Jenis Media: Tekno

  • Baru! Update Kode Redeem FF Hari Ini, Rabu 5 Februari 2025 yang Hadiahnya Melimpah

    Baru! Update Kode Redeem FF Hari Ini, Rabu 5 Februari 2025 yang Hadiahnya Melimpah

    Bisnis.com, JAKARTA – Garena kembali memberikan update kode redeem Free Fire (FF) untuk diberikan kepada para pemain. Kode ini bisa langsung diklaim pada hari ini, Rabu (5/2/2025).

    Pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    Cara melakukan klaim kode redeem yakni dengan mengunjungi situs resmi Garena di reward.ff.garena.com/id.

    Setelah itu, lakukan login dengan masuk ke akun Anda. Masukkan kode redeem yang sudah ada dapatkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Klik “Confirm” untuk me-redeem kodenya agar kita mendapat hadiah. Apabila berhasil, hadiah akan masuk melalui bagian Vault pada beranda gim.

    Hadiah pun bisa langsung digunakan oleh para pemain setelah kode berhasil di-redeem.

    Pemain juga bisa melakukan redeem melalui aplikasi Free Fire secara langsung. Caranya yakni masuk ke aplikasi dan pilih ikon Event di bagian atas paling kiri.

    Masuk ke Info di dashboard dan pilih website kode redeem. Masukkan 12-16 digit kode redeem lalu klik tombol Konfirmasi.Kode redeem pun sudah ditukarkan.

    Kode Redeem FF Hari Ini

    Berikut ini adalah kode redeem Free Fire yang masih berlaku pada hari ini, Rabu (5/2/2025):

    FFNFSXTPVQZ9
    U8S47JGJH5MG
    ZZATXB24QES8
    V44ZX8Y7GJ52
    Y76T4RFGVB09

  • Cara Rahasia Elon Musk Menguji Kejujuran Orang saat Wawancara Kerja

    Cara Rahasia Elon Musk Menguji Kejujuran Orang saat Wawancara Kerja

    Jakarta

    Dalam dunia kerja, kejujuran adalah nilai penting yang harus dipegang oleh seluruh karyawan. Nah, hal tersebut juga berlaku bagi Elon Musk. Bahkan, ia memiliki cara tersembunyi untuk menguji kejujuran seseorang.

    Cara tersebut dilakukan Elon saat melakukan wawancara kerja dengan calon pegawai. Dirinya akan menanyakan tiga pertanyaan untuk mengetahui apakah lawan bicaranya adalah berbohong atau tidak.

    Jika calon pegawai tersebut menjawabnya dengan jujur, tentu ia layak untuk diterima bekerja di tempatnya. Namun jika berbohong, hal itu akan menjadi pertimbangan bagi Elon apakah akan merekrut orang tersebut atau tidak.

    Ini Cara Elon Musk untuk Mengetahui Kejujuran Orang

    Cara rahasia Elon Musk untuk menguji kejujuran seseorang terungkap dari sesi tanya jawab dengan majalah Auto Bild pada 2017 silam. Saat itu, ia ditanya soal skill yang diharapkan untuk setiap calon kandidatnya.

    Elon mengakui jika ia tidak berfokus pada gelar sarjana atau kualifikasi suatu kampus. Elon mengaku hanya fokus pada pertanyaan pamungkas yang dapat mengetahui kejujuran seseorang.

    “Saya benar-benar hanya bertanya: Apa masalah tersulit yang pernah Anda alami? Lalu bagaimana Anda mengatasinya? Dan bagaimana mereka membuat keputusan pada titik-titik transisi penting?” kata Elon Musk dilansir situs UNILAD.

    Pertanyaannya cukup sederhana dan sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Namun, dari pertanyaan itu Elon mengaku bisa mendapatkan firasat yang sangat baik tentang seseorang serta dapat mengungkap apakah ia jujur atau berbohong.

    Elon mengatakan biasanya orang yang harus berjuang terhadap suatu masalah, maka mereka benar-benar dapat memahami jalan keluar dan tidak melupakan masalah itu.

    “Jadi, Anda dapat mengajukan pertanyaan yang sangat mendetail kepada mereka tentang hal tersebut dan mereka akan mengetahui jawabannya. Sedangkan orang yang tidak benar-benar bertanggung jawab atas pencapaian tersebut, tidak akan mengetahui detailnya,” ujar bos SpaceX itu.

    Oleh sebab itu, dua pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan pamungkas dari Elon ketika sedang melakukan wawancara kerja dengan kandidat yang potensial.

    Pertanyaan Elon Musk juga Sering Muncul saat Wawancara Kerja

    Mengutip laman Indeed, pertanyaan yang disampaikan Elon Musk itu merupakan salah satu dari delapan pertanyaan yang sering muncul saat wawancara kerja.

    Cara efektif dan terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan memberikan jawaban secara jujur. Lalu, uraikan dengan jelas bagaimana kamu menghadapi dan mengatasi situasi tersulit itu.

    Ketika menjawab pertanyaan tersebut, berikan contoh spesifik tentang situasi tersulit yang pernah kamu hadapi. Lalu, fokus pada tindakan dan solusi apa yang kamu gunakan dalam mengatasi masalah itu.

    Jadi, apakah kamu pernah mendapatkan pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan Elon Musk?

    (ilf/fds)

  • Rekomendasi Case Samsung Galaxy S25 Ultra, Trendy dan Tahan Banting

    Rekomendasi Case Samsung Galaxy S25 Ultra, Trendy dan Tahan Banting

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Selasa, 04 Feb 2025 21:45 WIB

    Jakarta – Kendati lebih kokoh dari sebelumnya, melindungi Galaxy S25 Ultra dengan case tetap disarankan. Ini rekomendasi case trendy dan tahan banting yang patut dilirik.

  • Elon Musk Bilang Tak Punya Uang, Investor Grab-GoTo Buka Suara

    Elon Musk Bilang Tak Punya Uang, Investor Grab-GoTo Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di pengujung Januari 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan program investasi sebesari US$500 miliar atau sekitar Rp8.100 triliun untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan (AI) sebagai upaya melawan China.

    Program investasi yang dinamai ‘Stargate’ tersebut didukung oleh perusahaan kawakan seperti OpenAI, SoftBank, dan Oracle. Mereka berambisi membangun komplek data center dan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja.

    Namun, orang terkaya dunia Elon Musk menanggapi program tersebut dengan sinisme. Ia mengatakan Trump tertipu janji para raksasa teknologi untuk berinvestasi AI.

    Pasalnya, Musk mengklaim perusahaan-perusahaan yang mendukung Stargate sejatinya tak punya uang. Secara spesifik, Musk mengatakan SoftBank hanya punya uang kurang dari US$10 miliar atau sekitar Rp160 triliun.

    “Mereka tidak punya uang,” kata Musk menanggapi soal Stargate.

    Menanggapi hal ini, pendiri SoftBank Masayoshi Son mengatakan perusahaannya berkomitmen untuk mewujudkan Stargate. SoftBank diketahui sebagai salah satu perusahaan modal ventura kawakan yang banyak mendanai startup-startup kawakan, termasuk GoJek dan Grab yang populer di Indonesia.

    “Kami bukan bank, kami SoftBank. Saya tak ada keraguan akan mewujudkannya [Stargate],” kata dia.

    Selain itu, Son membahas potensi penciptaan nilai AI yang eksponensial.

    “Hasil dari peningkatan intelijen secara linear bersifat eksponensial dalam hal nilai/ Pendapatannya mengikuti tren yang sama,” ia menuturkan, dikutip dari AnalyticsIndiaMag, Selasa (4/2/2025).

    CEO OpenAI, Sam Altman juga ikut berkomentar soal klaim Musk. Dia membalas langsung unggahan Musk dan mengatakan pernyataan orang terkaya dunia tersebut terkait Softbank salah.

    “Saya menyadari yang baik bagi negara tidak selalu optimal untuk perusahaan Anda, namun untuk peran baru Anda, saya harapkan lebih mengutamakan (emoji bendera Amerika),” tulisnya.

    (fab/fab)

  • Kebut Pembatasan Usia Akses Medsos, Menkomdigi: 1-2 Bulan Selesai

    Kebut Pembatasan Usia Akses Medsos, Menkomdigi: 1-2 Bulan Selesai

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membentuk tim khusus untuk mempercepat regulasi perlindungan anak di ruang digital.

    Konten negatif seperti judi online, pornografi, perundungan, hingga kekerasan sosial makin mengancam anak-anak Indonesia. Hal itu yang ingin segera diatasi oleh Meutya dengan menerapkan aturan pembatasan usia anak yang mengakses media sosial.

    “Jadi, tim kerja ini untuk percepatan regulasi aturan perlindungan anak di dunia digital,” ujar Meutya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Adapun Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital ini mencakup tiga fokus utama. Pertama, Memperkuat regulasi dan mekanisme pengawasan terhadap platform digital yang menyediakan akses bagi anak-anak.

    Kedua, Meningkatkan literasi digital bagi anak dan orang tua agar mereka lebih sadar akan risiko di dunia maya. Dan terakhir, menindak tegas pelaku dan penyebar konten berbahaya yang mengancam keselamatan anak-anak.

    Dalam penyusunan regulasi, Menkomdigi berkoordinasi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama serta Menteri Kesehatan.

    “Pada prinsipnya tim ini ada berbagai warna di dalamnya, termasuk para akademisi, tokoh-tokoh pendidikan, juga ada tentu institusi kementerian, tidak hanya Komdigi. Mudah-mudahan dalam sesuai semangat dan arahan presiden, dalam 1-2 bulan in bisa selesai,” ungkap Meutya.

    Langkah Menkomdigi tersebut sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan arti penting perlindungan anak di ruang digital dan instruksi agar regulasi terkait segera dirampungkan dalam waktu dekat ini.

    Salah satu aspek yang dikaji dalam regulasi berkaitan dengan pembatasan usia khusus bagi anak-anak dalam penggunaan media sosial, sebagai langkah untuk mengurangi paparan terhadap konten berbahaya.

    (agt/agt)

  • Apple Suarakan Kekhawatiran Atas Aplikasi Porno Pertama di iPhone

    Apple Suarakan Kekhawatiran Atas Aplikasi Porno Pertama di iPhone

    Jakarta

    Apple mengkritik keras ketersediaan aplikasi porno pertama di iPhone di Uni Eropa. Raksasa teknologi asal Cupertino ini menyatakan bahwa kebijakan digital baru yang diatur oleh Uni Eropa telah merusak kepercayaan konsumen terhadap ekosistem Apple.

    Hal ini muncul setelah aplikasi bernama Hot Tub, yang menggambarkan dirinya sebagai “cara yang pribadi, aman, dan elegan untuk menjelajahi konten dewasa,” mulai didistribusikan melalui toko aplikasi alternatif di platform iOS.

    Sejak peluncuran App Store pada tahun 2008, Apple selalu memegang kendali penuh atas aplikasi apa saja yang dapat diunduh dan diinstal di iPhone. Tahun 2010, mendiang Steve Jobs, CEO Apple saat itu, menegaskan bahwa mencegah konten porno masuk ke iPhone adalah “tanggung jawab moral” perusahaan. Jobs juga menyatakan salah satu motivasi utama Apple adalah menjadi penjaga gerbang (gatekeeper) untuk memastikan keamanan dan integritas ekosistemnya.

    Namun, status Apple sebagai gatekeeper ini berubah setelah Uni Eropa mengadopsi Digital Markets Act (DMA) pada tahun 2022. Regulasi ini mengharuskan Apple untuk mengizinkan toko aplikasi alternatif di perangkatnya, membuka pintu bagi distribusi aplikasi yang sebelumnya tidak diizinkan di App Store.

    Salah satu toko aplikasi alternatif tersebut, AltStore, mulai mendistribusikan aplikasi Hot Tub, yang menjadi aplikasi porno pertama yang tersedia di iPhone di Uni Eropa.

    Kekhawatiran Apple terhadap Keamanan dan Kepercayaan Konsumen

    Dalam sebuah pernyataan resmi, Apple menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap risiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi seperti Hot Tub. Perusahaan tersebut menekankan bahwa aplikasi semacam ini dapat membahayakan pengguna, terutama anak-anak, dan merusak kepercayaan konsumen terhadap ekosistem Apple.

    “Kami sangat khawatir tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi porno hardcore jenis ini bagi pengguna di Uni Eropa, terutama anak-anak. Aplikasi ini dan aplikasi lain yang serupa akan merusak kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap ekosistem kami,” kata Apple.

    Apple juga menegaskan bahwa mereka tidak menyetujui aplikasi Hot Tub dan tidak akan pernah menawarkannya di App Store. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka diharuskan oleh Komisi Eropa untuk mengizinkan distribusi aplikasi tersebut melalui toko aplikasi alternatif.

    Proses Notarisasi dan Kontroversi

    Meskipun Apple diwajibkan untuk mengizinkan toko aplikasi alternatif, perusahaan tersebut masih menerapkan proses peninjauan dasar yang disebut notarisasi. Proses ini memeriksa ancaman keamanan siber seperti malware, tetapi tidak melibatkan persetujuan konten aplikasi.

    AltStore mengklaim bahwa Hot Tub telah disahkan melalui proses notarisasi ini, dan dalam sebuah posting di platform X (sebelumnya Twitter), mereka menyebut Hot Tub sebagai “aplikasi porno pertama di dunia yang disetujui Apple.”

    Klaim ini memicu kemarahan Apple. Perusahaan tersebut membantah bahwa mereka menyetujui aplikasi Hot Tub dan menegaskan bahwa mereka hanya diwajibkan oleh Uni Eropa untuk mengizinkan distribusinya. “Bertentangan dengan pernyataan palsu yang dibuat oleh pengembang marketplace, kami jelas tidak menyetujui aplikasi ini dan tidak akan pernah menawarkannya di App Store kami,” tegas Apple.

    Dukungan dari Epic Games dan Kritik terhadap Apple

    AltStore mengaku telah menerima dukungan dari Epic Games, pengembang game populer “Fortnite” yang telah lama berseteru dengan Apple dalam kasus antimonopoli. Epic Games sendiri telah meluncurkan toko aplikasi alternatif di Uni Eropa tahun lalu, meskipun mereka menegaskan bahwa toko mereka tidak menyediakan aplikasi porno seperti Hot Tub.

    Tim Sweeney, CEO Epic Games, menyatakan dukungannya terhadap undang-undang seperti DMA. Ia berargumen bahwa ketika Apple diizinkan menjadi penjaga gerbang, perusahaan tersebut sering menyalahgunakan kekuasaannya untuk merugikan pesaing.

    “Ketika Apple diizinkan menjadi penjaga gerbang aplikasi dan toko pesaing, mereka secara besar-besaran menyalahgunakan kekuasaan itu untuk merugikan pesaing,” kata Sweeney dalam sebuah posting di X.

    (afr/fyk)

  • Video: Efisiensi di Komdigi, Anggaran Diusulkan Dipotong hingga 58%

    Video: Efisiensi di Komdigi, Anggaran Diusulkan Dipotong hingga 58%

    Video: Efisiensi di Komdigi, Anggaran Diusulkan Dipotong hingga 58%

  • RI Bakal Larang Anak di Bawah Umur Bikin Akun TikTok

    RI Bakal Larang Anak di Bawah Umur Bikin Akun TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan tengah merancang aturan pelarangan akses bagi anak-anak untuk membuat akun media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook hingga X.com.

    Meutya menjelaskan jika anak-anak menggunakan akun orang tua dan didampingi dengan pengawasan yang baik, akses mereka ke media sosial tetap diperbolehkan. 

    Kebijakan ini didorong oleh banyaknya masukan dari masyarakat yang menginginkan agar orang tua dapat lebih mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka.

    “Yang terjadi atau yang sedang dirancang adalah bukan pembatasan akses media sosial tapi pembatasan akses membuat akun-akun anak di media sosial,” kaya Meutya di DPR, Selasa (4/2/2025).

    Lebih lanjut, Meutya mengataka bahwa pembatasan yang dimaksud hanya berkaitan dengan pembuatan akun media sosial bagi anak-anak. Akses ke situs-situs pendidikan dan konten positif lainnya tetap diperbolehkan. 

    Oleh karena itu, kebijakan ini tidak bertujuan untuk membatasi akses internet secara umum, melainkan untuk memastikan bahwa anak-anak dapat terhindar dari konten yang tidak sesuai dengan usia mereka di platform media sosial.

    “Kami berharap dengan adanya pembatasan ini, konten-konten yang lebih positif, seperti situs pendidikan, akan lebih mudah diakses,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta regulasi perlindungan anak di ruang digital rampung dalam waktu 2 bulan.

    Meutya mengemukakan bahwa, perlindungan anak terhadap paparan media sosial adalah salah satu poin yang akan difokuskan dalam rencana beleid tersebut.

    “Seluruh menteri yang terlibat memiliki semangat yang sama dengan Presiden untuk mempercepat perlindungan anak-anak di dunia digital. Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital yang dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, dan perwakilan LSM anak,” kata Meutya dalam keteranganya, Minggu (2/2/2025).

    Politikus Golkar itu juga menegaskan bahwa arahan Presiden akan dijalankan dengan serius. Regulasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan literasi digital bagi anak-anak serta orang tua, tetapi juga untuk memastikan penegakan hukum terhadap pelaku dan penyebar konten berbahaya.

    Dengan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, Komdigi berkomitmen untuk menyelesaikan regulasi ini dalam waktu satu hingga dua bulan, sebagai bentuk nyata perlindungan negara terhadap anak-anak Indonesia.

    Tidak hanya itu, guna menjaga anak di ruang digital, Meutya juga membentuk Tim Penguatan regulasi perlindungan anak di ruang digital.

    “Tim ini akan bekerja memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan, serta menindak tegas konten berbahaya agar anak-anak Indonesia bisa berinternet dengan aman,” ujarnya.

  • Samsung Galaxy S25 Pecah Rekor, Model Ultra Laku Keras Ini Buktinya

    Samsung Galaxy S25 Pecah Rekor, Model Ultra Laku Keras Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Samsung Galaxy S25 mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, bahkan mengalahkan seri Samsung Galaxy S24 yang dirilis tahun lalu.

    Samsung mengklaim pemesanan awal (pre-order) seri Galaxy S25 memecahkan rekor di kampung halamannya di Korea Selatan (Korsel). Perusahaan dikatakan mendapatkan 1,3 juta pre-order secara kolektif untuk Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra.

    Angka itu melonjak 7,4% dibandingkan angka pre-order seri Galaxy S24 dalam periode serupa pada tahun lalu yang hanya mencapai 1,21 juta unit.

    Menurut data perusahaan, masyarakat Korsel cenderung lebih memilih Galaxy S25 Ultra yang merupakan model paling mahal dibandingkan ‘saudara-saudara’-nya.

    Pemesanan untuk Galaxy S25 Ultra berkontribusi terhadap 52% dari total pre-order. Sementara Galaxy S25 dan Galaxy S25 Plus masing-masing secara berurutan 26% dan 22%, dikutip dari Sammobile, Selasa (4/2/2025).

    Seluruh model Galaxy S25 menggunakan chipset paling gahar dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Elite, secara global.

    Galaxy S25 reguler dan Plus tidak banyak mendapat peningkatan dari segi hardware, kecuali prosesornya. Sementara Galaxy S25 Ultra mendapat peningkatan pada perlindungan layar yang lebih tangguh dengan Gorilla Glass Armor 2.

    Selain itu, ada juga peningkatan pada segi kamera ultrawide, bodi yang lebih tipis dan ringan, serta beberapa fitur Galaxy AI eksklusif.

    Samsung sepertinya menargetkan pengguna Galaxy S21, Galaxy S22, dan Galaxy S23 untuk beralih ke Galaxy S25 reguler dan Plus. Sementara untuk pengguna Galaxy S24 reguler, Plus, Ultra, ditargetkan untuk mengganti perangkat ke Galaxy S25 Ultra.

    (fab/fab)

  • Dewan Direksi eFishery Buka Suara soal Temuan Fraud Rp9,74 Triliun

    Dewan Direksi eFishery Buka Suara soal Temuan Fraud Rp9,74 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — eFishery Pte Ltd. (eFishery) dan anak perusahaannya bakal mengambil langkah tegas terkait dugaan pelanggaran yang melibatkan pihak manajemen tertentu dalam Grup mereka, yang mencakup potensi tindakan fraud.

    Langkah ini diambil setelah menerima informasi terkait masalah tersebut pada akhir tahun 2024 dan meninjau laporan sementara dari FTI Consulting mengenai tata kelola dan kondisi keuangan perusahaan. FTI melaporkan bahwa terjadi fraud sebesar Rp9,74 triliun. 

    Sebagai respons terhadap masalah ini, eFishery telah memutuskan untuk melibatkan FTI Consulting sebagai manajemen sementara perusahaan, yang akan berlaku segera, dengan persetujuan dari seluruh pemegang saham. 

    Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan kajian yang menyeluruh, objektif, dan transparan terhadap kondisi bisnis Grup dan untuk menentukan tindakan yang terbaik di masa depan.

    “Keputusan ini merupakan langkah yang diperlukan untuk memastikan integritas tata kelola perusahaan. Kami akan terus bertindak dengan penuh integritas dan menjalankan segala proses sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” kata Dewan Direksi eFishery dalam pernyataannya, Selasa (4/2/2025).

    Selama beberapa minggu terakhir, perusahaan telah melakukan sejumlah keputusan sulit yang diperlukan untuk menyesuaikan biaya operasional dengan kondisi bisnis Grup yang sebenarnya. 

    Keputusan-keputusan tersebut tetap mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan bertujuan untuk melindungi integritas jangka panjang perusahaan.

    eFishery mengakui bahwa situasi ini memberikan dampak besar bagi karyawan dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Dalam hal ini, perusahaan berkomitmen untuk memperhatikan hak-hak karyawan dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan sesuai dengan hukum yang berlaku. 

    “Kami mengapresiasi dukungan dari seluruh karyawan dan pemangku kepentingan yang tetap berdiri bersama kami dalam menghadapi kondisi sulit ini,” tulisnya

    Selain dampak internal, perusahaan juga menyadari bahwa kejadian ini dapat mempengaruhi ekosistem startup di Indonesia, yang selama ini mengandalkan eFishery sebagai sumber inspirasi inovasi dan kewirausahaan. 

    Dugaan pelanggaran ini, terutama yang terkait dengan potensi fraud, berpotensi merusak kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia, yang menjadi tempat utama anak perusahaan eFishery beroperasi. 

    Oleh karena itu, eFishery berkomitmen untuk terus bertindak dengan integritas dan mematuhi hukum yang berlaku guna melindungi iklim investasi di Indonesia.