Jenis Media: Tekno

  • 6 Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, Sabtu 15 Februari 2025, Ada Hadiah Spesial Valentine

    6 Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, Sabtu 15 Februari 2025, Ada Hadiah Spesial Valentine

    Bisnis.com, JAKARTA – Garena kembali memberikan update kode redeem Free Fire (FF) untuk diberikan kepada para pemain. Kode ini bisa langsung diklaim pada hari ini, Sabtu (15/2/2025).

    Pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Kode Redeem FF Hari Ini

    Berikut ini adalah kode redeem Free Fire yang masih berlaku pada hari ini, Sabtu (15/2/2025):

    HFNSJ6W74Z48
    TFX9J3Z2RP64
    XF4SWKCH6KY4
    RDNAFV2KX2CQ
    FFNGY7PP2NWC
    FFCBRAXQTS9S

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    Cara melakukan klaim kode redeem yakni dengan mengunjungi situs resmi Garena di reward.ff.garena.com/id.

    Setelah itu, lakukan login dengan masuk ke akun Anda. Masukkan kode redeem yang sudah ada dapatkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Klik “Confirm” untuk me-redeem kodenya agar kita mendapat hadiah. Apabila berhasil, hadiah akan masuk melalui bagian Vault pada beranda gim.

    Hadiah pun bisa langsung digunakan oleh para pemain setelah kode berhasil di-redeem.

    Pemain juga bisa melakukan redeem melalui aplikasi Free Fire secara langsung. Caranya yakni masuk ke aplikasi dan pilih ikon Event di bagian atas paling kiri.

    Masuk ke Info di dashboard dan pilih website kode redeem. Masukkan 12-16 digit kode redeem lalu klik tombol Konfirmasi.Kode redeem pun sudah ditukarkan.

  • Google Beri Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Sampai Menyesal

    Google Beri Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Sampai Menyesal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan yang sering muncul di layar pengguna Android dari Google bukanlah hal sepele. Peringatan ini muncul saat pengguna mengakses konten berbahaya yang mengandung malware atau upaya phishing.

    “Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs ini sering disebut situs ‘phising’ atau ‘malware’,” kata Google, dikutip Sabtu (15/2/2025).

    Menurut Google, jika sebuah situs terdeteksi berbahaya atau menipu, sistem akan menampilkan peringatan kepada pengguna. Situs semacam ini biasanya digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk mencuri informasi pribadi korban, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk penipuan atau dijual ke pihak lain.

    Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk selalu memperhatikan peringatan dari Google. Sistem ini bekerja secara otomatis dengan fitur deteksi phishing dan malware yang aktif secara default.

    Setidaknya ada lima peringatan yang kerap diabaikan oleh pengguna Android terkait hal tersebut. Berikut informasinya, dirangkum dari The Sun, dikutip Sabtu (15/2/2025):

    1. “The site ahead contains malware”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menginstall software berbahaya alias malware ke komputer

    2. “Deceptive site ahead”

    Website yang Anda kunjungi kemungkinan besar adalah phishing

    3. “Suspicious site”

    Website yang Anda kunjungi mencurigakan dan kemungkinan berbahaya

    4. “The site ahead contains harmful programs”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menjebak Anda menginstall program yang bisa menyebabkan masalah ketika menggunakan internet

    5. “This page is trying to load scripts from unauthenticated sources”

    Website yang Anda kunjungi berbahaya.

    Aplikasi di luar Play Store

    Peringatan lain dari Google adalah soal menginstal aplikasi dari luar Play Store yang biasanya berbentuk file apk atau sideloading. Tidak seperti iPhone, Google memang sudah lama mengizinkan aplikasi diunduh dan diinstal di luar toko resmi.

    Namun, CEO Google Sundar Pichai memperingatkan para pengguna HP Android untuk tidak melakukan sideloading di perangkat mereka.

    Pembahasan soal sideloading sudah lama menjadi kontroversi. Kubu terpecah menjadi dua, di satu sisi banyak yang menyatakan sideloading memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi pengguna untuk bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.

    Namun, di sisi yang lain menilai sideloading berisiko mendatangkan bahaya. Sebab, aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses penyaringan, sehingga lebih aman.

    Pichai memberikan peringatan ke semua pengguna HP Android bahwa aplikasi sideloading memiliki risiko yang tinggi karena rentan terinfeksi malware.

    Peringatan tersebut sejalan dengan alasan Apple tak mau memberikan izin sideloading. Apple juga menjadikan pernyataan Google sebagai ‘senjata’, dan menyatakan Google saja tahu seberapa besar potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.

    Debat soal sideloading bertumpu pada satu hal, yakni bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan pengguna dan keamanan pengguna.

    Meski sideloading berisiko mendatangkan virus bahaya, tetapi mekanisme itu dianggap memberikan kebebasan akses bagi pengguna ke semua aplikasi. Selain itu, sideloading juga mengizinkan pengguna untuk mengakses aplikasi beta yang belum resmi.

    Poin tambahan lainnya, sideloading juga turut mendukung para developer aplikasi independen yang tak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store.

    (luc/luc)

  • Ingin Upgrade TV di Rumah? Ikuti 6 Cara Ini agar Tak Salah Pilih – Page 3

    Ingin Upgrade TV di Rumah? Ikuti 6 Cara Ini agar Tak Salah Pilih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Konsumsi konten digital berkualitas tinggi semakin meningkat, tetapi pengguna TV di Indonesia seringkali menghadapi kendala dalam menikmati hiburan di rumah.

    Teknologi LED konvensional memiliki keterbatasan kualitas tampilan, seperti warna hitam yang pudar, detail yang hilang pada adegan cepat, dan efek blooming pada teks putih di latar gelap.

    Saat menonton pertandingan olahraga atau bermain game, misalnya, lag dan blur pada gerakan cepat juga dapat mengurangi ketajaman visual.

    Teknologi Mini LED pada smart TV hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Mini LED merupakan terobosan teknologi display dengan kontras lebih tinggi berkat 1.000+ dimming zones, memastikan tingkat kecerahan yang lebih merata dan warna hitam yang lebih pekat.

    Didukung Quantum Dot 4K, peak brightness 1200 nits, HDR10+, dan Dolby Vision, TV dengan Mini LED menghadirkan warna yang lebih akurat dan detail yang tetap tajam dalam berbagai kondisi pencahayaan.

    Salah satu perusahaan teknologi yang menawarkan teknologi Mini LED untuk jajaran smart TV terbaru adalah Xiaomi melalui TV S Mini LED Series 2025.

    Marketing Director Xiaomi Indonesia, Andi Renreng, mengatakan bahwa Xiaomi TV S Mini LED Series 2025 adalah Mini LED pertama yang dihadirkan untuk memastikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen Indonesia.

    “Kami menghadirkan inovasi yang tidak hanya mengatasi keterbatasan TV konvensional, tetapi juga memberikan nilai lebih bagi pengalaman entertainment di rumah,” ujar Andi melalui keterangan resminya, Sabtu (15/2/2025).

    Jika kamu ingin upgrade TV di rumah dengan perangkat yang membenamkan teknologi Mini LED, kamu bisa mengikuti tips di bawah ini. 

    Perlu dicatat, memilih TV yang tepat adalah investasi penting mengingat perangkat ini akan digunakan dalam jangka panjang. 

     

  • 5 Negara Larang Model AI China DeepSeek, RI Mulai Kaji

    5 Negara Larang Model AI China DeepSeek, RI Mulai Kaji

    Bisnis.com, JAKARTA  — Amerika Serikat, Australia, Italia, Irlandia, dan Korea Selatan secara tegas menolak model milik China DeepSeek. Sementara itu Indonesia terus melakukan kajian atas teknologi ini. 

    Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI Tiongkok DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Korea Selatan masuk ke dalam negara-negara yang menolak DeepSeek, dan menganggap teknologi tersebut sebagai ancaman. 

    Ancaman tersebut juga disadari oleh Australia dan Amerika Serikat. Kedua negara menegaskan melarang penggunaan DeepSeek. Di Eropa, Italia juga menerapkan kebijakan yang sama. 

    5 Negara

    Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Tampilan muka DeepSeekPerbesar

    Menteri Dalam Negeri, Tony Burke, menjelaskan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi teknologi yang digunakan oleh pemerintah, dan larangan ini diberlakukan untuk melindungi keamanan nasional serta kepentingan Australia.

    Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan terhadap data dan infrastruktur kritis negara.

    Adapun pelarangan DeepSeek ini bukan terjadi di Australia saja. Sebelumnya Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, juga memblokir akses jaringannya ke model kecerdasan buatan DeepSeek setelah data sejumlah karyawan mereka yang tersangkut di peladen atau server China.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran terhadap Deepseek juga diperlihatkan oleh negara-negara di Eropa.

    Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Terakhir, Korea Selatan telah memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) DeepSeek dari perangkat pemerintah karena masalah keamanan. 

    Kantor Berita Yonhap pada Kamis (6/2/2025) melaporkan Kementerian pertahanan, Kementerian luar negeri, dan Kementerian perdagangan Korea Selatan telah membatasi akses pejabat ke layanan tersebut di komputer pemerintah, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. 

    Kementerian pertahanan mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan pada komputer yang digunakan di tempat kerja karena masalah keamanan dan teknis atas layanan AI generatif.

    Berikut daftar negara yang memblokir DeepSeek:

    1. Amerika Serikat
    2. Irlandia
    3. Italia
    4. Australia
    5. Korea Selatan

    RI Kaji 

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih mengkaji mengenai model kecerdasan buatan (AI) asal China DeepSeek. Regulator belum melihat sebagai ancaman dan menduga larangan sejumlah negara terkait persaingan bisnis. 

    Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia Oki Suryowahono mengatakan hingga saat ini pemerintah belum melarang DeepSeek sebagaimana yang terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia. 

    Komdigi juga tidak melihat sebagai ancaman. Konten-konten yang berada di platform tersebut masih aman. Kendati demikian, Komdigi berjanji akan terus memantau perkembangan DeepSeek. Jika ada aturan baru berupa larangan, Komdigi segera mengambil langkah tegas. 

    “Sampai saat ini tidak menjadi konten yang dilarang, jadi kita masih kaji, masih wait and see ya, sampai kemudian memang diputuskan secara aturan, secara legal, bahwa ini memang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku di Indonesia. Sampai itu dibutuhkan, itu barulah kami punya kewajiban untuk memblokir, atau mencegah peredaran dari DeepSeek,” kata Oki kepada Bisnis, Selasa (11/2/2025). 

    Oki mengaku pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap DeepSeek. Komdigi belum mengetahui posisi DeepSeek. Sebagai ancaman atau justru korban kampanye negatif kompetitor mereka. 

    “Kami tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek ini dengan pengguna kompetitornya. Yang pasti kami harus hati-hati. Jangan sampai kita juga terlalu gegabah gitu ya, tiba-tiba memblok DeepSeek padahal ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek,” kata Oki. 

  • Premium
                    
                                                
                    4 jam yang lalu
                
                            
            
                                    Bank dan Modal Ventura Semakin Ketat, Pendanaan Startup Sekarat?

    Premium 4 jam yang lalu Bank dan Modal Ventura Semakin Ketat, Pendanaan Startup Sekarat?

    Premium

    4 jam yang lalu

    Bank dan Modal Ventura Semakin Ketat, Pendanaan Startup Sekarat?

  • Mantan Bos Google Takut AI Dipakai Teroris Bikin Senjata

    Mantan Bos Google Takut AI Dipakai Teroris Bikin Senjata

    Jakarta

    Eric Schmidt, mantan CEO Google, khawatir kecerdasan buatan (AI) dipakai oleh teroris atau ‘negara jahat’ seperti Korea Utara, Iran, dan Rusia untuk melukai orang-orang yang tidak bersalah.

    Dalam wawancara dengan BBC Radio 4, Schmidt mengatakan kekhawatirannya tentang AI berbeda dengan orang banyak. Ia lebih menakutkan sesuatu yang ekstrem, seperti AI disalahgunakan untuk membuat senjata biologis.

    “Bayangkan Korea Utara, atau Iran, atau bahkan Rusia, yang memiliki tujuan jahat. Teknologi ini dapat diadopsi mereka dengan cukup cepat sehingga mereka dapat menyalahgunakannya dan menimbulkan kerugian,” kata Schmidt, seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/2/2025).

    Schmidt merujuk kepada Osama Bin Laden, pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda. Bin Laden merencanakan serangan 9/11 pada tahun 2001, di mana teroris Al-Qaeda menguasai pesawat untuk membunuh ribuan orang di tanah Amerika.

    “Saya selalu khawatir tentang skenario ‘Osama Bin Laden’, di mana ada orang yang benar-benar jahat mengambil alih beberapa aspek kehidupan modern kita dan menggunakannya untuk mencelakai orang-orang tidak bersalah,”

    Schmidt setuju dengan langkah pemerintah Amerika Serikat yang melarang ekspor chip papan atas yang mentenagai sistem AI ke 18 negara untuk menghambat kemajuan mereka dalam riset AI.

    Pria yang menjabat sebagai CEO Google dari tahun 2001 sampai 2011 ini mendorong pemerintah untuk mengawasi perusahaan teknologi yang mengembangkan model AI. Namun, ia menambahkan, regulasi yang berlebihan dikhawatirkan dapat menghambat inovasi.

    “Sangat penting bagi pemerintah untuk memahami apa yang kami lakukan dan terus mengawasi kami,” ujar Schmidt.

    “Pengalaman saya dengan pemimpin perusahaan teknologi adalah mereka paham tentang dampak yang mereka buat, tetapi mereka mungkin memiliki penilaian yang berbeda dari yang dibuat pemerintah,” imbuhnya.

    (vmp/vmp)

  • Sempat Hilang, TikTok di AS Hadir Lagi di Play Store dan App Store

    Sempat Hilang, TikTok di AS Hadir Lagi di Play Store dan App Store

    Jakarta

    Aplikasi video pendek TikTok kembali hadir di toko aplikasi Google dan Apple, setelah selama hampir satu bulan diblokir pada 19 Januari 2025 di Amerika Serikat.

    Pemulihan aplikasi TikTok ini dilakukan setelah Jaksa Agung, Pam Bondi, mengirimkan surat kepada Apple dan Google yang menjamin bahwa mereka tidak akan didenda karena menyediakan aplikasi TikTok di App Store dan Play Store.

    Dilansir detikINET dari The Verge, Jumat (14/2/2025), Bloomberg yang pertama kali melaporkan bahwa aplikasi ini akan kembali dan saat ini, TikTok sudah bisa di-download kembali oleh pengguna di Negeri Paman Sam itu.

    Apple dan Google menghapus TikTok dari aplikasi dari toko aplikasi sebagai bentuk untuk mematuhi undang-undang yang melarang aplikasi TikTok beroperasi di AS yang disahkan pada 2024.

    Tahun lalu pemerintah AS mengesahkan undang-undang yang dapat mengakibatkan TikTok dapat diblokir secara nasional, kecuali perusahaan induknya menjual bisnis TikTok di AS ke perusahaan Amerika.

    Meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif per 20 Januari yang mengarahkan Departemen Kehakiman untuk tidak memberlakukan larangan tersebut selama 75 hari, Apple dan Google sempat menolak untuk menyediakan aplikasi tersebut di toko mereka karena risiko denda miliaran dolar jika melakukan hal tersebut.

    Apple dan Google belum memberikan tanggapan tanggapan terkait kembalinya aplikasi TikTok. Sementara itu juru bicara TikTok dan Departemen Kehakiman juga tidak memberikan tanggapannya.

    (jsn/jsn)

  • 7 Pilihan Smart TV 32 Inci Kurang dari Rp 2 Juta: Spesifikasi dan Harganya

    7 Pilihan Smart TV 32 Inci Kurang dari Rp 2 Juta: Spesifikasi dan Harganya

    Jakarta

    Di zaman yang semakin modern, perangkat televisi (TV) pun sudah dilengkapi teknologi mutakhir. Kini telah hadir smart TV yang menawarkan berbagai fitur eksklusif.

    Bukan hanya tayangan TV lokal, saluran luar negeri hingga layanan streaming video tersedia di smart TV. Perangkat ini juga umumnya sudah dibekali layar luas hingga fitur kontrol suara untuk mengendalikan TV.

    Berencana beli smart TV? Temukan rekomendasi smart TV terjangkau dengan harga kurang dari Rp 2 juta di uraian berikut.

    Rekomendasi Smart TV di Bawah Rp 2 Juta

    Merangkum dari situs marketplace, berikut sederet smart TV 32 inci terbaik dengan harga kurang dari Rp 2 juta:

    1. Polytron PLD 32CV1869

    Polytron PLD 32CV1869 Foto: dok. Situs Polytron Official

    Dilengkapi resolusi FHD tajam, Polytron PLD 32CV1869 punya gambar jernih dan detail tanpa bintik. Digital TV ini juga hadir dengan fitur-fitur yang mempermudah pengguna, seperti Screen Casting untuk menampilkan konten dari ponsel hingga berselancar internet melalui browser.

    Polytron PLD 32CV1869 juga berbasis Android TV sehingga dapat mengakses berbagai aplikasi dan konten streaming populer, mencakup Prime Video, WeTV, IQIYI dan lainnya. TV ini juga memperoleh free akses 12 bulan untuk Mola dan Vidio Platinum.

    Harga: Rp 1.849.000-1.899.000.

    2. Xiaomi TV A Pro 32

    Xiaomi TV A Pro 32 didukung Google TV yang bisa memenuhi kebutuhan hiburan dalam satu platform terintegrasi, mulai dari layanan streaming, aplikasi, hingga konten digital. Ribuan aplikasi yang tersedia di Google Play-nya dapat diunduh. TV juga dapat dikendalikan dengan Google Assistant cukup menggunakan perintah suara “Ok Google”.

    Dari segi desain, Xiaomi TV A Pro 32 punya layar penuh yang beresolusi tinggi. Suara yang dihasilkan bertenaga dengan dua speaker stereo 10 W dan dukungan teknologi Dolby Audio™, DTS-X, serta DTS Virtual:X.

    Harga: Rp 1.949.000.

    3. Coocaa TV 32S3U Plus

    Layar 2K LED dengan teknologi HDR 10 dan Trochilus Extreme memberikan Coocaa TV 32S3U Plus gambar jernih dan berwarna menyala. Layarnya lebar dengan bezel yang tipis. Fitur Dolby Audio-nya juga menghasilkan suara sinematik yang powerful.

    TV dari Coocaa ini menawarkan hiburan berlimpah dengan lebih dari 300 free live channels dan 500 aplikasi hiburan. Coocaa TV 32S3U Plus juga bisa dikontrol dengan suara karena dilengkapi fitur Voice Control.

    Harga: Rp 1.529.000-1.549.000.

    4. Toshiba 32E31KP

    Kualitas layar FHD Toshiba 32E31KP dipasangkan Regza Engine High Grade dengan Essential PQ Technology yang memunculkan gambar berkualitas jernih dan jelas serta warnanya cerah. Framenya tipis sehingga layar terlihat luas.

    Untuk suara, Smart TV Toshiba ini menggunakan dua speaker 8 W berteknologi Regza Power Audio dan didukung DTS Virtual: X. Aplikasi hiburan bawaannya tersedia YouTube, Netflix, dan Prime Video. Aplikasi lainnya dapat ditemukan melalui App Store.

    Harga: Rp 1.798.000.

    5. AQUA AQT32K701A

    AQUA AQT32K701A Foto: dok. Situs Aqua Elektronik Indonesia

    Berbasis Android TV, AQUA AQT32K701A menyediakan ratusan ribu film dan pertunjukan TV yang dapat diakses pengguna. Konten dari ponsel juga dapat ditampilkan pada layar TV dengan Chromecast built-in.

    Layar HD-nya memunculkan gambar berkualitas jernih dengan tampilan luas dengan desain bezel-less. Suara yang dihasilkan bertenaga dengan teknologi dbx-tv. Kontrol TV dengan Google Assistant cukup katakan “Ok Google.”

    Harga: Rp 1.999.000.

    6. TCL 32S53

    TCL 32S53 berbasis Android TV yang memberikan akses hiburan tanpa batas kepada pengguna. Tersedia built-in layanan streaming untuk menyaksikan banyak film dan acara TV terbaru. Akses aplikasi hiburan lebih banyak lewat Play Store.

    Untuk layar, Smart TV dari TCL ini beresolusi HD dengan teknologi HDR 10 dan Micro Dimming yang memanjakan mata dengan warna kontras optimal yang kecerahannya tetap nyaman. Desainnya juga bezel-less sehingga memberikan pengalaman menonton lebih luas.

    Harga: Rp 1.749.000.

    7. Changhong L32G7N

    Changhong L32G7N mempunyai tampilan layar 95% yang ultra lebar dengan frame tipis untuk kepuasan visual. Dengan teknologi HDR10, gambarnya berkualitas tinggi dengan kontras dan detail tajam.

    Kebutuhan hiburan terpenuhi dengan sejumlah aplikasi bawaan serta aplikasi lain yang dapat diunduh melalui Play Store. Pengendalian TV semakin mudah dengan perintah suara Google Assistant. Dengan dbx-tv, kualitas suara yang dihasilkan begitu superior.

    Harga: Rp 1.798.000.

    Sebagai catatan, informasi harga smart TV kurang dari Rp 2 juta ini bisa berubah tiap saat bergantung pada kebijakan pengelola market place. Detikers yang ingin membeli smart TV sebaiknya update lebih dulu terkait harga, kesediaan barang, dan lain-lain.

    (azn/row)

  • Membajak Lewat Situs Ilegal, Admin Anikor ditangkap Polda Jabar

    Membajak Lewat Situs Ilegal, Admin Anikor ditangkap Polda Jabar

    Jakarta

    KS (27), pelaku pembajakan konten atau streaming online ilegal konten diamankan oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat di kediamannya di Tasikmalaya dan diperiksa lebih lanjut. Penangkapan KS berawal dari laporan salah satu anggota Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) yaitu Vidio (PT. Vidio Dot Com) sebagai pemegang hak siar konten original series yang dibajak oleh KS dan disiarkan secara ilegal di situs bernama Anikor miliknya.

    Situs ini beberapa kali mengganti domain akibat pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Tim penyidik Polda Jawa Barat pun kemudian meringkus KS pada 6 Februari 2025 lalu di Tasikmalaya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, situs Anikor menarik lebih dari 300 ribu pengunjung, mayoritas berasal dari Indonesia. Akibat tindakan ini, potensi kerugian yang dialami Vidio diperkirakan mencapai lebih dari 12 miliar rupiah.

    Kombes Pol Resza Ramadianshah, S.I.K. Direktur Siber Polda Jabar. menegaskan komitmen menindak kegiatan melawan hukum. “Polda Jawa Barat berkomitmen untuk menegakkan hak kekayaan intelektual dan melindungi industri kreatif. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menonton konten dari platform legal guna mendukung ekosistem industri kreatif yang sehat dan berkelanjutan. Pembajakan adalah tindak pidana yang memiliki konsekuensi hukum,” katanya.

    Al Ghazali, salah satu aktor dalam Vidio Original Series, menyampaikan keprihatinannya. “Kami, para artis dan kru, bekerja keras untuk menghadirkan karya berkualitas yang bisa dinikmati masyarakat. Kami berharap para penggemar dapat lebih menghargai proses ini dengan menonton series lokal kami di platform resmi Vidio. Dengan demikian, industri hiburan kita bisa terus berkembang,” ujarnya dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Adapun Gina Golda Pangaila selaku SVP Legal and Anti Piracy Vidio dan Wakil Sekretaris Jendral AVISI berharap penangkapan ini ke depannya bisa sebagai langkah mitigasi dan membuat masyarakat tidak melakukan aksi serupa, Dia mengapresiasi tindakan tegas pihak kepolisian dalam menindak pembajakan konten.

    “Semoga ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa pembajakan konten berhak cipta adalah tindakan melanggar hukum yang memiliki konsekuensi serius,” cetusnya.

    Sementara Wakil Ketua Umum AVISI, Budi Setyawan menambahkan AVISI berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem berkelanjutan dalam industri kreatif digital, dari hulu hingga hilir, yang sejalan dengan model bisnis streaming video. “Saat ini, tantangan utama yang kami hadapi adalah maraknya pembajakan, dan kami sangat menghargai dukungan pemerintah serta Kepolisian dalam memerangi masalah ini,” sebutnya.

    Gunawan Paggaru, Ketua BPI (Badan Perfilman Indonesia), turut mendukung langkah ini untuk menjaga industri film Indonesia. “Adanya langkah tegas dari pihak Kepolisian, diharapkan kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati hak cipta demi keberlangsungan industri series dan film nasional di Indonesia,” kata dia.

    (fyk/fyk)

  • Nvidia Tunda Peluncuran RTX 5070, Ini Penyebabnya

    Nvidia Tunda Peluncuran RTX 5070, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Setelah RTX 5090 dan 5080 dirilis, Nvidia malah menunda peluncuran RTX 5070. Tampaknya mereka menunggu AMD untuk merilis Radeon RX 9070 dan 9070 XT terlebih dahulu.

    Sebagai informasi, AMD akan mengungkap jajaran Radeon RX 9000 pada acara live streaming yang digelar pada 28 Februari mendatang. Sementara itu, RTX 5070 sejatinya akan dirilis pada Februari 2025 ini, namun Nvidia menundanya hingga 5 Maret.

    Meski begitu, Nvidia tetap akan merilis dan mulai menjual RTX 5070 Ti pada 20 Februari dengan harga USD 749. Sementara RTX 5070 dipastikan harganya adalah USD 549, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (14/2/2025).

    Seri RTX xx70 bisa dibilang adalah seri paling penting dari setiap jajaran GPU Nvidia. Pasalnya seri GPU ini punya performa yang cukup tinggi, namun dengan harga yang tak setinggi seri xx80 ataupun xx90.

    Mungkin Nvidia mau melihat dulu apa yang ditawarkan AMD lewat Radeon RX 9070 dan 9070 XT sebelum merilis RTX 5070, dan kemudian bisa melakukan penyesuaian.

    Namun di sisi lain AMD sudah menyiratkan kalau mereka memang tak akan menyaingi GPU terkencang Nvidia. Mereka tampaknya lebih mengandalkan Radeon XT 9070 untuk bisa bersaing dengan RTX 4070 Ti dan 4070 Super dengan harga yang lebih terjangkau.

    Hanya saja Nvidia, perusahaan yang bisa meraup cuan sebesar USD 20 miliar dalam satu kuartal, secara teoritis, bisa saja melawan dengan harga yang lebih murah jika mereka mau.

    Sementara AMD juga dikabarkan punya GPU yang lebih menarik ketimbang RX 9070 dan 9070 XT, yaitu GPU dengan VRAM 32GB. Bos gaming marketing AMD Frank Azor sebelumnya sudha menyebut kalau 9070 XT tak akan dilengkapi VRAM 32GB.

    (asj/asj)