Jenis Media: Tekno

  • Terungkap! Nilai Investasi Hardware DeepSeek Rp 8 Triliun

    Terungkap! Nilai Investasi Hardware DeepSeek Rp 8 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – DeepSeek, perusahaan teknologi asal China, menjadi sorotan utama minggu ini setelah mengungkapkan biaya yang mereka keluarkan untuk melatih model kecerdasan buatannya (AI).

    Melansir CNBC Internasional, dalam dokumen terbaru, DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan sekitar US$5,576 juta atau setara dengan Rp91,2 juta (asumsi kurs Rp16.300/US$), untuk pelatihan model kecerdasan buatannya, berdasarkan biaya sewa unit pemrosesan grafis (GPU) dari Nvidia. Namun, angka ini hanya mencakup pelatihan model resmi dan belum mencakup biaya riset dan eksperimen sebelumnya terkait arsitektur atau data.

    Tidak hanya itu, berita terkait DeepSeek juga menyebutkan, mereka baru-baru ini mengalahkan OpenAI di Apple App Store dengan aplikasi AI-nya yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat. Dampak ini menyebabkan penurunan kapitalisasi pasar beberapa perusahaan chip besar, termasuk Nvidia dan Broadcom, yang kehilangan sekitar US$800 miliar pada hari Senin.

    Menurut firma riset semikonduktor SemiAnalysis, pengeluaran DeepSeek untuk perangkat keras diperkirakan jauh lebih besar dari US$500 juta atau setara dengan Rp8,15 triliun (asumsi kurs Rp16.300/US$) sejak perusahaan ini berdiri. Biaya riset dan pengembangan serta biaya kepemilikan lainnya juga turut menambah jumlah pengeluaran mereka. Penggunaan “data sintetis” untuk melatih model kecerdasan buatan ini membutuhkan komputasi yang sangat besar.

    SemiAnalysis juga membandingkan DeepSeek dengan perusahaan lain di industri AI, seperti Anthropic yang menghabiskan sekitar US$10 juta untuk melatih model AI mereka, meskipun mereka didukung oleh investasi besar dari Amazon dan Google. Hal ini menunjukkan betapa besar dana yang dibutuhkan untuk menjalankan model AI dan perusahaan AI.

    “Itu karena mereka harus bereksperimen, membuat arsitektur baru, mengumpulkan dan membersihkan data, membayar karyawan, dan banyak lagi,” kata SemiAnalysis, melansir dari CNBC Internasional, Minggu (2/2/2025).

    Dokumen DeepSeek sendiri tidak menyertakan estimasi biaya komputasinya. Perusahaan tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Meskipun tidak ada angka pasti terkait biaya komputasi DeepSeek, laporan dari SemiAnalysis menunjukkan, perusahaan ini telah berhasil mencapai kemajuan luar biasa dengan pengeluaran yang sangat besar, terutama dalam hal pengembangan model AI yang canggih. Mereka juga memuji kualitas model DeepSeek, yang terlihat menonjol meskipun Amerika Serikat telah membatasi ekspor chip ke China dalam beberapa tahun terakhir.

    Analis dan pakar AI memuji kehebatan model DeepSeek, bahkan mencatat, langkah cepat DeepSeek dalam mencapai keunggulan dalam penalaran buatan layak untuk diapresiasi. Hal ini semakin menarik perhatian, terutama dengan potensi pasar AI yang diperkirakan akan melampaui US$1 triliun dalam waktu dekat.

    DeepSeek, yang didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, awalnya merupakan bagian dari unit riset AI hedge fund High-Flyer. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan kecerdasan umum buatan atau AGI, sebuah cabang AI yang bertujuan untuk menyamai atau bahkan melebihi kecerdasan manusia.

    Pada bulan April 2023, DeepSeek bertransformasi menjadi perusahaan rintisan yang berdedikasi untuk mengembangkan model bahasa besar dan AI. Kehebohan meningkat ketika mereka merilis R1, model penalaran AI yang sangat bersaing dengan model OpenAI, yang bersifat sumber terbuka sehingga dapat digunakan oleh pengembang lain. Meski begitu, model ini juga memiliki batasan pada topik-topik tertentu, seperti kebijakan pemimpin China, Xi Jinping.

    CEO OpenAI, Sam Altman mengakui kualitas model DeepSeek, tetapi juga menyinggung adanya dugaan DeepSeek mungkin menggunakan data dari OpenAI untuk mengembangkan produk mereka. Meskipun demikian, persaingan antara kedua perusahaan ini semakin ketat, dan ini menegaskan pentingnya pengembangan AI yang terbuka dan demokratis.

    Pada sebuah acara di Washington, DC, pada hari Kamis yang diselenggarakan oleh OpenAI, Altman mengatakan DeepSeek adalah “model yang sangat hebat.”

    “Ini adalah pengingat akan tingkat persaingan dan perlunya Al yang demokratis untuk menang,” katanya. Ia mengatakan hal ini juga menunjukkan “tingkat minat dalam penalaran, tingkat minat dalam sumber terbuka.”

    (haa/haa)

  • Kerak Bumi Terkelupas dan Tenggelam di Bawah Pegunungan Sierra Nevada California

    Kerak Bumi Terkelupas dan Tenggelam di Bawah Pegunungan Sierra Nevada California

    Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti mengungkapkan di bawah pegunungan Sierra Nevada California, kerak bumi terkelupas.

    Proses ini, yang disebut dengan tenggelamnya litosfer, tidak perlu dikhawatirkan. Faktanya, mungkin itulah asal mula terbentuknya benua.

    Sebuah studi baru menemukan bahwa proses ini sedang terjadi saat ini di bawah Sierra Nevada. Di bawah bagian selatan pegunungan, litosfer bagian atas mantel bumi dan sebagian kerak bumi telah terkelupas dan tenggelam ke dalam mantel yang lebih dalam, menurut penelitian baru.

    Litosfer di bawah Sierra tengah saat ini sedang terkelupas, sementara prosesnya belum sampai ke ujung utara pegunungan.

    Anda mungkin sedang memancing di Sierras, dan mungkin ada lapisan besar yang terkelupas di bawah Anda dan Anda bahkan tidak menyadarinya,” kata Vera Schulte-Pelkum, ahli geosains di Universitas Colorado Boulder dilansir dari livescience.

    Tidak ada tanda-tanda di permukaan bahwa pengelupasan ini terjadi. Namun para peneliti sebelumnya telah memperhatikan gempa bumi yang sangat dalam di bawah Pegunungan Sierra, dengan gempa berkekuatan 1,9 hingga 3,2 skala richter yang terjadi di kedalaman lebih dari 25 mil (40 kilometer).

    Anehnya, kata Schulte-Pelkum, karena batuan pada kedalaman tersebut biasanya hangat dan bertekanan, yang berarti batuan tersebut cenderung berubah bentuk tanpa pecah dan melepaskan gelombang seismik.

    Schulte-Pelkum dan rekan penulisnya, seismolog Universitas California San Diego Deborah Kilb, mengamati catatan gempa di wilayah tersebut dari tahun 1985 hingga 2023. Mereka menggunakan gelombang dari gempa bumi tersebut untuk mengumpulkan informasi tentang kerak dalam dan mantel atas di bawah pegunungan.

    Mereka menyempurnakan pengukuran yang disebut anisotropi, yang mengungkapkan perbedaan cara gelombang merambat bergantung pada arah datangnya. Hal ini dapat mengungkap informasi tentang orientasi batuan.

    Hasilnya menunjukkan adanya lapisan dengan kedalaman antara 25 dan 43 mil (40 hingga 70 km) di mana bebatuannya terlepas dari kerak bumi di atasnya. Di Sierra selatan, dekat Taman Nasional Sequoia, lapisan ini telah hilang, dan di Sierra utara, di sekitar Danau Tahoe, lapisan ini tidak terkelupas. Namun di Sierra tengah, di bawah Taman Nasional Yosemite, lapisan tersebut secara aktif turun ke dalam mantel.

    apsPenelitian sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa pengelupasan ini mungkin terjadi di bawah Sierra selatan 3 juta atau 4 juta tahun yang lalu, kata Schulte-Pelkum. “Sekarang, kami berkata, ‘Saya pikir hal ini masih terjadi,’” katanya, “jadi kami menangkap kejadian tersebut.”

    Para peneliti melaporkan temuan mereka pada bulan Desember di jurnal Geophysical Research Letters. Proses pembentukan kerak benua yang sama mungkin terjadi di tempat lain di dunia, kata Schulte-Pelkum, termasuk di Selandia Baru, di dataran tinggi Anatolia di Turki, dan di Pegunungan Carpathian di Eropa Timur.

    “Kita bisa mencarinya di sejumlah tempat lain di mana orang-orang berpendapat bahwa mungkin dulu litosfernya lebih tebal dan sekarang sudah terkelupas,” katanya.

  • OpenAI Rilis Model Penalaran Baru untuk Lawan DeepSeek

    OpenAI Rilis Model Penalaran Baru untuk Lawan DeepSeek

    Jakarta

    OpenAI resmi meluncurkan model penalaran terbarunya yaitu o3-mini. Model baru ini diluncurkan di tengah gempuran DeepSeek yang mengguncang Silicon Valley.

    O3-mini sebenarnya pertama kali diumumkan pada Desember 2024, dan beberapa waktu yang lalu CEO OpenAI Sam Altman mengatakan model ini akan dirilis dalam dua minggu ke depan. Kini model o3-mini tersedia untuk semua pengguna ChatGPT, termasuk pengguna tier gratis.

    Model o3-mini dirancang khusus untuk menyelesaikan masalah terkait bidang STEM, terutama programming, matematika, dan sains. OpenAI mengklaim performa model baru ini setara dengan o1 dan o1-mini, tapi lebih cepat dan lebih efisien.

    “Model ini melanjutkan rekam jejak kami dalam menekan biaya kecerdasan buatan – menurunkan harga per token hingga 95% sejak meluncurkan GPT-4 – sambil mempertahankan kemampuan penalaran tingkat atas,” kata OpenAI dalam pengumumannya, seperti dikutip dari Engadget, Minggu (2/2/2025).

    “Seiring meluasnya adopsi AI, kami terus berkomitmen untuk memimpin di baris terdepan, membangun model yang menyeimbangkan kecerdasan, efisiensi, dan keamanan,” sambungnya.

    O3-mini diklaim bisa memberikan jawaban 24% lebih cepat ketimbang o1-min dan memberikan respons yang lebih akurat. Sama seperti o1-mini, model terbaru ini akan menunjukkan cara menemukan jawaban, dan tidak sekedar memberikan respons.

    Terkait efisiensi, o3-mini membutuhkan biaya USD 0,55 per satu juta input yang di-cache dan USD 4,40 per satu juta token output, di mana satu juta token setara dengan 750.000 kata. Biayanya cukup kompetitif dibandingkan DeepSeek R1 yang membutuhkan USD 0,14 per satu juta input yang di-cache dan USD 2,19 per satu juta token output.

    Model o3-mini sudah tersedia untuk semua pengguna ChatGPT, namun pengguna di tier gratis memiliki akses terbatas setiap harinya. Pelanggan ChatGPT Plus dan Team diberikan batas penggunaan 150 kueri per hari, sedangkan pelanggan ChatGPT Pro mendapatkan akses tanpa batas.

    Pelanggan premium dapat memilih o3-mini menggunakan menu drop-down di ChatGPT. Pengguna tier gratis dapat klik atau ketuk tombol ‘Reason’ yang ada di bilah chat atau meminta ChatGPT ‘re-generate’ jawaban.

    (vmp/vmp)

  • Google Perkuat Keamanan Play Store, Blokir 2,36 Juta Aplikasi Berbahaya Sepanjang 2024 – Page 3

    Google Perkuat Keamanan Play Store, Blokir 2,36 Juta Aplikasi Berbahaya Sepanjang 2024 – Page 3

    Di sisi lain, Google mengumumkan Google AI kini akan disertakan dalam paket Google Workspace Business dan Enterprise. Kehadiran fitur ini ini tidak lepas dari manfaat pemakaian AI yang terbukti meningkatkan produktivitas.

    Selain itu, Google merasa AI harus dapat diakses oleh setiap bisnis dan karyawan dengan harga terjangkau. Untuk itu, deretan kemampuan AI generatif terkini hadir pada pelanggan Google Workspace tanpa perlu membeli add-on apa pun.

    “Kami percaya bahwa AI bukan sekadar tool; AI menghadirkan perubahan fundamental dalam proses bekerja,” tutur President Cloud Application Google Jerry Dischler dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (18/1/2025).

    Menurut Jerry, AI membantu membebaskan karyawan dari tugas-tugas rutin, seperti mencatat notulen rapat hingga merangkum isi dokumen dan video panjang.

    “Dan, AI juga menjadi teman bertukar pikiran yang strategis untuk mewujudkan ide-ide terbaik mereka,” ujar Jerry lebih lanjut.

  • Bos Facebook & Bos Google Siapkan ‘Amunisi’ Buat Hadapi DeepSeek

    Bos Facebook & Bos Google Siapkan ‘Amunisi’ Buat Hadapi DeepSeek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa hari setelah perusahaan asal China, DeepSeek, mengumumkan terobosan dalam teknologi komputasi AI murah yang mengejutkan industri teknologi di Amerika Serikat, CEO Microsoft dan Meta memberikan tanggapan. Mereka menekankan pentingnya investasi besar-besaran untuk tetap bersaing di bidang ini.

    Melansir Business Standard, DeepSeek mengklaim model AI mereka mampu menyaingi, bahkan melampaui, teknologi dari Barat dengan biaya jauh lebih rendah. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan dominasi Amerika di bidang AI. Meski begitu, para eksekutif AS percaya bahwa membangun jaringan komputer besar adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang terus berkembang.

    “Investasi besar dalam belanja modal dan infrastruktur akan menjadi keunggulan strategis dalam jangka panjang,” ujar CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam panggilan pasca-laporan keuangan, dikutip dari Business Standard, Minggu (2/2/2025).

    Sementara itu, CEO Microsoft, Satya Nadella juga menegaskan bahwa pengeluaran besar diperlukan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas yang menghambat pemanfaatan AI secara maksimal.

    “Seiring AI menjadi lebih efisien dan mudah diakses, permintaan akan meningkat secara signifikan,” jelasnya kepada para analis.

    Microsoft telah mengalokasikan dana sebesar US$ 80 miliar untuk pengembangan AI di tahun fiskal ini, sementara Meta berkomitmen menghabiskan hingga US$ 65 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan sekitar US$6 juta yang dikatakan DeepSeek telah mereka keluarkan untuk mengembangkan model AI mereka.

    Namun, para eksekutif dan analis Wall Street menyebut angka dari DeepSeek kemungkinan hanya mencakup biaya daya komputasi, bukan keseluruhan biaya pengembangan.

    Meski begitu, sebagian investor mulai merasa frustasi dengan besarnya pengeluaran tanpa hasil yang signifikan. Saham Microsoft, yang dikenal sebagai pemimpin dalam perlombaan AI berkat kemitraannya dengan OpenAI, turun 5% setelah perusahaan mengumumkan pertumbuhan bisnis cloud Azure mereka tidak sesuai dengan perkiraan.

    “Kami ingin melihat peta jalan yang jelas tentang bagaimana semua modal yang diinvestasikan ini akan menghasilkan keuntungan,” kata Brian Mulberry, manajer portofolio di Zacks Investment Management yang memiliki saham di Microsoft.

    Sementara itu, Meta memberikan sinyal campuran terkait hasil investasi mereka di AI. Meskipun mencatat kinerja kuat di kuartal keempat, perkiraan penjualan untuk periode berikutnya tampak kurang menggembirakan.

    “Dengan pengeluaran sebesar ini, mereka perlu mulai menunjukkan peningkatan pendapatan. Minggu ini menjadi pengingat bagi AS bahwa untuk AI, belanja modal sangat besar, tetapi pemanfaatannya masih kurang,” ujar Daniel Newman, analis dari Futurum Group.

    Namun, ada indikasi para eksekutif mulai mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini. CFO Microsoft, Amy Hood menyatakan belanja modal perusahaan pada kuartal ini dan berikutnya akan tetap di sekitar US$22,6 miliar, angka yang sama dengan kuartal sebelumnya.

    “Pada tahun fiskal 2026, kami akan terus berinvestasi seiring dengan adanya sinyal permintaan yang kuat. Namun, tingkat pertumbuhan investasi akan lebih rendah dibandingkan tahun fiskal 2025 yang berakhir pada bulan Juni,” tutupnya.

    (haa/haa)

  • Daftar Game PC Diskon Hingga 90% di Epic Games Store, Ada yang Rp 4 Ribu

    Daftar Game PC Diskon Hingga 90% di Epic Games Store, Ada yang Rp 4 Ribu

    Jakarta

    Epic Games kembali menggelar event menarik yang diberi nama Epic Savings. Gamer bisa mendapatkan beragam game PC dengan harga yang sangat murah.

    Bagaimana tidak, mereka memberikan diskon hingga 90%. Bahkan ada sederet game yang dibanderol di bawah Rp 20 ribu.

    Pantauan detikINET dari situs resminya, Sabtu (1/2/2025), game yang dimaksud seperti Happiness Market seharga Rp 4 ribu, The Count Lucanor Rp 10.799, Outlast Rp 10.799, Outlast 2 Rp 16.199, dan Worker Simulator Rp 6.899.

    Secara kualitas judul-judul tersebut memang tak bisa dibandingkan dengan game AAA seperti Black Myth: Wukong atau Rise of the Ronin. Namun bagi gamer yang mau mendapatkan pengalaman berbeda, lima game tersebut patut mendapat perhatian lebih.

    Sayangnya event ini tidak hadir dalam waktu yang lama. Sebab penawaran menarik tersebut akan segera berakhir pada 6 Februari 2025. Oleh sebab itu, ini menjadi kesempatan emas bagi gamer yang mau mengoleksi game baru.

    Apabila lima game tadi kurang menarik, mungkin bisa cek daftar game PC lainnya yang didiskon hingga 90% berikut ini.

    Mortal Kombat 1: Khaos Reigns Collection – Rp 560 ribuCrysis Remastered Trilogy – Rp 121.499HITMAN World of Assassination Deluxe Edition – Rp 311.399Ghostrunner: Complete Edition – Rp 242.999Ghostrunner 2 Brutal Edition – Rp 155.749The Callisto Protocol Digital Deluxe Edition – Rp 199.750HOT WHEELS UNLEASHED Game of the Year Edition – Rp 169.350Sifu Digital Deluxe Edition – Rp 171.199Overcooked! 2 Gourmet Edition – Rp 53.999WRC 8 Deluxe Edition FIA Rally Championship – Rp 64.900

    Namun perlu diingat, sebelum memutuskan untuk membelinya, pastikan PC kalian mumpuni. Jangan sampai sudah beli, tapi ternyata PC yang digunakan tidak mampu menjalankan deretan game diskon tersebut.

    Untuk mengetahui syarat PC yang harus dimiliki pemain, bisa dilihat di Epic Games Store. Informasinya tersedia di laman masing-masing game itu.

    (hps/afr)

  • Top 3 Tekno: Google Search Salah Tampilkan Kurs Dollar AS Tarik Perhatian Pembaca – Page 3

    Top 3 Tekno: Google Search Salah Tampilkan Kurs Dollar AS Tarik Perhatian Pembaca – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sabtu kemarin, 1 Februari 2025 warganet di dunia maya heboh dengan kurs dolar AS yang setara Rp 8.170 di hasil pencarian Google Search.

    Padahal, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS per kemarin, seharusnya tercatat di angka Rp16.300-an. Hal ini pun membuat dunia maya jadi heboh dan mengunggah screenshot yang memperlihatkan nilai tukar 1 dolar AS setara Rp 8.170 di hasil pencarian Google Search.

    Akibatnya, media sosial terutama platform X alias Twitter ramai dengan trending topic “Dollar” hingga “Error.”

    Lantas apa kata Google terkait kesalahan hasil yang ditampilkan di Google Search ini?

    Berikut adalah informasi-informasi yang paling banyak dibaca oleh pembaca kanal Tekno Liputan6.com sepanjang Sabtu, 1 Februari 2025, kemarin.

    1. Google Tampilkan Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8.170, Warganet Geger!

    Warganet dibuat terkejut dengan tangkapan layar yang menunjukkan nilai tukar dolar AS ke rupiah hari ini 1 dolar Amerika Serikat (AS) hanya Rp 8.170. Padahal, berdasarkan data perbankan dan layanan keuangan lainnya, kurs rupiah terhadap dolar AS berada di angka normal.

    Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar ASI tercatat di Rp 16. 355. Namun, tiba-tiba di linimasa media sosial (medsos) muncul memperlihatkan angka lebih rendah.

    Sontak, fenomena ini langsung ramai dibahas di media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter, hingga kata kunci “Dollar” dan “Error” bertengger di puncak trending topic di Indoensia.

    Hanya pengguna X berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak kurs dolar AS di Google. Sebagian mengaitkan dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS.

    Selain kurs dollar AS, kurs euro ke rupiah juga tampak mengalami masalah. Tertulis di Google, 1 euro saat ini sama dengan Rp 8.340, berbeda jauh dengan kurs euro to IDR di angka 16.927 pada 31 Januari kemarin.

    Namun, tidak sedikit pula meyakini hal ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google. Berikut adalah beberapa duitan warganet yang dihimpun dari X.

    Simak informasi selengkapnya di sini. 

     

    Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2016 mencapai US$ 319 miliar atau Rp 4.210,80 triliun (estimasi kurs 13.200 per dolar AS).

  • Google Tendang 2,3 Juta Aplikasi Berbahaya dari Play Store

    Google Tendang 2,3 Juta Aplikasi Berbahaya dari Play Store

    Jakarta

    Google memblokir lebih dari 2,3 juta aplikasi Android yang didaftarkan ke Play Store sepanjang tahun 2024. Jutaan aplikasi itu tidak diizinkan beredar di Play Store karena melanggar kebijakan yang membuatnya berisiko untuk pengguna.

    Dalam laporan keamanan terbarunya, Google mengungkap telah memblokir 158.000 akun developer karena mencoba mendistribusikan aplikasi berbahaya seperti malware dan spyware di toko aplikasi Android.

    Sebagai perbandingan, Google memblokir lebih dari 2,2 juta aplikasi dan 333.000 akun developer pada tahun 2023, serta lebih dari 1,5 juta aplikasi dan 173.000 akun developer pada tahun 2022.

    Meningkatkan jumlah aplikasi yang diblokir pada tahun 2024 sebagian disebabkan oleh peninjau manusia yang dibantu AI, yang digunakan di sebagian besar kasus pelanggaran.

    “Saat ini, lebih dari 92% tinjauan dari petugas manusia kami untuk aplikasi berbahaya dibantu oleh AI, yang memungkinkan kami mengambil tindakan dengan lebih cepat dan akurat untuk mencegah aplikasi berbahaya beredar di Google Play,” kata Google, seperti dikutip dari Bleeping Computer, Minggu (2/2/2025).

    Selain menolak dan memblokir aplikasi, Google juga mencegah 1,3 juta aplikasi mendapatkan izin akses berlebihan yang dapat memberikan akses terhadap data pengguna yang sensitif.

    Google Play Protect, sistem keamanan default Android, juga menerima peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024 untuk meningkatkan perlindungan real-time terhadap aplikasi berbahaya, penipuan, hingga aplikasi yang diinstal di luar Play Store.

    Google mengatakan Play Protect memindai lebih dari 200 miliar aplikasi dalam sehari. Sepanjang tahun 2024, pemindaian ini mengidentifikasi lebih dari 13 juta aplikasi malware baru yang berasal dari luar Play Store.

    Setelah diluncurkan di Singapura, fitur Google yang dapat memblokir instalasi APK bermasalah kini hadir di lebih banyak negara seperti Brasil, Hong Kong, India, Kenya, Nigeria, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, dan Vietnam.

    Meski perlindungan yang disediakan Google untuk pengguna Android sudah semakin canggih, pengguna tetap harus waspada saat menginstal aplikasi. Pastikan hanya download aplikasi dari developer yang terpercaya, jangan download aplikasi yang tidak dibutuhkan, perhatikan izin akses yang diminta aplikasi, dan selalu aktifkan Play Protect.

    (vmp/vmp)

  • Pengguna iPhone Kini Bisa Unduh Semua Episode Serial Netflix Sekaligus, Begini Caranya – Page 3

    Pengguna iPhone Kini Bisa Unduh Semua Episode Serial Netflix Sekaligus, Begini Caranya – Page 3

    Di sisi lain, serial Korea Selatan Squid Game kembali membuat sejarah baru di platform Netflix. Berdasarkan laporan Variety, musim kedua serial ini berhasil mencatatkan jumlah penonton yang luar biasa.

    Mengutip informasi dari Engadget, Kamis (3/1/2025), Squid Game musim kedua dilaporkan mampu mendapatkan 68 juta penonton dalam empat hari pertama penayangannya. Ini menjadikannya sebagai serial dengan debut terbesar di Netflix.

    Rekor tersebut sebelumnya mampu dicapai serial Wednesday yang mencatatkan 50,1 juta penonton di 2022. Capaian ini bukannya tanpa alasan, mengingat musim pertamanya pun meraih kesuksesan.

    Musim pertama Squid game pernah memgang gelar sebagai serial paling banyak yang ditonton di Netflix. Serial itu berhasil mencatatkan 142 juta penonton hingga Oktober 2021.

    Dengan keberhasilan ini, musim ketiga yang juga menjadi musim terakhir diprediksi akan mencatakan rekor serupa. Rencananya, musim ketiga serial tersebut akan ditayangkan di tahun ini.

    Untuk diketahui, Squid Game 2 saat ini sudah rilis di Netflix. Dengan hanya 7 episode, musim baru ini pun langsung disambut antusias para penggemarnya.

    Sebagai bagian dari kehadiran serial itu, Google juga sempat membuat sebuah easter egg spesial di Chrome. Jadi, pengguna bisa mengakses permainan Red Light, Green Light yang ikonik dari serial tersebut, langsung dari Google Chrome.

  • Siap-Siap! Indosat-Bisnis Indonesia Gelar Literasi Digital di Maumere

    Siap-Siap! Indosat-Bisnis Indonesia Gelar Literasi Digital di Maumere

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) bersama Bisnis Indonesia akan menggelar acara literasi digital kepada generasi muda di Maumere, NTT, pada 4 Februari 2025 guna mengikis kesenjangan digital.  

    Melalui acara bertajuk “Saatnya GenSi BERAKSI” (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI), acara literasi ini akan digelar di Unipa Maumere selama satu hari penuh.

    Acara tersebut akan dibuka oleh Jonas K.G.D Gobang, Rektor Universitas Nusa Nipa, Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Julandi George Fransiskus selaku SVP-Head of Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison. Menurut rencana, Emanuel Melkiades, Gubernur NTT terpilih  dijadwalkan hadir secara daring pada acara tersebut.

    Setelah dibuka ada tiga acara diskusi GenSi Talks pada acara tersebut, yakni dengan tema AI, Teman atau Lawan?, Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas, dan Transformasi Gen Z, dari Cerdas Digital ke Aman Digital.

    Adapun pembicaranya terdiri dari Anjas Maradita, AI Content Creator & Developer, Adri Gautama, Area Academy Manager, CISCO Networking Academy, PT Cisco Systems Indonesia, Apriani V.E.K Dangga, Edu & Self Development Content Creator, Fuadit Muhammad, Programmer & Influencer, Hamdani Pratama, Kepala BPPTIK Komdigi dan Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH). 

    Dalam acara ini para mahasiswa dan generasi Z akan diberikan wawasan mengenai konten digital, pemanfaatan jejaring digital hingga bagaimana acara aman tetap eksis dan terkoneksi di platform digital. 

    Para peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan narasumber dan menyampaikan pengalaman serta pertanyaan seputar teknologi digital.

    Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Dengan tema yang sama, acara yang akan diselenggarakan di di Universitas Pendidikan Muhammadiyah itu melibatkan 600 talenta digital dari wilayah Sorong dan sekitarnya.  

    Melalui acara literasi digital di daerah terluar Indonesia ini Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.

    Pasalnya, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia. Apalagi saat ini ada kesenjangan dalam jumlah talenta digital dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030.  

    Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta. Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru.

    Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang.

    Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah.