Jenis Media: Tekno

  • Aplikasi Porno Pertama di iPhone Bakal Muncul di Eropa, Kok Bisa? – Page 3

    Aplikasi Porno Pertama di iPhone Bakal Muncul di Eropa, Kok Bisa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aplikasi porno pertama di iPhone yang disebutkan telah persetujuan dari Apple kini digulirkan di Eropa.

    Meski begitu, aplikasi ini bukan didistribusikan melalui App Store namun melalui marketplace aplikasi iOS pihak Ketika AltStore PAL.

    Pengembang AltStore PAL Riley Testut mengatakan, aplikasi bernama aplikasi Hot Tub, mendeskripsikan dirinya sebagai layanan browser konten dewasa bebas iklan.

    Menurut pengembang, sebagaimana dikutip The Verge, Selasa (4/2/2025), aplikasi ini telah lolos dari tinjauan notaris Apple dan dianggap terbebas dari penipuan, ancaman keamanan, dan akan tersedia untuk pengguna AltStore PAL di masa mendatang.

    Para pengguna di negara-negara Uni Eropa sudah bisa mengunduh aplikasi dewasa tersebut melalui AltStore PAL.

    Adapun alasan aplikasi Hot Tub tidak masuk ke App Store karena Apple sendiri melarang materi seksual atau pornografi yang terang-terangan di toko iOS miliknya.

    Sebelumnya, Steve Jobs pernah membalas email pelanggan yang mempertanyakan kebijakan App Store. Jobs kala itu mengatakan, “Apple memiliki tanggung jawab moral untuk menjauhkan pornografi dari iPhone.”

    Steve Jobs juga menyebutkan, orang yang ingin mencari aplikasi semacam itu bisa membeli smartphone Android.

    Sekadar informasi, berkat Undang-Undang DMA di Uni Eropa, pengguna iPhone di pasar tersebut kini memiliki kebebasan lebih besar untuk memasang aplikasi lain, di luar dari App Store.

    Apple resmi masuk dalam persaingan teknologi AI generatif dengan memperkenalkan serangkaian fitur baru yang akan meningkatkan performa iPhone dan produk populer lainnya.

  • DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah

    DeepSeek Hajar Raksasa AS, Startup Jelata Ketiban Berkah

    Jakarta, CNBC Indonesia – DeepSeek, perusahaan AI asal China baru-baru ini mengguncang dunia teknologi. Saham raksasa teknologi kawakan ramai-ramai rontok karena kehadiran DeepSeek yang diklaim lebih murah dan sama canggihnya dengan AI buatan Amerika Serikat (AS).

    Kendati begitu, hadirnya DeepSeek dengan model R1 teranyar juga membawa berkah bagi startup AI kecil, karena memudahkan pengembangan inovasi AI mereka dengan biaya lebih terjangkau. 

    Salah satunya dialami Hemanth Mandapati, bos Novo AI yang merupakan startup asal Jerman.

    NovoAI diketahui sebagai pengguna awal chatbot DeepSeek. Ia memilih beralih ke model AI China dari ChatGPT OpenAI dua minggu yang lalu.

    “Jika Anda telah membangun aplikasi Anda menggunakan OpenAI, Anda dapat dengan mudah bermigrasi ke yang lain, hanya butuh beberapa menit untuk beralih,” katanya dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2025).

    Kemunculan DeepSeek dinilai mengubah lanskap AI, menawarkan perusahaan akses ke teknologi dengan biaya yang lebih murah, menurut para eksekutif startup dan investor.

    Hal ini juga berpotensi mendorong perusahaan AI lainnya untuk meningkatkan model mereka dan menurunkan harga.

    “Ada tawaran dari DeepSeek yang lima kali lebih rendah dari harga sebenarnya,” kata Mandapati.

    “Saya menghemat banyak uang dan pengguna tidak melihat adanya perbedaan,” imbuhnya.

    Startup teknologi Eropa sendiri kini tengah berjuang untuk mengadopsi teknologi baru dengan kecepatan yang sama seperti AS, yang memiliki akses lebih mudah ke pendanaan. Para eksekutif mengatakan bahwa DeepSeek bisa menjadi game changer.

    “Ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mendemokratisasi AI dan menyamakan kedudukan dengan Big Tech,” kata Seena Rejal, COO NetMind.AI, yang merupakan pengguna awal DeepSeek.

    Analis di Bernstein memperkirakan bahwa harga DeepSeek 20 hingga 40 kali lebih murah daripada model yang setara dari OpenAI.

    OpenAI mematok biaya US$2,5 untuk 1 juta token input, atau unit data yang diproses oleh model AI, sementara DeepSeek saat ini mengenakan biaya $0,014 untuk jumlah token yang sama.

    (fab/fab)

  • Microsoft Tutup Celah Instalasi Windows 11 di PC Jadul

    Microsoft Tutup Celah Instalasi Windows 11 di PC Jadul

    Jakarta

    Saat Microsoft merilis Windows 11 pada tahun 2021, mereka masih memberikan tutorial instalasi OS tersebut di perangkat PC yang tak memenuhi persyaratan hardware-nya.

    Namun kini, empat tahun setelahnya, Microsoft menghilangkan tutorial tersebut dari laman dukungannya. Laman yang sudah direvisi itu tak lagi berisi metode instalasi untuk mengakali pengecekan hardware, yang sebelumnya dibutuhkan untuk menginstal Windows 11 di PC jadul yang tak memenuhi syarat.

    Tampaknya, Microsoft dan para mitra OEM-nya menginginkan konsumen untuk membeli PC baru ketimbang memperbarui PC jadulnya dengan Windows 11, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (4/2/2025).

    Namun tentu saja pengguna sebenarnya masih bisa melihat laman yang berisi metode instalasi lama yang menggunakan trik berbasis Registry itu menggunakan snapshot laman lewat Wayback Machine yang ada di server Internet Archive.

    Perubahan pada laman metode instalasi itu dilakukan tak lama setelah Windows 11 24H2 dirilis, yaitu pembaruan yang ternyata menyimpan sejumlah masalah untuk banyak penggunanya — baik yang menggunakan PC jadul maupun baru.

    Selain itu Microsoft juga menegaskan kalau aturan persyaratan hardware itu tak akan diubah. Tujuannya untuk menjaga keamanan pengguna Windows lewat Trusted Platform Module (TPM) dan penggunaan prosesor yang lebih baru.

    Padahal sebenarnya akal-akalan untuk melewati pengecekan hardware dalam instalasi Windows 11 ini sudah menjadi hal yang lazim, dan sering dilakukan oleh penyedia utilitas pihak ketiga seperti Rufus, Ventoy, dan lainnya. Tujuan utamanya adalah mempercepat instalasi OS, bahkan pada PC yang sudah memenuhi persyaratan Windows 11.

    Ditambah lagi, metode ini mempermudah perusahaan besar untuk menginstalasi Windows 11 di jajaran perangkat yang mereka pakai, yang biasanya menggunakan perangkat dengan spesifikasi beragam.

    Instalasi Windows 11 ini menjadi penting karena Microsoft bakal menyetop dukungan keamanan untuk Windows 10 pada Oktober 2025 mendatang. Artinya, pengguna wajib melakukan upgrade hardware untuk bisa menggunakan Windows 11, atau bertahan di Windows 10 tanpa upgrade keamanan.

    Dua syarat utama untuk menggunakan Windows 11 adalah motherboard yang dilengkapi chip Trusted Platform Module (TPM) 2.0 dan prosesor keluaran 2018 ke atas. Dan, Microsoft ogah menurunkan persyaratan ini.

    Menurut Senior Product Manager Microsoft Steven Hosking, Microsoft keukeuh bahwa persyaratan TPM 2.0 itu tak akan diturunkan, sekalipun Microsoft nantinya sudah menyetop dukungan keamanan untuk Windows 10.

    (asj/asj)

  • Video: Perang Teknologi AS-China Memanas Era Trump, RI Harus Gimana?

    Video: Perang Teknologi AS-China Memanas Era Trump, RI Harus Gimana?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Persaingan dua negara adidaya, Amerika Serikat dan China kian memanas di tengah gencarnya perusahaan teknologi AS dan Tiongkok mengembangkan inovasi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    Baru-baru ini DeepSeek, perusahaan rintisan AI besutan Negeri Tirai Bambu muncul menantang openAI milik ChatGPT asal Negeri Paman Sam di pasar Chatbot AI kian menegaskan persaingan teknologi AS-China.

    Sekjen Partnership Kolaborasi Riset & Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Sri Safitri menilai kehadiran DeepSeek kian mempertajam perang teknologi AS-China di era kepemimpinan Presiden Donald Trump. AS disebut kian serius membatasi akses masuk teknologi China dan berkemungkinan akan direspon dengan kebijakan serupa oleh Tiongkok.

    Pertarungan AS-China ini turut berdampak ke Indonesia, dimana di satu sisi kondisi ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendorong perkembangan industri semikonduktor. Namun di sisi lain, hal ini bisa menimbulkan risiko pada investasi dan perkembangan inovasi teknologi untuk masuk ke Tanah Air.

    Seperti apa dampak perang teknologi AS-China ke Indonesia? bagaimana strategi RI mencari peluang di masa ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Sekjen Partnership Kolaborasi Riset & Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Sri Safitri dalam Profit,CNBCIndonesia (Selasa, 04/02/2025)

  • CEO Nvidia Ramal Perkembangan Menakjubkan AI 10 Tahun ke Depan

    CEO Nvidia Ramal Perkembangan Menakjubkan AI 10 Tahun ke Depan

    Jakarta

    Jensen Huang, CEO Nvidia dan salah satu orang terkaya di dunia saat ini, punya visi untuk perkembangan AI atau kecerdasan buatan dalam 10 tahun ke depan. Dia juga melontarkan pesan penting bagi para anak muda.

    Menurutnya, perkembangan perangkat robotika yang menyerupai manusia akan semakin masif dan implementasi kecerdasan buatan semakin meluas. Memang saat ini, berbagai perusahaan di Amerika Serikat dan China mengembangkan robot humanoid untuk sektor manufaktur maupun consumer.

    “10 tahun ke belakang sesungguhnya adalah mengenai sains AI. Sedangkan 10 tahun mendatang, kita akan memperoleh sains AI, tapi juga aplikasi dari sains AI tersebut,” cetus Huang yang dikutip detikINET dari Yahoo Finance.

    Menurut pria kelahiran Taiwan dengan kekayaan di kisaran USD 105 miliar itu, AI di masa depan akan menyebar luas dan digunakan di hampir setiap industri. AI mungkin akan diterapkan dalam taknologi iklim, perikanan, pertanian, transportasi, logistik, sampai pembelajaran di sekolah.

    Untuk itu, generasi muda jangan sampai ketinggalan. Huang memberi saran agar anak-anak muda belajar sungguh-sungguh mengenai teknologi AI dan bagaimana berinteraksi dengan AI.

    “Jika saya hari ini adalah pelajar, hal pertama yang akan saya lakukan adalah belajar mengenai AI. Bagaimana saya beajar berinteraksi dengan ChatGPT, bagaimana saya belajar berinteraksi dengan Gemini Pro dan bagaimana saya berinteraksi dengan Grok?” kata pria berkacamata itu.

    Huang yang saat ini berusia 61 tahun, mengilustrasikan kecanggihan AI, salah satunya mudah dipelajari. “Jika saya meletakkan komputer di depan seseorang dan mereka belum pernah menggunakannya, tak mungkin mereka mempelajarinya dalam sehari,” cetusnya.

    “Dengan ChatGPT, jika kalian tidak tahu bagaimana memakainya, yang perlu kalian lakukan adalah mengetik aku tak tahu bagaimana memakai ChatGPT, beritahu aku. Dan AI itu akan memberikan contohnya. Hal yang mengagumkan mengenai hal ini adalah dia membantumu sepenuhnya dan membuatmu jadi manusia super,” pungkasnya.

    (fyk/fay)

  • Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) menyampaikan ekspansi jaringan yang dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia bukan hanya untuk memperkenalkan layanan dan teknologi, juga memberdayakan masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan komitmen perusahaan yang gencar mendorong literasi digital.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan kehadiran infrastruktur selalu diiringi dengan literasi sehingga manfaat yang diterima masyarakat lebih besar. 

    Indosat tidak hanya berfokus pada investasi dalam teknologi, juga menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

    “Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve dalam media update di Universitas Nusa Dipa, Selasa (4/2/2025).

    Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS. 

    Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

    Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat. 

    Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.

    Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program Gensi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan. 

    “Program Gensi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari visi perusahaan untuk mendukung anak muda, Steve menyebutkan bahwa banyak revolusi besar di dunia ini dimulai oleh generasi muda, termasuk revolusi teknologi seperti perkembangan kecerdasan buatan (AI). 

    Dirinya mencontohkan para pendiri perusahaan besar seperti OpenAI di Amerika Serikat dan ekosistem startup di China yang mayoritas digerakkan oleh anak muda. 

    Oleh karena itu, Indosat berkomitmen untuk terus mendukung anak muda Indonesia agar mereka dapat berinovasi dan memberikan dampak positif di dunia digital.

    “Generasi muda ini tidak hanya mengikuti pelatihan, tetapi mereka juga bisa menciptakan perubahan dan beraksi,” ucap Steve.

  • Ngeri Bisnis Internet Makin Tak Sehat, Ahli Sorot Rencana Komdigi

    Ngeri Bisnis Internet Makin Tak Sehat, Ahli Sorot Rencana Komdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan spektrum frekuensi 1,4 GHz untuk dilelang. Rencana ini akan menambah rencana lelang dua frekuensi lainnya yang juga belum terlaksana yakni 700 MHz dan 26 GHz.

    Rencananya keduanya akan dilelang bersamaan. Kabarnya frekuensi 26 Ghz memiliki lebar 2,7 Ghz. Wacana lelang kedua frekuensi sudah terdengar sejak 2023 lalu. Namun, akhirnya tetap ditunda hingga sekarang.

    Pengamat dan Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Agung Harsoyo mengatakan pita frekuensi 700 MHz bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan kualitas jaringan 4G dan 5G. Selain itu, kedua frekuensi juga lebih mature dari sisi ekosistem dibanding 1,4 Ghz.

    “Komdigi sudah menerbitkan PM 10 tahun 2023 tentang lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz. Hingga saat ini lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz belum dilakukan. Selain itu dari sisi ekosistem, frekuensi 700 MHz dan 26 GHz sudah mature ketimbang 1,4 GHz,” jelas Harsoyo dalam keterangan resminya dikutip Selasa (4/1/2025).

    Meski begitu, dia tetap mengapresiasi langkah konsultasi publik untuk Rancangan Peraturan Menteri Komdigi soal penggunaan frekuensi 1,4 Gh. Menurutnya, ini menjadi bagian dari Good Corporate Governance (GCG) untuk mendapatkan masukan dari masyarakat soal regulasi yang akan dibuat.

    Agung juga mengingatkan beberapa hal soal lelang tersebut. Salah satunya konsolidasi, yang juga didukung pemerintah, tetap terus berjalan dan bisa dilakukan untuk penyelenggara jasa internet tak hanya untuk operator seluler.

    “Sehingga saya berharap nantinya lelang frekuensi 1,4 GHz tidak menambah jumlah operator penyelenggara jasa internet. Dengan jumlah operator selular yang saat ini ada dan anggota APJII yang mencapai 1.275 menurut saya sudah terlalu banyak. Ini tidak sehat bagi industri,”ujar Agung.

    Harga IPFR yang dibebankan juga diharapkan bisa terjangkau. Karena jika dibebankan terlalu mahal, impian untuk internet fixed broadband murah tidak bisa tercapai.

    “Dari draft RPM ini Komdigi akan menggunakan frekuensi 1.4 GHz untuk penetrasi fixed broadband dan akan membagi wilayah layanan berdasarkan regional. Karena karakteristiknya beda dengan selular, harga IPFR harus terjangkau. Sehingga BHP frekuensinya tidak bisa disamakan dengan seluler,” jelasnya.

    (dem/dem)

  • Apple akan Luncurkan Fitur Confetti di iPhone, Apa Kegunaannya? – Page 3

    Apple akan Luncurkan Fitur Confetti di iPhone, Apa Kegunaannya? – Page 3

    DeepSeek, startup AI asal China besutan Liang Wengfeng ini sedang menjadi pembicaraan hangat di industri AI dan disebut-sebut mampu menyaingi model buatan OpenAI, Google, dan Meta.

    Tak hanya itu, biaya operasional DeepSeek sendiri diklaim jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Apple.

    Laporan terbaru menyebutkan, perusahaan tengah menguji integrasi DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Jika sukses, langkah ini dapat membuka peluang besar bagi Apple untuk kembali bersaing di pasar smartphone China, yang saat ini didominasi oleh produsen lokal.

    Walau integrasi DeepSeek ke Apple Intelligence dapat menjadi solusi penjualan iPhone di China, hal ini belum menjamin apakah fitur-fitur AI yang ditawarkan akan dirilis bersamaan.

    Hingga kini, fitur AI buatan Apple masih belum tersedia sepenuhnya untuk pengguna iPhone, iPad, maupun perangkat lainnya.

  • Data Internal Pegawai Bocor, Komdigi Buka Suara

    Data Internal Pegawai Bocor, Komdigi Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Data internal pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bocor karena dugaan peretasan. Saat ini, Komdigi mengatakan tengah melakukan investigasi.

    Adapun data yang terdampak dikatakan bersifat umum. Komdigi langsung bertindak cepat untuk menjaga keamanan dan mengungkap oknum yang bertanggung jawab atas insiden ini.

    Dalam keterangan resminya, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar, menegaskan bahwa kementerian telah mendeteksi upaya peretasan terhadap Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) Kemkomdigi.

    “Kami meminta maaf jika ada pihak yang terdampak. Kami telah melakukan mitigasi dugaan peretasan, menutup semua celah keamanan, serta memperkuat sistem pertahanan siber,” kata Alexander, dikutip Selasa (4/1/2025).

    Investigasi yang dilakukan Komdigi mencakup audit mendalam terhadap infrastruktur PDSI, mitigasi risiko, analisis pola serangan siber, serta pelacakan aktivitas mencurigakan dalam jaringan Kemkomdigi.

    Selain itu, seluruh unit di bawah Kemkomdigi telah diperintahkan untuk melakukan audit keamanan internal dan meningkatkan kapasitas respons terhadap insiden siber.

    Kemkomdigi menegaskan bahwa perlindungan data pribadi adalah prioritas utama, sejalan dengan implementasi Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

    “Setiap individu yang dengan sengaja mengungkapkan data pribadi yang bukan miliknya dapat dikenakan pidana penjara hingga 4 tahun dan/atau denda maksimal Rp4 miliar. Sementara itu, penyalahgunaan data dapat berujung pada pidana hingga 5 tahun dan/atau denda Rp5 miliar,” jelas Alexander.

    Komdigi juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi penyalahgunaan data pribadi. Lembaga tersebut berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur keamanan siber nasional dan meningkatkan kualitas sistem keamanan demi melindungi data pribadi masyarakat Indonesia.

    (fab/fab)

  • Intel Sempoyongan, Bill Gates Pesimis Bisa Bangkit

    Intel Sempoyongan, Bill Gates Pesimis Bisa Bangkit

    Jakarta

    Intel gagal mengantisipasi tren besar di jagat teknologi, hingga disalip para pesaing yang lebih kecil. Bahkan belum lama ini, mereka memaksa CEO Pat Gelsinger mengundurkan diri karena dinilai tidak mampu membangkitkan perusahaan. Bill Gates pun ikut prihatin atas nasib Intel sekarang ini.

    Ikon pembuat chip Amerika itu mengumumkan bulan Agustus akan memberhentikan 15% staf dan memangkas pengeluaran USD 10 miliar sebagai efisiensi. Saham Intel turun lebih dari 58% dibanding tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, saham Nvidia naik hampir tiga kali lipat dan saat ini sangat mendominasi industri chip AI.

    Bill Gates sendiri secara tidak langsung berutang pada Intel. Seandainya Intel tidak membuat terobosan chip kecil yang bisa mendayai komputer di awal 1970-an, Bill Gates dan sahabatnya Paul Allen mungkin tidak akan mendirikan Microsoft.

    Intel melewatkan peralihan dari PC ke smartphone 18 tahun lalu, sama dengan Microsoft. Namun Microsoft bangkit sementara masalah Intel memburuk. Meskipun mendukung Intel, Gates meragukan perusahaan itu bisa bangkit kembali seperti sediakala.

    “Saya terkejut bahwa Intel pada dasarnya kehilangan arah. Salah satu pendiri Intel Gordon Moore selalu menjaga Intel pada tingkat teknologi terkini. Dan sekarang mereka agak tertinggal dalam hal desain chip dan mereka agak tertinggal dalam fabrikasi chip. Dan keduanya sangat padat modal,” papar Gates.

    Menurutnya, Intel telah melewatkan revolusi chip AI yang seharusnya tidak terjadi mengingat kemampuan dan keahlian perusahaan itu. “Saya berharap Intel pulih, tetapi tampaknya cukup sulit bagi mereka pada tahap ini,” katanya lagi, seperti dikutip detikINET dari Yahoo Finance.

    Industri chip Amerika menurut Gates sudah jauh tertinggal dan sulit untuk mengejarnya. “Akan sangat bagus bagi AS jika proses dan teknologi mereka bisa menjadi alternatif yang kredibel bagi Taiwan Semiconductor (TSMC) dan Samsung. Mereka berusaha melakukan itu, tapi butuh waktu dan banyak modal, jadi itu adalah hal yang sangat, sangat sulit,” kata Gates.

    Ia pun menuturkan bahwa dalam sejarah, perusahaan teknologi timbul tenggelam. “Teknologi penuh kisah-kisah peringatan ini. Saat saya tumbuh dewasa, IBM mendominasi komputer. Mereka adalah industri komputer. IBM masih ada, tapi Anda tahu, IBM sangat kecil dibanding Microsoft. Jadi Anda harus sangat rendah hati, jika Anda melewatkan belokan di jalan, Anda bisa hancur,” pungkasnya.

    (fyk/fyk)