasilnya, tiap wilayah punya bahasa dan kebudayaan yang sangat berbeda.

    Saking sulitnya terjadi pertemuan antar penduduk, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 bahkan menemukan bahwa keragaman genetika di populasi Papua Nugini sangat tinggi.

    “Studi kami mengungkap perbedaan genetika antara kelompok penduduk di sana sangat besar, bahkan lebih besar dibanding keragaman antar populasi utama di Eropa atau di Asia Timur,” kata Anders Bergstrom dari Wellcome Trust Sanger Instutute.

    Bergstorm mengungkapkan bahwa “perpisahan genetika” antara populasi yang tinggal di pegunungan dan dataran rendah di Papua Nugini terjadi sejak 10.000 hingga 20.000 tahun yang lalu.

    “Ini masuk akal secara budaya, karena kelompok yang tinggal di dataran tinggi biasanya lebih suka terpencil, tetapi perbedaan genetika antara penduduk yang secara geografis jaraknya berdekatan, sangat mengagumkan,” kata Stephen J. Oppenheimer yang melakukan penelitian bersama Bergstorm.

    (dem/dem)

  • Dual China vs AS di Kecerdasan Buatan, DeepSeek dan Qwen Akuisisi Pasar OpenAI

    Dual China vs AS di Kecerdasan Buatan, DeepSeek dan Qwen Akuisisi Pasar OpenAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan model kecerdasan buatan memasanas pada awal tahun ini. OpenAI mendapat pesaing berat DeepSeek yang telah membuat valuasi perusahaan milik Sam Altman anjlok. Pada saat yang bersamaan, Alibaba hadir dengan model AI terbaru mereka Qwen 2.5 Max. 

    Mengutip Notebookcheck.net, Alibaba menyebut Qwen 2.5 Max melampaui model AI terkemuka dari Deepseek, OpenAI, serta Meta dalam berbagai penilaian kinerja.

    Klaim Alibaba

    Model ini disebut-sebut unggul dalam berbagai tolok ukur, termasuk Arena-Hard, LiveBench, LiveCodeBench, MMLU, dan GPQA-Diamond.

    Arena Hard merupakan benchmark yang digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan kualitas respons dari berbagai model A) terhadap pertanyaan dan permintaan yang diajukan oleh manusia. 

    Dalam konteks ini, Arena Hard menjadi tolok ukur penting untuk mengukur seberapa baik sebuah model AI dapat memahami dan menanggapi instruksi manusia.

    Sementara itu, Live Bench berkaitan dengan kemampuan model AI dalam mengerjakan berbagai tugas. Live Bench dirancang untuk mengevaluasi kemampuan kognitif dan pemahaman umum model AI.

    “Secara khusus, skornya pada MMLU dan LiveCodeBench menetapkan standar baru dalam industri, menyoroti kemampuan canggihnya,” tulis Alibaba dikutip Bisnis pada Kamis (30/1/2025).

    Pengumuman rilis produk teknologi baru ini dilakukan pada Rabu (29/1/2025). Bertepatan dengan Tahun Baru Imlek yang merupakan hari libur akbar di China ketika sebagian besar bisnis di negara itu tidak beroperasi. 

    Pengguna memakai ChatGPTPerbesar

    Pada pekan yang sama, DeepSeek pecah dan menggemparkan industri teknologi global dengan model AI yang lebih cepat, inovatif dan murah. 

    DeepSeek vs OpenAI

    Beberapa laporan menyebut bahwa DeepSeek dapat mengumpulkan dan meringkas informasi dalam hitungan detik, dengan daftar penjelasan yang lengkap. DeepSeek memberi penjelasan secara terperinci yang setara bahkan lebih bagus dibandingkan dengan ChatGPT. 

    Sementara dari sisi harga, biaya pengembangan DeepSeek 10 kali lipat murah ketimbang ChatGPT, yang kemudian membuat harga yang mereka tawarkan jauh lebih murah ke pasar. Dalam pengembangannya developer mengaku hanya membutuhkan waktu 2 bulan dengan biaya hanya US$6 juta. Sementara itu biaya pengembangan ChatGPT dilaporkan mencapai US$63 juta. 

    Biaya pembuatan DeepSeek yang lebih murah disebabkan perusahaan menggunakan cip Nvidia H800 yang lebih murah ketimbangkan H100 versi terbaru. Dengan cip murah itu, DeepSeek tertantang untuk menghadirkan solusi yang lebih baik dan mereka dianggap berhasil. 

  • 3 iPhone Ini Mulai Tidak Bisa Pakai WhatsApp Lagi

    3 iPhone Ini Mulai Tidak Bisa Pakai WhatsApp Lagi

    Jakarta

    WhatsApp akan menghentikan dukungannya untuk sejumlah iPhone lawas pada Mei 2025. Namun untuk beberapa pengguna, dukungan itu sudah dicabut lebih awal dari yang dijadwalkan.

    Seperti diberitakan sebelumnya, WhatsApp mengumumkan akan menghentikan dukungannya untuk iPhone yang menjalankan sistem operasi iOS 15.1 ke bawah pada 5 Mei 2025. Ada tiga model iPhone yang terkena dampak perubahan ini yaitu iPhone 5s, iPhone 6, dan iPhone 6 Plus yang terakhir menerima update sistem operasi untuk iOS 12.5.7.

    Walau tenggat waktunya masih lebih dari tiga bulan lagi, WABetaInfo melaporkan pengguna WhatsApp di tiga model iPhone tersebut sudah tidak bisa lagi menginstal update beta versi terbaru karena membutuhkan iOS 15.1 atau yang lebih baru.

    Artinya, pengguna yang terkena dampak kebijakan ini harus tetap menggunakan versi beta sebelumnya. Pengguna juga hanya bisa menggunakan WhatsApp versi beta lama hanya sekitar satu bulan karena update beta WhatsApp memiliki masa kedaluwarsa.

    Notifikasi WhatsApp beta versi terbaru tidak bisa diinstal di iPhone lawas Foto: WABetaInfo

    Setelah update beta yang diinstal habis masa berlakunya, pengguna bisa menginstal WhatsApp versi stabil yang tersedia di App Store. Untungnya, pengguna yang beralih ke WhatsApp versi App Store tidak akan kehilangan data karena WhatsApp akan menyimpan riwayat chat, pengaturan, dan data lainnya selama aplikasi masih terpasang di perangkat.

    Pengguna iPhone yang masih menjalankan iOS versi lawas sebaiknya segera memperbarui sistem operasinya jika ingin tetap menggunakan WhatsApp seperti biasa. Untuk mengecek versi iOS yang dijalankan, buka aplikasi Settings > General > About dan cari opsi ‘Software Version’.

    Jika iPhone tidak bisa diperbarui ke iOS 15.1 atau yang lebih baru, pengguna disarankan untuk upgrade ke model iPhone yang lebih baru yang mendukung sistem operasi terkini. Perlu dicatat bahwa perubahan ini berlaku untuk aplikasi WhatsApp standar dan WhatsApp Business.

    WhatsApp sudah menampilkan notifikasi soal penghentian dukungan untuk iPhone dan iOS lawas sejak Desember 2024. Pengguna diberi waktu lima bulan untuk upgrade ke iPhone yang lebih baru atau update ke sistem operasi yang lebih baru jika masih memungkinkan.

    Sebelum berpindah ke iPhone baru, pengguna diimbau untuk mencadangkan riwayat chat ke iCloud. Backup data ini penting untuk memastikan tidak ada data yang hilang saat menginstal ulang aplikasi WhatsApp di iPhone baru.

    (vmp/rns)

  • Wadhwani Foundation Investasi Rp3,5 Triliun, Kembangkan Talenta Digital Bareng ISAT

    Wadhwani Foundation Investasi Rp3,5 Triliun, Kembangkan Talenta Digital Bareng ISAT

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) dan Wadhwani Foundation menjalin kemitraan strategis untuk memberdayakan 1 juta talenta digital dan 100.000 wirausahawan Indonesia melalui pelatihan keterampilan digital. Kerja sama tersebut juga melahirkan komitmen investasi sebesar Rp3,5 triliun untuk kemitraan 3 tahun ke depan. 

    Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan Indosat dan Wadhwani terhadap transformasi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

    Penandatanganan ini berlangsung dalam Forum CEO Indonesia-India, hasil kolaborasi antara Confederation of Indian Industry (CII) dan Kadin Indonesia, bertepatan dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India. 

    Kerja sama ini juga menghadirkan platform pelatihan berbasis AI dari Wadhwani Foundation dengan dua program utama yaitu Job Ready dan Ignite. 

    Job Ready merupakan program yang membantu talenta digital dalam meningkatkan keterampilan soft skill yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

    Sementara itu Ignite adalah program yang menumbuhkan pola pikir kewirausahaan guna mencetak pemimpin bisnis dan mendorong inovasi guna  mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Kemitraan Indosat dengan Wadhwani Foundation menggabungkan keunggulan global dalam pelatihan berbasis AI dengan jangkauan luas serta pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal,” kata President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dikutip Jumat (31/1/2025). 

    Vikram juga menekankan. bahwa melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan ingin menciptakan koneksi yang membuka peluang bagi setiap individu untuk maju dan berkembang. 

    President dan CEO Wadhwani Foundation Ajay Kela mengatakan kolaborasi ini adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja berkualitas bagi generasi muda. 

    “Indonesia menjadi perhatian utama kami karena potensi besar generasi mudanya yang dinamis dan terus berkembang. Pemahaman Indosat tentang kebutuhan lokal dan jaringan luasnya sangat melengkapi teknologi AI kami, yang dirancang untuk membantu wirausahawan dan pencari kerja membangun keterampilan yang relevan untuk bersaing di pasar global,” kata Ajay. 

    Ajay mengatakan kolaborasi ini tidak hanya memperkuat keterampilan angkatan kerja Indonesia tetapi juga mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan India. Dengan pemberdayaan talenta digital dan wirausahawan muda, inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju dan terkoneksi secara global.

    Sekadar informasi, Yayasan Wadhwani adalah organisasi nirlaba global yang didirikan oleh Dr. Romesh Wadhwani pada 2001. Yayasan ini berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi melalui berbagai program di bidang kewirausahaan, keterampilan, dan inovasi.

    Beberapa program unggulan Yayasan Wadhwani antara lain Wadhwani Venture, Wadhwani Opportunity, dan Wadhwani Innovation.