Jenis Media: Tekno

  • OPPO Curi Perhatian di JGTC 2025, Jadi Partner Andalan Anak Muda

    OPPO Curi Perhatian di JGTC 2025, Jadi Partner Andalan Anak Muda

    Jakarta

    OPPO kembali memperkuat posisinya sebagai brand teknologi yang dekat dengan generasi muda melalui kehadirannya di The 48th Jazz Goes to Campus (JGTC), salah satu konser musik mahasiswa paling ditunggu yang diselenggarakan di Universitas Indonesia. Kolaborasi ini membawa rangkaian aktivitas kreatif dan interaktif yang dirancang untuk mendorong eksplorasi, ekspresi diri, serta memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung.

    Sebagai bagian dari kolaborasi ini, OPPO menghadirkan beragam aktivasi seru mulai dari spot foto estetik, kuis interaktif berhadiah, doorprize eksklusif, hingga experience zone di mana para mahasiswa dapat mencoba langsung inovasi terbaru OPPO, terutama teknologi kamera dan performa dari OPPO Find X9 Series dan Reno14 Series.

    Eksplorasi Tanpa Batas Lewat Kamera OPPO Find X9 Series & Reno14 Series

    OPPO memberikan kesempatan bagi seluruh pengunjung untuk menangkap momen konser dengan kualitas tinggi menggunakan OPPO Find X9 Series dan Reno14 Series. Sensor ultra jernih dan kemampuan zoom yang impresif memungkinkan anak muda mengabadikan suasana panggung secara detail, bahkan dalam kondisi pencahayaan konser yang dinamis.

    Melalui OPPO Hasselblad Teleconverter, pengguna bahkan bisa mendapat foto jarak jauh dengan kejernihan luar biasa, mulai dari ekspresi musisi hingga suasana crowd yang seru. Pengalaman tersebut juga dirasakan langsung oleh para pengunjung.

    “Find X9 Pro desainnya enak buat digenggam sama enak buat bikin konten dengan kameranya. Kualitas kamera buat aku itu penting banget, karena aku mau banget mengabadikan momen konser yang bagus. Dengan HP OPPO, bebas panik, really enjoyed, dan ini recommend banget,” tutur Mahasiswa UI Dylan Ferdinand.

    Komentar serupa juga datang dari pengunjung lainnya yang memuji stabilitas kamera dan daya tahan baterai Reno14 Series.

    “HP ini bisa nangkep momen cepat, jadi walaupun aku gerak-gerak, masih tetap stabil hasil fotonya. Pokoknya Reno14 Series the best deh, karena dia nemenin aku terus dari pagi sampai malam, baterainya ngga habis-habis, kameranya juga bagus banget,” jelas Mahasiswi UI, Kayla Nuha.

    OPPO Curi Perhatian di JGTC 2025, Jadi Partner Andalan Anak Muda Foto: OPPO

    OPPO Find X9 Series hadir menetapkan standar baru untuk performa dan fotografi pro dalam genggaman anak-muda. Ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 9500 dan baterai jumbo 7.500 mAh yang mendukung penggunaan sepanjang hari, Find X9 Pro juga dilengkapi dengan kamera 200MP Hasselblad Telephoto yang mampu melakukan 120x Super Zoom serta stabilitas tinggi, menjadikannya ideal untuk mengabadikan momen konser dan hang-out.

    Sementara OPPO Reno14 Series tampil sebagai pilihan tepat bagi para mahasiswa yang mencari keseimbangan antara gaya, kemampuan kamera, dan daya tahan. Dengan tampilan yang stylish dengan desain “Iridescent Mermaid Glow”, Reno14 juga dibekali fitur AI Flash Photography dan AI Editor 2.0 yang memungkinkan pengguna mengabadikan momen malam atau di kondisi cahaya rendah dengan hasil tajam dan siap dibagi ke media sosial.

    Membangun Kedekatan dengan Komunitas Kampus

    Kehadiran OPPO di event musik mahasiswa ini merupakan langkah strategis untuk semakin dekat dengan generasi muda. Selain program OPPO Campus Ambassador yang berfokus pada pengembangan skill mahasiswa, OPPO juga hadir pada event-event seru seperti musik festival yang menjadi sarana ideal untuk membangun kedekatan dengan anak muda lewat OPPO Campus Community.

    Musik dan teknologi adalah dua elemen yang lekat dengan gaya hidup kampus, membuat kehadiran OPPO di JGTC menjadi momen yang tepat untuk menemani keseruan dan kebersamaan para anak muda. Tingginya antusiasme mahasiswa dalam mencoba berbagai aktivitas dan fitur OPPO menciptakan pengalaman positif yang mendalam, sekaligus menjadi “core memory” bagi mereka dalam momen kebersamaan tersebut.

    Melalui rangkaian acara dan pengalaman langsung, OPPO berhasil memperkuat posisinya sebagai partner yang memahami kebutuhan dan ritme hidup generasi muda, mulai dari kebutuhan dokumentasi momen, mobilitas tinggi, hingga daya tahan perangkat sepanjang hari.

    Untuk informasi lengkap tentang OPPO Find X9 Series dan Reno14 Series, silakan kunjungi sosial media dan situs resmi OPPO Indonesia pada tautan berikut ini: https://www.oppo.com/id/

    (ega/ega)

  • Jack Ma Siapkan Senjata Baru untuk Merajai China

    Jack Ma Siapkan Senjata Baru untuk Merajai China

    Jakarta

    Pendiri Alibaba Group Holding, Jack Ma, baru saja mengunjungi kampus Ant Group di Hangzhou. Kunjungan langka itu bertepatan dengan peluncuran LingGuang, asisten kecerdasan buatan (AI) multimodal generasi baru dari raksasa fintech China tersebut.

    Ma, yang telah melepaskan kendalinya atas perusahaan fintech itu dan mengundurkan diri dari semua peran korporat di Alibaba, terlihat ditemani oleh Chairman Ant Group Eric Jing Xiandong dan CEO Cyril Han Xinyi. Ant Group adalah afiliasi dari Alibaba.

    Kunjungan itu menandai hampir setahun sejak Ma, yang masih dianggap sebagai pemimpin spiritual dari kerajaan bisnis Alibaba yang ia ciptakan, memberikan pidato publik yang jarang terjadi pada ulang tahun ke-20 Ant Group pada bulan Desember. Saat itu ia mengatakan bahwa perubahan yang dibawa oleh AI dalam 20 tahun ke depan akan melampaui imajinasi semua orang, karena AI akan membawa era yang lebih besar.

    Miliarder teknologi berusia 61 tahun itu mengatakan pada saat itu bahwa Ant Group akan terus menggunakan teknologi untuk membawa kemajuan dan perubahan pada kehidupan masyarakat dalam dua dekade mendatang.

    Sementara itu, Alibaba Cloud, unit layanan AI dan cloud dari Alibaba, minggu ini merilis pengujian beta asisten AI Qwen, yang dilihat oleh beberapa analis berpotensi menjadi super app era AI di China, layaknya WeChat milik Tencent Holdings yang mendefinisikan era internet seluler.

    “Qwen dan LingGuang, dengan kekuatan masing-masing, membuka peluang baru bagi Alibaba untuk mendominasi gerbang AI yang baru,” kata Zhang Yi, analis di konsultan internet iiMedia.

    He Zhengyu, Chief Technology Officer Ant Group, mengklaim LingGuang membawa keahlian developer pribadi ke dalam saku setiap orang, seseorang yang dapat membuat kode, membuat visual, membangun aplikasi, dan mengubah ide-ide kompleks jadi solusi sederhana. LingGuang dapat membantu pengguna merencanakan perjalanan, mengelola keuangan, dan memandu berbelanja.

    LingGuang telah diunduh hampir 100.000 kali sejak diluncurkan. Adapun aplikasi asisten AI Qwen dari Alibaba Cloud, adalah produk untuk pasar China yang dapat bersaing head to head dengan ChatGPT.

    Menurut Allen Zhu Xiaohu, managing director di GSR Ventures, Qwen berkinerja baik dalam menangani pertanyaan profesional dengan logika yang jelas dan rantai penalaran.

    “Ini benar-benar produk AI yang dibutuhkan pasar China,” tulis Zhu dalam unggahan di WeChat. Ia menambahkan bahwa Alibaba tampaknya memosisikan Qwen menjadi gerbang AI super, didukung infrastruktur komputasinya, akumulasi data, dan integrasi AI ke berbagai area.

    Alibaba dinilai dapat memanfaatkan kekuatannya yang mencakup e-commerce, keuangan, dan logistik, dan lain-lain-untuk mengembangkan ekosistem yang mengandalkan AI.

    (fyk/fyk)

  • Usulan Penggunaan Face Recognition untuk Batasi Anak Main Medsos

    Usulan Penggunaan Face Recognition untuk Batasi Anak Main Medsos

    Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Gavriel Putranto Novanto mempertanyakan cara Kementerian Komunikasi dan Digital menerapkan pembatasan usia penggunaan media sosial. Ia kemudian memberi usulan, agar pembatasan penggunaan media sosial dengan menerapkan face recognition.

  • Fitur Now Brief di HP Samsung Galaxy Kebagian AI Nano Banana, Ini Cara Kerjanya

    Fitur Now Brief di HP Samsung Galaxy Kebagian AI Nano Banana, Ini Cara Kerjanya

    Persaingan dunia kreator konten semakin sengit, dan sering kali dituntut untuk tampil beda. Sekadar foto atau video bagus tidak lagi cukup untuk sebuah konten.

    Saat ini, banyak follower atau audiens selalu mencari sesuatu yang unik, personal, dan terasa autentik untuk ditonton lewat perangkat mobile mereka.

    Di titik ini, Samsung mencoba menjawab kebutuhan tersebut lewat HP layar lipat terbaru mereka, Galaxy Z Flip7, yang sudah dilengkapi kamera utama 50MP, layar fleksibel FlexWindow, serta dukungan editing berbasis AI milik Google, yakni Gemini Nano Banana.

    Tak hanya semakin mudah mengambil foto atau video dari beragam sudut unik, HP baru Samsung ini juga memberi ruang untuk eksplorasi editing berbasis AI langsung digenggaman.

    Ditambah, hingga saat ini masih banyak smartphone di pasaran masih mengandalkan teknologi AI dengan akses terbatas.

    Editing AI Lebih Natural Pakai Gemini Nano Banana

    Gemini Nano Banana, teknologi AI besutan Google hadir sebagai alat editing berbasis AI di mana pengguna bisa bereksperimen dengan foto maupun video tanpa repot pindah-pindah aplikasi.

    Kreator bisa bereksperimen mulai dari mengubah gaya rambut, mengganti latar belakang foto, hingga menggabungkan beberapa foto menjadi adegan baru cukup dengan HP Galaxy Z Flip7 di tangan.

  • Kerak Bumi ‘Tenggelam’ di Turki, Penurunan Misterius Terus Terjadi

    Kerak Bumi ‘Tenggelam’ di Turki, Penurunan Misterius Terus Terjadi

    Jakarta

    Kerak Bumi terus-menerus terbentuk ulang di bawah Cekungan Konya di Dataran Tinggi Anatolia Tengah Turki selama jutaan tahun. Hal ini terungkap berdasarkan analisis data satelit terkini yang dilakukan oleh ilmuwan Bumi di University of Toronto, Kanada.

    Para peneliti mengatakan bahwa simulasi eksperimental, dikombinasikan dengan data geofisika, geodetik, dan geologi, menjelaskan bahwa bagian dasar di bawah Cekungan Konya telah mengalami penurunan misterius di bagian dalam dataran tinggi yang menanjak.

    Pengamatan ini selanjutnya mengisyaratkan keberadaan kelas baru lempeng tektonik yang memiliki implikasi bagi planet lain yang tidak memiliki lempeng seperti Bumi, antara lain Mars dan Venus.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications, dijelaskan bahwa wilayah tersebut telah menghadapi penurunan karena tetesan litosfer multi-tahap yang merupakan fenomena ketidakstabilan material berbatu yang menciptakan kerak dan mantel atas Bumi.

    Bentang alam utama seperti cekungan dan pegunungan terbentuk di permukaan setelah fragmen batuan padat terlepas dari permukaan dan tenggelam ke lapisan mantel planet yang lebih cair.

    “Melihat data satelit, kami mengamati fitur melingkar di Cekungan Konya tempat kerak Bumi tenggelam atau cekungan semakin dalam,” kata penulis utama penelitian Julia Andersen, yang merupakan kandidat PhD di Department of Earth Sciences, Faculty of Arts & Science, University of Toronto dikutip dari WIO News.

    “Hal ini mendorong kami melihat data geofisika lain di bawah permukaan tempat kami melihat anomali seismik di mantel atas dan kerak yang menebal, yang memberi tahu kami bahwa ada material berdensitas tinggi di sana dan menunjukkan kemungkinan tetesan litosfer mantel,” tambahnya.

    Para ilmuwan kemudian menjelaskan apa yang terjadi di bawah mantel Bumi. Rekan penulis studi dan profesor ilmu Bumi Russell Pysklywec mengatakan, ketika litosfer menebal dan menetes di bawah wilayah tersebut, terbentuklah cekungan di permukaan yang kemudian muncul ketika beban di bawahnya terlepas dan tenggelam ke kedalaman mantel yang lebih dalam.

    “Kita sekarang melihat bahwa proses tersebut bukanlah peristiwa tektonik satu kali dan bahwa tetesan awal tersebut tampaknya telah memunculkan peristiwa turunan berikutnya di tempat lain di wilayah tersebut, yang mengakibatkan penurunan cepat yang aneh dari Cekungan Konya di dalam dataran tinggi Türkiye yang terus meningkat,” tambahnya.

    Andersen lebih lanjut menyatakan bahwa penemuan baru tersebut telah mengisyaratkan adanya hubungan antara peristiwa pembentukan cekungan dan pengangkatan dataran tinggi.

    “Pada dasarnya, penurunan terjadi bersamaan dengan pengangkatan dataran tinggi yang sedang berlangsung,” katanya.

    (rns/rns)

  • ChatGPT Mulai Goyah Digoyang Google dan Anthropic

    ChatGPT Mulai Goyah Digoyang Google dan Anthropic

    Jakarta

    Pembuat ChatGPT, OpenAI, menerima pukulan ganda. Sepasang ‘serangan’ terpisah yang baru saja terjadi, dapat merusak dominasi perusahaan tersebut di bidang kecerdasan buatan (AI).

    Pertama, seperti yang dilaporkan oleh The Economist, Microsoft dan Nvidia mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan senilai USD 350 miliar dengan pesaing OpenAI, yaitu Anthropic.

    Kemudian, Google merilis Gemini 3, model terbaru dan paling cerdas miliknya yang mengesankan dalam tes awal, terutama jika dibandingkan dengan model GPT-5.1 terbaru dari OpenAI, yang baru saja memulai debutnya minggu lalu.

    Singkatnya, cengkeraman OpenAI terlihat lebih goyah dari sebelumnya, terlepas dari ketenaran perusahaan yang meroket setelah kemunculan ChatGPT hampir tepat tiga tahun lalu.

    Yang memperumit masalah adalah pasar yang gelisah. Kekhawatiran akan gelembung AI yang semakin besar memicu aksi jual besar-besaran di sektor teknologi awal bulan ini. Analis merasa ngeri melihat jurang yang terus melebar antara valuasi selangit dan pendapatan yang relatif kecil.

    Meski laporan pendapatan Nvidia yang lebih baik dari perkiraan menghidupkan kembali antusiasme investor, tak ada yang tahu bagaimana kisah ini akan berakhir. “Ada banyak pembicaraan tentang gelembung AI. Dari sudut pandang kami, kami melihat sesuatu yang sangat berbeda,” kata CEO Nvidia, Jensen Huang.

    Kini setelah Nvidia sepakat untuk menghubungkan Anthropic dengan hardware AI-nya untuk pertama kali dan Google membuat kemajuan terukur dengan model Gemini 3, tekanan pada OpenAI yang dulunya merupakan produk AI de facto, semakin meningkat.

    Terlebih kesenjangan jumlah pengguna terus menyusut. Google mengatakan aplikasi Gemini-nya memiliki 650 juta pengguna aktif bulanan, sementara CEO OpenAI Sam Altman mengklaim bulan lalu bahwa ChatGPT mencapai 800 juta pengguna mingguan.

    Rencana OpenAI tampaknya adalah menghabiskan lebih banyak uang tunai. Mereka sudah berencana menghabiskan lebih dari USD 1,4 triliun untuk pembangunan data center selama beberapa tahun ke depan dan perusahaan tersebut masih menghabiskan miliaran dolar setiap kuartal.

    Beberapa pihak memperkirakan Anthropic dan terutama Google akan terus merongrong dominasi OpenAI. “Kita berada dalam situasi di mana karena ukuran dan ruang Google serta keunggulan mereka dalam pencarian, Gemini dapat mengambil pangsa pasar dan menyebabkan OpenAI serta pihak lain tertinggal,” kata pengamat dari JonesTrading, Mike O’Rourke.

    “OpenAI pada dasarnya telah menyia-nyiakan keunggulan teknis yang pernah dimilikinya. Google telah menyusul,” tulis kritikus AI Gary Marcus, yang dikutip detikINET dari Futurism.

    (fyk/rns)

  • Top 3 Tekno: Apple bakal Rilis iPhone Dua Kali Setahun Jadi Sorotan

    Top 3 Tekno: Apple bakal Rilis iPhone Dua Kali Setahun Jadi Sorotan

    Top 3 Tekno: Apple bakal Rilis iPhone Dua Kali Setahun Jadi Sorotan

  • Apa Itu Saman Komdigi? Ternyata Begini Cara Kerjanya

    Apa Itu Saman Komdigi? Ternyata Begini Cara Kerjanya

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengoperasikan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (Saman) pada bulan Oktober 2025 silam. Sistem ini mengawasi konten yang tersebar di internet.

    Sistem tersebut dirancang Komdigi dengan tujuan pengawasan dan dan menegakkan kepatuhan terhadap penyelenggara sistem elektronik lingkup privat atau User Generated Content (PSE UGC). Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, mengatakan sistem tersebut sebelumnya telah melalui piloting dalam setahun terakhir.

    Sebelum Saman beroperasi, Komdigi telah melakukan pertemuan dengan platform digital, di antaranya Google, TikTok, hingga Meta agar bertindak sesuai peraturan sekaligus memberikan ruang digital yang aman bagi pengguna internet.

    “Dengan masukan dari para penyelenggara platform digital dan evaluasi internal, kami berharap sistem ini dapat berjalan dengan baik, menutup celah-celah yang ada dan bulan depan sistem Saman bisa berjalan secara penuh,” cetus Sabar di kantor Kementerian Komdigi pada bulan September jelang peluncuran Saman.

    Cara Sistem Saman Komdigi Bekerja

    Berdasarkan data internal dalam kurun waktu 20 Oktober 2024 hingga 16 September 2025, Komdigi telah men-take down 2,8 juta konten negatif dan 2,1 juta di antaranya itu konten judi online.

    Secara rinci konten judol yang dibasmi Komdigi sebanyak 2.179.223 konten perjudian. Dari jumlah itu, 1.932.131 berasal dari situs dan IP, 97.779 dari layanan file sharing, 94.004 dari Meta, 35.092 dari Google, 1.417 dari X, 1.742 dari Telegram, 1.001 dari TikTok, 14 dari Line, dan 3 dari App Store.

    Kategori pelanggaran yang diawasi melalui Saman mencakup pornografi anak, pornografi, terorisme, perjudian online, aktivitas keuangan ilegal seperti pinjol ilegal, serta makanan, obat, dan kosmetik ilegal.

    “Langkah ini bukan untuk membungkam kritik atas aspirasi rakyat, demokrasi tetap kita jaga. Kritik, aspirasi, dan ekspresi harus tetap hidup. Yang kita tindak tegas adalah konten ilegal dan berbahaya, khususnya judi online,” jelasnya.

    Berdasarkan Kepmen Kominfo No. 522 Tahun 2024, PSE UGC yang tidak mematuhi perintah take down akan dikenakan sanksi administratif berupa denda. Notifikasi terhadap PSE dilakukan dalam waktu 1×24 jam untuk konten tidak mendesak dan 1×4 jam untuk konten mendesak. Sanksi ini bertujuan untuk memastikan kepatuhan sekaligus memberi efek jera bagi pelanggarnya.

    Proses penegakan kepatuhan melalui Saman meliputi beberapa tahap, pertama Surat Perintah Takedown. PSE UGC wajib menurunkan URL yang dilaporkan dalam perintah ini.

    Kemudian tahap kedua adalah Surat Teguran 1 (ST1). Pada tahap ini menjadi kewajiban PSE untuk menurunkan konten agar tidak melanjut ke ST2.

    Selanjutnya atau tahap ketiga adalah Surat Teguran 2 (ST2), PSE UGC wajib mengajukan Surat Komitmen Pembayaran Denda Administratif. Dan terakhir adalah Surat Teguran 3 (ST3). Jika tetap tidak dipatuhi, sanksi dapat berupa pemutusan akses atau pemblokiran.

    (agt/fyk)

  • Intel Panther Lake Bakal Tantang Dominasi AMD di Pasar Handheld

    Intel Panther Lake Bakal Tantang Dominasi AMD di Pasar Handheld

    Jakarta

    Sejak Steam Deck mempopulerkan segmen handheld gaming PC, AMD nyaris menguasai pasar dengan lini Ryzen Z-series.

    Namun momentum itu tampaknya tidak akan dibiarkan Intel berlangsung terlalu lama. Berdasarkan bocoran terbaru, Intel tampaknya akan merilis prosesor Panther Lake mobile generasi terbaru yang dilengkapi chip grafis terintegrasi.

    Informasi ini diungkap oleh leaker OneRaichu yang menyebut adanya iGPU Arc B380 dengan clock 2,3 GHz dan 12 inti Xe3. Dalam unggahannya, ia menyebut adanya chip grafis Arc B380 yang berjalan di 2,3 GHz dengan 12 inti Xe3.

    Bocoran berikutnya dari sumber berbeda menguatkan bahwa prosesor ini memakai empat performance core, empat efficiency core, dan empat LPE core. Chip dengan total 12 core ini lebih kecil dibanding model Panther Lake flagship, sehingga besar kemungkinan Intel memang merancang varian hemat daya yang cocok untuk handheld gaming kelas menengah.

    Meski belum diumumkan resmi, arah produk ini sejalan dengan pernyataan Intel pada awal tahun. Kepada sejumlah media teknologi, Intel menegaskan komitmennya terhadap pasar handheld gaming dan menyebut segmen tersebut terus berkembang berkat tren portabilitas dan efisiensi.

    “Kami tetap melihat handheld gaming sebagai kategori PC yang sangat menjanjikan,” kata Intel dalam pernyataan resminya, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (21/11/2025).

    Perjalanan Intel di dunia handheld memang belum sepenuhnya mulus. MSI Claw adalah satu-satunya perangkat mainstream yang menggunakan prosesor Intel, dan performanya masih sulit menandingi APU AMD. Tetapi Claw punya satu nilai jual: dukungan Intel XeSS, teknologi upscaling berbasis machine learning yang hasilnya dinilai lebih stabil dibanding FSR3 milik AMD.

    Jika kemampuan ini dibawa ke Panther Lake generasi baru, Intel bisa menawarkan pengalaman gaming yang lebih kompetitif tanpa harus sepenuhnya mengejar performa Ryzen Z2.

    Selain chip untuk handheld, bocoran lain juga menyebut keluarga iGPU Panther Lake akan mencakup Arc B390 untuk laptop kelas atas, serta Arc B370 dan B360 dengan 10 inti Xe3 untuk segmen menengah.

    Dokumen presentasi internal yang beredar bulan lalu bahkan menunjukkan produksi massal Panther Lake sudah berjalan, dengan peluncuran perangkat komersial diperkirakan mulai awal 2026.

    Menariknya, langkah ini datang bersamaan dengan proyek kolaborasi Intel–Nvidia untuk mengembangkan SoC berbasis x86 dengan grafis RTX. Jika rencana tersebut terealisasi, persaingan handheld gaming PC bisa berubah drastis, membuka peluang dua kubu baru untuk menantang dominasi AMD yang selama ini hampir tak tersentuh.

    (asj/asj)

  • Cisco Perkenalkan Platform Edge Terintegrasi untuk Olah Data AI

    Cisco Perkenalkan Platform Edge Terintegrasi untuk Olah Data AI

    Liputan6.com, Jakarta – Raksasa teknologi jaringan, Cisco, menawarkan sebuah paket terintegrasi yang menggabungkan kemampuan jaringan, komputasi, dan penyimpanan data.

    Inisiatif ini dirancang untuk membantu pelanggan korporasi menangani data dari kecerdasan buatan (AI) dan beban kerja lainnya secara lebih efisien, khususnya di lokasi edge atau tepian jaringan, tempat data umumnya dihasilkan.

    Platform baru yang diberi nama Cisco Unified Edge ini hadir dengan tautan jaringan uplink 25G dan ditenagai oleh System On a Chip (SOC) berbasis prosesor Intel Xeon.

    Perangkat dengan sasis 3U dengan lebar 19 inci ini menawarkan lima slot depan untuk modul compute nodes, GPU, serta modul lainnya yang mencakup networking node untuk fungsi routing, switching, dan kapabilitas Secure Access Service Edge (SASE).

    Menurut Cisco, sebagaimana dikutip dari Network World, Jumat (21/11/2025), Unified Edge mampu mendukung hingga 120 terabyte penyimpanan data, serta dilengkapi dengan sistem daya dan pendinginan yang berlebihan (redundant) untuk memastikan keandalan operasional.

    Keamanan Berbasis Zero-Trust

    Dalam aspek keamanan, platform ini mengadopsi teknologi zero-trust untuk mengamankan akses, segmentasi, serta melindungi aplikasi dan model AI.

    Senior Vice President dan General Manager Cisco, Jeremy Foster, menjelaskan bahwa pelanggan dapat menambahkan berbagai paket dari portofolio keamanan Cisco.

    “Kami dapat menyertakan hal-hal seperti Isovalent sehingga mereka memiliki container environment yang aman, misalnya jika mereka menggunakan penerapan jenis Red Hat,” ujar Foster.