Jenis Media: Tekno

  • Ubur-ubur ‘Samurai’, Spesies Baru Nan Mencolok di Lepas Pantai Jepang

    Ubur-ubur ‘Samurai’, Spesies Baru Nan Mencolok di Lepas Pantai Jepang

    Jakarta

    Ubur-ubur perang Portugis (Portuguese man o’ war), atau Physalia, adalah makhluk seperti jeli yang menggunakan balon berisi gas khusus untuk mengapung di permukaan laut. Physalia menghuni area pertemuan laut dan atmosfer, berbeda dengan kebanyakan ubur-ubur yang melayang lebih dalam.

    Bagian tubuhnya yang serupa balon berfungsi sebagai layar, yang memungkinkannya meluncur mengikuti angin dan arus. Kelompok besar terkadang terbawa ke garis pantai, tempat mereka jarang terlihat karena perubahan angin dan suhu laut.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Frontiers in Marine Science, mahasiswa Universitas Tohoku memaparkan spesies baru spesies ini yang berbisa. Nama Physalia mikazuki diambil dari nama Date Masamune, seorang samurai lokal yang terkenal karena mengenakan bulan sabit di helmnya.

    Ini adalah spesies Physalia pertama yang dideskripsikan secara resmi di Jepang, dan penampakan pertama di wilayah Tohoku yang dingin, hampir 2.000 km di utara habitat aslinya di sekitar Okinawa.

    Studi baru ini juga mengisyaratkan hal yang lebih besar. Bagaimana pemanasan laut dan perubahan arus laut mungkin mengarahkan kehidupan laut tropis ke perairan utara yang tak terduga.

    “Prosesnya sangat rumit, merekam semua struktur tubuh unik yang membedakannya dari empat spesies Physalia lainnya. Saya mengamati setiap bagian, membandingkan penampilannya dengan buku-buku kuno tempat para ilmuwan menggambar anatomi ubur-ubur dengan tangan. Tantangan yang nyata ketika Anda melihat betapa banyak bagian yang rumit,” kata Chanikarn Yongstar, penulis pertama studi ini, dikutip dari New Atlas.

    Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengira Physalia utriculus adalah satu-satunya ubur-ubur Portugis yang hanyut dari Okinawa ke Teluk Sagami. Namun, sebuah studi mendalam baru-baru ini, yang memadukan anatomi ubur-ubur, DNA, dan pemodelan laut, mengungkapkan sebuah kejutan: Physalia mikazuki telah ada di sana sejak lama.

    Penemuan ini dipicu oleh penampakan di ujung utara, di Pantai Gamo, Tohoku. Ternyata, kedua spesies itu berenang bersama, tersembunyi di tempat yang mudah terlihat, hingga salah satu dari mereka hanyut cukup jauh hingga mengundang tanda tanya.

    “Analisis morfologi dan DNA kami mengonfirmasi bahwa spesimen ini merupakan spesies baru, berbeda dari kerabat tropisnya. Temuan ini sendiri sangat menarik, tetapi kami masih memiliki pertanyaan tentang bagaimana spesies ini bisa ada di sini,” kata Kei Chloe Tan, yang melakukan analisis DNA.

    Para peneliti mempelajari suhu dan arus laut dari waktu ke waktu untuk memahami pergeseran di laut utara lepas pantai Jepang. Dengan menggabungkan data satelit dan simulasi, mereka mengungkap tren yang mencolok. Arus Kuroshio bergerak ke utara, dan perairan pesisir menghangat 2 hingga 4 °C.

    Perubahan ini memungkinkan Physalia mikazuki, yang umumnya dianggap sebagai ubur-ubur tropis, untuk pindah ke habitat utara yang lebih dingin. Ini merupakan tanda yang jelas bahwa pergeseran laut akibat iklim sedang membentuk kembali rute migrasi laut dan menulis ulang peta keanekaragaman hayati.

    Menggunakan simulasi partikel, para ilmuwan menemukan bahwa Physalia mikazuki kemungkinan besar hanyut ke utara mengikuti Arus Kuroshio, menyatu dengan sepupunya, P. utriculus, di sepanjang perjalanan. Hanya butuh 30 hari untuk mencapai Teluk Sendai, dan 45 hari untuk berlayar hingga Aomori.

    Perjalanan tersembunyi ini menunjukkan bagaimana perubahan arus dan pemanasan laut dapat secara diam-diam membentuk kembali peta kehidupan laut.

    “Saya menjalankan simulasi partikel, seperti menjatuhkan bola pantai merah terang ke dalam air, lalu membuat estimasi berbasis data untuk melacak di mana bola-bola itu akan berakhir beberapa hari atau bulan kemudian,” jelas rekan penulis studi Muhammad Izzat Nugraha.

    “Kami sangat senang menemukan bahwa dalam simulasi kami, semua bola pantai pada dasarnya membentuk jejak dari Teluk Sagami hingga tepat di tempat kami menemukan ‘man-o-war helm bulan sabit’ di wilayah Tohoku,” jelasnya.

    Penemuan Physalia mikazuki merupakan peringatan sekaligus tonggak sejarah ilmiah. Ubur-ubur ini perlu diawasi ketat di sepanjang pantai untuk memastikan keselamatan pengunjung pantai karena sengatannya yang menyakitkan dan tentakelnya yang dapat tumbuh hingga beberapa meter panjangnya.

    Namun, ini juga mengingatkan kita betapa banyak yang masih harus kita pelajari. Dengan memadukan taksonomi, analisis DNA, dan pemodelan laut, para peneliti mengungkap spesies tersembunyi dan melacak bagaimana perubahan iklim mengubah batas-batas kehidupan laut. Di tengah lautan yang terus berubah, mengamati pantai juga bisa berarti melihat sekilas masa depan.

    (rns/asj)

  • Fakta-fakta Internet Rakyat Koneksi 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu

    Fakta-fakta Internet Rakyat Koneksi 100 Mbps Harga Rp 100 Ribu

    Jakarta

    Internet cepat tapi dengan harga terjangkau sudah mulai tersedia. Berikut fakta-fakta terkait internet murah dengan tawaran koneksi 100 Mbps yang harganya sekitar Rp 100 ribuan.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan kolaborasi penyediaan layanan internet cepat menjadi terobosan nyata untuk mempercepat akses digital di seluruh Indonesia.

    “Ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah deklarasi yang kuat akan visi, komitmen, dan tindakan bersama menuju Indonesia yang berdaya digital,” tegasnya usai menyaksikan penandatanganan kontrak komersial antara SURGE, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal beberapa waktu lalu.

    Teknologi yang diadopsi dalam proyek internet murah ini berbasis Fixed Wireless Access (FWA) 5G di pita frekuensi 1,4 GHz.

    Teknologi ini memungkinkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa perlu menunggu pembangunan jaringan fiber optik yang selama ini menjadi kendala utama di banyak wilayah.

    “Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang. Ini tentang menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau. Teknologi ini dirancang untuk melewati proses pemasangan fiber optik bagi semua orang yang tradisional, mahal, dan memakan waktu,” tutur Nezar Patria.

    Data menunjukkan tingkat penetrasi internet pita lebar tetap di Indonesia masih rendah, dengan kecepatan unduh yang berada di posisi kesembilan dari sepuluh negara ASEAN. Biaya internet tetap juga masih tergolong tinggi dibanding negara lain di kawasan.

    “Masalahnya bukan hanya teknis, tapi menyangkut keadilan digital. Internet cepat tidak boleh hanya dinikmati segelintir wilayah. Dengan kolaborasi ini, kita bawa akses setara ke seluruh masyarakat,” jelas Nezar.

    Cara Daftar Internet Rakyat

    Surge resmi meneken kerja sama komersial berskala penuh dengan OREX SAI Inc. keduanya resmi menghadirkan layanan internet murah bersinyal 5G FWA 1,4GHz berbasis Open RAN pertama di dunia.

    Melalui kolaborasi ini, Surge dan OREX SAI membuka jalan bagi hadirnya Internet Rakyat, layanan internet rumah yang menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps, kuota unlimited, tarif flat sekitar Rp 100.000 per bulan, dan bahkan beberapa media menyebutkan adanya promo Rp 29.000 untuk periode terbatas.

    Kedua situs ini digunakan untuk mengumpulkan sebaran calon pelanggan, sebelum layanan 5G FWA Surge dikomersialkan secara penuh.

    Surge menyediakan dua kanal pendaftaran awal, yakni:

    Situs Internetrakyat.id di https://internetrakyat.id atau klik link iniSitus resmi Telemedia di MyTelemedia.id di https://mytelemedia.id atau klik link ini

    Langkah pra-pendaftaran ini bisa dilakukan dengan hanya mengklik website tersebut, lalu isi semua data yang diperlukan.

    Informasi terbaru dari website Telemedia yang merupakan anak perusahaan dari Surge, menunjukkan bahwa:

    Paket yang tersedia kini hanya paket 30 hari.Harga terbaru dipatok Rp 100.000 per 30 hari.Kecepatan internet hingga 100 Mbps.Unlimited data (tanpa batas kuota).Gratis sewa modem.Ada promo gratis bulan pertama untuk pendaftar awal.Cakupan awal mencakup Jawa, Maluku, dan Papua.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Kemkomdigi: Program Internet Murah Akan Menyasar Daerah Dulu”
    [Gambas:Video 20detik]
    (agt/fay)

  • DJI Osmo Action 6 Resmi Meluncur, Pakai Sensor Persegi dan Zoom Lossless 2x

    DJI Osmo Action 6 Resmi Meluncur, Pakai Sensor Persegi dan Zoom Lossless 2x

    Liputan6.com, Jakarta – DJI resmi merilis Osmo Action 6 secara global. Kamera aksi terbarunya tampil dengan sensor berbentuk persegi, dan beragam fitur baru yang membuatnya lebih fleksibel untuk konten harian sampai kebutuhan profesional.

    Osmo Action 6 kini menggunakan sensor 1/1.1 inci berbentuk persegi, menggantikan sensor 4:3 digunakan pada generasi sebelumnya. Karena menggunakan sensor lebih lebar, pengguna bisa memilih format video setelah perekaman.

    Pendekatan serupa baru-baru ini diterapkan Apple pada kamera depan iPhone 17, sementara DJI sendiri telah mengujinya lebih dulu pada Osmo360.

    MEngutip Android Authority, Minggu (23/11/2025), sensor lebih besar memberikan kemampuan menangkap cahaya yang lebih banyak. Namun, kualitas video tetap bergantung pada aspek rasio yang dipilih karena sebagian area sensor akan terpotong saat merekam pada format standar seperti 16:9.

    Selain sensor baru, Osmo Action 6 dibekali aperture variabel f/2.0–f/4.0, menggantikan aperture fixed f/2.8 pada generasi sebelumnya. Bukaan f/2.0 menawarkan depth of field yang lebih blur dan menangkap cahaya lebih banyak, sedangkan f/4.0 membuat memberikan fokus yang lebih tajam untuk objek jarak dekat.

    DJI juga menawarkan Macro Lens, yang memperkecil jarak fokus minimum dari 35 cm menjadi 11 cm, serta FOV Boost Lens yang memperluas sudut pandang dari 155 derajat hingga 182 derajat.

    Kemampuan video tetap kuat dengan dukungan 4K 120 fps. Format 4:3 masih mengalami crop, tapi stabilisasi RockSteady 3.0 mendapat peningkatan dan bisa dipakai sampai 4K 60 fps. DJI juga tetap membawa perekaman 10-bit LOG D-LOG lengkap dengan preview warna sebelum merekam.

    Fitur baru lainnya adalah 2x lossless zoom, mode potret, dan memori internal naik menjadi 50GB. Tak hanya itu, perusahaan juga menyertakan tiga mikrofon internal sehingga bisa merekam audi lebih detail.

    Sayangnya, perusahaan belum mengungkap harga DJO Osmo Action 6 versi global. Di China, kamera aksi ini dijual dengan harga CNY 2998 atau sekitar Rp 7 jutaan.

  • Bumi Simpan Cadangan Air Rahasia dalam Bentuk Kristal

    Bumi Simpan Cadangan Air Rahasia dalam Bentuk Kristal

    Jakarta

    Tanah liat umum di kerak samudra yang disebut talc, menunjukkan cara baru untuk memindahkan air jauh di bawah tanah. Dalam uji laboratorium yang dikontrol dengan cermat, talc berubah menjadi kristal superhidrasi yang menyimpan sekitar 31% air berdasarkan beratnya.

    Fase tersebut muncul pada kedalaman sekitar 90 hingga 94 km dan berlangsung hingga sekitar 78 mil di zona subduksi dingin. Penelitian ini berasal dari tim yang terdiri dari berbagai laboratorium di Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Dalam air asin yang agak basa, talc menyerap kelebihan air dan mengembang sekitar 60%, menurut sebuah studi baru. Struktur baru ini memerangkap air di antara lembaran-lembarannya, sehingga total kandungan airnya meningkat menjadi sekitar 31%.

    Penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications dan dipimpin oleh Yoonah Bang, PhD, dari Universitas Yonsei ini berfokus pada reaksi mineral bertekanan tinggi yang memindahkan air ke dalam interior Bumi.

    Air, talc, dan angstrom

    Angstrom, setara dengan sepersepuluh miliar meter, digunakan untuk mengukur jarak skala atom di dalam kristal. Ketika para ilmuwan mendeskripsikan fase angstrom, yang mereka maksud adalah tahapan mineral yang ditentukan oleh jarak antar lapisan atomnya.

    Angka angstrom yang lebih besar berarti lapisan-lapisan tersebut berjarak lebih jauh, sering kali karena air atau molekul lain telah memasuki celah-celah tersebut.

    Fase 15 angstrom bertahan stabil dari sekitar 90 hingga 125 km, kemudian bergeser ke fase 10 angstrom yang familiar di sekitar 165 km. Setelah perubahan tersebut, fase 10 angstrom tetap stabil hingga sekitar 180 km.

    “Penelitian kami dengan demikian menunjukkan transformasi mineral dalam lingkungan subduksi yang lebih realistis, yang menuntut evaluasi ulang geokimia dan seismisitas terkait subduksi serta transportasi air ke dalam Bumi yang dalam,” kata Bang.

    Bagaimana tanah liat menjadi spons

    Lapisan tengah, ruang tipis di antara lembaran-lembaran tersebut, terisi dengan molekul air yang berikatan dengan gugus hidroksil dalam kristal. Tim mengamati satu lapisan air pada 10 angstrom dan tiga lapisan pada 15 angstrom.

    Percobaan tekanan tinggi sebelumnya menunjukkan bahwa talc dan air membentuk fase 10 angstrom pada tekanan sekitar 5 hingga 7 gigapascal, atau satu miliar pascal. Proses tersebut juga membutuhkan suhu sekitar 450 hingga 650 derajat Celsius.

    Di sini, para ilmuwan menguji cairan alkali, sedikit basa, dan asin yang menyerupai air lempengan di dekat palung. Dalam kondisi tersebut, talk terpecah menjadi fase 15 angstrom pada tekanan dan suhu yang jauh lebih rendah.

    Di mana dan kapan fase terbentuk

    Tim peneliti menempatkan bubuk talc dalam sel landasan berlian, sebuah alat yang menekan sampel-sampel kecil hingga mencapai tekanan ekstrem. Mereka kemudian melacak perubahan kristal dengan sinkrotron, sebuah sumber sinar-X berintensitas tinggi.

    Sinar-X mengungkapkan bahwa struktur kristal yang mengembang muncul jauh di bawah tanah, di bawah tekanan yang ditemukan sekitar 96 km di bawah permukaan Bumi dan pada suhu sekitar 662 derajat Fahrenheit.

    Tekanan itu selaras dengan kondisi batuan sekitar 90 km di lempeng dingin, berdasarkan model termal global.

    Dalam air murni atau garam saja, talk melewati tahap 15 angstrom dan langsung masuk ke fase 10 angstrom. Hasil kontrol ini menunjukkan bahwa garam ditambah alkalinitas ringan sebagai pemicu penyerapan air ekstra.

    Perubahan anggaran air dalam

    Fase 15 angstrom menyimpan lebih banyak air daripada talc biasa, sekitar delapan kali
    lebih banyak berdasarkan air yang terikat struktur saja.

    Ketika kemudian menyusut hingga 10 angstrom mendekati 165 km, ia melepaskan sekitar dua pertiga air yang terperangkap ke batuan di sekitarnya.

    Penyimpanan ekstra ini berarti lebih banyak air permukaan dapat terseret ke dalam mineral-mineral terhidrasi, mineral yang menahan air dalam kisi kristalnya. Ini juga berarti gelombang air baru mungkin dilepaskan lebih dalam dari yang diperkirakan.

    Air di kedalaman menurunkan titik leleh batuan dan melemahkan patahan. Efek tersebut dapat memengaruhi pasokan magma dan jenis gempa bumi yang kita rekam.

    Pelajaran dari talc dan air Bumi

    Air yang dilepaskan dari lempeng yang tenggelam membantu pembentukan magma yang menyuplai busur magma, catat USGS dalam ikhtisarnya. Pelepasan yang lebih dalam dari talc yang menyusut dapat menggeser lokasi awal pencairan.

    Dalam satu contoh lempeng dingin, tim menemukan kedalaman sumber tipikal sekitar 156 km, konsisten dengan batas lab mereka untuk fase 10 angstrom. Kecocokan tersebut menunjukkan bahwa perubahan 15 angstrom menjadi 10 angstrom dapat membantu menentukan lokasi busur.

    Jumlah gempa di wilayah yang sama menurun antara sekitar 75 hingga 125 km, kemudian naik antara sekitar 143 hingga 199 km. Pita-pita tersebut sejalan dengan pertumbuhan 15 angstrom dan dehidrasinya di kemudian hari, sebuah pola yang menurut para penulis perlu diuji lebih lanjut.

    Ahli geologi lapangan dapat menelusuri batuan purba bertekanan tinggi untuk menemukan jarak 15 angstrom dan perilaku pengembangannya yang mirip smektit. Ahli geofisika juga dapat mencari konduktivitas atau sidik jari seismik air tambahan pada kedalaman tersebut.

    Model-model masa depan harus melacak kimia fluida, bukan hanya tekanan dan suhu. Dengan fluida yang tepat, talk mungkin berperan lebih besar dalam siklus air dalam Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    (rns/asj)

  • Video: Elon Musk-Jensen Huang akan Bangun Pusat Data AI di Arab Saudi

    Video: Elon Musk-Jensen Huang akan Bangun Pusat Data AI di Arab Saudi

    Video: Elon Musk-Jensen Huang akan Bangun Pusat Data AI di Arab Saudi

  • MyRepublic Rocket Week 2025 Hadirkan Tokoh Teknologi & Kreator Inspiratif

    MyRepublic Rocket Week 2025 Hadirkan Tokoh Teknologi & Kreator Inspiratif

    Jakarta

    Rangkaian kegiatan MyRepublic Rocket Week 2025 (MRW25) berlangsung sukses dengan sesi konferensi dan workshop yang menghadirkan para tokoh inspiratif di bidang teknologi, pendidikan, ekonomi digital, dan industri kreatif.

    Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid didampingi Board of Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, membuka kegiatan CSR bertajuk ‘Roketin Generasi Tunas Digital’ menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat fondasi transformasi digital nasional.

    “Pemerintah terus mendorong perluasan konektivitas agar lebih banyak keluarga Indonesia dapat menikmati internet yang cepat, stabil, dan terjangkau. Upaya ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga investasi pada kualitas hidup masyarakat dari pendidikan, kesehatan, hingga peluang ekonomi,” kata Meutya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).

    Sementara Board of Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja menyampaikan program ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, penyedia layanan internet, sekolah, dan komunitas dalam membangun ruang digital yang aman, produktif, dan berdaya saing bagi generasi muda Indonesia.

    “Percepatan transformasi digital ini hanya dapat terwujud bila kita bergerak bersama. Capaian bersama hari ini bukan akhir, melainkan tonggak untuk berkontribusi lebih besar lagi menuju ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Franky.

    Ruang Inspirasi untuk Semua Generasi Digital

    Sebagai bagian dari misi ‘Unlock Your Digital Potential’, MRW25 menghadirkan lima workshop tematik yang dikurasi khusus untuk berbagai segmen komunitas digital Indonesia.

    Sesi MyRep Creator membahas bagaimana proses industri media dan konten digital terbentuk dari ide hingga ke layar penonton dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan teknologi. Sementara MyRep Edu berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran digital yang adaptif dan interaktif.

    Di sisi lain, MyRep Trader menghadirkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya trading berbasis kecepatan dan strategi praktis, sedangkan MyRep Preneur memberikan wawasan praktis agar pelaku usaha dapat menguasai penjualan online dengan kekuatan digital. Melengkapi rangkaian kegiatan tersebut, MyRep Gamer diselenggarakan pada 22 November 2025 di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, menghadirkan pengalaman langsung bagi para gamer dan industri gaming mengenai strategi monetisasi untuk pertumbuhan ekosistem digital.

    “Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi luar biasa yang dapat berkembang ketika didukung oleh teknologi yang tepat. Melalui inovasi digital, berbagai industri dapat tumbuh dan beradaptasi menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ujar Chief Executive Officer MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman.

    “MyRepublic Rocket Week 2025 menjadi wujud nyata dari semangat Unlock Your Digital Potential – ruang kolaborasi bagi kreator, pendidik, dan pelaku usaha untuk bersama-sama membangun ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berdaya saing,” sambungnya.

    Dalam setiap sesi, para pembicara menyoroti bagaimana teknologi dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan industri. Secara keseluruhan diskusi mengerucut pada satu pesan utama: kolaborasi adalah kunci untuk mempercepat inovasi digital di Indonesia.

    Kesuksesan MRW25 juga tidak lepas dari dukungan berbagai sponsor dan mitra strategis yang berperan penting dalam membangun ekosistem digital nasional. Acara MRW25 disponsori oleh Fiberhome, ZTE, Huawei, Mandiri, YOFC, ZTT, Raja Besi, Corning, SJA dan didukung oleh Vidio, CNBC Indonesia, Furukawa, Mahakarya Pictures, UniPin, Eka Tjipta Foundation, PRIMA, PUBG Mobile, Tzu Chi Sinar Mas serta bekerja sama dengan APJII, APJATEL, dan Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Komdigi).

    MyRepublic Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada para media partner yang turut mendukung kesuksesan acara ini, Berita Satu, Bisnis Cirebon, BTV, Cak Investment Club, CNBC, Detik, Futureloka, GGWP, Infobrand, Investor Daily, Iswara, JKT Creative Event, Kompas TV, Komunitas Gamer Indonesia, Konser FYP, Kontan, Medcom, Place to Go Concert, Radio Sonora, Selular ID, Seputar Game, Suara Pembaharuan, Tribunnews, The Rockin Life.

    Membangun Momentum Digital Indonesia

    Dengan antusiasme peserta yang hadir secara langsung maupun virtual, sesi konferensi dan workshop MRW25 menegaskan peran MyRepublic Indonesia sebagai penggerak inovasi dan kolaborasi digital di Indonesia.

    Melalui inisiatif seperti ini, MyRepublic Indonesia berharap dapat terus menghadirkan ruang bagi masyarakat untuk belajar, berbagi, dan menumbuhkan potensi di dunia digital – sejalan dengan visinya untuk membangun masa depan konektivitas yang cepat, cerdas, dan berdampak positif bagi bangsa.

    (akn/ega)

  • Dokumen Bocor Ungkap SpaceX Tunda Pendaratan Manusia di Bulan

    Dokumen Bocor Ungkap SpaceX Tunda Pendaratan Manusia di Bulan

    Jakarta

    Misi Artemis III NASA yang sangat dinantikan, yang digadang-gadang mengembalikan astronaut ke Bulan, kembali menemui hambatan besar. Sebuah memo yang bocor mengungkapkan bahwa roket Starship SpaceX, yang krusial untuk mendaratkan astronaut di permukaan Bulan, baru akan siap setidaknya pada 2028, setahun lebih lambat dari target pertengahan 2027.

    Awalnya, NASA menargetkan untuk mengembalikan astronaut ke Bulan pada 2024 melalui program Artemis, tetapi penundaan telah berulang kali mendorong mundur target ini. Pendaratan berawak dijadwalkan pada 2027, tetapi kini tanggal tersebut pun tampaknya semakin mustahil. Menurut memo terbaru, kesiapan Starship kemungkinan akan diperpanjang hingga 2028, setahun penuh setelah misi Artemis III yang direncanakan.

    Mengejar Waktu

    SpaceX telah mengukir namanya sendiri berkat berbagai pengembangan teknologi yang cepat dan misi luar angkasa yang berani, tetapi jika menyangkut program Artemis, segala sesuatunya tidak berjalan semulus itu.

    Dikutip dari The Daily Galaxy, memo yang bocor, yang diungkap oleh Politico, melaporkan bahwa Starship, sistem yang dirancang untuk mendaratkan astronaut di Bulan, jauh tertinggal dari jadwal. Sistem ini kini diperkirakan akan siap pada September 2028, lebih dari setahun setelah target awal yang ditetapkan NASA pada pertengahan 2027. Penundaan ini terutama disebabkan oleh serangkaian kendala teknis pada roket, termasuk kegagalan uji coba awal tahun ini.

    Sebagai bagian dari peta jalannya, SpaceX masih harus menunjukkan kemampuan-kemampuan kunci, seperti pengisian bahan bakar di luar angkasa, yang dijadwalkan pada Juni 2026, dan pendaratan tanpa awak di Bulan yang dijadwalkan pada Juni 2027.

    Uji coba ini penting untuk memastikan keselamatan dan kelangsungan misi, terutama karena bagian tersulit dari Artemis III adalah mendaratkan astronaut dengan selamat di Bulan dan mengembalikan mereka ke Bumi. Starship mungkin telah menyelesaikan beberapa peluncuran yang sukses, tetapi masih banyak yang harus dilakukan sebelum dianggap siap untuk penerbangan antariksa berawak.

    Rencana Cadangan NASA

    Dengan penundaan SpaceX yang membuat jadwal Artemis III semakin tidak realistis, NASA harus memikirkan kembali pilihan-pilihannya. Pelaksana Tugas Administrator NASA Sean Duffy baru-baru ini mengatakan bahwa badan antariksa tersebut sedang menjajaki alternatif dan membuka kontrak untuk sistem pendaratan di Bulan bagi perusahaan lain. Keputusan ini sebagian didorong oleh rasa urgensi yang semakin meningkat, karena NASA ingin tetap kompetitif dalam perlombaan antariksa, terutama karena China juga sedang meningkatkan upaya eksplorasi Bulan.

    Saat ini, satu-satunya pesaing yang layak adalah Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, yang sedang mengembangkan wahana pendarat Blue Moon miliknya sendiri. Namun, menurut laporan, wahana pendarat Blue Origin baru akan siap pada 2030, yang terlalu terlambat untuk Artemis III. Meskipun Elon Musk secara terbuka mengkritik keputusan NASA untuk mencari kontrak baru dan mencaci Duffy di media sosial, NASA tetap teguh pada pendiriannya.

    Masa Depan Artemis dan Eksplorasi Bulan

    Masa depan program Artemis terasa semakin tidak pasti. Visi awal untuk mengembalikan manusia ke Bulan telah lama pudar, dan kini, NASA menghadapi tugas berat untuk terus maju dengan jadwal yang terus berubah. Jika laju pengembangan tidak segera dipercepat, tujuan jangka panjang tersebut mungkin juga akan tertunda.

    Ini hanyalah tantangan terbaru bagi NASA, yang telah menghadapi masalah dengan Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion, keduanya merupakan komponen penting program Artemis. Kesulitan teknis dengan sistem ini, ditambah dengan masalah yang sedang berlangsung seputar Starship, telah menimbulkan keraguan mengenai kemampuan badan antariksa Amerika tersebut dalam mencapai tujuan jangka panjangnya untuk eksplorasi luar angkasa. Namun, terlepas dari semua hambatan tersebut, NASA tetap berkomitmen pada visinya, dengan Lunar Gateway dan proyek-proyek lainnya yang sedang dikerjakan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video 550 Staf JPL NASA Kena PHK, Gara-gara Pemerintah AS Shutdown?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • PDG Bangun Data Center Hyperscale 120 MW di Bekasi

    PDG Bangun Data Center Hyperscale 120 MW di Bekasi

    Jakarta

    Princeton Digital Group (PDG) resmi memulai pembangunan kampus pusat data hyperscale terbarunya, JC3, di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Kabupaten Bekasi.

    Fasilitas ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI) berskala besar dengan kapasitas daya mencapai 120 megawatt (MW), menjadikannya salah satu data center terbesar dan tercanggih di Indonesia.

    Kampus JC3 berlokasi sekitar 25 kilometer dari fasilitas PDG sebelumnya, JC2 di Cibitung. Keduanya membentuk klaster infrastruktur digital baru di koridor timur Jakarta yang kini semakin strategis sebagai pusat pertumbuhan data center nasional.

    Untuk menjamin keandalan operasional, JC3 akan diperkuat pasokan listrik dual-grid dari PT PLN (Persero) dengan kapasitas daya penuh yang sudah dijanjikan untuk mendukung operasional fasilitas ini.

    Dari sisi konektivitas, JC3 mengusung konsep carrier-neutral dan terhubung dengan berbagai jalur serat optik ke jaringan inti Jakarta dan internet exchange utama. Ini memungkinkan pelanggan, baik global maupun lokal, mendapatkan akses jaringan berkecepatan tinggi dengan latensi rendah serta konektivitas yang lebih fleksibel tanpa ketergantungan pada satu operator saja.

    PDG menggelontorkan investasi sekitar US$ 1 miliar untuk pembangunan kampus ini. Infrastruktur JC3 dirancang khusus untuk beban kerja hyperscale dan AI dengan pendekatan konstruksi modular agar dapat diskalakan secara cepat sesuai kebutuhan pasar. Fasilitas ini juga mengadopsi teknologi pendinginan direct-to-chip generasi terbaru yang dirancang untuk menangani beban komputasi berdensitas tinggi, sekaligus tetap memiliki fleksibilitas menyediakan pendinginan konvensional для aplikasi tertentu.

    “Indonesia merupakan salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik dan kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan tersebut. Kampus JC3 kami dibangun untuk menghadirkan skala, kinerja, dan keberlanjutan yang dibutuhkan seiring meningkatnya beban kerja cloud dan AI,” ujar Varoon Raghavan, Co-founder dan Chief Operating Officer PDG, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Dari sisi keberlanjutan, JC3 juga dirancang sejalan dengan komitmen PDG menuju Net Zero 2030. Kampus ini akan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan menargetkan sertifikasi bangunan hijau LEED. Sebelumnya, JC2 dikenal sebagai pusat data pertama di Indonesia yang menggunakan biomassa sebagai salah satu sumber energinya. JC3 melanjutkan arah tersebut dengan mengadopsi sistem pendinginan cair generasi baru yang lebih efisien energi dan ramah lingkungan.

    Penyelesaian fase pertama JC3 ditargetkan pada kuartal IV tahun 2026. Dengan hadirnya kampus baru ini, total kapasitas pusat data PDG di Indonesia akan meningkat menjadi sekitar 230 MW.

    (asj/asj)

  • Era Karyawan Virtual Dimulai, Didukung Ledakan Inovasi AI

    Era Karyawan Virtual Dimulai, Didukung Ledakan Inovasi AI

    Jakarta

    Tren ‘karyawan virtual’ mulai masuk arus utama di Indonesia seiring dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Di tengah kebutuhan bisnis yang makin menuntut kecepatan, efisiensi, dan minim pekerjaan repetitif, Cekat AI memperkenalkan ekosistem teknologi baru yang memadukan chatbot natural, automation agent, hingga sistem CRM yang saling terhubung dalam satu platform.

    EO Cekat AI, Matthew Sebastian, menyebut bahwa era AI hari ini bukan lagi sekadar membuat chatbot, tetapi membangun rangkaian ‘karyawan virtual’ yang bisa mengambil alih pekerjaan lintas departemen.

    “Setiap modul didesain untuk memenuhi kebutuhan tiap departemen, sehingga perusahaan tidak perlu lagi menggunakan banyak platform terpisah,” ujar Matthew dikutip Sabtu (22/11/2025).

    Konsep karyawan virtual ini diwujudkan lewat serangkaian modul AI yang saling terhubung, seperti Chatbot generasi baru dengan percakapan lebih natural, Automation agent untuk tugas operasional berulang, Sistem CRM berbasis AI, Tools customer service otomatis, Sales assistant bertenaga AI, dan Marketing analytics dan pemetaan customer journey otomatis.

    Seluruhnya bergerak sebagai satu ekosistem yang bekerja mirip staf digital, seperti bertugas untuk menjawab, mencatat, menganalisis, menyarankan, hingga mengambil keputusan dasar.

    Kuncinya ada pada dua peningkatan besar, yakni kemampuan percakapan yang lebih natural dan tingkat halusinasi yang sangat rendah berkat fine-tuning internal. Akurasi ini penting, terutama di sektor yang berhubungan dengan layanan publik dan pelanggan.

    Pada bidang pemasaran, ekosistem ini memungkinkan pemetaan perjalanan pelanggan secara otomatis – tanpa input manual berjam-jam seperti metode lama. Perusahaan dapat langsung melihat pola perilaku pelanggan, memantau efektivitas kampanye, serta mengoptimalkan biaya iklan secara real-time.

    Di sisi penjualan, asisten AI membantu tim sales merespons, membuat rekomendasi, hingga melakukan tindak lanjut secara otomatis. Sementara itu, modul automation agent mengambil alih pekerjaan administratif yang biasanya menyita waktu.

    Cekat AI kini digunakan oleh sekitar 3.000 perusahaan dari berbagai sektor di Indonesia. Lonjakan adopsi AI ini sejalan dengan tren nasional, di mana banyak bisnis mulai mengalihkan pekerjaan repetitif ke sistem otomatis demi mengurangi beban tenaga kerja manual.

    Perusahaan juga menyebutkan pertumbuhan 20 kali lipat tahun ini sebagai cerminan meningkatnya kebutuhan pelaku industri terhadap solusi berbasis AI terintegrasi.

    Untuk mendukung adopsi lebih luas, mereka menyediakan rentang harga fleksibel mulai dari paket Rp1 juta hingga opsi enterprise bernilai ratusan juta, tergantung kebutuhan dan modul.

    (agt/agt)

  • Serangan Siber Meningkat, Sistem Keamanan Nasional Masih Terfragmentasi

    Serangan Siber Meningkat, Sistem Keamanan Nasional Masih Terfragmentasi

    Jakarta

    Lonjakan ancaman siber yang terus terjadi di Indonesia kian menegaskan urgensi percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS).

    Di saat serangan digital makin masif dan kompleks, sistem keamanan siber nasional dinilai belum siap karena masih terfragmentasi dan belum memiliki kerangka hukum yang menyatukan seluruh elemen pertahanan siber.

    Pakar pertahanan dan kebijakan publik Andi Widjajanto menyebut tanpa RUU KKS, Indonesia belum memiliki satu sistem pertahanan siber nasional yang solid. Menurut dia, ekosistem digital Indonesia berkembang jauh lebih cepat dibanding kesiapan regulasi yang menopangnya.

    “Tanpa regulasi ini, bisa dikatakan pertahanan siber kita masih lemah dan belum ada satu sistem nasional,” kata Andi dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 403 juta anomali trafik terjadi sepanjang 2024. Di saat yang sama, laporan internasional menunjukkan serangan siber global tumbuh lebih dari 20 persen setiap tahun, dan Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat paparan serangan tertinggi di Asia Tenggara.

    Namun, menurut Andi, ancaman yang meningkat itu belum diimbangi dengan sistem pertahanan yang terkoordinasi. Saat ini, pengamanan ruang siber masih berjalan sendiri-sendiri di masing-masing kementerian, lembaga, maupun sektor industri, tanpa satu standar nasional yang mengikat.

    “Itu masalah utama kita. Sudah ada banyak inisiatif, tapi tidak terintegrasi. RUU KKS dibutuhkan untuk menyatukan, bukan menggantikan,” ujarnya.

    Ketua Badan Legislasi DPR RI, Bob Hasan, juga menilai ancaman siber kini bukan lagi sekadar persoalan teknis, melainkan menyangkut langsung kedaulatan negara, stabilitas ekonomi, dan keberlanjutan layanan publik. Serangan terhadap infrastruktur informasi kritikal, seperti perbankan, energi, transportasi, hingga sistem pemerintahan, bisa berdampak sistemik jika tidak ditangani secara terpadu.

    RUU KKS dirancang untuk memperkuat tata kelola keamanan siber nasional, termasuk mekanisme penanganan insiden, penguatan ketahanan siber, perlindungan infrastruktur kritikal, serta peningkatan koordinasi lintas sektor. Regulasi ini juga diharapkan bisa menjadi pelengkap UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan UU ITE yang selama ini lebih fokus pada aspek hukum data dan konten digital.

    Pemerintah melalui Kemenko Polhukam menegaskan RUU KKS tidak bertujuan membentuk lembaga superbody baru, melainkan memperkuat fungsi koordinasi nasional. Di tengah peningkatan intensitas serangan maupun kompleksitas ancaman, negara dinilai tak bisa lagi menunda pembenahan sistem pertahanan digitalnya.

    Jika tidak ada langkah cepat dan terstruktur, Indonesia berisiko terus berada dalam posisi reaktif: sibuk menangani insiden satu per satu, tanpa fondasi sistemik yang kuat untuk mencegah dan menanggulanginya secara nasional.

    (asj/asj)