Jenis Media: Tekno

  • Keberlanjutan Program Internet Rakyat Rp100.000 Berkecepatan 100 Mbps Diragukan

    Keberlanjutan Program Internet Rakyat Rp100.000 Berkecepatan 100 Mbps Diragukan

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat telekomunikasi masih meragukan keberlanjutan program Internet Rakyat Rp100.000 yang menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps.

    Harga yang ditawarkan sangat murah, di sisi lain ada ongkos yang harus ditanggung oleh penyelenggara layanan seperti biaya karyawan hingga biaya spektrum frekuensi dan rencana pengembalian investasi.

    Diketahui, PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menjadi penyelenggara layanan Internet Rakyat Rp100.000.

    Setiap tahunnya, untuk mengoperasikan pita frekuensi 1,4 GHZ, Telemedia harus membayar Rp400 miliar kepada pemerintah untuk memberikan layanan fixed wireless access (FWA) di Pulau Jawa, Maluku, dan Papua.

    Pengamat telekomunikasi Kamilov Sagala menilai program ini masih bersifat solusi sementara. Menurutnya, harga murah dapat menarik minat masyarakat, tetapi tidak serta-merta menjamin kualitas maupun keberlanjutan bisnis layanan tersebut.

    “Pengembalian investasinya berikut teknologi ke depannya menjadi tantangan tidak mudah, bisa saja penyesuaian tarif atau ada subsidi dari regulatornya, sehingga bisa bertahan dengan program dan komitmennya,” kata Kamilov kepada Bisnis, dikutip Sabtu (22/11/2025). 

    Kamilov menilai tarif murah dalam layanan Fixed Wireless Access (FWA) seperti Internet Rakyat merupakan strategi promosi untuk memperkenalkan produk, namun harus dibatasi waktu. 

    Dia menambahkan layanan ini berpotensi meningkatkan pemerataan akses internet di wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber. Namun, menurutnya keberlanjutan operasional tetap menjadi pertanyaan.

    “Untuk pemerataan akses internet dapat membantu wilayah non- fiber  tetapi berapa lama bisa bertahannya,” katanya.

    Kamilov juga menilai persaingan layanan FWA belum akan terasa dalam satu hingga dua tahun ke depan. Namun, dia memprediksi kompetisi justru akan semakin ketat pada sektor penyedia layanan internet (ISP) dibanding langsung di ranah FWA.

    Lebih lanjut, dia menilai pengembangan model investasi ke depan membutuhkan kolaborasi multipihak antara penyedia layanan, pemerintah daerah, hingga Komdigi dan Kementerian/Kelembagaan terkait.

    “Model investasi kedepannya penting peran komdigi dan pemda bersama danantara kolaborasi, agar kesediaan infrastruktur 5G FWA menjadi nyata,” katanya. 

    Internet Rakyat merupakan layanan internet berbasis jaringan 5G FWA dengan kecepatan 100 Mbps yang dibanderol sekitar Rp100.000 per bulan. Layanan ini dihadirkan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. Saat ini, cakupannya tersedia di Pulau Jawa, Maluku, dan Papua.

    Untuk dapat menggunakan layanan ini, masyarakat harus melakukan pra-registrasi terlebih dahulu melalui laman resminya, kemudian mengisi data pribadi seperti nama, email, nomor ponsel, serta alamat domisili, dan menandai lokasi kediaman di peta sebelum data dikirimkan.

  • eFootball Menang Google Play Best of 2025, Konami Bagikan Bonus Gratis untuk Pemain

    eFootball Menang Google Play Best of 2025, Konami Bagikan Bonus Gratis untuk Pemain

    Liputan6.com, Jakarta – eFootball kembali mencetak pencapaian besar. Untuk pertama kalinya, game sepak bola besutan Konami ini sukses meraih penghargaan “Best Ongoing” dalam ajang Google Play Best of 2025 di Jepang.

    Penghargaan bergengsi dari Google ini diberikan untuk game konsisten menghadirkan konten baru dan mempertahankan kualitas layanan sepanjang tahun.

    Sejak debut sebagai Pro Evolution Soccer (PES) pada 1995, game sepak bola ini terus berevolusi mengikuti perkembangan industri game. Transformasi besar terjadi pada 2021, di mana Konami mengubah model free-to-play dengan game-as-a-service (GaaS).

    Dengan format ini, perusahaan berbasis di Jepang tersebut memungkinkan mereka mereka menambah konten serta memperbaiki gameplay secara berkelanjutan.

    “Penghargaan ini tak lepas dari dukungan komunitas global. Ini merupakan kehormatan besar bagi kami”, kata tim eFootball dalam pernyataannya yang dikutip dari Sportsdunia, Sabtu (22/11/2025).

    Konami menambahkan, “kami berterima kasih kepada semua pemain dari seluruh dunia yang tetap setia mendukung eFootball. Tahun depan akan menjadi ajang sepak bola terbesar, dan kami akan terus bekerja untuk menghadirkan pengalaman bermain yang semakin menghibur”.

    900 Juta Unduhan di 2025

    Popularitas eFootball di 2025 berada di titik tertinggi. Saat versi baru game ini meluncur Agustus lalu, tercatat lebih dari 900 juta unduhan di Play Store dan App Store.

    Dukungan cross-platform juga membuat pemain bisa bertanding lewat mobile, PC, hingga konsol dalam satu ekosistem sama. Mekanik bola juga lebih realistis, dan animasi lebih halus menjadi nilai tambah. Komunitas eFootball di berbagai negara juga terus bertumbuh, termasuk di Indonesia.

    Sebagai bentuk memeriahkan pencapaian Google Play Best of 2025, Konami sudah menyiapkan hadiah gratis bagi seluruh pemain. Mulai Kamis, 20 November 2025, pemain bisa mengklaim satu tiket “Special Player List Lottery Contract” setelah proses maintenance mingguan selesai.

    Sayang, perusahaan masih belum bisa memastikan apakah bonus ini akan dibagikan seragam di semua regional. Namun, selama ini perusahaan rutin memberikan paket berisi kartu Epic, Showtime, atau pemain edisi spesial lainnya.

     

  • Awas! Radikalisme Menyusup Lewat Konten Medsos

    Awas! Radikalisme Menyusup Lewat Konten Medsos

    Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti menyoroti fenomena terorisme dan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu. Dari kejadian yang menyebabkan sekitar 50-an orang terluka itu, Indriyatno menekankan satu hal yang perlu digarisbawahi yakni bahayanya pola asuh algoritma media sosial.

    Pasalnya di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti berupa benda mirip senjata yang dicoreti kalimat-kalimat atau slogan-slogan dari pelaku terorisme dunia. Dimana semua itu bisa sangat dimudah diketahui terduga pelaku dari mengakses media sosial. Berbicara soal terorisme, Indriyatno menambahkan bahwa kini pola perekrutan maupun penyebaran ideologi terorisme dan gerakan radikalisme tak lagi dilakukan lewat perantara langsung secara per-orangan, melainkan lewat konten-konten yang bisa dengan mudah diakses di media sosial.

    Klik di sini untuk menonton video lainnya!

  • 3 Fitur Google Vids Ini Tersedia Gratis untuk Semua Pengguna Gmail

    3 Fitur Google Vids Ini Tersedia Gratis untuk Semua Pengguna Gmail

    Google menghadirkan sejumlah pembaruan berbasis kecerdasan buatan (AI) di aplikasi Google Photos, termasuk dukungan untuk perangkat iOS. Kini, pengguna iPhone bisa melakukan penyuntingan foto berbasis percakapan, dan peningkatan akurasi dalam penyuntingan wajah melalui fitur “Help me edit”.

    Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendeskripsikan perubahan yang diinginkan pada foto menggunakan teks atau suara, dan AI Google akan mewujudkan visi tersebut.

    Sebelumnya, fitur ini telah tersedia lebih dulu di perangkat Pixel dan beberapa ponsel Android lain. Dalam keterangan resminya yang dikutip dari The Verge, Selasa (18/11/2025), Google menyebut pembaruan mulai digulirkan di wilayah Amerika Serikat (AS).

    “Mulai tersedia untuk pengguna iOS di AS, pengguna cukup menjelaskan perubahan yang diinginkan lewat suara atau teks, dan Google Photos akan mewujudkannya,” tulis Google dalam blog resminya.

    Selain itu, Google juga membawa tampilan editor foto baru ke iPhone. Antarmuka ini dirancang lebih intuitif dengan kontrol gestur sederhana dan rekomendasi penyuntingan satu sentuhan.

    Edit Wajah Lebih Akurat dengan AI

    Pembaruan lainnya menghadirkan kemampuan penyuntingan yang lebih canggih. Fitur ini memungkinkan pengguna memperbaiki detail wajah, seperti menghapus kacamata, membuka mata yang berkedip, atau menambahkan senyuman–menjadikannya jauh lebih akurat dengan memanfaatkan referensi dari grup wajah pribadi pengguna.

    Tak hanya itu, Google juga mengintegrasikan model AI Nano Banana ke dalam Google Photos. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengubah gaya foto menjadi karya bergaya baru, seperti lukisan, mozaik, hingga ilustrasi artistik.

  • DOKU Ekspansi ke Pasar Sumatra 2026, Incar Bisnis Enterprise dan UMKM Digital

    DOKU Ekspansi ke Pasar Sumatra 2026, Incar Bisnis Enterprise dan UMKM Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — DOKU, perusahaan fintech pembayaran yang menyediakan layanan payment gateway, e-wallet, pembayaran lintas negara dan manajemen risiko, berencana memperluas bisnisnya dengan masuk ke pasar Sumatra pada tahun depan. Perusahaan akan terlibat lebih dalam mendorong UMKM Digital berkembang. 

    Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat mengatakan perusahaan yang memiliki posisi cukup kuat di segmen enterprise, rencananya akan memperluas jangkauan pasar dan segmen.

    DOKU akan masuk ke Sumatra dan mengincar segmen UMKM Digital pada tahun depan, mengingat ruang pertumbuhan di pasar tersebut masih terbuka lebar. 

    “Sumatra provinsi yang sangat menjanjikan dengan kultur dan juga kemampuan ekonomi yang terus meningkat, jadi kami rasa sudah waktu yang cukup tepat untuk masuk ke wilayah berikutnya setelah Bali dan Nusra,” kata Himelda kepada Bisnis di sela-sela acara Aksi Tanam Pohon, Jumat (21/11/2025). 

    Himelda mengatakan saat ini DOKU telah menjadi pemimpin pasar di Bali dengan menguasai sekitar 70% dari pangsa pasar di Pulau Dewata. DOKU ingin solusi inovatif mereka dapat diduplikasi ke wilayah lain sehingga makin banyak perusahaan dan UMKM Digital yang terdigitalisasi pembayarannya dan berkembang.

    “Keberhasilan tersebut akan kita lakukan di daerah-daerah lain,” kata Himelda. 

    Diketahui, DOKU mencatat kinerja positif pada semester pertama 2025 dengan pertumbuhan transaksi pembayaran mencapai 80–85% secara  tahunan (year-on-year/YoY). DOKU memproses lebih dari 500 juta transaksi sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.

    Lonjakan tersebut terutama didorong oleh kontribusi segmen korporasi besar hingga UMKM Digital serta inovasi produk seperti DOKU PayChat dan integrasi teknologi Wallet as a Service (WaaS) yang banyak digunakan oleh merchant hingga komunitas.

    Dari sisi bauran transaksi, sebanyak 38% berasal dari transaksi game dan digital, 25% dari marketplace, 11% ritel dan 26% sektor lainnya. 

    QRIS Tap

    Himelda mengatakan DOKU juga menjadi salah satu perusahaan yang akan terlibat untuk melakukan uji coba di awal QRIS Tap, sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communication) untuk memproses transaksi secara nirkontak atau “tap”, dimana saat ini tim internal DOKU masih dalam proses persiapan untuk sistem pembayarannya.

    Dengan fitur QRIS Tap, pengguna cukup menempelkan ponsel atau kartu berteknologi NFC ke mesin pembayaran tanpa perlu membuka aplikasi e-wallet atau melakukan scan kode QR. Sistem langsung membaca data dan nominal transaksi, pengguna cukup melakukan konfirmasi, dan pembayaran pun selesai secara instan. Keterlibatan mereka dalam program tersebut diharapkan turut meningkatkan transaksi, sebagai yang terjadi pada QRIS yang tumbuh signifikan pada semester I/2025. 

    Asal tahu saja, DOKU mencatat lompatan jumlah transaksi pada QRIS hingga 12x lipat pada pertengahan 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh aktivitas masyarakat yang makin digital dan ketepatan DOKU dalam memilih mitra. “Jadi untuk QRIS TAP mungkin tantangannya adalah pemilihan di mana kita menerapkan [teknologi tersebut]” kata Himelda.

  • Electronic Arts Sesumbar, Klaim Battlefield 6 Game Shooter Terlaris 2025

    Electronic Arts Sesumbar, Klaim Battlefield 6 Game Shooter Terlaris 2025

    Jakarta

    Electronic Arts dengan percaya diri menjuluki Battlefield 6 sebagai game shooter terlaris pada 2025. Hal itu berarti menempatkannya di atas game keren lain seperti Call of Duty: Black Ops 7 dan ARC Raiders.

    Battlefield 6 merupakan lanjutan dari Battlefield 2042, sebuah game yang tidak mendapatkan sambutan positif dari para gamer. Berbeda dengan dirinya yang memperoleh ulasan lebih baik di angka persentase 71% dengan predikat Mostly Positive di Steam.

    Dalam banyak hal Battlefield 6 sebenarnya mendapatkan banyak keluhan dari para pemainnya, yang beberapa menilai kehadiran battle pass dan transaksi mikro di dalamnya tidak mencerminkan game seharga USD 70. Namun dalam laporan terbaru Electronic Arts, sederet kekecewaan game itu tidak menghambat langkah Battlefield 6, khususnya dari segi pendapatan.

    Saat ini, apabila gamer menyambangi situs resmi Battlefield 6, ada banner kecil bertuliskan “Terima kasih telah menjadikan Battlefield 6 sebagai game tembak-menambak terlaris tahun ini”. Tentunya pernyataan itu merupakan penegasan dari Electronic Arts kalau game-nya mengungguli pesaingnya.

    Saat berita ini dibuat, Battlefiled 6 dilaporkan sudah terjual lebih dari 10 juta copy di semua platform. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh The Games Business, yang menunjukkan game tembak-menambak garapan DICE ini memiliki peluncuran yang jauh lebih kuat daripada Call of Duty: Black Ops 7 di Inggris. Mereka menyatakan, Black Ops 7 terjual lebih dari 60% tapi tidak sebanyak seri sebelumnya.

    Bahkan kabarnya game ini terjual lebih dari tujuh juta unit di semua platform hanya dalam waktu lima hari. Perusahaan analisis data yang mengamati industri game, Alinea Analytic, memproyeksi bahwa Battlefield 6 sudah menghasilkan pendapatan kotor sebesar USD 350 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun selama periode tersebut. Data ini berasal dari berbagai macam platform gaming, seperti Steam, Xbox, dan PlayStation.

    Harga jual Battlefield 6 pun berbeda-beda di setiap platform. Untuk penawaran paling rendahnya ada di PC. Berikut daftar harganya di PlayStation, Xbox, dan PC.

    PC: Standard Edition Rp 799 ribu dan Phantom Edition Rp 1.139.000PlayStation: Standard Edition Rp 1.009.000 dan Phantom Edition Rp 1.409.000Xbox: Standard Edition USD 69,99 dan Phantom Edition USD 99,99

    Jika penasaran dan ingin memainkannya, pastikan gamer memiliki perangkat yang mampu menjalankan game ini. Informasi mengenai spesifikasi PC yang wajib dimiliki untuk menikmati Battlefield 6 adalah sebagai berikut.

    Spesikasi PC Battlefield 6 MinimumSistem operasi: Windows 10Prosesor: AMD Ryzen 5 2600 atau Intel Core i5-8400RAM: 16GBGPU: AMD Radeon RX 5600 XT 6GB atau Nvidia RTX 2060Direct X: Versi 12Ruang penyimpanan: 55GB (HDD)Spesikasi PC Battlefield 6 RekomendasiSistem operasi: Windows 11Prosesor: AMD Ryzen 7 3700X atau Intel Core i7-10700RAM: 16GBGPU: AMD Radeon RX 6700-XT atau Nvidia RTX 3060TiDirect X: Versi 12Ruang penyimpanan: 80GB (SSD)

    (hps/rns)

  • Bos ITSEC (CYBR) Beberkan Pola Baru Serangan Siber di Sektor Manufaktur

    Bos ITSEC (CYBR) Beberkan Pola Baru Serangan Siber di Sektor Manufaktur

    Bisnis.com, JAKARTA — PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) melihat telah terjadi pergeseran tren serangan siber di sektor manufaktur Indonesia dari yang awalnya menyasar sektor perkantoran beralih ke pabrik, yang mengancam jalannya produksi.

    Presiden Direktur & CEO, Patrick Dannacher mengatakan profil risiko bagi pelaku industri manufaktur berubah sangat cepat seiring meningkatnya konektivitas cloud, adopsi IoT, serta penyatuan sistem operational technology (OT) dan information technology (IT).

    Menurutnya, serangan yang sebelumnya berfokus pada jaringan perkantoran kini mulai menyasar lini produksi dan lingkungan pabrik. Artinya, serangan kini bertujuan untuk melumpuhkan operasional, tidak lagi mencuri data krusial.

    “Gangguan operasional yang berlangsung hanya selama beberapa menit dapat langsung berdampak pada hilangnya output, potensi risiko keselamatan, hingga penalti kontraktual,” kata Dannacher dikutip Jumat (21/11/2025).

    ITSEC Asia, lanjutnya, menemukan pola ransomware dan serangan supply-chain yang kini telah berkembang pesat di Indonesia dan kawasan regional.

    Berdasarkan catatan ITSEC, organisasi industri dan manufaktur mengalami pemantauan dan percobaan serangan setiap hari, dengan sejumlah insiden yang telah berdampak pada sistem produksi.

    Sementara itu, tingkat kesiapan sektor manufaktur Indonesia masih bervariasi. Beberapa perusahaan besar telah menerapkan kontrol keamanan yang kuat, namun banyak pabrik kecil hingga menengah yang masih berada pada tahap awal perjalanan keamanan sibernya.

    “Satu perangkat laptop yang terinfeksi, akun pemasok yang dibajak, atau koneksi jarak jauh yang tidak aman dapat langsung mengganggu jalur produksi dan menimbulkan dampak bisnis yang signifikan,” ujarnya.

    Dia menambahkan sumber kerentanan lain muncul dari integrasi peralatan lama dengan sistem digital modern. Banyak pabrik masih mengoperasikan mesin OT berusia puluhan tahun yang tidak dirancang untuk konektivitas always-on.

    Ketika perangkat ini terhubung langsung ke jaringan IT atau cloud tanpa pengaman yang tepat, risiko terbuka seperti jaringan datar (flat network), protokol industri yang tidak aman, firmware kedaluwarsa, hingga kredensial bawaan yang tidak pernah diganti dapat muncul.

    Pada praktiknya, kondisi ini dapat menjadi jalur pergerakan serangan dari meja kerja menuju PLC atau HMI di lingkungan produksi, membuka peluang ransomware atau malware destruktif yang dapat menghentikan operasi.

    Menurut Dannacher, pendekatan integrasi yang lebih disiplin dapat mengubah risiko ini menjadi peluang.

    Dia merekomendasikan agar pabrik memisahkan lingkungan OT dan IT melalui segmentasi jaringan yang jelas, penggunaan industrial gateway, penyaringan protokol lama, kontrol akses berbasis identitas yang kuat untuk seluruh koneksi jarak jauh termasuk akses vendor, serta continuous monitoring untuk mendeteksi perilaku anomali.

    Tantangan Terbesar

    ITSEC Asia juga mengungkap tantangan terbesar dalam pengamanan smart factory lebih terkait tata kelola daripada teknologi. Perangkat tersedia dan SDM dapat dilatih, tetapi tanpa kepemilikan yang jelas, standar seragam, dan pendanaan berkelanjutan, upaya keamanan sering tidak terintegrasi.

    Dannacher menyarankan perusahaan manufaktur menunjuk pemilik risiko yang bertanggung jawab atas keamanan siber OT dan IT secara menyeluruh, menetapkan standar kontrol dasar yang wajib diterapkan di semua pabrik, dan memantau kinerja melalui indikator seperti persentase aset teridentifikasi, kecepatan penutupan kerentanan, serta waktu pemulihan insiden.

    Terkait ancaman ransomware di lingkungan produksi, ITSEC Asia menekankan bahwa organisasi harus menganggap risiko ini sebagai “kapan”, bukan “jika”.

    “Ketika OT dan IT terhubung, peluang pergerakan lateral dari aset IT tersebar menuju sistem OT meningkat drastis. Dampaknya berkisar dari berhentinya lini produksi hingga isu keselamatan dan kerugian reputasi,” kata Dannacher.

    Dari sisi sumber daya manusia, ITSEC Asia menilai bahwa Indonesia belum memiliki jumlah profesional siber yang memadai untuk mengamankan infrastruktur industri yang berkembang pesat, khususnya dalam peran OT Security, incident response, dan governance untuk sektor teregulasi. Untuk menjawab tantangan ini, perusahaan berinvestasi melalui Cybersecurity & AI Academy dan inisiatif terkait guna membangun talenta lokal dan jalur karier yang lebih jelas bagi para tenaga ahli di Indonesia.

  • Roblox Pasang Kamera untuk Deteksi Usia Pengguna Sesuai Aturan Komdigi

    Roblox Pasang Kamera untuk Deteksi Usia Pengguna Sesuai Aturan Komdigi

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap platform gim Roblox kini sudah dilengkapi fitur kamera yang bisa mendeteksi usia penggunanya. Kebijakan ini dilakukan sebagai komitmen mereka untuk mewujudkan ruang digital yang aman untuk anak, sesuai dengan aturan PP TUNAS tentang tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik dalam perlindungan anak.

    Menteri Komdigi, Meutya Hafid, berharap platform-platform lain bisa segera menerapkan kebijakan serupa.

    “Komitmen yang baru saya lihat tertulis dari Roblox dan nanti akan disusul oleh yang lain-lain ini. Mudah-mudahan kemudian bisa betul-betul. Jadi artinya bukan hanya basa-basi saja mengikuti aturan tapi betul-betul bisa mematuhi aturan yang baru kita keluarkan,” ujar Meutya

    Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!

  • Ilmuwan Temukan 7 Spesies Baru yang Unik, Serangga Tapi Mirip Katak

    Ilmuwan Temukan 7 Spesies Baru yang Unik, Serangga Tapi Mirip Katak

    Jakarta

    Jauh di hutan hujan tinggi Uganda, tujuh serangga berwujud mirip katak kecil telah menambahkan bab tak terduga untuk kisah kehidupan di Bumi.

    Tubuh mereka hanya beberapa milimeter panjangnya, tetapi penemuan ini mengungkap pengetahuan yang jauh melampaui kanopi hutan. Ekspedisi dimulai di lereng yang tertutup hutan di dalam Taman Nasional Kibale, tempat peneliti Alvin Helden dari Anglia Ruskin University mengatur perangkap cahaya di ketinggian melebihi 1.500 meter.

    Lembaran bercahaya itu menarik puluhan ratus serangga setiap malam. Sebagian besar spesimen adalah spesies yang sebelumnya dipelajari, namun beberapa adalah penemuan tak terduga, yakni genus Batracomorphus.

    Genus ini dikenal memiliki tubuh seperti katak, mata besar yang menghadap ke depan, dan kaki belakang panjang yang dapat dilipat dekat sisi tubuh.

    Karakteristik ini memungkinkan mereka untuk melompat dari bahaya dengan kecepatan yang mengejutkan, sebanding dengan kemampuan katak hijau kecil. Karenanya, nama taksonomi mereka berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘bentuk katak’, menggambarkan morfologi mereka.

    Sebelum penelitian ini, dua spesies dalam takson tersebut ditemukan di Inggris, dan tidak ada yang baru didokumentasikan di Afrika dalam 40 tahun sebelumnya.

    Batracomorphus eusemos. Foto: Dr. Alvin Helden/Anglia Ruskin UniversityBukan sembarang serangga

    Bagi Dr. Helden yang merupakan peneliti di Anglia Ruskin University Ecology, Evolution, and Environment Research Centre, penemuan spesies baru bukan hanya pertukaran ilmiah, namun punya kisah personal.

    “Leafhoppers adalah makhluk yang sangat indah, dan mereka adalah sumber makanan penting bagi burung dan serangga lainnya, dan kehadiran mereka menunjukkan ekosistemnya sehat,” katanya.

    “Pekerjaan lapangan sangat menantang dan menuntut secara fisik, panas dan kelembaban, dan jam kerja yang panjang bahkan sulit pada peneliti yang paling berpikiran klinis. Dalam semua kasus, Ketika akhirnya dapat mengamati spesies baru, ini menjadi hadiah tersendiri. Sangat memuaskan untuk menemukan spesies baru. Rasanya semua pekerjaan itu sepadan,” kenangnya.

    Enam dari leafhoppers atau wereng daun baru ini diberi nama Yunani yang terkait dengan penampilan mereka atau lokasi mereka ditemukan. Yang ketujuh, yang menjadi ‘kapten’ bernama Batracomorphus ruthae, memiliki makna yang lebih personal bagi Dr. Helden karena mengabadikan mendiang ibunya, Ruth, yang meninggal pada 2022.

    Batracomorphus ruthae. Foto: Dr. Alvin Helden/Anglia Ruskin University

    Dr. Helden menyebutkan bahwa ibunya adalah seorang ilmuwan laboratorium yang mendorongnya menjadi peneliti. Ia mengenang bagaimana ibunya membelikan mikroskop pertama untuknya, dan masih digunakan hingga sekarang.

    “Saya pikir spesies ini patut menyandang nama ibu saya, sebagai bentuk penghargaan terbaik atas pengaruhnya di hidup saya,” tutur Dr. Helden dengan bangga.

    Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Zootaxa ini mendukung kesimpulan yang sangat signifikan serta biologis tentang berapa banyak spesies yang tidak terlihat di ladang atau daerah hutan belantara di sekitar daerah terpencil.

    Wereng daun juga berfungsi sebagai sumber makanan untuk burung, laba-laba, dan serangga lainnya. Dalam beberapa kasus, beberapa spesies wereng daun memakan tanaman berharga seperti jagung dan beras. Namun, sebagian besar dari serangga ini bermanfaat untuk memantau kesehatan lingkungan sekitarnya.

    (rns/rns)

  • Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Disisi lain, Pengamat teknologi kenamaan, Mark Gurman, kembali mengungkap bocoran terbaru mengenai arah strategi Apple dalam beberapa tahun mendatang.

    Lewat laporannya di Bloomberg, Mark menyebut raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut akan melakukan perubahan besar pada strategi perilisan perangkat.

    “Perubahan paling besar justru terjadi pada jadwal rilis, bukan pada desain produknya,” tulis Mark Gurman dalam laporannya, Kamis (20/11/2025). Dia mengatakan, Apple akan semakin memperkuat posisi iPhone sebagai tulang punggung bisnis.

    Selama bertahun-tahun hingga 2025, Mark menyebut perusahaan sedang menyiapkan jadwal peluncuran lebih cepat dan merata sepanjang tahun. “Apple akan mengubah strategi tersebut dengan jadwal peluncuran lebih cepat dan konsisten,” katanya.

    iPhone Fold Rilis Akhir 2026

    Rencananya, Apple diprediksi bakal merilis tiga perangkat sekalius pada akhir 2026, mulai dari iPhone 18 Pro, iPhone 18 Pro Max, dan iPhone Fold.

    Sementara untuk varian iPhone 18, iPhone 18e, dan iPhone Air 2 kemungkinan diluncurkan pada musim semi 2027. Banyak pihak meyakini, ketiga model ini akan hadir sebagai pelengkap lini menengah.

    Pola peluncuran bertahap ini disebut-sebut akan menjadi standar baru perusahaan di masa mendatang.

    Kejutan lain muncul pada 2027. Enam bulan setelah peluncuran iPhone sebelumnya, perusahaan disebutkan bakal mengumumkan kehadiran iPhone 20.

    Berdasarkan bocoran yang beredar sebelumnya, iPhone 20 series bakal membawa konsep layar kaca lengkung tanpa bezel, dengan tampilan mengalir hingga sisi bodi.

    Mark Gurman menilai, pola peluncuran yang disebar sepanjang tahun ini dapat menjadi strategi tepat untuk Apple. Dengan ini, perusahaan bisa menjaga momentum penjualan iPhone sepanjang tahun.

    Tak hanya itu, dengan ini juga diharapkan masing-masing model iPhone baru bisa mendapat panggung mereka sendiri. Varian premium tak lagi bertabrakan dengan model lebih terjangkau.