Jenis Media: Tekno

  • Astronom Temukan Asteroid Berpeluang 1% Tabrak Bumi, Perlukah Khawatir?

    Astronom Temukan Asteroid Berpeluang 1% Tabrak Bumi, Perlukah Khawatir?

    Jakarta

    Para astronom dikejutkan dengan penemuan asteroid baru yang memiliki peluang 1% untuk menabrak Bumi. Asteroid yang diberi nama 2024 YR4 ini diperkirakan akan melintasi Bumi pada tahun 2032 mendatang.

    Meskipun angka ini terlihat kecil, keberadaan asteroid ini memicu pertanyaan: perlukah kita khawatir?

    “Sangat jarang ada asteroid dengan kemungkinan menabrak Bumi yang bukan nol,” kata Heidi Hammel, Wakil Presiden Dewan Direksi Planetary Society dikutip dari USA Today. “Saat ini, para astronom telah mengukur orbit objek tersebut, dan pengamatan lebih lanjut akan menyempurnakan orbit tersebut untuk memberi kita pemahaman yang lebih tepat tentang potensi bahayanya.”

    Apa Itu Asteroid YR4?

    Asteroid YR4 adalah sebuah batuan luar angkasa yang ditemukan oleh para astronom dalam survei rutin mereka. Pertama kali terdeteksi oleh sistem peringatan dini milik NASA, Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Chili pada Desember 2024.

    Objek tersebut kemudian pertama kali dilaporkan pada 27 Desember 2024 ke Minor Planet Center , otoritas resmi untuk mengamati dan melaporkan asteroid , komet, dan benda kecil baru lainnya di tata surya, menurut NASA.

    Beberapa hari kemudian, objek tersebut menarik perhatian NASA dan astronom lain saat muncul di Sentry Impact Risk Table milik Badan Antariksa AS . Sentry, sebuah program di bawah Center for Near-Earth Object Studies di Jet Propulsion Laboratory milik NASA di California, melacak asteroid yang diketahui memiliki kemungkinan bukan nol untuk menghantam Bumi.

    Sebesar Apa Asteroid YR4?

    Berdasarkan pengamatan awal, asteroid ini diperkirakan lebarnya sekitar 40 hingga 91 meter. Data menunjukkan bahwa asteroid itu memiliki bentuk yang memanjang, sementara pengukuran pada panjang gelombang tampak menunjukkan bahwa asteroid itu mungkin berbatu, menurut Planetary Society

    Jika bertabrakan dengan Bumi, asteroid sebesar itu dapat menyebabkan ledakan di atmosfer atau bahkan menciptakan kawah tumbukan. Kedua kemungkinan tersebut kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan yang menghancurkan di daratan, meskipun tidak cukup untuk menjadi peristiwa kepunahan massal .

    Peluang 1%, Perlu Khawatir?

    Peluang 1% dalam konteks astronomi, angka ini masih dianggap rendah. Para ilmuwan menggunakan skala Torino, yang mengukur risiko tabrakan benda langit dengan Bumi. Skala ini berkisar dari 0 (tidak ada risiko) hingga 10 (tabrakan pasti dengan dampak besar). Saat ini, YR4 berada pada tingkat yang sangat rendah dalam skala ini, menunjukkan bahwa risiko sebenarnya masih kecil.

    Namun, peluang 1% ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Para astronom terus memantau orbit asteroid ini untuk memperbarui perhitungan mereka. Seiring dengan pengamatan yang lebih akurat, peluang tabrakan bisa berubah, baik meningkat maupun menurun.

    Saat ini, kekhawatiran tentang asteroid YR4 masih prematur. Peluang 1% untuk menabrak Bumi adalah angka yang rendah.

    Dalam beberapa tahun terakhir, NASA dan badan antariksa dunia telah mengambil langkah-langkah untuk membangun pertahanan guna melindungi umat manusia dari ancaman yang ditimbulkan oleh asteroid dan batuan luar angkasa lainnya, seperti komet.

    (afr/afr)

  • Ini Bocoran Terbaru Spesifikasi Asus Zenfone 12 Ultra Jelang Dirilis

    Ini Bocoran Terbaru Spesifikasi Asus Zenfone 12 Ultra Jelang Dirilis

    Jakarta

    Asus bersiap memanaskan persaingan pasar HP premium dengan menghadirkan Zenfone 12 Ultra. Meski belum resmi diluncurkan, perusahaan asal Taiwan ini sudah memberikan sedikit bocorannya lewat teaser video.

    Dalam teaser berdurasi 15 detik itu, Asus memamerkan Zenfone 12 Ultra akan mengadopsi desain yang lebih modern dan elegan. Layarnya mengusung bezel yang lebih tipis dari Zenfone 11 Ultra, namun tetap dihiasi punch hole di bagian tengah atas.

    Zenfone 12 Ultra bakal menonjolkan kemampuan AI. Salah satu yang ditampilkan kemampuan AI dalam menerjemahkan panggilan real-time.

    Video teaser turut memastikan keberadaan jack headphone 3,5 mm di Zenfone 12 Ultra. Fitur ini sudah jarang kita lihat pada perangkat HP kelas flagship ke atas.

    [Gambas:Twitter]

    Dari segi perangkat keras, dikutip dari GSM Arena, Zenfone 12 Ultra diibaratkan sebagai ROG Phone 9 Pro namun tanpa fitur gaming. HP ini kabarnya akan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite SoC, prosesor flagship terbaru dari Qualcomm.

    Chipset ini menjanjikan performa yang lebih cepat dan efisiensi energi yang lebih baik, cocok untuk multitasking berat dan gaming. RAM yang disematkan juga diprediksi mencapai 16GB, dengan opsi penyimpanan internal hingga 1TB.

    Layar Zenfone 12 Ultra bakal berukuran 6.78 inch Full HD+ dengan panel LTPO AMOLED dan refresh rate 185Hz. Asus memasang baterai 5.800 mAh dengan dukungan pengisian daya kabel 65W.

    HP ini dapat hadir dengan sertifikat IP68 dan akan membawa empat kamera. Tiga tersemat di belakang dengan komposisi 50MP, telefoto 32MP, ultrawide 13MP, sementara kamera selfie berukuran 32MP.

    Benar tidak bocoran spesifikasi di atas bakal terjawab pada 6 Februari mendatang. Asus bakal mengumumkan ZenFone 12 Ultra secara global. Apakah masuk Indonesia? Kita tunggu saja.

    (afr/afr)

  • Kapan iPhone 16 Bisa Dijual di RI? Ini Jawaban Kemenperin

    Kapan iPhone 16 Bisa Dijual di RI? Ini Jawaban Kemenperin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa iphone 16 masih belum bisa dijual di Indonesia saat ini. Pasalnya proposal terakhir Apple mengenai investasi skema ketiga dalam pembentukan akademi sudah ditolak oleh Kemenperin meski nilainya mencapai Rp 1,4 triliun.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa nilai investasi yang disodorkan itu tidak sepenuhnya masuk ke dalam skema ketiga karena masuknya biaya lain.

    “Kami sudah mendapat beberapa laporan mengenai penggunaan uang Rp 1,4 triliun sepanjang 2020-2023, kami melihat ada penggunaan untuk biaya intengible, itu yang kami permasalahkan karena intangible itu sepertinya agak membuat pembiayaan jadi besar,” katanya di Kemenperin, Kamis lalu dikutip Sabtu (1/2/2025).

    Masuknya biaya lain yang tidak berhubungan dengan investasi membuat nilai pengajuan investasi Apple tidak sepenuhnya riil.

    “Ada pembiayaan intangible misalnya beli AC, sewa bangunan, sewa tanah, di Apple academy ada sewa tanah, sewa bangunan, beli peralatan, barang yang keliatan lah, tapi ada juga dalam laporan mereka beli barang yang nggak keliatan intangible yang nilainya cukup besar,” ujar Febri.

    Foto: YouTube Apple
    iPhone 16 Pro

    Ketika ditanya CNBC Indonesia mengenai biaya lainnya seperti biaya operasional Apple di Indonesia, Febri tertawa, tidak menolak maupun mengiyakan.

    “Misalnya hal-hal yang nggak berkaitan pelatihan atau pendidikan di Apple academy, atau ada pembiayaan operasional yang sebenernya ngga begitu berkaitan dengan Apple academy tapi dicharge kesana,” sebut Febri.

    Pemerintah membebaskan Apple untuk kembali mengajukan proposalnya dan tidak memberikan tenggat waktu. Mengenai pertemuan selanjutnya, Febri juga memberikan kebebasan pada Apple.

    “Sampai saat ini karena revisi proposalnya belum kami terima ya kami belum bisa keluarkan sertifikat TKDN, karena TKDN sebagai syarat dari TPP, tanda pengenal produk maka kami juga belum bisa keluarkan TPP, kalau TPP belum ada maka Apple belum bisa impor iPhone 16 ke Indonesia. Jadi TKDN dulu, TPP baru mereka impor, artinya secara keseluruhan kami belum mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia,” ujar Febri.

    (fys/wur)

  • Meme Januari Lama dan Berat, Yuk Februari Lebih Baik

    Meme Januari Lama dan Berat, Yuk Februari Lebih Baik

    Meme Januari Lama dan Berat, Yuk Februari Lebih Baik

  • Wow! Ini Bocoran Gaji Karyawan DeepSeek

    Wow! Ini Bocoran Gaji Karyawan DeepSeek

    Jakarta

    DeepSeek adalah perusahaan yang baru berdiri di tahun 2023. Pendirinya yang bernama Liang Wenfeng baru berusia 39 tahun, tapi kini jadi terkenal karena chatbot AI buatan perusahaannya mampu menandingi kompetitor besar asal Amerika Serikat maupun domestik.

    Dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (1/2/2025) DeepSeek diketahui punya tim di Kota Beijing dan Hangzhou. Jumlah pegawainya relatif sedikit, dengan sekitar 140 engineer dan periset. Angka itu jauh di bawah perusahaan teknologi besar di AS maupun China yang bertarung di industri AI.

    Dalam sebuah wawancara, Liang pernah mengatakan jika pegawai DeepSeek direkrut domestik alias semuanya berasal dari dalam negeri. Timnya terdiri dari fresh graduate dan mahasiswa tingkat doktor dari kampus-kampus elit di China.

    “50 bakat terbaik (AI) mungkin bukan di China, tapi mungkin saja kita bisa menciptakan sosok semacam itu sendiri. Inovasi pada awalnya butuh kepercayaan diri dan percaya diri biasanya lebih tampak pada anak-anak muda,” cetus Liang.

    Zihan Wang, mantan pegawai DeepSeek yang kini belajar di Amerika Serikat, berkisah bahwa perusahaan itu menawarkan kemewahan yang sulit didapat fresh graduate dari perusahaan lain, yaitu bebas bereksperimen dan akses pada sumber daya komputasi yang melimpah.

    Tim di sana mengutamakan kolaborasi dalam risetnya. Saat ini, DeepSeek tampaknya masih membutuhkan pegawai seiring pertumbuhannya yang eksplosif, dengan lowongan di bidang periset deep learning sampai desainer user interface.

    Lantas berapa kisaran gaji di sana? Dalam lowongan yang ada, DeepSeek kabarnya menawarkan bayaran sampai 90 ribu Yuan per bulan untuk engineer. Jika dirupiahkan gajinya mencapai sekitar Rp 200 juta.

    Jumlah itu tentu termasuk tinggi untuk ukuran gaji di China. Namun demikian, jika dibandingkan dengan raksasa teknologi terutama di Amerika Serikat, bisa dikatakan cukup rendah. Ambil contoh Google, mereka berani membayar sampai USD 29 ribu per bulan untuk engineer atau sekitar Rp 472 juta.

    (fyk/fay)

  • Meta Bayar Rp 405 M ke Trump Gegara Blokir Akun Facebook

    Meta Bayar Rp 405 M ke Trump Gegara Blokir Akun Facebook

    Meta menyetujui penyelesaian sebesar Rp 405 M ke Presiden AS Donald Trump atas gugatan tahun 2021 yang diajukan Presiden Donald Trump terhadap Meta. Gugatan tersebut terjadi karena Meta menangguhkan akun Trump setelah pemberontakan 6 Januari 2021 di US Capitol.

  • Peneliti Warning Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Meletus di 2025

    Peneliti Warning Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Meletus di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu gunung berapi paling aktif dunia, Axial Seamount diperkirakan akan meletus sebelum akhir tahun 2025. Namun letusannya diprediksi tidak bersifat eksplosif.

    Para peneliti dari Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington melakukan penelitian pergerakan magma. Mereka merekam dan mengumpulkan dan menganalisa datanya selama dua tahun.

    Tahun lalu, Bill Chadwick dari OSU melaporkan laju inflasi gunung itu terus meningkat. Oktober 2024 disebutkan laju inflasi, kegempaan telah stabil.

    “Sepertinya letusan tidak akan terjadi dalam waktu dekat, namun tidak lama,” kata Chadwick dikutip dari Popular Mechanics, Jumat (31/1/2025).

    Kemudian dia menyimpulkan letusan Axial kemungkinan bisa terjadi dalam tahun 2025 ini.

    Axial Seamount merupakan gunung api bawah laut yang berada di Samudera Pasifik, jaraknya 480 km dari Oregon. Frekuensi letusannya termasuk yang lebih sering dibandingkan gunung api di Cascades.

    Sebelum perkiraan tahun ini, Axial pernah tiga kali meletus dalam 27 tahun terakhir. Mulai dari 1998, 2011, dan terakhir 10 tahun lalu pada 2015.

    Science Alert mencatat letusan Axial tidak akan bersifat eksplosif, karena struktur perisai puncaknya dari lava tipis. Letusannya akan mengeluarkan lava dan membentuk dasar laut baru.

    Letusan Axial disebut tidak menimbulkan ancaman tsunami pada wilayah pantai yang berada di sekitarnya, dikutip dari Popular Mechanics.

    Selain itu, letusan Axial tidak berdampak pada aktivitas seismik xona subduksi yang berada di garis pantai Oregon. Sebab gunung itu bukan bagian dari Zona Subduksi Cascadia yang termasuk berbahaya dan dijuluki sebagai The Big One.

    (fab/fab)

  • Benua Asia Terbelah Dua di Wilayah Arab, Peneliti Ungkap Sumbernya

    Benua Asia Terbelah Dua di Wilayah Arab, Peneliti Ungkap Sumbernya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lempeng samudra di bawah Timur Tengah terbelah. Retakan terdeteksi mulai dari wilayah bagian tenggara Turki sampai ke wilayah timur laut Iran.

    Pengaruh lempeng yang terbelah dua bakal berpengaruh ke pergerakan permukaan Bumi dan mengubah bentuk dataran di Timur Tengah.

    Menurut IFL Science, lempeng benua Arab dan Eurasia telah bergerak berpisah selama jutaan tahun. Lempeng di bawahnya, yang dikenal sebagai lempeng samudra Neotethys, menjadi “tertekan” makin dalam ke Bumi. Ketika kedua lempeng akhirnya bertumbukan, ujungnya “lecek” dan terangkat sehingga membentuk Pegunungan Zagros.

    Sekelompok peneliti mempelajari pembentukan Pegunungan Zagros di wilayah Irak yang telah terjadi selama 20 juta tahun. Berat dari Pegunungan Zagros disebut adalah penyebab permukaan Bumi “bengkok” membentuk berbagai cekungan yang kemudian terisi oleh sedimen. Salah satunya adalah Mesopotamia. Namun, peneliti menemukan sebuah cekungan di wilayah tenggara lebih dalam dibanding cekungan lainnya.

    Temuan ini disebut sebagai bukti bahwa lempeng samudra di bawah wilayah tersebut membuat permukaan Bumi tertekan makin dalam berbarengan dengan tekanan beban pegunungan.

    “Dari topografi wilayah barat laut Zagros, sangat mengejutkan melihat sebegitu banyak sedimen menumpuk di area yang kami teliti. Artinya tekanan di area tersebut lebih besar dibanding tekanan Pegunungan Zagros,” kata Renas Koshnaw dari Gottingen University seperti dikutip oleh IFL Science.

    Dia menjelaskan bahwa lempeng samudra menarik permukaan makin dalam sehingga sedimen tertumpuk makin banyak. 

    “Menuju Turki, cekungan yang terisi oleh sedimen makin landai, menunjukkan bahwa lempeng terputus di wilayah tersebut,” kata Koshnaw.

    Peneliti memperkirakan pelat samudra Neotathys “terpendam” makin turun ke mantel Bumi, lapisan yang berada di antara kerak dan inti Bumi. Lewat pengamatan atas proses pembentukan wilayah Pegunungan Zagros, peneliti berharap bisa memahami pembentukan rupa geologi di permukaan Bumi dipengaruhi oleh proses di dalamnya.

    “Riset ini berkontribusi untuk memahami fungsi cangkang bagian luar Bumi,” kata Koshnaw.

    Tentu saja, perubahan bentuk permukaan Bumi butuh waktu yang sangat lama. Perubahan paling drastis yang terdeteksi adalah pembentukan East African Rift System (EARS), belahan yang panjangnya mencapai ribuan kilometer dan mencakup banyak negara di Afrika. “Robekan” tersebut diperkirakan membuat wilayah Afrika Timur terpisah dari benua AFrika dalam 5 hingga 10 juta tahun.

    (dem/dem)

  • Mobil Tesla Versi Murah Akhirnya Rilis di 2025, Ini Kata Elon Musk

    Mobil Tesla Versi Murah Akhirnya Rilis di 2025, Ini Kata Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla berencana meluncurkan model mobil listrik yang lebih murah. Informasi ini diungkapkan sendiri oleh CEO Elon Musk.

    Musk berjanji Tesla murah akan dirilis pada paruh pertama 2025. Namun tidak ada rincian soal pengumuman itu termasuk harga mobil murah nantinya, dikutip dari Reuters, Jumat (31/1/2025).

    Janji lain yang disampaikan Musk adalah perusahaan akan mulai menguji layanan taksi otonom. Menurutnya uji coba akan dilakukan pada Juni mendatang.

    Menurut Musk uji coba akan dilakukan di Austin. Sama seperti mobil murah, dia juga tak merinci cara kerja layanan taksi.

    Meski begitu sejumlah analis mempertanyakan jadwal yang diungkapkan Musk. Sebab masih ada hambatan regulasi di beberapa wilayah.

    “Dia (Musk) menyoroti peningkatan software, dengan peluncuran yang direncanakan di Texas dan California, meski ada hambatan regulasi di Eropa dan pembatasan di China akan memperlambat kemajuan,” jelas analis konsumer diskresioner Quilter Cheviot, Mamta Valechha.

    Kinerja Tesla diketahui menurun pada tahun lalu. Pendapatan turun yang disebut karena lambatnya peningkatan model dan adanya persaingan.

    Pengiriman tahunan juga ikut anjlok tahun lalu. Hal ini tetap terjadi meskipun Tesla telah berupaya meluncurkan harga lebih murah dan menyebarkan diskon.

    Untuk tahun ini, Tesla mengharapkan bisnis kendaraan bisa kembali tumbuh. Namun perusahaan tidak mengulangi prediksi Musk akhir tahun lalu.

    Saat itu, Musk memperkirakan penjualan perusahaan bisa kembali tumbuh. Bahkan dia mematok angka 20-30% pada 2025.

    (fab/fab)

  • DeepSeek Dituduh Pakai Chip Terlarang Nvidia, Elon Musk Buka Suara

    DeepSeek Dituduh Pakai Chip Terlarang Nvidia, Elon Musk Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri teknologi Amerika Serikat (AS) terguncang gara-gara kemunculan layanan kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China. Saham-saham raksasa teknologi rontok dan menyebabkan harta 500 orang terkaya dunia merosot tajam.

    Pasalnya, DeepSeek mengklaim model AI teranyarnya R1 yang sudah bisa menyaingi GPT-4.0 dan o1 milik OpenAI dikembangkan dengan biaya murah, hanya sekitar US$6 juta atau puluhan kali lipat lebih efisien ketimbang AI buatan AS.

    DeepSeek mengklaim pengembangan AI-nya menggunakan chip lawas H800 buatan Nvidia yang masih diperbolehkan untuk dijual ke China oleh AS.

    Popularitas DeepSeek langsung membuat Microsoft dan OpenAI bereaksi dan menuduh perusahaan China itu diam-diam mencaplok data OpenAI untuk pengembangan sistem AI-nya.

    Lebih lanjut, laporan terbaru menyebut DeepSeek diam-diam menggunakan chip canggih yang dilarang AS ke China, yakni H100 milik Nvidia. Dilaporkan bahwa DeepSeek menggunakan 50.000 GPU H100.

    Menurut CEO Scale AI, Alexandr Wang, para pekerja DeepSeek tak bisa mendiskusikan penggunaan chip canggih Nvidia secara publik karena melanggar regulasi AI, dikutip dari The Express Tribune, Jumat (31/1/2025).

    “DeepSeek memiliki sekitar 50.000 chip H100s yang tak bisa mereka umbar karena larangan ekspor AS,” kata Wang dalam wawancara dengan CNBC International.

    Ia juga menekankan bahwa akses masa depan untuk chip-chip tersebut kemungkinan besar akan makin dibatasi oleh regulasi AS.

    Elon Musk mendukung klaim dari Wang dengan menyebut “tentu saja” dalam unggahan di media sosial yang merujuk pada wawancara Wang.

    Startup AI asal China seperti DeepSeek dan Qwen kini bersaing pada tingkat tinggi dan berpotensi melampaui model AS dalam hal efektivitas biaya.

    Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan regulasi AS di bidang AI, terutama dengan potensi inovasi China yang terus menantang kepemimpinan AI global.

    (fab/fab)