Jenis Media: Regional

  • Warga Batu Busuak Geram, Akses Utama Putus tetapi Tak Juga Diperbaiki

    Warga Batu Busuak Geram, Akses Utama Putus tetapi Tak Juga Diperbaiki

    Padang, Beritasatu.com — Warga Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, meluapkan kekecewaan karena alat berat yang dijanjikan pemerintah tak kunjung tiba, sementara akses utama ke permukiman mereka makin parah setelah banjir bandang. Kondisi jalan yang terus terkikis arus sungai membuat daerah itu kembali terisolasi.

    Sebanyak 650 keluarga terjebak dalam situasi sulit setelah badan jalan menuju Batu Busuak amblas dan hampir putus total. Padahal sebelumnya jalur itu sudah bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor, tetapi erosi susulan kembali menghilangkan sebagian besar badan jalan.

    Hingga Jumat (12/12/2025), jalur utama tersebut masih tidak dapat dilintasi kendaraan roda empat. Untuk sepeda motor, warga terpaksa menyusuri bagian jalan yang hampir terputus agar bantuan logistik tetap bisa masuk ke lokasi bencana.

    Ketua Pemuda Batu Busuak, Zal Hendri, menegaskan, warga sangat membutuhkan alat berat untuk memindahkan bongkahan batu besar di tengah sungai yang menjadi penyebab kikisan pada badan jalan.

    “Kami butuh alat berat untuk memindahkan batu di tengah sungai ke sisi jalan karena arus terus menggerus jalan menuju Batu Busuak. Pemerintah datang hanya untuk selfie, padahal kami butuh tindakan nyata,” ujarnya dengan nada kecewa.

    Zal menyebut warga sudah berulang kali melaporkan kondisi kritis ini kepada berbagai pihak, namun hingga kini belum ada langkah nyata di lapangan.

    Sampai berita ini diturunkan, perbaikan jalan masih menunggu keputusan dan tindak lanjut dari pemerintah. Warga Batu Busuak berharap penanganan segera dilakukan mengingat akses tersebut menjadi satu-satunya jalur bagi ratusan keluarga yang terdampak banjir bandang.

  • RSUD Aceh Tamiang Pulih, Dokter Unair Gelar Operasi Perdana

    RSUD Aceh Tamiang Pulih, Dokter Unair Gelar Operasi Perdana

    Surabaya, Beritasatu.com –  Kabar baik datang dari lokasi bencana banjir Aceh. Setelah sempat lumpuh total akibat terjangan banjir bandang, layanan bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang akhirnya kembali berdenyut pada Kamis (11/12/2025).

    Momen krusial ini terjadi berkat kesigapan tim tenaga kesehatan (nakes) gabungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Posko kesehatan yang awalnya tenang mendadak sibuk saat tim menerima laporan adanya pengungsi yang memerlukan tindakan pembedahan segera.

    Tantangan terbesar bukanlah pada prosedur bedah, melainkan kondisi fasilitas yang baru saja terdampak bencana. Sebelum pisau bedah bekerja, para relawan harus memastikan ruang operasi steril dan aman.

    Dr Airi Mutiar, SpAn(K), dokter spesialis anestesi dari tim nakes gabungan Unair menjelaskan, pihaknya tidak hanya menunggu di posko.

    “Tidak hanya pelayanan di posko kesehatan, tapi kami juga bergerak bersama melakukan inisiasi tindakan di kamar operasi di RSUD Aceh Tamiang,” papar Airi.

    Proses sterilisasi alat dan ruangan dilakukan secara ketat dengan dukungan dari RSUD Cut Meutia Langsa, termasuk penggunaan sinar ultraviolet (UV) untuk memastikan ruangan bebas kuman.

    Setelah lampu operasi menyala, tindakan medis pertama pascabanjir pun dilakukan. Tim yang terdiri dari dr Hardian Basuki, SpOT(K) dan dr Arya (PPDS Orthopedi FK Unair) berhasil menangani dua kasus operasi perawatan luka kotor dan terinfeksi.

    Pasien tersebut menderita infeksi berat pada tungkai akibat komplikasi diabetes melitus, kondisi yang sangat berisiko jika tidak segera ditangani di tengah lingkungan pascabencana yang kotor.

    Selain itu, tim juga melakukan intervensi penyuntikan antinyeri (pain management) di kamar operasi. Prosedur pembiusan dipimpin langsung oleh dr. Airi Mutiar bersama dr Zulfikar dan dr Yehezkial Edward menggunakan teknik anestesi spinal.

    “Ada satu kasus nyeri kronis yang diberikan intervensi suntikan antinyeri di kamar operasi,” ungkap Hardian Basuki dalam siaran pers yang diterima Jumat (12/12/2025).

    Keberhasilan operasi perdana ini menjadi simbol kebangkitan layanan kesehatan di Aceh Tamiang. Tim Gabungan Unair yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, RS Unair, RSUD dr Soetomo, Perdatin, PABOI, dan IDI terus memperluas jangkauan bantuan.

    Langkah progresif ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan layanan medis esensial, mengingat kebutuhan tindakan medis lanjutan terus meningkat seiring banyaknya warga terdampak yang mulai kembali mengakses fasilitas kesehatan.

  • 8
                    
                        Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh
                        Megapolitan

    8 Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh Megapolitan

    Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wilayah sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, berubah mencekam pada Kamis (11/12/2025) malam setelah aksi pengeroyokan terhadap dua pria diduga mata elang berujung bentrok dan pembakaran fasilitas umum.
    Peristiwa bermula ketika dua pria yang diduga sebagai penagih utang menghentikan seorang pengendara motor di Jalan Raya
    Kalibata
    , Kamis sore.
    Lima orang dari sebuah mobil di belakangnya turun dan langsung memukuli kedua pria tersebut, lalu menyeret mereka ke pinggir jalan.
    “Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, Kamis (11/12/2025).
    Rekan korban yang mengalami koma kemudian meninggal setelah dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Budi Asih.
    Sekitar pukul 18.30 WIB, belasan pria berkumpul di sekitar lokasi pengeroyokan.
    Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil sebelum saling berhadapan dengan kelompok lain.
    Adu mulut terjadi, disusul sweeping spontan terhadap tenda PKL. Lampu penerangan padam, situasi berubah kacau.
    Sebuah mobil sedan hitam sempat dikejar massa sambil ada yang membawa kayu panjang.
    Bentrok memanas ketika kaca pos keamanan dipecahkan, lalu perusakan merembet ke tenda PKL, kios, hingga sepeda motor.
    Menurut polisi, ada sedikitnya enam titik kebakaran malam itu.
    Massa diduga mengamuk karena rekan mereka tewas dalam pengeroyokan sebelumnya. Api masih tampak hingga dini hari.
    Pada Jumat (12/12/2025), kawasan parkir TMP Kalibata dipasangi garis polisi.
    Lokasi penemuan dua mata elang yang tewas ditemukan di bawah tenda PKL, dengan garis polisi membentang dari pohon, pembatas jalan, hingga kursi-kursi yang sudah rusak.
    Kios yang dibakar juga ditutup garis polisi.
    Barang dagangan warga berserakan dengan kondisi pecahan kaca, tenda sobek, sampah durian, gerobak, sisa makanan, hingga potongan besi yang hangus.
    Mobil taksi listrik dan sepeda motor yang dibakar sudah dievakuasi.
    Petugas PPSU mulai membersihkan lokasi, sementara sejumlah tukang rongsok mencari barang sisa yang masih bisa dimanfaatkan.
    Polisi juga mendirikan pos keamanan di sisi kanan TKP, dihuni anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Direktorat Samapta.
    Sejumlah kendaraan taktis turut disiagakan.
    Meski sisa kerusakan masih terlihat, situasi sudah terkendali. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata dibuka penuh dan terpantau lancar.
    “Sampai saat ini sudah sangat normal. Tidak ada (pengalihan lalu lintas) lagi,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, Jumat.
    “Kami juga berharap tidak ada sampai terdampak aktivitas masyarakat,” sambungnya.
    Insiden ini masih dalam penanganan polisi, termasuk penyelidikan pengeroyokan hingga perusakan yang terjadi menjelang malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
                        Megapolitan

    3 Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya Megapolitan

    Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    MRT Jakarta menyiapkan rute baru Fatmawati–Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan berhenti di 10 stasiun.
    Jalur ini menjadi bagian dari pengembangan fase empat
    MRT
    Jakarta dalam perluasan layanan transportasi publik di Jakarta dan sekitarnya.
    Selain menghubungkan kawasan selatan dan timur, jalur baru ini juga dirancang terintegrasi dengan sejumlah moda transportasi lain, di antaranya LRT Jabodebek.
    Dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan tahapan pembangunan serta keterkaitannya dengan proyek MRT lainnya.
    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat (east–west) rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, Rabu (10/12/2025) dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan bahwa perusahaan membutuhkan dukungan seluruh pihak agar pembangunan dapat berlangsung tanpa hambatan.
    Adapun 10 stasiun yang akan dilintasi
    rute baru MRT
    Fatmawati–TMII, yakni:
    Pada 2026, MRT Jakarta menargetkan memulai konstruksi lintas timur–barat dari Medan Satria, Bekasi hingga Tomang dengan panjang 24,5 kilometer, sesuai mandat perluasan jaringan rel di Jabodetabek.
    Rute Fatmawati–TMII juga diproyeksikan tersambung dengan MRT fase satu (Lebak Bulus–Bundaran HI), LRT Jabodebek, KRL, dan Transjakarta sehingga mempermudah perpindahan antarmoda di sejumlah titik.
    Proyek fase empat akan menggunakan skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU) dan tidak lagi mengandalkan pembiayaan JICA seperti fase sebelumnya.
    Rencana lintasan yang melewati 10 stasiun tersebut diharapkan meningkatkan aksesibilitas kawasan selatan–timur megapolitan Jakarta serta memperkuat konektivitas antarmoda.
    MRT Jakarta menegaskan pentingnya dukungan publik dan pemangku kepentingan agar seluruh tahapan perencanaan, pembebasan lahan, dan konstruksi berjalan sesuai target.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Bergelantungan di Atas Arus Deras demi Selamatkan Warga Aceh

    Polisi Bergelantungan di Atas Arus Deras demi Selamatkan Warga Aceh

    Gayo Lues, Beritasatu.com – Aksi heroik dilakukan anggota Polres Gayo Lues, Polda Aceh, saat mereka membangun jembatan darurat dari kawat baja untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor.

    Dalam kondisi ekstrem, para polisi harus bergelantungan di atas derasnya arus sungai demi memastikan jembatan itu dapat digunakan sebagai jalur penyelamat.

    Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, mengapresiasi keberanian Bripka TM Syahputra yang menjadi garda terdepan dalam upaya penyelamatan tersebut.

    “Keberanian dan kepedulian anggota Polres Gayo Lues, Bripka TM Syahputra, benar-benar mencerminkan sosok abdi negara yang mengayomi masyarakat. Ia menjadi jembatan keselamatan bagi warga yang akses jalannya terputus diterjang banjir dan longsor,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

    Dalam video yang beredar, terlihat Bripka Syahputra bergelantungan di atas kawat baja sambil menjaga keseimbangan di tengah derasnya arus sungai.

    Meski sudah berhati-hati, tali baja yang dipasang belum cukup kuat sehingga dirinya sempat terjatuh ke sungai. Beruntung, ia berhasil berenang ke tepi dengan selamat dan kembali melanjutkan tugasnya.

    Upaya pembangunan jembatan darurat ini dilakukan untuk mengevakuasi warga, termasuk mereka yang sakit dan terisolasi akibat akses jalan yang sepenuhnya terputus. Dedikasi anggota Polres Gayo Lues menjadi harapan baru bagi masyarakat yang terdampak bencana.

  • Tertangkap! Pencuri Motor di Alun-Alun Bangkalan

    Tertangkap! Pencuri Motor di Alun-Alun Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Bangkalan mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di area Alun-Alun Bangkalan.

    Pelaku berinisial ZF (37) berhasil ditangkap setelah membawa kabur motor milik korban yang ditinggal dengan kondisi kunci masih menempel.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi menyampaikan bahwa aksi pencurian terjadi ketika tersangka melihat motor Honda Scoopy terparkir tanpa pengawasan. Melihat peluang tersebut, ZF langsung mengambil motor dan kabur ke arah timur.

    “Modusnya, tersangka memanfaatkan kelengahan korban. Motor dalam keadaan kunci masih menempel, lalu pelaku langsung membawa kabur,” ujar Kasatreskrim, Jumat (12/12/2025).

    Mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Bangkalan segera melakukan pemetaan dan pengejaran ke arah pelarian pelaku. Upaya itu membuahkan hasil setelah kepolisian setempat bekerja sama dengan Polres Sampang dan Polresta Jember untuk menghadang jalur pelarian.

    “Alhamdulillah, dengan kerja sama lintas wilayah, tersangka berhasil kami amankan beserta barang bukti,” tambahnya.

    Pelaku kini telah dibawa ke Polres Bangkalan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan telah dilakukan penahanan. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak meninggalkan kendaraan dalam keadaan kunci menempel.[sar/aje]

  • Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Mr. X di Sampang, Kondisi Tubuh Nyaris Tak Utuh

    Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Mr. X di Sampang, Kondisi Tubuh Nyaris Tak Utuh

    Sampang (beritajatim.com) — Proses identifikasi mayat Mr. X yang ditemukan oleh pemancing di perairan Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Rabu (10/12/2025) kemarin belum juga membuahkan hasil. Pasalnya, kondisi mayat hancur akibat terlalu lama terendam air laut.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo mengatakan identifikasi terhadap mayat itu untuk sementara usia diperkirakan antara 30–40 tahun, jenis kelamin laki-laki dan sudah tenggelam sekitar 4–5 hari.

    “Akibat terlalu lama berada di air, kondisi mayat bagian dada hancur hanya tersisa tulang dada secara keseluruhan,” terangnya, Jumat (12/12/2025).

    Kemudian kondisi badan mengalami pembusukan sehingga sulit mengetahui tanda-tanda adanya kekerasan.

    Sementara, Humas RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, Amin Jakfar Sadik menyampaikan jika pihak rumah sakit dalam hal ini hanya menyediakan tempat. Sebab, yang melakukan autopsi terhadap mayat dari pihak kepolisian. “Untuk mayat Mr. X sudah dimakamkan, sebab kondisinya sudah membusuk,” pungkasnya. [sar/kun]

  • Video Rasisme ke Orang Sunda Viral di Medsos, Wagub Jabar Minta Polisi Tangkap Resbob

    Video Rasisme ke Orang Sunda Viral di Medsos, Wagub Jabar Minta Polisi Tangkap Resbob

    Liputan6.com, Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan meminta agar pihak kepolisian agar segera mengusut pemilik akun media sosial TikTok Resbob alias Adimas Firdaus, yang melakukan penghinaan terhadap orang Sunda. Erwan pun mengaku merasa terhina dengan perkataan pemilik akun tersebut.

    “Ini sudah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), saya ingin kepolisian segera menangkapnya. Ini berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Proses hukum agar jera, sehingga tidak ada lagi yang menghina suku mana pun,” kata Erwan di Kota Bandung, Jumat (12/13/2025).

    Erwan mengatakan, sebagai warga negara harus saling menghormati, apalagi di Indonesia ini memiliki banyak suku. Bahkan, besar kemungkinan dalam satu keluarga bisa ada berbagai macam suku melalui ikatan perkawinan.

    “Harus saling menghormati di NKRI ini. Saya percaya polisi segara bertindak agar tidak melebar,” kata dia.

    Erwan berharap polisi bisa segera melakukan proses hukum terhadap pemilik akun media sosial itu. Secara pribadi, Erwan pun mengaku terhina dan marah atas perkataan yang diujarkan oleh pemilik akun media sosial TikTok, Resbob.

    Meski merasa terhina dan marah, Erwan meminta semua pihak agar tidak menaruh dendam terhadap suku dari pemilik akun media sosial TikTok, Resbob.

    “Saya yang terlahir dari Suku Sunda, sangat terhina dan marah. Tapi kita enggak boleh dendam ke sukunya,” ucap dia.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut. Polisi saat ini telah menerima laporan terkait hate speech atau ujaran kebencian.

    “Iya kami sudah profiling akun pelaku hate speech terhadap Viking dan Warga Jabar dan sudah melakukan penyelidikan. Penerimaan LP (Laporan Polisi) untuk melengkapi proses hukum menguatkan saksi korban,” kata dia.

  • Dua Jembatan di Tiris Probolinggo Hancur Disapu Banjir, Ribuan Warga Terisolasi

    Dua Jembatan di Tiris Probolinggo Hancur Disapu Banjir, Ribuan Warga Terisolasi

    Probolinggo (beritajatim.com) – Banjir besar akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/12), menghancurkan dua jembatan vital di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru. Akibatnya, ribuan warga dari tiga dusun kini benar-benar terisolir dan tak memiliki akses keluar-masuk desa.

    Jembatan pertama, yang menjadi jalur utama penghubung Dusun Kedaton dengan Dusun Sumberkapung (Desa Andungbiru dan Desa Duren, Kecamatan Krucil), putus total setelah tersapu arus deras. Jembatan berukuran 12 x 3 meter itu sebelumnya menjadi akses satu-satunya kendaraan roda empat warga RT 8, 9 dan 10 Sumberkapung.

    “Lebih dari seribu jiwa sekarang terjebak tanpa akses. Ini bukan lagi sekadar kerusakan, tapi lumpuh totalnya mobilitas masyarakat,” tegas Sekdes Andungbiru, Asrawi.

    Ratusan pelajar pun terdampak. Jembatan ini merupakan jalur menuju SD, MI, SMP, MTs, hingga MA. “Pendidikan otomatis berhenti. Anak-anak tidak punya jalan lain,” tambahnya.

    Belum selesai dengan satu jembatan yang putus, jembatan kedua yang menghubungkan Kedaton dengan wilayah Desa Tiris dan Sumberduren, Kecamatan Krucil, juga hancur. Jembatan sepanjang 20 meter itu ambrol tak mampu menahan naiknya debit air yang meningkat drastis.

    “Dua-duanya terputus total. Akses ke Tiris maupun Krucil mati sama sekali,” ujar Asrawi.

    Selain memutus akses besar-besaran, banjir juga memorak-porandakan permukiman. Satu rumah milik Mummah Ali (42), warga Dusun Kedaton, hanyut diterjang arus. Rumah tersebut rata dengan tanah tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.

    “Pak Muhammad Ali sudah kami evakuasi. Tapi hampir semua barang hilang terseret air,” ungkap Agus Santoso, Bendahara Desa Andungbiru sekaligus relawan Tagana yang berada di lokasi sejak siang.

    Tiga rumah lain dilaporkan rusak berat dan hampir hancur.

    Hingga Kamis malam pukul 21.41 WIB, hujan gerimis masih turun dan debit sungai belum juga surut. Bahkan sebagian aliran sungai tersumbat oleh sampah dan batang kayu. “Kalau ada kiriman air dari hulu, ini bisa lebih parah. Sungai hulu Pekalen rawan meluap ke rumah warga,” kata Agus.

    Saat ini perangkat desa, relawan, dan warga berjaga sepanjang malam sembari menunggu bantuan alat berat dan langkah darurat dari pemerintah. Pemerintah desa memperingatkan warga untuk tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan. (Ada)

  • Diduga Kesurupan, Remaja Loncat ke Sungai Balikpapan

    Diduga Kesurupan, Remaja Loncat ke Sungai Balikpapan

    Balikpapan, Beritasatu.com –  Seorang remaja putri di Balikpapan diduga mengalami kesurupan hingga nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke sungai di kawasan Jalan Abdi Praja, Kelurahan Sepinggan Baru, pada Jumat (12/12/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi saat kondisi sungai tengah surut itu sempat menghebohkan warga sekitar. Beruntung, korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.

    Remaja tersebut pertama kali ditemukan warga dalam posisi tergeletak di dasar sungai. Sejumlah saksi sempat menduga korban sudah meninggal dunia sebelum akhirnya melihat adanya pergerakan tangan. Warga kemudian mengevakuasi korban ke posyandu terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

    Personel Polsek Balikpapan Selatan yang datang ke lokasi menemukan barang bukti berupa sepasang sandal jepit yang tertata rapi di atas jembatan. Sandal itu diduga ditinggalkan korban sebelum nekat melompat.

    Ketua RT setempat, Haryono, mengatakan laporan pertama diterimanya sekitar pukul 08.35 Wita dari warga yang mengira telah menemukan jenazah remaja putri di dasar sungai.

    “Itu dari anak-anak, bilangnya ada orang meninggal di bawah jembatan. Ternyata setelah saya menghubungi pihak Kepolisian, kita warga di sini enggak berani anu, enggak berani bergerak. Baru setelah kelihatan dia ada gerakan tangan akhirnya kita inisiatif untuk mengangkatnya,” ujar Haryono di lokasi kejadian.

    Menurut keterangan orang tua korban, remaja tersebut sebelumnya mengalami kondisi seperti kesurupan yang membuatnya tak sadar hingga nekat melompat dari jembatan. Debit air yang sedang surut menjadi faktor penting yang membuat korban selamat.

    Saat ini, korban telah dibawa ke rumah sakit umum setempat untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan. Kasus ini masih dalam penanganan dan penyelidikan oleh Polsek Balikpapan Selatan.

     

    Catatan Redaksi:

    Artikel ini disajikan untuk tujuan informasi dan bukan ajakan melakukan tindakan berisiko. Pembaca yang mengalami depresi atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri disarankan segera menghubungi psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental tepercaya. Penanganan profesional dapat membantu menjaga keselamatan dan kesehatan mental.