Jenis Media: Regional

  • Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Desember 2025

    Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit Bandung 13 Desember 2025

    Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Seorang pria lanjut usia atau kakek terjebak di atas atap rumah selama berjam-jam di kawasan Citayam, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Sabtu (13/12/2025).
    Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten
    Bogor
    mengevakuasi korban dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, mengatakan korban tidak mampu turun dari atap karena mengalami lemas saat memperbaiki genteng rumah sejak pagi hari.
    Kondisi korban semakin menurun karena berada di bawah terik matahari dalam waktu lama.
    Peristiwa itu tepatnya terjadi di Kampung Panjang, Jalan Tengah RT 04/21 Nomor 32, Citayam.
    “Kejadian bermula sekitar pukul 06.30 WIB saat korban memperbaiki atap rumah. Di tengah pekerjaan, korban mendadak lemas dan tidak bisa turun,” kata Yudi sewaktu dihubungi Kompas.com, Sabtu.
    Warga sekitar sempat berupaya menolong korban, namun mengalami kendala karena kondisi lokasi yang sempit dan terhalang tiang-tiang bangunan.
    Upaya evakuasi warga juga terhambat karena korban menolak diturunkan dan sempat melakukan perlawanan. Situasi tersebut diperparah dengan penyakit yang dideritanya kambuh.
    Karena tidak membuahkan hasil, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor.
    Yudi menyebut, laporan diterima pada pukul 10.38 WIB dari anak korban.
    Mendapat laporan itu, tim rescue yang terdiri lima orang langsung diterjunkan ke lokasi untuk menyelamatkan sang kakek dari atap rumahnya sendiri.
    Proses evakuasi dilakukan pada siang hari menggunakan perlengkapan mountaineering, ladder extension dan tandu.
    Setelah berhasil diturunkan, korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan tandu mobil damkar.
    “Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat,” jelas Yudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Lagi Bocah Perempuan Tenggelam di Irigasi Pesawaran Ditemukan Tewas 13 Km dari Titik Hilang

    Satu Lagi Bocah Perempuan Tenggelam di Irigasi Pesawaran Ditemukan Tewas 13 Km dari Titik Hilang

    Liputan6.com, Jakarta – Operasi pencarian terhadap dua bocah perempuan yang dilaporkan tenggelam di saluran irigasi Desa Batang Hari Ogan, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung akhirnya membuahkan hasil.

    Korban terakhir ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah terbawa arus sejauh sekitar 13 kilometer dari lokasi awal dinyatakan hilang.

    Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (12/12/2025), saat dua bocah perempuan tengah berenang di saluran irigasi setempat. Dari dua korban, satu anak bernama Alivia Ayu Hanifa (12) lebih dulu ditemukan meninggal dunia.

    Sementara satu korban lainnya sempat hilang dan baru ditemukan pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, operasi pencarian dan pertolongan resmi ditutup setelah seluruh korban berhasil ditemukan.

    “Operasi SAR kami lanjutkan pada hari kedua dengan melibatkan tim SAR gabungan,” ujar Deden, Sabtu (13/12).

    Pada hari kedua pencarian, tim memulai operasi sejak pukul 07.00 WIB diawali dengan briefing dan pembagian tiga Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan pencarian menggunakan perahu karet menyusuri aliran irigasi sejauh kurang lebih tiga kilometer ke arah timur laut dari lokasi kejadian.

    Sementara itu, SRU 2 melakukan penyisiran ulang dengan metode closed grid dari titik last known position (LKP), dan SRU 3 menyisir area sekitar sodetan aliran air.

    “Korban terakhir ditemukan pada koordinat 5°8’8.92″S – 105°20’9.87″, sekitar 13 kilometer ke arah timur laut dari LKP,” jelas Deden.

    Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka.

    “Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan resmi ditutup pada pukul 10.20 WIB. Seluruh unsur SAR yang terlibat kemudian dikembalikan ke satuan masing-masing,” bebernya.

    Deden juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban serta mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian.

    “Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan, perangkat desa, dan masyarakat yang telah membantu proses pencarian sejak awal,” ucapnya.

  • Penyelundupan Ganja dari Bengkulu ke Pulau Jawa Digagalkan, Modusnya Disembunyikan dalam Paket Kerupuk

    Penyelundupan Ganja dari Bengkulu ke Pulau Jawa Digagalkan, Modusnya Disembunyikan dalam Paket Kerupuk

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis ganja ke Pulau Jawa di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Tiga paket besar ganja ditemukan disamarkan dalam kiriman kerupuk kering merah yang diangkut truk ekspedisi.

    Kapolsek KSKP Bakauheni AKP Ferdo Elfianto membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Penindakan dilakukan saat petugas melakukan pemantauan dan pemeriksaan kendaraan di pintu masuk Seaport Interdiction pelabuhan setempat.

    “Benar, pengungkapan ini terjadi pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 11.45 WIB. Saat itu personel kami melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan ekspedisi yang akan masuk ke area pelabuhan,” kata Ferdo, Sabtu (13/12/2025).

    Ferdo menjelaskan, kecurigaan muncul saat petugas memeriksa sebuah truk boks ekspedisi yang membawa paket kiriman dari Bengkulu dengan tujuan Mojokerto, Jawa Timur. Secara kasat mata, isi paket tersebut tampak seperti kerupuk kering merah.

    Namun setelah diperiksa lebih lanjut, isi paket tersebut ternyata hanya menjadi modus kamuflase untuk menyembunyikan narkoba jenis ganja.

    “Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan tiga paket besar ganja yang disamarkan dalam kiriman kerupuk kering merah. Masing-masing paket diperkirakan memiliki berat sekitar satu kilogram,” ungkapnya.

    Seluruh barang bukti ganja kini telah diamankan di Mapolsek KSKP Bakauheni. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lampung Selatan untuk pengembangan kasus lebih lanjut.

    “Barang bukti akan kami tindak lanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan bersama Satresnarkoba Polres Lampung Selatan,” jelasnya.

  • 100 Delegasi Pesantren Gelar Bahtsul Masail di Tebuireng, Soroti Kebijakan Hilirisasi SDA
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2025

    100 Delegasi Pesantren Gelar Bahtsul Masail di Tebuireng, Soroti Kebijakan Hilirisasi SDA Regional 13 Desember 2025

    100 Delegasi Pesantren Gelar Bahtsul Masail di Tebuireng, Soroti Kebijakan Hilirisasi SDA
    Tim Redaksi

    JOMBANG, KOMPAS.com
    – 100 delegasi pondok pesantren se-Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur untuk menggelar Bahtsul Masail Nasional ke-16.
    Forum ini menyoroti kebijakan
    hilirisasi Sumber Daya Alam
    (SDA).
    KH. Achmad Roziqi, dewan perumus Bahtsul Masail menjelaskan, forum kajian ilmiah ulama fikih ini menyimpulkan bahwa kebijakan hilirisasi SDA dapat dibenarkan jika memberikan dampak positif.
    Seperti meningkatkan nilai tambah ekonomi, memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor mentah.
    Namun, ia melanjutkan, apabila kebijakan ini berdampak negatif bagi lingkungan, maka tidak dibenarkan.
    “Namun, apabila kebijakan ini diduga atau benar-benar berdampak mafsadah yang di luar batas kewajaran, baik kepada lingkungan atau manusia seperti
    deforestasi
    , pencemaran air dan udara, sedimentasi sungai, gangguan terhadap komunitas adat dan pesisir, maka tidak dibenarkan,” kata Achmad Roziqi, di Pesantren
    Tebuireng
    , Sabtu (13/12/2025).
    Bahtsul Masail Nasional
    ke-16 di
    Pesantren Tebuireng
    tersebut berlangsung pada Rabu (10/12/2025) hingga Kamis (11/12/2025).
    Kegiatan tersebut merupakan rangkaian agenda Muktamar Turats Nabawi (MUTUN) yang dilaksanakan oleh Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.
    Bahtsul Masail Nasional di Tebuireng diikuti 100 delegasi dari pondok pesantren seluruh Indonesia, antara lain dari Lirboyo, Al-Falah, Sidogiri, Zainul Hasan, dan dari pesantren-pesantren lain.
    Forum ini juga menghadirkan tim ahli lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
    Bahtsul Masail mengajukan beberapa rekomendasi kepada pemerintah agar melakukan penegakan hukum secara tegas, serta membuka ruang kajian dengan para aktivis lingkungan.
    Rekomendasi berikutnya, agar pemerintah memperketat pengawasan Analisis Mengenai
    Dampak Lingkungan
    (AMDAL) secara intensif.
    “Keempat, mengharuskan penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan yang kelima, memastikan rehabilitasi pasca hilirisasi benar-benar dilakukan,” sebut Achmad Roziqi.
    Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, menyatakan, hasil temuan dan kajian dalam Muktamar Turats Nabawi dan Bahtsul Masail tentang dalil-dalil pentingnya menjaga kelestarian lingkungan akan disebarluaskan.
    “Tataran atau aturan yang ada di ajaran agama, itu membatasi seseorang untuk menggebu-gebu dalam mengeksplorasi sumber daya alam,” ujar Gus Kikin.
    “Nah, itu nanti akan kami sampaikan (disebarluaskan) kepada masyarakat bahwa kalau kita mengeksploitasi alam secara berlebihan, maka yang akan timbul adalah kerusakan,” lanjut Gus Kikin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terperosok Jalan Berlubang, Ibu-Ibu Tewas di Jalur JLS Pacitan

    Terperosok Jalan Berlubang, Ibu-Ibu Tewas di Jalur JLS Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami Tatik Dwi Haryani (37), warga Dusun Krajan, Desa Kayen, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, yang harus meregang nyawa.

    Peristiwa tragis itu terjadi akibat kecelakaan di Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan–Trenggalek, tepatnya di Dusun Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Sabtu (13/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Kasi Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny, menerangkan berdasarkan informasi petugas di lapangan, kecelakaan bermula saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi AE 5561 YC melaju dari Pacitan menuju Kebonagung.

    Sesampainya di lokasi kejadian perkara (TKP), korban berusaha menyalip kendaraan roda empat. Namun setelah melewati kendaraan tersebut, sepeda motor korban oleng diduga akibat kondisi jalan aspal yang berlubang. “Korban kehilangan kendali dan terjatuh di badan jalan,” katanya.

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami benturan keras di bagian kepala. Korban sempat dilarikan menuju RSUD dr. Darsono Pacitan, namun nyawanya tidak tertolong. “Korban meninggal saat di perjalanan,” terangnya. (tri/kun)

  • Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2025

    Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang Regional 13 Desember 2025

    Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Perum Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bulog Peduli Hijau terus memperkuat komitmen pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan kesejahteraan petani.
    Salah satu wujudnya dilakukan melalui penanaman 250 bibit
    jambu air
    Camplong di Kecamatan Camplong,
    Kabupaten Sampang
    , Madura, Sabtu (13/12/2025).
    Penanaman tersebut dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten Sampang dan tersebar di tiga desa, yakni Desa Taddan, Desa Dharma Camplong, dan Desa Batokarang.
    PIXABAY/BANYU WASESO SEGORO Ilustrasi jambu air.
    Program ini menjadi bagian dari upaya konservasi hijauan daratan sekaligus pengembangan komoditas unggulan lokal.
    Direktur SDM dan Umum Perum
    Bulog
    Sudarsono Hardjosoekarto menegaskan bahwa kehadiran Bulog di Pulau Madura tidak hanya berkaitan dengan mandat stabilisasi harga dan pasokan pangan, tetapi juga menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat melalui program TJSL.
    “Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berperan strategis di bidang pangan, Perum Bulog tidak hanya menjalankan mandat stabilisasi harga dan pasokan, tetapi juga berkomitmen menghadirkan nilai tambah melalui program TJSL,” kata Sudarsono dalam siaran pers.
    “Hari ini kami hadir di Kabupaten Sampang dengan membawa semangat Bulog Peduli Hijau, Konservasi Hijauan Daratan, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-15, yakni menjaga ekosistem daratan. Kami percaya, ketahanan pangan yang kuat hanya dapat terwujud jika didukung oleh kelestarian lingkungan,” ujar dia.
    Program Bulog Hijau ini sejalan dengan Pilar Pembangunan Lingkungan, khususnya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 15 tentang Ekosistem Daratan.
    Selain penanaman bibit jambu air, Bulog juga menyalurkan bantuan pompa air (POPA) di tiga titik yang dilengkapi perangkat distribusi air untuk menunjang produktivitas pertanian masyarakat.
    Kawasan Camplong dipilih karena masih memiliki lahan tegalan datar yang belum dimanfaatkan secara optimal dan dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan hijau produktif berbasis komoditas unggulan daerah.
    Bupati Sampang yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang Muhammad Zis menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Bulog dan Pemkab Sampang dalam optimalisasi lahan kosong di Kecamatan Camplong.
    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Sampang, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Perum Bulog yang melalui kegiatan TJSL telah bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam mengoptimalkan lahan-lahan kosong di Kecamatan Camplong melalui penanaman bibit jambu air Camplong di Desa Taddan, Desa Dharma Camplong, dan Desa Batokarang,” ujar Muhammad.
    Ia berharap program Bulog Hijau dapat mendorong pemanfaatan pekarangan yang selama ini belum dikelola secara maksimal, sehingga populasi dan produksi jambu air Camplong meningkat dan berdampak pada kenaikan pendapatan petani.
    Selain bernilai ekonomi, jambu air Camplong juga memiliki fungsi ekologis, antara lain sebagai penyerap karbon, penjaga kelembaban tanah, serta pencegah erosi dan degradasi lahan.
    Pendekatan konservasi hijauan daratan yang diterapkan Bulog diharapkan dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi masyarakat setempat.
    Melalui Program TJSL Bulog Hijau, perseroan menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyangga pangan nasional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan yang berfokus pada
    pelestarian lingkungan
    , penguatan ekonomi lokal, serta keberlanjutan sektor pertanian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiket Semarang 10K 2025 Ludes dalam 30 Menit, Antusias Pelari Membludak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2025

    Tiket Semarang 10K 2025 Ludes dalam 30 Menit, Antusias Pelari Membludak Regional 13 Desember 2025

    Tiket Semarang 10K 2025 Ludes dalam 30 Menit, Antusias Pelari Membludak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Ajang lari Semarang 10K 2025 akan digelar pada Minggu (14/12/2025) dengan titik start dan finis di Balai Kota Semarang.
    Tahun ini, jumlah peserta mencapai 3.000 pelari dari dalam dan luar negeri. Jumlah ini tercatat sebagai rekor tertinggi sejak event tersebut pertama kali diselenggarakan.
    Lonjakan jumlah peserta tersebut menegaskan posisi
    Semarang 10K
    sebagai salah satu lomba lari kota yang terus berkembang dan semakin diminati.
    Pada edisi sebelumnya, jumlah peserta tercatat sekitar 2.500 orang.
    Manager Event Harian Kompas, Sri Aswito Zainul, mengatakan peningkatan peserta menjadi salah satu pembeda utama Semarang 10K tahun ini.
    “Yang paling signifikan ada dua. Pertama dari jumlah peserta, tahun lalu 2.500 sekarang menjadi 3.000.”
    “Kedua, tahun ini kami menerapkan
    cut off point
    yang sebelumnya belum pernah dilakukan,” ujar Aswito saat pengambilan race pack di Tha Park Mall Semarang pada Sabtu (13/12/2025).
    Pada Semarang 10K 2025, panitia menerapkan cut off point (COP) di kilometer 8,2, tepatnya di kawasan Simpang Jembatan Mberok. Peserta wajib melewati titik tersebut dalam waktu maksimal 60 menit.
    Peserta yang tidak memenuhi batas waktu tersebut tidak diperkenankan melanjutkan lomba dan tidak berhak mendapatkan medali.
    “Dengan COP ini, Semarang 10K menjadi lebih kompetitif,” kata Aswito.
    Rute Semarang 10K tahun ini tidak banyak berubah. Pelari akan melintasi sejumlah ikon kota seperti Tugu Muda, Simpang Lima, Jalan MT Haryono, Kota Lama, hingga Jalan Pemuda.
    Karakter rute yang relatif datar menjadikan Semarang 10K dikenal sebagai ajang favorit untuk mengejar personal best (PB).
    “Dengan rute ini dan adanya COP, pelari benar-benar ditantang,” ujar Aswito.
    Selain kategori 10K utama, Semarang 10K 2025 juga menghadirkan kids race sebagai pembaruan. 
    Komposisi peserta kids race didominasi anak laki-laki sekitar 65 persen, dan sisanya perempuan.
    Berdasarkan data panitia, sekitar 60–70 persen peserta berasal dari luar Kota Semarang. Daerah asal terbanyak dari Jakarta, Bekasi, dan Surabaya.
    Meski demikian, Kota Semarang tetap menjadi penyumbang peserta terbesar secara individu.
    Antusiasme peserta terlihat sejak pendaftaran dibuka. Tiket lomba habis dalam waktu kurang dari 30 menit, meski sempat terkendala proses pembayaran di sistem.
    “Kalau peserta mendaftar paling habis 15 menit,” kata Aswito.
    Pengambilan race pack telah dilaksanakan pada Sabtu (13/12/2025) di The Park Mall Semarang, sehari sebelum lomba digelar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasutri Nekat Curi Laptop dan Coba Bawa Kabur Mobil di Pringsewu, Aksi Gagal Usai Tabrak Tembok

    Pasutri Nekat Curi Laptop dan Coba Bawa Kabur Mobil di Pringsewu, Aksi Gagal Usai Tabrak Tembok

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Pekon Totokarto, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung Prawoto (49) menjadi korban pencurian. Rumahnya disatroni maling pada Kamis dini hari 11 Desember 2025, saat seluruh penghuni sedang tertidur.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku yang identitasnya sempat tak diketahui diduga masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel jendela.

    Setelah berhasil masuk, pelaku langsung menyasar barang-barang berharga milik korban.

    Dua unit laptop yang berada di meja ruang depan digondol. Tak hanya itu, dua telepon seluler yang disimpan di kamar tidur juga ikut raib. Aksi pelaku semakin nekat setelah menemukan kunci mobil yang diletakkan di atas kulkas di dapur.

    Dengan kunci tersebut, pelaku diduga mencoba membawa kabur mobil minibus Daihatsu Xenia milik korban yang terparkir di garasi. Namun upaya itu gagal. Saat mobil hendak dimundurkan, kendaraan justru menghantam tembok garasi hingga menimbulkan suara benturan keras.

    Bunyi tersebut membangunkan Prawoto. Ketika korban keluar rumah untuk memastikan kondisi, pelaku sudah melarikan diri dalam keadaan panik. Mobil korban ditinggalkan dengan kondisi penyok dan baret di beberapa bagian.

    Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta dan segera melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.

    Kapolres Pringsewu, AKBP Yunnus Saputra mengonfirmasi adanya laporan pencurian tersebut. Dia mengatakan, setelah menerima laporan, polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kami segera melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” kata M. Yunnus, Sabtu (13/12/2025).

     

  • Tragis Pelajar SMK di Lampung Tewas Dibegal, Mayat Membusuk Masih Pakai Seragam dan Motor Hilang

    Tragis Pelajar SMK di Lampung Tewas Dibegal, Mayat Membusuk Masih Pakai Seragam dan Motor Hilang

    Sebelumnya, warga Kampung Cempaka Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pelajar SMK di area perkebunan sawit, Kamis (11/12/2025). Korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.

    Korban diketahui berinisial R, pelajar kelas X salah satu SMK di Tulang Bawang. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang mandor kebun sawit yang mencium bau menyengat saat melintas di area perkebunan.

    “Awalnya mandor sawit mencium bau menyengat, kemudian melapor ke pihak perusahaan dan diteruskan ke pihak desa. Setelah dicek bersama-sama, ditemukan mayat yang sudah membusuk,” kata Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (13/12/2025).

    Korban ditemukan tergeletak di tengah kebun sawit dengan sebagian tubuhnya tertutup pelepah sawit. Saat ditemukan, kondisi jasad sudah mengalami pembusukan dan dipenuhi belatung.

    “Dugaan kami dari hasil lidik sampai saat ini korban kemungkinan dibunuh. Untuk motifnya apa, masih kami perdalam lagi,” jelasnya.

    Polisi kemudian mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi.

    “Korban sudah dilakukan autopsi dan saat ini telah dimakamkan oleh pihak keluarga,” ujar Noviarif.

    Diketahui, R merupakan warga Kampung Kibang Pacing, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang. Polisi memastikan kasus penemuan mayat tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

  • Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Mulut Berbusa di Banyuwangi

    Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Mulut Berbusa di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang pria ditemukan meninggal dunia di dalam mobil truk yang berada di pinggir jalan Dusun Krajan, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Sabtu (13/12/2025).

    Temuan tersebut diawali kecurigaan warga yang terjadi karena truk korban berhenti berjam-jam dipinggir jalan tanpa alasan. Usai diperiksa, warga dikejutkan dengan mendapati sopir dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi mulut berbusa.

    Diketahui, sopir truk atau korban berinisial RH (57) warga Lingkungan Payaman, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri.

    Kapolsek Kabat, AKP Kusmin, S.H., menerangkan, kejadian terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Seorang saksi bernama Haerul Anam yang berprofesi sebagai tukang bengkel sepeda motor mencurigai adanya Mobil Dump Truk muatan pasir yang terparkir selama 2,5 jam sekira pukul 07.00 wib – 09.30 WIB tepat di depan Kantor Koramil Kabat.

    “Setelah saksi mengecek siapa sopirnya, dirinya kaget melihat keadaan sopir yang diduga meninggal dengan posisi duduk di kursi sopir dan miring kiri. Kondisi mulut dan Hidung mengeluarkan busa,” katanya Sabtu (13/12/2025).

    Selanjutnya, Haerul Anam mencoba memberitahukannya kepada anggota Koramil Kabat, hingga kemudian pihak Koramil menghubungi Polsek Kabat.

    “Pukul 10.10 WIB, Tim medis dari Puskesmas Kabat datang ke lokasi dan membawa korban dengan Ambulance ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lanjut oleh tim Medis,” jelasnya.

    Adapun hasil pemeriksaan luar menyebutkan keluar busa pada bagian mulut dan hidung korban, tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan di tubuh korban, terakhir korban diperkirakan telah meninggal dunia kurang lebih dari 4 jam.

    Berdasarkan keterangan dari keluarga, bahwa korban sudah lama memiliki penyakit lambung, hipertensi dan gatal gatal sehingga sering konsumsi obat.

    “pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah dan takdir dari tuhan, termasuk menolak dilakukan autopsi dan tidak melakukan penuntutan secara hukum kepada pihak manapun dikuatkan dengan membuat surat pernyataan,” pungkasnya. [tar/ian]