Jenis Media: Tekno

  • Top 3 Tekno: Apple Confetti hingga Kemkomdigi Investigasi Dugaan Peretasan Data Pegawai – Page 3

    Top 3 Tekno: Apple Confetti hingga Kemkomdigi Investigasi Dugaan Peretasan Data Pegawai – Page 3

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah melakukan investasi terkait dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.

    Meskipun data yang terdampak bersifat umum, Kemkomdigi memastikan langkah-langkah cepat diambil untuk menjaga keamanan informasi serta mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

    Dalam siaran pers yang diterima, Selasa (4/2/2025), Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar mengungkapkan, kementerian telah mendeteksi adanya upaya peretasan pada Pusat Data dan Saran Informatika (PDSI) Kemkomdigi.

    Baca Selengkapnya di Sini

  • Es Seluas Dua Kali London Patah dari Antartika, Pecahkan Rekor

    Es Seluas Dua Kali London Patah dari Antartika, Pecahkan Rekor

    Jakarta

    Potongan raksasa dari es yang seukuran lebih dari dua kali London Raya patah di Antartika. Besarnya mengalahkan rekor sebelumnya. Gunung es raksasa itu, yang beratnya hampir satu triliun ton, sebagian besar tetap utuh sejak mulai bergerak perlahan ke utara pada tahun 2020.

    Bongkahan es tersebut hanyut ke arah pulau terpencil South Georgia di Atlantik Selatan. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa gunung es tersebut dapat kandas di perairan yang lebih dangkal dan mengganggu kehidupan para bayi penguin dan anjing laut.

    Kabar terbaru, bongkahan es sepanjang sekitar 19 kilometer itu telah terbelah, kata Andrew Meijers dari British Antarctic Survey. Ini adalah tim yang menemukan gunung es tersebut pada akhir tahun 2023 dan telah melacaknya melalui satelit sejak saat itu.

    “Ini jelas merupakan potongan gunung es pertama yang terlihat jelas,” ujar ahli oseanografi fisik itu kepada AFP.

    Soledad Tiranti, seorang ahli glasiologi yang saat ini sedang dalam perjalanan eksplorasi Argentina di Antartika, juga mendukung pernyataan Meijers kepada AFP. Dia mengatakan bahwa satu bagiannya telah pecah atau terpisah. Potongan itu memiliki luas sekitar 80 kilometer persegi.

    Sebelumnya, gunung es raksasa lainnya hancur relatif cepat dalam beberapa minggu setelah mereka mulai terpisah. Karena itu, sulit untuk mengatakan apakah bagian yang baru terpisah ini layaknya ‘sebuah gigi goyang yang menunggu untuk dicabut’ atau bukti adanya perubahan yang jauh lebih besar sedang berlangsung.

    “Maaf untuk mengatakan, tetapi ini bukan ilmu pasti bagaimana hal-hal ini dapat hancur… sangat sulit untuk mengatakan apakah ini akan hancur sekarang, atau akan bertahan lebih lama,” jabar Meijers.

    Dikenal sebagai A23a, gunung es terbesar dan tertua di dunia terlepas dari lapisan Antartika pada tahun 1986. Gunung es ini tetap terjebak selama lebih dari 30 tahun sebelum akhirnya terlepas pada tahun 2020 dengan perjalanannya yang lamban ke utara karena tertunda kekuatan samudra yang membuatnya tetap berputar di tempatnya.

    Meijers berpendapat jika es itu runtuh lebih jauh, hal itu akan menimbulkan ancaman yang masih terbilang kecil bagi satwa liar. Alasannya karena hewan yang mencari makan dapat bergerak tanpa hambatan di antara bongkahan es yang lebih kecil untuk mencari makanan. Demikian mengutip Science Alert.

    (ask/ask)

  • Pusat Data Nasional Batam Disetop, Menteri Meutya Ungkap Alasannya

    Pusat Data Nasional Batam Disetop, Menteri Meutya Ungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghentikan salah satu proyek nasional, yaitu Pusat Data Nasional (PDN) yang ada di Batam. 

    Sekjen Komdigi Ismail mengatakan, PDN Batam dipilih untuk tidak dilanjutkan pada tahun ini seiring dengan penghentian kebijakan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN). Adapun jumlah PHLN mencapai Rp 773 miliar.

    “Sehubungan dengan pembatalan proyek, data center di Batam akan ditiadakan,” ujar Ismail saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Penjelasan Meutya Hafid soal Pusat Data Nasional Batam

    Ditemui usai rapat, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid turut menjelaskan alasan tidak dilanjutkannya pembangunan PDN Batam.

    Dia mengatakan tidak dilanjutkannya proyek ini bukan disebabkan oleh efisiensi yang dilakukan oleh kementerian, melainkan karena tidak adanya kelanjutan dari kontrak kerja sama yang telah terjalin dengan Korea Selatan.

    “Jadi tidak ada pembatalan proyek PDN Batam karena efisiensi, sama sekali tidak seperti itu. Kondisinya adalah kontrak yang waktu itu sudah, kontrak yang sangat awal, waktu itu dengan Korea Selatan, tidak dijalankan selama waktu 2 tahun,” jelas Menkomdigi.

    “Jadi dengan demikian, karena tidak berjalan, ya berarti anggarannya dari Komdigi dikembalikan ke pemerintah,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, pemerintah merencanakan untuk membangun tiga PDN di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Batam , dan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

    Pembangunan pusat data itu sebagai cara pemerintah dalam menggabungkan data center kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang sebelumnya terpisah-pisah.

    (fab/fab)

  • Google Rencanakan Belanja Modal US Miliar untuk Infrastruktur AI pada 2025

    Google Rencanakan Belanja Modal US$75 Miliar untuk Infrastruktur AI pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan induk Google, Alphabet, mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan sekitar US$75 miliar dalam belanja modal pada tahun 2025.

    Melansir dari The Verge, Rabu (5/2/2025,  investasi besar ini terjadi di tengah perlombaan ketat di industri teknologi untuk membangun infrastruktur yang mendukung kecerdasan buatan (AI), yang semakin menjadi fokus utama banyak perusahaan teknologi besar. 

    Meskipun Alphabet tidak mengonfirmasi bahwa seluruh belanja modal tersebut akan digunakan untuk AI, mengingat besarnya investasi yang mengalir ke sektor AI di seluruh dunia, banyak yang memperkirakan sebagian besar anggaran tersebut akan difokuskan pada pengembangan teknologi AI Google.

    CEO Google Sundar Pichaimenyoroti bahwa AI telah berkontribusi signifikan terhadap kinerja finansial Google. Pendapatan keseluruhan perusahaan naik 12% dibandingkan tahun lalu, mencapai US$96,5 miliar, sementara pendapatan Google Cloud naik 10% menjadi US$12,0 miliar. 

    Menurut Pichai, pertumbuhan ini dipimpin oleh peningkatan layanan Google Cloud Platform (GCP), infrastruktur AI, dan solusi AI generatif.

    Ia pun menyebutkan bahwa perusahaan memiliki konsep baru terkait iklan native yang akan diterapkan dalam asisten AI Gemini. Pengalaman pencarian baru yang didorong AI juga direncanakan untuk diperkenalkan pada tahun 2025.

    Seiring dengan itu, Alphabet juga memperkenalkan beberapa produk baru selama kuartal keempat 2024, termasuk Gemini 2.0, agen AI Project Mariner yang dapat menyelesaikan tugas di browser Chrome, serta alat Deep Research yang dapat melakukan riset untuk pengguna di web.

    Sementara itu, bisnis mobil otonom milik Alphabet, Waymo, menunjukkan kinerja yang stabil meskipun menghadapi tantangan, dengan laporan keuangan yang mencatatkan pendapatan lebih rendah dan kerugian yang lebih besar dari tahun ke tahun pada kuartal keempat.

    Namun, Google juga menghadapi tantangan hukum, dengan Departemen Kehakiman AS yang mengusulkan agar Google mempertimbangkan untuk melepaskan Chrome sebagai bagian dari kompensasi atas keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut merupakan monopoli di pasar pencarian dan periklanan. 

    Hasil dari kasus hukum ini diperkirakan akan memiliki dampak besar pada masa depan Google dan Alphabet.

  • Gila, Perang di Game Ini Berlangsung 2 Bulan dan Tumbangkan 9 Juta Gamer

    Gila, Perang di Game Ini Berlangsung 2 Bulan dan Tumbangkan 9 Juta Gamer

    Jakarta

    Ada kabar yang datang dari industri video game. Saking lamanya perang di game ini, developernya sampai harus turun tangan menghentikannya sendiri.

    Game yang dimaksud judulnya adalah Foxhole. Sebagai game massively multiplayer online (MMO), Foxhole menawarkan mekanisme bermain yang begitu memuaskan.

    Sebab di dalam permainan, ribuan pemain bisa berperang hingga berminggu-minggu lamanya. Tapi memang tidak selama yang sedang ramai menjadi perbincangan gamer saat ini.

    Sedikit konteks, pemain tidak hanya bisa menjadi prajurit saja, tapi di game ini ada beberapa profesi lain yang bisa dijalani. Contohnya pekerja pabrik yang menyiapkan logistik pertempuran juga diisi oleh pemain aktif. Hal ini dikarenakan setiap peluru dan bom di Foxhole, harus diproduksi secara manual lalu dikirim ke garis depan oleh pemain tersebut.

    Nah permainan ini terbagi menjadi beberapa perang. Satu perang bisa berlangsung cukup lama. Jadi ketika pemain meninggalkan permainan, lalu saat kembali log in bisa mengecek berapa banyak wilayah yang berhasil dikuasai oleh tim kalian.

    Pemenangnya adalah pihak yang telah mengumpulkan Poin Kemenangan dalam jumlah yang cukup atau sesuai aturan developer. Nanti ketika mereka sudah mencapai target, maka perang berakhir dan peta pertempuran diatur ulang.

    Nah baru-baru ini, perang terpanjang di Foxhole berlangsung selama 71 hari, itu berarti lebih dari dua bulan. Perang tersebut disebut sebagai Charlie 9 yang menjadi pertempuran paling mematikan dalam sejarah Foxhole, dilansir dari PCGamesn, Rabu (5/2/2025).

    Meskipun sudah banyak hal yang dikorbankan, sejumlah pemain tumbang, tapi kedua belah pihak masih belum menyerah. Dua kubu ini sama-sama ngotot tidak mau kalah, hingga akhirnya lebih dari sembilan juta gamer tumbang di perang ini.

    Menimbang semua elemen di dalam permainan, Siege Camp selaku pengembang pun mencoba mengintervensi perang itu. Mereka takut perangnya akan berlangsung selamanya, mengingat semua teknologi sudah terbuka dan persediaan lainnya sudah terpenuhi.

    Masuknya developer sebagai penengah pun diterima dengan hangat oleh kedua kubu. Perang pun dapat berakhir, dengan kemenangan tipis untuk kubu hijau.

    Sebelumnya juga pernah terjadi perang yang cukup lama di game ini. Rekor sebelumnya berlangsung selama 55 hari dengan 7,6 juta gamer menjadi korbannya.

    Sedikit informasi, Foxhole bisa dimainkan di PC. Pemain dapat membelinya di Steam seharga Rp 139.999. Untuk spesifikasi yang dibutuhkan supaya bisa menjalankan game ini adalah sebagai berikut.

    Sistem operasi: Windows 10Prosesor: Dual-Core 64-bit Intel atau AMD 2.0 GHZRAM: 4 GBKartu grafis: 1 GB DirectX 11Ukuran file: 15 GB

    (hps/afr)

  • Xiaomi Setop Update untuk Sejumlah HP Redmi dan POCO, Ada Punya Kamu? – Page 3

    Xiaomi Setop Update untuk Sejumlah HP Redmi dan POCO, Ada Punya Kamu? – Page 3

    Xiaomi resmi memperkenalkan jajaran smartphone terbaru mereka di Indonesia yakni Redmi Note 14 Series.

    Di Indonesia, model yang dirilis terdiri dari Redmi Note 14 Pro Plus 5G, Redmi Note 14 Pro 5G, Redmi, Redmi Note 14 5G, dan Redmi Note 14.

    Menurut Country Director Xiaomi Indonesia Wentao Zhao, sejak awal kehadirannya, Redmi Note merupakan seri perangkat kelas menengah yang menawarkan pengalaman flagship, tapi dibanderol dengan harga yang kompetitif.

    “Redmi Note merupakan wujud komitmen kami dalam memberdayakan generasi muda agar selalu memiliki semangat siap sedia,” tutur Wentao dalam acara peluncuran Redmi Note 14 Series di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Marketing Director Xiaomi Indonesia Andi Renreng menuturkan, empat model Redmi Note 14 ini hadir untuk memberikan opsi bagi generasi muda memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Terlebih, lini baru ini hadir dengan sejumlah peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya. Lantas, berapa harga Redmi Note 14 di Indonesia? 

  • DeepSeek AI Dituding Tiru ChatGPT, Sam Altman: Kami Tak Akan Menggugat – Page 3

    DeepSeek AI Dituding Tiru ChatGPT, Sam Altman: Kami Tak Akan Menggugat – Page 3

    DeepSeek, startup AI asal China besutan Liang Wengfeng ini sedang menjadi pembicaraan hangat di industri AI dan disebut-sebut mampu menyaingi model buatan OpenAI, Google, dan Meta.

    Tak hanya itu, biaya operasional DeepSeek sendiri diklaim jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Apple.

    Laporan terbaru menyebutkan, perusahaan tengah menguji integrasi DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Jika sukses, langkah ini dapat membuka peluang besar bagi Apple untuk kembali bersaing di pasar smartphone China, yang saat ini didominasi oleh produsen lokal.

    Walau integrasi DeepSeek ke Apple Intelligence dapat menjadi solusi penjualan iPhone di China, hal ini belum menjamin apakah fitur-fitur AI yang ditawarkan akan dirilis bersamaan.

    Hingga kini, fitur AI buatan Apple masih belum tersedia sepenuhnya untuk pengguna iPhone, iPad, maupun perangkat lainnya.

  • DeepSeek Jadi Chatbot AI Terpopuler Nomor 2 Sedunia

    DeepSeek Jadi Chatbot AI Terpopuler Nomor 2 Sedunia

    Jakarta

    Popularitas DeepSeek terus melonjak dalam sepekan terakhir yang mendorong kenaikan traffic ke website-nya. Bahkan data terbaru menunjukkan DeepSeek saat ini merupakan chatbot AI terpopuler nomor dua sedunia, membuntuti ChatGPT.

    Similarweb, perusahaan yang memantau traffic internet, melaporkan traffic ke website DeepSeek.com mencapai rekor 49 juta kunjungan pada Selasa pekan lalu, naik 614% dibandingkan pekan sebelumnya.

    Sebulan yang lalu, website DeepSeek mendapatkan 300.000 kunjungan per hari, sebelum melonjak hingga 33,4 juta pada 27 Januari 2025 sampai menyebabkan nilai saham sejumlah perusahaan teknologi Amerika Serikat anjlok.

    Lonjakan ini juga berarti DeepSeek berhasil mengalahkan chatbot AI kompetitor seperti Google Gemini dan Character.AI, yang masing-masing mendapatkan sekitar 10 juta dan enam juta kunjungan per hari.

    Traffic ke chatbot AI populer Foto: Similarweb

    Namun DeepSeek masih jauh ketinggalan dibandingkan ChatGPT yang website-nya dikunjungi 130-140 juta kali per hari. Traffic website DeepSeek juga berada di bawah Bing, yang saat ini sudah dilengkapi Copilot AI, seperti dikutip dari PCMag, Selasa (4/2/2025).

    Data terbaru dari Similarweb menunjukkan traffic global ke website DeepSeek mulai stabil di angka 29,2 juta kunjungan pada Jumat pekan lalu. Bukan tidak mungkin traffic ke website DeepSeek akan turun secara perlahan seiring dengan kompetisi di ranah chatbot AI yang semakin ketat.

    Selain traffic website, popularitas aplikasi mobile DeepSeek juga meroket. Platform AI asal China ini sempat menjadi aplikasi nomor satu di Google Play Store dan Apple App Store di sejumlah negara.

    Menurut firma analisis aplikasi AppFigures, aplikasi DeepSeek sudah diunduh lebih dari 1,2 juta kali di Google Play Store dan lebih dari 1,9 juta kali di App Store sejak diluncurkan pada pertengahan Januari.

    DeepSeek mendadak dilirik banyak pengguna setelah meluncurkan model AI open-source terbarunya yang diklaim hanya menghabiskan dana USD 5,5 juta untuk dilatih. Selain itu model ini memiliki kemampuan yang setara dengan ChatGPT namun bisa diunduh secara gratis dan bisa dijalankan di server lokal.

    (vmp/vmp)

  • DeepSeek Jadi Chatbot AI Terpopuler Nomor 2 Sedunia

    Sam Altman Tidak Berencana Gugat DeepSeek, Apa Alasannya?

    Jakarta

    Bos OpenAI Sam Altman mengatakan bahwa sejauh ini perusahannya tidak ada rencana untuk menggugat DeepSeek, startup AI dari China. Padahal sebelumnya pencipta ChatGPT itu telah memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan China secara aktif berupaya meniru model AI canggihnya.

    “Tidak, kami tidak berencana untuk menuntut DeepSeek saat ini. Kami akan terus membangun produk-produk hebat dan memimpin dunia dengan kemampuan model, dan saya pikir itu akan berjalan dengan baik,” kata Altman kepada wartawan di Tokyo.

    Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Altman memuji bahwa DeepSeek punya model yang mengesankan. Akan tetapi, dia yakin timnya bisa memimpin dan memberikan produk terbaik.

    “Jadi, kami sangat senang untuk memiliki kompetitor lainnya. Kami sudah punya beberapa sebelumnya, dan saya pikir ini merupakan kepentingan semua pihak agar kita terus maju dan terus memimpin,” lanjutnya.

    DeepSeek mengguncang dunia karena modelnya yang canggih dan lebih murah. Performa DeepSeek yang besar ini pun telah memicu gelombang tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah merekayasa ulang kemampuan teknologi terkemuka AS, seperti AI yang mendukung ChatGPT.

    OpenAI mengatakan para pesaingnya menggunakan proses yang dikenal sebagai distilasi di mana pengembang yang menciptakan model yang lebih kecil belajar dari model yang lebih besar dengan meniru perilaku dan pola pengambilan keputusan mereka. Intinya mirip dengan siswa yang belajar dari gurunya.

    Per akhir Januari 2025, laporan Bloomberg menyebut OpenAI dan Microsoft sedang menyelidiki apakah DeepSeek menggunakan API milik OpenAI untuk mengintegrasikan model AI OpenAI ke model milik DeepSeek.

    Sumber Bloomberg mengatakan peneliti keamanan Microsoft mendeteksi data dalam jumlah besar dicuri melalui akun pengembang OpenAI pada akhir 2024, yang diyakini berhubungan dengan DeepSeek. Microsoft melaporkan aktivitas mencurigakan ini kepada OpenAI.

    Kepada Financial Times, OpenAI mengaku menemukan bukti yang menghubungkan DeepSeek dengan metode ‘distilasi’, teknik yang umum digunakan oleh developer untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar dan canggih.

    (ask/afr)

  • DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

    DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

    Asisten kecerdasan buatan (AI) DeepSeek belakangan ini membuat gempar dan mengguncang dominasi OpenAI di teknologi kecerdasan buatan.

    Pengembangan DeepSeek bahkan diklaim 10 kali lebih murah ketimbang model multimodal ChatGPT. Meskipun sama-sama mampu menghasilkan jawaban teks mirip manusia, DeepSeek disebut lebih akurat dan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai informasi faktual dan pertanyaan kompleks.

    Sayangnya, tak lama setelah ramai dibicarakan, DeepSeek terkena serangan siber. Hal ini membuat sejumlah negara mewaspadai DeepSeek, terlebih startup ini menyimpan data pengguna di server Tiongkok dan mengatur data pengguna berdasarkan hukum setempat.

    Lantas, apakah DeepSeek aman digunakan orang Indonesia? Terkait hal ini Pakar Keamanan Siber dan IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai kalua kekhawatiran tersebut agak aneh.

    “Kekhawatiran ini agak aneh, mengapa ketika menggunakan ChatGPT, Google Maps, Instagram dan Whatsapp tidak pernah ditanyakan keamanan data pengguna? Servernya juga bukan di Indonesia dan datanya berada di bawah penguasaan perusahaan dan pemerintah Amerika Serikat (AS) setiap saat bisa meminta akses data tersebut,” ujarnya.

    Alfons mempertanyakan, apakah kalau data dibawa ke AS lebih tidak bahaya daripada dibawa ke China?

    “Harusnya secara logika bahayanya sama. Malah pengguna Deepseek di AS harus lebih khawatir daripada pengguna di Indonesia, tetapi kok Deepseek tetap menjadi aplikasi nomor 1 di AppStore dan Play Store di AS?,” ucapnya.

    Alfons menyebut hal itu agak berlebihan kalau kita sebagai pengguna menghindari menggunakan Deepseek hanya karena servernya dihosting di China.

    Sebagai informasi, ketika kamu menggunakan produk China seperti HP, mobil listrik, drone, dan IoT China, datanya juga banyak disimpan di server China.