Jenis Media: Tekno

  • Pengamat Desak Komdigi Tindak BTS Ilegal untuk Tekan Scam dan Phising

    Pengamat Desak Komdigi Tindak BTS Ilegal untuk Tekan Scam dan Phising

    Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah dinilai perlu memberantas base transceiver station (BTS) atau pemancar ilegal untuk mengurangi angka penipuan digital atau scam yang berasal dari pesan dan panggilan telepon. 

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai langkah pemerintah dalam meningkatkan perlindungan terhadap konsumen di industri telekomunikasi perlu dilakukan dengan mengembangkan sistem anti scam. 

    Penerapan teknologi tersebut perlu segera dibicarakan bersama para operator agar solusi yang diambil benar-benar efektif.  

    Heru juga menyoroti maraknya SMS blast yang dikirim melalui BTS palsu. Terkait hal tersebut, dia menilai perlu adanya razia perangkat ilegal yang memungkinkan pengiriman pesan palsu kepada pengguna untuk tujuan phishing atau mengambil alih ponsel korban. 

    Selain aspek teknis, Heru menekankan pentingnya edukasi publik agar masyarakat tidak mudah terjebak penipuan digital. 

    “Masyarakat perlu literasi dan edukasi mengenai dampak mempercayai scam begitu saja, atau mengklik link yang sisipkan dalam pesan, sehingga masyarakat akan berhati-hati jika terima pesan berisi scamming,” ujarnya. 

    Dia menambahkan teknologi kecerdasan artifisial juga dapat dimanfaatkan operator untuk memfilter pesan, meski efektivitasnya perlu diuji. 

    “Teknologi AI sebenarnya bisa juga dipakai operator untuk memfilter message, tapi harus dilihat seberapa efektif filtering dilakukan,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan pihaknya tengah menyiapkan kebijakan baru untuk meningkatkan perlindungan konsumen dari maraknya kejahatan scam yang memanfaatkan celah jaringan telekomunikasi. Modus pelaku kini semakin beragam, mulai dari spoofing, masking, hingga penyalahgunaan identitas pelanggan.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menilai kondisi tersebut membutuhkan respons regulasi dan teknis yang lebih kuat. 

    “Saat ini, isu yang paling sering muncul adalah mengenai scam call atau panggilan penipuan. Penipuan ini terjadi melalui telepon, SMS, messenger service, surat elektronik, dan berbagai saluran lain. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat mencegah hal ini?” kata Edwin dalam acara Ngopi Bareng di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat pada Jumat (14/11/2025).

    Edwin menjelaskan pelaku scam kini mengandalkan teknik penyamaran nomor yang semakin canggih. Atas dasar itu, Komdigi meminta operator membangun sistem anti scam berbasis teknologi, termasuk kecerdasan artifisial, untuk mendeteksi dan mencegah panggilan palsu sebelum menjangkau pengguna. 

    “Operator harus melindungi pelanggan mereka. Mereka diminta membangun infrastruktur dan teknologi anti scam agar panggilan penipuan, termasuk yang menggunakan nomor masking, tidak lagi menjangkau pengguna,” katanya.

    Pemerintah juga akan meninjau ulang proses masking serta memetakan celah teknis yang memungkinkan manipulasi nomor, termasuk pada jalur panggilan internasional dan mekanisme Session Initiation Protocol (SIP) Trunk yang umum dimanfaatkan untuk menampilkan nomor lokal palsu.

    Dalam hal identitas pelanggan, Komdigi menilai sistem registrasi SIM card masih memberi ruang penyalahgunaan NIK dan KK. Untuk itu, pemerintah bersama Ditjen Dukcapil tengah memfinalisasi kebijakan baru berbasis pengenalan wajah (face recognition). 

    “Dalam waktu dekat, registrasi berbasis pengenalan wajah yang bekerja sama dengan Dukcapil akan segera dijalankan,” tutur Edwin.

    Menurutnya, kebijakan ini mendesak mengingat tingginya peredaran nomor telepon di Indonesia. “Setiap hari terdapat sedikitnya 500 ribu hingga satu juta nomor baru yang diaktivasi,” ungkapnya. 

    Kebocoran identitas warga memperbesar peluang aktivasi nomor secara ilegal dan digunakan untuk kejahatan. Edwin menegaskan keamanan pengguna harus menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan industri. Regulasi yang kuat, teknologi jaringan yang aman, dan tata kelola identitas digital menjadi fondasi penting untuk melindungi masyarakat. 

    “Yang sedang kami rapikan adalah bagaimana industri telekomunikasi tidak hanya tumbuh sehat, tetapi juga memiliki tanggung jawab kuat dalam menjaga pelanggannya,” pungkasnya.

  • Orang-orang Terkaya Dunia Mau Bangun Pusat ‘Harta Karun’ di Bulan

    Orang-orang Terkaya Dunia Mau Bangun Pusat ‘Harta Karun’ di Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi berbondong-bondong membangun infrastruktur data center untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Sudah banyak kontroversi yang muncul akibat pembangunan data center yang ‘haus’ air dan listrik.

    Di satu sisi, data center menjadi ‘harta karun’ baru yang berpotensi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, utamanya di negara-negara berkembang yang memiliki lahan dan sumber daya memadai. Namun, data center juga berpotensi memicu krisis pasokan air dan listrik, sehingga berdampak kepada kehidupan masyarakat.

    Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan keadaan darurat energi di negaranya. Pemerintah AS mengatakan perlu menambah kapasitas dalam jumlah besar untuk menangani permintaan listrik yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

    Sementara itu, perusahaan-perusahaan AI sedang membangun kemampuan pembangkit energi mereka sendiri sambil menunggu jaringan listrik pulih. xAI milik Musk, misalnya, telah menggunakan turbin gas sebagai sumber daya sementara. OpenAI juga mendorong pemerintah untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan guna menambah 100 gigawatt per tahun.

    Keterbatasan pasokan air dan listrik di Bumi membuat para pengusaha AI mengeksplor kemungkinan membangun data center di luar angkasa, tepatnya di Bulan.

    “Bulan adalah anugerah dari alam semesta,” ujar Jeff Bezos baru-baru ini ketika berbicara tentang manfaat eksplorasi Bulan dan pemanfaatannya sebagai pangkalan peluncuran proyek di luar angkasa.

    Pernyataan ini muncul di tengah upaya perusahaan roket Blue Origin dan SpaceX milik Elon Musk untuk membuat perjalanan luar angkasa lebih murah dan rutin.

    Tidak jelas mana yang lebih mendekati kenyataan: pangkalan Bulan atau AI superintelijen? Namun, keduanya tampaknya bertemu di era antusiasme investor yang membuat beberapa orang khawatir kita berada dalam gelembung AI atau ‘AI bubb;e’

    Yang jelas, ekonomi data center berbasis luar angkasa saat ini tidak masuk akal. Namun, hal itu mungkin terjadi di masa depan, sekitar satu dekade dari sekarang, menurut analisis Phil Metzger, seorang profesor riset di University of Central Florida dan mantan anggota Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), dikutip dari MSN berdasarkan laporan Wall Street Journals, Senin (17/11/2025)/

    “Para penggemar luar angkasa (seperti saya) telah lama mencari potensi bisnis untuk memungkinkan migrasi manusia ke luar planet Bumi,” tulisnya di X di tengah kehebohan baru tersebut.

    “Saya pikir server AI di luar angkasa adalah contoh bisnis nyata pertama yang akan mengarah pada lebih banyak lagi,” ia menuturkan.

    Empat puluh tahun yang lalu, ketika film “Back to the Future” dirilis, poin pentingnya menyorot pada kebutuhan untuk menghasilkan energi yang begitu besar sehingga perjalanan waktu terasa masuk akal bagi penonton.

    Alur ceritanya berkisar pada kebutuhan untuk menemukan daya sebesar 1,21 gigawatt, atau setara dengan sambaran petir, untuk mengirim mesin waktu DeLorean milik Doc Brown yang terkenal kembali ke rumah.

    Kini, 1 gigawatt, yang pernah dicatat oleh Departemen Energi, hanya sekitar setengah daya yang dihasilkan Bendungan Hoover. Argumen ini pada dasarnya bermuara pada keyakinan bahwa kebutuhan AI pada akhirnya akan tumbuh begitu besar sehingga infrastruktur yang dibangun perlu pindah ke luar angkasa. Di sana, daya matahari dapat dipanen dengan lebih efisien.

    Bos-bos Raksasa Jajah Antariksa

    Sinar matahari dapat langsung dan konstan sehingga panel surya dapat mengumpulkan sinarnya, tanpa awan, tanpa hujan badai, tanpa malam hari. Kebutuhan pendinginan juga dapat berkurang karena ruang hampa.

    Selain itu, tidak ada lagi regulasi merepotkan yang sering dikeluhkan para pengusaha karena dinilai memperlambat pembangunan pembangkit listrik baru untuk memenuhi kebutuhan data center.

    “Kita akan mampu mengalahkan biaya data center terestrial di luar angkasa dalam beberapa dekade mendatang,” kata Bezos di sebuah konferensi teknologi bulan lalu.

    “Luar angkasa pada akhirnya akan menjadi salah satu tempat yang terus membuat Bumi lebih baik,” ia mebnuturkan.

    Tentu saja hipotesis ini masih awal. Di Alphabet, rencana Google terdengar agak konservatif. Perusahaan mesin pencari tersebut beberapa saat lalu mengumumkan Project Suncatcher, yang digambarkannya sebagai proyek moonshot untuk meningkatkan skala pembelajaran mesin (machine learning) di luar angkasa. Mereka berencana meluncurkan dua satelit prototipe pada awal 2027 untuk menguji perangkat kerasnya di orbit.

    “Seperti halnya moonshot, ini akan mengharuskan kami memecahkan banyak tantangan teknik yang rumit,” tulis Pichai di media sosial.

    Nvidia juga telah mengumumkan kemitraan dengan perusahaan rintisan Starcloud untuk mengembangkan data center berbasis luar angkasa. Tak mau kalah, Musk telah melukiskan visi terbarunya sendiri untuk dunia luar angkasa.

    Ia telah lama mengincar Mars, pendorong utama SpaceX. Namun dalam beberapa minggu terakhir, ia lebih banyak berbicara tentang bagaimana ia dapat menggunakan pesawat luar angkasanya untuk menyebarkan versi baru satelit Starlink bertenaga surya miliknya yang dilengkapi dengan laser berkecepatan tinggi untuk membangun data center di luar angkasa.

    Pada pekan lalu, Musk kembali menegaskan bagaimana satelit-satelit AI tersebut akan mampu menghasilkan 100 gigawatt daya surya tahunan atau kira-kira seperempat dari konsumsi rata-rata AS dalam setahun.

    “Kami telah merencanakannya,” ujarnya kepada investor Ron Baron dalam sebuah acara.

    Sebelumnya, Musk menyatakan bahwa ia membutuhkan waktu empat hingga lima tahun lagi untuk mencapai kemampuan tersebut. Ia juga mengutarakan ide-ide yang lebih liar, dengan mengatakan di X bahwa 100 terawatt per tahun “dimungkinkan dari pangkalan Bulan yang memproduksi satelit AI bertenaga surya secara lokal dan mempercepatnya hingga mencapai kecepatan lepas dengan penggerak massa.”

    Singkatnya, Musk menyatakan bahwa pangkalan Bulan akan memproduksi satelit dan melemparkannya ke orbit dengan ketapel. Dan panel surya satelit-satelit tersebut akan menghasilkan 100.000 gigawatt per tahun.

    “Saya pikir kita akan melihat kecerdasan terus berkembang hingga ke titik di mana sebagian besar tenaga matahari dimanfaatkan untuk komputasi,” kata Musk dalam sebuah konferensi teknologi pada bulan September.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bocoran Spesifikasi Oppo Reno 15c dan Reno 15 Pro, Apa Saja Peningkatannya?

    Bocoran Spesifikasi Oppo Reno 15c dan Reno 15 Pro, Apa Saja Peningkatannya?

    Liputan6.com, Jakarta – Seri Oppo Reno 15 sepertinya akan hadir dengan tiga varian berbeda. Namun sejauh ini, perusahaan baru mengonfirmasi dua model: Reno 15 dan Reno 15 Pro, yang dijadwalkan meluncur pada 17 November di Tiongkok.

    Muncul informasi terbaru yang mengungkap keberadaan model ketiga, Oppo Reno 15c, bersamaan dengan bocoran spesifikasi lengkap dari Reno 15 Pro.

    Informasi Awal Oppo Reno 15c

    Informasi tentang Oppo Reno 15c pertama kali diungkap oleh sejumlah pembocor teknologi asal Tiongkok, Digital Chat Station dan Experience. Namun, keduanya belum ada rincian spesifikasi dari perangkat tersebut. Banyak pihak menduga, Reno 15c akan diperkenalkan secara terpisah setelah versi standar dan Pro dirilis resmi.

    Dikutip dari Gizmochina, Senin (17/11/2025), seri Reno 15 kabarnya akan menawarkan tiga pilihan ukuran layar yakni 6,32 inci, 6,59 inci, dan 6,78 inci. Berdasarkan daftar perangkat di China Telecom, model 6,32 inci dan 6,78 inci masing-masing tercatat sebagai Reno 15 dan Reno 15 Pro.

    Sementara itu, perangkat berlayar 6,59 inci yang belum memiliki nama resmi kemungkinan besar adalah Reno 15c. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak Oppo mengenai penamaan dan spesifikasi pasti dari setiap model.

    Bocoran Spesifikasi Oppo Reno 15 Pro

    Rumor mengenai Oppo Reno 15 Pro sempat menimbulkan kebingungan, terutama terkait kapasitas baterai dan kamera depan. Laporan sebelumnya menyebut perangkat ini dibekali baterai 6.300mAh dan kamera depan 32MP.

  • Elon Musk Punya Rp 7.800 T Tapi Hidup Seperti Orang Miskin

    Elon Musk Punya Rp 7.800 T Tapi Hidup Seperti Orang Miskin

    Jakarta

    Bos Tesla, Elon Musk, adalah orang terkaya di dunia selama beberapa tahun terakhir. Menurut Forbes, saat ini hartanya tembus USD 467 miliar atau di kisaran Rp 7.800 triliun.

    Meski begitu, Musk bersikeras menjalani gaya hidup yang jauh dari kesan glamor. Ia mengatakan tinggal di sebuah rumah di Texas senilai USD 50.000.

    Mantan pasangannya, Grimes menyebut ia tidak hidup dengan kemewahan berlebihan. “Bro tak hidup seperti miliarder. Kadang dia hidup di bawah garis kemiskinan,” ujarnya. Pernah suatu ketika, Musk menolak membeli kasur baru, padahal sudah berlubang.

    Rumah mewah yang dijual

    Musk dulunya memiliki portofolio properti mengesankan. Wall Street Journal melaporkan pada 2019 bahwa ia menghabiskan USD 100 juta untuk membeli tujuh rumah dalam kurun waktu sekitar tujuh tahun, sebagian besar di lingkungan elite Bel-Air, California.

    Namun pada 2020, Musk berubah pikiran, bahwa ia akan menjual hampir semua harta fisik dan takkan memiliki rumah. “Aku mendedikasikan diri pada Mars dan Bumi. Kepemilikan hanya akan membebanimu,” tulisnya.

    Pada 2021, Musk mencuit rumah utamanya adalah rumah prefabrikasi sederhana yang ia beli sekitar USD 50.000 di selatan Texas, tempat SpaceX beroperasi. “Rasanya cukup keren,” ujar Musk tentang hunian sederhananya itu.

    Tahun berikutnya, Musk mengklaim sama sekali tidak punya rumah. “Aku benar-benar tinggal di rumah teman. Kalau aku bepergian ke Bay Area, tempat sebagian besar rekayasa Tesla berada, aku biasanya bergiliran menumpang di kamar cadangan teman,” klaimnya.

    Pada 2015, CEO Google saat itu, Larry Page, mengatakan Musk seperti tunawisma. “Ia akan mengirim email dan berkata, Aku tidak tahu mau tidur di mana malam ini. Bisakah aku mampir?’”

    Mobil-mobil mewah

    Dikutip detikINET dari BBC, meski Musk tidak menghamburkan uang untuk properti, urusan mobil lain cerita. Ia memiliki koleksi kendaraan yang besar, unik, dan dalam beberapa kasus sangat luar biasa.

    Ada Ford Model T yang dikenal sebagai kendaraan terjangkau pertama yang merevolusi industri otomotif. Ada Jaguar E-Type Roadster tahun 1967, McLaren F1 tahun 1997, yang pernah ia tabrakkan dan diperbaiki sebelum akhirnya dijual, dan Tesla Roadster, model Tesla pertama yang dijual dan terkenal karena diluncurkan ke angkasa di 2018.

    Paling unik adalah Lotus Esprit tahun 1976 yang dikendarai James Bond dalam film The Spy Who Loved Me (1977). Dalam film tersebut, mobil itu bisa berubah jadi kapal selam. Musk membelinya dalam lelang di 2013 hampir senilai USD 1 juta dengan tujuan mengembalikan kemampuan transformasinya seperti dalam film.

    Terbang dengan jet pribadi

    Musk mengakui pesawat adalah hal lain yang ia rela habiskan uangnya untuk mendukung dedikasinya pada pekerjaan. “Kalau tidak menggunakan pesawat, aku punya lebih sedikit waktu untuk bekerja,” katanya dalam wawancara TED 2022.

    Di antara jet pribadi dalam koleksinya terdapat sejumlah model Gulfstream, masing-masing bernilai puluhan juta dolar. Ia menggunakannya untuk bepergian antar lokasi SpaceX dan Tesla di AS, serta perjalanan internasional.

    Filantropi yang tidak biasa?

    Musk menyumbang miliaran dolar dalam bentuk saham kepada badan amal dan menjanjikan banyak juta dolar ke berbagai tujuan. Namun New York Times tahun lalu menyebutnya acak dan sebagian besar menguntungkan diri sendiri, membuatnya memenuhi syarat untuk potongan pajak besar dan membantu bisnis-bisnisnya.

    Yayasan amalnya adalah Musk Foundation. Namun New York Times melaporkan yayasan tersebut gagal memenuhi jumlah sumbangan minimum yang diwajibkan tiga tahun berturut-turut. Banyak donasi diberikan ke organisasi yang berkaitan dengan Musk.

    Bagi Musk, keberadaan bisnis-bisnisnya sendiri sudah merupakan kegiatan filantropi: “Jika filantropi berarti cinta terhadap umat manusia, maka mereka adalah filantropi,” tegasnya.

    Tesla, katanya, mempercepat energi berkelanjutan. Sementara SpaceX berusaha memastikan kelangsungan hidup jangka panjang umat manusia dan Neuralink berusaha membantu mengatasi cedera otak dan risiko eksistensial dari AI.

    (fyk/rns)

  • Admedika Perkuat Tata Kelola Medis Lewat Medical Advisory Board

    Admedika Perkuat Tata Kelola Medis Lewat Medical Advisory Board

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Administrasi Medika (AdMedika) bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang berperan sebagai Third Party Administrator (TPA) dalam pengelolaan layanan asuransi kesehatan, menegaskan komitmennya mendukung tata kelola medis di industri asuransi kesehatan melalui penguatan fungsi Medical Advisory Board (MAB). Hal ini disampaikan dalam sesi diskusi khusus bertajuk “The Strategic Imperative of the Medical Advisory Board (MAB)” pada rangkaian Chief Operation Officer (COO) Summit 2025 yang berlangsung pada 7 November 2025 di Mason Pine Hotel, Bandung.

    Sesi ini menghadirkan narasumber ahli ethico-medicolegal yang juga menjadi Ethico-Medico Legal Advisor MAB AdMedika Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto. Dia menjelaskan bahwa keberadaan MAB berperan penting dalam memastikan keputusan medis dalam layanan asuransi dilakukan secara objektif, berbasis bukti ilmiah, serta selaras dengan etika dan keselamatan pasien.

    Penguatan MAB juga menjadi langkah strategis untuk mendukung implementasi SEOJK No. 7/2025. Pengaturan ini mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan memiliki Dewan Penasihat Medis dalam rangka meningkatkan kualitas telaah utilisasi, evaluasi klaim, dan kebijakan medis internal.

    Kebijakan ini diharapkan dapat menghasilkan layanan asuransi yang lebih transparan, adil, dan akuntabel bagi peserta. Sebagai TPA yang bermitra dengan berbagai perusahaan asuransi di Indonesia, AdMedika mengembangkan MAB-as-a-Service, yakni model layanan dukungan tata kelola medis yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi rekanan. Melalui model ini, perusahaan asuransi yang belum memiliki struktur internal MAB tetap dapat memenuhi kewajiban regulasi sekaligus memperoleh dukungan klinis dalam pengelolaan keputusan medis dan klaim.

    “Keberadaan MAB bukan sekadar untuk memenuhi ketentuan, tetapi untuk memastikan setiap layanan kesehatan yang diterima peserta asuransi benar-benar tepat, sesuai kebutuhan, dan dilakukan dengan standar medis yang bertanggung jawab,” ujar Prof. Agus.

    AdMedika akan terus memperkuat struktur, kompetensi, serta kerangka kerja MAB dengan melibatkan dokter-dokter spesialis dan ahli medicolegal, sehingga manfaat tata kelola medis dapat dirasakan oleh perusahaan asuransi mitra, tenaga kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, hingga peserta asuransi.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Raih 2 Penghargaan dari Ajang Anugerah Media Humas Komdigi

    Telkom Raih 2 Penghargaan dari Ajang Anugerah Media Humas Komdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memenangkan dua kategori sekaligus pada ajang Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI. Pada ajang ini, Telkom meraih penghargaan Terbaik ke-1 Kategori Internal Magazine dan Terbaik ke-1 Media Audio Visual.

    Anugerah Media Humas pada tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut menjadi dorongan bagi Telkom untuk senantiasa berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan program kehumasan yang inovatif, sejalan dengan agenda perusahaan, serta visi perusahaan.

    Sejalan dengan tema ini, Telkom juga akan terus berkomitmen untuk menghadirkan berbagai layanan dan inovasi yang tidak hanya meningkatkan citra perusahaan, namun juga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Telkom dalam meraih kedua penghargaan ini.

    “Kami berterima kasih kepada Komdigi RI dan Panitia AMH atas penghargaan yang diberikan kepada kami. Kami merasa terhormat karena berhasil meraih dua kategori pada ajang prestisius ini. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan semangat bagi Telkom untuk senantiasa memberikan komunikasi dan narasi positif tentang berbagai inovasi dan layanan yang dapat mendorong pertumbuhan digital agar dapat terus memberikan kontribusi dan peluang bagi masyarakat Indonesia yang lebih merata dan memiliki daya saing global,” ungkap dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

    “Prestasi yang berhasil diraih oleh Telkom pada ajang ini merupakan bentuk dari konsistensi Telkom dalam menghadirkan komunikasi yang informatif dan inspiratif. Telkom berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi untuk terus menghadirkan berbagai narasi positif yang berkualitas dan memberikan kontribusi langsung pada kemajuan Indonesia,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, acara malam puncak AMH 2025 yang dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Rabu (12/11), dihadiri oleh lebih dari 350 perwakilan humas, baik dari pemerintah, berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, serta perguruan tinggi negeri.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aneka Inovasi Honor AI yang Hadir di Indonesia

    Aneka Inovasi Honor AI yang Hadir di Indonesia

    Jakarta

    Di Indonesia, Honor lebih dikenal sebagai produsen smartphone dan tablet. Namun di kancah global, Honor mulai melebarkan sayapnya sebagai perusahaan AI dan sederet inovasinya sudah bisa dicicipi oleh pengguna di Indonesia.

    Pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 yang digelar Maret lalu, Honor mengumumkan transformasinya dari produsen smartphone ke perusahaan ekosistem perangkat AI.

    Transformasi yang disebut Honor Alpha Plan ini mencakup tiga langkah yaitu mengembangkan ponsel cerdas, menciptakan paradigma baru untuk ekosistem di era AI fisik, dan membuka batasan potensi manusia di era AGI.

    Untuk mempercepat transformasi tersebut, Honor bermitra dengan sejumlah perusahaan ternama lainnya, termasuk Google Cloud, Qualcomm, hingga brand ottomotif BYD.

    Bersama Google Cloud, Honor akan terus meningkatkan dan mengintegrasikan lebih banyak fitur AI untuk mengolah foto yang diambil menggunakan kamera smartphone-nya. Honor juga mengembangkan teknologi Low-Bit Quantization bersama Qualcomm untuk meningkatkan efisiensi model AI on-device.

    Honor 400 Series (Foto: Adi Fida Rahman/detikINET)

    Di Indonesia, inovasi AI Honor sudah bisa dinikmati lewat produk unggulannya seperti Honor 400 series dan Honor Pad 10. Honor 400 bahkan merupakan ponsel pertama di dunia yang dilengkapi fitur AI Image to Video hasil kolaborasi dengan Google Veo 2.

    Selain itu, Honor 400 series juga dibekali fitur pintar lainnya seperti AI Eraser 2.0 untuk menghapus objek yang tidak diinginkan, AI Outpainting untuk memperluas batas gambar, dan AI Face Tune untuk mendeteksi dan membuka mata yang tertutup di foto.

    Menariknya, Honor 400 juga bisa mendeteksi deepfake menggunakan AI. Tidak ketinggalan fitur AI lainnnya seperti Circle to Search dan AI Button yang tersedia di Honor 400 Lite.

    Honor juga mengembangkan fitur-fitur AI pendukung produktivitas yang hadir di Honor 400 series dan Pad 10. Sebut saja aplikasi Honor Notes yang bisa menerjemahkan dan mengubah ucapan menjadi teks secara real-time, Honor Docs untuk membuat dan mengedit berbagai dokumen di mana saja, AI Writing Tools untuk membantu mewujudkan ide menulis, dan Magic Portal yang dapat memahami konteks dan perilaku pengguna lalu mengarahkan ke aplikasi yang relevan.

    (vmp/vmp)

  • Awas Aplikasi Android Kuras Baterai HP, Cek Peringatan Baru Google

    Awas Aplikasi Android Kuras Baterai HP, Cek Peringatan Baru Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google mencoba mengatasi masalah baterai boros yang disebabkan oleh aplikasi. Perusahaan disebut akan memberi peringatan keras pada aplikasi bermasalah yang tersedia di toko aplikasi Play Store.

    Google baru saja meluncurkan metrik yang memantau kondisi wake lock. Metrik ini adalah aplikasi mencegah smartphone masuk dalam mode tidur dan tetap berjalan di latar belakang saat layar.

    Kondisi wake lock ini, menurut Google, yang jadi penyebab utama baterai HP terkuras. Untuk itu, perusahaan juga menentukan ambang batas penggunaan baterai.

    Aplikasi akan dianggap menguras baterai saat membuat perangkat terus bangun dalam kumulatif lebih dari dua jam selama 24 jam. Aplikasi yang dikecualikan saat aktif di latar belakang dengan manfaat jelas seperti pemutar musik atau mengirimkan data yang memang dilakukan pengguna.

    Google akan memberikan peringatan keras pada aplikasi yang melanggar kebijakan mereka. Tak main-main aplikasi itu akan diberikan label khusus di Play Store.

    Google akan memberitahu jika aplikasi tersebut boros baterai dan melakukan aktivitas latar belakang yang tinggi. Label ini akan membantu pengguna menemukan masalah sebenarnya pada aplikasi.

    Karena label itu akan terlihat oleh pengguna dan mungkin mempengaruhi mereka sebelum benar-benar menginstallnya.

    Selain label, Google juga akan membuat sejumlah aplikasi yang melanggar syarat perusahaan sulit ditemukan pengguna di Play Store.

    Aturan ini akan berlaku mulai 1 Maret 2026 mendatang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gokil! Kejuaraan Dunia Free Fire di Indonesia Arena Ukir Rekor Dunia

    Gokil! Kejuaraan Dunia Free Fire di Indonesia Arena Ukir Rekor Dunia

    Jakarta

    Grand final Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 telah berakhir. Kompetisi ini berhasil memecahkan rekor dunia.

    FFWS Global Finals 2025 dianugerahi gelar Guinness World Records untuk kategori Turnamen Esports Mobile Berbasis Tim Terbesar di Dunia, dengan total 618.778 peserta dari berbagai turnamen resmi dari penjuru dunia.

    Perhitungan peserta dimulai dari babak kualifikasi lokal masing-masing negara, hingga kualifikasi regional di sejumlah kawasan, seperti Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika Latin, Brasil, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

    Tentunya ini menjadi torehan ciamik bagi Garena Indonesia yang sudah menghadirkan kompetisi esports kelas dunia sejak 2015. Dari informasi yang diterima detikINET, Senin (17/11/2025), ini menjadi komitmen berkelanjutan mereka dalam menghadirkan peluang kompetitif yang inklusif dan berskala besar bagi para pemain game mobile di seluruh dunia.

    Pembukaan grand final FFWS Gllobal Finals 2025 pun begitu meriah. Acaranya sukses memukau ribuan pasang mata dengan penampilan dari talenta internasional dan lokal, di antaranya Mick
    Gordon, Weird Genius, JKT48, dan Warren Hue.

    Belum lagi penampilan luar biasa dari ke-12 tim yang bersaing memperebutkan gelar juara. Adu mekanik yang kerap terjadi di dalam pertarungan tak henti-hentinya memberikan ketegangan kepada para penontonnya.

    Meski dua tim Indonesia, RRQ Kazu dan Evos Divine, gagal mempersembahkan piala juara kepada pendukungnya, tapi kemegahan yang ditawarkan Garena mampu memberikan pengalaman kompetisi esports yang berbeda.

    Selama kompetisi, RRQ dan Evos bermain dengan baik. Meski begitu, mereka memang harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. RRQ finish di peringkat keempat dengan 73 poin, dan Evos ada di urutan kesembilan, karena hanya bisa mendapatkan 63 poin.

    Pelatih RRQ Kazu, Adi Gustiawan, mengaku hasil yang diterima timnya ini tidak sesuai harapan. Ia menyadari kekalahan di FFWS Global Finals 2025 memberikan pengalaman dan pelajaran berharga kepada timnya, serta memberikan motivasi untuk bangkit dan tampil lebih baik lagi.

    “Terima kasih kepada semua masyarakat yang telah mendukung kami di FFWS Global Finals 2025. Kami akan bangkit dan buat bangga Indonesia di kesempatan selanjutnya,” ungkap Adi.

    Sementara gelar juara FFWS Global Finals 2025 berhasil diraih oleh tim asal Thailand, Buriram United Esports. Mereka berhak menyandang gelar tim Free Fire terkuat di dunia ini, setelah sukses memanfaatkan status Champion Rush Point Eligible.

    Champion Rush Point adalah salah satu jalur yang harus digapai, bila ingin menyabet gelar juara. Seluruh tim wajib punya 80 poin terlebih dahulu, sebelum dinobatkan sebagai Champion Rush Point Eligible.

    Kalau salah satu dari 12 tim penyandang status Champion Rush Point Eligible mendapatkan booyah di game berikutnya, maka tim tersebut menjadi jawaranya. Dalam hal ini, Buriram United Esports yang mampu menangkap peluang itu dengan total poin 103 poin.

    (hps/fyk)

  • Google Luncurkan Private AI Compute, Privasi Tetap Aman Saat Pakai Gemini Cloud

    Google Luncurkan Private AI Compute, Privasi Tetap Aman Saat Pakai Gemini Cloud

    Sebelumnya, Google mengumumkan Porject Suncatcher, sebuah proyek ambisius perusahaan untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa.

    Mengutip Arstechnica, Selasa (11/11/2025), target Project Suncatcher ini adalah untuk memanfaatkan energi matahari langsung di orbit untuk kebutuhan komputasi AI bisa terpenuhi tanpa menguras sumber daya di Bumi.

    Raksasa mesin pencari tersebut menilai, ruang angkasa memberi pasokan energi matahari jauh lebih stabil. Berbekal panel surya di orbit, energi dari matahari pun bisa diserap hampir tanpa henti.

    Disebutkan, produktivitas panel surya di luar angkasa ini delapan kali lebih tinggi dibandingkan di Bumi. Google membayangkan jaringan satelit sebagai fondasi pusat data AI di masa depan.

    Nantinya, pusat data ini tidak membutuhkan lahan dan sistem pendingin seperti pusat data konvensional. Google menilai, ruang angkasa dipandang sebagai lokasi efisien untuk menambah kapasitas komputasi AI secara global.

    Saat ini, perusahaan berbasis di Mountain View tersebut sedang menyiapkan konstelasi satelit kecil yang masing-masing membawa Tensor Processing Unit (TPU).

    Bila proyek ini terwujud, satelit-satelit tersebut akan saling terhubung lewat komunikasi optik berkecepatan puluhan terabit per detik. Sistem ini memungkinkan machine learning (ML) dilakukan secara terdistribusi.

    Meski begitu, proyek ambisius Google ini masih memiliki tantangan teknis. Salah satunya adalah bagaimana cara mendinginkan hardware di ruang hampa dan ketahanan chip terhadap radiasi.

    Perusahaan menyebut TPU generasi Trilium menunjukkan daya tahan radiasi cukup untuk misi lima tahun di orbit. Google rencananya akan meluncurkan satelit prototipe pada awal 2027 bersama Planet.

    Jika tahap ini berhasil, Google menargetkan pusat data berbasis orbit mulai dibangun pertengahan 2030, seiring penurunan biaya pengitiman ke luar angkasa.